Personal branding tentu bukan merupakan istilah yang asing lagi. Terlebih
dengan masifnya media sosial yang membuat seseorang bisa dengan
sebagai siapa pun yang dia inginkan.
Sebagai contoh, saat diminta menyebut nama seorang jurnalis, kamu bisa
jadi dengan mudah menyebut Najwa Shihab. Atau saat ditanya satu nama
YouTuber, kamu bisa menyebut Atta Halilintar dengan mudah.
Hal inilah yang disebut sebagai personal branding. Lalu, apa arti personal
branding yang sesungguhnya dan bagaimana kamu bisa membangunnya?
Yuk, simak informasi berikut!
Ketika seseorang memulai proses personal branding, maka ada tiga hal yang
wajib dijawab terlebih dahulu, yakni:
1. Siapa kamu?
2. Apa yang sudah kamu lakukan?
3. Apa tujuan yang ingin kamu capai?
Beberapa manfaat personal branding yang bisa kamu peroleh, antara lain:
Secara nyata personal branding artinya bisa diimplementasikan langsung untuk membangun
kredibilitas atau kepercayaan seseorang terhadap kita. Dengan adanya kepercayaan seseorang,
hal ini otomatis berdampak pada kepercayaan diri.
Tapi, perlu dicatat bahwa citra yang kamu bangun ini harus selaras di semua hal, termasuk di
media sosial agar semuanya tampak jujur dan tidak terlihat seperti dibuat-buat.
Setiap orang yang mulai membranding dirinya tentu sepakat bahwa mereka telah melalui proses
pencarian jati diri di mana semuanya berawal dari kejujuran.
Ingat, personal branding adalah tentang dirimu, bukan tentang orang lain. Jadi, kamu tidak perlu
membuat persona palsu yang bukan dirimu.
Networking atau koneksi atau hubungan dengan orang lain merupakan salah satu manfaat
dari personal branding.
Sebab pada dasarnya, ketika orang mengenali siapa kita, maka hal ini akan membuka peluang
bagi kamu untuk bertemu orang-orang baru, bahkan bertemu dengan mentor yang bisa
membantumu berkembang.
Tentukan tujuan kamu mau dikenal sebagai siapa, apakah sebagai seorang
desainer grafis, penulis, psikolog, atau profesional di bidang tertentu.
Tentukan audiens yang ingin kamu jangkau, misalnya kamu ingin dijangkau
oleh manajer perusahaan A, maka bangunlah citra yang punya kaitan erat
dengan perusahaan A.
Cari pembeda dirimu dengan orang lain sebab di luar sana tentu ada banyak
desainer grafis, penulis, psikolog, dll.
Berbagai kata perkenalan diri merupakan hal yang penting sekali di dalam
kehidupan sehari-hari. Itu karena dengan mengenalkan diri orang lain bisa
mengenal siapa diri kita. Oleh karena itu, lakukan perkenalan diri dengan
secara singkat namun tetap dapat menyuarakan apa arti
personal branding yang tengah kamu bangun.
Ketika kamu sudah mulai memetakan karier yang ingin digeluti, ada baiknya
jika kamu mulai mempelajari industri tersebut. Misalnya, kamu bisa mulai cari
tahu siapa tokoh sukses dalam bidang tersebut, dan jangan hanya mengikuti
mereka. Dengan mempelajari industri dan tokoh-tokoh hebat di dalam industri
tersebut, kamu kemudian bisa mengambil pembelajaran untuk diterapkan.
7. Pelajari dan ikuti para ahli di bidang industri yang dipilih
Memiliki kolega baik itu senior ataupun junior di tempat kerja sebelumnya
yang mendukung kamu adalah salah satu cara termudah dan paling efektif
untuk menguatkan apa arti personal branding yang kamu miliki. Sama halnya
seperti bisnis yang dapat berkembang dengan ulasan dan testimoni baik,
kamu juga harus memiliki rekomendasi dari orang-orang sekitar yang pernah
bekerja denganmu.
Personal branding lebih dari sekadar persona online; itulah cara kamu
membawa dirimu sendiri di rumah, kantor, dan bahkan dalam perjalanan
harian. Kadang kala banyak yang melupakan pentingnya melakukan personal
branding offline karena terlalu fokus dengan persona online. Kedua personal
branding ini harus berjalan beriringan.
Reputasi yang baik dan juga konsistensi adalah kata kunci dalam
menguatkan apa arti personal branding yang kamu miliki. Pasalnya, jika kamu
selalu konsisten dan memiliki reputasi yang baik, maka kamu telah
membuktikan kalau kamu memang orang yang pantang menyerah dan
autentik.
Itulah informasi terkait apa arti personal branding dan bagaimana kamu bisa
membangun personal branding yang baik.