Anda di halaman 1dari 6

Personal Branding: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Apa itu Personal Branding?


Personal branding adalah sebuah proses membangun dan menjaga persepsi di mata masyarakat
demi mencapai citra positif. Persepsi yang dibangun dan ditampilkan pun beragam, mulai dari
kepribadian, keahlian, dan lain sebagainya. Beberapa orang memiliki pendapat tersendiri
mengenai persepsi, di antaranya Erwin Parengkuan dan Becky Tumewu yang sudah lama
berkecimpung di dunia entertainment. 

Menurut keduanya, personal branding adalah impresi atau kesan yang erat kaitannya dengan
perilaku, keahlian, maupun prestasi yang dibangun baik secara sengaja atau pun tidak sengaja
dengan tujuan menampilkan citra diri ke hadapan orang banyak. 

Singkat kata, personal branding bisa membuat orang lain mengingatmu dengan mudah. Ketika
seseorang ingin membangun personal branding, ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab terlebih
dahulu, yaitu:

1. Siapa kamu?
2. Apa yang sudah kamu lakukan?
3. Apa tujuan yang ingin kamu capai?

Sementara itu, menurut Forbes, personal branding adalah persepsi seseorang yang dibentuk


olehmu terhadap dirimu dan yang bisa kamu tawarkan secara profesional saat ini dan di masa
mendatang. 

Personal branding akan memengaruhi nilaimu selama proses seleksi masuk


perusahaan. Personal branding merupakan gambaran diri yang bisa ditunjukkan melalui
beberapa cara, mulai dari cara bicara, cara berpakaian, gadget yang digunakan, kendaraan yang
digunakan, dan lain sebagainya. Hal-hal yang melekat pada dirimu secara konsisten dan disadari
oleh orang lain akan membangun personal branding dirimu. 

Di sisi lain, personal branding juga dapat dibangun dengan sengaja, dalam arti kamu membentuk
perspektif orang lain terhadap dirimu. Menurut Gill Corkindale, seorang coach manajemen dan
kepemimpinan global, terdapat empat hal penting dalam personal branding, yaitu:

1. menarik untuk orang-orang di sekitarmu,


2. otentik (asli, tidak menduplikasi orang lain),
3. konsisten,
4. dikenal banyak orang.

Manfaat Personal Branding
Beberapa manfaat personal branding yang bisa didapatkan adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Kepercayaan

Personal branding menjelaskan mengapa dengan apa seseorang. Singkatnya, ini adalah hal-hal
yang memotivasi dan mendorong orang untuk sukses. Membangun personal branding membuat
orang merasa nyaman saat bekerja. Itu juga membangun kepercayaan kepada rekan kerja.
Memiliki branding yang baik juga menciptakan niat yang jelas dan tulus, yang merupakan kunci
untuk menumbuhkan kepercayaan. Orang akan merasa lebih nyaman saat bisa menebak apa yang
bisa dilakukan seseorang. Ketika orang-orang mengetahui reputasi seseorang, mereka akan
merasa nyaman bekerja sama dan memberikan tanggung jawab atas kebutuhannya.

2. Membangun Koneksi

Personal branding membantu seseorang membangun koneksi di berbagai bidang dan dalam


bidang spesialisasi mereka. Tidak ada batasan untuk mem-branding diri sendiri. Itu bisa
melampaui dunia digital. Begitu seseorang membangun reputasinya, itu akan membantu mereka
mendapatkan lebih banyak eksposur seperti acara pidato. Dengan bantuan acara ini, dia dapat
mulai mengumpulkan kartu nama berbiaya rendah untuk mengerjakan kemungkinan prospek dan
koneksi.

3. Membangun Kredibilitas

Personal branding membantu seseorang dalam menetapkan namanya sebagai pemimpin


pemikiran dan ahli di bidang spesialisasinya. Ini membantu dalam mendapatkan pengakuan di
bidang keahlian mereka. Seseorang juga membangun kesan dan penghargaan diri atas
individualitas itu sendiri. Kekaguman, rasa hormat, dan kepercayaan akan muncul bersama nama
seseorang. Ada pesan yang tertanam dalam kesadaran akan pasar yang ditargetkan. Orang akan
menganggap seseorang sebagai ahli jika dia lebih terlihat oleh audiens target mereka. Sebuah
merek akan mendorong seseorang ke puncak pasar yang dipilih, bahkan kartu nama milik
seseorang pun membangun kredibilitas. Ini adalah kemampuan yang dilihat orang, bukan fisik.

4. Keuntungan dalam Keyakinan


Individu juga dapat memperoleh kepercayaan diri saat mereka mengembangkan merek mereka.
Perolehan kepercayaan akan datang dari kualitas dan kekuatan positif mereka yang dapat mereka
bagikan secara publik. Jika orang tahu bahwa mereka memiliki sesuatu yang dapat mereka
tawarkan, keyakinan mereka akan melonjak. Branding yang dilakukan dengan baik akan
menekankan kekuatan individu dan dapat memberikan arahan ke mana dia dapat menggunakan
kekuatan tersebut.

5. Memiliki Authenticity

Personal branding berasal dari hasrat, keterampilan, tujuan, dan nilai. Itu adalah hasil dari
perburuan seseorang akan pemenuhan dan makna. Personal branding membantu seseorang
tumbuh dari sesuatu yang dia percayai. Membangun personal branding adalah orang itu sendiri
dan bukan orang lain. Personal branding tidak mengizinkan individu untuk membuat suara yang
dibuat-buat atau persona palsu yang sebenarnya bukan mereka. Personal branding membantu
seseorang menjadi otentik, yang juga dapat membantunya dalam memenuhi hal-hal dalam hidup
dengan lebih mudah. Kehidupan seseorang akan berputar di sekitar pekerjaan sambil
memprioritaskan kekuatan dan memanfaatkan bakat yang membuatnya bahagia. Karena
keasliannya, personal branding membantu meminimalkan kelemahan seseorang. Ini membantu
dalam memperbaiki kelemahan.

Cara Membangun Personal Branding

Pertanyaannya, bagaimana cara membangun personal branding? Beberapa langkah yang bisa


kamu tempuh, yakni sebagai berikut:

1. Pastikan kamu sudah mengenal diri sendiri

Paham mengenai diri sendiri dan mulai dengan menjawab pertanyaan, apa yang memotivasi saya
untuk melakukan hal ini?

2. Cari tahu kamu ingin dikenal sebagai siapa

Tentukan tujuan kamu mau dikenal sebagai siapa, apakah sebagai seorang desainer grafis,
penulis, psikolog, atau profesional di bidang tertentu.

3. Jangan lupa menentukan target audience


Tentukan audience yang ingin kamu jangkau, misalnya kamu ingin dijangkau oleh manajer
perusahaan A, maka bangunlah citra yang punya kaitan erat dengan perusahaan A.

4. Tentukan dan cari ciri khas

Cari pembeda dirimu dengan orang lain sebab di luar sana tentu ada banyak desainer grafis,
penulis, psikolog, dll. Setelahnya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas agar personal
branding sukses, kamu harus konsisten memperkenalkan diri dengan ciri khas tersebut secara
terus menerus hingga orang mengingatmu dengan mudah. 

5. Siapkan perkenalan singkat

Berbagai kata perkenalan diri merupakan hal yang penting sekali di dalam kehidupan sehari-hari.
Itu karena dengan mengenalkan diri orang lain bisa mengenal siapa diri kita. Oleh karena itu,
lakukan perkenalan diri dengan secara singkat namun tetap dapat menyuarakan apa arti personal
branding yang tengah kamu bangun.

6. Pahami industri yang ingin digeluti

Ketika kamu sudah mulai memetakan karier yang ingin digeluti, ada baiknya jika kamu mulai
mempelajari industri tersebut. Misalnya, kamu bisa mulai cari tahu siapa tokoh sukses dalam
bidang tersebut, dan jangan hanya mengikuti mereka. Dengan mempelajari industri dan tokoh-
tokoh hebat di dalam industri tersebut, kamu kemudian bisa mengambil pembelajaran untuk
diterapkan.

7. Pelajari dan ikuti para ahli di bidang industri yang dipilih

Untuk dapat memaksimalkan apa arti personal branding yang tengah dibangun, kamu juga bisa
mulai mempelajari sikap atau pemikiran dari seorang profesional dalam bidang yang kamu tuju.
Dengan demikian, kamu jadi bisa belajar tentang apa yang diperlukan untuk masuk ke dalam
profesi tersebut.

8. Jangan takut meminta rekomendasi

Memiliki kolega baik itu senior ataupun junior di tempat kerja sebelumnya yang mendukung
kamu adalah salah satu cara termudah dan paling efektif untuk menguatkan apa arti personal
branding yang kamu miliki. Sama halnya seperti bisnis yang dapat berkembang dengan ulasan
dan testimoni baik, kamu juga harus memiliki rekomendasi dari orang-orang sekitar yang pernah
bekerja denganmu.

9. Jangan lupa personal branding offline

Personal branding lebih dari sekadar persona online; itulah cara kamu membawa dirimu sendiri
di rumah, kantor, dan bahkan dalam perjalanan harian. Kadang kala banyak yang melupakan
pentingnya melakukan personal branding offline karena terlalu fokus dengan persona online.
Kedua personal branding ini harus berjalan beriringan.

10. Jaga reputasi dan konsistensi

Reputasi yang baik dan juga konsistensi adalah kata kunci dalam menguatkan apa arti personal
branding yang kamu miliki. Pasalnya, jika kamu selalu konsisten dan memiliki reputasi yang
baik, maka kamu telah membuktikan kalau kamu memang orang yang pantang menyerah dan
autentik.

 Strategi Personal Branding di Media Sosial

Membangun personal branding melalui media sosial adalah cara yang tepat, karena saat ini juga
sudah banyak orang yang menggunakan media sosial. Namun, bagaimana strategi personal
branding di media sosial yang perlu diterapkan?

1. Membuat Konten

Tentunya Instagram adalah salah satu media sosial untuk membagikan konten. Untuk
membuat personal branding kamu berjalan baik di Instagram, kamu harus membagikan konten
dan Instagram biasanya menyukai user generated content atau konten yang dibuat oleh
pengguna. Konten ini juga menjadi contoh dari personal branding. Kamu bisa membagikan
contoh tutorial, hasil fotografi, atau video motivasi, karena hal itu semua adalah yang
menunjukkan siapa diri kamu. Konten ini bisa disesuaikan dengan apa yang kamu suka atau
berkaitan dengan pekerjaan kamu saat ini.

2. Interaksi dengan Pengguna

Melakukan interaksi kepada followers dan following kamu adalah hal yang wajib untuk


membentuk personal branding di Instagram, karena dengan cara ini follower dan following tahu
jika akun Instagram kamu masih aktif. Interaksi bisa dilakukan melalui kolom komentar,
memberikan reaction terhadap postingan, atau juga mengobrol di DM. Interaksi ini juga bisa
menambah relasi. Sehingga, orang-orang bisa dengan mudah untuk mengenal kamu dan
membuat persepsinya sendiri.

3. Konsisten

Konsisten adalah cara membuat personal branding yang terakhir, konsisten di sini artinya kamu
konsisten untuk membuat dan membagikan konten, dan juga konsisten untuk berinteraksi
dengan followers dan following. Dengan konsisten membuat konten juga, membuat orang lain
bisa dengan mudah mengingat akun kamu dan juga untuk menarik engagement.

Contoh Personal Branding dalam Bisnis


Kenapa sih harus punya personal branding diri sendiri? 

Jawaban singkatnya adalah karena seluruh dunia akan melihat dan menilai kamu. Cara kamu
mempresentasikan diri kamu online sangat berpengaruh terutama dalam merintis karir.
Contohnya seperti Elon Musk memiliki jumlah followers Twitter lebih banyak daripada
perusahaan yang ia dirikan (Tesla). Begitu pula dengan Gary Vaynerchuk (VaynerMedia) dan
masih banyak lainnya. Dengan personal branding yang sangat kuat, mereka dapat meningkatkan
eksposur dan menarik orang-orang pada perusahaan mereka.

Penutup

Personal branding perlu waktu yang lama untuk bisa dibangun dengan baik. Tak hanya sebulan
dua bulan atau bahkan setahun dua tahun, ini adalah hal yang perlu kamu lakukan terus menerus.
Maka dari itu, semakin cepat kamu memulai akan semakin baik. Jika kamu ingin
menunjukkannya lewat social media pun bisa. Namun ingat, jangan sampai kamu kehilangan jati
dirimu yang sesungguhnya, ya. Selain artikel ini, kamu bisa menemukan beragam info lain
seputar skill penting di dunia kerja di sini. 

Anda mungkin juga menyukai