Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Branding

2..1. Definisi Branding

Branding adalah proses penciptaan identity yang terkait dengan dugaan, emosi, dan
perasaan identitas tertentu. Branding mendahului pemasaran dan penjualan. Pemasaran menjadi
tidak efektif tanpa merek yang kuat (Rampersad, 2008:2).

Tujuan Branding adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa atau sekelompok penjual
dan membedakannya dengan merek lain (Kotler, 2009: 332). Branding berarti pernyataan tentang
siapa (identitas), apa (produk atau jasa yang ditawarkan), dan mengapa sebuah merk layak untuk
dipilih. Brand adalah reputasi, dan merk dengan reputasi adalah merk yang menjanjikan
(Neumeier, 2003:54).

Berdasarkan definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa branding sangat penting karena
seseorang akan memilih produk tidak hanya karena alasan rasional, tetapi juga karena alasan
emosional. Orang akan melihat dan membandingkan harga dan kegunaan, tetapi pada akhirnya
akan membuat keputusan emosional. Branding sangat penting karena dapat menjalin hubungan
emosional dengan pelanggan.
2.2. Fungsi dan Tujuan Branding

Branding adalah menanamkan citranya di masyarakat bahkan pada konsumen. Jika suatu
perusahaan memiliki produk yang dijualnya, maka diharapkan merek atau brand tersebut akan
selalu terlihat oleh masyarakat atau konsumen untuk waktu yang lama. Ada 3 tujuan dalam
membangun merek yaitu membentuk persepsi, membangun kepercayaan dan membangun citra
merek yaitu (Neumeir, 2003):

1. Pembeda

5
Jika suatu brand memiliki citra yang kuat, maka dengan mudah membedakan
dengan pesaingnya.

2. Promosi dan daya tarik

Produk dengan merek yang kuat akan lebih mudah untuk dipromosikan dan
menarik konsumen.

3. Pembangun Citra, Pemberi Keyakinan, Jaminan Kualitas, dan Prestise


Sebuah brand dapat menciptakan citranya sendiri dengan menghadirkannya
kepada publik. Kepercayaan, Kualitas, dan Prestise produk akan tertanam
dalam merek melalui informasi produk.
4. Pengendali Pasar
Target pasar akan mudah dikuasai oleh merek yang kuat. Merek yang kuat akan
menjadi ancaman bagi pesaing di setiap kesempatan.

2.3. Jenis-jenis Branding


Branding menurut Neumeier (2003) dapat dibagi berdasarkan jenisnya sebagai
berikut:
a. Product Branding
Branding produk adalah hal yang biasa dilakukan dalam sebuah branding.
Setiap orang akan lebih mudah mengingat suatu produk apabila brand tersebut
memiliki branding yang kuat.
b. Personal Branding
Personal branding adalah alat untuk menciptakan citra sesorang sesuai dengan
apa yang ingin dia tunjukkan dan dilihat di umum.
c. Coorporate Branding
Branding suatu perusahaan sangat penting dalam menentukan bagaimana suatu
perusahaan ingin dinilai dan dipandang.
d. Geographic Branding
Regional branding adalah membangun citra suatu tempat atau daerah, sehingga
orang akan lebih mudah mengingat tempat tersebut.

6
e. Cultural Branding
Branding Budaya bertujuan untuk membangun reputasi untuk lingkungan dan
orang-orang dari tempat atau kebangsaan tertentu.

2.8. Personal Branding


2.5.1. Definisi Personal Branding

Personal Branding adalah proses di mana target pasar menganggap manusia sebagai merk
dan menghargai mereka (Rampersad,2009). Personal Branding ialah seni untuk menarik
menjangkau lebih banyak pelanggan secara aktif membentuk opini publik. Dikatakan bahwa orang
sendiri dapat mengontrol persepsi orang dengan target. Personal Branding merupakan sebuah alat
yang juga dapat merespon secara emosional kualitas dan nilai orang lain (Haroen, 2014:13).

Personal branding adalah proses membentuk suatu opini public tentang beberapa aspek
yang dimiliki seseorang, termasuk kepribadian, kemampuan atau nilai, sehingga menciptakan
persepsi public yang positif yang pada akhirnya dpat digunakan sebagai alat pemasaran (Haroen,
2014:13).

Saat ini Personal branding telah menjadi sangatlah penting di banding merk perusahaan.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa lebih mudah mempercayai diri sendiri dibanding perusahaan
dan memilih untuk menjalin hubungan dengan orang-orang yang membuatnya merasa nyaman
(Montoya, 2008). Kegiatan untuk menciptakan personal branding disebut personal brand. Tidak
hanya itu, personal branding tidak bisa hanya sebatas komunikasi melainkan harus terlebih dahulu
memnculkan hal-hal yang unik, relevan dan menarik pada diri seseorang sehingga dapat
meningkatkan karir pribadi atau bisnisnya (Rampersad,2009). Melalui personal branding, orang
dapat mengontrol bagaimana orang lain berpikir tentang orang lain.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa personal branding


membangun citra yang dimiliki oleh seseorang agar seseorang tersebut dapat lebih dikenal dan
menaikkan karir dan kehidupannya di tempat umum. Pada penelitian ini peneliti berpendapat
bahwa pengertian personal branding dari rampersad memiliki kesamaan dengan skripsi yang akan
diteliti yaitu personal branding ialah proses dimana orang dilihat dan dinilai sebagai merek oleh
sasaran pasar. Personal Branding juga merupakan seni menarik lebih banyak pelanggan dengan

7
secara aktif membentuk opini publik. Dikatakan bahwa setiap orang dapat mengontrol persepsi
yang dimiliki pasar sasaran terhadap manusia itu sendiri.. Surya sahetapy yang menggunakan
media sosial yaitu instagram untuk membangun citra dengan cara menjadikan dirinya sebagai
suatu brand atau merek yang perlu dipasarkan kepada khalayak untuk kepentingan tertentu.

2.5.2. Elemen Personal Branding

Dalam membangun personal branding terdapat beberapa elemen utama, berikut


adalah elemen-elemen personal branding menurut Montoya pada (Afrilia,Ascharissa,
2018:20-30)

1. You. Istilah you sendiri berarti individu itu sendiri karena seorang dapat
membentuk personal brandingnya melalui strategi dan metode komunikasi
yang dirancang dengan baik dan menyampaikan dua hal penting pada publik
yaitu siapa dirinya serta spesialisasi apa yang dimiliki.
2. Promise. Dalam sebuah personal branding ada tanggung jawab yang harus
dipenuhi berupa harapan dari publik yang muncul dari akibat personal
branding itu sendiri. Tanggung jawab ini merupakan sebuah janji.
3. Relationship. Personal branding yang berhasil akan memunculkan
berbagai relasi dengan khalayak ataupun klien, semakin banyak relasi yang
ditimbulkan menunjukkan semakin berhasil personal branding tersebut.

Sedangkan beberapa elemen dalam buku Building Personal Brand Equity yang
merupakan rangkuman pesan-pesan falsafah leluhur Indonesia dalam
membangun “ekuitas jenama diri”. Diantaranya peningkatan kualitas personal,
kemampuan dalam melayani, memberi janji yang ditepati, menawarkan sesuatu
yang unik dan berbeda dalam diri, memberi kejujuran, kredibel atau dapat
dipercaya, serta pride atau kebanggan diri.

Pendapat selanjutnya terkait elemen personal branding yang dikemukakan


oleh (Hussein, Muhammad. 2013:82) yaitu:

8
1. Personal Quality. Yaitu memperkenalkan kualitas diri melalui siapa
diri kita, nilai-nilai apa yang kita miliki, kepribadian serta prestasi
dibanding pesaing lainnya.
2. Promise. Dalam hal ini berarti personal branding mampu
menempati janji untuk konsumen/sasaran dapat mendapatkan apa
yang diinginkan dari diri kita.
3. Pengaruh Persahabatan. Yang dimaksud pengaruh persahabatan
adalah memiliki kedekatan sehingga mendapatkan kepercayaan diri
khalayak.

Masih tentang elemen personal branding. Brogan mengutarakan bahwa


personal branding membutuhkan pondasi berupa elemen-elemen yang
dibangun secara bersamaan. Elemen-elemen tersebut diantaranya :

1. Kepercayaan Diri. Yaitu sebuah keyakinan bahwa seseorang dapat


berperilaku sesuai yang diharapkan dan dibutuhkan.
2. Menjadi Diri Sendiri. Yaitu mengikuti dan menerima keinginan
maupun pikiran dari diri sendiri.
3. Menawarkan Nilai. Yaitu menunjukkan apa yang dimiliki berupa
bakat sehingga dapat memperkuat merk personal branding itu
sendiri.
4. Menentukan Tujuan. Yaitu tindakan pembuatan suatu rencana
agar tujuan sesuai target yang diinginkan oleh perencana personal
branding itu sendiri.
5. Inovasi. Yaitu hasil dari kreativitas diri berupa pengenalan hal-hal
yang berbeda dari sebelum-sebelumnya.
6. Bertanggung Jawab. Yaitu tingkah laku perwujudan kesadaran
akan kewajiban.
7. Komunikasi Secara Efektif. Yaitu pesan yang disampaikan oleh
komunikator dapat diterima dengan baik dengan makna yang sama
pula. Selai komunikasi secara efektif dalam ditakar pada pesan yang
diterima dapat mempengaruhi sikap dan tindakan pada komunikan.

9
Dari beberapa pendapat diatas, penulis lebih cenderung pada pendapat Chris
brogan bahwa elemen-elemen pondasi pembentukan personal branding
terdapat tujuh aspek yaitu kepercayaan diri, menjadi diri sendiri,
menawarkan nilai, menentukan tujuan, inovasi, bertanggung jawab, serta
komunikasi secara efektif.

2.5.3. Karakteristik Personal Branding

Ada beberapa karakteristik yang harus diperhatikan dalam merancang


personal brand yang kuat, yaitu (McNally & Speak, 2012) :

1. Khas.
Personal brand yang memiliki nilai dan ciri khas masing-masing orang.
2. Relevan
Relevan adalah apa yang diwakili oleh personal brand sesuai dengan apa
yang dianggap penting dan dibutuhkan oleh orang lain.
3. Konsisten
Konsisten ialah melakukan suatu personal branding yang berkelanjutan
sehingga khalayak dapat dengan mudah mengidentifikasi profile seseorang.

Jika personal brand yang dibuat unik atau berbeda dari yang lain, relevan,
dan konsisten, maka audiens akan mulai melihat dan memahami personal brand
tersebut (McNally & Speak, 2012).
2.5.4. Dimensi Personal Branding

Pendapat McNally & Speak, ada tiga dimensi utama pembentukan personal branding
yaitu :

1. Kompetensi
Kemampuan tertentu dalam suatu bidang yang dikuasai. Setiap orang dapat
memciptakan personal branding sesuai denga napa yang diinginkannya.
2. Style
Gaya ialah bagian yang menjadikan setiap orang memiliki ciri khas masing-
masing dalam benak orang lain.

10
3. Standar
Standar berfungsi untuk menentukan pentingnya kekuatan merek pribadi setiap
individu.

Jadi dengan menggabung 3 faktor tersebut, menjelaskan bahwa setiap orang dapat mulai
terus membangun dan mengembangkan reputasi dalam keahlian tertentu yang dipilih.
Proses membangun citra adalah proses yang berlangsung selamanya.

2.5. Manfaat Personal Branding


Tentunya kegiatan personal branding akan melahirkan manfaat-manfaat dan
berikut adalah beberapa manfaat dilihat dari beberapa aspek seperti manfaat dalam karir,
bisnis, maupun politik.
Yang pertama perlu diketahui manfaat-manfaat personal branding dari beberapa
pakar yang telah menerbitkan buku personal branding. yang pertama merupakan pendapat
montoya :
1. Dapat merangsang presepsi tentang nilai maupun kualitas yang dimiliki oleh
diri.
2. Memberitahu orang lain terkait siapakah diri kita, apa yang berbeda dari kita
dibanding orang lain, apa saja yang kita lakukan, bagaimana kita menciptakan
nilai, serta apa yang diharapkan mereka dari kita.
3. Membangun presepsi diri dan mempengaruhi orang lain atas presepsi itu
sendiri.
4. Membuat calon klien kita beranggapan bahwa kitalah satu-satunya solusi
mereka.
5. Menempatkan diri kita sebagai unggulan atau diatas dan membuat kita unik
serta lebih baik dari pesaing lainnya.

Menurut hasil penelitian dalam jurnal Afrilia berikut adalah pentingnya personal
branding :

1. Dapat meningkatkan personal branding atau citra seseorang atas keahlian yang
di milikinya.

11
2. Dapat mengatur presepsi seseorang terhadap pengguna lain secara natural
dengan cara bercerita, sehingga orang lain merasa pandangan tersebut
dibangun dengan sendirinya.
3. Personal branding adalah proses dimana seseorang dipandang sebagai sebuah
merek oleh klien atau target pasar.

Selanjutnya berikut manfaat personal branding dalam kancah politik menurut


Haroen :

1. Membangun diferensiasi yaitu menampilkan perbedaan anda dengan individu


lainnya.
2. Membangun positioning yaitu lewat proses branding menentukan posisi anda
diantara pesaing-pesaing anda, positioning sangat menentukan kemenangan.
3. Memperkuat presepsi orang lain terhadap anda.
4. Jembatan lahirnya kepercayaan dan mendapatkan kepercayaan publik terhadap
diri anda.
5. Solusi, anda akan menjadi oesan kepada khalayak bahwa kehadiran anda
merupakan solusi bagi masyarakat dan menggiring pemikiran masyarakat
bahwa mereka membutuhkan anda.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa personal branding


memiliki berbagai macammanfaat serta dalam berbagai bidang. Bila dirangkum daru
berbagai manfaat diatas, personal branding memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Dapat memperkuat presepsi terkait nilai ataupun kualitas diri.


2. Membangun perbedaan dengan orang lain dan menjadi individu yang lebih
diakui.
3. Meningkatkan nilai jual atas keahlian yang dimiliki.
4. Menjadi jembatan kepercayaan orang lain terhadap diri anda.
5. Menjadikan diri sebagai solusi pada orang lain atau klien ataupun satu-satunya
yang dibutuhkan untuk mendapatkan solusi.
2.8. Media Sosial
2.5.1. Definisi Media Sosial

12
Nasrullah berpendapat bahwa media social merupakan sarana online yang
memungkinkan pengguna untuk membranding dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama,
berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara online
(Muhammad Yasin, 2013:11).

Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial, dan jejaring
sosial menggunakan teknologi internet untuk mengubah komunikasi menjadi percakapan
interaktif (Nurudin,2012:53).
Media sosial sebagai sekelompok aplikasi online yang menggabungkan web 2.0
antara ideologi dan teknologi, dan juga memungkinkan penciptaan dan berbagi user
generate (Kaplan dan Haenlein, 2010:101).

2.5.3. Jenis-jenis Media Sosial

Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial (Kaplan dan Haenlein,
2010:59-68) :

a. Proyek Kolaborasi
Situs ini memungkinkan pengguna untuk memodifikasi, menambah, dan
menghapus konten yang tersedia di situs.
b. Blog dan Microblog
Situs ini membuat penggunanya bebas berekspresi dengan unggahan tak
terbatas. Tulisan maupun gambar dapat diunggah secara pribadi dan dapat
dinikmati oleh pengguna lain secara personal.
c. Konten
Pengguna situs tersebut dapat mengklik konten yang diarsipkan atau konten
media seperti video, e-book, gambar, dll.
d. Situs Jejaring sosial
Pada jejaring sosial ini pengguna dapat terhubung dengan membuat informasi
pribasi sehingga mereka dapat terhubung dengan pengguna lain.
e. Virtual Game World

13
Sebuah dunia maya dimana lingkungan 3D yang mereplikasi dimana pengguna
dapat dating dan berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata dengan cara
apapun.
f. Virtual Social World
Pengguna ini merasa bahawa dunia virtual sama seperti dunia game virtualdi
mana mereka dapat berinteraksi dengan orang lain. Namun lebih bebas dan
terarah hidupnya.
2.5.3. Media Sosial Instagram

Instagram berasal dari kata insta yang mirip seperti aplikasi polaroid. Instagram
menampilkan foto-foto yang terkumpul dalam sebuah media. Sedangkan untuk kata
“gram” berasal dari kata “telegram”, dimana telegram sendiri dirancang untuk
mengirimkan informasi secara cepat pada orang lain . Demikian juga, Instagram sendiri
dapat mengunggah foto melalui internet, sehingga informasi dapat diterima dengan cepat.
Instagram adalah aplikasi yang digunakan untuk berbagi foto dan video dengan pengguna
lain. Ketika akun instagram yang kita miliki terhubung dengan akun facebook, maka
dengan otomatis teman facebook kita dapat mengetahui dan mem-follow akun instagram
kita. Semakin populernya instagram sebagai aplikasi berbagi foto memaksa banyak
pengguna untuk menggunakan Instagram sebagai wahana berbisnis online (Nisrina,2015).

Instagram sebagai sebuah new media yang membawa sangat banyak perubahan
pada pola hidup manusia. Lewat instagram, perkembangan bisnis menjadi sangat pesat.
Banyak orang yang berlomba-lomba membangun citra dirinya agar dapat menarik orang
untuk menyukai dirinya dan mengikutinya (follow) di Instagram. Sehingga saat ini banyak
ditemukan selebgram dan influencer yang menjadikan instagram sebagai media untuk
memasarkan sesuatu dengan mudah. Instagram secara tidak langsung menjadi sebuah
media iklan yang cukup efektif untuk memasarkan suatu produk atau jasa baru. Sama
seperti yang dilakukan oleh surya sahetapy yang memanfaatkan instagram sebagai media
untuk memperkenalkan bahasa yang iya gunakan sehari-hari yaitu Bahasa Isyarat. Surya
juga menggunakan instagram sebagai medianya untuk mengubah perspektif orang
terhadap Tuli. Surya membuktikan kepada orang bahwa Tuli juga dapat mengembangkan
potensinya dimanapun termasuk media sosial.

14
Instagram mempunyai beberapa fitur yang berbeda dengan jejaring sosial lain. Akun
@Suryasahetapy menggunakan beberapa fitur yang digunakan untuk komunikasi
pemasarannya. fitur tersebut adalah:

a. Followers (Pengikut)
Sistem social di Instagram pengikut akun pengguna lain, atau memiliki pengikut di
Instagram. Oleh karena itu, komunikasi antar pengguna instagram dapat terjalin
melalui suka atau komentar pada unggahan-unggahan di Instagram, dan juga melalui
pesan langsung atau pesan pribadi di setiap akun Instagram.
b. Upload Foto (Mengunggah Foto)
Kegunaan utama dari Instagram adalah berbagi foto kepada saesama pengguna
Instagram. Foto yang diunggah dapat diperoleh dari kumpulan-kumpulan foto yang
terdapat pada handphone.
c. Kamera
Foto yang sudah diambil melalui Instagram dapat disimpan di dalam album foto
ponsel. Pengguna juga dapat menggunakan filter yang telah disediakan.
d. Efek Foto
Instagram memiliki beberapa efek foto yang dapat digunakan. Filter-filter tersebut
juga dapat digunakan untuk video.
e. Caption Foto (Judul Foto)
Setelah foto tersebut diedit menggunakan aplikasi lain, maka foto akan di unggah
dengan menuju halaman selanjutnya dengan fitur untuk menulis keterangan foto
berupa caption.
f. Arroba (Tag)
Seperti media social lain, instagram memiliki fitur dimana pengguna dapat menandai
pemilik akun Instagram lain dengan cara menandai dengan (@) dan masuk pada akun
instagram pengguna tersebut.
g. Geotagging
Setelah memasukkan judul foto, bagian selanjutnya adalah bagian tag tempat atau
lokasi. Bagian ini akan muncul Ketika para pengguna mengaktifkan GPS atau lokasi
mereka di dalam aplikasi mereka.
h. Jejaring sosial

15
Saat berbagi foto, pengguna juga dapat membagikannya melalui jejaring sosial lain
seperti facebook, twitter, tumblr, dan flickr yang tersedia di halaman berbagi foto
instagram.
i. Tanda suka (like)
Instagram juga memiliki fitur serupa yang fungsinya mirip dengan yang disediakan
oleh facebook, yakni sebagai penanda bahwa pengguna lain menyukai foto yang
diunggah.
j. Instagram Story
Instagram story atau biasa disebut snapgram adalah fitur yang cukup baru dimiliki oleh
instagram. Mengikuti jejak snapchat, instagram juga dapat membagikan kegiatan
sehari-hari melalui foto dan video yang memiliki kapasitas 15 detik.

k. Populer (Explore)
Unggahan yang berada dalam explore atau popular adalah foto-foto yang memiliki
insight yang tinggi dan diminati oleh banyak orang.

Fitur yang biasa digunakan oleh surya sahetapy adalah mengupload foto-foto
aktivitasnya seperti foto pribadi dan poster-poster pengetahuan seputar tuli dan juga beberapa
talkshow/workshop. Surya juga menggunakan fitur Instagram story untuk membagikan
kegiatan yang dilakukannya sehari-hari. Selain itu surya beberapa kali melakukan live
streaming instagram untuk sekedar bertegur sapa dengan beberapa pengikutnya.

2.6. Difabel
2.6.1. Definisi Difabel

Disabilitas merupakan serapan Bahasa inggris disability yang memiliki arti cacat.
Difabel ialah Bahasa Indonesia yang berasal dari kata Bahasa inggris different people are
yang menjelaskan bahwa manusia tersebut berbeda.

Difabel berasal dari Bahasa inggris yaitu people with diffren abilities yang memiliki
arti seseorang yang kemampuannya berbeda dengan orang normal baik secara fisik maupun
mental (Purwanta, 2002:4).

16
2.6.1. Penyandang Tuli

Menurut Miles (2009) Kata-kata 'tuli' dan 'bisu' telah digunakan tanpa diskusi apa
pun, seolah-olah mereka memiliki makna yang jelas dan disepakati secara universal. Tuli
biasa diksebut dengan tidak dapat mendengar dan bisu biasa disebut tidak dapat
mendengar. Terdapat asumsi populer bahwa seseorang yang terlahir tuli (kehilangan
pendengaran mereka sejak lahir) tidak akan dapat berbicara.

Beberapa pengamat yang cermat di dunia kuno tahu bahwa ada berbagai tingkat
tuli atau 'kehilangan pendengaran', seperti yang dijelaskan pada abad ke-9 oleh komentator
Arab al-Jahiz (terjemahan tahun 1967), yang karyanya diketahui oleh orang-orang terdidik
di seluruh dunia. Para pengamat juga menyadari bahwa beberapa orang tuli berkomunikasi
dengan lancar menggunakan bahasa isyarat, memberikan bukti bahwa mereka bisa hidup
dengan baik layaknya manusia normal. Bahasa-bahasa rumit dari gerak tubuh dan tanda
digambarkan dalam literatur kuno India, digunakan dengan mendengarkan orang-orang
dalam berbagai situasi. Jadi tidak selalu ada 'masalah' tentang tuli yang menggunakan
bahasa isyarat mereka sendiri, di mana ada cukup banyak dari mereka bersama dalam satu
waktu dan tempat untuk membuatnya layak. (Miles, 2009)

Dalam kasus tidak ada laporan audiologis yang menunjukkan 'gangguan


pendengaran' yang diukur. Dalam beberapa kasus tidak ditemukan pandangan profesional
tentang ketidakmampuan seseorang untuk berbicara, atau kemungkinan kemampuan
mereka untuk belajar berbicara. Satu-satunya bukti yang tersedia adalah tentang orang-
orang yang belajar menggunakan bahasa isyarat. Lebih banyak ditemukan mereka adalah
suatu kumpulan komunitas yang menyepakati untuk menggunakan suatu bahasa yaitu
bahasa isyarat untuk mereka berkomunikasi, dan orang-orang disekitarnya telah
mengetahui dari kebiasaan yang sehari-hari bahwa orang-orang itu tuli dan bisu; atau
dalam beberapa kasus, mengalami gangguan pendengaran tetapi tidak bisu, atau bisu tanpa
tuli. (Miles, 2009).

2.7 Analisis Isi Media


(Nasrullah, 2011) Analisis Isi adalah sebagai berikut :

17
“Analisis isi adalah teknik dalam riset yang digunakan untuk menguraikan isis
komunikasi yang jelas secara objektif, sistematis, dan kuantitatif.”
Analisis ini digunakan untuk membongkar maksud, karakteristik, serta motif dari
komunikator yang dipercaya. Selain itu teknik analisis isi juga digunakan untuk
menguraikan makna yang sama antara peneliti, pemberi pesan, maupun khalayak.
Selanjutnya, analisis isi harus fokus pada deskriptif kuantitatif
Analisis isi merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk mengukur aspek-
aspek teretentu dari isi. Prosedur analisisnya adalah dengan mengukur aspek isi dan
disajikan dengan cara pengkodingan atau memberi tanda. Menggunakan analisis isi harus
objektif dan hanya bisa mengukur makna yang tersirat berbeda dengan penelitian lainnya
seperti semiotika, wacana, framing, naratif, dan lainnya. Karena keobjektivitasannya,
penelitian ini siapapun yang melakukan akan menghasilkan temuan yang sama
(Eriyanto,2011).
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa analisis isi merupakan
metode untuk menganalisis teks dengan cara memberi kode atau pengkodingan.
Melakukan analisis isi harus objektif sehingga penelitian analisis isi apabila dilakukan
oleh siapapun hasilnya akan sama. Selain itu analisis isi hanya bisa meneliti pesan atau
makna yang tersirat.

2.8. Fokus Penelitian


Fokus penelitian ini untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna
memilih mana data yang relevan dan mana yang tidak relevan (Moleong, 2010).
Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini lebih didasarkan pada tingkat
kepentingan/urgensi dari masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Penelitian ini akan
difokuskan pada “Bentuk Elemen Personal Branding melalui Instagram” yang objek
utamanya merupakan Akun Instagram Surya Sahetapy sebagai Influencer yang
Menyandang Tuli. Fokus penelitian ini ditentukan dari pembentukan rumusan masalah.
2.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang membahas tentang elemen personal branding melalui


aplikasi Instagram dilakukan oleh Fatwa Lahum Yasaruna. Dalam penelitian tersebut,
peneliti membahas tentang personal branding Diana Rikasari pada akun Instagram brand

18
pakaian miliknya. Peneliti lebih membahas peran Diana Rikasari dalam membangun
personal branding brandnya. Dalam penelitian tersebut peneliti menemukan bahwa
personal branding seseorang dapat menjadi kekuatan untuk meningkatkan personal
branding pada brand yang dibangun olehnya atau brand lain yang diperkenalkannya
(Yasaruna,Fatwa Lahum,2021).

19

Anda mungkin juga menyukai