Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH BRAND AMBASSADOR BLACKPINK TERHADAP CITRA

PERUSAHAAN SHOPEE PADA MAHASISWA UNM MAKASSAR

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori
1. Brand Ambassador
a. Definisi brand ambassador
Doucett (2008) dalam bukunya mengatakan bahwa Brand ambassador adalah
seseorang yang memiliki passion terhadap brand, mau memperkenalkannya, dan
bahkan dengan sukarela memberikan informasi mengenai brand. Penggunaan
Brand ambassador dilakukan oleh perusahaan menurutRoyan (2004) bertujuan
untuk mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk menggunakan produk,
penggunaan brand ambassador biasanya menggunakan selebrity yang terkenal.
Menurut Lea-Greenwood (2012) Brand ambassador adalah alat yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengkomunikasin dan berhubungan dengan publik, dengan
harapan mereka dapat meningkatkan penjualan.

b. Karakteristik Brand ambassador


Ada tiga karakteristik yang dibutuhkan oleh Brand ambassador menurut Royan
(2004). Ketiga karakteristik itu adalah daya Tarik (attractiveness), dapat dipercaya
(trustworthiness), dan keahlian (expertise).
1) Attractiveness (daya tarik), bukan hanya berarti daya tarik fisik, tetapi
meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak dalam diri
pendukung: kecerdasan, sifat-sifat kepribadian, gaya hidup, keatletisan
tubuh.dan sebagainya.
2) Trustworthiness (kepercayaan), dimana tingkat kepercayaan, ketergantungan,
seperti seseorang yang dapat di percaya.
3) Expertise (keahlian), keahlian yang mengacu pada pengetahuan, pengalaman,
atau keterampilan yang dimiliki seseorang pendukung yang berhubungan
dengan topik yang diwakilinya.

c. Menurut Royan (2004) Brand ambassador mempunyai fungsi dan maanfaat


tersendiri bagi perusahaan. Brand ambassador disini yang merupakan orang–
orang terkenal yang digunakan untuk mempromosikan produk mereka dapat
berfungsi untuk:
1) Memberikan kesaksian (testimonial)
2) Memberikan dorongan dan penguatan (endorsement)
3) Bertindak sebagai aktor dalam topik (iklan) yang diwakilinya.
4) Bertindak sebagai juru bicara perusahaan.

d. Pengukuran Brand Ambassador Keberhasilan seorang brand ambassador dalam


menjalankan fungsinya menurut Shaz Smilansky (2009) dapat diukur dengan 4
indikator yaitu:
1. DayaTarik
2. Keahlian
3. Kepercayaan
4. Kekuatan

2. Citra Perusahaan
1. Definisi citra perusahaan
Citra perusahaan merupakan sebuah konsep intuitif yang dapat meningkatkan
penjualan melalui peningkatan kepuasan pelanggan dan loyalitas. Citra perusahaan
termasuk aset yang berharga dan perlu dikelola perusahaan (Adriasan, 2016:49).
Menurut Amini, Darani dan Afshani, citra yang baik
dapat melemahkan pengaruh negatif dari pesaing yang memungkinkan perusahaan
mencapai tingkat yang lebih tinggi dari keuntungan. Menurut Joanna Minkiewich
dan Jody Evans citra perusahaan merupakan komponen atau bagian penting dari
merek perusahaan yang memiliki fokus pada lingkungan eksternal di luar
perusahaan yang tertuju pada bagaimana para pemangku kepentingan di luar
perusahaan memandang keberadaan organisasi perusahaan (Adriasan, 2016:50).
Pendapat ini menitikberatkan citra pada lingkungan eksternal perusahaan, di mana
citra perusahaan akan muncul tergantung pada merek perusahaan serta kekuatan
pada merek tersebut. Citra akan menunjukkan baik atau buruknya peran dan
fungsi serta manfaat perusahaan bagi seluruh pihak yang berkepentingan atau
terkait dengan perusahaan, khususnya pelanggan.
Bagi PR Smith citra perusahaan adalah persepsi yang mencangkup
keseluruhan dari impresi visual logo sampai ke pengamatan dan pengalaman dari
produk, jasa dan perilaku perusahaan secara umum. Dengan kata lain bahwa citra
perusahaan adalah apa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Pendapat PR
Smith mengenai citra perusahaan ini fokus tertuju pada perilaku perusahaan yang
nampak atau dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya pelanggan (Adriasan,
2016:50).
2. Karakteristik Citra Perusahan
Kotler dan Keller menjelaskan fungsi dan ekuitas merek, dimana ekuitas
merek tersebut akan semakin tinggi seiring dengan semakin tingginya dimensi-
dimensi dari citra perusahaan
itu sendiri (Adriasan, 2016:51).
Dimensi-dimensi citra perusahaan yaitu
a. Kesadaran akan citra perusahaan (company recognition).
b. Kesan kualitas (afinity).
c. Pengenalan pada citra perusahaan (company reputation).
d. Kesetiaan pada perusahaan (company loyality).
e. Asosiasi-asosiasi merek (domain).
f. Aset lain seperti hak paten, stampel dagang, saluran
distribusi.
3. Arti Penting Citra Perusahaan
Citra perusahaan merupakan menurut Long-Yi Linda n Ching-yuh kombinasi
dari persepsi konsumen dan sikap terhadap badan usaha. Citra perusahaan
membantu memfasilitasi pengetahuan konsumen pada produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan tertentu dan mengurangi ketidakpastian sementara
membuat keputusan pembelian. Konsumen diarahkan untuk membeli komoditas
dari sebuah perusahaan dengan citra perusahaan yang baik untuk mengurangi
risiko (Adriasan, 2016:50).
4. Indikator Citra Perusahaan
Menurut Andressen menyatakan bahwa faktor-faktor pembentuk citra perusahaan
adalah (Adriasan, 2016:54)
a. Adversiting adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan 28
b. Public Relations adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus
dengan sengaja guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal
balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan
bahwa public relation dianggap sebagai sebuah proses atau aktivitas yang
bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar
organisasi
c. Physical image adalah bukti fisik yang dapat memberikan citra diri bagi
perusahaan di mata konsumennya
d. Actual experience adalah pengalaman yang langsung dirasakan oleh
pelanggan dalam mengkonsumsi barang dan jasa.
B. Definisi Konseptual
1. Variable bebas
Brand Ambassador (X)
Brand ambassador merupakan seseorang atau sekelompok orang yang
mewakili suatu produk atau perusahaan, jadi ada kesesuaian profesi atau budaya
antara brand ambassador dengan perusahaan yang diwakili. Brand ambassador
juga merupakan asset penting dalam periklanan karena dapat menarik konsumen
dengan daya tarik yang dimiliki, memperkenalkan merek atau produk ke khalayak
luas, meningkatkan reputasi perusahaan dan cerminan dari perusahaan dalam
liputan pers.
Dalam hal ini brand ambassador menjadi cerminan dari kepribadian suatu
brand, jadi antara brand dan brand ambassador harus memiliki suatu hubungan
yang sama misalnya sama-sama dekat dengan penggemar dan konsumennya
melalui media sosial. Brand ambassador juga dipilih berdasarkan pengalamannya
dalam berhubungan dengan suatu brand dan dianggap mampu menjadi brand
ambassador.
Brand ambassador juga harus memiliki kharisma diri atau wibawa dalam
mengelola diri sendiri seperti mampu mendalami passion dan mengembangkan
kelebihan diri agar mampu menaikkan penjualan (Keith, 2016:72).
2. Variable terikat
Citra Perusahaan (Y)
Citra perusahaan menurut Jefkins ialah citra yang dimiliki perusahaan atau
lembaga secara keseluruhan. Citra ini terbentuk oleh riwayat keberhasilan promosi
seperti berhasilnya iklan dalam membentuk citra, dan hubungan kepada
masyarakat seperti stabilitas kualitas produk atau jasa, serta kesediaan turut
memikul tanggung jawab sosial dan komitmen dalam mengadakan riset.
Definisi citra perusahaan yang diterangkan oleh Jefkins bukan hanya
menyangkut prestasi dan reputasi yang diusahakan oleh perusahaan, melainkan
juga termasuk kebijakan dan komitmen perusahaan untuk terus melakukan
perbaikan yang berkelanjutan agar menjadi citra nyata yang dialami konsumen
(Jefkins, 2004:20).

Persepsi Mahasiswa (pelanggan) (Y)


Umumnya istilah Persepsi digunakan dalam bidang psikologi. Secara terminology
sebagaimana dinyatakan Purwodarminto (1990: 759), pengertian persepsi adalah
tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa
hal melalui pengindraan. Sedangkan dalam kamus besar psikologi, persepsi
diartikan sebagai suatu proses pengamatan seseorang terhadap lingkungan dengan
menggunakan indra-indra yang dimiliki sehingga ia menjadi sadar akan segala
sesuatu yang ada dilingkungannya.
Persepsi Pelanggan terhadap Produk dan Jasa Menurut Purwodarminto
berkaitan dengan aspek:
a. Tingkat kepentingan pelanggan
b. Kepuasan pelanggan
c. . Nilai

C. Hasil Penelitian sebelumnya


1. Penelitian ini dilakukan oleh Hermawan. (2011), dengan tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui sikap konsumen terhadap online shoping. Teknik
pengambilan semple dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistk deskriptif dan analisis
faktor. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang paling berpengaruh dan
menarik di antara ke empat faktor adalah desain website/ fitur, berikutnya faktor
kenyamanan merupakan faktor kedua yang paling memengaruhi sikap berbelanja
online, kemudian faktor penghematan waktu dan faktor keamanan.

2. Penelitian ini dilakukan oleh Agustini. (2017), dengan tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli di online
shop. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner atau angket.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, diperoleh dari responden
secara langsung melalui kuesioner yang diisi sendiri oleh responden yang
dijadikan sampel penelitian. Analisis data yang digunakan penelitian ini adalah
analisis faktor. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli di online shop adalah, faktor kualitas produk,
kemudahan, kualitas informasi dan kepercayaan konsumen dengan nilai. Faktor
yang paling dominan mempengaruhi keputusan membeli di online shop adalah
kualitas produk.

3. Penelitian ini dilakukan oleh Wijaya, Teguh. (2012), dengan tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli di online
shop. Teknik penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah uji statistik,
menggunakan analisis regresi linier berganda. Dari hasil penelitian
dapat menunjukan bahwa, pertama, secara bersama-sama variabel produk, harga,
promosi, kemudahan pembelian, dan kepercayaan berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel minat beli online. Kedua, secara parsial variabel yang
berpengaruh terhadap minat beli online antara lain harga, promosi, dan
kepercayaan. Sedangkan variabel produk dan kemudahan pembelian tidak
memiliki pengaruh terhadap minat beli online.

4. Penelitian ini dilakukan oleh Pitaloka, Widyawati. (2015), dengan tujuan


penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, harga dan
promosi terhadap permintaan penjualan online shop. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah non probability samples, sedangkan penentuan
pengambilan jumlah responden (sampel) dilakukan melalui metode accidental
sampling. Dari hasil penilitian yang dilakukan berkaitan dengan pengaruh kualitas
pelayanan, harga dan promosi terhadap penjualan online shop, dapat disimpulkan
sebagai berikut: Hasil penelitian ini kualitas pelayanan berpengaruh signifikan dan
positif terhadap penjualan online shop. Kondisi ini mengindikasikan bahwa
semakin baik kualitas pelayanan yang diinginkan oleh konsumen online shop
busana maka penjualan online juga akan semakin tinggi.

5. Penelitian ini dilakukan oleh Mujiyana, Elissa. (2013), dengan tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian via internet pada took online. Teknik pengambilan semple dalam
penelitian ini adalah teknik accidental sampling. Dilakukan pengambilan sampel
untuk penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan regresi berganda dimana sebelumnya diolah dengan menggunakan
skala likert dari pertanyaan yang diberikan kepada responden. Hasil penelitian
menunjukan bahwa variabel program periklanan secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel pemprosesan informasi. Hasil tersebut
mengindikasikan bahwa semakin banyak kegiatan periklanan yang dilaksanakan
maka informasi yang diberikan kepada konsumen akan semakin baik dan mudah
diingat. Penelitian ini juga menunjukan bahwa para pengguna internet memproses
informasi terutama sampai pada tingkatan kedua yakni tahap perhatian terhadap
iklan yang diperolehnya. Hal ini sesuai dengan proses keputusan pembelian yang
juga hanya sampai pada tahap perhatian pengguna internet terhadap iklan yang
diperolehnya dengan melakukan klik atas iklan tersebut untuk mendapatkan
infomasi lebih lanjut sehingga konsumen bisa melakukan keputusan pembelian.
Dan dalam hasil pengujian ini juga telah menunjukkan bahwa variable program
periklanan dan kepercayaan konsumen melalui e-mail secara signifikan
berpengaruh langsung ke keputusan pembelian atau tidak secara langsung dengan
melalui pemprosesan informasi. Hal ini berarti bahwa keberhasilan keputusan
pembelian yang dilakukan oleh pengguna internet dipengaruhi oleh variabel
pemprosesan informasi.

D. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah H1 yakni hubungan antara (X) brand ambassador
dengan (Y1) citra perusahaan dan H2 yakni hubungan antara (X) brand ambassador
dengan (Y2) Persepsi Mahasiswa (Pelanggan).
H1 : Semakin besar pengaruh Brand ambassador maka membuat Citra Perusahaan
bertambah
H2 : Semakin besar pengaruh Brand ambassador maka membuat Minat Beli konsumen
bertambah.

E. Kerangka Penelitian

X Brand Y1 Citra Y2 Minat Beli


Ambassador Perusahaan Mahasiswa
Variabel penelitian merupakan objek penelitian atau suatu atribut dan sifat atau nilai
orang, faktor, perlakuan terhadap objek lain atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sandu,
2015:50). Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah pengaruh X terhadap Y1 dan
Y2. Variabel dapat dikelompokkan menurut beragam cara, namun terdapat 3 jenis
pengelompokan yang sangat penting dan mendapatkan penekanan, antara lain variabel
bebas dan variabel terikat, variabel aktif dan variabel atribut, serta variabel kontinu dan
variabel kategori. Kelompok yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah variabel
bebas dan terikat.
Variabel bebas atau independent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya variabel terikat, sedangkan variabel terikat atau dependen
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah X, yakni brand ambassador yang
mempengaruhi Variabel terikat yakni Y1 dan Y2, yakni citra perusahaan dan minat beli.

Anda mungkin juga menyukai