adalah bentuk gabungan dari beberapa perusahaan dari berbagai negara yang
berkerjasama dan menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan ekonomi dan
tanpa melihat besar atau kecilnya modal. Kepengurusan Joint venture dipimpin oleh Dewan
Direktur yang dipilih oleh para pemegang saham, dan pendiriannya harus mempunyai bentuk
hukum PT (Perseroan Terbatas).
1. Perusahaan baru yang didirikan oleh beberapa perusahaan lain secara bersama-sama,
2. Di Indonesia, Joint venture merupakan kerjasama antara perusahaan domestik dan asing,
3. Modalnya berupa saham yang diperloheh atau disediakan oleh perusahaan pendiri dengan
perbandingan tertentu dari setiap perusahaannya,
4. Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyak saham masing-masing perusahaan
pendiri,
5. Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyak saham masing-masing perusahaan
pendiri,
6. Perusahaan pendiri Joint venture tetap memiliki eksistensi dan kebebasan masing-masing,
7. Resiko ditanggung secara bersama-sama antara masing-masing partner melalui
perusahaan yang berlainan.
1. Sekutu lokal lebih memahami tentang keadaan lingkungan dimana perusahaan Joint
Venture didirikan seperti misalnya adat istiadat, kebiasaan dan Lembaga kemasyarakatan
dilingkungan setempat.
2. Sekutu lokal mungkin memilki teknologi yang cocok untuk lingkungan setempat.
3. Akses kepasar modal negara tuan rumah dapat dipertinggi oleh hubungan dan reputasi
sekutu lokal.
1. Jika salah dalam memilih sekutu maka akan meningkatkan resiko politik yang dihadapi.
2. Adanya harga transfer produk atau komponen akan menimbulkan konflik kepentingan
antara kedua belah pihak.
3. Dapat terjadi perbedaan pandangan antara sekutu lokal dengan perusahaan.
Jenis-Jenis Kontrak Joint Venture:
1. Joint Venture domestic
2. Joint Venture internasioanal
1. Pembetasan resiko
2. Pembiayaan
3. Menghemat tenaga
4. Rentabilitas
5. Kemungkinan optimasi know-how
6. Kemungkinan pembetasan kongkurensi (saling ketergantungan)
Dalam sebuah perusahaan tujuan yang ingin dicapai melalui pemebentukan joint venture
pada bidang-bidang berikut adalah pengembangan dan stabilitas bidang usaha terkait melalui
penggabungan perusahaan nasional dan internasional
Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyak saham dari masing-masing perusahaan
pendiri
Modal adalah dalam bentuk saham yang diterima atau disediakan oleh perusahaan pendiri
dalam proporsi dari semua perusahaan.
Di Indonesia, perusahaan patungan adalah kolaborasi antara perusahaan asing dan
domestik
Perusahaan baru yang didirikan bersama oleh banyak perusahaan.
Kebebasan keberadaan perusahaan yang didirikan bersama dan hak kebebasan individu
Mitra mengambil risiko bersama di berbagai perusahaan.
PT Kino Indonesia Tbk merupakan perusahaan dalam bidang industri makanan, minuman,
obat-obatan dan kosmetik. Grup Kino memulai usahanya pada tahun 1991 melalui pendirian
perusahaan distribusi kecil, yaitu PT Dutalestari Sentratama. Kemudian diikuti dengan pendirian
PT Kino Sentra Industrindo pada tahun 1997 yang memproduksi produk-produk confectionary,
seperti permen, makanan ringan, dan minuman bubuk, dengan produk pertamanya yaitu “Kino
Candy”. Pada tahun 1999, PT Kinocare Era Kosmetindo didirikan berdasarkan Akta Notaris No.
3 tanggal 8 Februari 1999 yang dibuat di hadapan Hadi Winata, S.H. untuk menjalankan bisnis
pemeliharaan dan perawatan tubuh yang dimulai dari peluncuran produk “Ovale”. Seiring
dengan perkembangan usaha, produk pemeliharaan dan perawatan tubuh telah berkembang pesat
dengan diluncurkannya produk-produk seperti “Ellips” vitamin rambut, “Resik-V” sabun khusus
daerah kewanitaan, dan “Eskulin” parfum dalam bentuk gel.
”Menjadi perusahaan ternama di Indonesia yang berlandaskan ide & inovasi dan terus bergerak
untuk menjadi perusahaan yang mendunia tanpa meninggalkan nilai-nilai local”
Misi
“Memperluas pasar melalui pengembangan produk yang didorong oleh semangat untuk
berinovasi”
Joint Venture PT.Kino Indonesia Tbk dan Malee Kino Company Limited
PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) membentuk dua perusahaan patungan di Indonesia dan
Thailand bersama dengan Malee Capital Company Limited untuk mendorong penjualan produk
perawatan dan pemeliharaan tubuh serta produk minuman. Perseroan telah menandatangani
perjanjian usaha patungan dengan Malee Capital Company Limited –grup usaha Malee Group
Public Company Limited. Perseroan akan mendirikan dua perusahaan patungan yaitu PT Kino
Malee Indonesia dan Malee Kino (Thailand) Company Limited.Finance Corporate Division
Head PT Kino Indonesia Tbk. Budi Muljono mengungkapkan perseroan akan menjadi pemegang
saham mayoritas sebesar 51% kepemilikan saham pada PT Kino Malee Indonesia. Perseroan
juga akan menjadi pemegang saham minoritas sebesar 49% kepemilikan saham pada Malee Kino
(Thailand) Company Limited.“Melalui perusahaan patungan tersebut, perseroan bersama dengan
Malee akan membangun sebuah sinergi, di mana Kino akan mengekspor produk perawatan dan
pemeliharaan tubuh dan farma miliknya ke Thailand untuk dipasarkan dan dijual oleh Malee
Kino (Thailand) Company Limited,” tulisnya dalam keterangan resminya, Selasa (31/10/2017).