TATAP MUKA/MINGGU KE - 1
KOMPOSISI NILAI
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) : 30%
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) : 40%
QUIZ, TUGAS, PARTISIPASI KELAS & KELOMPOK : 20%
KEHADIRAN 16x termasuk UTS & UAS : 10%
TOLERANSI 3x ➡ SAKIT, IJIN, KEGIATAN KAMPUS
" # $
• Akuntansi Keuangan 1 adalah mata kuliah prasyarat di semester berikut.
• Membaca bahan materi kuliah SEBELUM tatap muka – Pertemuan kelas adalah
ajang konfirmasi pemahaman terhadap materi topik tersebut.
• Dosen adalah fasilitator ☞ Kuliah lebih banyak mendiskusi soal atau kasus dengan
TATA TERTIB (RULES)
1. dan akan mengalami, bahwa belajar di perguruan tinggi BUKAN sekadar sarana untuk mendapatkan ijazah atau
gelar, melainkan untuk pengembangan diri saya sebagai seseorang dengan kepribadian kesarjanaan.
2. dan akan mengalami serta membuktikan sendiri, bahwa nilai ujian saya merupakan konsekuensi logis dari proses
belajar yang saya tempuh.
3. dan akan mengalami, bahwa kuliah bukan ajang “dehumanisasi diri” melalui proses dengar kopi melainkan
“ajang konfirmasi” pemahaman terhadap pengetahuan dan penajaman pikiran.
4. dan akan mengalami/menyaksikan, bahwa TIDAK ADA pelajaran apapun yang sulit dan TIDAK ADA dosen killer,
karena yang ada dan banyak terjadi adalah mahasiswa malas atau belajar dengan cara yang keliru.
5. dan akan menyaksikan, bahwa kalau seorang mahasiswa gagal dalam kuliah, maka hal tersebut BUKAN karena
dia “bodoh” tetapi karena “malas” atau karena TIDAK TAHU “MENGAPA” DIA MENJADI MAHASISWA.
6. bahwa, kalau saya GAGAL UJIAN, saya akan tahu benar mengapa saya gagal dan saya tidak akan mencari
kambing hitam karena kambing hitam itu memang tidak ada kecuali diri saya sendiri.
AKUNTANSI KEUANGAN I
~ BUKU TEKS REFERENSI ~
TEKS WAJIB
Kieso, Donald E.; Weygandt, and Jerry J.; INTERMEDIATE ACCOUNTING IFRS
2ND ed, John Wiley & Sons, Inc., 2014.
Donald E. Kieso, Jerry J.Weygandt, Terry D. Warfield AKUNTANSI
INTERMEDIATE EDISI 12 JILID 1, Penerbit Erlangga, 2007
TEKS TAMBAHAN
1. Hongren, Charles T.; AKUNTANSI KEUANGAN IFRS Edisi 8 Jilid 1 & 2;
Penerbit Erlangga; 2012
2. Dwi Martani, Sylvia Veronica S, Ratna Wardhani; AKUNTANSI
KEUANGAN MENENGAH BERBASIS PSAK Edisi 2 Buku 1; Penerbit
Salemba Empat, Cetakan Kelima 2018.
3. Hans Kartikahadi, dkk; AKUNTANSI KEUANGAN BERDASARKAN SAK
BERBASIS IFRS; Edisi Kedua, Buku 1; Penerbit IAI, 2019
4. PSAK Terbaru, 2018
SILABUS/RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS)
6 30 Sep Wesel Tagih (Notes Receivable) 14 2 Des Laporan Arus Kas – Metode Langsung
7 7 Okt REVIEW & KUIS 15 9 Des REVIEW & KUIS
8 14 - 26 Okt Ujian Tengah Semester (U T S) 16 6 -17 Ujian Akhir Semester (U A S)
Bismillahirrahmanirrahim,
Karakter Kualitatif
Profesi
Asumsi
Bentuk Perusahaan & Jenis
Organisasi Bisnis Usaha
Unsur
4 Pilar Standar
Standar Akuntansi
Akuntansi Indonesia
SEJARAH AKUNTANSI
adalah,
Dokumen bisnis yang digunakan perusahaan untuk melaporkan hasil aktivitasnya
kepada berbagai kelompok pemakai internal maupun eksternal.
Bentuknya, terdiri :
1. Laporan Kinerja = Laba Rugi (Income Statement)
2. Laporan Posisi Keuangan = Neraca (Balance Sheet)
3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
4. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement Share/Stockholders’ Equity)
5. Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN – Mengapa Penting ??
• Direksi
AKUNTANSI • Manajer
MANAJEMEN
(INTERNAL) • Karyawan
• Serikat Pekerja
BENTUK ORGANISASI BISNIS
Menyediakan informasi kepada berbagai kelompok pihak pemakai yang bermanfaat untuk
Tujuan
pengambilan keputusan ekonomi.
Pengakuan
Penandingan
Biaya Historis Pendapatan Pengungkapan Penuh
Prinsip (Matching cost
(Historical cost) (Revenue (Full Disclosure)
and revenue)
recognition)
Asumsi Akuntansi Akrual Going Concern
Rugi (loss)
KERANGKA KONSEPTUAL – TINGKAT 3
ASUMSI
Tahap ini terdiri atas
1. Entitas Ekonomi (Business Entity)
konsep2 yang 2. Kelangsungan Hidup (Going Concern)
menjelaskan 3. Unit Moneter (Monetary Unit)
4. Dasar Akrual (Acrcrual Basis)
bagaimana kejadian
keuangan diakui,
PRINSIP
diukur, dan
diungkapkan dalam 1. Biaya Historis (Historical cost)
2. Pengakuan Pendapatan (Revenue recognition)
laporan, guna 3. Penandingan (Matching cost and revenue)
4. Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)
mengimplementasikan
tujuan dasar pada KENDALA
tingkat 1. 1. Hubungan biaya manfaat (Cost benefit relationship)
2. Materialitas (Materiality)
3. Ketepatan Waktu
KERANGKA KONSEPTUAL TINGKAT 3 - ASUMSI
1. Entitas Ekonomi (Business Entity)
Konsep yang menyatakan suatu bisnis dipandang sebagai suatu entitas TERPISAH dari pemilik,
kreditor dan pihak2 bisnis lainnya. Artinya, perlakuan akuntansi terhadap perusahaan atau
bisnis harus berbeda dengan si pemilik entitas.
2. Kelangsungan Hidup (Going Concern)
Dalam mengukur dan melaporkan informasi akuntansi, suatu entitas/perusahaan DIASUMSIKAN
terus beroperasi dalam waktu cukup lama menggunakan aset yang ada untuk tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Artinya, perusahaan TIDAK bermaksud untuk melikuidasi/mengurangi
secara material skala kegiatan operasional perusahaan.
3. Unit Moneter (Monetary Unit)
Pencatatan kegiatan ekonomi transaksi bisnis dinyatakan dalam satuan ukuran mata uang.
4. Dasar Akrual (Acrcrual Basis)
Pengakuan atas transaksi dan peristiwa/kejadian bisnis DIAKUI pada saat hal itu terjadi dan
BUKAN ketika kas diterima/dibayarkan.
KERANGKA KONSEPTUAL TINGKAT 3 – PRINSIP
1. Biaya Historis (Historical cost)
Konsep yang menyatakan, pencatatan PEROLEHAN ASET adalah berdasarkan HARGA
PEROLEHANnya. Konsep ini banyak digunakan ketika perusahaan hendak menentukan
nilai jual sebuah aset dan mendapatkan laba dari transaksi tersebut.
2. Pengakuan Pendapatan (Revenue recognition)
Konsep yang menyatakan KAPAN pendapatan HARUS diakui.
3. Penandingan (Matching cost and revenue)
Konsep yang menyatakan pencatatan & pengakuan atas biaya yang terjadi, yaitu
dalam rangka memperoleh pendapatan.
4. Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)
Konsep yang menyatakan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan HARUS
diungkap sesuai dengan cerminan sebenarnya.
KERANGKA KONSEPTUAL TINGKAT 3 – KENDALA
1. Materialitas (Materiality)
Sesuatu hal akan dianggap material apabila hasil keputusan yang diambil
akan mempengaruhi penilaian seseorang dalam sebagai pemakai laporan
keuangan.
2. Ketepatan Waktu
Keterlambatan penyajian informasi, menyebabkan informasi kehilangan
relevansinya.
3. Hubungan Biaya Manfaat (Cost benefit relationship)
Biaya dari penyediaan suatu informasi HARUS SEBANDING dengan manfaat
yang diterima dari perolehan informasi tersebut.
SEKIAN & TERIMA KASIH