Anda di halaman 1dari 32

AKUNTANSI KEUANGAN I

TATAP MUKA/MINGGU KE - 1

1. Introduction : Kontrak Kuliah & Rules – Text Book - Silabus/RPS


2. Review : Definisi - Siklus – Laporan Keuangan (Tujuan & Pemakai) - Profesi – Organisasi Bisnis
- Standar Akuntansi (SAK; SAK ETAP; Standar Akuntansi Syariah; SAP)
3. Kerangka Konseptual Akuntansi : Karakteristik Kualitatif, Kendala, Asumsi, Unsur
INTRODUCTION - (15 MINUTES)

1. NAMA & NPM

2. LATAR BELAKANG MATA KULIAH (MATKUL) PRASYARAT


✮ NILAI PENGANTAR AKUNTANSI 2
✮ DOSEN PENGAMPU
✮ APA YANG TELAH ANDA PELAJARI DI MATKUL PRASYARAT TERSEBUT

3. APA “ALASAN & TUJUAN” KALIAN MEMPELAJARI MATKUL AKUNTANSI


KEUANGAN INI ?
KONTRAK PERKULIAHAN

KOMPOSISI NILAI
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) : 30%
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) : 40%
QUIZ, TUGAS, PARTISIPASI KELAS & KELOMPOK : 20%
KEHADIRAN 16x termasuk UTS & UAS : 10%
TOLERANSI 3x ➡ SAKIT, IJIN, KEGIATAN KAMPUS

" # $
• Akuntansi Keuangan 1 adalah mata kuliah prasyarat di semester berikut.
• Membaca bahan materi kuliah SEBELUM tatap muka – Pertemuan kelas adalah
ajang konfirmasi pemahaman terhadap materi topik tersebut.
• Dosen adalah fasilitator ☞ Kuliah lebih banyak mendiskusi soal atau kasus dengan
TATA TERTIB (RULES)

Toleransi keterlambatan masuk kelas 15 menit SETELAH kehadiran dosen,


dengan konsekuensi TIDAK IKUT ABSEN.

“WAJIB” BAWA ☞ BUKU TEKS & KALKULATOR

SOPAN BERSIKAP, BERLAKU & BERTUTUR


• No Slippers
• Properly formal dress
• Silent mobile phone during class, unless to do so
SAYA ADALAH MAHASISWA,
saya sadar, memahami ...

1. dan akan mengalami, bahwa belajar di perguruan tinggi BUKAN sekadar sarana untuk mendapatkan ijazah atau
gelar, melainkan untuk pengembangan diri saya sebagai seseorang dengan kepribadian kesarjanaan.

2. dan akan mengalami serta membuktikan sendiri, bahwa nilai ujian saya merupakan konsekuensi logis dari proses
belajar yang saya tempuh.

3. dan akan mengalami, bahwa kuliah bukan ajang “dehumanisasi diri” melalui proses dengar kopi melainkan
“ajang konfirmasi” pemahaman terhadap pengetahuan dan penajaman pikiran.

4. dan akan mengalami/menyaksikan, bahwa TIDAK ADA pelajaran apapun yang sulit dan TIDAK ADA dosen killer,
karena yang ada dan banyak terjadi adalah mahasiswa malas atau belajar dengan cara yang keliru.

5. dan akan menyaksikan, bahwa kalau seorang mahasiswa gagal dalam kuliah, maka hal tersebut BUKAN karena
dia “bodoh” tetapi karena “malas” atau karena TIDAK TAHU “MENGAPA” DIA MENJADI MAHASISWA.

6. bahwa, kalau saya GAGAL UJIAN, saya akan tahu benar mengapa saya gagal dan saya tidak akan mencari
kambing hitam karena kambing hitam itu memang tidak ada kecuali diri saya sendiri.
AKUNTANSI KEUANGAN I
~ BUKU TEKS REFERENSI ~
TEKS WAJIB
Kieso, Donald E.; Weygandt, and Jerry J.; INTERMEDIATE ACCOUNTING IFRS
2ND ed, John Wiley & Sons, Inc., 2014.
Donald E. Kieso, Jerry J.Weygandt, Terry D. Warfield AKUNTANSI
INTERMEDIATE EDISI 12 JILID 1, Penerbit Erlangga, 2007

TEKS TAMBAHAN
1. Hongren, Charles T.; AKUNTANSI KEUANGAN IFRS Edisi 8 Jilid 1 & 2;
Penerbit Erlangga; 2012
2. Dwi Martani, Sylvia Veronica S, Ratna Wardhani; AKUNTANSI
KEUANGAN MENENGAH BERBASIS PSAK Edisi 2 Buku 1; Penerbit
Salemba Empat, Cetakan Kelima 2018.
3. Hans Kartikahadi, dkk; AKUNTANSI KEUANGAN BERDASARKAN SAK
BERBASIS IFRS; Edisi Kedua, Buku 1; Penerbit IAI, 2019
4. PSAK Terbaru, 2018
SILABUS/RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS)

Tatap Muka MATERI Tatap Muka MATERI

1 26 Ags Akuntansi & Standar Akuntansi 9 28 Okt Persediaan (Inventory)


Keuangan; Kerangka Konsep
2 2 Sep Sistem Informasi Akuntansi 10 4 Nov Metode Penilaian selain Harga Pokok
3 9 Sep Laporan Keuangan 11 11 Nov Aktiva Tetap (Fixed Asset) & Aktiva Tak
Berwujud (Intangible Asset)
4 16 Sep Kas 12 18 Nov Masalah Khusus terkait Aktiva Tetap
5 23 Sep Piutang (Account Receivable) 13 25 Nov Laporan Arus Kas – Metode Tak Langsung

6 30 Sep Wesel Tagih (Notes Receivable) 14 2 Des Laporan Arus Kas – Metode Langsung
7 7 Okt REVIEW & KUIS 15 9 Des REVIEW & KUIS
8 14 - 26 Okt Ujian Tengah Semester (U T S) 16 6 -17 Ujian Akhir Semester (U A S)
Bismillahirrahmanirrahim,

LET’S START THE LESSON


&
GIVE FULL ATTENTION
FOR THIS...
MATERI BAHASAN
Sejarah & Definisi

Karakter Kualitatif

(2) Kerangka Konseptual


Siklus Akuntansi Tujuan
(1) Review

Laporan Keuangan Pemakai Kendala

Profesi
Asumsi
Bentuk Perusahaan & Jenis
Organisasi Bisnis Usaha
Unsur
4 Pilar Standar
Standar Akuntansi
Akuntansi Indonesia
SEJARAH AKUNTANSI

Ilmu pembukuan double entry, ditemukan


oleh biarawan Fransiskan dari Tuscany, Italia
bernama Luca Paccioli yang ditulisnya
dalam buku “Summa de Arithmatica,
Geometria, Proportioni et
Proportionalita” (Segala sesuatu tentang
Ilmu Hitung, Ilmu Ruang, dan
Perbandingan)
DEFINISI AKUNTANSI
• Akuntansi merupakan “proses” mencatat, melaporkan & mengartikan data atau
informasi sehingga menjadi laporan, guna “pengambilan keputusan” bagi si
pemakai.

• Accounting is a service activity, its function is to provide quantitative


information, primarily financial in nature, about economic entities that is
intented to be useful in making economic decisions, in making reasoned choices
among alternatives course of action.” – Accounting Principles Board (APB) dan
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), 1970.

• Akuntansi disebut juga languange of business (bahasa bisnis), dimana informasi


yang disampaikan secara sistematis “menggambarkan/menjelaskan”
kegiatan/aktivitas ekonomi bisnis dari suatu entitas (perusahaan/individu).
AKUNTANSI sebagai SISTEM

Posting & Laporan


INPUT Transaksi PROSES P’ikhtisar OUTPUT
Keuangan
an
SIKLUS / SISTEM / PROSES AKUNTANSI
LAPORAN KEUANGAN – FINANCIAL STATEMENT

adalah,
Dokumen bisnis yang digunakan perusahaan untuk melaporkan hasil aktivitasnya
kepada berbagai kelompok pemakai internal maupun eksternal.

Bentuknya, terdiri :
1. Laporan Kinerja = Laba Rugi (Income Statement)
2. Laporan Posisi Keuangan = Neraca (Balance Sheet)
3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
4. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement Share/Stockholders’ Equity)
5. Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN – Mengapa Penting ??

Tujuan dari laporan keuangan adalah...

menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahannya


dalam suatu entitas/perusahaan yang bermanfaat bagi banyak pemakai ketika
membuat suatu keputusan ekonomi, dalam hal melakukan investasi, menyediakan
kredit dan pembiayaan, atau menilai kinerja suatu manajemen – IFRS Framework
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus
kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi – PSAK 1 Revisi 2009
PEMAKAI / PENGGUNA INFORMASI AKUNTANSI –
BERDASARKAN IFRS
• Investor
AKUNTANSI • Kreditor
KEUANGAN • Pemerintah
(EKSTERNAL) • Pajak
• Masyarakat / Publik

• Direksi
AKUNTANSI • Manajer
MANAJEMEN
(INTERNAL) • Karyawan
• Serikat Pekerja
BENTUK ORGANISASI BISNIS

Perusahaan Perorangan Persekutuan


JENIS Perseroan (Corporation) Koperasi
(Proprietorship) (Partnership)
Kepemilikan 1 (satu) individu Hampir sama dengan Dimiliki lebih dari 2 atau Sekelompok orang
usaha perorangan lebih individu dibuktikan yang disebut
dimiliki 2 individu/ dengan jumlah saham anggota
lebih
Bentuk & - Biaya pendirian & Menggabungkan Pendirian usaha dalam Dijalankan oleh &
operasional operasional rendah kemampuan & sumber bentuk UU & dikenakan untuk anggota saja
- Bergantung pd sumber daya >1 orang pajak Contoh : KopKar,
daya keuangan pemilik Contoh : Firma atau Contoh : Perseroan Kop Simpan pinjam
CV Terbatas (PT)
Kewajiban Pemilik bertanggung Tidak bertanggung Pemegang saham tidak
Pribadi jawab secara pribadi jawab pribadi bertanggung jawab secara
Pemilik atas (tanggung renteng) pribadi
Hutang Bisnis
PERUSAHAAN & JENIS BIDANG USAHA
Perusahaan sebagai organisasi bisnis didefinisikan,
“Suatu organisasi yang mengolah & memproses sumber daya dasar (input = bahan baku dan
tenaga kerja) sehingga menghasilkan barang atau jasa (output) untuk pelanggan, dimana tujuan
dari pendirian/pembentukannya untuk memperoleh keuntungan maksimal”.
JENIS KARAKTERISTIK CONTOH
Jasa (Service) Menyediakan jasa untuk pelanggan - Garuda Indonesia (Transportasi)
(jasa = barang bersifat tidak wujud, - Hotel Sahid Jaya (Perhotelan)
biasanya dalam bentuk pelayanan) - Bank Mandiri (Perbankan)
- Indosat (Telekomunikasi)
Dagang (Merchandise) Menjual barang/produk yang diperoleh - Toko Gunung Agung (Buku & ATK)
dari pihak lain ke pelanggan tanpa - Matahari Putra Prima (Pakaian)
merubah bentuknya - Alfa Retailindo (Barang Konsumsi)
Manufaktur (Manufacture) Mengubah input dasar menjadi produk - Mayora Indah (Makanan & Minuman)
yang dijual kepada individu - Kalbe Farma (Farmasi/Obat)
- Sepatu Bata (Sepatu)
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Berisi ➡ Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan, terdiri atas :


1. Kerangka konseptual penyusunan LK. Berisi tujuan, komponen laporan,
karakteristik kualitatif, dan asumsi dalam penyusunan LK.
2. Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK). Berisi pedoman penyusunan laporan,
pengaturan transaksi atau kejadian, dan komponen tertentu dalam LK.

Standar akuntansi yang diadopsi/di-referensi oleh dunia :


• International Financial Reporting Standard (IFRS) yang disusun oleh
International Accounting Standard Board (IASB); dan
• US Generally Accepted Accounting Principles (US-GAAP) yang disusun oleh
Financial Accounting Standard Board (FASB)
4 PILAR STANDAR AKUNTANSI di INDONESIA

Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa


Akuntabilitas Publik (ETAP)

Standar Akuntansi Syariah

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)


4 PILAR STANDAR AKUNTANSI INDONESIA
SAK ➡ digunakan untuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik, yaitu entitas terdaftar atau dalam proses
pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia (yang menggunakan dana masyarakat, seperti : asuransi,
perbankan, dana pensiun). Indonesia melalui IAI telah mengadopsi penuh IFRS mulai 2012.
SAK ETAP ➡ digunakan untuk entitas yang TIDAK memiliki akuntabilitas publik signifikan dalam menyusun LK
untuk tujuan umum, sifatnya lebih sederhana. Contoh :
1. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif (laporan tersaji di dalam laporan perubahan ekuitas);
2. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud, dan properti investasi setelah tanggal perolehan HANYA
menggunakan harga perolehan;
3. Tidak ada pengakuan utang dan aset pajak tangguhan (beban pajak diakui menurut ketentuan pajak).
SAK Syariah ➡ digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi berbasis syariah, terdiri atas : kerangka
konseptual penyusunan & pengungkapan laporan, standar penyajian LK, dan standar khusus transaksi syariah seperti
mudharabah, murabahah, salam, ijarah, dan istishna.
SAP ➡ digunakan untuk menyusun laporan keuangan instansi pemerintahan baik pusat maupun daerah.
SAP basis akrual ditetapkan dalam PP No. 71 tahun 2010 & SUDAH berlaku umum ☞ Sebelumnya sampai dengan TA
2014, instansi pemerintah menggunakan SAP berbasis kas menuju akrual, yaitu menggunakan basis kas untuk
penyusunan laporan realisasi anggaran, dan menggunakan basis akrual untuk penyusunan laporan posisi keuangan.
Bagaimana
TAHAP 3 ~ implementasI?
Konsep Pengakuan, 1. Asumsi
2. Prinsip
Pengukuran, Pengungkapan
3. Kendala
1. Karakteristik Kualitatif
TAHAP 2 ~ ➡ konsep apa yang membuat
Jembatan antara tahap informasi keuangan menjadi
1 & 3 (Konsep berguna
Fundamental) 2. Unsur2
➡ Elemen Laporan Keuangan

Mengindentifikasi tujuan & sasaran


TAHAP 1 ~ akuntansi SESUAI dengan
Tujuan standar, sehingga menghasilkan
Laporan Keuangan yang
bermanfaat

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI IFRS (Lam & Law, 2010)


KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI

• Kerangka konseptual BUKAN merupakan standar akuntansi keuangan.


➡ Bila terjadi pertentangan antara ketentuan SAK dengan kerangka
konseptual, maka ketentuan dalam SAK diunggulkan.
• Menurut PSAK, terdiri atas :
1. Pengguna laporan keuangan
2. Tujuan laporan keuangan
3. Asumsi dasar
4. Karakteristik kualitatif
5. Konsep pengakuan dan pengukuran unsur2 laporan keuangan
6. Konsep pemeliharaan modal
• Kerangka konseptual menjadi dasar penyusunan laporan keuangan untuk
tujuan umum, termasuk laporan keuangan konsolidasi.
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI

Menyediakan informasi kepada berbagai kelompok pihak pemakai yang bermanfaat untuk
Tujuan
pengambilan keputusan ekonomi.

Karakteristik Kualitatif Dapat dipahami Reliabel Relevan Komparabilitas Konsisten

Unsur Aset Kewajiban Ekuitas Laba Beban

Pengakuan
Penandingan
Biaya Historis Pendapatan Pengungkapan Penuh
Prinsip (Matching cost
(Historical cost) (Revenue (Full Disclosure)
and revenue)
recognition)
Asumsi Akuntansi Akrual Going Concern

Keseimbangan antara karakteristik


Kendala Ketepatan Waktu Manfaat versus Biaya
kualitatif
KERANGKA KONSEPTUAL TINGKAT 1 – TUJUAN

PELAPORAN KEUANGAN, bertujuan menyediakan informasi yang :

1. Berguna tentang aktivitas bisnis & ekonomi guna pengambilan keputusan


2. Membantu investor, kreditor, dan pemakai informasi lainnya dalam
menilai jumlah, waktu, ketidakpastian arus kas di masa depan
3. Berisi sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya ekonomi
tersebut
KERANGKA KONSEPTUAL TINGKAT 2 –
KARAKTERISTIK KUALITATIF
Dapat Dipahami
• informasi akuntansi perusahaan dapat dimengerti & dipahami oleh si pemakai
Karakteristik Relevansi
Kualitatif, • informasi akuntansi mampu membuat perbedaan dalam keputusan dalam hal
digunakan untuk memprediksi (predictive value), ada umpan balik (feedback value) &
disajikan tepat waktu (timeliness)
menggambarkan
konsep apa yang Reliabel
membuat • informasi akuntansi dianggap handal jika DAPAT diverifikasi (verifiability),
disajikan tepat (representational), bebas dari kesalahan & ketidakjelasan
informasi dalam (neutrality)
laporan Komparabilitas
keuangan • informasi akuntansi perusahaan satu dengan yang lain DAPAT dibandingkan,
bermanfaat bagi diukur & dilaporkan dengan cara yang sama (apple to apple)
pemakai. Konsisten
• perlakuan akuntansi suatu perusahaan diterapkan/diaplikasikan SERUPA dari
periode ke periode
KERANGKA KONSEPTUAL TINGKAT 2 –
UNSUR2 DALAM LAPORAN KEUANGAN
Unsur dalam laporan Aktiva (asset)

keuangan, merupakan Kewajiban (liability)

komponen yang dipakai Ekuitas (equity)

untuk membentuk laporan Dividen

keuangan & memiliki Pendapatan

istilah arti khusus dalam Biaya


akuntansi. Laba (gain/profit)

Rugi (loss)
KERANGKA KONSEPTUAL – TINGKAT 3
ASUMSI
Tahap ini terdiri atas
1. Entitas Ekonomi (Business Entity)
konsep2 yang 2. Kelangsungan Hidup (Going Concern)
menjelaskan 3. Unit Moneter (Monetary Unit)
4. Dasar Akrual (Acrcrual Basis)
bagaimana kejadian
keuangan diakui,
PRINSIP
diukur, dan
diungkapkan dalam 1. Biaya Historis (Historical cost)
2. Pengakuan Pendapatan (Revenue recognition)
laporan, guna 3. Penandingan (Matching cost and revenue)
4. Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)
mengimplementasikan
tujuan dasar pada KENDALA
tingkat 1. 1. Hubungan biaya manfaat (Cost benefit relationship)
2. Materialitas (Materiality)
3. Ketepatan Waktu
KERANGKA KONSEPTUAL TINGKAT 3 - ASUMSI
1. Entitas Ekonomi (Business Entity)
Konsep yang menyatakan suatu bisnis dipandang sebagai suatu entitas TERPISAH dari pemilik,
kreditor dan pihak2 bisnis lainnya. Artinya, perlakuan akuntansi terhadap perusahaan atau
bisnis harus berbeda dengan si pemilik entitas.
2. Kelangsungan Hidup (Going Concern)
Dalam mengukur dan melaporkan informasi akuntansi, suatu entitas/perusahaan DIASUMSIKAN
terus beroperasi dalam waktu cukup lama menggunakan aset yang ada untuk tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Artinya, perusahaan TIDAK bermaksud untuk melikuidasi/mengurangi
secara material skala kegiatan operasional perusahaan.
3. Unit Moneter (Monetary Unit)
Pencatatan kegiatan ekonomi transaksi bisnis dinyatakan dalam satuan ukuran mata uang.
4. Dasar Akrual (Acrcrual Basis)
Pengakuan atas transaksi dan peristiwa/kejadian bisnis DIAKUI pada saat hal itu terjadi dan
BUKAN ketika kas diterima/dibayarkan.
KERANGKA KONSEPTUAL TINGKAT 3 – PRINSIP
1. Biaya Historis (Historical cost)
Konsep yang menyatakan, pencatatan PEROLEHAN ASET adalah berdasarkan HARGA
PEROLEHANnya. Konsep ini banyak digunakan ketika perusahaan hendak menentukan
nilai jual sebuah aset dan mendapatkan laba dari transaksi tersebut.
2. Pengakuan Pendapatan (Revenue recognition)
Konsep yang menyatakan KAPAN pendapatan HARUS diakui.
3. Penandingan (Matching cost and revenue)
Konsep yang menyatakan pencatatan & pengakuan atas biaya yang terjadi, yaitu
dalam rangka memperoleh pendapatan.
4. Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)
Konsep yang menyatakan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan HARUS
diungkap sesuai dengan cerminan sebenarnya.
KERANGKA KONSEPTUAL TINGKAT 3 – KENDALA

1. Materialitas (Materiality)
Sesuatu hal akan dianggap material apabila hasil keputusan yang diambil
akan mempengaruhi penilaian seseorang dalam sebagai pemakai laporan
keuangan.
2. Ketepatan Waktu
Keterlambatan penyajian informasi, menyebabkan informasi kehilangan
relevansinya.
3. Hubungan Biaya Manfaat (Cost benefit relationship)
Biaya dari penyediaan suatu informasi HARUS SEBANDING dengan manfaat
yang diterima dari perolehan informasi tersebut.
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai