A. Definisi
Pengertian Hukum Dagang
Hukum dagang pada dasarnya adalah hukum perdata khusus. Sedangkan pengertian
hukum perdata itu sendiri adalah : hukum yang mengatur hubungan antara
seseorang dengan orang lain dalam masyarakat yang menitikberatkan kepada
kepentingan perorangan. Hukum dagang adalah Hukum yang mengatur hubungan
hukum antara seseorang dengan orang lain yang khususnya mencari nilai
tambah/mencari laba. Jadi hukum dagang tidak lepas dari hukum perdata dalam hal
ini adalah hukum perikatan yang diatur dalam buku 3 KUHP Perdata, dimana ada
perikatan yang bersumber :
1. Dari perjanjian
2. Dari undang-undang
cara pelaksanaan urusan kegiatan dagang, industry, atau keuangan yang dihubungkan
dengan produk atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para
entrepreneur dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif (dari
entrepreneur tsb) adalah kegiatan untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Adapun
yang merupakan ruang lingkup hukum bisnis ini antara lain adalah :
1. Kontrak Bisnis.
2. Jual beli.
3. Bentuk-bentuk Perusahaan.
4. Perusahaan Go Public dan Pasar Modal.
5. Penanaman Modal Asing.
6. Kepailitan dan Likuidasi.
7. Merger dan Akuisisi.
8. Perkreditan dan Pembiayaan.
9.
Jaminan Hutang.
Van Kant: hukum dagang adalah suatu tambahan hukum perdata yaitu tambahan yang
Termasuk hukum privat yaitu aturan hukum yang mengatur kepentingan kepentingan privat.
Secara akademis, hukum bisnis/hukum dagang sebagai bagian kajian dari hukum
Perdata
perdata dari
Berkaitan dengan BW dan WvK : WvK merupakan lex specialis dari BW. Sepanjang
tidak diatur khusus dalam WvK , berlaku juga BW dalam hokum dagang
Tugas Perdagangan
Pada pokoknya Perdagangan mempunyai tugas untuk :
1.
Membawa/ memindahkan barang-barang dari tempat yang berlebihan (surplus) ke
tempat yang berkekurangan (minus).
2. Memindahkan barang-barang dari produsen ke konsumen.
3.
Menimbun dan menyimpan barang-barang itu dalam masa yang berkelebihan sampai
mengancam bahaya kekurangan.
Jenis Perdagangan
Pembagian jenis perdagangan, yaitu :
1. Menurut pekerjaan yang dilakukan pedagang.
a. Perdagangan mengumpulkan (Produsen tengkulak pedagang besar eksportir)
b. Perdagangan menyebutkan (Importir pedagang besar pedagang menengah
konsumen)
2.
3.
B.
C. Pengaturan Hukum Dagang
Berikut ini penjelasan dari masing-masing kategori tersebut, yaitu sebagai berikut:
1.
dalam KUH Dagang yang pada prinsipnya masih berlaku adalah pengaturan tentang hal-hal
sebagai berikut:
a. Keagenan dan Distributor (makelar dan komisioner).
b. Surat berharga (wesel, cek dan aksep).
c. Pengangkutan laut.
2. KUH Dagang yang sudah banyak berubah.
Disamping itu, masih ada ketentuan dalam KUH Dagang yang pada prinsipnya masih
berlaku, tetapi telah banyak berubah yang mengatur tentang berbagai aspek dari hukum
bisnis, ketentuan-ketentuan dalam KUH Dagang yang pada prinsipnya masih berlaku, tetapi
telah banyak berubah adalah pengaturan tentang hal-hal sebagai berikut:
a. Pembukuan Dagang.
b. Asuransi.
3. KUH Dagang yang sudah diganti dengan perundang-undangan yang baru.
Selanjutnya, ada juga ketentuan dalam KUH Dagang yang telah dicabut dan diganti
dengan perundang-undangan yang baru sehingga secara yuridis formal sudah tidak berlaku
lagi. Yakni ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang berbagai aspek dari hukum bisnis
berupa:
a. Perseroan Terbatas.
b. Pembukuan Perseroan.
c. Reklame dan Penuntunan kembali kepailitan.
4. KUH Perdata yang belum banyak diubah.
Kemudian, masih ada ketentuan dalam KUH Perdata yang pada prinsipnya belum
berubah yang mengatur tentang berbagai aspek dari hukum bisnis. Ketentuan-ketentuan
dalam KUH Perdata yang prinsipnya masih berlaku adalah pengaturan tentang hal-hal
sebagai berikut:
a. Kontrak.
b. Jual Beli.
c. Hipotik (atas kapal).
5. KUH Perdata yang sudah banyak berubah.
Disamping itu, masih ada ketentuan dalam KUH Perdata yang pada prinsipnya masih
berlaku, tetapi telah banyak berubah yang mengatur berbagai aspek dari hukum bisnis.
Ketentuan-ketentuan dalam KUH Perdata yang pada prinsipnya masih berlaku, tetapi banyak
berubah adalah pengaturan tentang hal sebagai berikut:
Pasal 1339 KUHPerdata : Persetujuan tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang
dengan tegas dinyatakan didalamnya tetapi juga untuk segala sesuatu yang menurut
sifat persetujuan diharuskan oleh kepatuhan, kebiasaan atau undang-undang.
Pasal 1347 KUHPerdata : Hal-hal yang menurut kebiasaan selamanya diperjanjikan,
dianggap secara diam-diam dimasukkan dalam persetujuan meskipun tidak dengan
tegas dinyatakan.
Pasal 15 KUHD : Segala perseroan tersebut dalam bab ini dikuasai oleh persetujuan
pihak-pihak yang bersangkutan oleh kitab ini dan oleh hukum perdata.
Dari pasal-pasal diatas dapat terlihat hubungan hukum umum dan khusus antara
pasal-pasal KUHPerdata dan KUHD.
April 1847 dan dimulai berlaku 1 Mei 1848. KUHD ini merupakan terjemahan
dari Wetboek Van Koophandel (WVK).
2. Tentang Pedagang dan Perbuatan Perniagaan
Pengertian pedagangan adalah orang yang melakukan perbuatan perniagaan
sebagai pekerjaan sehari-hari (Ps. 2 KUHD, sudah dicabut). Pengertian perbuatan
perniagaan/perdagangan itu sendiri diatur dalam (Ps 3 KUHD) yang disingkatkan
berbunyi : perbuatan perniagaan pada umumnya adalah perbuatan pembelian
barang-barang untuk dijual lagi. Dalam passal 4 (lama) dimasukan beberapa
macam perbuatan perniagaan, yaitu perbuatan-perbuatan yang mengenai :
a. Perusahaan Komisioner
b. Perniagaan wesel dan surat-surat berharga yang lain
c. Pedagan, banker, kasir, makelar dan sejenisnya
d. Pembangunan, perbaikan dan perlengkapan kapal pelayaran di laut
e. Perusahaan ekspedisi dan pengangkutan barang-barang
f. Jual-beli dan perlengakapan dan keperluan kapal
g. Makelar laut pembantu-pembantu pengusaha pergusaha peniagaan dll
h. Perusahaan assuransi
Selain itu, Perkembangan hokum dagang sebenarnya telah di mulai sejak abad
pertengahan eropa (1000/ 1500) yang terjadi di Negara dan kota-kota di Eropa dan
pada zaman itu di Italia dan perancis selatan telah lahir kota-kota sebagai pusat
Sebagaimana telah disebut hukum dagang ialah hukum perikatan yang timbul khusus dari
lapangan/bidang perusahaan. lstilah
"Perbuatan
perusahaan" sendiri
baru kemudian
keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara tidak terputus-putus dengan terangterangan dalam keududukan tertentu untuk mencari laba.
Yang dinamakan persekutuan firma adalah tiap perserikatan yang didirikan untuk
menjalankan perusahaan, dibawah satu nama bersama.
c. Pasal 36 KUHD
Perseroan terbatas tidak mempunyai sesuatu firma dan tidak memakai nama salah
satu atau lebih anggota dari para perseronya namun nama Perseroan diambil dari
tujuan perseroan semata-mata
d. Pasal. 1878 ayat 3 KUHPerdata menyatakan ;
Surat bukti hutang sepihak dibawah tangan yang dibuat oleh Debitor yang
menjalankan perusahaan, dianggap cukup bila membubuhkan tanda tangannya.
e. Pasal. 92 Bis KUHPidana menyatakan :
Pedagang adalah setiap orang yang menjalankan perusahaan, ini ada hubungannya
dengan
pasal
6
KUHD
f.
Mengancam pidana paling lama tujuh tahun, bila seorang debitur sebelum atau
pada waktu pailittelah menguntungkan seorang kreditornya dengan
menyelewengkan pembukuan (bangkrut tipu)
Kekuatan pembuktian catatan da neraca diatur dalam
1. Pasal 7 KUHD :
10
2. Pasal 8 KUHD
Pemilik perusahaan
Sekutu atau pesero
Buruh yang berkepentingan terhadap perusahaan atau buruh yang upahnya
tergantung pada laba/rugi perusahaan
Ahli waris
Dalam hal ini direksi tidak mau menyerahkan buku-bukunya untuk permberitaan, maka
permberitaan dapat diminta di muka hakim, bila permintaan inipun ditolak lagi, maka hakim
dapat menghukum direksi untuk membayar biaya, kerugian dan bunga, membayar sejumlah
uang paksa, dengan paksaan badan.
11
Mereka ini terikat dengan suatu perjanjian kerja dengan pemilik perusahaan dan
diberikan kekuasaan pertama dari pengusaha perusahaan dan memegang kekuasaan yang luas
dalam menjalankan usahanya,sehari-hari ,ia menggantikan fungsi pemilik perusahaan
(pengusaha).
Ia bertanggung jawab terhadap maju mundurnya perusahaan,dalam istilah sekarang ia adalah
Direktur utama.
Hubungan hukum antara pembantu-pembantu dalam perusahaan dengan pengusaha adalah:
1) Hubungan perburuhan adalah hubungan yang bersifat atas bawah yaitu antara yang
12
pengusaha sebagai pihak yang berpekara di muka hakim (pengadilan) maupun di luar
pengadilan.
d. Makelar : Seorang perantara yang diangakat dan disumpah ,berusaha/bertidak atas
nama perusahaan ,tidak mempunyai hubungan tetap dengan pengusaha.
Menghubungkan pedagang-pengusaha dengan pihak ketiga dsb sebagai mana diatur
dalam pasal 64 KUHP.
Makelar dilarang :
1) Berdagang dalam lapangan perusahaan dimana dia diangkat.
2) Menjadi penjamin dalam perjanjian yang dibuat dengan perantaraannya.
e. Komisioner : Pedagang perantara yang tidak memerlukann pengangkatan resmi oleh
Yaitu perusahaan yang modalnya seluruhnya dimiliki oleh swasta dan tidak ada
campur tangan Pemerintah, Perusahaan swasta ini ada 3 macam yaitu :
1. Perusahaan Swasta Nasional yaitu perusahaan yang modalnya dimiliki
oleh WNI.
2. Perusahaan Swasta Asing yaitu perusahaan yang modalnyan dimiliki oleh
WNA.
3. Perusahaan Campuran ( Joint Venture) yaitu perusahaan yang modalnya
dimiliki oleh WNI dengan WNA.
b.
Perusahaan Negara :
Menurut Undang-undang No. 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Prp. No.1 Tahun
1969,tentang Bentu-bentuk Usaha Negara ,menjadi undang-undang Menurut
Undang-Undang ini perusahaan Negara dibagi menjadi 3 bentuk yaitu :
13
c. Perusahaan Gabungan
Yaitu perusahaan yang modalnya berasal dari modal milik pemerintah dengan
pihak swasta,baik swasta asing (WNA) maupum swasta Indonesia (WNI).
Bentuk-bentuk Badan Usaha
Bentuk-bentuk perusahaan yang umum digunakan para pelaku bisnis di Indonesia adalah:
1)
2)
Firma (Fa)
3)
4)
14
Keburukan :
Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
Sumber keuangan perusahaan terbatas
Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin
Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri, sehingga pengelolaan manajemen menjadi
kompleks
FIRMA (Fa)
Persekutuan antara dua orang atau lebih dengan bersama untuk melaksanakan usaha,
umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan
tanggungjawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan
ditanggung bersama.
Kebaikan :
Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja diantara para anggota
Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan Akta Pendirian
Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi
Keburukan :
Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama anggota lainnya
Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
15
Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk
bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya.
Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja
kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya.
Kebaikan :
Kemampuan manajemen lebih besar
Proses pendirianya relatif mudah
Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar
Mudah memperoleh kredit
Keburukan :
Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak terbatas
Sulit menarik kembali modal
Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.
PERSEROAN TERBATAS
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu
persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari Saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat
dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan Badan Usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam
anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan
sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham
yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang
terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila Utang perusahaan melebihi kekayaan
perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang
saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang
disebut Dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh
perseroan terbatas.
Selain berasal dari Saham, modal PT dapat pula berasal dari Obligasi. Keuntungan yang
16
diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan Bunga tetap tanpa menghiraukan
untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
Mekanisme Pendirian PT
Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh
notaris ) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan Terbatas, Modal, bidang
usaha, alamat Perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin
dari menteri kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1)
2)
3)
Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar.
(sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007, keduanya tentang perseroan
terbatas). Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai Perseroan
Terbatas (UU No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri
setempat, tetapi setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian
tersebut harus didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar
Perusahaan tahun 1982) (dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri,
dan perkembangan tetapi selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban pendaftaran di
Kantor Pendaftaran Perusahaan tersebut ditiadakan juga. Sedangkan tahapan pengumuman
dalam Berita Negara Republik Indonesia ( BNRI ) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU
No. 1 tahun 1995 berlaku pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang
bersangkutan tetapi sesuai dengan UU NO. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan
kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan HAM.
Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan hukum dan perseroan
terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-perjanjian dan Kekayaan
perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya. Modal dasar perseroan adalah jumlah modal
yang dicantumkan dalam akta pendirian sampai jumlah maksimal bila seluruh Saham
dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam perseroan terbatas juga terdapat modal yang
ditempatkan, modal yang disetorkan dan modal bayar. Modal yang ditempatkan merupakan
jumlah yang disanggupi untuk dimasukkan, yang pada waktu pendiriannya merupakan
jumlah yang disertakan oleh para persero Pendiri. Modal yang disetor merupakan modal yang
17
dimasukkan dalam perusahaan. Modal bayar merupakan modal yang diwujudkan dalam
jumlah Uang.
Pembagian perseroan terbatas
PT terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat
melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan
melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut.
PT tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari kalangan
tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau kalangan
terbatas dan tidak dijual kepada umum.
PT kosong
Perseroan terbatas kosong adalah perseroan terbatas yang sudah tidak aktif menjalankan
usahanya dan hanya tinggal nama saja.
Pembagian Wewenang Dalam PT
Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik modal terpisah
juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan. Pengelolaan
perusahaan dapat diserahkan kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya Profesional.
Struktur organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan
komisaris.Dalam PT, para pemegang saham melimpahkan wewenangnya kepada direksi
untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha
perusahaan. Dalam kaitan dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili
Perusahaan, mengadakan perjanjian dan kontrak, dan sebagainya. Apabila terjadi kerugian
yang amat besar ( diatas 50 % ) maka direksi harus melaporkannya ke para pemegang Saham
dan pihak ketiga, untuk kemudian dirapatkan.
Komisaris memiliki Fungsi sebagai Pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan. Komisaris
bisa memeriksa pembukuan, menegur direksi, memberi petunjuk, bahkan bila perlu
memberhentikan direksi dengan menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan
apakah direksi akan diberhentikan atau tidak.
Dalam RUPS/Rapat Umum Pemegang Saham, semua pemegang saham sebesar/sekecil
apapun sahamnya memiliki hak untuk mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas
masalah-masalah yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang
18
harus dilaksanakan segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa melempar Suara
miliknya ke pemegang lain yang disebut Proxy Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke
komisaris untuk diteruskan ke direksi untuk dijalankan.
Isi RUPS :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan
potensial yang terbatas tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap
saham. Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang
beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham
perusahaan.
2)
Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari
pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas Modal (ekonomi),
yang dapat menjadi Investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang
lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran.
Kelebihan ini juga sangat penting dalam periode pertengahan, ketika Tanah disumbangkan
kepada Gereja (sebuah perusahaan) yang tidak akan mengumpulkan biaya Feudal yang
seorang tuan tanah dapat mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat
Statute of Mortmain
3)
yang efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan Ekspansi. Dan dengan menempatkan
orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga adanya pemisahan
19
antara pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas Pokok dan fungsi masingmasing.
Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas
Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah mudah. Selain
biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan Akta Notaris dan izin khusus untuk usaha
tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan keluar
sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat personel.
Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku.
KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang
berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi
merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD
1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha
menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota.
Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus
mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin
dan mengikuti prinsipprinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.
Prinsip Koperasi
Di dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan pada
pasal 5 bahwa dalam pelaksanaannya, sebuah koperasi harus melaksanakan prinsip koperasi.
Berikut ini beberapa prinsip koperasi:
v
Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukan oleh
20
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan peran koperasi
di Indonesia seperti berikut ini:
1)
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif kecil.
Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu
kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi
akan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi pada khususnya.
2)
Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
perekonomian nasional Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara
demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan
peranannya dalam menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu
koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien.
Sebab hanya dengan cara itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai
dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
4)
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama
dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Namun koperasi mempunyai sifat-sifat khusus yang
berbeda dari sifat bentuk perusahaan lainnya, maka koperasi menempati kedudukan yang
sangat penting dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian koperasi harus
mempunyai kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan
cara tersebut koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.
21
Manfaat Koperasi
Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat koperasi dapat dibagi menjadi dua
bidang, yaitu manfaat koperasi di bidang ekonomi dan manfaat koperasi di bidang sosial.
Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi
Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang ekonomi.
a)
koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa dan aktivitasnya.
b)
Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan jasa yang
ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko. Hal ini bertujuan
agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurang mampu.
c)
Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setiap anggota
berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan keuangan koperasi.
e)
b.
Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun tidak di atas hubungan-
kekeluargaan
YAYASAN
Yayasan merupakan badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan dalam mencapai tujuan tertentu pada bidang sosial, keagamaan, kesehatan,
kemanusiaan dan lain-lain. Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya sesuai
dengan maksud dan tujuan didirikannya yayasan tersebut.
22
Pengadilan Negeri
Kejaksaan
Akuntan Publik
Laporan keuangan yayasan diaudit oleh akuntan publik yang memiliki izin menjalankan
pekerjaan sebagai akuntan publik
Kedudukan Yayasan
Yayasan mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
Sumber Kekayaan Yayasan
v
Wakaf
Hibah
Hibah wasiat
Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atau peraturan
23
secara sah oleh yayasan lain, bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan.
Nama yayasan harus didahului kata yayasan dan yang terakhir yayasan dapat didirikan
untuk jangka waktu tertentu atau tidak tertentu yang diatur dalam anggaran dasar.
Sedangkan pendirian suatu Yayasan berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2001
mengenai Yayasan, yang diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004, diatur dalam
pasal 9 UU No. 16/2001, yaitu:
1)
Minimal didirikan oleh satu orang atau lebih. Sedangkan yang dimaksud Satu orang
di sini bisa berupa orang perorangan, bisa juga berupa badan hukum. Pendiri yayasan boleh
WNI, tapi juga boleh orang asing (WNA atau Badan hukum asing). Namun demikian, untuk
pendirian yayasan oleh orang asing atau bersama-sama dengan orang asing akan ditetapkan
lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (pasal 9 ayat 5).
2)
Pendiri tersebut harus memisahkan kekayaan pribadinya dengan kekayaan Yayasan. Hal
ini sama seperti PT, dimana pendiri menyetorkan sejumlah uang kepada Yayasan, untuk
kemdian uang tersebut selanjutnya menjadi Modal awal/kekayaan Yayasan.
3)
Dibuat dalam bentuk akta Notaris yang kemudian di ajukan pengesahannya pada
Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia, serta diumumkan dalam berita negara Republik
Indonesia.
Proses Pendirian Yayasan
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Sedangkan utuk melengkapi legalitas suatu yayasan, maka diperlukan ijin-ijin standard yang
meliputi:
1.
2.
3.
24
4.
diperlukan).
Pendirian yayasan pada saat ini harus di ikuti tujuan yang benar-benar bersifat sosial. Karena
sejak berlakunya Undang-Undang No. 16/2001, maka yayasan tidak bisa digunakan sebagai
sarana kegiatan yang bersifat komersial dan harus murni bersifat sosial.
Kepengurusan
Sesuai dengan UU RI No.28 tahun 2004 tentang yayasan, disebutkan bahwa organ yayasan
terdiri dari :
1)
Pembina
adalah organ yayasan yang mempunyai kewenangan yang diserahkan kepada pengurus atau
pengawas oleh UU atau AD. Anggota pembina adalah pendiri yayasan atau mereka yang
berdasarkan rapat anggota pembina dinilai memiliki dedikasi tinggi untuk mencapai maksud
dan tujuan yayasan, ( pasal 28-30 ).
2)
Pengurus
2.
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga ini dan
ditetapkan oleh rapat anggota berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kewajiban Pengurus:
1.
25
4.
6.
diatur dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga dan ditetapkan oleh rapat anggota berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3)
Pengawas
adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan serta melakukan nasehat kepada
pengurus dalam menjalankan kegiatan pengurus. Pengawas yayasan diangkat oleh pembina
dan merupakan orang yang mampu melakukan tindakan hukum, ( pasal 40-47 )
Berakhirnya Yayasan sebagai Badan Hukum
PASAL 62
Alasan pembubaran:
1)
2)
3)
Putusan pengadilan:
a.
b.
c.
PASAL 63
Likuidator: pihak untuk membereskan kekayaan Yayasan
1)
2)
Selama proses likuidasi, untuk semua surat keluar, dicantumkan frase dalam likuidasi di
belakang nama Yayasan
PASAL 68
1)
Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan pada Yayasan lain yang mempunyai kesamaan
kegiatan. Jika tidak, maka kekayaan sisa hasil likuidasi tersebut diserahkan kepada Negara
dan penggunaannya dilakukan sesuai dengan kegiatan Yayasan yang bubar.
26
Mengejar keuntungan
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak
v
Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang modal atau
sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar
keuntungan.
Karena Persero diharapakan dapat memperoleh laba yang besar, maka otomatis persero
dituntut untuk dapat memberikan produk barang maupun jasa yang terbaik agar produk
output yang dihasilkan tetap laku dan terus-menerus mencetak keuntungan.
Persero terbuka sesuai kebijakan pemerintah tentang privatisasi. Privatisasi adalah penjualan
sebagian atau seluruh saham persero kepada pihak lain untuk peningkatan kualitas. Persero
27
yang diprivatisasi adalah yang unsur usahanya kompetitif dan teknologinya cepat berubah.
Di Indonesia sendiri yang sudah menjadi Persero adalah PT. PP (Pembangunan Perumahan),
PT Bank BNI Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Indo Farma Tbk, PT Tambang Timah Tbk, dan
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
v
Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal
dari negara. Besarnya modal Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui APBN.
v
Perusahaan umum atau disingkat perum adalah perusahaan unit bisnis negara yang seluruh
modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan
penyediaan barang dan jasa publik yang baik demi melayani masyarakat umum serta
mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan.
Contoh perum antara lain : Perum Peruri/PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani,
Perum Damri, Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, dan sebagainya.
BUMN utama berkembang dengan monopoli atau peraturan khusus yang bertentangan
dengan semangat persaingan usaha sehat (UU no. 5 tahun 1999), tidak jarang Badan Usaha
Milik Negara ini bertindak selaku pelaku bisnis sekaligus sebagai regulator.
Sayangnya, badan usaha ini kerap menjadi sumber korupsi, yang lazim dikenal sebagai sapi
perahan bagi oknum pejabat atau partai.
Pasca krisis moneter 1998, pemerintah giat melakukan privatisasi dan mengakhiri berbagai
praktek persaingan tidak sehat. Fungsi regulasi usaha dipisahkan dari BUMN. Sebagai
akibatnya, banyak Badan Usaha Milik Negara ini yang terancam gulung tikar, tetapi beberapa
lainnya berhasil memperkokoh posisi bisnisnya.
28
Goodwill adalah salah satu unsur dari urusan perusahaan termasuk kelompok benda
bergerak tidak berwujud ,yang baru timbul pada perusahaan yang berkembang baik.
Urusan Perusahaan/ Asset Perusahaan yang terdiri dari benda berwujud dan tidak
berwuju,dapat
dijual/dialihkan
secara
keseluruhan
bersama-sama,tetapi
DAFTAR PUSTAKA
CST. Kansil,
HMN Purwosutjipto,
Soekardono,
http://yogiandaru.blogspot.co.id/2014/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://qmepenguinmini.blogspot.co.id/2013/04/makalah-hukum-dagang.html
29
30