Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDEKATAN ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA

Disusun Oleh :
Aldi Setiawan : 2101020031

Dosen Pengampu : Ibu Riska Aulia Noor M,Ab


Kelas Regular Malam Banjarmasin

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hanturkan kepada Allah SWT. karena berkat rahmat dan
karunia-Nya Saya bisa bekerja dalam membuat makalah yang berjudul
”Pendekatan Administrasi Keuangan Negara”. Pembuatan makalah ini
ditujukan untuk memenuhi tugas individu Mata Kuliah Keuangan Negara,
Saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada dari Ibu Riska Aulia
Noor M,Ab. selaku dosen mata kuliah Keuangan Negara yang telah
memberikan bimbingan serta arahan dalam penulisan makalah ini, Saya
selaku penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Karena keterbatasan dan kekurangan saya, tentu banyak kesalahan yang
harus diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran sangat saya perlukan agar
bisa kembali merevisi makalah yang sedang saya tulis ini.
Daftar Isi

KATA PENGANTAR……………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….2
C. Tujuan Masalah…………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi keuangan negara…………………………………………..3
B. Ruang lingkup keuangan negara…………………………………...4
C. Bagaimana pengelolaan keuangan negara………………………....5
D. Pengawasan keuangan negara……………………………………...6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………...7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..8
BAB I
PANDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keuangan negara ialah semua hak yang dapat dinilai dengan uang,
yang dapat dijadikan milik negara. pembahasan mengenai keuangan
Republik Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan pembahasan
mengenai anggaran Negara Republik Indonesia, sebaliknya pembahasan
mengenai anggaran Negara Republik Indonesia tidak dapat dipisahkan
dengan pembahasan mengenai keuangan negara. dengan kata lain,
masalah anggaran Negara berkaitan erat dengan masalah keuangan
Negara.
Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang keuangan Negara dinyatakan bahwa pendekatan yang digunakan
dalam merumuskan keuangan Negara adalah dari sisi obejk, subjek,
proses tujuan. maksud dari sisi objek keuangan negara meliputi semua
hak dan kewajiban negara dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan
dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan
negara yang di pisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Dari sisi subjek, yang dimaksud dengan keuangan negara meliputi
seluruh objek sebagaimana tersebut di atas yang dimiliki negara atau
dikuasai pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan negara/daerah
dan badan lain yang ada kaitanya dengan keuangan negara. Dari sisi
proses, keuangan negara mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan pengeloaan objek sebagaimana tersebut di atas mulai
dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan
pertanggungjawaban. Dari sisi tujuan, keuangan negara meliputi seluruh
kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan
pemilik atau penguasaan objek sebagaimana tersebut diatas dalam
rangka penyelenggaraan pemerintah negara.
Berdasarkan uraian di atas, keuangan negara dapat dibedakan
antara keuangan negara dalam arti luas, dan keuangan negara dalam arti
sempit. Secara substantif, Keuangan Negara dalam arti sempit adalah
hanya mencakup keuangan negara yang dikelola oleh tiap-tiap badan
hukum dan dipertanggung jawabkan masing-masing. Secara substantif,
Keuangan Negara dalam arti luas mencakup mencakup Anggaran
pendapatan dan belanja negara, Anggaran pendapatan dan belanja daerah
dan Keuangan negara pada BUMN/BUMD

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Keuangan Negara?
2. Ruang Lingkup Keuangan Negara?
3. Pengelolaan Keuangan Negara?
4. Pengawasan Keuangan Negara?

C. Tujuan Masalah
1. Kita mengetahui apa itu pengertian keuangan negara
2. Kita mengetahui apa saja ruang lingkup keuangan negara
3. Kita mengetahui bagaimana pengelolaan keuangan negara
4. Kita mengetahui bagaimana pengawasan keuangan negara
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Keuangan Negara


Keuangan Negara adalah kekayaan yang di kelola oleh
pemerintah, yang meliputi uang dan barang, kertas berharga yang
bernilai uang yang memiliki hak dan kewajiban yang dapat dinilai
dengan uang atau dana dana pihak ketiga yang terkumpul atas dasar
potensi yang dimiliki/yang dijamin baik oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, badan badan usaha, yayasan maupun institusi
lainnya. secara singkat, keuangan negara adalah semua hak yang dapat
dinilai dengan uang dan yang dapat dijadikan milik negara.
adapun kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang ialah :
1. Menyelenggarakan tugas negara demi kepentingan masyarakat,
seperti pemeliharaan, keamanan dan ketertiban, perbaikan jalan raya,
pembangunan waduk, pelabuan dan masih banyak hal lainnya lagi.
2. Kewajiban membayar atau hak hak tagihan pemborong, setelah
barang/bangunan diterima dengan baik oleh instansi pemesan.

Dalam Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan


negara (UUKN), maka keuangan negara adalah semua hak dan
kewajiban negara dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara yang
berkaitan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Keuangan
negara dalam arti luas mencakup :
1. Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)
2. Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)
3. Keuangan negara pada badan usaha milik negara/badan usaha milik
daerah (BUMN/D)

2. Ruang Lingkup Keuangan Negara


Ruang lingkup keuangan negara menurut Pasal 2 UUKN adalah
sebagai berikut :
1. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan
uang, dan melakukan pinjaman.
2. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga.
3. Penerimaan Negara; hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penembah nilai kekayaan bersih. Meliputi pajak, bukan pajak, dan
hibah.
4. Pengeluaran Negara.
5. Penerimaan Daerah.
6. Pengeluaran Daerah.
7. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh
pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak
lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan negara/ perusahaan daerah.
8. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum.
9. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas
yang diberikan pemerintah.Yang dimaksud dengan “kekayaan pihak
lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah” meliputi kekayaan yang dikelola oleh orang atau badan
lain berdasarkan kebijakan pemerintah, yayasan-yayasan di lingkungan
kementerian negara/ lembaga, atau perusahaan negara/ daerah.
3. Pengelolaan Keuangan Negara
Pengertian dari Pengelolaan Keuangan Negara adalah keseluruhan
kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan
kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
dan pertanggungjawaban.
Dalam pengelolaan keuangan negara, terdapat 5 peranan penting yang
wajib dilaksanakan terdiri dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
anggaran, pengawasan dan pertanggungjawaban.
Dalam UUD Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 3 tentang keuangan negara
sebagai berikut :
1. Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.
2. APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN setiap tahun ditetapkan dengan undang-undang.
3. APBD, perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
4. APBN/APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan,
pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
5. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi
kewajiban negara dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus
dimasukkan dalam APBN.
6. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi
kewajiban daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus
dimasukkan dalam APBD.
7. Surplus penerimaan negara/daerah dapat digunakan untuk membiayai
pengeluaran negara/daerah tahun anggaran berikutnya.
8. Penggunaan surplus penerimaan negara/daerah sebagaimana
dimaksud dalam ayat (7) untuk membentuk dana cadangan atau
penyertaan pada Perusahaan Negara/Daerah harus memperoleh
persetujuan terlebih dahulu dari DPR/DPRD.

4. Pengawasan Keuanga Negara


Secara umum, yang di maksud dengan pengawasan keuangan negara
adalah segala kegiatan dan tindakan untuk menjamin agar pengumpulan
penerima-penerima negara dan penyaluran pengeluaran-pengeluaran
negara tidak menyimpang dari rencana yang telah digariskan didalam
anggaran.
Tujuan utama pengawasan yang sudah ditetapkan pada dasarnya,
pengawasan berguna untuk menjamin pelaksanaan agar tidak
menyimpang dari rencana yang sudah ditetapkan. pengawasan sangat
diperlukan dalam pengelolaan keuangan negara agar tidak ada pihak
yang memanfaatkan wewenangnya untuk kepentingan pribadi, apalagi
ini menyangkut dimana banyak orang yang tergiur memilikinya.
Pengawasan tidak bertujuan untuk mencari kesalahan, tetapi
mengarahkan pelaksanaan aktivitas agar sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. dengan begitu, anggaran keuangan negara yang sudah
ditetapkan akan menjadi pedoman pengelolaan agar dana yang
digunakan dapat tepat sasaran demi kemajuan dan perkembangan
negara.
Siapakah yang melaksanakan pengawasan Keuangan Negara?
DJPKN mempunyai tugas melaksanakan pengawasan seluruh
pelaksanaan anggaran negara, anggaran daerah dan badan usaha milik
negara/daerah (BUMN/D). Berdasarkan keputusan Presiden Nomor 70
Tahun 1971 ini, khusus pada Departement keuangan, tugas inspektorat
jendral dalam bidang pengawasan keuangan negara dilakukan oleh
DJPKN.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang
dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik Negara berhubung
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Ruang Lingkup Keuangan negara meliputi hak negara untuk
memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman; kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas
layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak
ketiga; Penerimaan Negara, Pengeluaran Negara; Penerimaan Daerah;
Pengeluaran Daerah; Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola
sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang,
barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/ perusahaan daerah;
Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah.
Daftar Pustaka

Id.m.wikipedia.org/wiki/pabean Pengertian dan ruang lingkup


keuangan Negara,dani sugiri SE.,SST, sekolah tinggi akuntansi Negara

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13960/Pengawasa
n-Keuangan-Negara-Agar-Terhindar-dari-Penyimpangan.html
Keuangan Negara – WikiapbnKeuangan Negara – Wikiapbn

Anda mungkin juga menyukai