NEGARA
Kementerian Keuangan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Direktorat Piutang Negara dan
Kekayaan Negara Lain-lain
jumlah uang yang wajib dibayar kepada negara atau badan-badan yang baik
secara langsung atau tidak langsung dikuasai oleh negara berdasarkan suatu
peraturan, perjanjian, atau sebab apapun.
a. piutang negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah
Pusat dan/atau hak Pemerintah Pusat yang dapat dinilai dengan uang
sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.
b. Piutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah
Daerah dan/atau hak Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang
sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.
badan-badan yang baik secara langsung atau tidak langsung dikuasai oleh
negara berdasarkan suatu peraturan, perjanjian, atau sebab apapun.
2
PMK
128/PMK.06/2007
ttg PPN
PMK
88/PMK.06/2009
ttg Perubahan I
PMK 128
KMK
300/KMK.01/2002 ttg
PPN
PP 33 Th 2006
Revisi PP 14 th 2005
PP 14 Tahun 2005
UU NO 1 Th 2004
PN: Piutang Ins,
Pem Pusat
uu No.49/Prp th
1960
PNadalah
Piutang ins
Pemerintah dan
(BUMN/BUMD)
PMK
163/PMK.01/2011
ttg Perubahan II
PMK 128
Penghapusan PN/PD
dan piutang
perusahaan
negara/daerah
Ketentuan
Penghapusan
Piutang Perusahaan
Negara/Daerah
DIHAPUS
PPN/PD berdasarkan
perundangan ttg
PT/BUMN dan
peraturan
pelaksananya
PMK
48/PMK.06/2014 ttg
Perubahan III
PMK 128
Putusan MK
No.77/PUUIX/2011
Uji Materil UU
49 Prp Th 1960
PUPN tidak
melakukan
pengurusan
Piutang
BUMN/BUMD
Tanggal
Keterangan
1.
14 Maret 1957
2.
6 April 1958
3.
5 Juli 1959
4.
14 Desember 1960
5.
4 Februari 1961
Tanggal
Keterangan
6.
26 Desember 1961
7.
20 Maret 1976
8.
1 Juni 1991
9.
15 Desember 2000
10.
8 Juni 2006
11.
26 Oktober 2006
12.
11 Oktober 2010
Direktur
Jenderal
Sekretaris
Ditjen
Direktur
Hukum dan
Humas
Direktur
Direktur
BMN
KND
Direktur
Direktur
Penilaian PKNSI
Direktur
PNKNL
Direktur
Lelang
Kanwil I
s/d XVII
KPKNL
1 s/d 70
10
PUPN
DJKN
melaksanakan operasional
produk hukum PUPN
11
Definisi PUPN
PUPN adalah suatu Panitia
interdepartemental sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor
49 Prp. Tahun 1960 tentang PUPN
13
Kanwil
KANWIL ACEH
2
3
4
5
9
10
11
12
13
14
15
PUPNC
PUPNC Nanggroe Aceh
Darussalam
PUPNC Sumatera Utara
6
7
8
KPKNL
KANWIL RIAU
SUMBAR KEPRI
KPKNL Padang
KPKNL Bukittinggi
KPKNL Pekanbaru
KPKNL Dumai
KPKNL Batam
Kanwil DJKN
16
KANWIL
LAMPUNG
BENGKULU
17
18
19
20
21
KANWIL
BANTEN
KPKNL
KPKNL Bandarlampung
KPKNL Metro
KPKNL Bengkulu
KPKNL Serang
KPKNL Tangerang
KPKNL Serpong
22
KPKNL Jakarta I
23
KPKNL Jakarta II
24
KANWIL DKI
JAKARTA
25
KPKNL Jakarta IV
26
KPKNL Jakarta V
27
KPKNL Bandung
28
KPKNL Bekasi
KPKNL Bogor
29
30
31
32
PUPNC
PUPNC Lampung
PUPNC Bengkulu
PUPNC Banten
KPKNL Cirebon
16
Kanwil
33
34
KANWIL JAWA
TENGAH DAN DIY
KPKNL
KPKNL Semarang
KPKNL Surakarta
PUPNC
PUPNC Jawa Tengah
35
KPKNL Pekalongan
36
KPKNL Tegal
37
KPKNL Purwokerto
38
KPKNL Yogyakarta
KPKNL Surabaya
39
40
KANWIL JAWA
TIMUR
KPKNL Sidoarjo
41
KPKNL Malang
42
KPKNL Jember
43
KPKNL Pamekasan
44
KPKNL Madiun
45
46
47
48
49
KANWIL
KPKNL Pontianak
KALIMANTAN BARAT KPKNL Singkawang
KANWIL KALSEL
DAN KALTENG
KPKNL Palangkaraya
KPKNL Banjarmasin
17
KANWIL
KANWIL
KPKNL Balikpapan
KALIMANTAN TIMUR KPKNL Samarinda
KPKNL Bontang
53
54
55
KPKNL
PUPN CABANG
PUPNC Kalimantan Timur
KPKNL Tarakan
KANWIL BALI
NUSATENGGARA
KPKNL Denpasar
PUPNC Bali
KPKNL Singaraja
56
KPKNL Bima
57
58
KPKNL Mataram
KPKNL Kupang
59
60
61
KANWIL SULSEL
TENGGARA DAN
BARAT
62
63
64
65
66
KANWIL SULUT
TENGAH
GORONTALO
MALUKU UTARA
KPKNL Makassar
KPKNL Parepare
KPKNL Palopo
KPKNL Kendari
KPKNL Manado
KPKNL Gorontalo
KPKNL Palu
KPKNL Ternate
18
Kanwil
KPKNL
KPKNL Ambon
KANWIL PAPUA
KPKNL Sorong
MALUKU
KPKNL Biak
KPKNL Jayapura
PUPN CABANG
PUPNC Maluku
PUPNC Papua
19
20
Piutang yang diurus oleh PUPN/DJKN adalah piutang yang telah dinyatakan
macet dan sebelumnya telah diupayakan untuk ditagih sendiri oleh masingmasing pemilik piutang.
Penentuan kriteria macet dilakukan berdasarkan Ketentuan sbb:
1. PMK No. 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan
Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada K/L dan BUN.
2. PMK No,151/PMK.06/2014 tentang Penetapan Kualitas Piutang dan
Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Eks BPPN dan PT PPA.
3. Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per-12/PB/2011 tentang Petunjuk
Teknis Penentuan Kualitas dan Penyisihan Piutang tidak tertagih
Penerusan Pinjaman.
4. Perdirjen BC Nomor Per-58/BC/2011 tentang Perubahan atas Perdirjen
BC Nomor P-46/BC/2010 tentang Pedoman Penatausahaan Piutang di
DJBC.
5. Perdirjen Pajak Nomor Per-02/PJ/2-13 tentang Perubahan atas Perdirjen
Pajak No. Per-02/PJ/2012 tentang Penggolongan Kualitas Piutang Pajak
dan Cara Penghitungan Penyisihan Piutang Pajak.
Untuk Jenis piutang No. 4 dan 5 kecuali piutang Bea Keluar diurus
berdasar UU No.19/2000 tentang PPSP, bukan oleh PUPN
23
25
Penyerah Piutang;
Penanggung Hutang;
Penanggung Jawab Hutang;
Penjamin Hutang.
28
Pihak-pihak .(lanjutan):
Penanggung Hutang:
adalah badan atau orang yang berhutang menurut peraturan, perjanjian
atau sebab apapun, termasuk badan atau orang yang menjamin
penyelesaian sebagian atau seluruh hutang Penanggung Hutang, disebut
juga dengan: Debitor.
Penanggung Jawab Hutang:
Para anggota pengurus dari Badan-badan yang berhutang tanggung
renteng terhadap hutang kepada Negara sepanjang tidak diatur dalam
perjanjian atau peraturan yang bersangkutan.
Penjamin Hutang:
adalah badan atau orang yang menjamin penyelesaian sebagian atau
seluruh hutang Penanggung Hutang, disebut juga dengan: borg.
Dalam KUH Perdata:
disebut juga: borg, merupakan pihak ketiga yang berjanji kepada
Kreditor untuk menanggung pembayaran suatu hutang apabila
Debitor tidak menepati kewajibannya.
penjamin hutang/borg ini timbul sebagai akibat adanya suatu
perjanjian.
30
SURAT
PENYERAHAN
PENELITIAN
KPKNL
Ya
Ya
PERNYATAAN
BERSAMA (PB)
BAYAR
Tidak
MENGAKUI
JUMLAH HUTANG
TAPI TIDAK
SEPAKAT CARA
PEYELESAIAN
PANGGILAN 2X
DAN/ATAU
PENGUMUMAN
PANGGILAN
ADANYA &
Ada Dan
Besar Pasti
BESARNYA
PASTI
PB
PATUH
DITAATI
MENGAKUI
JUMLAH
HUTANG &
SEPAKATCARA
PEYELESAIAN
Peringatan
PB
LUNAS ?
LUNAS
Ya
SELESAI
Tidak
WAWANCARA
TIDAK
MENGAKUI
JUMLAH
HUTANG
LUNAS?
Tidak
PEMERIKSAAN
Ya
Tidak
MEMENUHI
PANGGILAN
Ya
PSBDT
LAKU
SURAT
PENOLAKAN
Tidak
PENETAPAN
JUMLAH
PIUTANG
NEGARA
(PJPN)
Tidak
SURAT
PAKSA
SITA
LELANG
31
32
1.
2.
3.
4.
5.
34
Penerimaan Pengurusan
Piutang Negara:
Panitia Cabang menerima penyerahan pengurusan piutang
negara yang telah memenuhi persyaratan sesuai hasil
penelitian dengan menerbitkan Surat Penerimaan
Pengurusan Piutang Negara (SP3N).
SP3N memuat sekurang-kurangnya:
nomor dan tanggal surat penyerahan pengurusan Piutang
Negara;
identitas Penyerah Piutang dan Penanggung Hutang;
pernyataan menerima pengurusan Piutang Negara;
rincian dan jumlah Piutang Negara yang telah diperhitungkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
uraian barang jaminan; dan
tanda tangan Panitia Cabang.
35
36
37
LINK: SP3N
38
39
PANGGILAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pernyataan Bersama
1.
2.
41
PERNYATAAN BERSAMA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
42
Peringatan PB
1. PH tidak membayar angsuran dalam
PB dalam 7 hari kerja;
2. Surat peringatan PB dapat diterbitkan
lebih dari 1 (satu) kali setiap kali PH
melakukan tunggakan;
43
44
45
PENYITAAN
Penyitaan merupakan tindakan hukum dalam bentuk
keputusan, penetapan dari instansi yang diberi wewenang
berdasarkan undang-undang yang berlaku untuk menyita
barang milik seseorang yang kalah dalam suatu perkara di
pengadilan atau dalam kedudukannya sebagai debitur.
Penyitaan dilakukan terhadap barang milik Penanggung
Hutang dan/atau Penjamin Hutang.
Dalam hal Barang Jaminan tidak ada atau diperkirakan
nilainya tidak dapat menutup sisa hutang, penyitaan dapat
dilakukan terhadap Harta Kekayaan Lain.
LINK: PENYITAAN
46
47
2.
3.
4.
5.
48
49
Paksa Badan:
Penyanderaan (gijzeling) sebagaimana dimaksud dalam UU
Nomor 49 Prp Tahun 1960, yaitu pengekangan kebebasan
untuk sementara waktu terhadap diri pribadi Penanggung
Hutang atau pihak lain yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku harus bertanggung
jawab.
Paksa Badan bersifat sementara waktu terhadap Objek
Paksa Badan di tempat Paksa Badan.
50
54
55
56
Permohonan Penebusan
Barang Jaminan:
Penjamin Hutang dapat mengajukan permohonan untuk
menebus Barang Jaminan miliknya.
Penebusan tidak boleh diajukan oleh Penanggung Hutang
atau Penjamin Hutang yang menjamin seluruh hutang
Penanggung Hutang
Nilai Penebusan yang ditetapkan ditambah Biaya Administrasi
Pengurusan Piutang Negara.
Sejak permohonan Penebusan diterima Kantor Pelayanan sampai
terbitnya Keputusan Panitia Cabang tentang Penebusan, Kantor
Pelayanan tidak melakukan tindakan hukum pengurusan Piutang
Negara lebih lanjut.
Tindakan hukum pengurusan Piutang Negara dapat dilaksanakan
terhadap barang lain yang tidak diajukan permohonan untuk
ditebus.
57
2.
58
59
61
63
64
65
TERIMA KASIH
66