Anda di halaman 1dari 7

TUGAS UAS TRANSAKSI BERJAMIN

LAURA HADI SUSANTO / 02051170025

Tiga Orang di Bandung Diduga Menggadai Ratusan Kendaraan Jaminan


Fidusia Kompas.com - 12/03/2020, 15:26 WIB
Penulis Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor Abba Gabrillin

BANDUNG, KOMPAS.com - Ratusan kendaraan bermotor baik roda dua maupun


roda empat disita Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa
Barat di tiga gudang di Kota Bandung. Ratusan kendaraan ini merupakan kendaraan
yang termasuk objek jaminan fidusia yang dialihkan dan digadaikan tanpa izin
tertulis.

Adapun, tiga gudang tempat penimbunan kendaraan itu berada di di kawasan


Komplek Cibolerang Indah Marga Jaya, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Babakan
Ciparay, Kota Bandung.

Dalam kasus penggaidaian dan penadahan ini, tiga orang telah dinyatakan sebagai
tersangka, yakni LM, KS, dan W. "Ditreskrimsus mengungkap kasus fidusia yang
mengalihkan atau menggadaikan benda jadi objek jaminan fidusia tanpa perizinan
tertulis dari pemilik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar

Kombes Saptono Erlangga saat konferesnsi pers di Mapolda Jabar, Kamis


(12/3/2020). Kasus ini terungkap saat salah seorang petugas leasing menemukan
tindakan tersebut dan melaporkannya kepada Polda Jabar.

Berbekal laporan itu, polisi melakukan penyelidikan dan menemukan tiga gudang
tempat penimbunan tersebut di wilayah Kota Bandung. Saat ini, barang bukti yang
diamankan di antaranya, dari gudang I diamankan 6 mobil dan 104 motor.

Kemudian, dari gudang II diamankan 103 motor dan dari gudang III diamankan 116
motor. "Total keseluruhan yang diamankan 6 unit kendaraan roda empat dan 324 unit
kendaraan roda dua," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar
AKBP Febriansyah. Rencananya, ratusan kendaraan ini akan dikembalikan kepada
pihak leasing. Sementara, tiga tersangka dijerat Pasal 36 Undang-Undang Nomor 42
Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan atau Pasal 372 KUHP dan Pasal 480
1
KUHP.

1
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiga Orang di Bandung Diduga Menggadai
Ratusan Kendaraan Jaminan Fidusia", https://regional.kompas.com/read/2020/03/12/15264111/tiga-
orang-di-bandung-diduga-menggadai-ratusan-kendaraan-jaminan-fidusia.
Penulis : Kontributor Bandung, Agie Permadi
Editor : Abba Gabrillin
ANALISIS KASUS
Menurut Undang-undang No. 42 tahun 1999, Fidusia adalah pengalihan hak
kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang
hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik
benda. Sedangkan jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya
bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang No. 4 tahun 1996 tentang hak tanggungan yang tetap berada dalam
penguasaan pemberi fidusia, sebagai guna bagi pelunasan utang tertentu yang
memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima fidusia terhadap kreditor
lainnya.
Tiga tersangka tersebut dijerat dengan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 42
Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan atau Pasal 372 KUHP dan Pasal 480
KUHP.
Pasal 36 undang-undang No. 42 tahun 1999 tentang fidusia menyatakan,
"Pemberi fidusia yang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan benda yang
menjadi objek jaminan fidusia sebagaimana dimaksud pasal 23 ayat (2) yang
dilakukan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari penerima fidusia, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Menurut Pasal 372 KUHP, "Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum
memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain,
tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam karena
penggelapan, dengan pidana paling lama empat tahun atau pidana denda paling
banyak sembilan ratus rupiah."
Pasal 480 KUHP Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun
atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah:
1. barang siapa membeli, menyewa, menukar, menerima gadai,
menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual,
menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, meyimpan
atau menyembunyikan sesuatu benda, yang diketahui atau sepatutnya.
harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan penadahan;
2. barang siapa menarik keuntungan dari hasil sesuatu benda, yang
diketahuinya atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari
kejahatan.
Menurut penulis jika hakim memutuskan untuk menjerat tiga tersangka tersebut
dengan pasal 36 UU 42/1999, pasal 372 KUHP dan pasal 480 KUHP ialah tepat
karena tiga tersangka tersebut telah melakukan kesalahan dengan mengalihkan dan
menggadaikan barang fidusia tersebut tanpa ijin tertulis sudah layak dan sepantasnya
jika tiga tersangka tersebut di hukum dengan pasal ini karena kasus fidusia yang
mengalihkan atau menggadaikan benda jadi objek jaminan fidusia tanpa perizinan
tertulis dari pemilik tidak dapat menjamin keabsahan hukum atas jaminan Fidusia,
barang tersebut harus terlebih dahulu didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Fidusia
seperti yang diatur pada pasa 11 UU Fidusia. Pihak penerima jaminan Fidusia akan
mendaftarkan Sertifika Jaminan Fidusia yang berkekuatan hukum karena sudah
disahkan oleh badan hukum yang berwenang (Notari, PPAT, dll).
Karena barang fidusia yang ditemukan didalam gudang tidak ada perijinan
tertulis dari pemilik ini menjadi bahan bukti bahwa tiga tersangka tersebut telah
memenuhi unsur dalam pasla 372 KUHP karena memiliki barang yang merupakan
kepunyaan orang lain
Dan penadahan barang yang ditemukan sebagai alat bukti berupa sejumlah 6 mobil
dan 104 motor didalam gudang 1 dan 103 motor dari gudang 2 serta dari gudang III
diamankan 116 motor sehingga total keseluruhan yang diamankan 6 unit kendaraan
roda empat dan 324 unit kendaraan roda dua, menjadi bukti bahwa tiga tersangka
tersebut telah memenuhi unsur dari pasal 480 KUHP
Namun menurut saya tidak hanya itu saja namun tiga tersangka tersebut juga dapat
dijerat dengan pasal 378 KUHP dan pasal 35 UU No. 42/1999, karena tiga tersangka
tersebut jelas telah memenuhi unsur dalam pasal-pasal tersebut dan jelas melanggar
peraturan.
Menurut Pasal 378 KUHP, "Barangsiapa dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai
nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian
kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu
kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam
karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun."
Pasal 35 UU No. 42/1999 tentang jaminan fidusia menyatakan, "Setiap orang
yang dengan sengaja memalsukan, mengubah, menghilangkan, atau dengan cara
apapun memberikan keterangan secara menyesatkan, yang jika hal tersebut diketahui
oleh salah satu pihak tidak melahirkan perjanjian fidusia, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling
sedikit Rp. 1000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 100.000.000,-
(seratus juta rupiah).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai