Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian PPAT

Menurut PP no 24 Tahun 2016 Pejabat Pembuat Akta Tanah, selanjutnya


disebutPPAT, adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-akta
otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas
Satuan Rumah.
Disamping itu dala PP no 24 tahun 2016 juga mengaatur tentang PPAT sementara
dan PPAT khusus. PPAT sementara adalah Pejabat Pemerintah yang ditunjuk karena
jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat data PPAT di daerah yang
belum cukup terdapat PPAT. Sedangkan PPAT khusus adalah pejabat Badan Pertanahan
Nasional yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan
membuat akta PPAT tertentu khusus dalam rangka pelaksanaan program atau tugas
Pemerintah tertentu.1

B. Tugas dan Kewenangan PPAT


Berdasarkan PP No. 24 Tahun 2016, menyebutkan bahwa tugas pokok PPAT adalah
melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai bukti telah
dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan
rumah susun, yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah
yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu. Perbuatan hukum disini antara lain. Pertama ada
jual beli, lalu tukar menukar, hibah, pemasuakn ke dalam perusahaan, pembagian hak
bersama, pemberian hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak milik. Lalu ada
pemberian hak tanggungan dan juga terakhir pemberian kuasa membebankan hak
tanggungan.2
PPAT juga memiliki tugas pokok yang dapat melakukan kegiatan seperti pendaftaran
tanah dengan membuat akta yang menjadi bukti telah dilakukan perbuatan hukum tertentu
mengenai hak atas tanah atau hak miliki atas satuan rumah susun yang akan dijadikan dasar

1
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas PP Nomor 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan
Pejabat Pembuat Akta Tanah
2
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan UUPA, Isi danPelaksanaannya , Djambatan, Jakarta, 2005.
untuk pendaftaran yang anda lakukan adalah perubahan data pendaftaran tanah yang
diakibatkan oleh perbuatan hukum yang ada

Memasang papan nama di wilayah kerja nama, menurunkan papan nama apabila telah
berhenti sebagai PPAT, dan itu merupakan hal yang harus dilakukan.

Kewajiban administrasi untuk menyimpan dan memelihara protokol seperti daftar


akta, akta asli, arsip laporan dan terakhir agena dan surat-surat lainnya.

.
C. ETIKA PROFESI ADVOKAT
Dalam etika profesi advokat ada beberapa etika, antara lain etika mengenai tugasnya,
hubungan dengan masyarakat/klien, dan hubungan dengan sesama PPAT:
1. Etika tentang tugas PPAT
a. PPAT sebagai pejabat umum dlm menjalankan tugasnya dijiwai Pancasila, sadar dan
taat kepada hukum Peraturan jabatan PPAT, sumpah jabatan, kode etik PPAT dan
berbahasa Indonesia yang baik.
b. Dalam menjalankan profesinya hrs memiliki perilaku profesional dan ikut serta dlm
pembangunan nasional khususnya bidang hukum pertanahan Indonesia.
c. PPAT berkepribadian baik dan menjunjung martabat dan kehormatan
PPAT , baik didlm maupun diluar jabatannya.
d. Menyadari kewajibannya, bekerja sendiri, jujur, tidak berpihak dan penuh
rasa tanggung jawab serta menghindari larangan.
e. Menggunakan 1 kantor dan wilayah kerja yg telah ditetapkan sesuai dgn UU dan
tidak mengadakan kantor cabang perwakilan dan tidak menggunakan perantara.
f. Tidak mempergunakan media yang bersifat promosi.
g. membantu kakantah melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah yang
membuat akta hak atas tanah dan pembebanannya.
2. Etika mengenai hubungan dengan masyarakat/klien
a. memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat yang memerlukan jasanya dengan
sebaik-baiknya.
b. Memberikan penyuluhan hukum pertanahan utk mencapai kesadaran hak yg tinggi
dalam masyarakat agar masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajibannya
sebagai warga negara dengan anggota masyarakat.
c. memberikan jasanya kepada masyarakat dengan honorarium tidak melebihi
ketentuan.
d. PPAT memberikan jasanya kepada masyarakat yang kurang mampu dengan Cuma-
Cuma.
3. Etika mengenai hubungan dengan sesama PPAT
a. Saling hormat menghormat.
b. Tidak melakukan persaingan yg merugikan baik moral maupun material.
c. Saling menjaga dan membela kehormatan korp PPAT atas dasar solidaritas dan
tolong menolong.

Anda mungkin juga menyukai