Metodologi Penelitian
Ringkasan Fakta
2
ada hal-hal yang juga penting yang harus dipenuhi agar akuntan dapat berkontribusi
pada kehidupan secara keseluruhan.
3
jumlah waktu yang tersedia untuk melakukan tindakan atau keputusan. Tindakan
individu yang mencerminkan keberadaan bounded rationality dapat berupa
kepercayaan mutlak terhadap suatu pengetahuan, kebiasaan (habits), maupun
mengandalkan peraturan atau ketentuan sebagai kebenaran tanpa harus didukung
argument yang kuat.
Saya juga bisa menyatakan setuju pada fakta kedua yang menyatakan bahwa
kontribusi riset akuntansi perlu ditingkatkan. Salah satu accounting scholars pernah
menyampaikan bahwa untuk melakukan penelitian akuntansi tidak melulu harus
menggunakan pasar modal sebagai objek, melainkan hal-hal yang terjadi disekitar
kita dalam kehidupan sehari-hari yang perlu ditelaah dan dijadikan objek penelitian,
supaya akademisi bisa lebih banyak berkontribusi bagi masyarakat pada umumnya.
4
Artinya, selama ini akademisi dan accounting scholars sedikit timpang atau berat
sebelah, dimana penelitian yang dilakukan accounting scholars lebih banyak
ditujukan pada pengguna informasi keuangan kalangan elit menengah keatas dan
sedikit mengabaikan masyarakat sekitar pada umumnya. Accounting scholars
lainnya juga pernah menyampaikan bahwa akuntansi sebetulnya bisa ditemukan
dimana saja dalam kehidupan manusia, mulai dari organisasi terkecil yang
membentuk sebuah negara, yakni keluarga, tukang parkir, pedagang di pasar,
semuanya melakukan perhitungan matematika, dan apabila mengacu pada sudut
pandang penulis yang menyatakan bahwa akuntansi perlu dilihat juga dari sudut
pandang matematika, maka kegiatan pada organisasi-organisasi kecil demikian pun
patut menjadi bahan penelitian accounting scholars supaya kontribusinya terhadap
masyarakat bisa lebih meningkat.
5
Ringkasan Topik
Jika akuntan memilih jawaban harus, maka tidak ada lagi tantangan yang
dapat mengajak akuntan untuk menggali pengetahuan lebih tinggi karena mindset
akuntan sepenuhnya menyandarkan diri pada peraturan dan ketentuan semata yang
berisiko menghentikan proses penalaran manusia. Dengan kata lain, menyandarkan
diri rasionalitas pada peraturan seringkali dapat mencerminkan telah terjadinya
bounded rationality. Di sisi lain, jika jawabannya adalah tidak harus, maka elemen
biaya dan pendapatan dapat berdiri sendiri.
6
pengetahuan matematika sederhana tetapi justru dilakukan dengan berbasis
rasionalitas yang lebih bersifat non-matematika. Bukti empiris juga menunjukkan
bahwa masih banyak individu yang pernah mempelajari akuntansi dengan berbagai
latar belakang pendidikan belum memahami logika dasar akuntansi.
7
dicermati, yaitu transaksi-transaksi yang lazimnya melibatkan uang sebagai alat
pembayaran.
Penulis menyatakan bahwa debit dan kredit tidak sekedar symbol positif dan
negative, melainkan meruapakn contoh penerapan rational choice theory; jika
akuntansi menggunakan symbol positif dan negative maka hal tersebut melanggar
ketentuan bahwa nilai moneter tidak mengenal angka negative. Namun faktanya,
ilmuwan akuntansi dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan
memberlakukan pendekatan debet dan kredit, dan penyelesaian yang ditawarkan
tersebut bersifat robust.
Mekanisme debet dan kredit yang selama ini lebih banyak dianggap sebagai
ketentuan atau kesepakatan semata, ternyata merupakan mekanisme yang murni
mendasarkan diri pada matematika. Dengan demikian, pengajaran tentang
mekanisme debet dan kredit seharusnya berdasar logika matematika sehingga
pengetahuan akuntansi, terutama mekanisme debet dan kredit, tidak lagi sebagai
pengetahuan yang berlandas pada ketentuan atau kesepakatan saja, dan mampu
mengajak pembelajar untuk mengembangkan pengetahuannya dengan langit
sebagai batasnya.
Pembuatan neraca lajur 10 kolom selama ini yang dianggap merupakan best
practice mencerminkan ketidak konsistenan yang berisiko membingungkan
pembelajar akuntansi. Sebagai solusinya, penerapan neraca lajur 12 kolom dapat
digunakan untuk menghilangkan ketidak-konsistenan tersebut.
8
laporan keuangan. Hal tersebut berakibat pada pendefinisian elemen-elemen
laporan keuangan, terutama elemen biaya, pendapatan, keuntungan, dan kerugian,
yang kurang komprehensif sehingga berisiko menjadikan informasi keuangan tidak
menggambarkan kondisi transaksi riil perusahaan. Menggunakan perspektif
matematika, usulan definisi terhadap elemen-elemen laporan keuangan dapat lebih
bersifat abstrak dan mencakup berbagai situasi yang mungkin terjadi terkait dengan
transaksi yang dilakukan perusahaan.
9
penerapan prinsip dapat diselesaikan jika kita bersedia berlandas rational choice
theory dalam pengembangan solusi-solusi tersebut.
Sejarah akuntansi masih terbuka untuk diteliti. Luca Pacioli layak disebut
sebagai bapak Akuntansi meskipun hanya sebagai kodifikator pengetahuan
akuntansi yang berlaku pada jaman tersebut. Menjadi tanggungjawab accounting
scholars di era ini untuk mengidentifikasi knowledge scholars yang sesungguhnya
menemukan dan mengembangkan akuntansi. Hal ini diperlukan agar dapat menjadi
pijakan yang kuat dalam pengembangan akuntansi di masa datang.
10
Topik 17. Tiga PIlar Utama Pengembangan Akuntansi
Terdapat tiga jenis teknologi, yakni teknologi seni, teknologi sosial, dan
teknologi mekanik. Jika akuntansi diperlakukan sebagai teknologi sosial
nampaknya kurang sesuai dengan tujuan akuntansi karena memang akuntansi tidak
semata-mata untuk menjadikan interaksi antar manusia dalam berbisnis berjalan
lancar. Memperlakukan akuntansi sebagai teknologi mekanik juga berisiko
melupakan keunggulan-keunggulan yang sudah dimiliki akuntansi, terutama
berupa PABU yang sudah dikembangkan sejak lama. Oleh karena itu, langkah yang
paling tepat dalam pengembangan akuntansi adalah memperlakukan akuntansi
sebagai tekonologi adaptif. Sebagai langkah taktis, yaitu untuk menyeimbangkan
pengembangan akuntansi, maka saat ini merupakan kebutuhan yang urgen untuk
menjadikan akuntansi sebagai teknologi adaptif melakui pengembangan pilar
pengetahuan mapan, dalam hal ini adalah matematika.
11
berkembang seiring dengan semakin banyak pengguna yang tertarik untuk
mengembangkan akuntansi dalam rangka memenuhi kebutuhan terhadap informasi.
Akuntansi dapat didekati dari banyak perspekif. Dalam hal ini penulis
menggunakan pendekatan matematika dalam mengusulkan gagasan pengembangan
akuntansi.
12
yang konsep dasar akuntansi yang dilakukan penulis, tanpa menilai bahwa konsep
dasar yang sudah ada sebelumnya adalah salah.
13
tindakan secara rasional. Flori dalam Quattrone (2016) menyatakan bahwa selain
rasional, pengambilan tindakan atau keputusan juga harus dilakukan dengan
beralasan (reasonable).
Kesimpulan
14
Referensi
Quattrone, P. (2016). Management accounting goes digital: Will the move make it
wiser? Management Accounting Research, 31, 118–122.
15