Sebelum membahas lebih jauh tentang sistem tata kelola keuangan, baik untuk skala
daerah mau pun negara secara keseluruhan, kamu tentu perlu memahami dahulu pengertiannya.
Secara sederhana, pengertian keuangan negara adalah segala objek yang dimiliki atau dikuasai
negara atau Pemerintah pusat yang berkaitan dengan keuangan negara. Pengelolaan keuangan
negara ini mencakup segala kegiatan yang terkait dengan pengelolaan objek, mulai dari proses
perumusan kebijakan, proses pengambilan keputusan, hingga mengenai pertanggungjawaban.
Sementara pengertian pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan yang tertuang dalam
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 adalah setiap kewajiban dan hak yang dimiliki oleh
daerah, yang dapat dinilai dengan uang atau pun segala sesuatu berupa materi atau pun barang
yang dapat dimiliki oleh daerah sehubungan dengan pelaksanaan kewajiban dan hak tersebut.
Ada pun pengertian pengelolaan keuangan negara dan daerah adalah kegiatan secara
keseluruhan yang meliputi beberapa tahap dalam prosesnya, meliputi tahap perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pertanggungjawaban, pelaporan hingga perihal pengawasan
keuangan negara atau pun daerah. Berdasarkan UU No. 25 tahun 2004, UU No. 32 tahun 2004,
dan UU No. 17 Tahun 2003, rencana pembangunan yang harus dibuat berkaitan dengan tata
kelola keuangan negara dan daerah, di antaranya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD), Renstra SKPD (Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah), Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), hingga Renja SKPD (Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah).
Dalam mempelajari sistem pengelolaan keuangan negara dan daerah, kamu perlu juga
untuk memahami kekuasaan yang dimiliki atas pengelolaan keuangan baik skala daerah mau pun
negara. Secara keseluruhan, kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara dipegang oleh kepala
pemerintahan, yang dalam hari ini adalah presiden. Kekuasaan ini selanjutnya dikuasakan pada
beberapa pihak, seperti pengelola fiskal yang dalam hal ini dikuasakan pada Menteri keuangan,
kuasa kepada pimpinan lembaga terkait dengan penggunaan anggaran untuk kebutuhan
kementerian atau lembaga yang dipimpin, hingga kuasa untuk mengelola keuangan daerahnya
sendiri yang diserahkan pada gubernur, bupati atau pun walikota.
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang jelas ini berfungsi
sebagai pedoman bagi manajemen negara dalam melakukan perencanaan kegiatan di tahun
tersebut.
Pada dasarnya sistem pengelolaan keuangan negara dan daerah tak memiliki banyak
perbedaan. Hanya saja untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), merupakan
bagian dari perencanaan tahunan pemerintah daerah yang disepakati dan disetujui bersama oleh
DPRD dan Pemerintah Daerah yang selanjutnya ditetapkan dengan peraturan daerah. Ada pun
untuk struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ini terdiri atas pendapat
daerah, yang didapat dari pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan dan pendapatan asli
daerah lainnya; belanja daerah yang terbagi atas belanja langsung dan belanja tidak langsung,
hingga pos pembiayaan daerah. pembiayaan daerah ini merupakan penghasilan yang perlu
dibayar kembali, atau pengeluaran yang banyak berkaitan dengan kekayaan daerah yang dipakai
untuk menutupi adanya defisit pemasukan daerah atau pun penggunaan surplus untuk
pembiayaan.
https://blog.klikcair.com/penjelasan-sistem-pengelolaan-keuangan-negara-dan-daerah/#:~:text=Ada
%20pun%20pengertian%20pengelolaan%20keuangan,keuangan%20negara%20atau%20pun%20daerah.
https://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_Keuangan_Pemerintah_Pusat#:~:text=Komponen%20laporan
%20keuangan%20pemerintah%20berbasis,Ekuitas%20dan%20Laporan%20Arus%20Kas.