Keuangan Keuangan
Negara Daerah
Pengelolaan
Keuangan Negara
dan Daerah
Keuangan Negara
Menurut UU Pasal 17 Tahun 2003
Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang
dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Keuangan Daerah
Menurut PP No. 12 Tahun 2019
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam
rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai
dengan uang serta segala bentuk kekayaan yang dapat dijadikan
milik Daerah berhubung dengan hak dan kewajiban Daerah
tersebut.
Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah
Merupakan kegiatan yang secara keseluruhan meliputi beberapa
tahap dalam prosesnya, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pertanggungjawaban, pelaporan hingga perihal
pengawasan keuangan negara atau pun daerah.
Tujuan Pengelolaan Keuangan
Negara dan Daerah
Dapat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi suatu negeri
Kestabilan ekonomi terjaga
Memindah tempat sumber-sumber ekonomi
Mendorong kenaikan retribusi pendapatan pemerintah
Menjadi sumber keuangan negara
Kuasa yang dimiliki atas pengelolaan
keuangan negara dan daerah
Secara keseluruhan, kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara
dipegang oleh kepala pemerintahan.
Kekuasaan ini selanjutnya dikuasakan pada beberapa pihak, seperti
pengelola fiskal yang dikuasakan pada Menteri keuangan.
Kuasa kepada pimpinan lembaga terkait dengan penggunaan anggaran
untuk kebutuhan kementerian atau lembaga yang dipimpin, hingga kuasa
untuk mengelola keuangan daerahnya sendiri yang diserahkan kepada
gubernur, bupati atau pun walikota.
Ruang Lingkup
1. Keuangan Negara adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).
2. Keuangan Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD)
APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintah Pusat yang ditetapkan
dengan undang-undang.
DASAR HUKUM
Bab VIII Undang-Undang Dasar 1945 Amendemen IV pasal 23
mengatur tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).
STRUKTUR APBN
Secara garis besar struktur APBN adalah:
1. Pendapatan Negara dan Hibah
Pendapatan Pajak
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
2. Belanja Negara
Belanja Pemerintah Pusat
Transfer Ke Daerah
3. Keseimbangan Primer,
4. Surplus/Defisit Anggaran,
5. Pembiayaan
Pembiayaan Dalam Negeri
Pembiayaan Luar Negeri
SIKLUS APBN
Perencanaan dan penganggaran APBN
Penetapan/Persetujuan APBN
Pelaksanaan APBN
Pelaporan dan Pencatatan APBN
Pemeriksaan dan Pertanggungjawaban APBN
Fungsi APBN :
Fungsi otorisasi
Fungsi perencanaan
Fungsi pengawasan
Fungsi alokasi
Fungsi distribusi
Fungsi stabilisasi
PRINSIP PENYUSUNAN
Berdasarkan aspek pendapatan
Berdasarkan aspek pengeluaran
ASAS PENYUSUNAN APBN
Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri.
Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas.
Penajaman prioritas pembangunan
Menitik beratkan pada asas-asas dan undang-undang negara
APBD
Menurut Permendagri Nomor 21 Tahun 2011
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah rencana
keuangan tahunan Daerah yang dibahas dan disetujui oleh
pemerintah daerah dan DPRD, serta ditetapkan dengan Peraturan
Daerah
DASAR HUKUM
Landasan hukum penyusunan APBD, yaitu :
1. UU No. 32 Tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah pasal 25
2. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
DASAR HUKUM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
guna memenuhi
Jenis Pengeluaran
4. Pengeluaran Belanja
5. Dana Bagi Hasil
6. Pembiayaan
SAP
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun
dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah yang terdiri atas
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan
Keuangan Permerintah Daerah (LKPD).
Ciri – Ciri SAP
Memiliki Basis Akuntansi Khusus
Adanya Sistem Pembukuan Berpasangan
Adanya Dana Tunggal
Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi
Bagan Perkiraan Standar
Tidak Ada Pencatatan Laba
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
LKPP Terdiri Atas :
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Perubahan Ekuitas
6. Laporan Arus Kas
7. CALK
Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat Tahun 2019
Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
LKPD Terdiri Atas :
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Perubahan Ekuitas
6. Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Tahun 2019
Laporan Realisasi
Anggaran
Laporan
Perubahan Saldo
Anggaran Lebih
Laporan Operasional
Laporan
Perubahan
Ekuitas
Neraca
Laporan Arus Kas