Anda di halaman 1dari 32

KEWAJIBAN HUKUM

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO


DEVITA EKA ANGGRAINI SE, M.AK
KEWAJIBAN HUKUM

Kondisi hukum dalam praktik akuntan publik

Perbedaan antara Kegagalan Bisnis, Kegagalan Audit


dan Risiko Audit
Indikator
Kewajiban akuntan terhadap klien ataupun pihak
ketiga

Tanggungjawab terhadap kerahasiaan


PENGERTIAN KEWAJIBAN HUKUM

• Kewajiban hukum bagi seorang auditor adalah bertanggung


jawab atas setiap aspek tugasnya sehingga jika memang terjadi
kesalahan yang diakibatkan oleh kelalaian pihak auditor, maka
akuntan publik dapat dimintai pertanggung jawaban secara
hukum sebagai bentuk kewajiban hukum auditor.
• Kewajiban Hukum => WAJIB mentaati setiap peraturan +
tanggung jawab
LINGKUNGAN HUKUM YANG BERUBAH

Profesional audit mempunyai tanggungjawab dibawah hukum untuk :


• memenuhi apa yang telah dicantumkan didalam kontrak dengan klien
• bila ada kegagalan dan/atau ketidakmampuan melaksanakan kontrak
sehingga gagal menyajikan pelayanan yang baik atau tidak
memperhatikan keamanan
• dalam keadaan tertentu bertanggungjawab terhadap pihak diluar klien
(pihak ketiga)
FAKTOR ADANYA KEWAJIBAN HUKUM

• Meningkatnya kesadaran pemakai laporan keuangan akan tanggung jawab


akuntan public,
• Meningkatnya perhatian pihak-pihak yang terkait dengan pasar modal
sehubungan dengan tanggung jawab untuk melindungi kepentingan investor,
• Bertambahnya kompleksitas audit yang disebabkan adanya perubahan
lingkungan yang begitu pesat diberbagai sektor bisnis, sistem informasi, dsb
• Kesediaan kantor akuntan publik untuk menyelesaikan masalah hukum
diluar pengadilan, untuk menghindari biaya yang tinggi.
PERBEDAAN ANTARA KESALAHAN BISNIS,
KESALAHAN AUDIT DAN RESIKO AUDIT

Banyak profesional akuntansi dan hukum percaya bahwa


penyebab utama tuntutan hukum terhadap kantor akuntan publik
adalah kurangnya pemahaman pemakai laporan keuangan tentang
perbedaan antara kegagalan bisnis dan kegagalan audit, dan
antara kegagalan audit serta risiko audit.
PERBEDAAN ANTARA KESALAHAN BISNIS,
KESALAHAN AUDIT DAN RESIKO AUDIT
Kegagalan bisnis
• Adalah kegagalan yang terjadi jika perusahaan tidak mampu membayar kembali utangnya atau
tidak mampu memenuhi harapan para investornya, karena kondisi ekonomi atau bisnis, seperti
resesi, keputusan manajemen yang buruk, atau persaingan yang tak terduga dalam industri itu.
Kegagalan audit
• Adalah kegagalan yang terjadi jika auditor mengeluarkan pendapat audit yang salah karena gagal
dalam memenuhi persyaratan-persyaratan standar auditing yang berlaku umum.
Risiko Audit
• Adalah risiko dimana auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan disajikan dengan wajar tanpa
pengecualian, sedangkan dalam kenyataannya laporan tersebut disajikan salah secara material.
TANGGUNG JAWAB HUKUM BAGI AUDITOR

1. Mendeteksi adanya indikasi kecurangan dan


melaporkan.(Fraud detection)
2. Mendeteksi dan melaporkan adanya
ketidakmampuan perusahaan meneruskan usahanya.
3. Mendeteksi dan melaporkan adanya potensi salah
saji yang material yang akan merugikan publik.
KONSEP HUKUM YANG MENYEBABKAN
“KEWAJIBAN”
Jika Akuntan Publik gagal dalam menjalankan tanggungjawabnya, klien dapat menuntut

Konsep kehati-hatian (Prudent Person Concept)

Kewajiban atas tindakan rekan lain

Tidak ada komunikasi yang rahasia

Syarat hukum yang berpengaruh terhadap “kewajiban” Akuntan Publik


Konsep kehati-hatian (Prudent Person Concept)
• Standar kehati-hatian dimana auditor diharapkan dapat menyelesaikan
tugasnya
Kewajiban atas tindakan rekan lain
• Jika seorang karyawan terbukti tidak tepat dalam menjalankan audit, partner
dianggap bertanggungjawab terhadap hasil karyawan tsb.
Tidak ada komunikasi yang rahasia
• Akuntan Publik tidak mempunyai hak menurut hukum adat (common law)
untuk menahan informasi dari pengadilan dengan menyatakan bahwa
informasi tsb. rahasia
SYARAT HUKUM YANG BERPENGARUH
TERHADAP “KEWAJIBAN” AKUNTAN PUBLIK
SYARAT YANG BERKAITAN DENGAN SYARAT YANG BERKAITAN
KELALAIAN DAN PENIPUAN DENGAN HUKUM KONTRAK
• Kelalaian biasa • Pelanggaran kontrak
• Kelalaian besar • Manfaat pihak ketiga
• Penipuan konstruktif
Syarat-syarat Lain
• Penipuan • Common law
• UU Statuter
• Kewajiban bersama dan tertentu
• Kewajiban terpisah dan proporsional
SUMBER UTAMA
TIMBULNYA Contoh klaim yang potensial
KEWAJIBAN HUKUM

Klien menuntut auditor karena tidak dapat menemukan


Klien kecurangan yang material selama audit.

Bank menuntut auditor karena tidak dapat menemukan


Pihak Ketiga bahwa laporan keuangan peminjam mengandung salah saji
secara material.

Pemegang Gabungan kelompok pemegang saham menuntut auditor


Saham karena tidak menemukan salah saji yang material dalam
laporann keuangan.

Criminal Liability Pemerintah federal menghukum auditor karena diketahui


menerbitkan laporan audiit yang tidak benar.
KEWAJIBAN TERHADAP KLIEN

Tanggungjawab auditor kepada klien dengan adanya klaim :


• kesalahan menyelesaikan kontrak karena tidak sesuai dengan
tanggal yang disepakati
• pembatalan proses audit yang tidak bertanggungjawab
• kegagalan menemukan kecurangan (pencurian harta
perusahaan)
• melanggar syarat audit yang kerahasiaanya harus dijaga
PEMBELAAN AUDITOR TERHADAP TUNTUTAN
KLIEN -> 4 PEMBELAAN
1. Tidak ada tugas yang harus dilaksanakan
2. Pelaksanaan kerja tanpa kelalaian  KAP mengklaim bahwa audit
dilaksanakan sesuai standart auditing
3. Kelalaian kontribusi  tindakan klien telah mengakibatkan kerugian
dan melakukan campur tangan saat audit sehingga auditor tidak bisa
menemukan penyebab kerugian tersebut. Apabila ditemukan tapi
pihak manajemen tidak melakukan perbaikan
4. Ketiadaan hub sebab akibat  klien harus bisa menunjukkan sebab
akibat kelalaian auditor dengan kerugian yang dideritanya
KEWAJIBAN TERHADAP PIHAK KETIGA
MENURUT COMMON LAW (HUKUM ADAT)
• Pihak ketiga meliputi pemegang saham aktual dan calon pemegang saham, pemasok, bankir
dan kreditor lain, karyawan, serta pelanggan.
• Sebuah KAP mungkin berkewajiban kepada pihak ketiga jika terjadi pada pihak penggugat
mengalami kerugian karena mengandalkan laporan keuangan yang menyesatkan
• Pemakai yang dapat ditentukan sebelumnya, Merupakan anggota dari pemakai jasa yang
dapat diandalkan oleh auditor dalam hal laporan keuangan.
• Suatu tuntutan baisanya terjadi apabila bank tidak dapat menagih utang yang besar dari
nasabah yang insolven dan bank itu kemudian mengklaim bahwa pinjaman tersebut diberikan
berdasarkan laporan keuangan yang sudah diaudit yang menyesatkan, dan kantor akuntan
harus bertanggung jawab karena gagal melaksanakan audit dengan mahir.
KEWAJIBAN TERHADAP PIHAK KETIGA
MENURUT COMMON LAW (HUKUM ADAT)
• Dalam tahun-tahun terakhir, pengadilan telah memperluas doktrin Ultramares
untuk mengizinkan pemulihan oleh pihak ketiga dalam banyak situasi dengan
memperkenalkan konsep foressen user
• Doktrin Ultamares, kelalaian tidak cukup menimbulkan kewajiban pada pihak
ke 3 karena tidak adanya privity of contract antara pihak ke 3 dan auditor kecuali
pihak 3 adalah penerima manfaat utama.
• Frosen User, merupakan anggota dari golongan pemakai terbatas yang
mengandalkan laporan keuangan. Co : bank masih punya piutang pada
perusahaan klien. Maka bank menjadi pihak ketiga yg dikenal
INTERPRETASI PENGADILAN

• Meskipun konsep foressen user dapat langsung diterapkan, pengadilan telah membuat
beberapa interpretasi yang berbeda. Saat ini tiga pendekatan utama yang diberlakukan
adalah sebagai berikut:

Credit Allianc
Restatement of Torts
Foreseeable Users
CREDIT ALLIANC

Dalam Credit Alliance vs Arthur Andersen Co (1986) di New York, pemberi


pinjaman menuntut auditor atas nama salah satu peminjamnya, karena pemberi
pinjaman itu telah mengandalkan laporan keuangan peminjam dalam
memberikan pinjaman, yang ternyata menyesatkan. Pengadilan banding di New
York berpegang pada konsep dasar dari privity of contract yang ditetapkan dalam
Ultramares dengan menyatakan bahwa agar dapat bertanggung jawab
• Auditor harus mengetahui dan menyadari bahwa hasil pekerjaannya akan
digunakan oleh pihak ketiga untuk tujuan tertentu, dan
• Pengetahuan serta kesadaran tersebut harus dibuktikan oleh perilaku auditor.
RESTATEMENT OF TORTS

• Pendekatan yang digunakan oleh sebagian besar negara bagian


adalah menerapkan peraturan yang mengacu pada Restatement
of torts, yaitu seperangkat prinsip hukum otoritatif. Restatement
Rule menyatakan bahwa foressen users harus menjadi anggota
dari kelompok pemakai yang terbatas dan dapat diidentifikasi
yang mengandalkan pekerjaan akuntan publik.
FORESEEABLE USERS

• Interpretasi yang paling luas dari pihak ketiga untuk


memperoleh manfaat adalah penggunaan konsep Foreseeable
users. Menurut konsep ini, para pemakai yang sudah harus dapat
ditentukan sebelumnya oleh auditor sebagai pemakai laporan
keuangan klien, memiliki hak yang sama seperti halnya pada
privity of contract. Para pemakai ini sering disebut sebagai
kelompok tak terbatas.
PEMBELAAN AUDITOR TERHADAP TUNTUTAN
PIHAK KE 3

• Pembelaan yg paling ampuh adl pelaksanaan pekerjaan tanpa


kelalaian & sesuai standart
• Pembelaan auditor terhadap tuntutan pihak ketiga :
• tidak adanya kelalaian dalam penyelesaian pekerjaan (lebih disukai)
• Kelalaian kontribusi (tidak berlaku)
• Ketiadaan hubungan timbal balik (tidak adanya hubungan antara pemakai
laporan dengan laporan keuangan)
• Keterbatasan tugas
KEWAJIBAN PERDATA MENURUT HUKUM
SEKURITAS FEDERAL
• Securities Act tahun 1933, persyaratan pelaporan utk perusahaan yg menerbitkan
sekuritas baru, pihak yg mendapat ganti rugi adalah pembeli utama sekuritas
• Securities exchange act th 1934, auditor bertanggung jawab pada laporan keuangan
kuartalan (Form Q10)
• Peraturan 10b-5 dari Securities Exchange Act tahun 1934, menghalangi kecurangan
setiap aktivitas penipuan yg melibatkan pembelian & penjualan sekuritas
• Sangai SEC
• Racketeer influenced and corrupt organization act
• Foreign corrupt practises act tah 1977
KEWAJIBAN KRIMINAL

• Cara terakhir para Akuntan Publik dianggap


bertanggungjawab, memaksa praktisi untuk sangat
peduli dan menggunakan itikad baik dalam kegiatannya
• Kasus US vs Simon
• Menipu orang lain dengan sadar
• Terlibat dalam laporan keuangan yang palsu
SANKSI AKUNTAN PUBLIK

Dalam hal terjadinya pelangaran yang dilakukan oleh seorang Akuntan


Publik dalam memberikan jasanya, baik atas temuan-temuan bukti
pelanggaran apapun yang bersifat pelanggaran ringan hingga yang bersifat
pelanggaran berat, berdasarkan PMK No. 17/PMK.01/2008 hanya
dikenakan sanksi administratif, berupa:
• sanksi peringatan,
• sanksi pembekuan ijin,dan
• sanksi pencabutan ijin.
TANGGAPAN PROFESI TERHADAP KEWAJIBAN
HUKUM
AICPA & profesi secara keseluruhan melakukan hal utk mengurangi resiko terkena
tuntutan hukum :

Mencari perlindungan dari proses pengadilan atau


litigasi yang tidak terpuji

Meningkatkan performa auditing agar dapat


memenuhi kebutuhan para pemakai dgn lebih baik

Mendidik para pemakai mengenai batas-batas


auditing
AKTIVITAS KHUSUS YG DILAKUKAN :
1. Riset dalam auditing
2. Penetapan standar dan aturan.
3. Menetapkan persyaratan untuk melindungi auditor
4. Menetapkan persyaratan penelaahan sejawat .
5. Melawan tuntutan hukum
6. Pendidikan bagi pemakai laporan
7. Memberi sanksi kepada anggota karena hasil kerja yang tak pantas
8. Perundingan untuk perubahan hukum
TANGGAPAN AKUNTAN PUBLIK TERHADAP
KEWAJIBAN HUKUM
DALAM MERINGANKAN KEWAJIBANNYA AUDITOR DAPAT MELAKUKAN LANGKAH-
LANGKAH BERIKUT :
1. Hanya berurusan dengan klien yang memiliki 7. Mendokumentasika pekerjaan secara memadai
integritas
8. Mendapatkan surat penugasan dan surat pernyataan
2. Mempekerjakan staf yang kompeten dan melatih 9. Mempertahankan hubungan yang bersifat rahasia
serta mengawasi dengan pantas
10. Perlunya asuransi yang memadai
3. Mengikuti standar profesi
11. Mencari bantuan hukum Memilih bentuk organisasi
4. Mempertahankan independensi dengan kewajiban terbatas

5. Memahami usaha klien 12. Mengungkapkan skeptisme profesional

6. Melaksanakan audit yang bermutu


TANGGUNGJAWAB TERHADAP KERAHASIAAN

• Sebagai seorang profesional, Akuntan Independen harus bermasyarakat dan


memberikan dampak positif pada profesinya, sehingga jika ditunjuk menduduki
jabatan dalam organisasi lain, maka harus menjaga kerahasiaan klien.
• Jika terlibat dalam penyidikan dan review, tidak boleh memanfaatkan untuk
kepentingan diri pribadi atau mengungkapkan informasi klien yang
diketahuinya dalam pelaksanaan tugasnya
• Tidak diperkenankan mengungkapkan informasi / data klien yang rahasia, tanpa
persetujuan dari klien, dalam bentuk apapun.
LANJUTAN…

• Kerahasiaan informasi harus dijaga selama tugasnya, AP tidak boleh terlibat dalam
pengungkapan fakta, bila tidak mendapat izin khusus dari klien; kecuali jika dihendaki
oleh hukum, negara atau profesinya
• Dalam rangka pengendalian mutu satu KAP yang direview oleh KAP lain/Badan
Pengawasan Keuangan & Pembangunan (BPKP) maka informasi auditor dapat
diungkapkan.
• Tidak boleh menghindari / menghalangi penyelidikan Badan Pengawas Profesi (Reviewer
IAI) terhadap keluhan-keluhan yang disampaikan baik oleh klien maupun oleh pihak lain.
• Bertanggung jawab atas mutu hasil pekerjaannya. Oleh karena itu, tidak boleh terlibat
dalam usaha/pekerjaan yang menyebabkan penyimpangan dari obyektivitas/ketidak-
konsistenan nya dalam pekerjaan.
LANJUTAN…
• Data tidak boleh digunakan untuk keuntungan sendiri, maupun keuntungan pihak ketiga.
Informasi tidak boleh terungkap jika auditor menggunakan jasa tenaga ahli lain. Untuk klien yang
go public, inside information tidak boleh diberikan kepada pihak ketiga.
• Auditor boleh mengungkapkan nama-nama klien kepada pihak ketiga, kecuali bila pengungkapan
nama + informasi rahasia klien; contoh: nama klien yang sedang mengalami kesulitan.
• Auditor pendahulu harus bersedia memperlihatkan kertas kerja sebelumnya kepada auditor
pengganti berdasarkan permintaan klien.
• Auditor yang menarik diri dari penugasannya karena menemukan pelanggaran terhadap undang-
undang / peraturan pemerintah harus memperhatikan aspek hukum atas status & kewajibannya,
bila auditor penggantinya ingin mengetahui alasan penarikan dirinya; dan pengganti ini dapat
meminta izin klien untuk membicarakan secara bebas tentang segala masalah yang ada.
• Menjaga rahasia informasi juga merupakan kewajiban semua staf yang berkerja di KAP.
TUJUAN DAN TANGGUNGJAWAB AUDIT

Tujuan pelaksanaan audit atas laporan keuangan.

Tanggungjawab manajemen dalam penyajian


laporan keuangan.
Indikator
Tanggungjawab auditor dalam verifikasi laporan
keuangan.

Bagaimana Tujuan Audit Dicapai.


TUGAS

• CARI CONTOH KASUS MENGENAI KECURANGAN YANG DILAKUKAN AUDITOR DI


INDONESIA!
• DIKUMPULKAN PALING LAMBAT HARI SABTU PUKUL 23.59
• SETIAP KELOMPOK TIDAK BOLEH SAMA KASUSNYA.
• DIKUMPULKAN DALAM BENTUK WORD ATAU PDF
• DIKUMPULKAN MELALUI EMAIL, DIKOORDINASI OLEH PJMK.
• PLUS TUGAS MAKALAH DAN PPT SETIAP KELOMPOK, DIKUMPULKAN PALING
LAMBAT HARI KAMIS PUKUL 23.59

Anda mungkin juga menyukai