PENJUALAN ANGSURAN
DISUSUN OLEH
Rasa Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufiq
serta hidayahnya, kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai
dengan tepat waktu. Makalah ini kami beri judul “Penjualan Angsuran”
Kami selaku penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Kafidin Muzakki, SE., M.Ak selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjut. Tidak lupa bagi rekan – rekan mahasiswa lain yang
telah mendukung penyusunan makalah ini, kami juga mengucapkan terimakasih
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna.
Maka dari itu kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun
kemampuan kami, agar pada tugas berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih
baik lagi. Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi kami dan para pembaca.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................……………………………………………….……..i
Kata Pengantar………………………………………………………………....ii
Daftar Isi………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………… ...iv
B. Rumusan Masalah …………………………………………………….iv
C. Tujuan ……………………………………………………………... …iv
D. Manfaat ………………………………………………………………. v
BAB II PEMBAHASAN
A. Penjualan Angsuran …………………………………………………..1
B. Pengakuan Laba Kotor dalam Penjualan Angsuran ……………… …4
C. Pertukaran atau Trade In dalam Penjualan Angsuran …………… ….8
D. Pembatalan Kontrak dan Kepemilikan Kembali ……………………10
E. Perhitungan Bunga dalam Penjualan Angsuran ……………………. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara Umum tujuan setiap perusahaan yaitu untuk mengumpulkan laba
sebanyak-banyaknya. Tujuan ini akan terwujud apabila perusahaan tersebut dapat
meningkatkan produksinya dan diimbangi dengan usaha peningkatan volume
penjualan. Salah satu langkah yang dapat di tempuh adalah dengan penjualan
angsuran. Metode penjualan angsuran ini berkembang pesat dan disukai
dikalangan usahawan dan juga di kalangan pembeli. Bagi perusahaan metode ini
meningkatkan jumlah penjualan yang tentunya meningkatkan laba, dan pembeli
merasa lebih ringan dalam hal pembayaran untuk melunasi barang yang di cicil
tersebut. Oleh karena itu pihak-pihak internal dari perusahaan harus memiliki
pengetahuan tentang penjualan angsuran baik itu strateginya maupun cara
pencatatanya. Oleh karena itu makalah ini kami susun sebagai maksud untuk
memberikan gambaran kepada pembaca mengenai penjualan angsuran ini baik
gambaran umumnya maupun sampai dengan pencatatanya, sehingga makalah ini
dapat memberikan manfaat untuk berbagai kalangan, baik perusahaan, mahasiswa
maupun pendidik.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun Rumusan Masalah yang akan penulis terapkan yaitu:
1 Apa yang dimaksud dengan penjualan angsuran?
2 Bagaimana pengakuan laba kotor pada penjualan angsuran?
3 Bagaimana Penerapan pertukaran atau Trade In pada penjualan Angsuran?
4 Baagaimana pelaksanaan pembatalan kontrak dan kepemilikan kembali?
5 Bagaimana perhitungan bunga dalam penjualan angsuran?
C. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan maksud dari penjualan angsuran dan masalah yang di
timbulkan
4
2. Mengetahui pengakuan laba kotor dalam penjualan angsuran
3. Bisa menghitung terkait bunga dalam penjualan angsuran
4. Mengetahui cara pembatalan kontrak dan kepemilikan kembali
D. MANFAAT
Makalah ini memberikan manfaat yaitu sebagai referensi bagi pembaca serta
memberikan wawasan terkait denga pelaksanaan penjualan angsuran
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjualan Angsuran
1. Pengertian Penjualan Angsuran
Penjualan Angsuran (Instalment Sales) adalah penjualan yang dilakukan
dengan suatu perjanjian, dimana pembayaranya dilaksanakan secara bertahap,
yaitu:
a. Saat barang diserahkan, pembeli membayar sebagian dari harganya
b. Sisanya pembayaran dilakukan beberapa kali angsuran selama jangka
waktu tertentu
Penjualan Angsuran memiliki beberapa karakteristik yang perlu dimiliki dan
dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, menurut Allan R Drebin
(1991,121) karakteristik dari Penjualan Angsuran adalah sebagai berikut:
a. Pada saat perjanjian Penjualan Angsuran disetujui, pembeli harus
membayar suatu jumlah tertentu yang merupakan uang muka dari sisa
harga jualan dibayar angsuran
b. Kepada pembeli dibebankan bunga yang biasanya sudah di masukan
dalam perhitungan total pembayaran angsuran
c. Hak milik atas barang tetap berada ditangan penjual sampai seluruh harga
jual telah terbayar
d. Dalam hal membeli tidak mampu untuk melunasi semua kewajibanya,
penjual berhak untuk menarik kembali barang yang telah dijual kepada
pembeli tersebut
6
kredit yang dibutuhkan, jangka waktu dan sebagainya. Adapun prosedur untuk
mendapatkan barang Angsuran yaitu pengajuan berkas – berkas:
a. Penyelidikan berkas pinjaman
b. Wawancara 1
c. On The Spot
d. Wawancara 2
e. Keputusan kredit
f. Penandatanganan akad kredit/perjanjian yang lainya
g. Realisasi kredit
h. Penyaluran / Penarikan Dana
b. Masalah Akuntansi
Masalah akuntansi yang berhubungan dengan penjualan angsuran
pada perusahaan alat rumah tangga dapat dikelompokan menjadi 3:
1 Masalah yang berhubungan dengan laba kotor
2 Masalah yang berhubungan dengan cara perhitungan bunga
dan angsuran
3 Masalah yang berhubungan dengan pembatalanpenjualan
angsuran
7
c. Masalah yang berhubungan dengan pengakuan laba kotor
Adapun metode penjualan angsuran tersebut dibagi atas 2 dasar
pengakuan laba kotor, yaitu:
1) Dasar Penjualan Angsuran
Pada dasarnya laba kotor atas penjualan angsuran diakui dalam
periode penjualan angsuran terjadi, tanpa memperhatikan apakah
pembayaran sudah diterima atau belum. Pengakuan laba kotor
yang demikian ini sama dengan pengakuan laba kotor dalam
penjualan kredit biasa.
2) Dasar tunai (Cash bases)
Laba kotor atas penjualan angsuran baru diakui apabila
pembayaran dari piutang penjualan angsuran sudah diterima,
penerimaan kas tersebut dari 2 unsur yaitu :
a. Pembayaran atas harga pokok penjualan
b. Pembayaran atas laba kotor
8
B. Pengakuan Laba Kotor pada Penjualan Angsuran
Ada dua cara untuk mengetahui laba kotor dalam penjualan angsuran, yaitu:
1 Laba kotor diakui pada saat terjadinya penjualan angsuran. Dalam cara
ini penjualan angsuran diperlakukan sama dengan penjualan kredit.
2 Laba kotor diakui sesuai dengan jumlah uang kas yang akan diterima
atas penjualan angsuran tersebut, dalam hal ini ada 3 prosedur untuk
mengakui laba kotor yaitu:
a. Penerimaan-penerimaan angsuran pertama kali diakui sebagai
pengembalian harga pokok barang yang dijual. Setelah harga
pokoknya terpenuhi, maka angsuran-angsuran berikutnya diakui
sebagai realisasi laba kotor.
b. Penerimaan-penerimaan angsuran pertama kali diakui sebagai
realisasi laba kotor. Setelah laba kotornya terpenuhi, maka angsuran
berikutnya diakui sebagai realisasi harga pokok barang yang dijual
c. Setiap penerimaan angsuran diakui sebagai realisasi laba kotor dan
sebagian diakui sebagai realisasi harga pokok barang dijual.
Mengenai alokasi jumlahnya sesuai dengan perjanjianya. Dalam
akuntansi metode ini dikenal dengan istilah Instalment Sales
Berikut ini contoh informasi dari perusahaan Usaha Majujaya selama tahun 2019.
Perusahaan menjual barangnya dengan cara angsuran dengan jangka waktu 1 s/d 2
tahun. Disamping itu, perusahaan juga menjual barangnya secara reguler (kredit).
Laba kotor yang dikehendaki 40% dari harga jual.
9
Hasil penjualan reguler Hasil penjualan angsuran 51.000
Persediaan awal barang dagangan Persediaan akhir 25.000
barang dagangan Pembelian barang dagangan secara
2.500
kredit Harga pokok penjualan reguler
5.000
Harga pokok penjualan angsuran Macam-macam
biaya usaha 46.250
Taksiran kerugian piutang penjualan reguler 30.600
Penerimaan piutang penjualan angsuran
15.000 h12.500 250
Penerimaan piutang penjualan reguler
7.500
55.000
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas dan laporan laba rugi untuk tahun 2019
sebagai berikut : (dalam rupiah)
10
Uraian Metode Buku Metode Phisik
Debet Kredit Debet Kredit
25.000 --- 25.000 --- 15.000
Piutang dagang reguler 51.000 ---
15.000 51.000 --
--- --- 10.000
Piutang penjualan angsuran 25.000 ---
10.000 25.000 -- 51.000
--- ---
51.000
Penjualan reguler --- --- 25.000
25.000
Penjualan angsuran --- ---
(mencatat penjualan)
12
Perusahaan Usaha Mandiri Laporan Laba Rugi
Tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 (dalam ribuan rupiah)
Uraian Reguler Angsuran Jumlah
13
Diperkirakan biaya-biaya yang diperlukan untuk perbaikan mobil bekas tersebut
berjumlah Rp. 50.000, sehingga harga penjualan normal setelah perbaiakan adalah
Rp. 375.000.
Pedagang mobil tersebut mengharapkan laba normal sebesar 25% dari harga
penjualan mobil-mobil bekas.
Atas dasar perhitungan seperti tersebut di bawah ini, maka jurnal yang
diperlukan untuk mencatat transaksi pertukaran itu boleh pedagang mobil dapat
disusun sebagai berikut:
Perhitungan-perhitungan:
Dikurangi :
Rp. 143.750
Rp. 231.250
14
D. Pembatalan Kontrak dan Kepemilikan Kembali
Apabila si pembeli gagal untuk mmenuhi kewajibannya seperti yang
tercantum di dalam surat perjanjian penjualan angsuran, maka Pihak penjual
berhak memiliki kembali barang tersebut. Pencatatan yang harus dilakukan dalam
situasi seperti ini yaitu:
1. Mencatatat pemilikan kembali barang tersebut.
2. Menghapuskan saldo piutang penjualan angsuran atas barang tersebut.
3. Menghapuskan saldo laba kotor yang belum direalisir atas barang tersebut.
4. Mencatatat keuntungan/kerugian karena pemilikan kembali barang
tersebut.
Sebagaimana halnya dengan persoalan pertukaran seperti diterangkan di
muka, maka dalam pemilikan kembali barang dagangan juga diperlukan penilaian
kembali harga barang yang bersangkutan. Penilaian kembali harga barang
tersebut, harus mempertimbangkan juga sejumlah keuntungan normal yang dapat
diharapkan apabila barang itu dijual kembali.
Contoh :
Perusahaan “PASTI BISA” menjual barangnya dengan cara angsuran untuk
jangka waktu 12-18 bulan. Omzet penjualan selama 2013 sebesar Rp. 60 juta,
dimana 60% diantaranya pada akhir tahun 2013 masih berupa piutang. Rata-rata
laba kotor tahun 2013 sebesar 30% dari penjualannya. Pada tanggal 31 desember
2013, ternyata terdapat beberapa orang yang tidak sanggup melanjutkan
angsurannya, sehingga barang-barang tersebut dimiliki kembali oleh perusahaan.
Beban administrasi dan umum selama tahun 2012 sebesar Rp.2,5 juta. Beban
pemasaran dan penjualan Rp.4 juta.
Nama-nama pelanggan yang membatalkan pembelianya yaitu:
Nama plgn. Jumlah yang belum Harga faktur Taksiran harga
dibayar s/d 31-12- pasar tgl. 31-12-
2013 2013
Adi Rp. 600.000 Rp.900.000 Rp.150.000
Bio Rp. 150.000 Rp.600.000 Rp.150.000
Can Rp.150.000 Rp.300.000 Rp. 105.000
Dea Rp.600.000 Rp.225.000 Rp.120.000
15
Jumlah Rp.960.000 Rp.2.025.000 Rp.525.000
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan untuk mencatat transaksi diatas (dengan
menggunakan metode buku untuk mencatat persediaan) dan laporan laba rugi
tahun 2013 sebagai berikut:
Piutang penjualan angsuran Rp. 60.000.000
Harga pokok penjualan Rp. 42.000.000
Penjualan angsuran Rp. 60.000.000
Persediaan barang dagang Rp. 42.000.000
(mencatat penjualan barang dagangan)
16
Uraian Nama Langganan Jumlah
Adi Bio Can Dea
Laba atas penj. Angsr. 300.000 450.000 150.000 185.000 1.065.000
Yg
tlh diterima*
Laba yang telah diakui (90.000) (135.000) (45.000) (49.500) (319.500)
(30%)
Laba atas penj. Angsr 210.000 315.000 105.000 115.500 745.500
yg
blm diterima
Beban pokok 630.000 420.000 210.000 157.500 1.417.500
penjualan **
Taksiran harga pasar (150.000) (150.000) (105.000) (120.000) (525.000)
Rugi penurunan nilai 480.000 270.000 105.000 37.500 892.500
persediaan
Laba (rugi) pemilikan (270.000) 45.000 0 78.000 (147.000)
kembali***
Penjelasan
*berasal dari = (harga faktur) – (jumlah yang belum dibayar) A = Rp900.000 –
Rp600.000 = Rp300.000
Dan seterusnya...
**berasal dari= 70% x harga faktur
***berasal dari= (laba atas penjualan angsuran yang belum diterima) – (rugi
penurunan nilai persediaan)
17
Perusahaan “PASTI BISA”
Laporan Laba Rugi
Tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013
18
Contoh:
Tanggal 03 januari 2012 perusahaan “SUMBER BAHAGIA” menjual
barangnya, dengan cara angsuran seharga Rp 2.500.000. Uang mukanya
ditentukan sebesar 28%, sisanya dibayar setiap dua bulan sekali selama setahun
dengan tingkat bunga 12% pertahun. Harga pokok barang tersebut Rp 1.500.000.
Penyelesaian :
Harga jual barang Rp 2.600.000
Uang muka 28% x Rp 2.500.000 Rp 700.000
Sisa hutang dibayar 2 bulan sekali selama 1 tahun Rp 1.800.000
Jadi jumlah pokok angsuran = Rp 1.800.000 / 6 = Rp 300.000
Keterangan :
19
a. Angka dalam kolom angsuran bunga berasal dari:
12% x 2 bulan X sisa hutang awal periode
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Dan seterusnya……………………
Kas Rp 336.000
Piutang penjualan angsuran Rp 300.000
Pendapatan bunga Rp 36.000
(mencatat penerima anangsuran tanggal 1 Maret)
Jurnal penerimaan angsuran ke II dan seterusnya rekening debet dan kredit sama
dengan jurnal diatas, sedangkan angkanya bisa dilihat pada tabel diatas
20
Tanggal Angsuran Angsuran Jumlah Sisa Hutang (5)
pembayaran Bunga (2) Pokok (3) Angsuran
(1)
(4) = (2) + (3)
21
Persediaan barang dagangan 1.500.000
(Mencatat penjualan angsuran)
Kas Rp 306.000
Piutang penjualan angsuran Rp 300.000
Piutang bunga Rp 6.000
(mencatat piutang bunga selama 2 bulan)
Kas Rp 312.000
Dan Seterusnya…
22
Tabel Perhitungan Bunga Dengan Cara 3
Tanggal Angsuran Angsuran Jumlah Sisa
pembayaran Bunga Pokok Angsuran Hutang
(1) (2) (3) (4) = (2) + (3) (5)
Keterangan:
a. Angka dalam kolom angsuran bunga :
*Rp 36.000 berasal dari:
12% x 2 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 x sisa hutang awal periode (Rp 1.800.000)
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
23
b. Angka Rp 1.514.654 berasal dari = Rp1.800.000 – Rp 285.346
c. ***angka yang didalam kolom jumlah angsuran:
Rp 321.346 Berasal dar = Sisa utang mula-mula = Rp 1.800.000
Tabel anuitet#
#lihat tabel anuitet pada I = 2% dan n = 6
Jurnal yang dibuat perusahaan (metode perpetual):
Kas Rp 700.000
Piutang penjualan angsuran 1.800.000
Harga pokok penjualan 1.500.000
Penjualan angsuran Rp 2.500.000
Persediaan barang dagangan 1.500.000
(Mencatatpenjualanangsuran)
Kas Rp 321.346
Piutang penjualan angsuran Rp 285.346
Pendapatan bunga 360.000
(mencatat penerimaan angsuran tanggal 1 Maret)
Jurnal penerimaan angsuran ke II dan seterusnya akunnya sama dengan jurnal di
atas, sedangkan angkanya bisa dilihat pada tabel diatas:
24
Desember 1 39.000 300.000 336.000 NihiL
Keterangan :
a. *Rp 36.000 yang di kolom angsuran bunga berasal dari:
12% x 2 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 x pokokangsuranmula-mula (Rp 1.800.000)
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Jurnal yang dibuat perusahaan (metode perpetual)
Kas Rp 700.000
Piutang penjualan angsuran 1.800.000
Harga pokok penjualan 1.500.000
Penjualan angsuran Rp 2.500.000
Persediaan barang dagangan 1.500.000
(mencatat penjualan angsuran)
Kas Rp 336.000
Piutang Penjualan angsuran Rp 300.000
Pendapatan Bunga Rp 36.000
(mencatat penerima anangsuran tanggal 1 Maret)
25
KESIMPULAN
26
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul. 2015. Akuntansi keuangan Lanjuta n. Jakarta: Mitra Wacana Media.
E Elmi, dkk. 2015. Penerapan Akuntansi Penjualan Angsuran dan Perlakuan Barang yang
Ditarik Kembali pada PT. Kaisar Motor Jaya Batam. Jurnal Equilibiria. 2(2): 1-34.