Anda di halaman 1dari 4

Nama : M.

Hasyim Muttaqin

Kelas : Akuntansi 2019 malam

NIM : 32419049

Matkul : Pengauditan 1

BAGIAN 1
Audit operasional merupakan penelahaan secara sistematik aktivitas operasi
organisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Dalam audit operasional, auditor
diharapkan melakukan pengamatan yang obyektif dan analisis yang komprehensif
terhadap operasional-operasional tertentu.

Contoh: Pembuatan Laporan Barber/Johnson di dalam ruang lingkup Rumah Sakit untuk
menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat untuk bangsal perawatan pasien

Audit kepatuhan (complience audit) Audit ini bertujuan untuk menentukan apakah yang
diperiksa sesuai dengan kondisi, peratuan, dan undang-undang tertentu. Kriteria-kriteria
yang ditetapkan

dalam audit kepatuhan berasal dari sumber-sumber yang berbeda Audit sistem informasi.
Contoh: Evaluasi kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan SOP sebagai indikator
untuk melakukan penilaian

Audit Laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor eksternal maupun
internal terhadap laporan keuangan audit untuk memberikan pendapat apakah laporan
keuangan tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil audit
lalu dibagikan kepada pihak luar perusahaan seperti kreditor, pemegang saham, dan kantor
pelayanan pajak

Contoh: Laporan atau pembukuan mengenai neraca penjualan dari sebuah


perusahaan
Audit Sistem Pengendalian Internal (SPI) merupakan suatu perencanaan yang meliputi
struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan
didalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan,
memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu
mendorong dipatuhinya suatu kebijakan manajemen yang telah ditetapkan

Contoh : Laporan prosedur dan standart perubahan produk tabungan di BPR Sumber Rejeki

Audit Teknologi Informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur
teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan
bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan
dan evaluasi lain yang sejenis.
Contoh: Laporan Hasil Audit Teknologi Penerapan Teknologi Informasi & Komunikasi (Tik)
Dalam Rangka Pengembangan E-Development Di Kabupaten Sragen pada tahun 2011

Audit Forensic mengkhususkan dalam menyelidiki kecurangan dan bekerja secara


tertutup dengan internal auditor dan pengacara.
Contoh: Melakukan pengecekan akan adanya kecurangan atau tindak melanggar hukum di
dalam suatu melakukan pekerjaan.

Audit investigatif adalah proses mencari, menemukan, mengumpulkan, dan menganalisis


serta mengevaluasi bukti-bukti secara sistematis oleh pihak yang kompeten dan independen
untuk mengungkapkan fakta atau kejadian yang sebenarnya tentang indikasi tindak pidana
korupsi dan/atau tujuan spesifik lainnya sesuai peraturan yang berlaku.
Contoh :
BAGIAN 2
Audit Laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor eksternal maupun
internal terhadap laporan keuangan audit untuk memberikan pendapat apakah laporan
keuangan tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil audit
lalu dibagikan kepada pihak luar perusahaan seperti kreditor, pemegang saham, dan kantor
pelayanan pajak.

Audit kepatuhan (complience audit) Audit ini bertujuan untuk menentukan apakah yang
diperiksa sesuai dengan kondisi, peratuan, dan undang-undang tertentu. Kriteria-kriteria
yang ditetapkan.

Audit operasional merupakan penelahaan secara sistematik aktivitas operasi


organisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Dalam audit operasional, auditor
diharapkan melakukan pengamatan yang obyektif dan analisis yang komprehensif
terhadap operasional-operasional tertentu.

Audit Sistem Informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur
teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan
bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan
dan evaluasi lain yang sejenis.
BAGIAN III

Auditor Independen
Auditor independen adalah anggota kantor akuntan publik yang bekerja secara eksternal
untuk melayani masyarakat publik yang sedang membutuhkan jasa audit.
Auditor independen tidak boleh dipengaruhi oleh pihak luar atau pihak mana pun. CPA
adalah julukan untuk auditor independen di luar negeri.

Auditor Internal
Auditor internal adalah seorang auditor yang bekerja untuk suatu instansi atau perusahaan.
Adapun beberapa tugas dari auditor internal adalah memeriksa dokumen keuangan internal
perusahaan namun hanya dalam ruang lingkup yang cukup terbatas, dan juga bekerja untuk
meningkatkan akurasi data keuangan perusahaan.

Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah seorang auditor yang bekerja melayani lembaga-lembaga atau
perusahaan milik pemerintah.
Beberapa tugas yang harus dikerjakan bagi auditor pemerintah antara lain adalah untuk
mengawasi aliran keuangan dan praktek di lembaga atau instansi pemerintahan.
Di Indonesia, auditor pemerintah dapat dibagi menjadi dua yaitu:
Auditor Eksternal:
Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai
perwujudan dari Pasal 23E ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 yaitu untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu badan
Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
Ayat (2) Hasil pemeriksa keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,sesuai
dengan kewenangannya.
Badan Pemeriksa Keuangan merupakan badan yang tidak tunduk kepada pemerintah,
sehingga diharapkan dapat bersikap independen.

Auditor Internal:
Pemerintah atau yang lebih dikenal sebagai Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah
(APFP) yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), Inspektorat Jenderal Departemen/LPND, dan Badan Pengawasan Daerah.

Anda mungkin juga menyukai