KONSINYASI
Oleh :
ROMY NUGRAHA
10800112124
AKUNTANSI 7
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2013/2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada junjungan Alam Nabi Muhammad SAW, para sahabat serta pengikutnya
hingga akhir zaman.
Alhamdulillahirobbilalamiin, tiada kata yang dapat penulis sampaikan selain ucapan
syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, mengenai: Konsinyasi pada Toko
Buku Ramedia.
Dalam penulisan Makalah ini penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan
rintangan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka segala macam hambatan dapat
teratasi. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang
membantu, semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan dengan limpahan rahmat-
Nya.
Akhirnya semoga Makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan khususnya
bagi penulis dan pembacanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
2
Page
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 4
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsinyasi........................................................... 5
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
3
Page
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya jumlah pelanggan atau calon pelanggan pada setiap daerah atau wilayah
adalah terbatas. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan volume penjualan tidak akan
mencapai hasil yang maksimal apabila tidak disertai dengan usaha untuk memperluas daerah
pemasaran. Usaha untuk memeperluas daerah pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara, seperti konsinyasi, pembukaan agen penjualan, serta pembukaan kantor cabang.
Salah satu perusahaan yang melakukan penjualan secara konsinyasi adalah Penerbit Pro-U
Media. Perusahaan ini melakukan penjualan buku secara konsinyasi dengan pihak toko buku.
Dengan demikian, makalah ini akan membahas mengenai penjualan secara konsinyasi antara
penerbit Pro-U Media dan TB Ramedia.
4
Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsinyasi
Pengertian Konsinyasi
Konsinyasi adalah penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak
sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di tangan pemilik sampai
barang tersebut dijual oleh agen penjual.
Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang menyarankan
barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau pengamat, sedang pihak yang menerima
titipan barang tersebut disebut konsinyi, komisioner.
- Unsur perjanjian
- Unsur pemilik barang
- Unsur pihak yang dititipi barang
- Unsur barang yang dititipkan
- Unsur penjualan
- Unsur komisi
Mengabaikan salah satu unsur tersebut akan membuat transaksi tidak dapat disebut
penjualan konsinyasi, oleh karena itu seluruh unsur tersebut harus ada pada saat penjualan
konsinyasi.
5
Page
Dan adapun pihak pihak yang terlibat dalam konsinyasi sebagai berikut :
Konsinyor (Consignor)
Konsinyi (Consignee)
Alasan Konsinyor
1. Memungkinkan produsen memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas, terutama :
barang baru, barang mahal, harga berfluktuasi
2. Memperoleh spesialis penjualan
3. Harga jual eceran dapat dikendalikan
Alasan Konsinyi
1. Terlepas dari resiko kegagalan penjualan barang
2. Resiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari
3. Kebutuhan modal kerja berkurang
Kontrak Kerja (Hak & Kewajiban Konsinyi)
Hak Konsinyi :
Kegiatan konsinyasi melibatkan 2 belah pihak, yaitu pengamanat dan komisioner. Oleh
karena itu akuntansinya juga diselenggarakan oleh kedua belah pihak. Akuntansi yang
diselenggarakan oleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:
Apabila seluruh barang konsinyasi sudah terjual maka saldo rekening barang
Page
konsinyasi akan menunjukkan laba (apabila bersaldo kredit) atau rugi (apabila
bersaldo debit). Apabila pada akhir periode masih terdapat barang konsinyasi yang
belum terjual, sebaiknya disajikan di dalam neraca sebagai elemen persediaan dan
disajikan secara terpisah dari persediaan yang ada di gudang (didisclosure).
Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4 transaksi,
yaitu:
a. Pengiriman barang konsinyasi
b. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi
c. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner
d. Menerima pembayaran dari komisioner
II. Metode Tidak Terpisah
Didalam metode ini laba atau rugi dari kegiatan konsinyasi tidak dipisahkan dengan
laba (rugi) dari kegiatan yang reguler. Oleh karena itu biaya dan pendapatan yang
berhubungan dengan kegiatan konsinyasi dicampur dengan pendapatan dan biaya
yang reguler.
Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat di dalam metode ini hanya
mencakup 3 transaksi, yaitu:
a. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi
b. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner
c. Menerima pembayaran dari komisioner
yang berhubungan dengan barang komisi dan dikredit dengan pendapatan yang
Page
berhubungan dengan barang komisi. Jadi pendebitan dan pengkreditan terhadap
rekening Barang Komisi adalah:
o Pendebitan
Pendebitan terhadap rekening ini terdiri atas:
- Biaya perikatan
- Jumlah yang harus dibayarkan kepada pengamanat
o Pengkreditan
Pengkreditan terhadap rekening barang komisi adalah hasil penjualan barang komisi.
Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4 transaksi,
yaitu:
a. Membayar biaya angkut
b. Menjual barang komisi
c. Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat
d. Mengirim pembayaran kepada pengamanat komisioner.
II. Metode tidak terpisah
Didalam metode ini semua laba atau rugi yang diperoleh dari kegiatan tidak
dipisahkan dengan laba atau rugi dari kegiatan yang reguler. Oleh karena itu,
pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner dicatat seperti
halnya pendapatan dan biaya yang berhubungan kegiatan reguler.
Dalam prinsipnya pendapatan pada konsinyasi diakui saat penjualan terhadap barang-
barang konsinyasi dilakukan oleh konsinyi kepada pihak ketiga. Jika konsinyor
membutuhkan laporan penjualan atau rugi atas penjualan barang-barang konsinyasi, maka
pencatatannya harus diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan reguler.Sedangkan
untuk metode administrasi barang dagangan, terdapat dua alternatif, yaitu metode perpectual
dan physic. Apabila transaksi konsinyasi dicatat secara terpisah dari transaksi lain, maka
metode apapun yang dipakai, pihak konsinyor harus menyelenggarakan rekening barang-
barang konsinyasi. Apabila transaksi tidak dicatat secara terpisah dari transaksi lain, maka
pengiriman barang-barang konsinyasi dicatat dalam memorandum. Untuk setiap perjanjian
dalam transaksi konsinyasi rekening barang-barang yang dititipkan pada konsinyi pada
9
konsinyor. Rekening tersebut dibuat sebagai rekening kontrol untuk tiap-tiap konsinyi atau
satu rekening kontra dibuat untuk transaksi konsinyasi dengan semua konsinyi. Apabila
konsinyor memerlukan rekening pembantu maka diselenggarakan rekening pembantu untuk
tiap-tiap konsinyi. Apabila pihak konsinyor menghendaki laba atas penjualan konsinyasi
harus ditetapkan tersendiri, maka rekening barang-barang konsinyasi untuk masing-masing
konsinyi dibebani harga pokok barang yang dikirimkan kepada konsinyi dan semua biaya
yang berkaitan dengan konsinyasi.
Jika penjualan telah dilakukan oleh konsinyi maka rekening ini dikredit. Laba atau
rugi atas penjualan konsinyasi akhirnya dipindah bukukan dari perkiraan laba atau rugi
konsinyasi ke perkiraan laba rugi biaya yang mengikhtisarkan hasil netto dari semua
aktivitas. Sedangkan apabila pihak konsinyor menghendaki transaksi konsinyasi harus
disatukan dengan transaksi biasa lainnya dan laba rugi usaha juga harga dihitung. Maka
pendapatan dan biaya penjualan konsinyasi dibukukan dalam perkiraan yang
mengikhtisarkan kegiatan usaha bersama.
Untuk mencatat semua transaksi yang dicatat dalam ayat jurnal, maka perlakuan
akuntansi untuk penjualan konsinyasi dapat digolongkan dalam:
Apabila dalam suatu perjanjian konsinyasi tersebut telah selesai pada saat pihak
konsinyor akan menyusun laporan keuangan diakhir periode akuntansi maka prosedur
pencatatan dan pos-pos jurnal yang harus dibuat oleh konsinyor atas pengiriman barang-
barang, penjualan barang-barang, pembayaran barang-barang, dan penyelesaian keuangan,
oleh pihak konsinyi kepada konsinyor adalah sebagai berikut:
a. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyor diselenggarakan terpisah dari
transaksi penjualan biasa.
b. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyi diselenggarakan terpisah dari
transaksi perjalanan biasa.
c. Pencatatan pada buku konsinyor. Jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah
dari transaksi penjualan biasa.
d. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah
10
11
Page
BAB III
KESIMPULAN
Konsinyasi merupakan penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang
bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di tangan pemilik
sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual. Penjualan konsinyasi disebut juga dengan
penjualan titipan, pihak yang menyarankan barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor)
atau pengamat, sedang pihak yang menerima titipan barang tersebut disebut konsinyi,
komisioner.
12
Page
DAFTAR PUSTAKA
https://amar20.files.wordpress.com/2008/12/akuntansi-konsinyasi1.pdf
http://dilarang-go.blogspot.com/2012/01/konsinyasi-rangkuman-materi.html
13
Page