Pengertian -- Akuntans
Penjualan Konsinyasi -
190
BAB V
PENJUALAN KONSINYASI
Tujuan Instruksional Khusus
1. 2. Mahasiswa memahami konsep dasar penjualan konsinyasi. Mahasiswa dapat menjelaskan keuntungan penjualan konsinyasi yang dilakukan oleh pengamanat dan komisioner. 3. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan akuntansi terhadap transaksi penjualan konsinyasi dan laba/rugi atas penjualan konsinyasi dicatat secara terpisah dan secara digabung dengan penjualan reguler, baik bagi pengamanat maupun bagi komisioner. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan transaksi penjualan konsinyasi dan laba/rugi atas penjualan konsinyasi digabungkan biasa baik bagi pengamanat maupun bagi komisioner. 5. Mahasiswa dapat menjelaskan masalah-masalah yang biasa ditemukan dalam penjualan konsinyasi, misal: uang muka dari komisioner, retur penjualan, barang konsinyasi terjual sebagian, dan lain-lain. 6. Mahasiswa dapat melakukan penyusunan laporan perhitungan laba rugi penjualan konsinyasi. dengan penjualan
Penjualan Kosinyasi
191
Dalam persaingan bisnis yang kian ketat, perusahaanperusahaan dituntut untuk melakukan berbagai strategi pemasaran dan penjualan guna meningkatkan omset. Perluasan pasar masih dianggap yang jitu dalam meningkatkan penjualan dan menguasai pangsa pasar. Tentunya berbagai metode dapat dipilih yang dikondisikan dengan cost-benefit dan juga karakteristik produk. Penjualan konsinyasi sebagai cara penjualan yang masih dianggap cukup efektif dalam mencapai tujuan tersebut.
192
2.
Pendapatan diakui konsinyor pada saat barang-barang konsinyasi dapat dijual pada pihak ke-3 atau dibeli sendiri oleh komisioner.
3.
Pihak pengamanat (consignor) sebagai pemilik tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang-barang konsinyasi. Sejak pengiriman barang sampai dengan saat komisioner berhasil menjual barang kepada pihak ke-3. Kecuali jika ditentukan lain dalam perjanjian diantara kedua pihak yang bersangkutan.
4.
Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang yang diterimanya. Oleh karena itu administrasi yang tertib harus diselenggarakan sampai dengan saat ia berhasil menjual barangbarang tersebut kepada pihak ketiga.
memberikan keuntungan sebagai berikut: Tidak memerlukan modal untuk memperoleh dan
memelihara persediaan barang dagang. Menghindari kerugian akibat fluktuasi harga. Tidak ada resiko kerugian akibat tidak terjualnya barang.
Penjualan Kosinyasi
193
1. 2.
Komisi atas penjualan dari konsinyor. Komisi ini merupakan imbalan yang diterima. Meminta pergantian seluruh beban yang telah dikeluarkan sehubungan dengan penjualan barang. Beban-beban tersebut dapat dikompensasikan terhadap hasil penjualan
3.
Memberikan jaminan kepada pelanggan atas barang-barang yang terjual. Konsinyor selaku pemilik barang bertindak sebagai penanggung jawab atas jaminan yang diberikan komisioner.
Adapun kewajiban pihak komisioner: 1. Pihak konsinyi harus melindungi barang-barang pihak pemilik dengan cara yang baik dan sesuai dengan sifat barang dan kondisi konsinyasi. 2. Pihak konsinyi harus menjual barang konsinyasi dengan harga yang telah ditentukan, ia harus menjualnya dengan harga yang memuaskan kepentingan pihak pemilik. 3. 4. Pihak konsinyi harus memisahkan barang konsinyasi dari barang dagangan lainnya. Pihak konsinyi harus mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi.
1.
194
Perbedaan kedua metode terlihat dari sisi pengakuan pendapatan atas penjualan barang konsinyasi. Berikut ringkasan pencatatan dilakukan oleh komisioner terhadap transaksi yang berhubungan dengan barang komisi: a. Menerima barang komisi dari konsinyor Pada saat menerima barang komisi (consignment in), komisioner tidak melakukan pencatatan akuntansi. Komisioner hanya membuat memorial sebagai bukti penerimaan barang. Hal ini dikarenakan penerimaan barang dari konsinyor tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan barang. Memorial ini sendiri dibuat dengan memberikan keterangan jenis dan jumlah barang yang diterima, harga jual bagi pengamanat, komisi dan keterangan lainnya. b. Penjualan barang konsinyasi 1) Pencatatan yang dipisah dari penjualan reguler Apabila pembukuan penjualan konsinyasi diselenggarakan secara terpisah dengan penjualan regular, maka hasil penjualan barang komisi tidak diakui sebagai pendapatan, tetapi diakui sebagai kewajiban kepada konsinyor dengan mengkreditkan perkiraan barang komisi. Sehingga jurnalnya dapat disajikan sebagai berikut: Piutang Usaha/Kas Barang Komisi Rp xxx Rp xxx
2) Pencatatan yang digabung dengan penjualan reguler Namun, bagi perusahaan yang menggabung pencatatan konsinyasi dengan penjualan regular, maka pencatatannya sama halnya dengan penjualan regular. Namun yang perlu diperhatikan adalah adanya pengakuan perolehan barang dagang dengan mendebet pembelian atau persediaan (untuk system perpetual). Nilai pembelian ini sendiri diakui sebesar harga jual barang komisi dikurangi komisi. Bagi perusahaan menggunakan system periodic (phisik) maka jurnal dapat ditulis.
Penjualan Kosinyasi
195
Jika komisi dinyatakan dalam persentase harga jual, maka nilai pembelian dapat dihitung menggunakan fungsi: Harga Jual x (1 persen komisi) Ilustrasi Kasus 1 Toko Surya Furniture sebagai komisioner PT. Karya Manufatur untuk produk lemari, menjual unit lemari dengan harga jual Rp 850.000. Atas barang komisi yang terjual Toko Surya Furniture berhak mendapatkan komisi 15% dari harga jual. Jika Toko Surya menggunakan pembukuan barang komisi dipisahkan dari penjualan regular, maka transaksi ini akan dijurnal: Piutang Usaha Barang Komisi Rp 850.000 Rp 850.000
Apabila Toko Surya menggunakan pembukuan digabung dengan penjualan regular, maka jurnal yang dicatat adalah: Piutang dagang/kas Rp 850.000 Penjualan Pembelian Hutang Usaha Perhitungan nilai pembelian Pembelian = Rp 850.000 x (1 15%) = Rp 850.000 x 85% = Rp 722.500 c. Pencatatan terhadap biaya-biaya terkait barang komisi Sesuai dengan perjanjian konsinyasi, bahwa setiap pengeluaran yang dilakukan oleh komisioner yang berhubungan dengan barang komisi konsinyor. menjadi tanggungan konsinyor, sehingga pengeluaran tersebut diakui sebagai klaim komisioner kepada Rp 850.000 Rp 722.500 Rp 722.500
196
Perbedaan antara pencatatan yang digabung dan dipisahkan dengan penjualan reguler hanya terletak pada akun yang digunakan untuk mencatatan pengeluaran yang dilakukan. 1) Pencatatan digabung dengan penjualan reguler Pengeluaran kas akan dicatat pada akun hutang usaha di sisi debet sebagai kontra akun kas di kredit. Penjurnalan seperti ini menunjukkan pengurangan klaim dari pihak konsinyor. Jurnal yang digunakan adalah: Hutang Usaha Kas Rp xxx Rp xxx
2) Pencatatan Dipisah dari Penjualan Reguler Pengeluaran kas langsung diakui sebagai pembayaran kepada konsinyor dengan mendebet Barang Komisi sehingga jurnal yang digunakan adalah: Barang Komisi Kas Rp xxx Rp xxx
d. Komisioner membeli sendiri barang komisi Pembelian barang komisi memunculkan kewajiban komisioner terhadap pisah konsinyor layaknya transaksi penjualan kepada pihak ketiga. 1) Pencatatan digabung dengan penjualan regular Dalam metode ini harga beli diakui sebesar harga jual dikurangi dengan komisi yang diterima. Jurnal yang digunakan adalah:
Pencatatan persediaan menggunakan sistem periodik Pembelian Hutang Usaha Rp xxx Rp xxx Pencatatan persediaan menggunakan sistem perpetual Persediaan Hutang Usaha Rp xxx Rp xxx
Nilai yang diakui dapat dihitung dengan rumus: Harga Jual x (1 persen komisi)
Penjualan Kosinyasi
197
2) Pencatatan dipisah dengan penjualan reguler Karena pencatatannya dipisah dengan penjualan reguler, maka kewajiban yang timbul diakui pada akun barang komisi dengan nilai sebesar harga jual yang ditetapkan oleh konsinyor. Sehingga jurnal yang digunakan adalah:
Pencatatan persediaan menggunakan sistem periodik Pembelian Hutang Usaha Rp xxx Rp xxx Pencatatan persediaan menggunakan sistem perpetual Persediaan Hutang Usaha Rp xxx Rp xxx
e.
Pengiriman hasil penjualan kepada konsinyor 1) Pencatatan digabung dengan penjualan reguler Sebagai akibat diakuinya pendapatan penjualan pada saat barang komisi dijual, maka pada pengiriman (pelaporan) hasil penjualan tidak diakui lagi adanya pendapatan komisi. Jurnal yang digunakan adalah: Hutang Usaha Kas Uang Muka Catatan: Uang muka diakui jika adanya pembayaran uang muka pada saat pengiriman barang komisi. Sehingga pada saat pengiriman kas, uang muka sekaligus sebagai pengurang hutang usaha. 2) Pencatatan dipisah dengan penjualan reguler Pencatatan penjualan konsinyasi dengan metode ini tidak mengakui adanya pendapatan pada saat transaksi penjualan sehingga pada saat pengiriman hasil penjualan kepada konsinyor diakui adanya pendapatan komisi: Barang Komisi Pendapatan komisi Hutang usaha Uang Muka Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx
198
Kas
Rp xxxx
Ilustrasi Kasus 2 Toko Bhakti Elektro menjual barang-barang elektronik. Untuk mendapatkan barang dagang, Toko Bhakti Elektro melakukan perjanjian konsinyasi dengan beberapa supplier diantaranya adalah PT. Sharp Indonesia untuk produk AC. Berikut adalah perjanjian konsinyasi antara PT Sharp Indonesia dengan Toko Bhakti Elektro terkait salah satu jenis AC: 1. 2. 3. Harga jual Rp 2.150.000 Komisi yag diterima Toko Bhakti Elektro adalah 15% dari harga jual Toko Bhakti Elektro harus mengirimkan uang muka atas barang yang diterima sebesar 20% dari harga jual Transaksi yang terkait dengan produk AC tersebut adalah sebagai berikut: 02 Feb 2011 03 Feb 2011 08 Feb 2011 08 Feb 2011 Diterima barang komisi dari konsinyor sebanyak 10 unit AC SHARP Toko Bhakti Elektro mengirimkan uang muka atas barang yang diterima tanggal 2 Februari Toko Bakti Elektro berhasil menjual 8 unit AC Sharp secara tunai sebesar Rp 17.200.000 Toko Bakti Elektro membayar biaya angkut dan biaya pemasangan masing -masing Rp 50.000 dan Rp 100.000 per unit 15 Feb 2011 17 Feb 2011 Toko Bakti Elektro membeli sendiri barang komisi 2 unit AC Sharp sebagai persediaan barang dagang Toko Bakti Elektro mengirimkan laporan penjualan konsinyasi kepada konsinyor dengan pembayaran kas sebesar Rp. 10.000.000
Penyelesaian
a. Digabung Dengan Penjualan Reguler Transaksi
Penjualan Kosinyasi
199
Diterima barang komisi dari konsinyor Toko Bhakti Elektro mengirimkan uang muka Toko Bakti Elektro berhasil menjual 8 unit AC Sharp secara tunai
Tidak ada jurnal, hanya mengirimkan memo penerimaan barang Kas Uang Muka Kas Penjualan Pembelian Rp 4.300.000 Rp 4.300.000 Rp 17.200.000 Rp 17.200.000 Rp 14.620.000 Rp 14.620.000
Pembelian = 17.200.000 x (1-15%) = Rp 14.620.000 Toko Bakti Elektro membayar biaya angkut dan biaya pemasangan Toko Bakti Elektro membeli sendiri barang komisi 2 unit AC Sharp sebagai persediaan barang dagang Perhitungan: Pembelian=2x2.150.000 x (1-15%) = Rp 3.655.000 Toko Bakti Elektro mengirimkan hasil penjualan konsinyasi kepada konsinyor dank as Rp. 10.000.000 Hutang Usaha Rp 14.300.000 Uang Muka Kas Rp 4.300.000 Rp 10.000.000 Hutang Usaha Rp 1.200.000 Kas Pembelian Hutang Usaha Rp 1.200.000 Rp 3.655.000 Rp 3.655.000
b.
Diterima barang komisi dari konsinyor Toko Bhakti Elektro mengirimkan uang muka Toko Bakti Elektro berhasil menjual 8 unit AC Sharp secara tunai Toko Bakti Elektro membayar biaya angkut dan biaya pemasangan Toko Bakti Elektro membeli sendiri barang komisi 2 unit AC Sharp sebagai persediaan barang dagang
Tidak ada jurnal, hanya mengirimkan memo penerimaan barang Kas Uang Muka Kas Barang Komisi Kas Pembelian Barang Komisi Rp 4.300.000 Rp 4.300.000 Rp 17.200.000 Rp 17.200.000 Rp 1.200.000 Rp 4.300.000 Rp 4.300.000
Perhitungan: Pembelian = 2x2.150.000 = Rp 3.655.000 Toko Bakti Elektro mengirimkan hasil penjualan konsinyasi kepada konsinyor dank as Rp. 10.000.000 Barang Komisi Rp 20.300.000 Uang Muka Kas Rp 4.300.000 Rp 10.000.000
200
Hutang Usaha
Rp 6.000.000
Pembayaran Biaya terkait pengiriman barang konsinyasi Pencatatan yang dipisah dari penjualan reguler Barang-barang konsinyasi Kas Rp xxxx Rp xxxx
Penjualan Kosinyasi
201
Pencatatan yang digabung dengan penjualan reguler Ongkos angkut kas untuk barang konsinyasi, Rp xxxx Rp xxxx maka semua biaya yang
Pencatatan dengan metode ini tidak membuka akun baru dikeluarkan dicatat layaknya biaya yang terjadi terhadap penjualan reguler. d. Penerimaan perhitungan penjualan barang konsinyasi Penerimaan hasil perhitungan penjualan barang konsinyasi dari konsinyi, bisa disertai dengan penerimaan kas hasil penjualan bisa saja tidak. Jika kas diterima sudah pasti kas didebet, namun jika kas tidak diterima atau diterima sebagian maka akan diakui adanya Piutang Dagang kepada konsinyi. Pencatatan yang dipisah dari penjualan reguler Karena pencatatannya dipisah dari penjualan reguler sehingga digunakan akun untuk mengakui persediaan barang dalam bentuk barang konsinyasi yang tujuannya adalah membedakan harga pokok dengan pembukuan konsinyasi penjualan secara reguler. terpisah. Akibatnya terhadap penjualan konsinyasi diperhitungkan penjualan Perhitungan harga pokok penjualan ini tetap digunakan walaupun perusahaan menggunakan sistem pencatatan periodik, sehingga sistem pencatatan persediaan tidak memberikan perbedaan dalam pencatatan penerimaan perhitungan penjualan barang konsinyasi. a) Pencatatan untuk hasil penjualan Piutang dagang Penjualan konsinyasi HPP Konsinyasi Biaya Penj. Konsinyasi Barang Konsinyasi Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx
202
Untuk pencatatan yang digabung dengan penjualan reguler, perlu diperhatikan sistem pencatatan persediaan yang digunakan, jadi pencatatan dilakukan sebagai berikut:
Sistem Periodik a. Mencatat hasil penjualan Rp xxxx Rp Piutang Dagang Penjualan xxxx b. Mencatat harga pokok penjualan Tidak ada jurnal
Sistem Perpetual Piutang Dagang Penjualan xxxx Harga Pokok Penjualan Rp xxxx Barang konsinyasi xxxx Rp Rp xxxx Rp
c.
Menghapus saldo rekening Pengiriman Barang Konsinyasi pada akhir periode untuk barang yang telah terjual Tidak ada jurnal Rp
Ilustrasi Kasus 3 PT Sehat Sejahtera merupakan produsen susu kesehatan yang berbasis di kota Banda Aceh. Dalam melakukan penjualannya perusahaan ini melakukan beberapa perjanjian konsinyasi satu diantaranya dengan Toko Sehat Beurata yang merupakan distributor suplemen kesahatan. Berikut ini perjanjian konsinyasi: 1. 2. Satuan penjualan yang digunakan adalah dus, satu dus berisi 20 kemasan. Harga jual per dus adalah Rp 700.000 dan komisi yang diberikan kepada Toko Sehat Beurata selaku komisioner 20% dari harga jual. 3. 4. Semua biaya yang dikeluarkan oleh komisioner sehubungan dengan barang konsinyasi ditanggung oleh konsinyor Komisioner harus mengirimkan uang muka sebesar 15% dari harga jual.
Penjualan Kosinyasi
203
Selama bulan Juli 2011 terjadi transaksi yang berhubungan barang yang dikerim kepada Toko Sehat Beurata adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Dikirim 40 dus barang konsinyasi. Barang ini memiliki harga pokok Rp 400.000 Perusahaan membayar ongkos angkut sebesar Rp 800.000. Menerima uang muka dari komisioner Menerima hasil penjualan 40 dus dari Toko Sehat Beurata setelah diperhitungkan uang muka dan beban iklan untuk barang konsinyasi sebesar Rp 300.000 Diminta: Catatlah transaksi di atas dengan: 1. Pencatatan dilakukan secara terpisah dari penjualan reguler, jika sistem persediaan menggunakan: a. b. 2. Sistem periodik Sistem perpetual
Pencatatan digabung dengan penjualan reguler, jika sistem persediaan menggunakan: a. b. Sistem periodik Sistem perpetual
Penyelesaian: 1. Pencatatan dilakukan secara terpisah dari penjualan reguler a. Sistem pencatatan periodik
Transaksi Pengiriman konsinyasi Pembayar ongkos angkut Penerimaan uang muka dari komisioner Pencatatan penjualan Komisi= 20%x 28.000 = Rp. 5.600 Beban iklan yang harus untuk hasil barang Sistem Periodik (Rp 000) Barang konsinyasi Peng. Brg Konsinyasi Barang konsinyasi Kas Kas Uang Muka Piutang dagang Uang Muka B Penj. konsinyasi Penjualan konsinyasi 17.900 4.200 5.900 28.000 4.200 4.200 800 800 16.000 16.000
204
ditanggung konsinyor Rp 300 Pencatatan mengakui penjualan harga untuk pokok HPP Konsinyasi B Penj. Konsinyas Barang Konsinyasi 16.000 800 16.800
b.
Transaksi Pengiriman barang konsinyasi Pembayar ongkos angkut Penerimaan uang muka dari komisioner Pencatatan penjualan Komisi= 20%x 28.000 = Rp. 5.600 Beban iklan yang harus ditanggung konsinyor Rp 300 Pencatatan mengakui penjualan harga untuk pokok untuk hasil
Penjualan Kosinyasi
205
Beban 300
iklan
yang
harus
Penjualan
28.000
ditanggung konsinyor Rp Pencatatan untuk mengakui harga pokok penjualan Menghapus saldo rekening Pengiriman Konsinyasi telah terjual pada Barang akhir Peng. Brg Konsinyasi Barang Konsinyasi 16.000 16.000 Tidak ada jurnal
206
dijual oleh konsinyasi, maka diperlukan penyesuaian terhadap barang-barang yang terkait pada sebagian produk belum selesai dengan a. tuntas sampai akhir periode akuntansi. Adapun pembahasannya adalah sebagai berikut: Pencatatan oleh konsinyor jika pencatatan dipisah dari penjualan reguler. Pada akhir periode fiskal konsinyor membukukan laporan penjualan konsinyasi, agar ia dapat membukukan laba atau rugi atas penjualan barang-barang konsinyasi sampai tanggal tersebut. Metode pencatatan terhadap transaksi konsinyasi dicatat dengan cara seperti dalam perjanjian konsinyasi yang terselesaikan dengan tuntas, hanya besarnya penjualan konsinyasi dicatat sebesar jumlah barang-barang konsinyasi yang terjual. Pencatatan barang-barang yang telah dikeluarkan oleh konsinyor maupun konsinyi yang berkaitan dengan penjualan barang-barang konsinyasi harus dialokasikan masing-masing pada barangbarang yang telah terjual maupun barang-barang yang belum terjual. Penyerahan barang-barang kepada konsinyi yang semula dibukukan konsinyasi, konsinyasi dengan pada saat dikredit mendebet penjualan sebesar perkiraan dilakukan pokok barang-barang saldo barang barang-barang
harga
konsinyasi yang dijual oleh konsinyi. Hal ini menyebabkan perkiraan barang-barang konsinyasi masih mengandung saldo debet. Saldo debet ini menyatakan harga pokok biaya-biaya lain yang dibebankan pada barang-barang konsinyasi yang belum terjual. Saldo dalam perkiraan barang-barang konsinyasi dicantumkan dalam neraca sebagai bagian dari persediaan akhir perusahaan. Jadi konsinyor pada saat menerima hasil penjualan dari konsinyor dijurnal sebagai berikut: Piutang Usaha Uang Muka Barang Konsinyasi Barang Konsinyasi Barang Konsinyasi Ikhtisar Laba Rugi Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx
Penjualan Kosinyasi
207
b.
Pencatatan oleh konsinyor yang digabung dengan penjualan reguler. Apabila transaksi konsinyasi pencatatannya tidak ditetapkan tersendiri atau disatukan dengan transaksi penjualan biasa, maka pihak konsinyor membukukan terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan hasil penjualan konsinyasi ke dalam buku-buku pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan biaya-biaya yang bersangkutan. Namun apabila barang-barang konsinyasi yang dititipkan pada konsinyi belum terjual, maka biaya-biaya tersebut harus ditangguhkan pembebanannya. Jika konsinyor menggunakan metode perpetual, maka penyerahan barang-barang kepada konsinyi dicatat dalam memorandum. Apabila diterima laporan perhitungan penjualan dari konsinyi, diperlakukan sama seperti bila terjadi penjualan regular pos jurnal pada saat tutup buku disertai dengan pos jurnal yang menangguhkan biaya-biaya yang berkaitan dengan produk yang belum terjual, yaitu dengan mendebet perkiraan biaya yang ditangguhkan pembebanannya sebesar alokasi biaya untuk barang yang belum terjual dan mengkredit perkiraan biaya-biaya yang masih melekat pada produk yang belum terjual. Sedangkan jika memakai metode phisik, maka penyerahan barang-barang kepada konsinyi yang semula dicatat dalam memorandum, pada saat diterima laporan perhitungan penjualan dari konsinyasi, diperlakukan sama seperti bila terjadi penjualan reguler. Sedangkan biaya-biaya yang dikeluarkan konsinyi yang masih melekat pada produk yang belum terjual, maka bagian biaya tersebut dijurnal dengan mendebet barang-barang konsinyasi, sejumlah biaya yang masih melekat produk yang belum terjual. Pada akhir periode, harga pokok barang konsinyasi yang belum terjual dan biaya angkut yang dikeluarkan konsinyor, yang masih melekat pada produk yang belum terjual akan dikredit dan barang-barang konsinyasi didebet, sehingga saldo barang-barang konsinyasi menunjukkan harga pokok barang-
208
barang konsinyasi serta biaya-biaya yang masih melekat pada barang-barang konsinyasi yang belum terjual.
Ilustrasi Kasus 4
PT. Sentosa Furnitur menjual barang dagang secara konsinyasi. Pada Tanggal 2 Januari 2011 membuat perjanjian dengan Toko Delux Perabot dengan isi perjanjian sebagai berikut: a. b. c. Harga Jual Barang Konsinyasi berupa Lemari Kayu adalah Rp 1.500.000 Semua beban yang dikeluarkian Toko Delux Perabot sehubungan dengan barang konsinyasi ditanggung oleh PT Sentosa Furnitur Toko Delux Perabot selaku konsinyi harus menyerahkan uang muka 30% dari harga jual barang d. Komisi untuk konsinyi sebesar 20% dari harga jual Berikut transaksi yang terjadi selama bulan Januari 1. Pengiriman barang konsinyasi 100 unit dengan harga perolehan per unit Rp 1.100.000, barang tersebut diterima utuh oleh konsinyi 2. 3. 4. PT. Sentosa Furnitur membayar ongkos angkut barang sampai ke konsinyi (Toko Delux Perabot) sebesar Rp 6.000.000 Uang muka yang diserah terimakan sebesar 30% dari harga jual Penjualan barang yang terjadi selama bulan januari: 5. 6. Penjualan tunai 65 unit Penjualan kredit 15 unit Konsinyi membeli sendiri 5 unit
Selama bulan Januari, Toko Delux Perabot membayar ongkos bongkar muat barang komisi 1.600.000 Toko Delux Perabot mereturn 5 unit barang komisi kepada PT. Sentosa Delux, untuk itu Toko Delux Perabot harus mengeluarkan biaya pengiriman Rp. 200.000
7.
Pengiriman dan penerimaan laporan penjualan konsinyasi setelah perhitungan uang muka.
Penjualan Kosinyasi
209
Diminta 1. 2. Buatlah Laporan Penjualan Barang Komisi oleh komisioner Jurnal yang diperlukan untuk konsinyor jika: a. Transaksi perpetual. b. Pencatatan perpetual. 3. Jurnal yang diperlukan untuk konsinyi jika: a. Transaksi perpetual. b. Pencatatan perpetual. Penyelesaian 1. Laporan Penjualan Barang Komisi
Nomor: LAPORAN PENJUALAN KOSINYASI Periode Januari 2011 Nama Barang Jumlah Konsinyor : Lemari Kayu : 100 unit : PT Sentosa Furnitur Keterangan Penjualan 85 Unit @ Rp 1.500.000 Beban Bongkar muat Biaya return Komisi 20% Rp Rp Rp 1.600.000 200.000 25.500.000 Rp Rp Pengiriman Uang Muka Saldo Yang Belum Dibayar Catatan: Saldo Barang Komisi 10 unit setelah return 5 Rp Rp 27.300.000 100.200.000 45.000.000 55.200.000 Rp Jumlah 127.500.000 _______
konsinyasi
dicatat
secara
terpisah
dari
penjualan reguler untuk sistem periodik dan sistem transaksi konsinyasi digabung dengan
konsinyasi
dicatat
secara
terpisah
dari
penjualan reguler untuk sistem periodik dan sistem transaksi konsinyasi digabung dengan
210
2. a.1
Pencatatan oleh konsinyor Konsinyasi dicatat terpisah dengan penjualan regular untuk
Sistem Periodik (Rp 000) Barang konsinyasi 110.000 Peng. Brg Konsinyasi 110.000 Barang konsinyasi Kas Kas Uang Muka 6.000 6.000 45.000 45.000
sistem periodik
Transaksi 1) Pengiriman barang konsinyasi 100 unit harga perolehan Rp 1.100.000 per unit 2) Pembayar ongkos angkut 3) Penerimaan uang muka dari komisioner 30% x 150.000 4) Penjualan oleh komisioner 5) Pembayaran bongkar muat oleh komisioner 6) Direturn 5 unit barang komisi 7) Pencatatan untuk hasil penjualan Komisi= 20%x 127.500 = Rp. 25.500 Beban yang harus ditanggung konsinyor Rp 1.800 8) Pencatatan untuk mengakui harga pokok penjualan HPP = 85 x Rp 1.100 Beban = 85/100 x6.000 9) Penutup Peng. Brg Konsinyasi 110.00 Ikhtisar Laba Rugi 110.000 HPP Konsinyasi B Penj. Konsinyasi Barang Konsinyasi 93.500 5.100 98.600 Peng, Brg Konsinyasi Barang Konsinyasi Piutang dagang Uang Muka B Penj. Konsinyasi 55.200 45.000 27.300 127.500 5.500 5.500
Penjualan konsinyasi
a.2
sistem perpetual
Penjualan Kosinyasi
211
1) Pengiriman barang konsinyasi 100 unit harga perolehan Rp 1.100.000 per unit 2) Pembayar ongkos angkut 3) Penerimaan uang muka dari komisioner 30% x 150.000 4) Penjualan oleh komisioner 5) Pembayaran bongkar muat oleh komisioner 6) Direturn 5 unit barang komisi 7) Pencatatan untuk hasil penjualan Komisi= 20%x 127.500 = Rp. 25.500 Beban yang harus ditanggung konsinyor Rp 1.800 8) Pencatatan untuk mengakui harga pokok penjualan HPP = 85 x Rp 1.100 Beban = 85/100 x6.000 9) Penutup
Barang konsinyasi Persediaan barang Barang konsinyasi Kas Kas Uang Muka
Tidak dijurnal oleh konsinyor Tidak dijurnal oleh konsinyor Persediaan Barang 5.500 Barang Konsinyasi Piutang dagang Uang Muka 5.500 55.200 45.000
B Penj. Konsinyasi 27.300 Penjualan konsinyasi 127.500 HPP Konsinyasi 93.500 98.600
b.1
periodik
Transaksi 1) Pengiriman barang konsinyasi 100 unit harga perolehan Rp 1.100.000 per unit 2) Pembayar ongkos angkut 3) Penerimaan uang muka dari komisioner 30% x 150.000 4) Penjualan oleh komisioner 5) Pembayaran bongkar muat oleh komisioner 6) Direturn 5 unit barang komisi Peng. Brg Konsinyasi 5.500
Barang Konsinyasi Kas Kas Uang Muka Tidak ada jurnal Tidak ada jurnal
212
Barang Konsinyasi 7) Pencatatan untuk hasil penjualan Komisi= 20%x 127.500 = Rp. 25.500 Piutang Usaha Uang Muka Ongkos Angkut Komisi Penjualan Penjualan 8) Pencatatan untuk mengakui harga pokok penjualan HPP = 85 x Rp 1.100 Beban = 8/100 x 6.000 9) Menutup rekening Pengiriman Barang Konsinyasi HPP = 85 x Rp 1.100 10) Penyesuian ongkos yang telah dibayar = 85/100 x6.000 Beban Ditangguhkan Ongkos Angkut 5.100 Peng. Brg Konsinyasi 93.500 Barang Konsinyasi Tidak ada jurnal 55.200 45.000 1.800 25.500
5.500
127.500
93.500
5.100
b.2
perpetual
Transaksi 1) Pengiriman barang konsinyasi 100 unit harga perolehan Rp 1.100.000 per unit 2) Pembayar ongkos angkut 3) Penerimaan uang muka dari komisioner 30% x 150.000 4) Penjualan oleh komisioner 5) Pembayaran bongkar muat oleh komisioner 6) Direturn 5 unit barang komisi 7) Pencatatan untuk hasil penjualan Komisi= 20%x 127.500 = Rp. 25.500 110.000 110.000 6.000 6.000 45.000 45.000
HPP
Penjualan Kosinyasi
213
pokok penjualan HPP = 85 x Rp 1.100 Beban = 8/100 x 6.000 9) Menutup rekening Pengiriman Barang Konsinyasi 10) Penyesuian ongkos yang telah dibayar = 85/100 x6.000
Barang konsinyasi
93.500
3. a.1
Pencatatan oleh konsinyi Pencatatan dipisah dengan penjualan regular untuk sistem
Sistem Periodik (Rp 000) Memo Tidak dijurnal Uang Muka Kas 45.000 45.000
periodik
Transaksi 1) penerimaan barang konsinyasi 100 unit harga jual Rp 1.500.000 per unit 2) Konsinyor membayar ongkos pengiriman 3) Membayar uang muka dari komisioner 30% x 150.000 4) Penjualan oleh komisioner a) Penjualan Tunai 65 x Rp 1.500 b) Penjualan Kredit 15 x Rp 1.500 c) Membeli sendiri barang komis 5) Pembayaran bongkar muat oleh komisioner 6) Direturn 5 unit barang komisi 7) Pengiriman laporan penjualan Kas Barang Komisi Piutang Usaha Barang Komisi Pembelian Barang Komisi Barang Komisi Kas Barang Komisi Kas Barang Komisi Pendapatan Komisi Uang Muka Hutang Usaha 97.500 97.500 22.500 22.500 7.500 7.500 1.600 1.600 200 200 125.700 25.500 45.000 55.200
a.2
perpetual
Transaksi 1) penerimaan barang konsinyasi 100
214
unit harga jual Rp 1.500.000 per unit 2) Konsinyor membayar ongkos pengiriman 3) Membayar uang muka dari komisioner 30% x 150.000 4) Penjualan oleh komisioner a) Penjualan Tunai 65 x Rp 1.500 b) Penjualan Kredit 15 x Rp 1.500 c) Membeli sendiri barang komis 5) Pembayaran bongkar muat oleh komisioner 6) Direturn 5 unit barang komisi 7) Pengiriman laporan penjualan
Kas Barang Komisi Piutang Usaha Barang Komisi Persediaan Barang Komisi Barang Komisi Kas Barang Komisi Kas Barang Komisi Uang Muka Hutang Usaha Pendapatan Komisi
97.500 97.500 22.500 22.500 7.500 7.500 1.600 1.600 200 200 125.700 25.500 45.000 55.200
Penjualan Kosinyasi
215
HPP/Pembelian = 22.500 x (1-20%) c) Membeli sendiri barang komisi = 7.500 x (1-20%) 5) Pembayaran bongkar muat oleh komisioner 6) Direturn 5 unit barang komisi 7) Pengiriman laporan penjualan
Pembelian Hutang Usaha Pembelian Hutang Usaha Hutang Usaha Kas Hutang Usaha Kas Hutang Usaha Uang Muka
18.000 18.000 6.000 6.000 1.600 1.600 200 200 45.000 45.000
216
Uang Muka
45.000
Dalam buku besar hutang usaha kepada konsinyor tetap akan terlihat sebesar Rp 55.200.000 sesuai dengan laporan penjualan yang dikirim konsinyi. D 5) 6) 7) Hutang Usaha kepada Konsinyor Rp 1.600.000 Rp 200.000 45.000.000 4.a) 4.b) 4.c) Saldo Rp K
D. PENGARUH PENYAJIAN TRANSAKSI PENJUALAN KONSINYASI DALAM LAPORAN KEUANGAN BAGI KONSINYOR
Prosedur-prosedur yang harus digunakan konsinyor jika
menghendaki penyajian informasi yang lebih lengkap baik mengenai penjualan konsinyasi maupun penjualan biasa, adalah dengan melakukan pencatatan transaksi penjualan konsinyasi secara terpisah dari transaksi penjualan biasa. Sedangkan untuk penyajian di dalam laporan perhitungan laba rugi dapat dilakukan dengan cara: 1. Menggunakan data-data penjualan, harga pokok penjualan dan biaya penjualan dari transaksi konsinyasi secara terpisah dari transaksi penjualan biasa. 2. Data-data penjualan, harga pokok penjualan dan biaya penjualan yang bersangkutan dilaporkan secara terpisah dan sejajar dengan data penjualan biasa. Pelaporan demikian dipakai apabila transaksi penjualan barang konsinyasi merupakan bagian yang penting dalam kegiatan distribusinya. 3. Menyajikan data transaksi penjualan konsinyasi di dalam laporan perhitungan laba rugi, dengan melaporkan laba atau rugi
Penjualan Kosinyasi
217
penjualan konsinyasi tanpa menyajikan data penjualan dan biaya yang bersangkutan, yaitu dengan jalan menambahkan atau mengurangkan laba rugi konsinyasi dari laba kotor penjualan biasa.
218
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Pada tanggal 20 Desember 2011 PT A mengirimkan 10 buah televisi kepada Toko Frista di Semarang dengan harga pokok @ Rp. 800.000,- dan harga jualnya Rp. 1.500.000,-. Komisi penjualan ditetapkan sebesar 20% dan semua biaya yang dikeluarkan oleh komisioner menjadi tanggungan pengamanat. Ongkos angkut dan biaya asuransi yang dikeluarkan oleh PT A masing-masing Rp. 200.000,- dan Rp. 100.000,-. Pada akhir periode, Toko Frista melaporkan informasi sbb: a) biaya promosi penjualan Rp. 100.000,b) biaya pemasangan pada konsumen @ Rp. 20.000,c) uang yang disetor ke Pengamanat Rp. 3.000.000,Apabila selama Desember 2011 hanya 4 buah televisi yang terjual secara tunai. 1) Susun jurnal untuk bulan Desember 2011 dalam buku pihak Konsinyi dengan asumsi : 1.1. Laba Konsinyasi dihitung tersendiri. 2.2. Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri. 2) Susun jurnal untuk bulan Desember 2011 dalam buku pihak Konsinyor dengan asumsi : 2.1. Laba Konsinyasi dihitung tersendiri. 2.2. Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri. 1. Toko elektronik CC di Surabaya pada tanggal 15 Maret 2006 menitipkan 5 buah kulkas dan 10 buah Tape Compo ke toko elektronik DD di Malang untuk dijualkan. Harga pokok Kulkas Rp4.000.000,00/buah sedangkan Tape Compo berharga pokok Rp2.000.000,00/buah. Komisi penjualan sesuai kesepakatan sebesar 10% dan barang konsinyasi dijual dengan harga masingmasing Rp5.000.000,00 untuk kulkas dan Rp2.500.000,00 untuk Tape Compo.
Penjualan Kosinyasi
219
15 Maret 2006 : Pengiriman ke komisioner 5 buah kulkas dan 10 buah Tape Compo dengan harga pokok Rp4.000.000,00 dan Rp2.000.000,00 Biaya pengiriman ke komisioner Rp450.000,00 15 Maret30 Nopember: Penjualan 3 bh kulkas dan 8 buah tape compo dengan komisi 10% Ongkos angkut ke pembeli berjumlah Rp1.100.000,00 1 Desember 2006: Komisioner melaporkan hasil penjualan barang komisi ke pengamat beserta uang Diminta: a. Jurnal yang dibutuhkan oleh komisioner, jika sistem pencatatan menggunakan sistem periodik b. Jurnal yang dibutuhkan konsinyor, jika sistem pencatatan menggunakan sistem periodik
2.
PT. Suka Senyum Sendiri (S3) menjual barang secara konsinyasi. Pada tanggal 1 Januari 2008 membuat perjanjian penjualan konsinyasi dengan Fa. Madina yang isinya: a. b. c. Harga Jual lemari besi Rp. 500.000 per unit Komisi penjualan 15% dari harga jual Semua beban yang dikeluarkan oleh Fa. Madina ditanggung PT. S3. d. Uang muka sebesar 20% dari harga jual yang dikirim. Harga pokok per unit Rp. 350.000 Transaksi selama Januari 2008: 1) Pengiriman dan penerimaan barang konsinyasi 100 unit 2) Penerimaan dan pengiriman uang muka sebesar 20% dari darga jual barnag yang dikirim 3) PT. S3 mengeluarkan ongkos kirim secara tunai Rp. 60.000 4) Penjualan barang konsinyasi selama bulan Januari 2008 terdiri atas Penjualan tunai 80 unit Penjualan kredit 20 unit 5) Pengeluaran kas oleh Fa. Madina berupa ongkos angkut Rp. 125.000
220
6) Pengiriman uang kepada PT. S3 Diminta: a. b. c. Buatlah laporan konsinyasi Buatlah pencatatan untuk komisoner dengan pencatatan terpisah dan digabung dengan penjualan regular Buatlah pencatatan untuk pengamanat dengan pencatatan terpisah dan digabung dengan penjualan regular 3. PT. Nagita Elektrik mengadakan perjanjian konsinyasi dengan Toko Elektro Baru sebagai komisioner untuk produk AC. Komisioner harus menjual produk tersebut dengan harga Rp 3.500.000 per unit. Komisi yang diterima komisioner 25%. Selain itu konsinyor menanggung semua biaya yang dikeluarkan oleh komisoner yang berhubungan dengan barang konsinyasi. Berikut transaksi konsinyasi kedua perusahaan yang terjadi selama bulan Juli 2011 1) PT Nagita Elektrik mengirimkan 50 unit barang kosninyasi. Menurut catata perusahaan, barang ini memiliki harga perolehan Rp 2.750.000. 2) PT. Nagita Elektrik juga membayar ongkos angkut Rp 2.500.000 3) Toko Elektro Baru menerima barang komisi dari PT. Nagita Elektrik sebanyak 50 unit, dan segera dikirimkan memo. 4) Selama bulan juli Toko Elektro Baru berhasil menjual 30 unit barang komisi secara tunai. Pemnjualan ini dikuti pembayaran biaya pemasangan perunit Rp 75.000 5) Selain penjualan tunai, Toko Elektro Baru juga menjual barang tesebut secara kredit sebanyak 15 unit. Untuk penjualan kredit Toko Elektro Baru tidak membayar biaya pemasangan. 6) Sisa barang komisi dibeli sendiri oleh Toko Elektro Baru sebagai persediaan barang dagang. 7) Toko Elektro Baru mengirimkan laporan hasil penjualan besarta uang tunai Rp. 100.000.000
Penjualan Kosinyasi
221
Diminta: 1) Catatlah transaksi di atas kedalam buku PT Nagita Elektrik yang menggunakan system perpetual jika: a. b. Pencatatan konsinyasi dilakukan secara terpisah dengan dengan pencatatan regular Pencatatan konsinyasi dilakukan tidak terpisah dengan dengan pencatatan regular 2) Catatlah transaksi di atas kedalam buku Toko Elektro Baru yang menggunakan system perpetual jika: a. b. Pencatatan konsinyasi dilakukan secara terpisah dengan dengan pencatatan regular Pencatatan konsinyasi dilakukan tidak terpisah dengan dengan pencatatan regular 4. Toko Buku Gramedia mengirimkan buku VB atas dasar Konsinyasi kepada TB. Gunung Agung. Buku ini harus dijual dengan harga Rp. 49.500,- per buku. Harga Pokok Rp. 25.000,- per buku. Kepada Konsinyi diberi komisi 30% dari harga jual dan semua biaya angkut berhubungan dengan barang Konsinyasi ditanggung oleh Konsinyor atau mendapat penggantian. Pada tanggal 8 Desember 2010, dikirim 100 buku kepada TB. Gunung Agung atas dasar Konsinyasi. Pihak Konsinyor memperkirakan bahwa biaya pengepakan untuk buku-buku yang dikirim adalah Rp. 85.000,-. Biaya pengiriman yang dibayar oleh pihak Konsinyor sebesar Rp. 200.000,-. Pihak Konsinyi membayar biaya pengangkutan sebesar Rp. 30.000,- Pengiriman jumlah yang terhutang kepada pihak Konsinyor dilakukan pada tanggal 31 Desember 2010. Kedua belah pihak menggunakan sistem pencatatan periodik untuk persediaan. Apabila selama Desember 2010 hanya 60 buku yang terjual secara tunai. a. Susun laporan penjualan Konsinyasi yang harus dikirimkan oleh pihak Konsinyi pada akhir Desember 2010.
222
b.
Susun jurnal untuk bulan Desember dalam buku pihak Konsinyi dengan asumsi : b.1. Laba Konsinyasi dihitung tersendiri. b.2. Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri.
c.
Susun jurnal untuk bulan Desember 2010 dalam buku pihak Konsinyor dengan asumsi : c.1. Laba Konsinyasi dihitung tersendiri. c.2. Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri.
5.
PT Star mengadakan kerjasama dalam bentuk perjanjian konsinyasi dengan PT Samsung. Beberapa ketentuan mengenai perjanjian konsinyasi sebagai berikut: 1. 2. 3. PT Star meperoleh komisi sebesar 30% dari hasil penjualan. Ongkos angkut lokal yang dikeluarkan oleh PT Star seluruhnya diganti oleh pihak pengamanat. PT Star diberi kelonggaran dalam menentukan syarat-syarat pembayaran kepada langganannya tetapi tanggungjawab pengumpulan piutang sepenuhnya terletak pada PT Star. 4. Harga jual yang ditetapkan adalah sebesar Rp 2.700.000 untuk setiap unit televisi Transaksi konsinyasi selama 1 bulan pertama dan prosedur pembukuan. 1 Nopember 2008 Penerimaan barang komisi dari PT Samsung, berupa 170 unit televisi untuk dijual dengan harga @ Rp 2.700.000 1 Nopember s/d 31 Nopember 2008 Dijual 170 unit televisi dengan harga @Rp 2.700.000, komisi penjualan atas barang-barang tersebut adalah 30%. Dibayar ongkos angkot local untuk 170 unit televisi sebesar Rp 4.500.000. Penerimaan piutang dari langganan atas penjualan 170 unit televisi tersebut pada transaksi no.2 30 Nopember 2008
Penjualan Kosinyasi
223
Pengiriman perhitungan hasil penjualan 170 unit televisi kepada PT Samsung dan sekaligus pengiriman uangnya sebesar Rp 10.000.000 Diminta Susunlah jurnal yang diperlukan untuk konsinyor dan konsinyi dengan menggunakan pendekatan pencatatan dilakukan secara terpisah. Sedangkan sistem pencatatan keduanya menggunakan sistem perpetual 6. Wilson Publisging Company mengirimkan 4 buah buku
Management Encyclopedia atas dasar konsinyasi kepada agenagen penjual buku. Buku ini harus dijual dengan harga iklan $49.50 per buah. Harga pokok diperkirakan per buku @ $25. Kepada pihak konsinyi diberi komisi 30% dari harga jual dan biaya pengangkutan yang mereka keluarkan memperoleh penggantian. Pada tanggal 8 Desember, dikirimkan 100 buah buku kepada Culver Book Store atas dasar konsinyasi. Pihak konsinyor memperkirakan bahwa biaya pengeoakan untuk bukubuku yang dikirimkan ini sebesar $85. Biaya pengiriman yang dibayar oleh pihak konsinyor sebesar $200. Pihak konsinyi membayar biaya pengangkutan sebesar $30 untuk buku yang diterimanya. Dalam bulan Desember terjual sebanyak 60 buku per kas. Pengiriman jumlah yang terhutang kepada pihak konsinyor dilakukan pada tanggal 31 Desember. Kedua belah pihak melakukan inventarisasi fisik dan menyesuaikan serta menutup buku-buku mereka pada akhir tahun. Diminta : 1) 2) Susunlah laporan penjualan konsinyasi yang harus dikirimkan oleh pihak konsinyi pada akhir bulan Desember Susunlah ayat-ayat jurnal untuk bulan Desember dalam buku pihak konsinyi dengan asumsi bahwa (a) laba konsinyasi dihitung tersendiri (b) laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri. Sistem pencatatan menggunakan periodik. 3) Susunlah ayat-ayat jurnal untuk bulan Desember dalam buku pihak konsinyor dengan asumsi bahwa (a) laba konsinyasi
224
dihitung tersendiri (b) laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri. Sistem pencatatan menggunakan perpetual. 7. PT. MAHA KARYA yang berkedudukan di Surabaya dengan spesifikasi Elektronik 1. 2. 3. 4. 5. usaha di bidang perdagangan barang-barang dengan elektronik melakukan kerjasama konsinyasi dengan PT. ELG khusus untuk penjualan pesawat TV perjanjian sebagai berikut: Harga Jual TV Rp 500.000 per unit dan harga pokoknya adalah Rp 350.000 per unit Komisi untuk PT Maha Karya adalah sebesar 15% dari hasil penjualan PT Maha Karya memungut sewa atas barang konsinyasi sebesar Rp 500 per unit Semua beban yang dikeluarkan PT Maha Karya ditanggung oleh PT ELG Elektronik seperti ongkos angkut, kuli, dll. PT Maha Karya menyerahkan uang muka sebesar 20% dari harga jual barang yang dikirim Adapun transaksi bulan Januari 2009: 1) Pengiriman dan penerimaan barang konsinyasi 100 unit 2) Penerimaan dan pengiriman uang muka sebesar 20% dari harga jual 3) PT ELG Elektronik mengeluarkan ongkos angkut untuk pengiriman barang ke PT Maha Karya secara tunai sebesar Rp 60.000 4) Pembayaran sewa atas barang-barang konsinyasi yang dikirim, diterima secara tunai oleh PT Maha Karya 5) Penjualan barang konsinyasi selama bulan Januari 2009 yang terdiri atas: Penjualan tunai 80 unit dan penjualan kredit 20 unit 6) Pengiriman dan laporan penjualan barang konsinyasi serta pengiriman uang setelah diperhitungkan uang muka 7) Diminta Susunlah Jurnal dan laporan konsinyasi untuk konsinyi apabila konsinyisi menggunakan sistem pencatatan
Penjualan Kosinyasi
225
perpetual untuk pengakuan laba yang digabung dengan penjualan reguler. 8. SHARP Inc. Melakukan perjanjian konsinyasi dengan Visual Media Elektrika Co. Sharp setuju untuk mengirim kulkas dengan perjanjian komisioner harus menjual dengan harga per unit Rp 3.000.000, dan VM akan menerima komisi 25% dari harga penjualan. Pengamanat setuju untuk mengganti seluruh biaya yang dikeluarkan oleh komisioner dalam penjualan barang konsinyasi. Komisioner harus menyerahkan uang muka 20% untuk setiap kulkas yang dikirimkan sebagai pengurang harga jual. Komisioner akan membuat daftar perhitungan penjualan setiap kuartal dan akan mengirimkan uang sebesar jumlah yang terhutang pada tanggal tersebut pada pengamanat. Transaksi yang terjadi selama jangka waktu 1 Oktober sd 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut : a. Pengamanat mengirimkan 10 unit kulkas dengan harga pokok per unit Rp 2.000.000 kepada komisioner. Pengamanat menggunakan sistem persediaan perpetual. b. c. Pengamanat telah membayar biaya pengiriman Rp 160.000,00 Komisioner menyerahkan uang muka kepada pengamanat atas pengiriman barang konsinyasi yang telah diterima. d. Komisioner telah menjual secara tunai kulkas sebanyak 6 unit, biaya pengiriman dibebankan kepada pengamanat Rp 75.000 e. f. Komisioner mengembalikan 2 buah kulkas karena tidak laku terjual dan membayar uang pengiriman Rp 40.000 Komisioner menyusun daftar perhitungan penjualan dan menyelesaikan pembayarannya pada tgl 31 Desember 2009. Diminta : 1. 2. Buat daftar perhitungan penjualan yang akan dikirim komisioner kepada pengamanat. Buat jurnal yang dibuat komisioner dengan asumsi : a. b. 3. Laba penjualan komisi dihitung terpisah Laba penjualan komisi dihitung tidak terpisah
226
a. b.
Laba penjualan barang konsinyasi dihitung terpisah. Laba penjualan konsinyasi dihitung tidak terpisah.
Penjualan Kosinyasi
227
Table of Contents
A. TINJUAN DASAR KONSINYASI ................................ 191 1. Pengertian ..................................................................... 191 2. Keuntungan Penjualan Konsinyasi ............................... 192 3. Hak Dan Kewajiban Komisioner.................................. 192 B. AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI ................ 193 1. Pembukuan untuk Komisioner ..................................... 193 2. Pembukuan untuk Konsinyor ....................................... 200 C. MASALAH KHUSUS DALAM AKUNTANSI KONSINYASI ......................................................................... 205 1. Barang-Barang Konsinyasi yang Dikembalikan .......... 205 2. Akuntansi Penjualan Konsinyasi belum Selesai ........... 205 D. PENGARUH PENYAJIAN TRANSAKSI PENJUALAN KONSINYASI DALAM LAPORAN KEUANGAN BAGI KONSINYOR .......................................................................... 216