PERTEMUAN KE- 11
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami tentang:
1. Metode pencatatan dalam penjualan angsuran
2. Metode pencatatan penjualan angsuran untuk barang bergerak dan barang tak
bergerak
B. URAIAN MATERI
1. PENCATATAN PENJUALAN ANGSURAN
Dalam penjualan angsuran pada umumnya laba kotor diakui secara
proporsional dengan penerimaan kas. Karena ada kemungkinan terjadi pembatalan
penjualan angsuran. Sehingga kalau terjadi pembatalan penjualan angsuran tidak
selalu mengalami kerugian. Bahkan bisa terjadi justru penjual memperoleh
keuntungan. Kalau laba kotor diakui pada periode penjualan, seandainya terjadi
pembatalan penjualan angsuran, maka akan terjadi kerugian pada penjual. Tetapi
untuk penjualan angsuran barang-barang tidak bergerak tetap ada yang mengakui
laba kotor pada periode penjualan.
Metode pencatatan untuk penjualan barang tidak bergerak berbeda dengan
metode pencatatan untuk penjualan barang bergerak. Pada penjualan barang tidak
bergerak, saat penjualan, nama barang yang bersangkutan langsung dikredit
sebesar harga pokok penjualan. Selisih antara harga jual dan harga pokok
penjualan langsung diakui sebagai laba kotor belum direalisasi.
Pada penjualan barang bergerak, saat penjualan belum diakui laba kotor
belum direalisasi. Laba kotor belum direalisasi baru dihitung pada akhir periode.
Pada akhir periode sebelumnya dihitung dahulu harga pokok penjualan.
Berikut ini adalah contoh penjualan angsuran untuk barang tidak bergerak
dan penjualan angsuran untuk barang bergerak. Untuk penjualan angsuran barang
tidak bergerak diberi contoh 2 metode pencatatan, yaitu laba diakui dalam periode
penjualan dan laba diakui secara proporsional dengan penerimaan kas. Untuk
penjualan barang bergerak hanya diberi contoh 1 metode pencatatan yaitu laba
diakui secara proporsional dengan penerimaan kas. Karena pada umumnya untuk
penjualan angsuran barang bergerak, laba diakui secara proporsional dengan
penerimaan kas. Setiap angsuran yang diterima di dalamnya ada unsur harga
pokok dan laba.
x 2/12 = Rp1.300.000,00
angsuran
Ikhtisar:
Penjualan angsuran pada umumnya laba kotor diakui secara proporsional dengan
penerimaan kas. Karena ada kemungkinan terjadi pembatalan penjualan angsuran.
C. LATIHAN/TUGAS
Diminta:
1. Hitung saldo laba kotor belum direalisasi tanggal 1 Januari 2012
2. Hitung saldo laba kotor belum direalisasi tanggal 31 Desember 2012
3. Hitung saldo laba kotor direalisasi tanggal 31 Desember 2012
4. Buat jurnal untuk menyesuaikan laba kotor belum direalisasi ke laba kotor
D. DAFTAR PUSTAKA