Akuntansi untuk kegiatan sehari-hari suatu persekutuan sama seperti akuntansi untuk bentuk
perusahaan lain. Hanya dalam masalah modal ada sedikit perbedaan antara perusahaan
perseorangan dengan persekutuan. Daftar akun yang digunakan hampir sama, hanya saja
pada akun modal dalam persekutuan harus disediakan beberapa akun modal dan prive sesuai
dengan jumlah anggota sekutu.
1. Pembentukan persekutuan
Persekutuan dapat dibentuk sebagai perusahaan yang baru sama sekali, atau melan-jutkan
kegiatan perusahaan perseorangan dengan cara menerima orang lain sebagai anggota
sekutu yang baru. Bila perusahaan persekutuan merupakan persekutuan baru, maka jumlah
setoran anggota akan dicatat dengan mendebet jenis aktiva yang disetorkan dan mengkredit
akun modal sekutu yang bersangkutan.
Bila suatu persekutuan dibentuk untuk melanjutkan kegiatan perusahaan perse-orangan,
maka sebelum dibentuk persekutuan perlu diadakan penyesuaian terhadap neraca
perusahaan perseorangan. Kita tahu bahwa angka-angka yang tercantum dalam neraca
bukanlah harga jual dari aktiva yang bersangkutan. Oleh sebab itu, sebelum pemilik
perusahaan perseorangan menerima orang lain sebagai anggota sekutunya, maka kedua
belah pihak harus melakukan kesepakatan dalam penilaian terhadap seluruh aktiva yang
ada.
Dalam pembentukan persekutuan ini, aktiva selain kas nilainya harus ditetapkan kembali
dengan persetujuan para sekutu. Penentuan nilai aktiva selain kas para sekutu dapat
menggunakan informasi harga pasar sebagai pertimbangan. Persekutuan mencatat aktiva
nonkas sebesar nilai setelah disesuaikan, sebab nilai inilah yang merupakan harga
perolehan (cost) bagi persekutuan.
Jadi, berdirinya suatu persekutuan dengan penyerahan modal para sekutu dengan 3 cara,
yaitu :
a. Uang Kas
Contoh :
Sutiono dan Tina ingin mendirikan persekutuan, masing-masing menyerahkan uang tunai
sebesar Rp 5.000.000,00 dan Rp 7.000.000,00.
Jurnal Persekutuan
Kas
Rp 12.000.000,00
Modal Sutiono
Modal Tina
Rp
5.000.000,00
Rp
7.000.000,00
Para sekutu yang mendirikan persekutuan menyetorkan modal dalam bentuk aktiva non
kas. Persoalan yang timbul pada nilai aktiva non kas, pada umumnya dilakukan penilaian
kembali dengan nilai yang wajar dan harus mendapat persetujuan oleh para sekutu.
Contoh :
Ujang dan Vera ingin mendirikan usaha taxi dalam bentuk persekutuan, masing-masing
menyerahkan modal aktiva non kas. Ujang menyerahkan beberapa kendaraan sebesar
Rp150.000.000,00 dan Vera menyerahkan sebidang tanah seharga Rp 65.000.000,00.
Para sekutu setuju untuk melakukan penilaian kembali, kendaraan Rp 127.000.000,00
dan tanah Rp 58.000.000,00.
Jurnal Persekutuan
c.
Kendaraan
Rp 127.000.000,00
Tanah
Rp 58.000.000,00
Modal Ujang
Rp 127.000.000,00
Modal Vera
Rp 58.000.000,00
KEWAJIBAN LANCAR
Kas
Rp Hutang
usaha
32.000.000,00
52.0000.000,00
Piutang Usaha
Rp
45.000.000,00
-/- Penyisihan piutang tak tertagih
(Rp 3.000.000,00)
Persediaan barang dagang
Rp
42.000.000,00
Rp
Rp116.000.000,00
MODAL
AKTIVA TETAP
Kendaraan
30.000.000,00
Rp
Modal
Didin
80.000.000,00
Rp
(Rp
Rp
16.000.000,00
Rp
132.000.000,00
Rp
132.000.000,00
Disetujui bahwa Didin akan mengambil uang kas dan Firma Abdi akan mengambil alih sisa
aktiva dan menanggung kewajiban. Akan tetapi harus dibuat penyesuaian sebagai berikut :
1) Piutang usaha sebesar Rp 2.500.000,00 dihapuskan dan penyisihan piutang tak tertagih
sebesar 5%.
2) Persediaan barang dagang ditetapkan dengan harga pasar Rp 40.000.000,00.
3) Kendaraan dinilai sebesar Rp 15.000.000,00 dan perkiraan akumulasi penyusutan
dihilangkan.
a. Persekutuan
menggunakan
buku
Rp
10.000.000,00
Modal Abas
Rp 10.000.000,00
Rp
25.000.000,00
Modal Budi
Rp 25.000.000,00
Rp
42.500.000,00
Rp
40.000.000,00
Rp
15.000.000,00
Hutang usaha
Penyisihan piutang tak tertagih
Modal Didin
b. Persekutuan
baru
Rp 52.000.000,00
Rp 2.125.000,00
Rp 43.375.000,00
menggunakan
buku
Rp
10.000.000,0
0
Modal Abas
Rp
10.000.000,0
0
Rp
25.000.000,0
0
Modal Budi
Mencatat masuknya sekutu Didin
Modal Didin
Rp
25.000.000,0
0
Rp
32.000.000,0
0
Kas
Rp
32.000.000,0
0
Rp
lama
875.000,00
Rp
14.000.000,0
0
Rp
4.625.000,00
Rp
2.500.000,00
Rp
2.000.000,00
Rp
15.000.000,0
0
Dari jurnal diatas dengan menggunakan kedua metode akan menghasilkan neraca
persekutuan yang sama, seperti dibawah ini :
FIRMA ABDI
NERACA
PER 1 JANUARI 1991
AKTIVA LANCAR
KEWAJIBAN LANCAR
Kas
Rp
Hutang
usaha
10.000.000,00
52.0000.000,00
Piutang Usaha
Rp
42.500.000,00
-/- Penyisihan piutang tak tertagih
(Rp 2.125.000,00)
Persediaan barang dagang
Rp
40.000.000,00
Rp
90.375.000,00
AKTIVA TETAP
Bangunan
25.000.000,00
Kendaraan
15.000.000,00
MODAL
Rp
Rp
Rp
40.000.000,00
Modal
Abas
10.000.000,00
Modal
Boni
25.000.000,00
Modal
Didin
43.375.000,00
Rp
130.375.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
130.375.000,00
Rp 6.500.000,00
Modal Didin
Rp 6.500.000,00
Perhitungan :
Total modal Abas, Boni dan Didin yang disetor:
Rp 10.000.000,00 + Rp 25.000.000,00 + (Rp 43.375.000,00 + Rp 6.500.000,00)
= Rp 84.875.000,00.
Kepentingan Didin = 60% x Rp 84.875.000,00 = Rp 50.925.000,00
Modal Didin yang disetor =
Rp 43.375.000,00 + Rp 6.500.000,00
= Rp 49.875.000,00 -
= Rp 1.050.000,00
Rp 300.000,00
Modal Boni
Rp 750.000,00
Modal Didin
Rp 1.050.000,00
Rp 6.500.000,00
Modal Abas
Rp
300.000,00
Modal Boni
Rp
750.000,00
Modal
Rp 7.550.000,00
Didin
Perbandingan modal setelah jurnal diatas, Abas : Boni : Didin = Rp 9.700.000,00 : Rp
24.250.000,00 :
Rp 50.925.000,00 = 11,43 : 28,57 : 60
Metode Goodwill
Jurnal untuk tambahan setoran modal Didin
Kas
Rp 6.500.000,00
Modal
Rp 6.500.000,00
Didin
Perhitungan :
Total modal Abas dan Boni:
Rp 10.000.000,00 + Rp 25.000.000,00 = Rp 35.000.000,00
Kepentingan Abas dan Boni = 1 60% = 40%
Total modal tiga sekutu = Rp 35.000.000,00 : 40% = Rp 87.500.000,00
Total modal tiga sekutu yang disetor
= Rp 84.875.000,00 -
= Rp 2.625.000,00
Rp 2.625.000,00
Rp 2.625.000,00
Rp 6.500.000,00
Goodwill
Rp 2.625.000,00
Modal Didin
Rp 9.125.000,00
Rp 27.000.000,00
Modal
Murni
Modal Arif
Modal
Norman
(3/9 x Rp 27.000.000,00)
(1/9 x Rp 27.000.000,00)
(5/9 x Rp 27.000.000,00)
Ikhtisar Laba-rugi
Rp 9.000.000,00
Rp 3.000.000,00
Rp 15.000.000,00
Rp 27.000.000,00
c.
= 1/8 x Rp 24.000.000,00
= 3/8 x Rp 24.000.000,00
= 4/8 x Rp 24.000.000,00
= Rp 3.000.000,00
= Rp 9.000.000,00
= Rp 12.000.000,00
Rp 24.000.000,00
Rp 3.000.000,00
Rp 9.000.000,00
Rp 12.000.000,00
= Rp 6.500.000,00
= Rp 19.500.000,00
= Rp 26.000.000,00
Rp 52.000.000,00
Rp 6.500.000,00
Rp 19.500.000,00
Rp 26.000.000,00
Perbandingan rasio modal awal tiap periode akan berubah bila salah seorang sekutu
mengambil/menyetor modalnya.
3)
= Rp 22.000.000,00
= Rp 34.000.000,00
= Rp 48.000.000,00
= Rp 11.000.000,00
= Rp 17.000.000,00
= Rp 24.000.000,00
Rp 52.000.000,00
Rp 11.000.000,00
Rp 17.000.000,00
Rp 24.000.000,00
Tanggal
1-1-93
1-4-93
1-9-93
Tanggal
1-1-93
1-5-93
1-8-93
1-11-93
Modal Winarto
Keterangan
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
Saldo
------Investasi
---3.000.000,00
Investasi
---4.500.000,00
Modal Anita
Keterangan
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
Saldo
------Pengambilan 7.500.000,0
---0
Pengambilan 6.000.000,0
---0
Investasi
---12.000.000,00
Saldo D / K (Rp)
(30.000.000,00)
(33.000.000,00)
(37.500.000,00)
Saldo D / K (Rp)
(40.000.000,00)
(32.500.000,00)
(26.500.000,00)
(38.500.000,00)
1-1-93
1-4-93
1-9-93
Anita
1-1-93
1-5-93
1-8-93
1-11-93
Saldo
Rp
30.000.000,00
Rp
33.000.000,00
Rp
37.500.000,00
Rp
40.000.000,00
Rp
32.500.000,00
Rp
26.500.000,00
Rp
38.500.000,00
Bulan
Jumlah
Rp 90.000.000,00
Rp 165.000.000,00
Rp 150.000.000,00
12
Rp 405.000.000,00
4
3
Rp 160.000.000,00
Rp 97.500.000,00
Rp 79.500.000,00
Rp 77.000.000,00
12
Rp 414.000.000,00
- Winarto
- Anita
= 405/819 x Rp 81.900.000,00
= 414/819 x Rp 81.900.000,00
= Rp 40.500.000,00
= Rp 41.400.000,00
Rp 81.900.000,00
Rp 40.500.000,00
Rp 41.400.000,00
Tanggal pengambilan dan penyetoran lebih besar atau sama dengan tanggal 15
dihitung 1 bulan penuh, sebaliknya, jika lebih kecil dari tanggal 15 tidak dihitung 1
bulan
d.
Laba-rugi dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu, sedangkan sisanya dibagi
berdasarkan perjanjian
Contoh :
Dengan menggunakan contoh soal pada 4) diatas, untuk modal sekutu, bunga sebesar 10%
dari saldo modal rata-rata diberikan kepada para sekutu, sedangkan sisanya dibagi
berdasarkan rasio, Winarto : Anita = 2 : 3. Laba Firma WITA tahun 1993 sebesar Rp
7.800.000,00.
Perhitungan :
Bunga modal sekutu : - Winarto = 10% x (Rp 405.000.000,00 : 12) = Rp
3.375.000,00
- Anita
3.450.000,00
Jumlah
Sisa laba-rugi dibagikan kepada sekutu :
- Winarto = 2/5 (Rp 7.800.000,00 Rp 6.825.000,00)
- Anita
= 3/5 (Rp 7.800.000,00 Rp 6.825.000,00)
e.
= Rp 6.825.000,00
= Rp 390.000,00
= Rp 585.000,00
Anita (Rp)
3.450.000,00
585.000,00
4.035.000,00
Rp 3.765.000,00
Rp 4.035.000,00
Jumlah (Rp)
6.825.000,00
975.000,00
7.800.000,00
Laba-rugi dibagi dengan memberikan gaji atau bonus pada jasa sekutu dan sisanya dibagi
berdasarkan perjanjian
Gaji
Sekutu yang menyerahkan modal kepada persekutuan tidak harus aktif dalam mengelola
persekutuan. Sekutu yang aktif dalam mengelola persekutuan mengharapkan gaji yang
diberikan dari persekutuan.
Contoh :
Persekutuan Umar dan Tety memperoleh laba tahun 1990 sebesar Rp 9.000.000,00. Sekutu
Umar turut mengelola persekutuan dengan memberikan gaji Rp 1.000.000,00 per bulan.
Pembagian laba-rugi persekutuan dengan memberikan gaji dan sisanya dibagi sama.
Sekutu Umar (RP) Sekutu Tety (Rp)
Jumlah (Rp)
Gaji
12.000.000,00
--12.000.000,00
Sisa
(1.500.000,00)
(1.500.000,00)
(3.000.000,00)
laba
10.500.000,00
(1.500.000,00)
9.000.000,00
Jurnal persekutuan atas pembagian laba :
Ikhtisar Laba-rugi
Rp 9.000.000,00
Modal Tety
Rp 1.500.000,00
Modal Umar
Rp 10.500.000,00
Bonus
Gaji atau bonus diberikan kepada sekutu pengelola, pada umumnya diberikan kepada
sekutu yang telah berprestasi misalnya, sekutu A telah melakukan penjualan melebihi target
penjualan yang telah ditentukan.
Bonus biasanya dinyatakan dalam persentase, dihitung dengan cara sebagai berikut :
1)
Rp 26.250.000,00
Rp 23.750.000,00
Bonus
=
25.000.000,00
25.000.000,00
1,25
0,25
Bonus
= Rp 20.000.000,00
Rp 32.000.000,00
Rp 68.000.000,00
Eddy
dan
Robin
memperoleh
laba
pada
tahun
1993
sebesar
Bonus diberikan kepada sekutu Eddy sebesar 20% dari laba setelah dikurangi gaji
dan bonus.
Gaji diberikan kepada sekutu Eddy Rp 20.000.000,00 per tahun dan sekutu Robin
Rp 30.000.000,00 per tahun.
Perhitungan :
Rumus Bonus : % Bonus (Laba Gaji Bonus)
Bonus = 20% (Rp 200.000.000,00 Rp 50.000.000,00 Bonus)
Bonus = Rp 30.000.000,00 0,2 Bonus
Bonus = Rp 25.000.000,00
Cek perhitungan Bonus:
= 20% (Rp 200.000.000,00 Rp 50.000.000,00 Rp 25.000.000,00)
Bonus = Rp 25.000.000,00
Pembagian laba-rugi:
Keterangan
Eddy (Rp)
Bonus
25.000.000,00
Gaji
20.000.000,00
Sisa laba 1 :
25.000.000,00
4
Jumlah
70.000.000,00
Robin (Rp)
---30.000.000,00
100.000.000,00
Jumlah (Rp)
25.000.000,00
50.000.000,00
125.000.000,00
130.000.000,00
200.000.000,00
Rp 70.000.000,00
Rp 130.000.000,00
f.
Bunga atas modal sekutu, gaji atau bonus diberikan pada jasa sekutu, sedangkan sisanya
dibagi berdasarkan perjanjian.
Contoh :
Dengan menggunakan contoh soal 4) sebelumnya, bila Firma WITA memperoleh laba tahun
1992 sebesar Rp.15.000.000,00.
Menurut perjanjian pembagian laba-rugi sebagai berikut :
-
Bonus diberikan kepada para sekutu sebesar 10% dari modal rata-rata.
Jumlah (Rp)
1.500.000,00
6.825.000,00
12.000.000,00
(5.325.000,00)
15.000.000,00
Rp 8.212.500,00
Rp 6.787.500,00
3. Pembubaran Persekutuan
Masuknya sekutu baru dan keluarnya sekutu lama pada persekutuan akan mengakibatkan
pembubaran. Pembubaran ada 2 jenis, yaitu :
a. Pembubaran persekutuan dari segi hukum (perubahan surat perjanjian/akte pendirian), tetapi
kegiatan perusahaan tetap dilanjutkan, ini disebut disolution.
b. Pembubaran persekutuan dengan menghentikan kegiatan dan penutupan peru-sahaan atau
disebut likuidasi (liquidation).
Hal-hal yang menyebabkan pembubaran (disolution) :
a. Masuknya sekutu baru untuk meningkatkan modal persekutuan.
b. Meninggalnya salah seorang sekutu, dimana perusahaan ingin tetap dilanjutkan. Hal ini
harus dapat persetujuan dari ahli waris sekutu yang meninggal.
c. Keluarnya seorang sekutu, dimana sekutu yang tinggal ingin tetap melanjutkan usahanya
dan mendapat persetujuan dari sekutu yang keluar.
d. Dan lain-lain.
Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama dan investasi langsung
Masuknya sekutu lama dengan membeli kepentingan sekutu lama. Sekutu baru membeli
kepentingan (bagian modal) sekutu lama dimana transaksi langsung. Persekutuan hanya
mencatat pengurangan modal sekutu lama dan mencatat modal sekutu baru, sedangkan
uangnya langsung diterima oleh para sekutu lama.
Contoh :
Firma Guntur dan Henny dengan masing-masing modal sebesar Rp 30.000.000,00 dan Rp
40.000.000,00. Rasio laba/rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal. Idris diterima sekutu
baru dengan membeli kepentingan sekutu lama sebesar 1/5 bagian Rp.21.000.000,00.
Modal sekutu lama berkurang
-
Guntur
= 1/5 x Rp 30.000.000,00
= Rp 6.000.000,00
Henny
= 1/5 x Rp 40.000.000,00
= Rp 8.000.000,00
Rp 6.000.000,00
Modal Henny
Rp 8.000.000,00
Modal Idris
Rp 14.000.000,00
Catatan : uang sebesar Rp 21.000.000,00 diterima oleh para sekutu lama sesuai dengan
perjanjian.
Masuknya sekutu baru dengan investasi langsung
Sekutu baru yang diterima pada persekutuan dengan menanamkan modalnya pada
persekutuan.
Contoh :
Persekutuan bergerak dalam bidang percetakan, modal sekutu lama terdiri dari Karim sebesar
Rp 40.000.000,00 dan Lidya sebesar Rp 25.000.000,00. Pembagian laba/rugi sekutu lama
sesuai dengan rasio modal awal yang disetor. Sekutu Maman diterima sebagai sekutu baru dan
menyerahkan mesin percetakan seharga Rp 75.000.000,00. Sekutu lama setuju menerima
Maman dengan nilai mesin sebesar Rp 65.000.000,00.
Jurnal persekutuan atas masuknya Maman
Mesin
Rp 65.000.000,00
Modal Maman
Rp 65.000.000,00
Masuknya sekutu baru dengan memberikan bonus atau goodwill kepada sekutu lama
Masuknya sekutu baru pada persekutuan dengan memberikan bonus atau goodwill kepada
sekutu lama berdasarkan rasio laba-rugi sekutu lama. Bonus ditentukan oleh selisih
kepentingan dengan modal yang disetor, dan total modal sekutu lama dan baru yang disetor
tidak berubah. Goodwill ditentukan selisih kepentingan dengan modal sekutu baru yang disetor,
dan total modal sekutu lama berubah.
Ketentuan bonus dan goodwill diatas tidak berlaku bila ada ketentuan modal persekutuan.
Bonus atau goodwill mempunyai pengertian yang sama, tetapi berbeda dari segi pencatatan.
Bonus atau goodwill adalah pengakuan adanya kelebihan terhadap salah satu pihak dalam
persekutuan yang baru didirikan.
Contoh :
Persekutuan Rudy dan Tuty dengan masing-masing modal sebesar Rp 30.000.000,00 dan Rp
40.000.000,00. Sekutu lama membagi laba berdasar rasio 2 : 3. Untung diterima sebagai
sekutu baru dengan menyerahkan uang tunai sebesar Rp 49.000.000,00. Kepentingan sekutu
Untung pada persekutuan sebesar 35%.
Metode bonus
Total modal sekutu lama dan baru = Rp 30.000.000,00 + Rp 40.000.000,00 + Rp 49.000.000,00
= Rp 119.000.000,00
Kepentingan Untung = 35% x Rp 119.000.000,00 = Rp 41.650.000,00
Modal Untung yang disetor
= Rp 49.000.000,00 -
= Rp 7.350.000,00
Rudy
= 2/5 x Rp 7.350.000,00
= Rp 2.940.000,00
Tuty
= 3/5 x Rp 7.350.000,00
= Rp 4.410.000,00
Rp 49.000.000,00
Modal Rudy
Rp 2.940.000,00
Modal Tuty
Rp 4.410.000,00
Modal Untung
Rp 41.650.000,00
Dari hasil jurnal diatas perbandingan sekutu lama dan baru = Rudy : Tuty : Untung = Rp
32.940.000,00 : Rp 44.410.000,00 : Rp 41.650.000,00 = 27,68 : 37,32 : 35
Metode goodwill
Total modal sekutu lama dan baru = Rp 49.000.000,00 : 35% = Rp 140.000.000,00
Total modal sekutu lama dan baru yang disetor
Rp 119.000.000,00 -
Rp 21.000.000,00
Rudy
= 2/5 x Rp21.000.000,00
= Rp 8.400.000,00
Tuty
= 3/5 x Rp21.000.000,00
= Rp 12.600.000,00
Rp 49.000.000,00
Goodwill
Rp 21.000.000,00
Modal Rudy
Rp 8.400.000,00
Modal Tuty
Rp 12.600.000,00
Modal Untung
Rp 49.000.000,00
Dari hasil jurnal diatas, maka perbandingan modal sekutu lama dan baru = Rudy : Tuty : Untung
= Rp 38.4000.000,00 : Rp 52.600.000,00 : Rp 49.000.000,00 = 27,43 : 37,57 : 35.
Masuknya sekutu baru dengan memberikan bonus atau goodwill kepada sekutu baru
Hal ini terjadi, mungkin sekutu baru mempunyai nilai tambah lebih dari sekutu lama, misalnya
sekutu baru ahli dibidang pemasaran. Metode bonus dengan memberikan tambahan modal
kepada sekutu baru dan mengurangi modal sekutu lama. Bonus ditentukan selisih kepentingan
dengan modal sekutu baru yang disetor, dan total modal sekutu lama dan baru yang disetor
tidak berubah. Metode goodwill, ditetapkan sebesar selisih kepentingan dan modal sekutu baru
yang disetor, dan total modal sekutu lama dan baru berubah (atau bertambah sebesar
goodwill). Pencatatan goodwill dengan mendebet kas (aktiva non kas), goodwill dan mengkredit
modal sekutu baru.
Ketentuan bonus atau goodwill untuk sekutu lama tidak berlaku bila ada ketentuan modal
persekutuan.
Contoh :
Persekutuan Eko dan Fahmi dengan modal masing-masing sebesar Rp 50.000.000,00 dan Rp
70.000.000,00. Pembagian laba-rugi persekutuan dengan rasio 40% : 60%. Gatot diterima
sebagai sekutu baru dengan menyerahkan persediaan barang dagang sebesar Rp
110.000.000,00, dengan kepentingan 50%. Barang dagang dilakukan penilaian kembali sebesar
Rp 80.000.000,00 dan telah disetujui oleh para sekutu.
Metode bonus
Perhitungan :
Total modal sekutu lama dan baru = Rp 50.000.000,00 + Rp 70.000.000,00 + Rp
80.000.000,00 = Rp 200.000.000,00.
Kepentingan Gatot = 50% x Rp 200.000.000,00 = Rp 100.000.000,00
Gatot menyetor modal
Rp 80.000.000,00 -
Rp 20.000.000,00
Eko
= 40% x Rp 20.000.000,00
= Rp 8.000.000,00
Fahmi
= 60% x Rp 20.000.000,00
= Rp 12.000.000,00
Rp 80.000.000,00
Modal Eko
Rp 8.000.000,00
Modal Fahmi
Rp 12.000.000,00
Modal Gatot
Rp
100.000.000,00
Dari jurnal diatas, maka perbandingan modal Eko : Fahmi : Gatot = Rp 42.000.000,00 : Rp
58.000.000,00 : Rp 100.000.000,00 = 21% : 29% : 50%.
Metode goodwill
Total modal sekutu lama = Rp 50.000.000,00 + Rp 70.000.000,00 = Rp 120.000.000,00
Kepentingan sekutu lama = 1 - 50% = 50%
Total modal ketiga sekutu = Rp 120.000.000,00 : 50% = Rp 240.000.000,00
Total modal ketiga sekutu yang disetor
Rp 200.000.000,00 -
Rp
40.000.000,00
Rp 80.000.000,00
Goodwill
Rp 40.000.000,00
Modal Gatot
Rp 120.000.000,00
Dari jurnal diatas, maka perbandingan modal Eko : Fahmi : Gatot = Rp 50.000.000,00 : Rp
70.000.000,00 : Rp 120.000.000,00 = 20,83% : 29,17% : 50%.
Tidak ada ketentuan bonus dan goodwill untuk sekutu lama dan baru
a. Kepentingan sekutu baru sama dengan modal yang disetor, maka tidak ada bonus dan
goodwill
Contoh :
Firma Harun dan Imam dengan modal sebesar Rp 10.000.000,00 dan Rp 20.000.000,00.
Pembagian laba-rugi berdasarkan rasio modal awal. Jarot diterima sebagai sekutu baru
dengan menyerahkan uang tunai Rp 15.000.000,00 dan kepentingan pada persekutuan 1/3
bagian.
Perhitungan :
Modal Harun
= Rp 10.000.000,00
10/45
Modal Imam
= Rp 20.000.000,00
20/45
Modal Jarot
= Rp 15.000.000,00
15/45
Rp 45.000.000,00
45/45
Jumlah
Kepentingan Jarot (1/3) sama dengan modal yang disetor (15/45), maka tidak ada bonus dan
goodwill.
Jurnal firma atas masuknya Jarot
Kas
Rp 15.000.000,00
Modal Jarot
Rp 15.000.000,00
b. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal yang disetor, maka bonus atau goodwill
untuk sekutu lama
Contoh :
Sama dengan contoh soal a diatas, tetapi kepentingan Jarot sebesar 30%.
Kepentingan Jarot (30%) lebih kecil dari modal yang disetor (15/45), maka bonus atau
goodwill untuk sekutu lama.
Perhitungan metode bonus
Kepentingan Jarot = 30% x Rp 45.000.000,00 = Rp 13.500.000,00
Modal Jarot yang disetor
Rp 15.000.000,00 -
Rp 1.500.000,00
Rp 15.000.000,00
Modal Harun
Rp
Modal Imam
500.000,00
Modal Jarot
Rp
1.000.000,00
Rp
13.500.000,00
Rp 45.000.000,00 -
Rp 5.000.000,00
Rp 15.000.000,00
Goodwill
Rp 5.000.000,00
Modal Harun
Rp 1.666.666,67
Modal Imam
Rp 3.333.333,33
Modal Jarot
Rp 15.000.000,00
c. Kepentingan sekutu baru lebih besar dari modal yang disetor, maka bonus atau goodwill
untuk sekutu baru
Contoh :
Sama dengan contoh soal a diatas, tetapi kepentingan Jarot sebesar 40%.
Kepentingan Jarot (40%) lebih besar dari modal yang disetor (15/45), maka bonus atau
goodwill untuk sekutu baru.
Perhitungan metode bonus :
Kepentingan Jarot = 40% x Rp 45.000.000,00 = Rp 18.000.000,00
Modal Jarot yang disetor
Rp 15.000.000,00 -
Rp 3.000.000,00
Rp 15.000.000,00
Modal Harun
Rp 1.000.000,00
Modal Imam
Rp 2.000.000,00
Modal Jarot
Rp 18.000.000,00
Rp 45.000.000,00
Rp 5.000.000,00
Rp 15.000.000,00
Goodwill
Rp 5.000.000,00
Modal Jarot
Rp 20.000.000,00
d. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang disetor, dan total modal yang
diinginkan sama dengan total modal yang disetor oleh sekutu lama dan baru. Masuknya
sekutu baru akan menimbulkan bonus untuk sekutu lama
Contoh :
Firma Darno dan Edie dengan modal masing-masing sebesar Rp 45.000.000,00 dan Rp
60.000.000,00. Firma tersebut membagi laba-rugi 40% dan 60%. Fahmi diterima
sebagai sekutu baru dengan menyerahkan kendaraan sebesar Rp 75.000.000,00
dengan kepentingan 36%. Para sekutu setuju kendaraan dinilai dengan nilai wajar
sebesar Rp 65.000.000,00. Total modal yang diinginkan pada persekutuan baru sebesar
Rp 170.000.000,00.
Diminta : Jurnal masuknya sekutu Fahmi pada persekutuan.
Jawab :
Perhitungan :
Modal Darno
Rp
45.000.000,00
Modal Edie
26,47%
Rp
60.000.000,00
Modal Fahmi
35,29%
Rp
65.000.000,00
Rp
38,24%
100%
170.000.000,00
Total modal yang diinginkan sama dengan total modal yang disetor yaitu sebesar Rp
170.000.000, jadi hanya bonus.
Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal sekutu baru yang disetor (36% < 38,24%)
jadi bonus untuk sekutu lama.
Modal yang disetor oleh Fahmi
Rp 65.000.000,00
Rp 3.800.000,00
= 40% x Rp 3.800.000,00
= Rp 1.520.000,00
Modal Edie
= 60% x Rp 3.800.000,00
= Rp 2.280.000,00
Rp 65.000.000,00
Rp
1.520.000,00
Rp
2.280.000,00
Rp
61.200.000,00
e. Kepentingan sekutu baru lebih besar dengan modal yang disetor, dan total modal yang
diinginkan sama dengan total modal yang disetor oleh sekutu lama dan baru. Masuknya
sekutu baru akan menimbulkan bonus untuk sekutu baru dan modal sekutu lama berkurang
Contoh :
Firma Karto dan Lina dengan masing-masing modal sebesar Rp 25.000.000,00 dan Rp
35.000.000,00, pembagian laba/rugi 4 : 5. Marsinah diterima sebagai sekutu baru dengan
menyerahkan uang tunai sebesar Rp 40.000.000,00 dengan kepentingan sebesar 44,5%.
Total modal yang diinginkan untuk firma yang baru sebesar Rp 100.000.000,00.
Diminta : Jurnal masuknya sekutu Marsinah pada persekutuan.
Jawab :
Perhitungan :
Modal Karto
Rp
25%
25.000.000,00
Modal Lina
Rp
35%
35.000.000,00
Modal
Rp
Marsinah
40%
40.000.000,00
Rp
100%
100.000.000,00
Total modal yang diinginkan sama dengan total modal yang disetor yaitu sebesar Rp
100.000.000,00 jadi hanya bonus.
Kepentingan sekutu baru lebih besar dari modal sekutu baru yang disetor (44,5% > 40%)
jadi bonus untuk sekutu baru.
Modal yang disetor oleh Fahmi
Rp 40.000.000,00
Rp 4.500.000,00
= 4/9 x Rp 4.500.000,00
= Rp 2.000.000,00
Modal Lina
= 5/9 x Rp 4.500.000,00
= Rp 2.500.000,00
Rp 40.000.000,00
Modal Karto
Rp 2.000.000,00
Modal Lina
Rp 2.500.000,00
Modal
Marsinah
f.
Rp
44.500.000,00
Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang disetor, dan total modal yang
diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor. Masuknya
sekutu baru akan memberikan bonus dan goodwill untuk sekutu lama
Contoh :
Persekutuan Susanti dan Tini dengan masing-masing modal sebesar Rp 50.000.000,00 dan
Rp 70.000.000,00, dengan membagi laba/rugi 2 : 3. Untara diterima sebagai sekutu baru
dengan menyerahkan barang dagang sebesar Rp 70.000.000,00, kepentingan Untara pada
persekutuan sebesar 25% dan total modal yang diinginkan pada persekutuan baru Rp
200.000.000,00. Para sekutu lama dan baru setuju bahwa nilai barang dinilai wajar sebesar
Rp 60.000.000,00.
Rp
50.000.000,00
Modal Tini
27,78%
Rp
70.000.000,00
Modal Untara
38,89%
Rp
60.000.000,00
33,33%
Rp
100%
180.000.000,00
Total modal yang diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang
disetor (Rp 200.000.000,00 Rp 180.000.000,00), maka timbul bonus dan goodwill.
Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang disetor (25% < 33,33%), maka
bonus dan goodwill untuk sekutu lama.
Modal Untara yang disetor
Rp 60.000.000,00
Rp 10.000.000,00
Rp 200.000.000,00
Rp180.000.000,00 -
Rp 20.000.000,00 -
Rp 30.000.000,00
2/5
Rp
= Rp 12.000.000,00
Rp
= Rp 18.000.000,00
30.000.000,00
Modal Tini
3/5
30.000.000,00
Jurnal persekutuan atas masuknya Untara
Persediaan barang dagang
Rp
Goodwill
60.000.000,00
Rp
20.000.000,00
Modal Susanti
Rp 12.000.000,00
Modal Tini
Rp 18.000.000,00
Modal Untara
Rp 50.000.000,00
g. Kepentingan sekutu baru lebih besar dengan modal yang disetor, dan total modal yang
diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor. Masuknya
sekutu baru akan memberikan bonus dan goodwill untuk sekutu baru
Contoh :
Persekutuan Susanti dan Tini dengan masing-masing modal sebesar Rp 50.000.000,00 dan
Rp 70.000.000,00, dengan membagi laba/rugi 2 : 3. Untara diterima sebagai sekutu baru
dengan menyerahkan barang dagang sebesar Rp 70.000.000,00, kepentingan Untara pada
persekutuan sebesar 50% dan total modal yang diinginkan pada persekutuan baru Rp
200.000.000,00. Para sekutu lama dan baru setuju bahwa nilai barang dinilai wajar sebesar
Rp 60.000.000,00.
Diminta : Jurnal masuknya Untara pada persekutuan.
Perhitungan :
Modal
Rp
Susanti
50.000.000,00
Modal Tini
Rp
27,78%
70.000.000,00
Modal Untara
38,89%
Rp
60.000.000,00
33,33%
Rp
100%
180.000.000,00
Total modal yang diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang
disetor (Rp 200.000.000,00 Rp 180.000.000,00), maka timbul bonus dan goodwill.
Kepentingan sekutu baru lebih besar dengan modal yang disetor (50% < 33,33%), maka
bonus dan goodwill untuk sekutu baru.
Modal Untara yang disetor
Rp 60.000.000,00
Rp 200.000.000,00
Rp 180.000.000,00 -
Rp 20.000.000,00 -
Rp 20.000.000,00
= 2/5 x Rp 20.000.000,00
= Rp 8.000.000,00
Modal Tini
= 3/5 x Rp 20.000.000,00
= Rp 12.000.000,00
Rp 60.000.000,00
Goodwill
Rp 20.000.000,00
Modal Susanti
Rp 8.000.000,00
Modal Tini
Rp 12.000.000,00
Modal Untara
Rp 100.000.000,00
h. Kepentingan sekutu baru lebih besar dari 1 (satu) bagian, maka kepentingan tersebut harus
dikurangkan 1 (satu) bagian
Contoh :
Firma Odang dan Peter bergerak dibidang percetakan, modal Odang sebesar Rp
30.000.000,00 dan modal Peter sebesar Rp 45.000.000,00. Pembagian rugi-laba Firma
menurut perbandingan modal. Rudy diterima sebagai sekutu baru dengan menyerahkan
mesin-mesin percetakan baru sebesar Rp 55.000.000,00 dengan kepentingan 40%. Nilai
mesin diterima secara wajar oleh para sekutu.
Rp
Odang
30.000.000,00
Modal Peter
Rp
23,08%
45.000.000,00
Modal Rudy
34,62%
Rp
55.000.000,00
42,30%
Rp
100%
130.000.000,00
Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal yang disetor (40% < 42,30%), maka bonus
dan goodwill untuk sekutu lama.
Metode bonus
Modal Rudy yang disetor
Rp 55.000.000,00
Rp 3.000.000,00
= 30/75 x Rp 3.000.000,00
= Rp 1.200.000,00
Modal Peter
= 45/75 x Rp 3.000.000,00
= Rp 1.800.000,00
Rp 55.000.000,00
Modal Odang
Rp 1.200.000,00
Modal Peter
Rp 1.800.000,00
Modal Rudy
Rp 52.000.000,00
Metode goodwill
Total modal seluruhnya = Rp 55.000.000,00 : 40% Rp 137.500.000,00
Total modal sekutu lama dan baru yang disetor
Goodwill untuk sekutu lama
Rp 130.000.000,00 Rp
7.500.000,00
= 30/75 x Rp 7.500.000,00
= Rp 3.000.000,00
Modal Peter
= 45/75 x Rp 7.500.000,00
= Rp 4.500.000,00
Rp 55.000.000,00
Goodwill
Rp 7.500.000,00
Modal Odang
Modal Peter
Modal Rudy
Rp
3.000.000,00
Rp
4.500.000,00
Rp
55.000.000,00
Rp 40.000.000,00
Dibayar
Rp 49.000.000,00 -
Bonus
Rp 9.000.000,00
= 2/5 x Rp 9.000.000,00
= Rp 3.600.000,00
Lies
= 3/5 x Rp 9.000.000,00
= Rp 5.400.000,00
Rp 3.600.000,00
Modal Lies
Rp 5.400.000,00
Modal Tasman
Rp 40.000.000,00
Kas
Rp
49.000.000,00
Rp 9.000.000,00
Modal Tasman
Rp 40.000.000,00
Kas
Rp 49.000.000,00
dialokasikan kepada para sekutu yang tinggal dan keluar. Pada metode ini, modal
persekutuan dilakukan penilaian kembali sebesar nilai goodwill diatas.
Goodwill = Rp 9.000.000,00 : 4/9 = Rp 20.250.000,00
Goodwill dialokasikan kepada para sekutu masing-masing sebesar :
Badu
= 2/9 x Rp 20.250.000,00
= Rp 4.500.000,00
Lies
= 3/9 x Rp 20.250.000,00
= Rp 6.750.000,00
Tasman
= 4/9 x Rp 20.250.000,00
= Rp 9.000.000,00
Rp 20.250.000,00
Modal Badu
Rp
Modal Lies
4.500.000,00
Modal Tasman
Rp
6.750.000,00
Rp
9.000.000,00
Rp 49.000.000,00
Kas
Rp
49.000.000,00
= 30% x Rp 20.000.000,00
= Rp 6.000.000,00
Alay
= 30% x Rp 20.000.000,00
= Rp 6.000.000,00
Marni
= 40% x Rp 20.000.000,00
= Rp 8.000.000,00
Rp
Modal Alay
6.000.000,00
Modal Marni
Rp
6.000.000,00
Rp
8.000.000,00
Goodwill
Rp 20.000.000,00
Rp 52.000.000,00
Kas
Rp 52.000.000,00
Metode bonus
Selisih pembayaran dengan modal sekutu yang keluar diakui sebagai bonus. Bonus akan
mengurangi modal sekutu yang tinggal berdasarkan laba-rugi.
Bonus = Rp 60.000.000,00 Rp 52.000.000,00 = Rp 8.000.000,00
Modal sekutu yang tinggal bertambah sebesar :
Joni
= 30% x Rp 8.000.000,00
= Rp 4.000.000,00
Alay
= 30% x Rp 8.000.000,00
= Rp 4.000.000,00
Rp 60.000.000,00
Modal Joni
Rp
Modal Alay
4.000.000,00
Kas
Rp
4.000.000,00
Rp
52.000.000,00
4. Likuidasi Persekutuan
Likuidasi adalah berhentinya kegiatan operasi perusahaan secara keseluruhan dengan menjual
sebagian atau seluruh aktiva perusahaan, membayar semua hutang pajak, kewajiban pada
pihak ketiga dan sisanya dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan rasio laba/rugi.
Pembubaran persekutuan disebabkan oleh :
a. Salah seorang sekutu menghendaki pembubaran
b. Salah seorang sekutu meninggal dunia, dimana ahli warisnya tidak menyetujui untuk
melanjutkan per-sekutuan
c. Perselisihan intern diantara sekutu
d. Salah seorang sekutu dinyatakan pailit
e. Dan lain-lain
Prosedur Likuidasi
a. Semua buku besar persekutuan disesuaikan dan ditutup, kemudian laba/rugi hasil
penyesuaian dipin-dahkan ke modal para sekutu berdasarkan rasio laba/rugi.
b. Semua aktiva non kas dijual, laba/rugi dibagikan kepada para sekutu berdasrakan rasio
laba/rugi.
c. Membayar semua kewajiban pada negara dan pihak ketiga.
d. Bila modal sekutu bersaldo debet dapat dikompensasikan (di offset) dengan maksimum
sebesar saldo pinjaman modal sekutu tersebut. Bila tidak ada saldo pinjaman modal sekutu
tersebut harus menyetor kekurangannya (atau dibuat daftar tambahan sampai sekutu
tersebut membayar).
e. Bila ada saldo piutanng kepada sekutu harus dikompensasikan (di offset) ke modal sekutu
tersebut.
f.
Rp 7.500.000,00
Rp 200.000.000,00
Hutang Pajak
Hutang Usaha
Pinjaman dari Abas
Pinjaman dari Tina
Modal Gani
Modal Abas
Modal Toni
Modal Tina
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp 207.500.000,00
4.000.000,00
76.000.000,00
4.000.000,00
6.000.000,00
45.000.000,00
36.500.000,00
23.000.000,00
13.000.000,00
Rp 207.500.000,00
Pembagian laba/rugi sekutu Gani : Abas : Toni : Tina = 30% : 30% : 20% : 20%
Bila aktiva lainnya dijual sebesar Rp 140.000.000,00
FIRMA GATT
DAFTAR LIKUIDASI
Keterang
an
Aktiva
lainnya
Hutan
g
Pajak
Hutan
g
Usaha
7.500
200.00
0
4.00
0
140.00
0
(200.00
0)
147.50
0
(80.00
0)
67.50
0
(67.50
0)
----
-----
Kas
Saldo
Penjualan
Aktiva
lainnya
Bayar
Hutang
Bayar
sekutu
Pinjaman dari
Abas
Tina
Gani
30%
76.00
0
4.00
0
6.00
0
45.00
0
36.50
0
23.00
0
13.00
0
------
-------
-----
------
(18.00
0)
(18.00
0)
(12.00
0)
(12.00
0)
76.00
0
(76.00
0)
---
4.00
0
6.00
0
27.00
0
18.50
0
11.00
0
1.000
----
4.00
0
(4.00
0)
----
----
----
----
----
---
---
-----
----
----
4.00
0
(4.00
0)
---
6.00
0
(6.00
0)
---
----27.00
0
(27.00
0)
---
-----
-----
-----
18.50
0
(18.50
0)
---
11.00
0
(11.00
0)
---
1.000
Rp 140.000.000,00
Rp 18.000.000,00
Rp 18.000.000,00
Rp 12.000.000,00
Rp 12.000.000,00
Rp 200.000.000,00
Rp 4.000.000,00
Rp 6.000.000,00
Rp 27.000.000,00
(1.000)
---
Modal Abas
Rp 18.500.000,00
Modal Toni
Rp 11.000.000,00
Modal Tina
Rp 1.000.000,00
Kas
(Mencatat pembayaran kepada sekutu)
1)
Rp 67.500.000,00
Keteranga
n
Pinjaman dari
Aktiva
lainnya
Hutan
g
Pajak
Hutang
Usaha
Abas
Tina
Gani
30%
200.000
4.000
76.000
4.000
6.000
45.000
36.500
23.000
13.000
105.00
0
(200.000
)
------
-------
-----
------
(28.500
)
(28.500
)
(19.000
)
(19.000
)
112.50
0
-----
4.000
76.000
4.000
6.000
16.500
8.000
4.000
(6.000)
(80.000
)
-----
(4.000
)
(76.000
)
----
----
-----
-----
-----
-----
32.500
----
----
---
4.000
6.000
16.500
8.000
4.000
(6.000)
----
----
-----
----
-----
(6.000
)
-----
-----
-----
6.000
32.500
----
-----
----
4.000
----
16.500
8.000
4.000
---
----
----
----
(8.000)
(4.000)
---
----
---
---
---
---
---
Kas
Saldo
7.500
Penjualan
Aktiva
lainnya
Bayar
Hutang
Offset
modal Tina
Bayar
sekutu
(32.500
)
----
(4.000
)
---
(16.500
)
---
------
Jurnal
Firma
GATT
atas pembubaran
a) Kas
Modal Gani
Modal Abas
Modal Toni
Modal Tini
Rp 105.000.000,00
Rp 18.000.000,00
Rp 18.000.000,00
Rp 12.000.000,00
Rp 12.000.000,00
Aktiva
Rp 200.000.000,00
lainnya
(Mencatat penjualan aktiva lainnya dan distribusi kerugian kepada sekutu)
b) Hutang Pajak
Rp 4.000.000,00
Hutang Usaha
Rp 76.000.000,00
Kas
Rp 80.000.000,00
(Mencatat pembayaran hutang pajak dan hutang usaha)
c) Pinjaman dari Abas
Rp 4.000.000,00
Modal Gani
Rp 16.500.000,00
Modal Abas
Rp 8.000.000,00
Modal Toni
Rp 4.000.000,00
Kas
(Mencatat pembayaran kepada sekutu)
2)
Rp 32.500.000,00
ada 2 kemungkinan. Pertama, sekutu tidak mampu membayar dalam arti menunggu sampai
harta pribadinya terjual atau menunggu keputusan pengadilan, sedangkan sisa uang kas
harus dibagikan kepada para sekutu, maka dibuat daftar tambahan. Kedua, para sekutu
mampu membayar kekurangan modalnya.
a)
Keterangan
Pinjaman dari
Abas
Tina
Aktiva
lainnya
Hutan
g
Pajak
Hutang
Usaha
200.000
4.000
76.000
4.000
6.000
45.000
36.500
23.000
13.000
90.000
(200.000
)
------
-------
-----
------
(33.000
)
(33.000
)
(22.000
)
(22.000
97.500
-----
4.000
76.000
4.000
6.000
12.000
3.500
1.000
(9.000)
(76.000
)
----
----
----
-----
-----
-----
----
(4.000
)
-----
4.000
6.000
12.000
3.500
1.000
----
-----
----
-----
(6.000
)
-----
-----
-----
----
----
----
(17.500
)
----
----
----
(4.000
)
----
----
----
---
---
---
3.000
-----
----
----
3.000
-----
---
(3.000)
-----
----
----
Kas
Saldo
Gani
30%
7.500
Penjualan
Aktiva
lainnya
Bayar
Hutang
Kompensas
i
modal
Tina
Bayar
sekutu
(lihat daftar
tambahan)
Bila sekutu
Tina
(80.000
)
17.500
---17.500
-----
4.000
----
12.000
6.000
3.500
1000
(10.875
)
(2.375)
(250)
---
1.125
1.125
750
(3.000)
----
---
----
---
---
3.000
----
----
---
1.125
1.125
750
---
----
----
---
(1.125)
(1.125)
(750)
---
---
----
---
---
---
---
membayar
Bayar
sekutu
(9.000)
(3000)
FIRMA GATT
DAFTAR TAMBAHAN UNTUK MELENGKAPI DAFTAR LIKUIDASI
(dalam ribuan rupiah)
Modal
Gani
Abas
Toni
Tina 20%
30%
30%
20%
Saldo
modal
sebelum
12.000
3.500
1.000
(3.000)
pembagian kas
+/+ saldo pinjaman
----4.000
---------12.000
7.500
1.000
(3.000)
Kalau sekutu Tina tidak
(1.125)
(1.125)
(750)
3.000
mampu membayar
Kepentingan bebas
10.875
6.375
250
----Pembayaran
kepada
sekutu
Bayar pinjaman Abas
----Pembayaran
kepada
10.875
sekutu
Jumlah pembayaran
10.875
kepada sekutu
Jurnal Firma GATT atas pembubaran
4.000
2.375
---250
6.375
250
Kas
Rp 90.000.000,00
Modal Gani
Rp 33.000.000,00
Modal Abas
Rp 33.000.000,00
Modal Toni
Rp 22.000.000,00
Modal Tini
Rp 22.000.000,00
Aktiva lainnya
Rp 200.000.000,00
(Mencatat penjualan aktiva lainnya dan distribusi kerugian kepada sekutu)
Hutang Pajak
Rp 4.000.000,00
Hutang Usaha
Rp 76.000.000,00
Kas
Rp 80.000.000,00
(Mencatat pembayaran hutang pajak dan hutang usaha)
Pinjaman dari Abas
Rp 4.000.000,00
Modal Gani
Rp 10.875.000,00
Modal Abas
Rp 2.375.000,00
Modal Toni
Rp
250.000,00
Kas
(Mencatat pembayaran kepada sekutu)
Pinjaman dari Abas
Rp 4.000.000,00
Modal Gani
Rp 10.875.000,00
Modal Abas
Rp 2.375.000,00
Modal Toni
Rp
250.000,00
Kas
(Mencatat pembayaran kepada sekutu)
Rp 17.500.000,00
Rp 17.500.000,00
Kas
Rp 3.000.000,00
Modal Tina
Rp 3.000.000,00
(Mencatat penerimaan dari sekutu Tina untuk menutup saldo negatifnya)
Modal Gani
Rp 1.125.000,00
Modal Abas
Rp 1.125.000,00
Modal Toni
Rp
750.000,00
Kas
(Mencatat pembayaran kepada sekutu)
Rp 3.000.000,00
Bila para sekutu mampu membayar kekurangan modalnya, daftar likuidasi seperti dibawah
ini, jadi tidak diperlukan daftar tambahan.
b)
Keteranga
n
Kas
Saldo
7.50
0
Penjualan
Aktiva
lainnya
Bayar
Hutang
Kompensa
si
modal
Tina
Sekutu
Tina
membayar
Bayar
sekutu
Aktiva
lainnya
200.00
0
Hutan
g
Pajak
Hutang
Usaha
Pinjaman dari
Abas
Tina
4.000
76.00
0
4.000
6.000
Gani
30%
Modal
Abas
Toni
30%
20%
Tina
20%
45.00
0
36.50
0
23.000
13.00
0
90.000
(200.00
0)
------
-------
-----
------
(33.00
0)
(33.00
0)
(22.00
0)
(22.00
0)
97.500
-----
4.000
4.000
6.000
12.000
3.500
1.000
(9.000
)
----
----
-----
-----
-----
-----
----
(4.000
)
----
76.00
0
(76.00
0)
---
4.000
6.000
12.000
3.500
1.000
(9.000
)
----
----
-----
----
-----
(6.00
0)
-----
-----
-----
6.000
17.50
0
----
-----
----
4.000
-----
12.000
3.500
1.000
(3.000)
3.000
----
----
----
----
----
---
---
3.000
20.500
(20.50
0)
----
----
---
---
----
1.000
---
---
----
(3.500)
(1.000)
----
----
---
---
12.000
(12.00
0)
---
3.500
-----
---
---
----
(80.00
0)
17.50
0
-----
4.000
(4.00
0)
----
------
Rp 6.000.000,00
Kas
Rp 3.000.000,00
Modal Tina
Rp 3.000.000,00
(Mencatat penerimaan dari sekutu Tina untuk menutup saldo negatifnya)
Rp 4.000.000,00
Rp 12.000.000,00
Rp 3.500.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 20.500.000,00
Prosedur likuidasi penjualan aktiva non kas sekaligus banyak mengalami kerugian, karena
penjualan aktiva secara terburu-buru, sehingga sulit untuk mendapatkan harga jual yang wajar.
Untuk mendapatkan harga jual yang lebih baik penjualan aktiva non kas dilakukan secara
bertahap. Prosedur likuidasi ini, memerlukan jangka waktu yang panjang dan pembayaran
kepada sekutu dapat dilakukan secara bulanan, triwulanan dan tahunan (sesuai dengan
penerimaan kas dari hasil penjualan aktiva non kas), untuk membantu pembayaran kepada
para sekutu diperlukan daftar tambahan. Daftar tambahan terdiri dari kolom keterangan dan
kolom modal para sekutu. Saldo modal, pinjaman dan piutang para sekutu diambil dari daftar
likuidasi sebelum pembayaran kepada para sekutu, saldo piutang kepada sekutu sebagai unsur
pengurang. Saldo aktiva non kas yang belum berhasil dijual diasumsikan sebagai tidak terjual,
dan didistribusikan kepada modal para sekutu berdasarkan rasio laba/rugi. Apabila tidak ada
saldo modal sekutu yang negatif pada daftar tambahan dinamakan kepentingan bebas.
Kepentingan bebas adalah jumlah maksimum kas yang akan dibayar kepada para sekutu
(kalau tidak ketentuan lain), sesudah itu kembali ke daftar likuidasi (induk).
Contoh :
Dengan menggunakan contoh soal pada nomor a. diatas.
Penjualan aktiva non kas adalah sebagai berikut :
-
Maret
7.500.000,00
April
3.800.000,00
Huta
ng
Paja
k
Hutan
g
Usah
a
Pinjaman dari
Abas
Tina
7.50
0
200.0
00
4.00
0
76.00
0
4.00
0
Januari
Penjuala
n Aktiva
85.60
0
(141.7
00)
------
-------
Bayar
Hutang
93.10
0
(80.00
0)
13.10
0
4.00
0
(4.00
0)
----
Keteranga
n
Kas
Saldo
Bayar
sekutu
(daftar A)
(13.10
0)
60.300
-----
Gani
30%
Abas
30%
Toni
20%
Tina
20%
6.00
0
45.00
0
36.50
0
23.00
0
13.00
0
-----
------
(16.23
0)
(16.23
0)
(10.82
0)
(10.82
0)
76.00
0
(76.00
0)
---
4.00
0
6.00
0
27.77
0
20.27
0
12.18
0
2.180
----
----
-----
-----
-----
-----
4.00
0
6.00
0
27.77
0
20.27
0
12.18
0
2.180
-----
----
-----
---
(8.800
)
(300)
-----
-----
----
4.00
0
6.00
0
19.97
0
19.97
0
12.18
0
----
(6.060
)
(6.060
)
(4.040
)
60.300
----
---60.300
Februari
Penjuala
n aktiva
Bayar
sekutu
(daftar B)
Mar.
Penjuala
n aktiva
Bayar
sekutu
(daftar C)
Apr.
Penjuala
n Aktiva
Kompens
asi modal
Tina
Bayar
sekutu
Modal
2.180
12.40
0
(32.60
0)
----
----
(4.00
0)
12.40
0
27.700
---
---
---
6.00
0
13.91
0
13.91
0
8.140
(12.40
0)
-----
----
----
----
---
(5.075
)
(5.075
)
(2.250
)
---
27.700
---
----
----
6.00
0
8.835
8.835
5.890
(1.860
)
7.500
(18.40
0)
---
----
----
---
(3.270
)
(3.270
)
(2.180
)
(2.180
)
7.500
9.300
---
---
----
6.00
0
5.565
5.565
3.710
(4.040
)
(7.500
)
---
----
---
---
(100)
(2.775
)
(2.775
)
(1.850
)
----
9.300
---
---
----
5.90
0
2.790
2.790
1.860
(4.040
)
3.800
(9.300)
---
---
----
----
(1.650
)
(1.650
)
(1.100
)
(1.100
)
3.800
---
---
---
---
5.90
0
1.140
1.140
760
(5.140
)
---
----
---
---
----
(5.90
0)
----
---
---
5.900
3.800
(3.800
)
---
---
---
---
----
---
760
---
---
----
---
(760)
(760)
---
---
----
----
---
1.140
(1.140
)
---
760
---
1.140
(1.140
)
---
---
---
(4.040
(1.860
)
---
---
FIRMA GATT
DAFTAR TAMBAHAN A UNTUK MELENGKAPI DAFTAR LIKUIDASI
Gani 30%
28.770
----28.770
(18.090)
9.225
(1.445)
9.225
(425)
8.800
4.000
24.070
(18.090)
4.725
(1.445)
4.725
(425)
4.300
----8.800
8.800
4.000
300
4.300
----12.180
(12.060)
120
(970)
(850)
850
---
FIRMA GATT
DAFTAR TAMBAHAN B UNTUK MELENGKAPI DAFTAR LIKUIDASI
(dalam ribuan rupiah)
Modal
Gani 30%
Abas 30%
Toni
20%
Saldo modal sebelum pembagian kas
13.910
13.910
8.140
+/+ saldo pinjaman
----------13.910
13.910
8.140
Kalau aktiva tidak dapat dijual
(8.310)
(8.310)
(5.540)
5.600
5.600
2.600
Kalau sekutu Tina tidak mampu membayar
(525)
(525)
(350)
Kepentingan bebas
5.075
5.075
2.250
Pembayaran kepada sekutu
Bayar pinjaman Abas
Pembayaran kepada sekutu
Jumlah pembayaran kepada sekutu
----5.075
5.075
----5.075
5.075
6.000
8.180
(12.060)
(3.880)
3.800
---------
Tina 20%
(1.860)
6.000
4.140
(5.540)
(1.400)
1.400
-----
---2.250
2.250
FIRMA GATT
DAFTAR TAMBAHAN C UNTUK MELENGKAPI DAFTAR LIKUIDASI
(dalam ribuan rupiah)
Modal
Gani
Abas
Toni
Tina 20%
30%
30%
20%
Saldo modal sebelum pembagian
5.565
5.565
3.710
(4.040)
kas
+/+ saldo pinjaman
-----------6.000
5.565
5.565
3.710
1.960
Kalau aktiva tidak dapat dijual
(2.790)
(2.790)
(1.860)
(1.860)
Kepentingan bebas
2.775
2.775
1.850
100
Pembayaran kepada sekutu
Bayar pinjaman Abas
Pembayaran kepada sekutu
Jumlah pembayaran kepada
sekutu
c.
----2.775
2.775
---2.775
2.775
---1.850
1.850
100
--100
Program kas
Prosedur likuidasi dengan penjualan aktiva non kas secara bertahap membutuhkan
penghitungan daftar induk (likuidasi) dan daftar tambahan yang banyak. Program kas akan
membantu prosedur likuidasi diatas, karena tidak membutuhkan daftar induk (likuidasi) dan
daftar tambahan.
Prosedur likuidasi dengan program kas hampir sama dengan prosedur diatas, yaitu :
1) Semua buku besar persekutuan disesuaikan dan ditutup, kemudian laba/rugi hasil
penyesuaian di-pindahkan ke modal para sekutu berdasarkan rasio laba/rugi.
2)
Semua aktiva non kas dijual, laba/rugi dibagikan kepada para sekutu berdasarkan rasio
laba/rugi.
3)
4)
Membuat kolom keterangan, kolom modal sekutu dan kolom pembagian kas kepada
para sekutu.
b)
Saldo modal, piutang dan pinjaman kepada sekutu dari neraca sebelum likuidasi.
c)
d)
e)
Saldo menutup kerugian adalah hasil penjumlahan dari b) dan c) diatas dibagi rasio
laba/rugi.
f)
g)
Pembagian kedua dan seterusnya sama dengan cara pembagian pertama. Apabila
saldo menutup kerugian sudah sama pada kolom keterangan pembagian dengan
dibayar kepada para sekutu berdasarkan rasio laba/rugi.
5) Pembayaran saldo uang kas kepada para sekutu sesuai dengan program kas.
Sama dengan soal contoh a.
FIRMA GATT
PROGRAM KAS
Saldo
modal
sebelum
pembagian
kas
+/+ saldo
pinjaman
Rasio
laba/rugi
Saldo
menutup
kerugian 1
Pembagian
Dibayar
kepada
sekutu Gani
Gani
Abas
Toni
Tina
45.000
36.500
23.000
13.00
0
----
4.000
----
6.000
45.000
40.500
23.000
30%
30%
20%
19.00
0
20%
50.000
135.00
115.000
0
(15.000
)
----
135.00
0
135.00 115.000
0
(20.000
)
(20.000
)
115.800
115.000 115.000
(20.000
)
(20.000 (20.000
)
)
95.000
95.000
95.00
0
----
4.500
----
---
---
6.000
6.000
---
---
----
6.000
6.000
4.00
0
---
95.00
0
16.50
0
12.00
0
4.00
0
95.00
0
Pembagian
Dibayar
kepada
sekutu Gani
dan Abas
Pembagian
III
Dibayar
kepada
Gani, Abas
dan Toni
Pembagian
IV
Dibayar
kepada
para sekutu
----
95.000
---95.00
0
---
berdasarka
n rasio
laba/rugi
JANUARI
PEMBAGIAN UANG KAS
Saldo kas per 1 Januari 1993
Rp
7.500.000,00
Rp
85.600.000,00
Rp
93.100.000,00
Rp
4.000.000,0
0
Rp
76.000.000,0
0
- Hutang usaha
Rp
80.000.000,00
Rp
13.100.000,00
Rp
4.500.000,00
Rp
8.600.000,00
Pembagian II
- Sekutu Gani
8.600.000,00 =
- Sekutu Abas
8.600.000,00 =
Rp
4.300.000,00
Rp
4.300.000,00
Rp
Rp
Rp
13.100.000,00
nihil
Rp
12.400.000,00
Rp
1.700.000,00
Rp
1.700.000,00
Rp
9.000.000,00
Rp
3.375.000,00
Rp
3.375.000,00
Rp
2.250.000,00
Rp
12.400.000,00
nihil
MARET
Hasil penjualan aktiva lainnya
Pembagian III
- Gani = Rp 6.000.000,00 Rp
3.375.000,00 =
- Abas = Rp 6.000.000,00 Rp
3.375.000,00 =
- Toni = Rp 4.000.000,00 Rp
2.250.000,00 =
Rp
7.500.000,00
Rp
2.625.000,00
Rp
2.625.000,00
Rp
1.750.000,00
Rp
7.000.000,00
Rp
500.000,00
Rp
150.000,00
Rp
150.000,00
Rp
100.000,00
Rp
100.000,00
Rp
500.000,00
Rp
7.500.000,00
nihil
APRIL
Hasil penjualan aktiva lainnya
Rp 3.800.000
Pembagian IV
- Sekutu Gani = 30% x Rp 3.800.000,00 =
Rp
1.140.000,00
Rp
1.140.000,00
Rp
760.000,00
Rp
760.000,00
Rp
3.800.000,00
nihil
1.700.000,00
---
Peb
Pembagia
n II
Pembagia
n III
3.375.000,00
3.375.000,00
2.250.000,00
2.625.000,00
2.625.000,00
1.750.000,00
Mar
Pembagia
n III
Pembagia
n IV
150.000,00
150.000,00
100.000,00
100.000,00
Apr
Pembagia
1.140.000,00
1.140.000,00
760.000,00
760.000,00
----
n IV
Jumlah
17.790.000,0
0
13.290.000,00
4.860.000,00
860.000,00