Anda di halaman 1dari 25

BAB 4

PERSEKUTUAN FIRMA USAHA


LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN
( JOINT VENTURES )
Sulaiman S.Manggala, SE.Ak.,MBA

PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN

1.
2.

Jika pembagian uang kas dilakukan selama likuidasi


berlangsung maka jumlah yang akan direalisasi atas aktiva yang
masih harus dijual tidak diketahui dan dengan demikian jumlah
kerugian yang akan ditutup belum dapat ditetapkan. Dalam hal
seperti ini setiap pembagian kepada para sekutu harus dilakukan
seakan akan telah terjadi dimasa lalu. Asumsi ini membutuhkan
penetapan:
Kemungkinan total kerugian realisasi atas semua aktiva yang tersisa
Kemungkinan para sekutu kekurangan modal atau yang mungkin
kekurangan modal sehingga tidak mampu memenuhi kewajiban
mereka kepada perusahaan

Rasio Laba-Rugi yang Dicapai pada Cicilan


Pertama

Asumsikan bahwa A dan B adalah dua orang sekutu,


yang membagi laba dalam rasio 60:40. Neraca per 1
Oktober 1987 adalah sbb:

Firma A & B
Neraca
Per 1 Oktober 1987
Aktiva

Kewajiban dan Modal

Kas ..$15.000
Aktiva lainnya. 105.000

Kewajiban ..$20.000
Modal A . 75.000
Modal B . 25.000

Total aktiva$120.000

Total kewajiban dan


modal$120.000

Pada saat ini tersedia uang kas $50.000 untuk


dibagikan dan sementara itu total kerugian mereka
adalah sebesar $85.000. Kerena jumlah uang kas
yang tersedia bagi para sekutu di masa mendatang
tidak diketahui, maka pembagian sekarang dianggap
terjadi di waktu lalu. Skedul yang disusun untuk
menetapkan pembagian uang kas terlihat sbb:

Firma A & B
Skedul yang menyertai Laporan Likuidasi
Jumlah yang harus Dibayarkan Kepada Para Sekutu
31 Oktober 1987

Saldo modal sebelum pembagian uang kas.


Kepentingan yang dibatasi kerugian yang mungkin
sebesar $35.000 jika sisa aktiva tidak direalisasi,yang
dapat dibebankan kepada para sekutu dalam rasio
60:40
Kepentingan bebas jumlah yang harus dibayarkan
kepada sekutu

$66.000

$19.000

(21.000)

(14.000)

$45.000

$5.000

Pembagian uang kas dengan cara ini memberikan


kepada A modal sebesar $21.000 dan kepada B
sebesar $14.000
Dengan saldo modal dalam rasio laba-rugi, maka
pembagian uang kas di masa mendatang dapat
dilakukan dalam rasio laba-rugi.
Asumsikan bahwa dalam bulan nopember aktiva
dengan nilai buku $25.000 dijual seharga $10.000
dan dalam bulan Desembar sisa aktiva dengan nilai
buku $10.000 dijual seharga $12.500. Maka laporan
likuidasi yang mengikhtisarkan proses likuidasi
lengkap terbaca sbb:

Firma A & B
Laporan Likuidasi
1 Oktober 31 Desember 1987

Ayat ayat jurnal untuk mencatat


proses likuidasi diperlihatkan seperti
berikut:

Transaksi

Ayat Jurnal

Oktober-penjualan aktiva dengan nilai buku $70.000 seharga


$55.000, rugi dibagikan dalam rasio 60:40

Kas . $55.000
Modal A .. 9.000
Modal B .. 6.000
aktiva lainnya

$70.000

Pembayaran kepada para kreditor

Kewajiban
kas .

$20.000

Oktober-pembayaran kpd para sekutu,yg menyisakan modal dgn


saldo yg dapat menutup setiap kerugian dimasa mendatang

Modal A ..
Modal B ..
Kas

$45.000
5.000

Nopember-penjualan aktiva dgn nilai buku $25.000 seharga


$10.000

Kas .
Modal A .
Modal B
aktiva lainnya

$10.000
9.000
6.000

Nopember-penjualan aktiva dengan nilai buku $10.000 seharga


$12.500

Modal A
Modal B ..
kas

$6.000
4.000

Desember-penjualan aktiva dengan nilai buku $10.000 seharga


$12.500

Kas ..
aktiva lainnya
modal A
modal B

$12.500

Desember-pembayaran kepada para sekutu dalam rasio laba-rugi

Modal A . $7.500
Modal B
5.000
kas .

$20.000

$50.000

$25.000

$10.000
$10.000
1.500
1.000

$12.500

Rasio Laba-Rugi yang Dicapai Kemudian Setelah


Cicilan Pertama

Asumsikan bahwa X, Y, dan Z berbagi


dalam rasio 50:30:20. Neraca disusun
sebelum likuidasi terbaca sbb:

Firma X, Y & Z
Neraca
Per 1 Juli1987

Aktiva

Kewajiban dan Modal

Kas ..
Aktiva lainnya

$10.000
230.000

Total aktiva

$240.000

Kewajiban .
$52.500
Pinjaman X ..
12.500
Pinjaman Y
10.000
Modal X ..
65.000
Modal Y ..
50.000
Modal Z ..
50.000
Total kewajiban dan modal..$240.000

Aktiva secara berturut turut dijual


dan uang kas dari realisasi aktiva dibagikan kepada para
sekutu pada tiap akhir bulan. Realisasi aktiva dilakukan
berturut turut sbb:
Juli
Agustus
September
Oktober

:
:
:
:

aktiva
aktiva
aktiva
aktiva

dengan
dengan
dengan
dengan

nilai
nilai
nilai
nilai

buku
buku
buku
buku

$70.000 dijual seharga $50.000


$30.000 dijual seharga $20.000
$25.000 dijual seharga $12.500
$105.000 dijual seharga $50.000

Proses likuidasi diikhtisarkan dalam laporan likuidasi dan skedul


pendukung sbb:

Firma X, Y & Z
Laporan likuidasi
1 Juli 31 Oktober 1987

Firma X, Y & Z
Skedul A yang Menyertai Laporan Likuidasi
Jumlah yang Harus dibayarkan Kepada Para Sekutu
31 Juli 1987

X
(50%)

Y
(30%

Z
(20%)

Saldo modal sebelum pembagian uang kas..


Ditambah:saldo pinjaman.

$55.000
12.500

$44.000
10.000

$46.000

Total Kepentingan sekutu


Kepentingan yang dibatasi-kerugian yg mungkin
sebesar $160.000,jika sisa aktiva tidak
merealisasi sesuatu

$67.500

$54.000

$46.000

(80.000)

(48.000)

(32.000)

(12.500)

$6.000

$14.000

12.500

(7.500)

(5.000)

(1.500)

$9.000

1.500

(1.500)

Kepentingan yg dibatasi-kerugian tambahan yg


mungkin sebesar $12.500 bagi Y dan Z, jika X
tak mampu memenuhi kekurangan modalnya yg
mungkin(rasio Y & Z 30:20)
Kepentingan yg dibatasi-kerugian tambahan yg
mungkin besar $1.500 bagi Z,jika Y tak mampu
memenuhi kekurangan modalnya
Kepentingan bebas-jumlah yg harus dibayarkan
kepada Z atas modalnya..

$7.500

Firma X, Y & Z
Skedul B yang Menyertai Laporan Likuidasi
Jumlah yang Harus dibayarkan Kepada Para Sekutu
31 Agustus 1987
X
(50%)

Y
(30%

Z
(20%)

Saldo modal sebelum pembagian uang kas..


Ditambah:saldo pinjaman.

$50.000
12.500

$41.000
10.000

$36.000

Total Kepentingan sekutu


Kepentingan yang dibatasi-kerugian yg mungkin
sebesar $130.000,jika sisa aktiva tidak
merealisasi sesuatu

$62.500

$51.000

$36.500

(65.000)

(39.000)

(26.000)

(2.500)

$12.000

$10.500

2.500

(1.500)

(1.000)

10.500

$9.500

Pembayaran utk menutup pinjaman..


Pembayaran utk menutup modal .

$10.000
500

$9.500

Total pembagian uang kas .

$10.500

$9.500

Kepentingan yg dibatasi-kerugian tambahan yg


mungkin sebesar $2.500 bagi Y dan Z, jika X tak
mampu memenuhi kekurangan modalnya yg
mungkin(rasio Y & Z 30:20)
Kepentingan bebas-jumlah yg harus dibayarkan
kepada masing masing sekutu..

Firma X, Y & Z
Skedul C yang Menyertai Laporan Likuidasi
Jumlah yang Harus dibayarkan Kepada Para Sekutu
X
(50%)

Y
(30%

Z
(20%)

Saldo modal sebelum pembagian uang kas..


Ditambah:saldo pinjaman.

$43.000
12.500

$36.750

$24.500

Total Kepentingan sekutu


Kepentingan yang dibatasi-kerugian yg mungkin
sebesar $105.000,jika sisa aktiva tidak
merealisasi sesuatu

$56.250

$36.750

$24.500

(52.000)

(31.500)

(21.000)

$3.750

$5.250

$3.500

$5.250

$3.500

Kepentingan bebas-jumlah yg harus dibayarkan


kepada masing masing sekutu..
Pembayaran utk menutup pinjaman..
Pembayaran utk menutup modal .

1.
2.

$3.750

Dalam menetapkan jumlah yang harus dibayarkan


kepada masing masing sekutu, hal hal yang harus
dipertimbangkan ialah kemungkinan:
Bahwa kerugian akan timbul dari sisa aktiva yang tidak
terjual
Bahwa kegagalan akan timbul bagi perusahaan untuk
memperoleh kembali sesuatu dari para sekutu yg
mungkin kekurangan modal dalam keadaan ini.

10

PROGRAM PEMBAGIAN UANG KAS


Prosedur ini membutuhkan penghitungan dan
penyusunan skedul untuk setiap pembagian uang kas
yg diusulkan sampai kepentingan para sekutu dapat
ditetapkan dalam rasio laba-rugi
Apabila uang kas diperoleh dari penjualan aktiva,
maka uang kas ini akan dibagikan kepada para
sekutu sesuai dengan program ini.
Untuk menggambarkan sifat dari pendekatan
alternatif ini, asumsikan bahwa perkiraan modal F
dan G tepat menjelang persekutuan firma dilikuidasi
adalah sbb:

Modal F
$30.000

Modal G
$25.000

Asumsikan bahwa F dan G berbagi laba dalam rasio


yang sama. Karena F tidak harus menutup dalam
jumlah yg lebih besar untuk setiap kerugian realisasi
aktiva daripada jumlah kerugian realisasi yg harus
ditutup oleh G, maka jelas, bahwa uang kas pertama
yg tersedia untuk dibagikan kepada para sekutu
harus dibayarkan kepada F. F dapat dibayar dengan
total $5.000 sebelum saldo modalnya dikurangi
sampai jumlahnya sama dengan saldo modal G.
karena perkiraan modal ditetapkan dalam rasio labarigi, maka pembagian uang kas berikutnya dapat
dilakukan dalam rasio ini-dalam hal ini dengan rasio
yg sama.

11

Akan tetapi, asumsikan bahwa G dan F berbagi laba


masing masing 75% dan 25%. Dalam hal ini, G
harus menerima lebih dulu pembagian uang kas.
Kerugian yg dapat di bebankan kepada G hanya
sebesar 25/75 atau 1/3 dari jumlah yg dapat
dibebankan kepada F. kenyataan, bahwa klaim G
mengandung prioritas terhadap uang kas sebesar
$15.000 yang dapat kita tetapkan dalam contoh di
muka. Akan tetapi sering terjadi bahwa saldo modal
dan rasio laba-rugi tidak segera dapat kita analisis.
Untuk ini kita perlu membuat penghitungan tersendiri
untuk menentukan program prioritas. Penghitungan
yang diterapkan dalam kaitannya dengan contoh
diatas, diperlihatkan sbb:

12

Contoh Pengembangan Program Prioritas


Pembayaran

Contoh:
Dengan membagi kepentingan masing masing
sebesar $77.500,$60.000,dan$50.000 dengan rasio
0.5, 0.3, 0.2, kita peroleh saldo penutup kerugian
bagi X, Y, & Z masing masing $155.000, $200.000,
dan $250.000. Pengembangan program prioritas
pembayaran nampak sbb:

Firma X, Y & Z
Program Prioritas Pembagian Uang Kas Dalam Likuidasi Persekutuan Firma
1 Juli 1987

13

Dalam pengembangan program prioritas pembayaran


untuk firma X, Y & Z pada awal likuiditas, kerugian
maksimum yg dapat ditutupoleh masing masing
kepentingan sekutu kita hitung lebih dulu.
Saldo pinjaman disatukan dengansaldo modal untuk
menetapkan kepentingan para sekutu
Dan kepentingan ini dibagi kepada masing masing
sekutu menurut rasio laba-rugi yg dinyatakan dalam
persentase.
Kemudian uang kas dibagikan dengan cara yg
memungkinkankepentingan para sekutu lebih
mendekati saat dimana mereka dapat menutup
kerugian persekutuan firma yg sama

Informasi yang diberikan dalam program prioritas


pembayaran diatas ini dapat diikhtisarkan sbb:
1.
2.
3.

Uang kas pertama $10.000 yg tersedia bagi para


sekutu harus dibayarkan lebih dulu kepada Z
Uang kas berikutnya sebesar $22.500 harus
dibayarkan kepada Y dan Z dalam rasio 30:20
Jumlah yg melebihi $32.500 harus dibayarkan
kepada X, Y, & Z dalam rasio laba-rugi 50:30:20

14

Pembagian Cicilan Berdasarkan Program


Prioritas Pembayaran
Agar lebih jelas program prioritas pembayaran,
asumsikan bahwa uang kas yg tersedia untuk
dibagikan kepada X, Y, & Z tiap bulan sama seperti
disebutkan dalam contoh di muka. Dengan demikian,
uang kas yang tersedia bagi para sekutu adalah sbb:
Juli $7.500
Agustus.. $20.000
September. $12.500
Oktober.. $50.000

Pembagian uang kas dengan cara cicilan dihitung


sbb:
Cicilan Bulan Juli - $7.500
Dapat dibayarkan
kepada

X
Pembagian I: dapat dibayarkan
kepada Z$10.000
Jumlah yang dapat dibayarkan
kepada
Z dalam bulan Juli.. 7.500
Saldo pembagian I ..$2.500

$7.500
$7.500

15

Cicilan Bulan Agustus - $20.000


D apat
d ib a y a r k a n
kepada

X
P e m b a g ia n I : s a ld o y a n g d a p a t
d ib a y a r k a n k e p a d a Z
$ 2 .5 0 0
J u m la h y a n g d a p a t d ib a y a r k a n k e p a d a
Z d a la m
b u la n A g u s t u s ..
$ 2 .5 0 0
P e m b a g ia n I I : d a p a t d ib a y a r k a n
k e p a d a Y d a n Z ,r a s io
3 0 :2 0
$ 2 2 .5 0 0
J u m la h y a n g d a p a t d ib a y a r k a n k e p a d a
Y d a n Z d a la m b u la n A g u s t u s

$ 1 7 .5 0 0
P e m b a g ia n I I I s a ld o ..
$ 5 .0 0 0

$ 2 .5 0 0

$ 1 0 .5 0 0
$ 1 0 .5 0 0

7 .0 0 0
$ 9 .5 0 0

Cicilan Bulan September - $12.500

Dapat Dibayarkan kepada


X
Pem bagian II saldo yang dapat
dibayarkan kepada Y dan Z,rasio 30:20

$5.000
Jum lah yang dapat dibayarkan kepada
Y dan Z dalam bulan Septem ber ..
5.000
Pem bagian III dapat dibayarkan
kepada X, Y, dan Z,rasio 50:30:20 .. $3.750
$7.500
$3.750

$3.000

$2.000
1.500

2.250
$5.250

$3.500

16

Cicilan Bulan Oktober - $50.000

Dapat dibayarkan kepada

Pem bagian III


dapat dibayarkan
kepada X, Y,dan Z,
rasio 50:30:20

$25.000

$15.000

$10.000

USAHA PATUNGAN (JOINT VENTURES)


Yaitu : suatu usaha perdagangan khusus yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih atau oleh
kesatuan usaha, yang dihentikan apabila tujuan yang
ditetapkan tercapai. Seperti pengembangan atau
penjualan sebidang tanah, pembangunan sebuah
jembatan,pembelian dan penjualan surat surat
berharga, atau eksplorasi dan pengeboran mainyak
atau gas.
Karena usaha patungan hanya untuk tujuan tertentu,
maka wewenang dan tugas para anggota terbatas
pada tujuan ini.

17

Usaha patungan merupakan persetujuan firma,


maka pembagian laba-rugi dilakukan dengan rasio
yang sama (dibagi rata)
Pada umumnya,seorang anggota dari usaha
patungan ditugaskan sebagai sekutu pengelolah
dan kepadanya diberikan imbalan khusus atas
tugasnya itu.
Ada dua metode akuntansi untuk usaha patungan:
1. Buku buku tersendiri atau terpeisah
diselenggarakan untuk usaha patungan
2. Buku buku tersendiri tidak
diselenggarakan,tetapi perkiraan untuk transaksi
usaha patungan dicatat dalam buku seorang
sekutu atau lebih.

Pada penyelenggaraan buku buku tersendiri

18

Apabila usaha patungan diselenggarakan untuk jangka waktu


relatif panjang dan menyangkut sejumlah besar transaksi,maka
sebaliknya dibuka seperangkat buku buku tersendiri.
Sebaliknya, apabila hanya menyangkut jangka pendek dan
transaksi yang terjadi sederhana saja, maka buku buku yang
tersendiri tidak dibutuhkan.
Apabila usaha patungan diselenggarakan buku buku
tersendiri, maka transaksinya dicatat dalam buku buku
seperti cara pembukuan untuk transaksi persekutuan firma yang
telah dibahas dimuka.
Apabila masing masing sekutu menyelenggarakan buku
buku tersendiri yang mengikhtisarkan kegiatan perusahaannya
sebagai kegiatan pribadi, maka kepentingan dalam usaha
patungannya, yang sama halnya dengan setiap kepentingan
dalam persekutuan firma, ditetapkan dan dihitung sebagai
investasi.

19

Apabila usaha patungan tidak diselenggarakan buku


buku tersendiri, maka kegiatan usaha patungan
harus diikhtisarkan dalam buku buku masing
masing sekutu.
Jika masing masing sekutu menyelenggarakan
seperangkat buku buku tersendiri dan agar
perangkat buku buku ini lengkap, maka masing
masing sekutu harus memberitahukan kepada sekutu
lainnya mengenai semua transaksi yang telah ia
bukukan dalam usaha patungan
Untuk melaporkan kegiatan usaha patungan dalam
buku masing masing sekutu, sebuah perkiraan
usaha patungan dibebani (didebet) untuk semua
biaya usaha patungan dan dikredit untuk semua
pendapatan usaha patungan

Tanpa penyelenggaraan buku buku tersendiri

20

Contoh Akuntansi untuk Usaha Patungan


Asumsikan bahwa A, B, dan C menandatangani
pendirian sebuah usaha patungan untuk kegiatan
pembelian, pengembangan, dan penjualan sebidang
tanah. A ditetapkan sebagai sekutu pengelola: pada
pembubaran usaha patungan ini, imbalan khusus
sebesar $5.000 harus diberikan kepadanya dan saldo
laba harus dibagi dalam rasio investasi sekutu.
Transaksi dan ayat ayat jurnal yang dibutuhkan
pada prosedur alternatif dapat dilihat pada jurnal
penyelenggaraan buku buku tersendiri dan
dibawah ini :

21

Contoh:
jika usaha patungan tidak diselenggarakan buku buku tersendiri,
Maka perkiraan usaha patungan dalam buku masing masing
sekutu dibebani (didebet) dengan semua biaya usaha patungan
dan dikredit dengan semua pendapatan usaha patungan.
Saldo debet dalam perkiraan usaha patungan,selama usaha
patungan berlangsung, akan ditetapkan sebagai jumlah
investasi bersih dalam usaha patungan
Saldo kredit dalam perkiraan investasi pada pembubaran usaha
patungan, menunjukkan bahwa semua pendapatan usaha
patungan melebihi semua biaya dan pengeluaran dan diperoleh
laba;Perkiraan investasi ditutup dengan mendebetnya dan
perkiraan sekutu dikredit

Saldo debet dalam perkiraan investasi pada pembubaran usaha


patungan, menunjukkan bahwa semua biaya dan pengeluaran
melebihi semua pendapatan usaha patungan, dan timbul
kerugian;perkiraan investasi kita tutup dengan mengkreditnya
dan perkiraan sekutu kita debet.
Perkiraan sekutu dalam aktiva bersih usaha patungan:saldo
kredit menunjukkan pertanggungjawaban (accountability) usaha
patungan terhadap sekutu sedangkan saldo debet menunjukkan
pertanggungjawaban sekutu terhadap usaha patungan .
Untuk melaporkan operasi usaha patungan dalam buku buku
masing masing sekutu, aktiva dan kewajiban lainnya pada
umumnya hanya ditetapkan dalam buku sekutu pengelola,
daripada saldo investasi usaha patungan misalnya: kas usaha
patungan, piutang usaha hutang usaha usaha patungan. Saldo
dalam sekutu lainnya terbatas hanya pada investasi dalam
usaha patungan dan saldo dengan sekutu sekutu lainnya.

22

Jika usaha patungan berjalan di luar periode fiskal reguler


masing masing sekutu, dan jika usaha itu bersifat spekulasi
dan keberhasilan usaha tidak dapat dipastikan, maka faham
konservatisme menyatakan, bahwa laba tidak harus ditetapkan
sampai usaha yang berjalan dirampungkan seluruhnya.
Jika kegiatan usaha patungan dicatat dalam buku masing
masing sekutu, maka penetapan laba sebelum usaha itu selesai
dicatat dengan jalan mendebet perkiraan usaha patungan untuk
laba akrual dan mengkredit perkiraan sekutu. Penetapan
kerugian sebelum usaha bersangkutan selesai dilakukan dengan
jalan mendebet perkiraan sekutu dan mengkredit perkiraan
usaha patungan.
Jika usaha patungan tidak diselenggarakan buku buku
tersendiri, maka kepentingan seorang sekutu dalam usaha
patungan dihitung dari saldo perkiraan yang berkaitan dengan
usaha bersangkutan, yang tercantum dalam buku bukunya
sendiri.

Perkiraan dengan saldo debet menyatakan aktiva usaha


patungan, yang masih harus diperoleh kembali atau yang masih
harus direalisasi, atauklaim usaha patungan terhadap sekutu
sekutu lainnya.
Sedangkan perkiraan dengan saldo mengkredit menyatakan
klaim pihak luar atau kepentingan sekutu lainnya dalam aktiva
usaha patungan.
Selisih antara saldo debet dan saldo kredit pada buku masing
masing sekutu, mengukur kepentingan masing masing sekutu
dalam usaha patungan.

23

Catatan:
Bahwa perkiraan usaha patungan yang diselenggarakan oleh
seorang sekutu pengelola sudah cukup untuk menetapkan
kegiatan usaha patungan dan untuk memberikan data data
yang dibutuhkan pada penyelesaian pembubaran usaha
patungan. Akan tetapi, apabila perkiraan usaha patunagn
diselenggarakan oleh semua sekutu, maka timbul pengecekan
atas ketetapan dan kebenaran catatan yang diselenggarakan
oleh sekutu pengelola dan penyelesaiannya dengan sekutu
lainnya pada pembubaran usaha patungan.

Kepentingan A
(dalam 000)
Kas usaha patungan $40
Usaha patungan
160
$200
Dikurangi kredit
B
$60
C
40
100
Kepentingan A

Kepentingan B
(dalam 000)

Kepentingan C
( dalam 000)

Usaha patungan
Dikurangi kredit
A
$60
B
40

$160

100

Usaha patungan $160


Dikurangi kredit
A
$60
B
60
120

Kepentingan B

$60

Kepentingan C

$40

$100
100

24

Perseroan Usaha Patungan


Menurut : Accounting Principle Board adalah:
suatu perseroan yang dimiliki dan dioperasikan oleh
kelompok bisnis kecil (usaha usaha patungan)
sebagai suatu bisnis yang terpisah dan spesifik atau
proyek untuk keuntungan mutualis dari anggota
kelompok. Perseroan usaha patungan tidak memiliki
saham yang dijual secara umum. Jadi masalah
pencatatan umumnya berkaitan dengan perlakuan
usaha patungan ini pada laporan keuangan individu.

25

Anda mungkin juga menyukai