Anda di halaman 1dari 33

Tugas Akuntansi Keuangan Lanjutan I

Anggota :
 Fherrin Tanu Wijaya (163010029)
 Nadia (163010034)
 Aileen Vanora (163010044)
 Olivia (163010045)
 Nerissa Arviana Wijaya (163010049)
I. Mendirikan Persekutuan
 Persekutuan (partnership) merupakan gabungan dua orang atau
lebih yang memiliki dan menjalankan usaha untuk mendapatkan laba.
 Persekutuan jarang digunakan jika dibandingkan dengan perusahaan
perseorangan. Persekutuan memiliki beberapa karakteristik dengan
pengaruh akuntansi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis persekutuan
yang diakui oleh Kitab Undang‐Undang Hukum Perdata (KUHP) :
Persekutuan Perdata, Firma, dan Persekutuan Terbatas (CV).
 Persekutuan memiliki masa yang terbatas. Persekutuan akan
berakhir saat seorang rekan mengundurkan diri dari anggota pemilik
perusahaan.
 Dalam kebanyakan persekutuan, para rekan memiliki kewajiban yang
tidak terbatas, artinya setiap rekan secara individu memiliki kewajiban
pada kreditur atas utang‐utang yang dibuat oleh persekutuan. Jadi,
jika persekutuan tidak memiliki kemampuan melakukan pembayaran,
para rekan harus menyediakan aset pribadi yang memadai untuk
menyelesaikan kewajiban persekutuan.
 Para rekan memiliki kepemilikan bersama atas properti persekutuan.
Properti yang diinvestasikan dalam persekutuan oleh seorang rekan
akan menjadi properti bersama seluruh rekan. Saat persekutuan
berakhir, klaim para rekan atas aset diukur berdasarkan jumlah saldo
dalam akun modal mereka.
 Karakteristik persekutuan lainnya adalah agen kebersamaan, artinya
setiap rekan merupakan wakil perusahaan. Tindakan setiap rekan
mengikat persekutuan secara keseluruhan dan menjadi tanggung
jawab seluruh rekan.
 Persekutuan, seperti perusahaan perseorangan, merupakan entitas
yang tidak dikenakan pajak sehingga tidak perlu membayar pajak
penghasilan perusahaan. Akan tetapi, pendapatan dan beban serta
hasil operasi perusahaan lainnya harus dilaporkan setiap tahun ke
Kantor Pajak. Selanjutnya, para rekan harus melaporkan bagian laba
mereka dalam persekutuan saat melaporkan pajak penghasilan pribadi.
 Persekutuan dibentuk berdasarkan sebuah kontrak, yang disebut
perjanjian persekutuan (partnership agreement) atau pasal persekutuan
(arcticles of partnership).
 Perjanjian tersebut harus mencantumkan pernyataan yang
menyangkut hal‐hal yang berhubungan dengan jumlah investasi
yang perlu ditanamkan. batas penarikan investasi, pembagian
laba atau rugi, dan keikutsertaan dan pengunduran diri rekan.
 Bentuk persekutuan kurang banyak digunakan dibandingkan
dengan perusahaan perseorangan atau perseroan terbatas.
Akan tetapi, persekutuan memiliki kelebihan untuk membawa
lebih banyak modal, kemampuan manajerial, dan pengalaman.
Jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan.
Persekutuan secara relatif lebih mudah dibentuk dan tidak
banyak mengeluarkan biaya untuk pengelolaan karena hanya
memerlukan satu perjanjian antara dua orang atau lebih.
 Kekurangan utama persekutuan adalah kewajiban para rekan
yang tidak terbatas. Selain itu, masa persekutuan terbatas, dan
satu rekan dapat mengikat persekutuan dalam suatu kontrak.
Untuk memperoleh modal dalam jumlah besar juga merupakan
hal yang lebih sulit bagi persekutuan jika dibandingkan dengan
perseroan terbatas.
II. Akuntansi Persekutuan dengan Buku –
Buku Baru

Apabila persekutuan dengan menggunakan buku - buku


baru yang baru, maka berarti buku - buku perusahaan
perseorangan ditutup dan pencatatan perusahaan
persekutuan.
1. Penutupan Buku - Buku Perseorangan
Penutupan buku - buku perseorangan dilakukan dengan
mendebitkan rekening - rekening pasiva dan mengkreditkan
rekening - rekening aktiva.
2. Pencatatan Perusahaan Persekutuan
Pencatatan yang dibuat oleh persekutuan sehubungan dengan
pembentukan persekutan tersebut meliputi :
a. Mencatat setoran modal yang berupa perusahaan
berdasarkan nilai yang telah disepakati
b. Mencatat setoran sekutu yang lain
Contoh Soal
Pada awal tahun 2011, Tuan Agus dan Tuan Budi
sepakat untuk mendirikan Persekutuan Abu. Tuan
Agus sudah mempunyai perusahaan perseorangan dan
akan menggunakan aktiva bersih perusahaan
perseorangan tersebut sebagai setoran modal. Tuan
Budi akan menyetor modal berupa kas sebesar
Rp150.000.000. Neraca perusahaan perseorangan
Tuan Agus yaitu sebagai berikut:
Perusahaan Dagang “Agus”
Neraca
Per 1 Januari 2011

AKTIVA
Kas Rp25.000.000
Piutang Dagang Rp30.000.000
Persediaan Barang Dagangan Rp35.000.000
Tanah Rp28.000.000
Gedung Rp25.000.000
Ak. Penyusutan (Rp15.000.000) Rp10.000.000

Peralatan Rp15.000.000
Ak. Penyusutan (Rp 8.000.000) Rp 7.000.000
TOTAL AKTIVA Rp135.000.000

PASIVA
Utang bank Rp55.000.000
Modal Agus Rp80.000.000
TOTAL PASIVA Rp135.000.000
Dalam hubungannya dengan setoran Agus tersebut
telah disepakati adanya penyesuaian sebagai berikut:
1. Cadangan kerugian piutang diakui sebesar 10%
dari saldo piutang dagang.
2. Persediaan dinilai berdasarkan nilai pasarnya yaitu
Rp40.000.000
3. Diakui adanya goodwill sebesar Rp10.000.000
4. Nilai tanah disepakati sebesar Rp40.000.000
5. Diakui adanya utang biaya sebesar Rp4.000.000
Penyelesaian
Catatan yang dibuat oleh Perusahaan Dagang “Agus”, yaitu
untuk menutup buku – bukunya:
Utang Bank Rp55.000.000
Modal Agus Rp80.000.000
Ak. Penyusutan Gedung Rp15.000.000
Ak. Penyusutan Peralatan Rp8.000.000
Kas Rp25.000.000
Piutang Dagang Rp30.000.000
Persediaan Barang Dagang Rp35.000.000
Tanah Rp28.000.000
Gedung Rp25.000.000
Peralatan Rp15.000.000
Penyelesaian
Catatan yang dibuat oleh Persekutuan Abu:
1. Untuk mencatat setoran Tuan Agus
Kas Rp25.000.000
Piutang Dagang Rp30.000.000
Persediaan Barang Dagang Rp40.000.000
Tanah Rp40.000.000
Gedung Rp25.000.000
Peralatan Rp25.000.000
Goodwill Rp10.000.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp3.000.000
Ak. Penyusutan Gedung Rp15.000.000
Ak. Penyusutan Peralatan Rp8.000.000
Utang Bank Rp55.000.000
Utang Biaya Rp4.000.000
Modal Agus Rp100.000.000
Ket : Modal Agus sebesar Rp100.000.000 adalah pengurangan total Aktiva dengan
Kewajiban
Penyelesaian

Catatan yang Dibuat oleh Persekutuan Abu:


2. Untuk mencatat setoran Tuan Budi
Kas Rp150.000.000
Modal Budi Rp150.000.000
Persekutuan ABU
Neraca
Per 1 Januari 2011

AKTIVA
Kas Rp175.000.000
Piutang Dagang Rp30.000.000
Kerugian (Rp3.000.000) Rp27.000.000

Persediaan Barang Dagang Rp40.000.000


Tanah Rp40.000.000
Gedung Rp25.000.000
Ak. Penyusutan (Rp15.000.000) Rp10.000.000

Peralatan Rp15.000.000
Ak. Penyusutan (Rp8.000.000) Rp7.000.000
Goodwill Rp10.000.000
TOTAL AKTIVA Rp309.000.000
Persekutuan ABU
Neraca
Per 1 Januari 2011

PASIVA
Utang :
Utang bank Rp55.000.000
Utang biaya Rp4.000.000
Rp59.000.000
Modal :
Modal Agus Rp100.000.000
Modal Budi Rp150.000.000
Rp250.000.000
Total Pasiva Rp309.000.000
III. Akuntansi Persekutuan dengan Buku
– Buku Lama

 Menggunakan buku-buku lama artinya bahwa


persekutuan akan melanjutkan buku-buku yang telah
dipakai oleh perusahaan perseorangan.
 Catatan yang harus dibuat persekutuan dalam
menggunakan buku-buku lama meliputi :
1. Menyesuaikan saldo buku-buku lama ke nilai pasar
yang telah disepakati. Selisih antara nilai buku
dengan nilai pasar dipindah ke rekening modal
sekutu yang bersangkutan.
2. Mencatat setoran sekutu yang lain.
Contoh Soal
 Pada awal tahun 1991, Tuan Agus dan Tuan Budi
sepakat untuk mendirikan Persekutuan Abu. Tuan
Agus sudah mempunyai perusahaan perseorangan
dan akan menggunakan aktiva bersih perusahaan
perseorangan tersebut sebagai setoran modal. Tuan
Budi akan menyetorkan modal berupa kas sebesar
Rp. 150.000.000.
 Neraca perusahaan perseorangan Tuan Agus pada
saat itu adalah seperti pada Tabel berikut ini :
Perusahaan Dagang “Agus”
Neraca
Per 1 Januari 1991

AKTIVA
Kas Rp25.000.000
Piutang Dagang Rp30.000.000
Persediaan Barang Dagangan Rp35.000.000
Tanah Rp28.000.000
Gedung Rp25.000.000
Ak. Penyusutan (Rp15.000.000) Rp10.000.000

Peralatan Rp15.000.000
Ak. Penyusutan (Rp 8.000.000) Rp 7.000.000
TOTAL AKTIVA Rp135.000.000

PASIVA
Utang bank Rp55.000.000
Modal Agus Rp80.000.000
TOTAL PASIVA Rp135.000.000
Dalam hubungannya dengan setoran Agus tersebut
telah disepakati adanya penyesuaian sebagai berikut:
1. Cadangan kerugian piutang diakui sebesar 10%
dari saldo piutang dagang.
2. Persediaan dinilai berdasarkan nilai pasarnya yaitu
Rp40.000.000
3. Diakui adanya goodwill sebesar Rp10.000.000
4. Nilai tanah disepakati sebesar Rp40.000.000
5. Diakui adanya utang biaya sebesar Rp4.000.000
Penyelesaian

Apabila Persekutuan Abu akan menggunakan buku-


buku lama maka pembentukan persekutuan akan
dicatat :
1. Untuk menyesuaikan saldo-saldo per pembukuan
lama, yaitu :
Persediaan Rp 5.000.000
Tanah Rp 12.000.000
Goodwill Rp 10.000.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp 3.000.000
Utang Biaya Rp 4.000.000
Keterangan :

Tambahan Modal Agus sebesar Rp 20.000.000 tersebut berasal dari :

Yang menambah
modal :
Persediaan
Nilai Pasar Rp 40.000.000
Nilai Buku Rp (35.000.000)
Kenaikan Nilai Persediaan Rp 5.000.000
Tanah
Nilai Pasar Rp 40.000.000
Nilai Buku Rp (28.000.000)
Kenaikan Nilai Tanah Rp 12.000.000
Pengakuan Goodwill Rp 10.000.000
Jumlah Penambahan Modal Rp 27.000.000

Yang mengurangi
modal :
Kerugian Piutang = 10% x Rp 30.000.000 Rp (3.000.000)
Utang Biaya Rp (4.000.000)
Jumlah Pengurangan Modal Rp (7.000.000)

Kenaikan Modal Agus Rp 20.000.000


Penyelesaian

2. Untuk mencatat setoran Tuan Budi


Kas Rp150.000.000
Modal Budi Rp150.000.000
Persekutuan ABU
Neraca
Per 1 Januari 1991

AKTIVA
Kas Rp175.000.000
Piutang Dagang Rp30.000.000
Kerugian (Rp3.000.000) Rp27.000.000

Persediaan Barang Dagang Rp40.000.000


Tanah Rp40.000.000
Gedung Rp25.000.000
Ak. Penyusutan (Rp15.000.000) Rp10.000.000

Peralatan Rp15.000.000
Ak. Penyusutan (Rp8.000.000) Rp7.000.000
Goodwill Rp10.000.000
TOTAL AKTIVA Rp309.000.000
Persekutuan ABU
Neraca
Per 1 Januari 2011

PASIVA
Utang :
Utang bank Rp55.000.000
Utang biaya Rp4.000.000
Rp59.000.000
Modal :
Modal Agus Rp100.000.000
Modal Budi Rp150.000.000
Rp250.000.000
Total Pasiva Rp309.000.000
IV. Pembagian Laba-Rugi dalam
Persekutuan
Sejak berdirinya persekutuan dan operasinya
akan menghasilkan laba-rugi selama satu
periode akuntansi. Pembagian laba-rugi
persekutuan harus dicantumkan dalam akte
pendirian persekutuan. Jika tidak dijelaskan,
maka pembagian laba-rugi akan dibagi sama
diantara para sekutu.

Metode pembagian laba-rugi adalah metode


atau cara yang digunakan untuk dasar
penghitungan pembagian laba-rugi. Ada
berbagai macam metode pembagian laba-rugi
yang digunakan.
Contoh Soal
Ny. Mirna dan Tn. Fikri sepakat mendirikan persekutuan yang
diberi nama “Fa. MirFik”. Setoran modal masing - masing
sekutu dalam satu periode akuntansi adalah sebagai berikut :

Apabila diketahui total pendapatan dan biaya persekutuan


pada tahun 2013 masing-masing sebesar Rp 25.000.000 dan
Rp 10.000.000, maka laba bersih persekutuan tahun 2013
adalah Rp 15.000.000.
1. Laba Rugi dibagi sama/dibagi rata
Jurnal “Fa. MirFik” atas pembagian laba-rugi :
Ikhtisar Laba-Rugi Rp 15.000.000,00
Modal Ny. Mirna Rp 7.500.000,00
Modal Tn. Fikri Rp 7.500.000,00
Keuntungan sebesar Rp 15.000.000,00 dimana masing-masing
sekutu menerima 1/2 bagian (Rp 7.500.000,00).

2. Laba Rugi dibagi dengan rasio tertentu


Apabila kedua belah pihak setuju untuk berbagi laba dalam rasio
Ny. Mirna : Tn. Fikri = 55% : 45%.
Jurnal “Fa. MirFik” atas pembagian laba-rugi :
Ikhtisar Laba-Rugi Rp 15.000.000,00
Modal Ny. Mirna (55% x 15jt) Rp 8.250.000,00
Modal Tn. Fikri (45% x 15jt) Rp 6.750.000,00
3. Laba Rugi dibagi berdasarkan modal
a. Laba rugi dibagi dengan perbandingan modal awal periode
Modal awal Ny.Mirna : Rp 15.000.000
Modal awal Tn.Fikri : Rp 20.000.000
Total modal awal : Rp 35.000.000
Jurnal “Fa. MirFik” atas pembagian laba-rugi :
Ikhtisar Laba-Rugi Rp 15.000.000,00
Modal Ny. Mirna (15jt / 35jt x 15jt) Rp 6.428.571,00
Modal Tn. Fikri (20jt / 35jt x 15jt) Rp 8.571.429,00

b. Laba rugi dibagi dengan perbandingan modal akhir periode


Modal akhir Ny.Mirna : Rp 21.000.000
Modal akhir Tn.Fikri : Rp 23.000.000
Total modal akhir Rp 44.000.000
Jurnal “Fa. MirFik” atas pembagian laba-rugi :
Ikhtisar Laba-Rugi Rp 15.000.000,00
Modal Ny. Mirna (21jt / 44jt x 15jt) Rp 7.159.091,00
Modal Tn. Fikri (23jt / 44jt x 15jt) Rp 7.840.909,00
c. Laba rugi dibagi dengan perbandingan modal rata-
rata tiap periode
Jika pembagian laba didasarkan pada rata-rata modal untuk
tahun itu, maka kalkulasinya adalah sebagai berikut :
c. Laba rugi dibagi dengan perbandingan modal rata-rata
tiap periode

Modal rata-rata Ny.Mirna : Rp 19.500.000


Modal rata-rata Tn.Fikri : Rp 21.583.333
Total modal awal : Rp 41.083.333

Laba Ny.Mirna = Rp 19.500.000 / Rp 41.083.333 x Rp 15.000.000


= Rp 7.119.676
Laba Tn.Fikri = Rp 21.583.333 / Rp 41.083.333 x Rp 15.000.000
= Rp 7.880.324

Jurnal “Fa. MirFik” atas pembagian laba-rugi :


Ikhtisar Laba-Rugi Rp 15.000.000,00
Modal Ny. Mirna Rp 7.119.676,00
Modal Tn. Fikri Rp 7.880.324,00
4. Laba Rugi dibagi setelah dikurangi bonus dan gaji, kemudian sisanya
dapat dibagi sama, dengan perbandingan tertentu atau dengan rasio
tertentu
Diasumsikan bahwa si Ny.Mirna mendapatkan bonus atas kinerjanya, ia diberikan bonus
sebesar 20% dari laba sebelum dikurangi bonus. Selain itu mereka menerima penyisihan
gaji sebesar Ny.Mirna Rp 400.000 dan Tn.Fikri Rp 500.000 setiap bulan. Pembagian sisa
saldo laba ditentukan dibagi berdasarkan rasio 60%:40%. Laba sebesar Rp 15.000.000
sebelum penetapan pemberian bonus dan gaji dibagikan kepada para sekutu dengan
penyelesaian sbb :
Gaji Ny.Mirna : 12 bulan x Rp 400.000 = Rp 4.800.000
Gaji Tn.Fikri : 12 bulan x Rp 500.000 = Rp 6.000.000
Total gaji yang dibagikan Rp 10.800.000
4. Laba Rugi dibagi setelah dikurangi bonus dan gaji, kemudian sisanya
dapat dibagi sama, dengan perbandingan tertentu atau dengan rasio
tertentu
Mencatat atas pemberian bonus pada Ny.Mirna, jurnalnya :
Ikhtisar Laba-Rugi Rp 3.000.000,00
Modal Ny. Mirna Rp 3.000.000,00

Mencatat atas pemberian gaji para sekutu, jurnalnya :


Ikhtisar Laba-Rugi Rp 10.800.000,00
Modal Ny. Mirna Rp 4.800.000,00
Modal Tn. Fikri Rp 6.000.000,00

Mencatat atas pembagian sisa laba persekutuan, jurnalnya :


Ikhtisar Laba-Rugi Rp 1.200.000,00
Modal Ny. Mirna Rp 720.000,00
Modal Tn. Fikri Rp 480.000,00

Maka total dana yang diterima oleh masing-masing sekutu pada tahun 2013, jurnalnya :
Ikhtisar Laba-Rugi Rp 15.000.000,00
Modal Ny. Mirna Rp 8.520.000,00
Modal Tn. Fikri Rp 6.480.000,00
5. Laba Rugi dibagi setelah dikurangi gaji dan bunga modal, kemudian sisanya
dapat dibagi sama, dengan perbandingan tertentu atau dengan rasio tertentu
Diasumsikan bahwa si Ny.Mirna dan Tn.Fikri mendapatkan bunga atas modal sebesar 6%, dari
laba sebelum dikurangi bonus. Selain itu mereka menerima penyisihan gaji sebesar Ny.Mirna Rp
400.000 dan Tn.Fikri Rp 500.000 setiap bulan. Pembagian sisa saldo laba ditentukan dibagi
berdasarkan rasio 60%:40%. Laba sebesar Rp 15.000.000 sebelum penetapan pemberian bonus
dan gaji dibagikan kepada para sekutu dengan penyelesaian sbb :
Gaji Ny.Mirna : 12 bulan x Rp 400.000 = Rp 4.800.000
Gaji Tn.Fikri : 12 bulan x Rp 500.000 = Rp 6.000.000
Total gaji yang dibagikan Rp 10.800.000
Mencatat atas pemberian bunga modal para sekutu, jurnalnya :
Ikhtisar Laba-Rugi Rp 2.465.000,00
Modal Ny. Mirna Rp 1.170.000,00
Modal Tn. Fikri Rp 1.295.000,00
Mencatat atas pemberian gaji para sekutu, jurnalnya :
Ikhtisar Laba-Rugi Rp 10.480.000,00
Modal Ny. Mirna Rp 4.800.000,00
Modal Tn. Fikri Rp 6.000.000,00
Mencatat penutupan rekening ikhtisar laba rugi, jurnalnya :
Ikhtisar Laba-Rugi Rp 1.735.000,00
Modal Ny. Mirna Rp 1.041.000,00
Modal Tn. Fikri Rp 694.000,00
Maka total dana yang diterima oleh masing-masing sekutu pada tahun 2013, jurnalnya :
Ikhtisar Laba-Rugi Rp 15.000.000,00
Modal Ny. Mirna Rp 7.011.000,00
Modal Tn. Fikri Rp 7.989.000,00

Anda mungkin juga menyukai