Anda di halaman 1dari 6

Contoh 1 :

Pada tanggal 1 September tahun 2005, PT Graha Property menjual 10 unit rumah dengan harga
pokok per kapling Rp 300.000.000,00 dan dijual dengan harga Rp 400.000.000,00 ditambah bunga
10% per tahun. Pembayaran angsuran dilakukan setiap semester (6 bulanan) selama 5 tahun atau 10
semester (10 kali angsuran), uang muka 20% dan bunga dihitung dari sisa pinjaman.
Diminta:
1. Buat skedul pembayaran angsurannya
2. Jurnal transaksi penjualan angsuran dengan asumsi menggunakan metode laba kotor diakui
pada saat penjualan dan metode laba kotor diakui sejalan dengan penerimaan kas.
Penyelesaian :
1. Skedul pembayaran angsuran ( dalam ribuan Rp )

Angsuran Tgl bayar Bunga Angsuran Jml Sisa harga


ke pembayara kontrak
n
1 Sept 05 - - - 4.000.000
(U.muka) 1 Sept 05 - 800.000 800.000 3.200.000
I 1 Mrt 06 160.000 320.000 480.000 2.880.000
II 1 Sept 06 144.000 320.000 464.000 2.560.000
III 1 Mrt 07 128.000 320.000 448.000 2.240.000
IV 1 Sept 07 112.000 320.000 432.000 1.920.000
V 1 Mrt 08 96.000 320.000 416.000 1.600.000
VI 1 Sept 08 80.000 320.000 400.000 1.280.000
VII 1 Mrt 09 64.000 320.000 384.000 960.000
VIII 1 Sept 09 48.000 320.000 368.000 640.000
IX 1 Mrt 10 32.000 320.000 352.000 320.000
X 1 Sept 10 16.000 320.000 336.000 0
Jumlah Total 880.000 4.000.000 4.880.000 -

2. Jurnal transaksi penjualan angsuran dengan menggunakan


a. metode laba kotor diakui saat periode penjualan.
Jurnal yang dibuat sebagai berikut :
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan transaksi Jurnal
1. Pada saat penjualan tgl 1 Sept 05 Kas 800.000
: 10 x Rp 400.000 = 4.000.000 Piutang angsuran 3.200.000
uang muka 20% = 800.000 Rumah 3.000.000
HP rumah : Laba penjualan angs 1.000.000
10 x Rp 300.00 = 3.000.000

2. Ajp tgl 31 Des 05 : Piutang bunga 106.667


Bunga yang masih harus diterima Pendapatan bunga 106.667
4 bulan ( 1 Sept sd 31 Des 05)
4/12 x 10% x 3.200.000 = 106.667
3. Jurnal penutup tgl 31 Des 05 : Laba penjualan angs
Menutup rekening nominal 1.000.000 Pendapatan bunga
ke iktisar laba rugi 106.667
Iktisar laba rugi 1.106.667
4. Jurnal balik tgl 1 Jan 06 : Pendapatan bunga 106.667
Reversal entries atas bunga yang Piutang bunga 106.667
akan diterima th. 2005
5. Penerimaan angsuran I Kas 480.000
Tgl 1 Maret 06 : Piutang angsuran 320.000
Angsuran pokok : 3.200.000/10 Pendapatan bunga 160.000
= 320.000
Bunga 6 bln x 10%/thn x 3.200.000
= 160.000
6. Penerimaan angsuran II Kas 464.000
Tgl 1 Sept 06 Piutang angsuran 320.000
Angsuran pokok = 320.000 Pendapatan bunga 144.000
Bunga 6 bln x 10% per tahun x
(3.200.000 – 320.000) = 144.000
7. Ajp tgl 31 Desember 06 : Piutang bunga 85.333
Bunga yang masih harus diterima Pendapatan bunga 85.333
4 bln
4/12 x 10% x (3.200.000 –
640.000) = 85.333

Dari contoh diatas diketahui bahwa dengan menggunakan metode ini pada tahun kedua sudah tidak
ada lagi pengakuan laba atas penjualan angsuran rumah.
a. Metode Laba diakui proporsional dengan penerimaan kas
Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan transaksi Jurnal
1. Pada saat penjualan tgl 1 Sept 05 : Kas 800.000
10 x Rp 400.000 = 4.000.000 Piutang angsuran 3.200.000
uang muka 20% = 800.000 Rumah 3.000.000
HP rumah : LKBD 1.000.000
10 x Rp 300.00 = 3.000.000
2. Ajp tgl 31 Des 05 :
a. Bunga yang masih harus diterima 4 Piutang bunga 106.667
bulan ( 1 Sept sd 31 Des 05) Pendapatan bunga 106.667
4/12 x 10% x 3.200.000 = 106.667

b. Penyesuaian LKBD atau Laba kotor LKBD 200.000


direalisasi (LKD) LKD 200.000
% laba kotor :
1.000.000 x 100% = 25%
4.000.000

Penerimaan kas th.2005 sebesar Rp


800.000.000 (down payment). Jadi
LKD th.2005 adalah 25% x Rp
800.000.000 = Rp 200.000.000
3. Jurnal penutup tgl 31 Des 05 : LKD 200.000
Menutup rekening nominal ke Pendapatan bunga 106.667
iktisar laba rugi Iktisar laba rugi 306.667

4. Jurnal balik tgl 1 Jan 06 : Pendapatan bunga 106.667


Reversal entries atas bunga yang akan Piutang bunga 106.667
diterima th. 2005
5. Penerimaan angsuran I Kas 480.000

Tgl 1 Maret 06 : Piutang angsuran 320.000


Angsuran pokok : 3.200.000/10 Pendapatan bunga 160.000
= 320.000
Bunga 6 bln x 10%/thn x 3.200.000
= 160.000
6. Penerimaan angsuran II Tgl 1 Sept 06 Kas 464.000
Angsuran pokok = 320.000 Piutang angsuran 320.000
Bunga 6 bln x 10% per tahun x (3.200.000 Pendapatan bunga 144.000
– 320.000) = 144.000

7. Ajp tgl 31 Desember 2006


a. Ajp bunga yang masih harus diterima Piutang bunga 85.333
4 bln ( 1 Sept sd 31 Des 06) Pendapatan bunga 85.333
4/12 x 10% x (3.200.000-640.000) =
85.333
b. Penyesuaian LKBD LKBD 160.000
Penerimaan kas th.2006 sebesar Rp LKD 160.000
64.000.000 (angsuran I dan II). Jadi
LKD th.2006 adalah 25% x
Rp
640.000.000 = Rp 160.000.000
8. Jurnal penutup tgl 31 Des 06 : Menutup LKD 160.000
rekening nominal ke iktisar laba rugi Pendapatan bunga 85.333
Iktisar laba rugi 245.333

9. Jurnal balik tgl 1 Jan 07 : Pendapatan bunga 85.333


Reversal entries atas bunga yang akan Piutang bunga 85.333
diterima th. 2006

Berikut penjelasan dari jurnal dan perhitungan pada tabel diatas :


a. Laba penjualan angsuran akan diakui setiap tahun yang besarnya tergantung pada besarnya kas
yang diterima pada tahun yang bersangkutan. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2005 jurnal LKD
sebesar Rp 200.000.000, sedangkan untuk tahun 2006 sebesar Rp 160.000.000. Hal ini
disebabkan karena jumlah kas yang diterima selama tahun 2005 lebih besar daripada jumlah
kas yang diterima pada tahun 2006.
b. Jurnal yang dibuat pada tahun 2007 dan berikutnya sama dengan jurnal pada tahun 2006,
perbedaannya hanya teletak pada jumlah pendapatan bunga yang semakin kecil karena bunga
dihitung dari saldo pokok pinjaman dimana saldo pokok pinjaman akan semakin kecil karena
adanya pelunasan ditahun sebelumnya.
Contoh 2:
Seorang pengusaha menjual secara angsuran aktiva tetap dengan harga pokok Rp 80.000.000, dan dijual
dengan harga Rp 100.000.000. Uang muka ditentukan sebesar Rp. 30.000.000, dan sisanya dibayar secara
angsuran. Setelah membayar angsuran sejumlah Rp 40.000.000, pembeli menyatakan tidak mampu lagi
untuk melunasi sisa angsurannya, akibatnya aktiva tersebut ditarik kembali oleh pengusaha tersebut dan nilai
pada saat dimiliki kembali oleh penjual adalah Rp 28.000.000.
Penyelesaian kasus diatas adalah pengusaha tersebut akan membuat jurnal dan melakukan perhitungan
sebagai berikut:
1. Bila pembukuannya menggunakan metode laba diakui pada saat penjualan.
Dengan metode ini, terlebih dahulu dihitung jumlah piutang angsuran yang belum dilunasi kemudiaan
dibandingkan dengan nilai pemilikan kembali aktiva tetap.
Jumlah piutang angsuran awal adalah:
Rp. 100.000.000 – Rp. 30.000.000 = Rp. 70.000.000
Jumlah angsuran yang telah dibayar = Rp. 40.000.000
Piutang angsuran yang belum dibayar = Rp. 30.000.000
Nilai pemilikan kembali Aktiva Tetap = Rp. 28.000.000
Rugi pemilikan kembali = Rp. 2.000.000
Jurnal yang dibuat : Aktiva tetap Rp. 28.000.000
Rugi pemilikan kembali Rp. 2.000.000
Piutang Angsuran Rp. 30.000.000
2. Bila pembukuannya menggunakan metode laba diakui secara proporsional dengan
penerimaan kas.
Cara perhitungan laba rugi pemilikan kembali adalah sebagai berikut :
 Menghitung Tingkat laba kotor =
Rp. 100.000.000 – Rp. 80.000.000 × 100 % = 20 % Rp. 100.000.000
 Jumlah piutang angsuran yang belum dibayar adalah:
Rp. 70.000.000 – Rp. 40.000.000 = Rp. 30.000.000
 Laba Kotor yang Belum Direalisasi ( LKBD ) harus disesuaikan ( dikurangi ) sebesar 20 % ×
Rp 30.000.000 = Rp.6.000.000
Berdasarkan perhitungan diatas, jurnal yang harus dibuat adalah:
Aktiva tetap Rp. 28.000.000
LKBD Rp. 6.000.000
Piutang angsuran Rp. 30.000.000
Laba pemilikan kembali Rp. 4.000.000

”Cadangan Selisih Harga Pertukaran” atau CSHP.


Contoh : UD ”Sakti Motor” menjual sebuah mobil baru dengan harga pokok Rp 100.000.000 kepada
pembeli dengan perjanjian penjualan angsuran seharga Rp 150.000.000. Sebagai pembayaran pertama
(down payment) pembeli menyerahkan sebuah mobil bekas dan setuju dihargai Rp 40.000.000.
Diperkirakan biaya-biaya yang diperlukan untuk perbaikan mobil bekas tersebut sebesar Rp 500.000, dan
harga penjualan normal setelah diperbaiki adalah Rp 42.000.000. Penjual mengharapkan laba normal
sebesar 10% dari harga penjualan mobil bekas.Atas dasar data-data tersebut diatas buatlah perhitungan dan
jurnal yang diperlukan oleh UD ”Sakti Motor”
Penyelesaian :
Harga pertukaran mobil bekas Rp 40.000.000
Nilai jual mobil bekas setelah perbaikan Rp 42.000.000
Dikurangi : Ongkos perbaikan Rp 500.000
Laba normal yang Diharapkan
(10% x Rp 42.000.000) Rp 4.200.000
(Rp 4.700.000)
Perkiraan harga pokok (estimated cost) Rp 37.300.000
Cadangan selisih harga pertukaran Rp 2.700.000
Jurnal yang dibuat :
Persediaan Mobil bekas Rp 37.300.000
CSHP Rp 2.700.000
Piutang penjualan angsuran Rp 110.000.000
Penjualan angsuran Rp 150.000.000
Harga pokok mobil Rp 100.000.000
Persediaan mobil baru Rp 100.000.000

Contoh Soal Pendirian Persekutuan Yang Sudah Ada:


Pada awal tahun 2001 Upin dan Ipin sepakat mendirikan Persekutuan “Murah Rejeki”. Upin sudah
mempunyai perusahaan perseorangan “Sumber Rejeki” yang bergerak di bidang servis dan perawatan
kendaraan bermotor dan akan menggunakan aktiva bersih perusahaan perseorangan tersebut sebagai setoran
modal. Sedangkan Ipin akan menyetor modal berupa kas sebesar Rp 375.000.000,- untuk mendirikan
persekutuan baru. Neraca perusahaan perseorangan Upin pada saat itu sebagai berikut:
Perusaha Jasa “Sumber Rejeki”
Neraca per 31 Desember 2000
                                                          (dalam Rp)
Aktiva:
Kas 37.500.000
Piutang Dagang 45.000.000
Persediaan Brg.
Dagang 52.500.000
Tanah 42.000.000
Gedung  37.500.000
Akumulasi
Penyusutan 22.500.000
15.000.000
Mebel dan Peralatan 22.500.000
Akumulasi
Penyusutan 12.000.000
10.500.000
Total Aktiva 202.500.000
Pasiva:
Utang Bank 82.500.000
Modal Upin 120.000.000
Total Pasiva 202.500.000
Dalam hubungannya dengan setoran Upin tersebut telah disepakati adanya penyesuaian sebagai berikut :
1. Cadangan kerugian piutang diakui sebesar 10 % dari saldo piutang dagang.
2. Persediaan barang dagangan dinilai berdasarkan nilai pasarnya yaitu Rp 60.000.000
3. Diakuinya adanya goodwill sebesar Rp 15.000.000
4. Nilai tanah disepakati sebesar Rp 75.000.000
5. Diakuinya adanya utang biaya sebesar Rp 6.000.000
Pertanyaan:
a)       Atas transaksi tersebut diatas buatlah Neraca dan pencatatan pembentukan persekutuan
dengan metode pembukuan lama (metode pembukuan melanjutkan pencatatan persekutan lama)?
b)       Atas transaksi tersebut diatas buatlah Neraca dan pencatatan pembentukan persekutuan
dengan metode pembukuan baru?                                                                                                 
Jawab B.1. :
a)       Pengakuan Modal Pendirian Persekutuan “Murah Rejeki” Menggunakan Metode Buku Lama:
Persediaan :
 60.000.00
- Nilai Pasar Persd. Brg. Dagangan 0
- Nilai Buku 52.500.000
Kenaikan nilai persd. Brg Dagangan  7.500.000 Tanah :  
- Nilai Pasar Tanah  75.000.000
- Nilai Buku 42.000.000
   Kenaikan nilai Tanah 33.000.000
   Pengakuan adanya Goodwill 15.000.000
Jumlah penambahan modal karena Penilaian kembali    55.500.000
  (Revaluasi Aktiva)

 4.500.00
- Cadangan Kerugian Piutang  (10% x 45.000.000) 0
- Utang Biaya 6.000.000 Jurnal penyesuaian atas
   Jumlah Pengurangan Modal karena penilaian (10.500.000 Revaluasi aktiva
Kembali ) (penilaian kembali)
yaitu :
    Kenaikan Modal Upin karena Revaluasi Aktiva 45.000.000
  Persediaan Barang Dagangan 7.500.000
  Tanah 33.000.000
  Goodwill 15.000.000
             Cadangan Kerugian Piutang 4.500.000
             Utang Biaya 6.000.000
             Modal Upin 45.000.000
Mencatat setoran Ipin :
   Kas 375.000.000
375.000.00
             Modal Ipin 0

Dengan demikian untuk mengakui adanya penilaian kembali (revaluasi) atas aktiva tetap yang diserahkan
Upin tersebut kita diwajibkan mencatat dan menilai kembali untuk rekening persediaan barang dagangan,
Tanah, goodwill serta cadangan kerugian piutang dan utang. Sekaligus mencatat setoran Ipin berupa kas.
Dan dalam metode pembukuan lama ini , neraca dari persekutuan baru yang mereka dirikan merupakan
gabungan antara nilai aktiva perusahaan lama + penyesuaian + setoran modal sekutu baru, yaitu sebagai
berikut:
Perusaha Jasa “Murah Rejeki”
            Neraca per 1 Januari 2001
Aktiva:
 Kas (37.500.000+375.000.000 412.500.00
) 0
 Piutang Dagang 45.000.000
 Cad. Kerugian Piutang (4.500.000)
40.500.000
Persediaan Brg. Dagang 60.000.000
Tanah 75.000.000
Gedung 37.500.000
Akumulasi Penyusutan 22.500.000
15.000.000
Mebel dan Peralatan 22.500.000
Akumulasi Penyusutan 12.000.000
10.500.000
 Goodwill 15.000.000
628.500.00
Total Aktiva 0
Pasiva:
 Utang Bank 82.500.000
 Utang Biaya 6.000.000
 Modal Upin 165.000.00
0
 Modal Ipin 375.000.00
0
628.500.00
Total Pasiva 0

Anda mungkin juga menyukai