Anda di halaman 1dari 20

Workbook AKL 2

Bab 12
Akuntansi Cabang

Tujuan Pembelajaran:
Pada bab ini mahasiswa mampu mencatat transaksi antara Kantor Pusat dan
Cabang serta menggabungkan laporan keuangan Pusat dan Cabang menjadi
laporan keuangan untuk pelaporan eksternal.

BAGIAN I RINGKASAN MATERI


A. Akuntansi Kantor Pusat dan Cabang
Kantor Pusat (Home Office) dan Cabang (Branch) merupakan entitas akuntansi
yang terpisah dimana Kantor Pusat dan Cabang menyelenggarakan pembukuan
untuk setiap transaksi yang dilakukan dan menyusun laporan keuangan masing-
masing. Namun, laporan keuangan yang disusun oleh Cabang disusun untuk
tujuan pelaporan internal. Laporan keuangan yang dipublikasikan ke pihak
eksternal merupakan penggabungan laporan keuangan Kantor Pusat dengan
Cabang-Cabang yang tersebar di berbagai wilayah/negara.

Struktur Kantor Pusat dan Cabang

Kantor Pusat

Cabang Cabang Cabang Cabang


1 2 3 4

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 101


Secara hukum, Kantor Pusat dan Cabang merupakan entitas tunggal meskipun
keduanya menyelenggarakan pembukuan yang terpisah. Kondisi ini yang
membedakan antara struktur Kantor Pusat (Home Office)-Cabang (Branch)
dengan perusahaan induk-anak (parent-subsidiary).

Jenis transaksi Cabang


1. Transaksi dengan pihak luar
Transaksi dengan pihak luar dicatat sebagaimana menggunakan akuntansi
yang berlaku umum antara pihak yang independen.

2. Transaksi dengan Kantor Pusat


Transaksi antara Pusat dan Cabang membutuhkan teknik pencatatan khusus
dikarenakan keduanya bukan pihak yang independen satu sama lain, namun
transaksi antara keduanya memerlukan pencatatan. Salah satu teknik khusus
dalam akuntansi Pusat dan Cabang adalah penggunaan akun Home Office dan
akun Cabang.
a. Akun “Home Office” merupakan akun yang dicatat oleh Cabang untuk
mencatat transaksi dengan Pusat. Akun “Home Office” berpasangan
dengan akun yang terkait dengan penerimaan/pengiriman dari/ke Pusat.
Akun “Home Office” memiliki saldo normal di sebelah Kredit dan sering
dipersamakan dengan ekuitas Cabang. Jika Cabang melakukan transaksi
yang mengakibatkan penerimaan disisi Cabang, maka Cabang akan
mencatat asset/beban disisi debit dan “Home Office” di sisi kredit.
b. Akun “Branch” merupakan akun yang digunakan oleh Pusat untuk mencatat
transaksinya dengan Cabang. Akun “Branch” berpasangan dengan akun
yang terkait dengan pengiriman/penerimaan ke/dari Cabang. Akun
“Branch” memiliki saldo normal di sebelah debit dan sering dipersamakan
dengan Investasi dari Pusat. Jika Pusat melakukan transaksi yang
mengakibatkan pengiriman di sisi Pusat, maka Pusat akan mencatat
Branch di sisi debit dan akun yang terkait dengan pengiriman/penerimaan
ke Cabang di sisi kredit.

(1) Transaksi pengiriman uang dari Pusat ke Cabang


Pusat mengirimkan uang ke Cabang sebesar Rp1.000.000
Jurnal:
Kantor Pusat Cabang
Branch Rp1 jt Cash Rp1 jt
Cash Rp 1jt Home Office Rp 1 jt

Cabang mengirimkan uang ke Pusat sebesar Rp3.000.000


Jurnal:

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 102


Kantor Pusat Cabang
Cash Rp3 jt Home Office Rp3 jt
Branch Rp 3jt Cash Rp 3 jt

(2) Transaksi pengiriman peralatan dari Pusat ke Cabang


Pusat mengirimkan Peralatan ke Cabang senilai Rp5.000.000
Jurnal:
Kantor Pusat Cabang
Branch Rp5 jt Equipment Rp5jt
Equipment Rp 5jt Home Office Rp 5 jt

(3) Kantor Pusat membayarkan Biaya iklan Rp500.000 dimana biaya tersebut
dibagi rata antara Pusat dengan Cabang.
Jurnal:
Kantor Pusat Cabang
Advertising Exp 500 rb
Cash 500 rb

Kantor Pusat Cabang


Branch 250rb Advertising Exp 250 rb
Advertising exp 250rb Home Office 250 rb

(4) Kantor Pusat mengirimkan persediaan barang dagang ke Cabang senilai


Rp8 juta.
Jurnal:
Kantor Pusat Cabang
Branch Rp8 jt Shipment from HO Rp8jt
Shipment to Branch Rp 8jt Home Office 8 jt

Akun “Shipment to Branch” disajikan sebagai pengurang di bagian Harga


Pokok Penjualan dari Pusat. Sementara akun “Shipment from Home
Office” dipersamakan dengan perolehan (pembelian) barang oleh Cabang
sehingga akun tersebut menjadi penambah dalam harga pokok penjualan
Cabang.
Pusat Cabang
Beginning Inventory Rpxxx Rp xxx
Purchases (COGM) Rpxxx
Shipment to Branch (Rp8.000.000)
Shipment from HO Rp8.000.000
Goods Available for sale Rpxxx Rp xxx
Ending Inventory (Rpxxx) (Rp xxx)
Cost of Goods Sold Rpxxx Rpxxx

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 103


(5) Penutupan laba rugi Cabang dan penyesuaian Pusat atas laba bersih
Cabang
Pada akhir periode, Cabang menutup laporan laba rugi dan menutup saldo
debit/kredit dengan menggunakan akun “Home Office”. Sebaliknya, Pusat
mencatat Laba Bersih Cabang dengan menggunakan metode ekuitas
dimana laba bersih dari Cabang dicatat sebagai pendapatan dari Cabang
(Income from Branch).
Jurnal:
Kantor Pusat Cabang
Sales 16 jt
Inventory, Dec 31 1 jt
Shipment from HO 8 jt
Expenses 6 jt
Income Summary 3 jt

Branch Rp3 jt Income Summary Rp3 jt


Income from B Rp3jt Home Office Rp3jt

B. Transaksi Khusus
1. Biaya pengiriman barang dagang
Dalam pembahasan akuntansi Pusat dan Cabang ini diasumsikan keduanya
menerapkan sistem periodik untuk pencatatan transaksi persediaan barang
dagang. Dengan demikian, biaya transportasi untuk pembelian dan pengiriman
barang dagang menggunakan akun “Freight-In” atau “Transportion-In”. Terkait
dengan biaya pengiriman barang dagang, transaksi dikelompokkan menjadi:
a. Pengiriman barang dagang dari Pusat ke Cabang dengan tambahan biaya
pengiriman.
Ilustrasi: Pusat mengirim barang dagang ke Cabang dengan harga Rp10
juta. Biaya pengiriman sebesar Rp500 ribu dibayarkan oleh Pusat.

Pencatatan oleh Pusat maupun Cabang adalah sebagai berikut (rupiah):


Kantor Pusat Cabang
Branch 10,5 jt Shipment from HO 10jt
Shipment to Branch 10 jt Freight-in 0,5 jt
Cash 0,5 jt Home Office 10,5 jt

Biaya transportasi perolehan barang dagang dibebankan ke Cabang


mendampingi perolehan barang dagang yaitu Shipment from Home Office
(HO).

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 104


b. Pengembalian (retur) barang dagang dari Cabang ke Pusat dengan
tambahan biaya pengiriman.
Ilustrasi: melanjutkan ilustrasi di atas, jika 50% dari barang dagang yang
dikirim ke Cabang, tidak terjual sampai akhir periode, sehingga Cabang
mengirimkan kembali ke Pusat. Biaya pengiriman kembali sebesar Rp200
ribu.
Pencatatan oleh Pusat maupun Cabang adalah sebagai berikut (rupiah):
Kantor Pusat Cabang
Shipment to Branch 5,00 Home Office 5,45
Loss on excessive Shipment from HO
0,45 5,00
freight
Branch 5,45 Freight-in 0,25
Cash 0,20
*loss on excessive freight charges = 0,25 jt + 0,20 juta
* akun ini dimasukkan sebagai Beban Lain-lain (Other expenses)

2. Pengiriman antar Cabang


Pengiriman antarcabang menimbulkan konsekuensi tambahan biaya
pengiriman antarcabang. Tambahan biaya pengiriman tersebut dicatat oleh
Kantor Pusat sebagai “Loss on excessive freight charges”.

Ilustrasi:
Kantor Pusat mengirimkan barang dagang ke Cabang M senilai Rp100 juta
dengan biaya pengiriman Rp2 juta. Beberapa hari kemudian, Cabang Y
kehabisan persediaan barang dagang sehingga Pusat memerintahkan Cabang
M yang lokasinya lebih dekat dengan Cabang Y, untuk mengirimkan barang
dagang yang dikirim beberapa waktu lalu ke Cabang Y. Biaya pengiriman dari
Cabang M ke Cabang Y sebesar Rp1.200.000,-. Sedangkan, jika Pusat
langsung mengirim ke Cabang Y biaya pengiriman adalah Rp1.800.000,-.

Dalam hal pengiriman barang dagang ke Cabang Y dari Cabang M


mengakibatkan total biaya pengiriman adalah Rp2.000.000 ditambah
Rp1.200.000,-, sehingga total biaya pengiriman Rp3.200.000. Selisih lebih
biaya pengiriman ke Cabang Y jika barang dikirim dari Pusat adalah=
Rp3.200.000 – Rp1.800.000 = Rp1.400.000,-. Selisih lebih (Rp1.400.000)
diakui sebagai “Loss on excessive freight charges” yang diakui sebagai rugi
periode berjalan.

Pencatatan transaksi tersebut:

(1) Pengiriman dari Pusat ke Cabang M

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 105


Kantor Pusat Cabang M
Branch 102 jt Shipment from HO 100jt
Shipment to Branch 100 jt Freight-in 2jt
Cash 2 jt Home Office 102 jt

(2) Pengiriman dari Cabang M ke Cabang Y


Cabang Y Cabang M
Shipment from HO 100 Home Office 103,2
Freight-in 1,8 Shipment from HO 100
Home Office 101,8 Freight-in 2
Cash 1,2

(3) Pencatatan oleh Pusat


Kantor Pusat
Branch Y 101,8
Loss on excessive freight 1,4
Shipment to M 100
Branch M 103,2
Shipment to Y 100

3. Pusat membebankan marjin laba ke barang yang dikirim ke Cabang


Kantor Pusat dapat membebankan marjin laba atas barang persediaan yang
dikirim ke Cabang. Tujuan dari penetapan marjin laba (mark-up) adalah untuk
alokasi pendapatan internal yang sama antara Cabang dengan Kantor Pusat.
Akibat dari pembebanan marjin laba oleh Pusat tersebut, Pusat mencatat nilai
“Shipment to Branch” sebesar harga pokok dan ditambah dengan pengakuan
laba yang ditangguhkan (unrealized profit) atau di beberapa literature
menggunakan akun “Loading in Branch Inventory”. Akun tersebut
diklasifikasikan sebagai Liabilitas dan jika persediaan yang dikirim ke Cabang
telah habis terjual, Pusat akan membuat jurnal penyesuaian untuk mengakui
realisasi dari laba yang ditangguhkan.

Ilustrasi transaksi:
Pusat mengirimkan barang dagang senilai Rp100 juta ke Cabang. Kebijakan
penetapan harga perusahaan, Pusat membebankan marjin laba sebesar 20%
dari harga pokok atas barang dagang yang dikirim ke Cabang. Akibat
pembebanan marjin laba ini:
(a) Pusat mencatat
- “Shipment to Branch” (kredit) sebesar harga pokok Rp100 juta
- “Unrealized profit on Branch Inventory” (kredit) sebesar 20% x Rp100
juta = Rp20 juta
- “Branch” (debit) sebesar harga setelah mark-up Rp120 juta.

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 106


(b) Cabang mencatat:
- “Shipment from Home Office” (debit) sebesar harga pokok Rp120 juta
- “Home Office” (kredit) sebesar harga setelah mark-up Rp120 juta.

Jurnal:
Kantor Pusat Cabang M
Branch 120 jt Shipment from HO 120jt
Shipment to Branch 100 jt Home Office 120 jt
Unrealized profit 20 jt

Pembebanan marjin laba Rp20 juta tersebut mengakibatkan nilai Shipment


from HO lebih besar Rp20 juta yang mengakibatkan harga pokok penjualan
Cabang juga menjadi lebih besar Rp20 juta, yang pada akhirnya laba yang
dilaporkan Cabang lebih kecil Rp20 juta.

Pada akhir periode, Pusat akan mencatat laba dari Cabang tersebut yang
“understated” Rp20 juta dan menambahkan dengan realisasi laba yang
ditangguhkan (Rp20 juta) sebagai jurnal penyesuaian pada akhir periode.

Misal penjualan Cabang pada akhir periode Rp200 juta, dikurangi dengan
harga pokok Rp120 juta (semua barang dagang dari Pusat terjual habis) dan
beban operasional Rp30 juta. Cabang akan melaporkan laba bersih Rp50 juta.
Laba ini lebih rendah (Rp20 juta) karena Cabang mengakui COGS 120 juta.
Dan Pusat membuat jurnal realisasi laba yang ditangguhkan sebesar Rp20 juta
(semua barang yg dikirim ke Cabang habis terjual), sehingga total pendapatan
dari Cabang menjadi Rp70 juta (Rp50 juta + Rp20 juta).

Kantor Pusat Cabang M


Branch 50 jt Income Summary 50 jt
Income from Branch 50 jt Home Office 50 jt

Unrealized profit on Branch 20 jt


Income from Branch 20 jt

Seandainya Pusat tidak melakukan mark-up, maka COGS Cabang sebesar


Rp100 juta dan laba bersih yg dilaporkan Rp70 juta. Dan Pusat tidak membuat
jurnal penyesuaian laba yang ditangguhkan.

4. Rekonsiliasi antara Pusat dan Cabang


Ketika pengiriman dari Pusat ke Cabang atau sebaliknya sedang dalam
perjalanan (in-transit), kejadian ini menimbulkan perbedaan pencatatan antara
Cabang dengan Pusat. Seperti dalam pengiriman barang ke Cabang yang

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 107


lokasinya cukup jauh dari Pusat memerlukan beberapa hari perjalanan
mengakibatkan Pusat telah mencatat pengiriman tersebut sedangkan Cabang
belum mencatat kiriman barang tersebut. Pada akhir periode akuntansi, kondisi
tersebut mengakibatkan perbedaan saldo beberapa akun yang terkait dengan
transaksi yang in-transit.

Ilustrasi 1:
Pusat mengirimkan barang dagang senilai Rp50 juta ke Cabang. Pusat memiliki
kebijakan mark-up 15% atas harga pokok barang dagang yag dikirim ke
Cabang. Hingga akhir periode akuntansi, barang dagang tersebut masih dalam
perjalanan. Kondisi tersebut mengakibatkan pencatatan Pusat dengan Cabang
sebagai berikut:

Jurnal:
Kantor Pusat Cabang
Branch 57.5 jt
Shipment to Branch 50jt
Unrealized profit 7,5 jt

Akibat dari ketidaksamaan pencatatan tersebut:


(1) Saldo Branch lebih tinggi Rp57,5 juta dibanding saldo Home Office.
(2) Saldo Shipment to Branch lebih banyak Rp50 juta dibanding saldo
Shipment from Home Office.
(3) Pusat mencatat Unrealized Profit Rp7,5 juta yang berkaitan dengan
Shipment from Home Office.
Koreksi dilakukan dengan menambahkan jurnal di Cabang untuk mencatat
pengiriman yang masih dalam perjalanan:
Kantor Pusat
Shipment from Home Office 57.5 jt
Home Office 57,5jt

Ilustrasi 2:
Berikut ini informasi yang relevan terkait dengan transaksi Pusat dan Cabang
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020
a) Saldo akun “Home Office” milik Cabang Rp452.300.000, sedangkan saldo
akun “Branch” milik Home Office Rp492.000.000,-
b) Cabang mengirimkan cek senilai Rp12.000.000,- ke Pusat, namun hingga
1 Januari 2021 Pusat belum menerima transfer tersebut.

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 108


c) Pada tanggal 28 Desember 2020, Pusat mengirimkan barang dagang ke
Cabang dengan harga transfer Rp25.000.000,-. Barang dagang tersebut
belum sampai di tempat Cabang hingga 31 Desember 2020.
d) Beban iklan Rp8.500.000,- yang dialokasikan Pusat ke Cabang, telah
dicatat sebesar Rp5.800.000 oleh Cabang.
Pusat-Cabang Rekonsiliasi Saldo
Kantor Pusat Cabang
Akun “Branch” Akun “Home Office”
Saldo per 31 Des 2020 Rp492.000.000 Rp452.300.000
Cash intransit (12.000.000)
Pengiriman barang dagang Rp25.000.000
Koreksi kesalahan Rp2.700.000
Saldo setelah koreksi Rp480.000.000 Rp480.000.000

Jurnal koreksi yang diperlukan:


Kantor Pusat Cabang
Cash-intransit Rp12 jt Shipment form HO 25 jt
12 jt Home office 25 jt

Advertising exp 2,7 jt


Home office 2,7 jt

BAGIAN II SOAL LATIHAN


Soal-soal berikut merupakan kumpulan soal yang digunakan untuk melatih
kemampuan mahasiswa dalam mencatat serta menyusun laporan keuangan dari
Kantor Pusat dan Cabang. Mahasiswa diperkenalkan dengan kertas kerja
penggabungan laporan keuangan antara Kantor Pusat dan Cabang serta mendeteksi
akun-akun resiprokal untuk dieliminasi. Dengan mengerjakan soal-soal berikut,
diharapkan mahasiswa mampu mencapai tujuan pembelajaran untuk pokok bahasan
ini.
Soal 1 Transaksi resiprokal antara Kantor Pusat dan Cabang
Pada tanggal 1 September 2018, PT Pasak mendirikan Cabang di Bandung.
Berikut ini adalah tiga transaksi pertama antara Kantor Pusat dan Cabang
Bandung dari PT Pasak:
1 September. Kantor Pusat mengirim Rp10.000.000 ke Cabang ke dalam
rekening bank atas nama Cabang.

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 109


5 September Kantor Pusat mengirimkan barang dagang seharga
Rp60.000.000 ke Cabang, ditagih dengan markup 20% dari
harga pokok.
8 September Cabang membeli tunai peralatan kantor seharga
Rp3.000.000, untuk dimasukkan ke dalam catatan akuntansi
kantor Pusat. Baik Kantor Pusat maupun Cabang Bandung
dari PT Pasak menggunakan sistem pencatatan terpusat
untuk Aset Tetap.
Saudara diminta membuat jurnal untuk transaksi di atas:
a. Dalam catatan akuntansi Kantor Pusat.
b. Dalam catatan akuntansi Cabang Bandung.

Soal 2 Transaksi resiprokal antara Kantor Pusat dan Cabang


Pada tanggal 1 April 2020, Hanifla Bakery mendirikan Cabang Jurangmangu.
Catatan akuntansi terpisah disiapkan untuk Cabang. Baik Kantor Pusat
maupun Cabang Jurangmangu menggunakan sistem persediaan periodik. Di
antara transaksi antar perusahaan adalah sebagai berikut:
1 April. Home Office mengirimkan cek sebesar Rp50.000.000,- ke Cabang.
Cek diterima oleh Cabang pada 3 April.
4 April. Kantor Pusat mengirimkan barang dagangan seharga
Rp95.000.000,- ke Cabang dengan harga tagihan Rp125.000.000,-
Cabang menerima barang dagangan pada 8 April.
Cabang membeli truk seharga Rp34.200.000,-. Kantor Pusat
menyelenggarakan catatan akuntansi untuk aset pabrik Cabang.
Saudara diminta membuat jurnal untuk transaksi antar perusahaan di atas
dalam catatan akuntansi:
(a) Kantor Pusat dan (b) Cabang Jurangmangu.

Soal 3 Transaksi resiprokal antara Kantor Pusat dan Cabang


Berikut ini adalah transaksi dari PT Kimchi Kroya dengan salah satu
Cabangnya di Bintaro:
a. Kantor Pusat mentransfer uang tunai Rp5.000.000 dan barang dagang
(dengan biaya Kantor Pusat) sebesar Rp10.000.000 ke Cabang. Biaya
pengiriman sebesar Rp500.000. Baik Kantor Pusat maupun Cabang
menggunakan sistem persediaan periodik.
b. Kantor Pusat mengalokasikan biaya operasi Rp1.500.000 ke Cabang.

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 110


c. Cabang Bintaro memberitahu Kantor Pusat bahwa mereka telah
menerima pelunasan wesel bayar atas nama Kantor Pusat sebesar
Rp416.000. Jumlah pokok wesel bayar tersebut adalah Rp400.000.
d. Cabang Bintaro melakukan penjualan Rp12.500.000, syarat 2/10, n / 30,
dan mengeluarkan biaya operasi Rp2.500.000 Harga pokok penjualan
adalah Rp 8.000.000, dan biaya operasional dibayar tunai.
e. Cabang Bintaro memiliki laba bersih Rp500.000,- (Ikhitsar Laba Rugi
Debit dalam catatan akuntansi Cabang).
Saudara diminta membuat jurnal dalam catatan akuntansi baik Kantor Pusat
maupun Cabang Bintaro dari PT Kimchi Kroya
Soal 4 Transaksi resiprokal persediaan antar Cabang
Selama November 2019, PT Baloteli mengirimkan persediaan barang
dagang ke Cabang Banteng. Harga pokok persediaan tersebut
Rp200.000.000 dan PT Baloteli membebankan mark-up 20%. Biaya
pengiriman Rp2.000.000. Hingga akhir Desember, barang dagang tersebut
masih belum terjual semuanya. PT Baloteli sebagai kantor Pusat
memerintahkan Cabang Banteng mengirim sebagian (50%) persediaan
tersebut ke Cabang Serang. Harga barang dagang yang dikirim ke Cabang
Serang senilai Rp60.000.000 (sudah termasuk mark-up dari Pusat) dengan
biaya pengiriman Rp800.000,-. Jika PT Baloteli mengirimkan secara
langsung ke Cabang Serang, biaya pengirimannya adalah Rp1.200.000,-.
Diminta:
1. Buatlah jurnal untuk PT Baloteli (sebagai Kantor Pusat) terkait dengan
transaksi tersebut.
2. Buatlah jurnal untuk Cabang Banteng terkait dengan transaksi tersebut
3. Buatlah jurnal untuk Cabang Serang terkait dengan transaksi tersebut.

Soal 5 Transaksi resiprokal persediaan antara Kantor Pusat dan Cabang


Kantor Pusat PT Gemez membebankan ke Cabang satu-satunya dengan
markup 25% di atas biaya Kantor Pusat untuk semua barang dagang yang
dikirim ke Cabang Perez itu. Baik Kantor Pusat maupun Cabang
menggunakan sistem persediaan periodik. Selama tahun 2020, Kantor Pusat
mengirimkan barang dagang ke Cabang dengan harga $ 30.000. Persediaan
Cabang Perez untuk tahun 2020 adalah sebagai berikut:
1 Januari 31 Des.
Dibeli dari Kantor Pusat (at billed price) 15,000 19,500
Dibeli dari pihak luar 6,800 8,670

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 111


Saudara diminta membuat jurnal (termasuk jurnal penyesuaian) untuk kantor
pusat Perusahaan Gemez untuk tahun 2020 untuk mencerminkan informasi
sebelumnya.
Soal 6 Transaksi resiprokal antara Kantor Pusat dan Cabang
Samore, Inc., menagih satu-satunya Cabang untuk pengiriman barang
dengan kenaikan 30% di atas biaya kantor pusat. Cabang menjual barang
dagangan dengan markup 10% di atas harga tagihan.
Tak lama setelah penutupan bisnis pada 28 Januari 2020, beberapa barang
dagangan Cabang dihancurkan oleh kebakaran. Informasi tambahan berikut
tersedia:
Saldo Persediaan, Jan. 1 (pada harga faktur dari Pusat) $15,600
Saldo Persediaan per 28 Januari, barang yg tdk rusak (harga jual) 7,150
Saldo Akun “Shipments from home office” dari tanggal 1 – 28 Jan 71,500
Penjualan selama 1 - 28 Jan 2020 51,840
Retur penjualan (1-28 Januari 2020 (persediaan yg aktual retur) 3,220
Sales allowances dari tanggal 1-28 Januari (price adjustments) 300

Saudara diminta:
a. Mempersiapkan kertas kerja untuk menghitung taksiran biaya (ke Kantor
Pusat) dari barang dagangan yang dihancurkan oleh Cabang Samore,
Inc., pada tanggal 28 Januari 2020
b. Mempersiapkan jurnal untuk Cabang untuk mengenali kebakaran yang
tidak diasuransikan pada 28 Januari 2020. Baik Kantor Pusat maupun
Cabang menggunakan sistem inventaris abadi.

Soal 7 Pencatatan transaksi untuk Kantor Pusat dan Cabang


Berikut ini adalah posisi keuangan Kantor Pusat PT Herisan dan Cabang
pada 1 Januari 2020:

Home Office Branch


Cash 1.365.000.000 533.000.000
Accounts Receivable (net) 3.055.000.000 507.000.000
Inventory 7.345.000.000 1.144.000.000
Other current assets 1.202.500.000 234.000.000
Branch 5.720.000.000 -
Fixed Assets (net) 16.328.000.000 4.576.000.000
Total Assets 35.015.500.000 6.994.000.000

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 112


Accounts Payable 1.976.000.000 364.000.000
Other Liabilities 1.930.500.000 910.000.000
Unrealized Profit - Branch
Inventory 104.000.000 -
Home Office - 5.720.000.000
Share Capital 19.500.000.000 -
Retained Earning 11.505.000.000 -
Total Liabilities & Equities 35.015.500.000 6.994.000.000

Kegiatan operasi Kantor Pusat dan Cabang selama 2020 adalah sebagai
berikut: (Seluruh penjualan dan pembelian dilakukan secara kredit)
1. Pengiriman dari Kantor Pusat ke Cabang dilakukan sejumlah
Rp6.600.000.000 (standar mark up 10% di atas harga pokok berlaku
untuk pengiriman ke Kantor Cabang).
2. Penjualan Cabang ke pelanggan Rp 11.800.000.000. Kantor Pusat juga
menjual langsung ke pelanggan Rp 14.500.000.000.
3. Pembelian dari supplier, Rp 1.152.000.000 untuk Cabang dan
Rp12.350.000.000 untuk Kantor Pusat.
4. Penagihan dari penjualan ke pelanggan, Cabang Rp 12.185.000.000
dan Kantor Pusat Rp 14.105.000.000.
5. Cabang mengirimkan kas ke Kantor Pusat Rp 4.000.000.000.
6. Membayar hutang, Cabang Rp 980.000.000 dan Kantor Pusat
Rp12.400.000.000.
7. Membayar Biaya Operasi: Cabang Rp945.000.000 dan Kantor Pusat
Rp4.015.000.000.
8. Kantor Pusat membayar biaya iklan Rp 200.000.000 dan separuhnya
dibebankan ke Cabang.
9. Penyusutan aset tetap: Kantor Pusat Rp 78.000.000, Cabang
Rp38.000.000. Aset tetap Cabang dikelola sendiri oleh cabang.
10. Biaya operasi yang sebelumnya telah dicatat oleh Kantor Pusat (masuk
no. 7) dialokasikan ke Cabang sebesar Rp 150.000.000.
11. Pada tanggal 31 Desember 2020, persediaan Kantor Pusat adalah
Rp5.134.000.000 dan persediaan Cabang Rp 1.040.000.000, di mana
Rp182.000.000 diperoleh dari pemasok luar.

Saudara diminta:
1. Membuat ikhtisar ayat jurnal untuk nomor 1-10 di atas pada pembukuan
Kantor Pusat dan Cabang (PT Herisan menggunakan sistem pencatatan
periodik)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 113


2. Mempersiapkan jurnal penutup untuk Cabang serta jurnal penyesuaian
dan penutup untuk Kantor Pusat.
3. Menyajikan Neraca Gabungan per 31 Desember 2020.

Soal 8 Pencatatan transaksi untuk Kantor Pusat dan Cabang


PT. Mekar Abadi yang berpusat di Jakarta membuka Cabang di Medan.
Neraca yang dilaporkan oleh Cabang Medan per 31 Desember 2019 adalah
sebagai berikut:
(dalam ribuan rupiah)
AKTIVA KEWAJIBAN DAN MODAL
Kas 3.500 Hutang Usaha 2.000
Piutang Usaha 12.200 Beban Yang Masih Harus 600
Dibayar
Penyisihan Piutang Tak (850)
Tertagih
Persediaan 16.500 Kantor Pusat 30.250
Biaya Dibayar Di Muka 350
Peralatan 3.850
Akumulasi Penyusutan (2.700)
Total Aktiva 32.850 Total Kewajiban dan 32.850
Modal

Transaksi yang dilakukan PT. Mekar Abadi Cabang Medan selama tahun
2020 adalah sebagai berikut:
a. Penjualan kredit sebesar Rp. 40.000.000,-
b. Pembelian secara kredit sebesar Rp. 10.500.000,-
c. Barang dagangan yang diterima dari Kantor Pusat dengan harga
pokok Rp. 20.000.000,-
d. Penagihan atas piutang usaha sebesar Rp. 38.000.000,-
e. Pembayaran hutang usaha sebesar Rp. 10.000.000,-
f. Penghapusan piutang tak tertagih sebesar Rp. 600.000,-
g. Pengiriman uang kas ke Kantor Pusat sebesar Rp. 15.000.000,-
h. Beban yang dibayar sebesar Rp. 12.400.000,-
i. Beban yang dibayar oleh Kantor Pusat dan dibebankan ke Cabang
Medan sebesar Rp. 800.000,-
j. Untuk data penyesuaian akhir tahun sebagai berikut:
 Barang dagangan yang tersisa sebesar Rp. 19.400.000,-
 Saldo beban dibayar dimuka per 31 Desember 2020 sebesar Rp.
450.000,-

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 114


 Beban yang masih harus dibayar per 31 Desember 2020 sebesar
Rp. 400.000,-
 Piutang usaha yang diperkirakan tidak dapat ditagih per 31
Desember 2020 sebesar Rp. 800.000,-
 Penyusutan untuk tahun 2010 sebesar Rp. 600.000,-

Saudara diminta :
 Menyusun ayat jurnal yang dibuat oleh PT. Mekar Abadi Cabang Medan
untuk tahun 2020 termasuk ayat jurnal penyesuaian dan jurnal penutup
pada akhir tahun !
 Menyusun ayat jurnal yang dibuat oleh Kantor Pusat PT. Mekar Abadi
untuk tahun 2020 yang mempengaruhi Akun Cabang !

Soal 9 Rekonsiliasi pencatatan transaksi untuk Kantor Pusat dan Cabang


PT Kezia menjual eceran barang dagang melalui Toko Pusat (Pusat) dan
melalui toko-toko cabang di beberapa kota. Baik Toko Pusat maupun Cabang
menyelenggarakan pembukuan secara terpisah. Toko Cabang membeli
barang dagang dari Pusat (dengan mark-up 120% dari harga pokok) dan juga
membeli dari pemasok luar.
Berikut ini informasi neraca saldo dari Toko Pusat dan Cabang pada tanggal
31 Desember 2019:
Toko Pusat Cabang
Penjualan Rp120.000.000 Rp60.000.000
Pengiriman ke Cabang 16.000.000
Pembelian 70.000.000 11.000.000
Persediaan,1 Januari 2019 40.000.000 30.000.000
Pengiriman dari Pusat 19.200.000
Beban 28.000.000 12.000.000
Laba yang ditangguhkan dari
7.200.000
persediaan Cabang

Informasi tambahan:
1. Seluruh perbedaan antara akun Pengiriman terkait dengan praktik
penagihan ke Cabang dengan menambahkan mark up 20%.
2. Pada tanggal 31 Desember 2019, persediaan Pusat Rp40.000.000 dan
Persediaan Cabang Rp20.000.000. Sekitar 16% persediaan Cabang
dibeli dari pemasok luar.

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 115


3. Persediaan awal dan akhir milik Cabang termasuk pengiriman dari
Pusat dan juga pembelian dari pemasok luar. Persediaan yang
diperoleh dari Pusat dihitung 120% dari harga pokok Kantor Pusat.
Saudara diminta:
1. Membuat jurnal penutup untuk pembukuan Cabang per 31 Desember
2019
2. Membuat jurnal penyesuaian untuk Pusat terkait dengan aktivitas
Cabang selama 2019
3. Membuat jurnal penutup untuk pembukuan Pusat per 31 Desember 2019
4. Membuat laporan laba rugi untuk PT Kezia dimana laporan tersebut
ditujukan untuk pemegang saham.

Soal 10 Penggabungan laporan keuangan Kantor Pusat dan Cabang


Berikut ini laporan keuangan terpisah dari Kantor Pusat PT COVID Vaccine
dan Cabangnya yang berakhir pada periode 31 Desember 2019.
Kantor Pusat Cabang
Income statements for year ended:
Sales Rp1.650.000.000 Rp800.000.000
Income from Branch 218.000.000
Total revenue Rp1.868.000.000 Rp800.000.000
COGS
- Beginning Inventory, Jan 1 250.000.000 104.000.000
- Purchases 800.000.000 120.000.000
- Shipment to Branch (200.000.000)
- Shipment from Home office 240.000.000
Goods Available for sale 850.000.000 464.000.000
Inventory, Dec 31 (200.000.000) (114.000.000)
COGS 650.000.000 350.000.000
Gross Profit 1.218.000.000 450.000.000
Expenses (700.000.000) (270.000.000)
Net income 518.000.000 180.000.000
Retained Earnings Statement:
Reatined earnings-beginning 132.000.000
Home Ofice-preclosing Jan 1 250.000.000
Add: Net Income 518.000.000 180.000.000
Less: Dividend (400.000.000)
Retained Earnings, December 31 250.000.000
Home Ofice-closing, Dec 31 430.000.000

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 116


Balance sheet at December 31:
Cash 66.000.000 56.000.000
Account Receivable 320.000.000 180.000.000
Inventory 200.000.000 114.000.000
Unrealized profit in branch inventory (16.000.000)
Plant Asset-net 800.000.000 200.000.000
Branch 430.000.000
Total Assets 1.800.000.000 550.000.000
Account Payable 400.000.000 80.000.000
Other Liabilities 150.000.000 40.000.000
Capital Stock 1.000.000.000
Retained Earnings 250.000.000
Home Office 430.000.000
Total liabilities & equities 1.800.000.000 550.000.000

Saudara diminta:
a. Membuat jurnal eliminasi untuk kertas kerja di atas
b. Menyelesaikan kertas kerja dan buatlah penggabungan laporan
keuangan Pusat dan Cabang.
Soal 11 Pencatatan transaksi untuk Kantor Pusat dan Cabang
Super Camp Store, sebuah perusahaan yang menjual peralatan camping,
memiliki dua Toko Cabang di kota lain, Climb Store dan Outbond Store.
Masing-masing Cabang mendapatkan pasokan barang dagang dari Pusat,
dengan harga perolehan toko Pusat plus laba 25% dari harga perolehan.
Persediaan barang dagang pada tanggal 31 Desember 2020, adalah sebagai
berikut:
Super Camp Store Rp120.000.000
Climb Store Rp 75.000.000
Outbond Store Rp 60.000.000
Dalam persediaan awal dan persediaan akhir Toko Cabang terdapat barang
dagang yang dibeli dari pihak luar sebesar :
a. Climb Store 25%
b. Outbond Store 10%
Berikut ini informasi terkait dengan Super Camp dan Toko-Toko Cabangnya
pada tanggal 31 Desember 2020 (dalam rupiah) :
Super Climb Outbond Total
Camp

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 117


Sales 500.000.000 270.000.000 200.000.000 970.000.000
Shipment to 100.000.000 100.000.000
Climb Branch
Shipment to 80.000.000 80.000.000
Outbond Branch
Purchases 500.000.000 100.000.000 75.000.000 675.000.000
Inventory, 100.000.000 60.000.000 50.000.000 210.000.000
1/1/2011
Shipment from 125.000.000 100.000.000 225.000.000
Home Office
Expenses 125.000.000 30.000.000 20.000.000 175.000.000
Unrealized profit 63.000.000
Branch

Saudara diminta :
1. Membuat ayat jurnal penutup bagi Climb Branch per 31 Desember 2020
2. Membuat ayat jurnal penutup bagi Outbond Branch per 31 Desember
2020
3. Membuat jurnal penyesuaian dan jurnal penutup bagi Super Camp per 31
Desember 2020.
4. Membuat laporan laba rugi gabungan bagi Super Camp dan Toko
Cabangnya.

Soal 12. Rekonsiliasi dan penggabungan laporan keuangan Kantor Pusat dan
Cabang
Berikut ini neraca saldo dari Kantor Pusat dan dua Kantor Cabangnya,
Cabang A dan Cabang B yang berakhir per 31 Desember 2020:
Accounts Kantor Pusat Cabang A Cabang B
Debits:
Cash 5,000 15,000 22,000
Accounts Receivable (net) 80,000 30,000 40,000
Inventories 150,000 60,000 48,000
A, Branch 170,000 - -
B, Branch 165,000 - -
Plant Assets (net) 730,000 250,000 200,000
Purchases 900,000 - -
Shipment from Home Office - 300,000 240,000
Expenses 300,000 75,000 50,000
Total debits 2,500,000 730,000 600,000
Credits:

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 118


Accounts Payable 100,000 45,000 30,000
Other Liabilities 80,000 15,000 5,000
Loading in Branch inventories 108,000 - -
Capital Stock 500,000 - -
Retained Earnings 262,000 - -
Home Office - 170,000 165,000
Sales 1,000,000 500,000 400,000
Shipments to Branch 450,000 - -
Total credits 2,500,000 730,000 600,000

Tambahan informasi:
1. Persediaan barang dagang untuk Kantor Pusat dan Cabangnya per 31
Desember 2020 adalah sebagai berikut:
a. Kantor Pusat (at cost) Rp120,000
b. Cabang A Rp72,000
c. Cabang B Rp96,000
2. Semua barang yang dikirim ke Cabang ditagihkan 120% dari biaya Kantor
Pusat
Saudara diminta:
a. Menghitung persediaan awal Kantor Pusat per 31 Desember 2019!
b. Menghitung persediaan awal Kantor Pusat per 31 Desember 2020!
c. Membuat jurnal penutup untuk Cabang A dan Cabang B per 31
Desember 2020!
d. Membuat jurnal penutup untuk Kantor Pusat per 31 Desember 2020!
e. Membuat laporan laba rugi untuk masing-masing Cabang dan Kantor
Pusat untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020!
f. Membuat neraca gabungan untuk Kantor Pusat beserta Cabang
perusahaan yang akan disampaikan kepada pemegang sahamnya.

BAGIAN III. TUGAS MANDIRI


Tugas mandiri merupakan tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa sebagai bagian dari
aktivitas perkuliahan yang menjadi bagian dalam penilaian aktivitas. Mahasiswa
diharapkan mengerjakan soal di bawah ini sebagai tugas mandiri dan mengumpulkan
jawaban ke dosen untuk dilakukan penilaian.
Soal
PT Alpha Retail merupakan perusahaan retailer yang mempunyai 2 buah kantor
Cabang. Pembukuan Cabang dilakukan secara terpisah. Pengiriman barang dagang

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 119


dari Pusat ke Cabang ditagihkan dengan margin 20%. Semua aset tetap dicatat di
Pusat dengan depresiasi 5 tahun garis lurus tanpa nilai sisa. Saldo awal inventory
Cabang 1 sebesar $60.000; setengahnya dikirim dari Kantor Pusat dan sisanya dibeli
dari vendor luar. Saldo awal Inventory Cabang 2 $60.000 dimana 70%nya berasal dari
vendor luar. Biaya standar pengiriman dari Kantor Pusat ke Cabang 1 adalah $250
dan Kantor Pusat ke Cabang 2 $300.

Transaksi antara Pusat dan kedua Cabangnya selama tahun 2017 adalah sebagai
berikut:
1 Januari Pusat mengirim inventory ke Cabang 1 dengan cost $40.000 + biaya
kirim $250 dan ke Cabang 2 dengan cost $50.000 + biaya kirim $300
30 Maret Cabang 2 membeli inventory dari vendor $15.000
30 Juni Pusat memerintahkan Cabang 2 untuk mengirim 25% inventory
yang dikirim pada 1 Januari ke Cabang 1. Biaya kirim sebesar $260
dibayar Cabang 2
1 Juli Cabang 1 membayar beban operasional $25.000
1 Agustus Cabang 2 menerima alokasi beban operasional $20.000 yang
dibayar oleh Pusat
23 Oktober Cabang 1 mentransfer uang tunai ke Cabang 2 $5.000
1 November Cabang 1 membeli peralatan sebesar $15.000
31 Desember Cabang 1 membukukan penjualan sebesar $200.000
Cabang 2 membukukan penjualan sebesar $150.000
Saldo persediaan akhir Cabang 1 $7,000, termasuk $3,000
inventory yang dibeli dari vendor.
Saldo persediaan akhir Cabang 2 $15,000, termasuk $8,000
inventory yang dibeli dari vendor.
Mencatat penyusutan peralatan yang dipakai di Cabang 1.

Berdasarkan informasi tersebut, Saudara diminta untuk:


a. Membuat jurnal transaksi tahun 2017 (Kantor Pusat dan Kantor Cabang 1 dan 2)
b. Menghitung Laba Cabang 1 dan 2 (menurut Cabang dan menurut Kantor Pusat)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 2 120

Anda mungkin juga menyukai