Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arif Alfajar (1804431006)

Kelas : AKT6B

Tugas : Analisis Sistem Pengendalian Internal

Sistem Pengendalian Internal Pada PT. Jasa Raharja

Secara umum, Sistem Pengendalian Intern (SPIn) merupakan panduan dari masing-
masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional
perusahaan atau organisasi tertentu dan kumpulan dari pengendalian Intern yang terintegrasi,
berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang lainnya.

Penerapan pengendalian intern yang selama ini dilakukan di perusahaan PT. Jasa
Raharja adalah pengawasan yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI)/Internal
Audit (IA), yang dilengkapi dengan prosedur kerja dan aktivitas audit intern (unit kerja)
lainnya dengan menggunakan pendekatan dalam hal pengorganisasian, personil, kebijakan,
perencanaan program, prosedur, pencatatan, pelaporan, supervisi/pengawasan dan review
intern lainnya.

Tujuan Pedoman Sistem Pengendalian Intern (SPIn)

Tujuan penyusunan pedoman Sistem Pengendalian Intern (SPIn) di PT Jasa Raharja (Persero)
adalah :

Pedoman Sistem Pengendalian Intern (SPIn) di PT Jasa Raharja (Persero) berisi


panduan dan aturan yang harus dipatuhi oleh Insan Jasa Raharja, yang dibuat untuk menjaga
reputasi Perseroan sebagai sebuah perusahaan di industri asuransi di Indonesia, yang
bertindak dengan integritas dan mendasarkan setiap keputusannya kepada pertimbangan
bisnis yang taat hukum.

Komponen Pengendalian Intern PT Jasa Raharja

Sejalan dengan Tujuan Pedoman Sistem Pengendalian Intern yang ingin dicapai
maka PT. Jasa Raharja perlu dilakukannya komponen dalam pengendalian intern. Pada PT
Jasa Raharja saya telah menganalisis bahwa perusahaan tersebut telah mengikuti setiap
komponen dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Komponen – komponen
tersebut juga memiliki arti tersendiri antara lain :

1. Lingkungan pengendalian intern dalam perusahaan yang dilaksanakan yang terdiri


dari :
 Integritas, nilai etika dan kompetensi karyawan
 Filosofi dan gaya manajemen
 Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung
jawabnya
 Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia; dan
 Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi;
2. Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha (risk assessment), yaitu suatu
proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai pengelolaan risiko yang relevan.
3. Aktivitas pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses
pengendalian terhadap kegiatan perusahaan pada setiap tingkat dan unit dalam
struktur organisasi BUMN, antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi,
rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas, dan keamanan terhadap
aset perusahaan.
4. Sistem informasi dan komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai
kegiatan operasional, finansial, serta ketaatan dan kepatuhan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan oleh BUMN.
5. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian intern,
termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi
BUMN, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal

Tujuan adanya Komponen pengendalian intern dari PT Jasa Raharja adalah

1. keandalan informasi keuangan dan operasi,


2. efisiensi dan efektifitas kegiatan operasi,
3. efektifitas hasil pelaksanaan kegiatan;
4. ketaatan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku,
5. pengamanan aset perusahaan.

Internal Audit atas PT Jasa Raharja :

Meskipun PT Jasa Raharja telah mengikuti aturan yang sesuai mengenai komponen
Pengendalian Internal dengan baik, Namun demikian aplikasi pengendalian yang dilakukan
belum sepenuhnya optimal, hal ini tergambarkan pada temuan-temuan audit Internal dalam
hal:

1) masih adanya kekurangan dalam pengorganisasian unit kerja, seperti adanya


ketidaksesuaian antara tugas dan wewenang dengan realisasi di lapangan, adanya
kekosongan formasi yang seharusnya sudah diperhitungkan.
2) masih dijumpai adanya pelanggaran disiplin kerja, tingkat prestasi kerja yang belum
memadai, penyalahgunaan wewenang.
3) masih ditemukan adanya ketidaksesuaian antara prosedur operasional dengan realisasi
yang dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan.
4) rendahnya tingkat kualitas pengawasan yang dilakukan oleh petugas yang berwenang
sebagai supervisor pekerjaan dimaksud.
5) terjadinya kesalahan pencatatan, pemborosan dan kebocoran dalam pengelolaan
keuangan perusahaan.
6) rendahnya tingkat pelayanan kepada pemakai jalan, sehingga menurunkan kualitas
pelayanan yang terkait dengan Standar Pelayanan Minimum.
7) masih banyak lagi temuan-temuan audit yang dilakukan secara Intern unit kerja, oleh
auditor IA, atau oleh auditor eksternal lainnya.
Aturan pelaksanaan Sistem Pengendalian intern pada PT Jasa Raharja

PT Jasa Raharja dalam melaksanakan Pengendalian Internal mereka mengacu pada


PerMen BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 dan Keputusan Bersama Dewan Komisaris &
Direksi PT Jasa Raharja (Persero); Nomor KB Dekom & Dir Nomor DK./1/SP/2014 dan
Nomor P/31.1/SP/2014; Pasal 26 ‘ Sistem Pengendalian Intern.

Anda mungkin juga menyukai