Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Disetiap perusahaan pasti memiliki pengendalian internal, mengenai sistem yang
digunakan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda, perbedaan
tersebut tergantung dengan situasi dan kondisi pada sebuah organisasi/perusahaan.
Pengendalian internal juga bisa mengendalikan, mencegah atau pun yang lainnya, yang akan
terjadi maupun mencari solusi yang untuk memecahkan mslah yang ada. Hal ini sangat
dibutuhkan seluruh sektor mana pun sehingga pengendalian internal juga berperan penting
dalam kemajuan perusahaan.
Jika pengendalian internal terus ditingkatkan maka hal-hal yang tidak diinginkan
perusahaan akan semakin berkurang, serta akan sebaliknya jika pengendalian internal tidak
diperhatikan. Pada beberapa perusahaan ada yang memakai sistem pengendalian internal
yang diambil dari para ahli yang telah meneliti, atau ada juga mereka menciptakan
pengendalian sendiri.
Seiring dengan berkembangnya zaman maka akan berdbeda pula sistem pengendalian
yang digunakan, karena sifat/ perilaku pekerja, kejahatan, dll. Akan semakin berkembang
pula sehingga para pemilik perusahaan/ organisasi perlu memperhatikan hal tersebut. Jika
pengendalian internal sudah kuat maka perusahaan akan terus berkembang serta bisa menjadi
peusahaan besar di bidang/sekotrnya masing-masing.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Pengendalian Internal?
2. Apa tujuan Pengendalian Internal?
3. Apa unsur-unsur sistem pengendalian internal?
4. Apa konsep pengendalian internal?
5. Apa kelemahan pengendalian internal secara umum?
6. Apa Saja Model Pengendalian internal untuk pencegahan-pendeteksian- perbaikan
secara umum?
7. Apa saja Komponen Pengendalian intenal?
8. Bagaimana pengendalian internal di Perpustakaan Daerah?
1

1.3 Tujuan Masalah


1. Menegetahui tentang pengertian pengendalian iunternal
2. Mengetahui tujuan pengendalian internal
3. Mengetahui unsur-unsur sistem pengendalian internal
4. Mengetahui konsep pengendalian internal
5. Mengetahui kelemahan pengendalian internal secara umum
6. Mengetahui model pengendalian internal untuk pencegahan-pendeteksian- perbaikan
secara umum
7. Mengetahui Komponen Pengendalian intenal
8. Mengetahui pengendalian internal di Perpustakaan Daerah

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak digunakan
berbagai kepentingan. Istilah Pengendalian intern diambil dari terjemahan istilah Internal
Control meskipun demikian penulis menterjemahkan sebagai pengawasan intern, untuk
istilah tersebut hal ini tidaklah masalah karena tidak mengurangi pengertian sistem
pengendalian internal secara umum. Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian
Intern yang dikemukakan commite on Auditing Procedur American Institute of Carified
Public Accountant (AICPA) adalah sebagai berikut :
Pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang
telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan
dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan
pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan (James 1997:155).
Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) Pengendalian Intern di definisikan
sebagai berikut:
Sistem Pengendalian Intern meliputi organisasi serta semua metode dan ketentuan yang
terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mencek
kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha, dan mendorong di
taatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan.
Dari

definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa, Sistem Pengendalian Intern

merupakan suatu Sistem yang terdiri dari berbagai macam unsur dengan tujuan untuk
melindungi harta benda, meneliti ketetapan dan seberapa jauh dapat dipercayai data
akuntansi, mendorong efisien operasi dan menunjang dipatuhinya kebijaksanaan Pimpinan.
2.2 Tujuan Pengendalian Internal
Pengendalian Intern yang diciptakan dalam suatu perusahaan harus mempunyai beberapa
tujuan. Sesuai dengan definisi yang dikemukakan AICPA tersebut diatas, maka dapat
dirumuskan tujuan dari pengendalian internal yaitu :
3

a. Menajaga keamanan harta milik perusahaan.


b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
c. Memajukan efisiensi operasi perusahaan.
d. Membantu menjaga kebijaksanaan manajemn yang telah ditetapkan lebih dahulu
untuk dipatuhi. ( Zaki, 1999 : 14) .
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka perlu adanya syarat-syarat tertentu
untuk mencapainya, yaitu unsur-unsur yang mendukungnya, dan untuk ini
pembahasannya akan dikemukakan sub tersendiri.
2.3 Unsur-unsur sistem pengendalian internal
AICPA mengemukakan bahwa suatu Sistem Pengendalian Intern yang memuaskan akan
bergantung sekurang-kurangnya empat unsur Pengendalian Intern adalah sebagai berikut :
a. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat.
b. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik berguna untuk
melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik, hutang-hutang,
pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya.
c. Praktek-praktek yang sehat haruslah dijalankan didalam melakukan tugas-tugas dan
fungsi-funsgi setiap baqgian dalam organisasi.
d. Suatu

tingkat

kecakapan

pegawai

yang

sesuai

dengan

tanggung

jawab.

Unsur-unsur tersebut diatas adalah sangat penting dan harus diterapkan secara
bersama-sama dalam suatu perusahaan, agar terdapat adanya Sistem Pengendalian
Intern yang baik, sebab kelemahan yang serius dalam salah satu diantaranya, pada
umumnya akan merintangi sistem itu bekerja dengan lancar dan sukses.

2.4 Konsep pengendalian internal


Menurut James A. Hall (2008) Sistem pengendalian internal ( internal control system) terdiri
ats berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang direapkan oleh perusahaan untuk
mencapai empat tujuan umumnya
1. Menjaga aktiva perusahaan
2. Memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi.
3. Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan.
4. Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak
manajemen.

2.5 Kelemahan pengendalian internal secara umum


Menurut James A. Hall (2008) Kelemahan dalam pengendalian internal dapat mengeskpos
perusahaan ke satu atau lebih jenis resiko berikut ini :
1. Penghancuran aktiva (baik fisik maupun informasi)
2. Pencurian aktiva
3. Kerusakan informasi atau sistem informasi
4. Gangguan sistem informasi.

2.6 model pengendalian internal untuk pencegahan-pendeteksian - perbaikan secara


umum
Menurut James A. Hall (2008) pengendalian internal yang terdiri atas tiga ingkat
pengendalian :
1. Pengendalian pencegahan
Pencegahan adalah pertahanan pertama dalam struktur pengendalian.Pengendalian
pencegahan (preventive control) adalah teknik pasif yang didesain utnuk mengurangi
frekuensi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
2. Pengendalian pemeriksaan
Pengendalian pemeriksaan (detective control) membentuk lini pertahanan kedua. Ini
adalah berbagai alat, teknik, dan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi serta
mengekspos berbagai peristiwa yang tidak diinginkan dan yang lepas dari
pengendalian pencegahan.
3. Pengendalian perbaikan
Pengendalian perbaikan (corrective control) adalah tindakan yang diambil untuk
membalik berbagai pengaruh kesalahan yang terdeteksi dalam tahap sebelumnya.
Terdapat perbedaan yang penting antara pengendalian pemeriksaan dengan
pengendalian perbaikan.
2.7 Komponen Pengendalian intenal
Pengendalian internal yang dijelaskan dalam SAS 78 terdiri atas lima komponen :
1. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian (control environment) adalah dsar dari empat komponen
pnegendalian lainnya. Lingkungan pengendalian mennentukan arah perusahaan dan
mempengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan.
5

2. Penilaian resiko
Perusahaan

harus

melakukan

penilaian

resiko

(risk

assessment)

untuk

mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai resiko yang berkaitan dengan


laporan keuangan.
3. Informasi dan komunikasi
Sistem informasi akuntansi (SIA) terdiri atas berbagai record dan metode yang
digunakan untuk melakukan,mengidentifikasi, menganalisis, mengklasifikasi dan
mencatat berbagai transaksi perusahaans serta untuk menghitung berbagai aktiva dan
kewajiban yang berkaitan di dalamnya.kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh
SIA berdampak pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan serta
membuat keputusan dalam hubungannya dengan operasional perusahaan, serta
membuat lapoan keuangan yang andal.
4. Pengawasan
Pihak manajemen harus memastikan bahwa pengendalian internal berfungsin seperti
yang dimaksudkan.Pengawasan (monitoring) adalah proses yang memungkinkan
kualitas desain pengendalian internal secara operasinya berjalan. Hal ini dapat
diwujudkan melalui beberapa prosedur terpisah atau melalui aktivitas yang berjalan.
5. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian (control aktivities) adalah berbagai kebijakan dan prosedur
yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk
mengatasi risiko perusahaan yang telah diidentifikasi.

2.8 Pengendalian internal di Perpustakaan Daerah


Perpustakaan Daerah Pemprov Sumatera Selatan berada di jalan Sutan moh. Mansyur,
lorok Pakjo, ilir Bar. I, kota Palembang . No.telp +62 711 357175 dan jam buka dari jam
08.00- 15.30 WIB . Di perpustakaan daerah SUMSEL ini sudah cukup baik dalam
pengendalian internal khususnya dalam peminjaman buku, dikarenakan sebelum
peminjaman buku harus daftar terlebih dahulu, pada saat mendaftar kita mengisi seluruh
informasi yang dibutuhkan yang sesuai dengan KTP, sehingga pada saat buku tidak
dikembalikan maka pihak pusda akan menagih ke rumah untuk mengambilnya.
Mengenai pengendalian internal pusda dilengkapi juga CCTV, AC, Televisi ,Mobil baca
keliling, pojok internet dll. Sehingga bisa membuat nyaman pengunjung.Peminjaman
buku pusda harus memiliki kartu anggota, kemudian mengaktifkan kartu terebut ke
6

komputer yang terhubung dengan barkot baru kita bisa mencari buku dan meminjam
nya.Pada saat akan mencari buku kita bisa menggunakan komputer untuk mencari buku
tersebut, dengan memasukkan nama buku/ pengarang/ISBN , hal ini memudahkan kita
dalam pencarian buku , nantinya akan muncul kode yang akan kita cari di rak-rak buku
yang ada dan Pada saat peminjaman pegawai pusda akan mencatat lewat komputer dan
sistem barkot juga akan mendeteksi bahwa buku akan dipinjam.

Kelemahan dan solusi pengendalian internal Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan


1. Kamera CCTV yang kurang disetiap ruangan , karena yang kami temui hanya
disudut-sudut pada saat pintu masuk sedangkan bagian-bagian rak buku tidak telihat
hal ini menyebabkan bisa terjadinya pencurian buku ( sebagai salah satu aset ).
Solusinya adalah dengan menambah CCTV atau menempatkan CCTV dengan area
jangkauan yang terlihat ,misalkan bagian dinding tengah rak ,sehingga CCTV bisa
melihat seluruh aktivitas pengunjungnya.
2. Peralatan yang tidak terawat ( tidak terjaga) contohnya komputer yang tidak
dibersihakan baik fisik/di bagian dalamnya, terkadang tejadinya eror, dan printer yang
tidak menyimpan stock tinta untuk pencetakan kartu untuk member peminjaman .
Solusinya adalah merawat peralatan yang ada setiap bulannya agar tidak terjadinya
kerusakan yang cepat contohnya komputer bisa 5- 8 tahun , tapi karena tidak bisa
dirawat hanya 3 tahun.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan dan Saran
Sistem Pengendalian Intern merupakan suatu Sistem yang terdiri dari berbagai
macam unsur dengan tujuan untuk melindungi harta benda, meneliti ketetapan dan
seberapa jauh dapat dipercayai data akuntansi, mendorong efisien operasi dan
menunjang dipatuhinya kebijaksanaan Pimpinan. Semakin berkembangnya sistem
pengendalian internal maka sekamin baik pula perusahaan itu, serta sebaliknya.
Untuk Perpustakaan daerah sistem pengendalian internal sudah cukup baik dalam
pelayanan kepada pengunjung. Serta lebih ditingkatkan kembali di berbagai bidang
pengendalian internal .

10

DAFTAR PUSTAKA
Hall, James. A .2008. Sistem infomasi Akuntansi edisi 4.Jakarta:Salemba Empat.
Amin Widjaja Tunggal, Drs., Ak., MBA., Financial Statement Audit, Harvarindo, Jakarta,
2003
IAI, Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Salemba Empat, Jakarta, 2002
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, Auditng, edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta, 1998
Mulyadi, Drs., Pemeriksaan Akuntan, edisi kedua, STIE YKPN Yogyakarta, 2001
Mulyadi, Drs., Auditing, edisi keenam, Salemba Empat, Jakarta, 2002
Sukrisno Agoes, Auditing, edisi ketiga, LPFE Universitas Indonesia, Jakarta, 2004
Skousen, Albrecht, Stice, Accounting Concept and Aplication, Salemba Empat, Jakarta, 2001
Soemarso S. R., Akuntansi Suatu Pengantar, edisi revisi, Salemba Empat, Jakarta, 2004
Sumadi Suryabrata, BA., Drs., MA., Ed.S., Ph.D., Metodologi Penelitian, Grafindo, Jakarta,
2003
Sugiyono, DR., Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2004
Sawyers, Internal Auditing, edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta, 2005

11

Anda mungkin juga menyukai