PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Disetiap perusahaan pasti memiliki pengendalian internal, mengenai sistem yang
digunakan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda, perbedaan
tersebut tergantung dengan situasi dan kondisi pada sebuah organisasi/perusahaan.
Pengendalian internal juga bisa mengendalikan, mencegah atau pun yang lainnya, yang akan
terjadi maupun mencari solusi yang untuk memecahkan mslah yang ada. Hal ini sangat
dibutuhkan seluruh sektor mana pun sehingga pengendalian internal juga berperan penting
dalam kemajuan perusahaan.
Jika pengendalian internal terus ditingkatkan maka hal-hal yang tidak diinginkan
perusahaan akan semakin berkurang, serta akan sebaliknya jika pengendalian internal tidak
diperhatikan. Pada beberapa perusahaan ada yang memakai sistem pengendalian internal
yang diambil dari para ahli yang telah meneliti, atau ada juga mereka menciptakan
pengendalian sendiri.
Seiring dengan berkembangnya zaman maka akan berdbeda pula sistem pengendalian
yang digunakan, karena sifat/ perilaku pekerja, kejahatan, dll. Akan semakin berkembang
pula sehingga para pemilik perusahaan/ organisasi perlu memperhatikan hal tersebut. Jika
pengendalian internal sudah kuat maka perusahaan akan terus berkembang serta bisa menjadi
peusahaan besar di bidang/sekotrnya masing-masing.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak digunakan
berbagai kepentingan. Istilah Pengendalian intern diambil dari terjemahan istilah Internal
Control meskipun demikian penulis menterjemahkan sebagai pengawasan intern, untuk
istilah tersebut hal ini tidaklah masalah karena tidak mengurangi pengertian sistem
pengendalian internal secara umum. Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian
Intern yang dikemukakan commite on Auditing Procedur American Institute of Carified
Public Accountant (AICPA) adalah sebagai berikut :
Pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang
telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan
dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan
pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan (James 1997:155).
Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) Pengendalian Intern di definisikan
sebagai berikut:
Sistem Pengendalian Intern meliputi organisasi serta semua metode dan ketentuan yang
terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mencek
kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha, dan mendorong di
taatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan.
Dari
merupakan suatu Sistem yang terdiri dari berbagai macam unsur dengan tujuan untuk
melindungi harta benda, meneliti ketetapan dan seberapa jauh dapat dipercayai data
akuntansi, mendorong efisien operasi dan menunjang dipatuhinya kebijaksanaan Pimpinan.
2.2 Tujuan Pengendalian Internal
Pengendalian Intern yang diciptakan dalam suatu perusahaan harus mempunyai beberapa
tujuan. Sesuai dengan definisi yang dikemukakan AICPA tersebut diatas, maka dapat
dirumuskan tujuan dari pengendalian internal yaitu :
3
tingkat
kecakapan
pegawai
yang
sesuai
dengan
tanggung
jawab.
Unsur-unsur tersebut diatas adalah sangat penting dan harus diterapkan secara
bersama-sama dalam suatu perusahaan, agar terdapat adanya Sistem Pengendalian
Intern yang baik, sebab kelemahan yang serius dalam salah satu diantaranya, pada
umumnya akan merintangi sistem itu bekerja dengan lancar dan sukses.
2. Penilaian resiko
Perusahaan
harus
melakukan
penilaian
resiko
(risk
assessment)
untuk
komputer yang terhubung dengan barkot baru kita bisa mencari buku dan meminjam
nya.Pada saat akan mencari buku kita bisa menggunakan komputer untuk mencari buku
tersebut, dengan memasukkan nama buku/ pengarang/ISBN , hal ini memudahkan kita
dalam pencarian buku , nantinya akan muncul kode yang akan kita cari di rak-rak buku
yang ada dan Pada saat peminjaman pegawai pusda akan mencatat lewat komputer dan
sistem barkot juga akan mendeteksi bahwa buku akan dipinjam.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan dan Saran
Sistem Pengendalian Intern merupakan suatu Sistem yang terdiri dari berbagai
macam unsur dengan tujuan untuk melindungi harta benda, meneliti ketetapan dan
seberapa jauh dapat dipercayai data akuntansi, mendorong efisien operasi dan
menunjang dipatuhinya kebijaksanaan Pimpinan. Semakin berkembangnya sistem
pengendalian internal maka sekamin baik pula perusahaan itu, serta sebaliknya.
Untuk Perpustakaan daerah sistem pengendalian internal sudah cukup baik dalam
pelayanan kepada pengunjung. Serta lebih ditingkatkan kembali di berbagai bidang
pengendalian internal .
10
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James. A .2008. Sistem infomasi Akuntansi edisi 4.Jakarta:Salemba Empat.
Amin Widjaja Tunggal, Drs., Ak., MBA., Financial Statement Audit, Harvarindo, Jakarta,
2003
IAI, Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Salemba Empat, Jakarta, 2002
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, Auditng, edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta, 1998
Mulyadi, Drs., Pemeriksaan Akuntan, edisi kedua, STIE YKPN Yogyakarta, 2001
Mulyadi, Drs., Auditing, edisi keenam, Salemba Empat, Jakarta, 2002
Sukrisno Agoes, Auditing, edisi ketiga, LPFE Universitas Indonesia, Jakarta, 2004
Skousen, Albrecht, Stice, Accounting Concept and Aplication, Salemba Empat, Jakarta, 2001
Soemarso S. R., Akuntansi Suatu Pengantar, edisi revisi, Salemba Empat, Jakarta, 2004
Sumadi Suryabrata, BA., Drs., MA., Ed.S., Ph.D., Metodologi Penelitian, Grafindo, Jakarta,
2003
Sugiyono, DR., Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2004
Sawyers, Internal Auditing, edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta, 2005
11