Anda di halaman 1dari 34

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan zaman yang pesat telah menuntut kemajuan teknologi dan

informasi di segala bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi khususnya

akuntansi. Setiap perusahaan (dagang, industri dan jasa) membutuhkan laporan

keuangan untuk dapat melangsungkan kegiatan perekonomiannya. Hal-hal yang

terjadi di dalam perusahaan harus senantiasa dicatat dalam laporan keuangan

perusahaan tersebut, itu sebabnya laporan keuangan menjadi hal yang penting

yang harus dimiliki suatu perusahaan.

Laporan keuangan disetiap negara memiliki acuan yang berbeda-beda, namun

pada dasarnya memiliki konsep yang sama. Laporan keuangan yang berlaku di

Indonesia harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di

Indonesia. Laporan keuangan itu sendiri terdiri dari : 1). Laporan laba/rugi, 2).

Laporan perubahan ekuitas, 3). Neraca, 4). Laporan arus kas, 5). Catatan atas

laporan keuangan.

Laporan laba/rugi menjadi salah satu laporan yang penting untuk perusahaan,

karena pada akhir periode akuntansi sebuah perusahaan harus membuat laporan

tersebut untuk menentukan apakah perusahaan tersebut mengalami untung(laba)

atau kerugian(rugi). Pengukuran laba/rugi sangat penting bagi prestasi sebuah

perusahaan, karena laporan laba/rugi ini merupakan laporan yang dibutuhkan oleh
2

beberapa pihak penting salah satunya adalah investor yang akan menanamkan

modalnya pada suatu perusahaan. Selain itu, laporan laba/rugi juga dibutuhkan

sebagai informasi bagi para pemegang saham untuk mengetahui seberapa besar

laba yang akan mereka terima.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari Laporan Laba/Rugi?

2. Apa saja istilah-istilah yang digunakan pada Laporan Laba/Rugi?

3. Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan Laba/Rugi ?

4. Bagaimana sususan Laporan Laba/Rugi ?

5. Bagaimana bentuk penyajian Laporan Laba/Rugi ?

6. Apa saja Elemen - elemen dalam laporan Laba Rugi Komprehensif?

7. Bagimana Format laporan Laba Rugi Komprehensif?

8. Bagimana Standar Akuntansi Internasional Tentang laporan Laba Rugi?

9. Apa Laporan laba rugi sebagai satu dasar pengambilan keputusan ekonomi

stakeholder?

10. Jelaskan kasus tentang penyalahgunaan Laporan Laba/Rugi!

C. TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui pengertian dari Laporan Laba/Rugi.

2. Untuk mengetahui istilah-istilah yang digunakan pada Laporan Laba/Rugi.

3. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan Laba/Rugi.

4. Untuk mengetahui susunan Laporan Laba/Rugi.

5. Untuk mengetahui bentuk penyajian Laporan Laba/Rugi.


3

6. Untuk mengetahui Elemen - elemen dalam laporan Laba Rugi

Komprehensif.

7. Untuk mengetahui Format laporan Laba Rugi Komprehensif.

8. Untuk mengetahui Standar Akuntansi Internasional Tentang laporan Laba

Rugi.

9. Untuk mengetahui Laporan laba rugi sebagai satu dasar pengambilan

keputusan ekonomi stakeholder

10. Untuk mengetahui kasus penyalahgunaan Laporan Laba/Rugi.

D. KEGUNAAN MAKALAH

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara

teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna sebagai

pengembangan konsep Laporan Laba/Rugi. Secara praktis makalah ini diharapkan

bermanfaat bagi :

1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan

khususnya tentang konsep Laporan Laba/Rugi

2. Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep Laporan Laba/Rugi baik

secara teoretis maupun secara praktis.

E. PROSEDUR MAKALAH

Makalah ini disusun dengan menggunakan Pendekatan Kualitatif. Metode

yang digunakan adalah Metode Deskriptif. Melalui metode ini penulis akan

menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data


4

dalam makalah ini dikumpulkan melalui Data Sekunder, dimana penulis melihat

dari hasil yang telah ada. Alat yang digunakan dalam pencarian data adalah

Internet. Penulis menggunakan cara Presentasi untuk memaparkan makalahnya.


5

BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN

1. Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-

pendapatan dan biaya-biaya dari suatu usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih

antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi

yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba rugi yang kadang-kadang disebut

laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan laporan yang

menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan dan juga merupakan tali

penghubung dua neraca yang berurutan.

Maka arti penting dari laporan laba rugi yaitu sebagai alat untuk

mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui berapakah

hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode.

2. Istilah-istilah yang Digunakan dalam Laporan Laba Rugi

Berikut istilah-istilah yang digunakan dalam laporan laba rugi yang

diambilkan dari Statement of Financial Accounting Concepts Nomor 6

yang dikeluarkan oleh FASB:

a. Pendapatan (revenue) adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva

suatu badan usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi


6

keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau

pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang

merupakan kegiatan utama badan usaha.

b. Biaya (expense) adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau

timbulnya utang (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang

berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau

dari pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan

usaha.Biaya biasanya dibagikan kepada 3 golongan,yaitu:

1)Biaya yang dihubungkan dengan penghasilan pada periode itu.

2)Biaya yang dihubungkan dengan periode tertentu yang tidak

dikaitkan dengan penghasilan

3)Biaya yang karena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan

periode manapun.

c. Penghasilan (income) adalah selisih penghasilan-penghasilan sesudah

dikurangi biaya-biaya. Bila pendapatan lebih kecil daripada biaya,

selisihnya sering disebut rugi.

Suatu penghasilan akan diakui sebagai penghasilan pada periode

kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual

barang dan jasa itu telah selesai. Dari hal tersebut dapat disimpulkan

bahwa penghasilan diakui:

1. Selama produksi
7

2. Pada saat proses produksi selesai

3. Pada saat penjualan

4. Pada saat penagihan kas

d.Laba (gain)adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari

transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu

badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang

mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul

dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemiliknya. Contohnya

adalah laba yang timbul dari penjualan aktiva tetap.

1) Fungsi Laba

Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen

menginginkan output yang lebih dari industry/perusahaan.

Sebaiknya, laba yang rendah atau rugi adalah pertanda bahwa

konsumen menginginkan kurang dari produk/ komoditi yang

ditangani dan metode produksinya tidak efisien.

2) Jenis-jenis Laba

Laba adalah salah satu hal yang paling penting dalam

sebuah perusahaan, Laba terdiri atas beberapa jenis, yaitu :

a) Laba kotor, Laba kotor adalah selisih dari hasil penjualan

dengan harga pokok penjualan


8

b) Laba Operasional, merupakan hasil dari aktivitas-aktivitas yang

termasuk rencana perusahaan kecuali ada perubahan-perubahan

besar dalam perekonomiannya, dapat diharapkan akan dicapai

setiap tahun. Oleh karenanya, angka ini menyatakan

kemampuan perusahaan untuk hidup dan mencapai laba yang

pantas sebagai jasa pada pemilik modal.

c)Laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before Tax)

,merupakan laba operasi ditambah hasil dan biaya diluar operasi

biasa. Bagi pihak-pihak tertentu terutama dalam hal pajak,

angka ini adalah yang terpenting karena jumlah ini menyatakan

laba yang pada akhirnya dicapai perusahaan.

d) Laba Setelah Pajak Atau Laba Bersih, adalah laba setelah

dikurangi berbagai pajak. Laba dipindahkan kedalam perkiraan

laba ditahan. Dari perkiraan laba ditahan ini akan diambil

sejumlah tertentu untuk dibagikan sebagai Deviden kepada para

pemegang saham.

e. Rugi (loss) adalah penurunan modal (aktiva bersih) dan transaksi

sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha dan

dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan

usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari biaya (expense)

atau distribusi pada pemilik. Contohnya adalah rugi penjualan surat

berharga. Karakteristik dari pengertian rugi (losses):


9

1. Penurunan ekuitas (asset bersih)

2. Transaksi periferal atau incidental

3. Selain apa yang didefinisi sebagai biaya

4. Selain distribusi ke pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan

pemilik

Sumber rugi (losses) menurut FASB dalam SFAC No. 6:

1. Periferal dan insidental

Misalnya : penjualan investasi dalam surat- surat berharga,

penjualan asset tetap, pelunasan utang obligasi sebelum

jatuh tempo

2.Transfer non timbal balik dengan pihak lain

Misalnya : pencurian dan pembayaran ganti rugi dari kekalahan

dalam tuntutan perkara hukum

3. Penahanan asset (holding assets)

Misalnya : penurunan harga sekuritas investasi, penurunan nilai

tukar valas, dan penurunan harga karena penahanan

persediaan

4. Faktor lingkungan

Misalnya : ganti rugi asuransi musibah alam yang lebih rendah dari

kos asset yang rusak, lenyapnya manfaat asset yang tidak

diasuransi akibat kebakaran

f. Harga Perolehan (cost) adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang

yang timbul untuk memperoleh barang atau jasa. Jumlah ini pada saat
10

terjadinya transaksi akan dicatat sebagai aktiva. Misalnya pembelian

mesin, dan pembayaran uang muka sewa (persekot biaya).

3. Unsur-Unsur yang Terdapat dalam Laporan Laba Rugi

a. Pendapatan

Dalam pengertian akuntansi, penghasilan meliputi pendapatan dari

penjualan (sales) barang/jasa, pendapatan sewa, dividen, bunga,

royalti, honorarium profesioanal, komisi dan keuntungan (gains) dari

penjualan surat berharga atau aktiva tetap. Tidak termasuk

penghasilan adalah peningkatan aktiva perusahaan yang timbul dari

investasi pemilik (investor).

Terjadinya penghasilan mengakibatkan penambahan terhadap

aktiva atau pengurangan terhadap kewajiban. Penghasilan diakui

dalam laporan laba rugi kalau kenaikan nilai aktiva atau penurunan

nilai kewajiban sebagai akibatnya telah terjadi dan dapat diukur

dengan andal. Oleh karena itu penghasilan diakui sebagai berikut:

Pendapatan dari penjualan barang (produk) diakui pada saat terjadi

transaksi penjualan.Pendapatan dari penjualan jasa diakui pada saat

terjadi transaksi penyerahan jasa.Pendapatan yang diperoleh sebagai

imbalan atas penggunaan sumber ekonomi perusahaan oleh pihak lain

seperti pendapatan sewa, bunga atau. royalti diakui secara

proporsional (sebanding) dengan waktu penggunaan sumber ekonomi


11

yang bersangkutan.Keuntungan (gains) yang diperoleh dari penjualan

aktiva selain barang dagangan seperti aktiva tetap atau surat berharga,

diakui pada saat teijadi transaksi penjualan.

Dalam laporan laba rugi, penghasilan perusahaan secara garis besar

diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu:

1). Pendapatan usaha (operating income)

adalah penghasilan yang diperoleh dari aktivitas usaha

pokok (utama) perusahaan. Misalnya, aktivitas usaha pokok

perusahaan dagang adalah pembelian dan penjualan barang

dagangan. Penghasilan yang berhubungan langsung dengan

kegiatan yang utama dilakukan perusahaan dagang adalah hasil

penjualan barang dagangan. Dengan demikian pengahasilan usaha

perusahaan dagang adalah hasil penjualan barang dagangan, biasa

disingkat dengan istilah penjualan (sales). Sementara,

penghasilan usaha perusahaan yang bergerak di bidang jasa adalah

hasil penjualan jasa.

2). Pendapatan di luar usaha (Nonoperating Income)

adalah penghasilan yang diperoleh dari aktivitas di luar

aktivitas pokok perusahaan, atau dari kegiatan usaha sampingan

yang dilakukan sewaktu-waktu. Misalnya:


12

a) perusahaan bengkel selain menjual jasa bengkel, kadang-

kadang menyewakan kendaraan.

b) perusahaan dagang yang menyewakan sebagian gedung

kantornya. Sewa yang diterima oleh perusahaan tersebut

merupakan penghasilan di luar usaha. Termasuk juga

penghasilan di luar usaha adalah laba penjualan surat

berharga, laba penjualan aktiva tetap yang dihentikan

penggunaannya.

b. Beban

Terjadinya beban (expenses) adalah berkurangnya nilai aktiva

atau bertambahnya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas

yang tidak berhubungan dengan penarikan modal dan pembagian laba

kepada penanam modal. Seperti halnya penghasilan, beban dalam

laporan laba rugi dikelompokkan menjadi:

1). Beban usaha (Operating Expense)

adalahbeban-beban yang secara langsung atau tidak langsung

berhubungan dengan aktivitas usaha pokok perusahaan. Beban

usaha digolongkan menjadi:


13

a) Harga pokok penjualan (cost of goods sold) tepatnya beban

pokokpenjualan, adalah harga pokok barang yang dijual

selama suatu periode akuntansi.

b) Beban penjualan (selling expenses), adalah beban yang

berhubungan dengan usaha memperoleh pembeli (pelanggan)

dan usaha melayani pelanggan. Termasuk beban penjualan,

antara lain: gaji pegawai bagian penjualan, beban iklan, dan

beban pengiriman barang ke luar.

c) Beban administrasi (administrative expenses) atau beban

umum (general expenses), yaitu beban yang berhubungan

dengan aktivitas umum perusahaan, misalnya: gaji pegawai

kantor, perlengkapan kantor yang habis dipakai, beban

penyusutan gedung dan peralatan kantor.

2). Beban di luar usaha (Nonoperating expense)

adalah beban yang timbul dari aktivitas di luar usaha pokok

perusahaan, misalnya: rugi penjualan aktiva tetap, dan beban

bunga. Disamping beban usaha dan beban di luar usaha tersebut

di atas, harus diinformasikan terpisah dalam laporan laba rugi

adalah kerugian yang sifatnya tidak biasa seperti kerugian akibat

kebakaran atau bencana banjir.

.
14

4. Susunan Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan hasil usaha dan

biaya-biaya selama satu periode akuntansi. Menurut PSAK 2002 No.1

(revisi 1998), laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang

menonjolkan unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian

secara wajar. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut ini :

a.Pendapatan;

b. Laba rugi usaha;

c. Beban pinjaman;

d.Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang

diberlakukan menggunakan metode ekuitas;

e. Beban pajak;

f. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan;

g. Hak minoritas

h. Laba atau rugi bersihuntuk periode berjalan

i. Pos luar biasa ,untuk menyajikan pos luar biasa seperti kebakaran,

gempa, dan sebagainya perusahaan dapat menganut salah satu dari 2

perlakuan berikut ini:


15

1). All Inclusive

Pencatatan kerugian dari pos luar biasa tersebut dapat disajikan

dalam laporan laba rugi, sedangkan dalam laporan laba yang ditahan

hanya berisi net income yang ditransfer dari laporan rugi laba

deklarasi (pembayaran dividend), penyisihan dari laba

(appropriation of retained earning)

2). Current Operating Performance/Non Clean Surplus Concept

Pecatatan kerugian dari pos luar biasa tidak boleh disajikan

dalam laporan laba rugi melainkan disajikan dalam laporan laba

ditahan atau laporan perubahan modal maka laporan laba rugi hanya

menentukan hasil dari operasi normal periode tersebut.

5. Bentuk Penyajian Laporan Laba Rugi

a. All inclusive income dan normal operating

Perbedaan pendapat mengenai apakah suatu pos disajikan dalam

laporan laba rugi atau dalam laporan laba ditahan membedakan

penyajian laporan laba rugi menjadi:

1).Normaloperatingiincome

Berpendapat bahwa yang dicantumkan dalam laporan laba rugi

hanyalah pendapatan yang berasal dari kegiatan normal sedangkan


16

pos yang berasal dari kegiatan yang tidak biasa dicantumkan saja

dalam laporan laba ditahan. Sehingga laba di bottom line adalah

laba normal.

2).Allinclusiveincome

Berpendapat bahwa semua income yang berasal dari kegiatan

normal dan kegiatan insidentil dicantumkan dalam laporan laba

rugi dan hasil akhirnya saja yang dilaporkan ke laporan laba

ditahan.

b. Singlestep dan multiple step

1) Single step

yaitu bentuk laporan yang disusun dengan menggabungkan semua

penghasilan menjadi suatu kelompok dan semua biaya dalam satu

kelompok lainnya yang terjadi dalam suatu periode. Sehingga

untuk menghitung laba rugi bersih hanya memerlukan satu langkah

yaitu mengurangkan total penghasilan dengan total biaya. Selisih

positif antara kelompok penghasilan dengan biaya disebut dengan

istilah penghasilan bersih atau laba, sedangkan jika selisih tersebut

negatif disebut dengan rugi.

Contoh laporan rugi laba bentuk single step adalah sebagai berikut :
17

PT ABC

LAPORAN LABA RUGI

PER 31 DESEMBER 2004

(DALAM RIBUAN RUPIAH)

Pendapatan :

Pendapatan Jasa A

Pendapatan Bunga B

Total Pendapatan C

Beban-beban :

Beban Sewa D

Beban Gaji E

Beban Asuransi F

Beban Listrik, air, dan G

Telepon

Total Beban (H)

Laba Bersih I

Keterangan :

C=A+B

H=D+E+F+G

I = C-H
18

2)Multiple step

yaitu bentuk laporan yang disusun secara bertahap penghasilan

dan beban disajikan sesuai dengan urutan aktivitas yaitu kegiatan

usaha diluar usaha dan luar biasa.Laba rugi baru dapat diketahui

setelah beberapa kali tahap pengurangan, mulai dari penjualan

dikurangi harga pokok penjualan yang menghasilkan laba kotor,

dikurangi biaya operasi menghasilkan laba operasi dan seterusnya

sampai menghasilkan laba bersih.Bentuk laporan laba rugi multiple

step :

PT ABC

LAPORAN LABA RUGI

PER 31 DESEMBER 2004

(DALAM RIBUAN RUPIAH)

Pendapatan Jasa A

Beban-beban : B

Beban Gaji C

Beban Listrik, air, dan Telepon D

Total Beban (E)

Laba Usaha F

Pendapatan di Luar Usaha :


19

Pendapatan Bunga G

Beban-beban di Luar Usaha :

Beban bunga (H)

Laba di luar Usaha I

Laba Bersh J

Keterangan :

E=B+C+D

F=AE

I=F+I

6. Elemen - elemen dalam laporan Laba Rugi Komprehensif

laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu

periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain

perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam

kapasitasnya sebagai pemilik. Total laba rugi komprehensif terdiri dari

komponen laba rugi dan pendapatan komprehensif lain.Sedangkan

laba rugi (profit or loss) atau laba bersih (net income) adalah total

pendapatan (income) dan beban (expenses), tidak termasuk komponen-

komponen pendapatan komprehensif lain.

Financial Accounting Standards Board (FASB) menjelaskan bahwa

alasan utama digunakannya istilah laba komprehensif adalah untuk

membedakan laba komprehensif dengan laba periode.

Perbandingan Laba Periodik dengan Laba Komprehensif:


20

Net Income Earning

Pendapatan 200 200

Biaya-Biaya 140 140

(10) (10)
Keuntungan dari sumber yang tidak normal

Laba dari operasi normal 70 70

Rugi penjualan aktiva tetap (10) (10)

Laba sebelum pos luar biasa dan pengaruh 60 60

kumulatif perubahan prinsip akuntansi

Pos luar biasa


(10) (10)
Perubahan kumulatif perubahan prinsip
(30)
akuntansi

Earning 50

Laba bersih (net income) 20

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa antara laba periode

dan laba komprehensif mempunyai komponen utama yang sama yaitu,

pendapatan, biaya, untung dan rugi. Akan tetapi keduanya tidak sama

karena beberapa komponen tertentu yang menjadi elemen laba

komprehensif tidak dimasukkan dalam perhitungan laba periode.

Komponen tersebut adalah:


21

a) Pengaruh penyesuaian akuntansi tertentu untuk periode lalu

dialami dalam periode berjalan diperlukan sebagai penentu

besarnya laba bersih.

b) Perubahan aktiva bersih tertentu lainnya (holding gains and

losses) yang diakui dalam periode berjalan seperti untung rugi

perubahan harga pasar investasi saham sementara dan untung atau

rugi penjabaran mata uang asing.

Entitas menyajikan seluruh komponen pendapatan komprehensif

(pos penghasilan dan beban) yang diakui dalam satu periode:

1)Dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, di mana

semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam satu periode

(pendekatan satu laporan the single statement approach); atau

2) Dalam bentuk dua laporan (pendekatan dua laporan the two

statement approach):

a) Laporan yang menunjukkan komponen laba rugi (

laporan laba rugi terpisah)

b) Laporan yang dimulai dengan laba rugi dan

menunjukkan komponen pendapatan komprehensif lain

(dalam laporan laba rugi komprehensif).

Total laba rugi komprehensif (total comprehensive income) yang

dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif adalah total semua pos
22

penghasilan dan bebanyang diakui selama satu periode (termasuk komponen

laba atau rugi dan pendapatan komprehensif lain).

Laporan laba rugi komprehensif minimal mencakup penyajian

jumlah pos-pos berikut untuk periode:

1) Pendapatan;

2) Biaya keuangan;

3) Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat

dengan menggunakan metode ekuitas;

4) Beban pajak;

5) Operasi yang dihentikan yang mencakup suatu total dari:

a) Laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan

b)Keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran

nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau

kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan.

6) Laba atau rugi;

7) Setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan

sesuai

dengan sifat (selain angka 8 di bawah);

8) Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama

yang dicatat dengan metode ekuitas; dan

9) Total laba rugi komprehensif.


23

7. Format laporan Laba Rugi Komprehensif

Format laporan laba rugi komprehensif :

a. Bentuk tunggal

Laporan Laba Rugi komprehensif dalam satu periode baik dalam

bentuk satu laporan (bentuk tunggal). Pos Minimum yang disajikan

adalah:

1) Pendapatan (revenue)

2) Biaya Keuangan

3) Bagian laba rugi dari entitas sosial atau ventura yang dicatat

menggunakan metode ekuitas

4) Beban Pajak

5) Jumlah laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan

keuntungan kerugian setelah pajak dari pelepasan aset dalam

rangka operasi yang dihentikan.

6) Laba rugi

7) Komponen pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan

menurut sifat.

8) Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan

ventura yang dicatat dengan metode ekuitas

9) Total Laba Rugi komprehensif


24

Penjelasan masing-masing laporan laba rugi diatas :

Pendapatan : jumlah pendapatan netto yang terdiri dari penjualan setelah

dikurangi dengan diskon dan retur penjualan selama periode laporan.

Beban Pokok Penjualan : menunjukkan beban pokok penjualan yang

berkaitan langsung untuk menghasilkan penjualan selama periode laporan.

Laba Bruto : pendapatan dikurangi dengan beban pokok penjualan

Biaya Distribusi : Berisi informasi tentang beban yang terjadi terkait akibat

upaya perusahaan mendapat penjualan selama periode laporan.


25

Beban Adiminstrasi : Berisi informasi beban umum administrasi selama

periode laporan.

Beban lain-lain : transaksi selama periode yang tidak dapat dikelompokkan ke

dalam pendapatan dan beban (contoh: nilai keuntungan dan kerugian dari

penjualan aset).

Beban Pendanaan : Pos terpisah untuk menampung informasi biaya

pendanaan perusahaan yaitu beban bunga selama periode.

Laba sebelum pajak : Total laba sebelum pajak penghasilan.

Beban pajak penghasilan: merupakan beban pajak penghasilan yang

dikenakan terhadap laba sebelum pajak penghasilan.

Laba tahun berjalan : Hasil neto laba perusahaan selama satu periode

Kepentingan non pengendali : menyajikan alokasi laba tahun berjalan dan

laba komprehensif kepada hak minoritas atau kepentingan non pengendali.

Laba bersaham : merupakan jumlah laba periode berjalan perlembar saham

yang beredar.

Dilusian : Laba perlembar saham

b. Laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda

Jika perusahaan menggunakan bentuk ganda maka perusahaan

harus menyiapkan 2 laporan.Laporan pertama: Laporan laba rugi periode

berjalan. Laporan kedua : Laporan laba rugi periode berjalan dan

pendapatan komprehensif lain. Pos Minimum yang harus disajikan ketika

menggunakan format ganda adalah :


26

1) Pendapatan

2) Biaya Pendanaan

3) Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi atau ventura yang

menggunakan metode ekuitas.

4) Beban Pajak

5) Jumlah Laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan

dan keuntungan atau kerugian setelah pajak dari pelpasan aset

dalam rangka operasi yang dihentikan.

6) Laba rugi.
27

Pada laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda, informasi

alokasi laba rugi periode berjalan kepada pemilik entitas induk dan non

pengendali disajikan dilaporan laba rugi terpisah. Sedangkan total laba

rugi komprehensif disajikan pada laporan laba rugi komprehensif. Dalam

menyajikan komprehensif lain perusahaan dapat menyajikannya secara

Neto ataupun Bruto sebelum pajak disertai dengan total pajak penghasilan

yang terkait dengan seluruh komponen tersebut.

8. Standar Akuntansi Internasional Tentang laporan Laba Rugi

Laporan laba-rugi adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi

yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi

dalam satu periode akuntansi. Pelaporan dalam laporan laba-rugi:

1. Gross Profit

Dihitung dengan mengurangi beban pokok penjualan dari hasil

penjualan bersih.

Pengungkapan pendapatan penjualan bersih sangat berguna.

Pendapatan insidentil diungkapkan dalam pendapatan dan beban

lainnya.

Analis dapat lebih mudah memahami dan menilai kecenderungan

dalam pendapatan dari operasi yang dilanjutkan.

2. Income from operation

Ditentukan dengan mengurangkan beban penjualan dan

administrasi serta pendapatan dan beban lainnya dari laba kotor.


28

Digunakan untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas

masa depan.

3. Gain and losses

Kerugian write-down persediaan menjadi net realizable value atau ,

plant and equipment menjadi recoverable amount, serta pembalikan

lainny.

Kerugian restrukturisasi kegiatan dan biaya restrukturisasi.

Keuntungan atau kerugian pelepasan property,plant and equipment.

litigasi permukiman.

4. Income before income tax

Dihitung dengan mengurangi interest expense terhadap income

from operation.

5. Net income

Merupakan pendapatan setelah semua pendapatan dan beban untuk

periode tersebut yang diperhitungkan.

Dilihat oleh banyak orang sebagai ukuran yang paling penting dari

keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan untukjangka waktu

tertentu.

6. Allocation to non controlling interest

IFRS mensyaratkan bahwa laba bersih anak perusahaan

dialokasikan untuk controlling/non controlling interest.

Alokasi ini dilaporkan di bagian bawah laporan Iaba rugi setelah

laba bersih.
29

7. Earnings per share

(Net income - Preference dividends) dibagi Weighted average of

ordinary shares outstanding

Indikator penting bisnis.

Mengukur dolar yang diterima oleh setiap saham biasa.

Harus diungkapkan pada laporan Iaba rugi.

8. Discontinued operation

Keuntungan atau kerugian dari penjualan sebuah komponen dari

bisnis.

Hasil usaha komponen yang telah atau akan dibuang secara terpisah

dari operasi yang dilanjutkan.

Efek dari operasi dihentikan setelah dikurangi pajak, sebagai

kategori terpisah setelah operasi yang dilanjutkan.

Sebuah perusahaan yang melaporkan discontinued operation harus

melaporkan operasi nilai per saham untuk setiap item discontinued

operation baik dilaporan laba rugi atau dalam catatan atas laporan

keuangan.

9. Extraordinary items

Dalam IFRS tidak diperbolehkan memasukkan extraordinary item

dalam Iaporan keuangan.

10. lntraperiod tax allocation


30

Berkaitan beban pajak penghasilan dengan item tertentu yang

menimbulkan sejumlah beban pajak. Pada Iaporan laba rugi, pajak

penghasilan dialokasikan untuk:

(1) income from continuing operations before tax

(2) Discontinued operations

9. Laporan Laba Rugi Sebagai Satu Dasar Pengambilan Keputusan

Ekonomi Stakeholder

Laporan keuangan digunakan untuk menilai kinerja sebuah

perusahaan. Laporan keuangan merupakan output dari proses akuntansi yang

menjadi sarana komunikasi atas hasil pengelolaan sumber daya oleh pihak

manajemen kepada pihak eksternal guna pengambilan keputusan ekonomi.

Informasi merupakan hal penting dalam persaingan di dunia bisnis pada masa

perkembangan teknologi seperti sekarang ini. Para pengambil keputusan

membutuhkan informasi-informasi penting dengan cepat dan lengkap untuk

dapat menunjang keputusan bisnis yang akan diambil. Untuk dapat memenuhi

kebutuhan informasi stakeholders atau calon investor, perusahaan harus

melakukan pengungkapan laporan keuangan yang lebih transparan dan

lengkap guna mendukung pengambilan keputusan bisnis yang optimal.

Kepentingan para stakeholder yang menghendaki pengungkapan

laporan keuangan yang transparan dan lengkap bertentangan dengan

kepentingan manajemen perusahaan yang tidak dapat menyampaikan

informasi yang bersifat penting dan rahasia. Perbedaan kepentingan antara

stakeholdersdengan perusahaan tersebut dapat memunculkan asimetri


31

informasi. Asimetri informasi adalah kondisi yang terjadi pada saat terdapat

perbedaan informasi yang dimiliki oleh perusahaan dengan informasi dimiliki

oleh stakeholder.

Asimetri informasi yang terjadi antara manajemen (agen) dengan

pemilik (prinsipal) memberikan kesempatan kepada manajer untuk bertindak

oportunis, yaitu demi memperoleh keuntungan pribadi. Asimetri informasi ini

dapat dikurangi dengan cara meningkatkan transparansi dalam penyampaian

laporan keuangan terhadap prinsipal.

Standar akuntansi yang baik akan menghasilkan informasi keuangan

yang berkualitas. Standar akuntansi merupakan pedoman umum yang dibuat

oleh badan pembuat standar untuk membekali penyusun dalam pelaporan

keuangan serta membantu pengguna dalam memahami laporan keuangan

yang dihasilkan oleh manajemen perusahaan sesuai dengan tujuan akhir dari

laporan keuangan yang terdapat dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan

Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK).

B. KASUS

IM3 diduga melakukan penggelapan pajak dengan cara memanipulasi

Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai ( SPT Masa PPN) ke kantor

pajak untuk tahun buku Desember 2001 dan Desember 2002. Jika pajak masukan

lebih besar dari pajak keluaran, dapat direstitusi atau ditarik kembali. Karena itu,

IM3 melakukan restitusi sebesar Rp 65,7 miliar. 750 penanam modal asing

(PMA) terindikasi tidak membayar pajak dengan cara melaporkan rugi selama

lima tahun terakhir secara berturut-turut. Dalam kasus ini terungkap bahwa pihak
32

manajemen berkonspirasi dengan para pejabat tinggi negara dan otoritas terkait

dalam melakukan penipuan akuntansi. Manajemen juga melakukan konspirasi

dengan auditor dari kantor akuntan publik dalam melakukan manipulasi laba yang

menguntungkan dirinya dan korporasi, sehingga merugikan banyak pihak dan

pemerintah. Kemungkinan telah terjadi mekanisme penyuapan (bribery) dalam

kasus tersebut. Seperti diketahui, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, M Rosyid

Hidayat mengungkapkan kecurigaan adanya dugaan korupsi pajak atau

penggelapan pajak yang dilakukan PT Indosat Multimedia (IM3). Rosyid

mengungkapkan, IM3 melakukan penggelapan pajak dengan cara memanipulasi

Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) ke kantor

Pajak untuk tahun buku Desember 2001 dan Desember 2002.

Untuk SPT masa PPN 2001 yang dilaporkan ke kantor pajak pada Februari

2002 dilaporkan bahwa total pajak keluaran tahun 2001 sebesar Rp 846,43 juta.

Sedangkan total pajak masukan sebesar Rp 66,62 miliar sehingga selisih pajak

keluaran dan masukan sebesar Rp 65,77 miliar.

Sesuai aturan, kata Rosyid, jika pajak masukan lebih besar dari pajak

keluaran, maka selisihnya dapat direstitusi atau ditarik kembali. Karena itu, IM3

melakukan restitusi sebesar Rp 65,7 miliar. Menurut Rasyid, selintas memang

tidak terjadi kejanggalan dari hal tersebut. Namun, jika lampiran pajak masukan

dicermati, IM3 menyebut adanya pajak masukan ke PT Indosat sebesar Rp 65,07

miliar. Namun setelah dicek ulang, dalam SPT Masa PPN PT Indosat, ternyata

tidak ditemukan angka pajak masukan yang diklaim IM3. Padahal, kata dia,

seharusnya angka Pajak Masukan IM3 tersebut muncul pada laporan pajak
33

keluaran PT Indosat untuk tahun buku yang sama. Bahkan, PT Indosat hanya

melaporkan pajak keluaran sebesar Rp 19,41 miliar yang sebagian besar berasal

dari transaksi dengan PT Telkom bukan dengan IM3.

Hal serupa juga dilakukan pada 2002, bahkan nilainya lebih besar. Untuk

SPT Masa PPN 2002 per Desember 2002, IM3 melaporkan kelebihan pajak

masukan sebesar Rp 109 miliar. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

(SKPLB) nomor 00008/407/02/051/03 uang tersebut sudah ditransfer oleh kantor

pajak ke IM3. Dalam kasus diatas IM3 menggelapkan pajak, dengan cara para

investor melakukan penipuan berupa pemalsuan laporan laba rugi dengan

menyebutkan bahwa perusahaan mengalami kerugian selama 5 tahun, dan seperti

kita ketahui perusahaan yang rugi tidak perlu membayar pajak pendapatan. Hal ini

bisa terjadi karena adanya konspirasi dengan para pejabat tinggi, dan mereka mau

membantu tentu saja dengan adanya timbal balik berupa jabatan di kursi

pemerintahan, oleh karena itu kasus ini merupakan pelanggaran terhadap etika

politik, karena menggunakan kekuasaannya untuk melakukan penipuan.


34

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Laporan Laba/Rugi sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang

dicapai perusahaan dan juga mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang

didapat dalam suatu periode. Kemudian, unsur yang terdapat dalam Laporan

Laba/Rugi terdiri dari Pendapatann dan Beban. Dimana Laba terjadi apabila

pendapatan lebih besar daripada jumlah beban, sedangkan Rugi terjadi apabila

pendapatan lebih kecil daripada beban. Laporan Laba/Rugi merupakan

laporan yang memiliki arti penting bagi Perusahaan, baik untuk pihak internal

maupun pihak eksternal. Laporan Laba/Rugi dijadikan dasar pengambilan

keputusan bagi kedua belah pihak.

B. SARAN

Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai

berikut:

1. Sebaiknya pembuatan Laporan Laba/Rugi dilakukan secara jujur dan

sesuai dengan kenyataan yang ada.

2. Sebaiknya Laporan Laba/Rugi digunakan secara bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai