Sistem Pengendalian Internal, merupakan salah satu bagian penting dalam pengelolaan
organisasi. Dengan pengendalian intern yang efektif dan efisien, sasaran organisasi akan lebih
terkelola dengan baik, sehingga sasarannya lebih memungkinkan dapat tercapai.
Definisi
Sistem Pengendalian Intern, didefinisikan sebagai berikut :
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2001), tujuan pengendalian intern adalah :
1. Tanggung jawab manajemen: konsep ini meyakini bahwa pembuatan dan pemeliharaan
sistem pengendalian internal adalah tanggungjawab pihak manajemen (manajemen
responsibility).
2. Jaminan yang wajar: sistem pengendalian internal harus menyediakan jaminan yang
wajar bahwa keempat tujuan umum pengendalian internal terpenuhi secara efektif dari
segi biaya. Ini berarti bahwa tidak ada sistem pengendalian internal yang sempurna dan
bahwa biaya untuk mencapai pengendalian yang lebih baik tidak boleh melebihi
manfaatnya.
3. Metode pemrosesan data. Setiap pengendalian internal memiliki keterbatasan dalam
efektivitasnya. Hal ini meliputi (1) kemungkinan kesalahan – tidak ada sistem yang
sempurna, (2) pelanggaran – personel dapat melanggar sistem melalui kolusi atau cara
lain, (3) pelanggaran manajemen – pihak manajemen berada dalam posisi melanggar
prosedur pengendalian secara pribadi menyimpangkan transaksi atay dengan
mengarahkan bawahan untuk melakukan hal tersebut, dan (4) berubahnya kondisi –
kondisi dapat berubah dengan berjalannya waktu hingga pengendalian yang ada menjadi
tidak berjalan.
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penetapan risiko oleh manajemen
3. Sistem komunikasi dan informasi akuntansi
4. Aktivitas pengendalian
o Otoritas yang memadai atas transaksi dan kegiatan
o Adanya pemisahan tugas yang memadai
o Adanya dokumentasi dan pencatatan yang memadai
o Adanya pengendalian yang memadai atas akses
o Verifikasi independen
5. Pemantauan
Merupakan proses pengidentifikasian dan analisa risiko yang ada hubungannya dengan
pencapaian tujuan, pembentukan dasar penetapan bagaimana risiko harus dikelola
informasi yang dapat diidentifikasi, direkam dan dikomunikasikan dalam bentuk rentang
waktu dan memungkinkan semua pihak yang terkait untuk melaksanakan tanggung
jawabnya.
Yaitu sebuah proses penaksiran atau penilaian kualitas kinerja sistem dari waktu ke
waktu, meliputi pemantauan kegiatan manajemen sehari-hari dan kegiatan pegawai dalam
melaksanakan tugasnya.
Menurut Pasal 26 Ayat (2) Keputusan Menteri BUMN No 11 tahun 2011, sistem pengendalian
intern mencakup hal-hal berikut :
1. Lingkungan Pengendalian
Sistem akuntansi terdiri atas metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi,
mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, menggolongkan, mencatat dan melaporkan
transasksi-transaksi perusahaan dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan kewajiban
yang terkait
3. Prosedur Pengendalian