Anda di halaman 1dari 6

Sistem Pengendalian Internal

Sistem Pengendalian Internal, merupakan salah satu bagian penting dalam pengelolaan
organisasi. Dengan pengendalian intern yang efektif dan efisien, sasaran organisasi akan lebih
terkelola dengan baik, sehingga sasarannya lebih memungkinkan dapat tercapai.

Berikut penjelasan para ahli terkait sistem pengendalian intern.

Definisi
Sistem Pengendalian Intern, didefinisikan sebagai berikut :

1. Menurut Committee of Sponsoring Organization (COSO), sistem pengendalian


internal adalah segala komponen baik berupa proses, elemen-elemen maupun
kegiatan, yang terjalin erat dan berfungsi untuk memastikan agar segala kegiatan
yang akan, sedang dan telah dilakukan berjalan menuju arah tujuan organisasi
sebagaimana telah ditetapkan dan diselenggarakan dengan cara-cara yang
seefisien mungkint (Pickett, 2003).
2. Menurut American Institute of Certified Public Accountant (AICPA),
pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan seluruh metode koordinasi
dan ukuran yang diadopsi dalam suatu usaha atau bisnis untuk melindungi aset-
asetnya, memeriksa akurasi dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi
kegiatan dan kepatuhan pada kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
3. PP No 60 tahun 2008, sistem pengendalian intern adalah proses yang integral
pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan
dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
4. Standar Profesional Akuntan Publik (2001), pengendalian intern adalah suatu
proses yang dijalankan oleh Dewan komisaris, manajemen dan personel lain
entitas yang di desain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan berikut : (a) Keandalan pelaporan keuangan, (b)
efektivitas dan efisiensi, (c) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku.
5. Menurut Dasaratha V. Rama/Frederick L. Jones (Accounting Information System,
2008 : 132), pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh
dewan direksi entitas, manajemen dan personel lainnya, yang dirancang untuk
memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran kategori
sebagai berikut : efektivitas dan efisiensi operasi; keandalan laporan keuangan;
dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
6. Menurut Marshall B Romney dan Paul John Steinbart (Accounting Information
System, 2006 : 229), pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode
bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat
dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta
mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
7. Sistem pengendalian intern (Mulyadi, 2001), meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
dipatuhinya kebijakan manajemen.
8. Al Haryono Yusuf (2001), pengendalian intern adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan personal satuan usaha lainnya
yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan
dalam hal keandalan laporan keuangan, kesesuaian dengan Undang-undang dan
peraturan yang berlaku dan efektivitas serta efisiensi operasi.

Tujuan Pengendalian Intern


Menurut Picket (2003), tujuan utama dari pengendalian intern adalah :

1. Untuk menjaga aktivitas perusahaan


2. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi
3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan
4. Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan
manajemen.

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2001), tujuan pengendalian intern adalah :

1. Keandalan pelaporan keuangan


2. Efektifitas dan efisiensi
3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Menurut Mulyadi (2001 : 163, 178-179), tujuan pengendalian intern adalah :

1. Menjaga kekayaan perusahaan.


2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efisiensi
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengendalian intern

1. Lingkup dan ukuran bisnis entitas.


2. Pengujian dan penelaahan yang melekat dalam sistem pengendalian internal
3. Keterbatasan biaya

Asumsi Sistem Pengendalian Intern


Terdapat asumsi yang mendasari penyusunan sebuah sistem pengendalian intern, yaitu :

1. Tanggung jawab manajemen: konsep ini meyakini bahwa pembuatan dan pemeliharaan
sistem pengendalian internal adalah tanggungjawab pihak manajemen (manajemen
responsibility).
2. Jaminan yang wajar: sistem pengendalian internal harus menyediakan jaminan yang
wajar bahwa keempat tujuan umum pengendalian internal terpenuhi secara efektif dari
segi biaya. Ini berarti bahwa tidak ada sistem pengendalian internal yang sempurna dan
bahwa biaya untuk mencapai pengendalian yang lebih baik tidak boleh melebihi
manfaatnya.
3. Metode pemrosesan data. Setiap pengendalian internal memiliki keterbatasan dalam
efektivitasnya. Hal ini meliputi (1) kemungkinan kesalahan – tidak ada sistem yang
sempurna, (2) pelanggaran – personel dapat melanggar sistem melalui kolusi atau cara
lain, (3) pelanggaran manajemen – pihak manajemen berada dalam posisi melanggar
prosedur pengendalian secara pribadi menyimpangkan transaksi atay dengan
mengarahkan bawahan untuk melakukan hal tersebut, dan (4) berubahnya kondisi –
kondisi dapat berubah dengan berjalannya waktu hingga pengendalian yang ada menjadi
tidak berjalan.

Elemen Sistem Pengendalian Intern


Banyak pendapat terkait elemen sistem pengendalian intern, di antaranya :
Menurut Arens dan Loebbecke (1996 : 270-271), yaitu :

1. Lingkungan Pengendalian
2. Penetapan risiko oleh manajemen
3. Sistem komunikasi dan informasi akuntansi
4. Aktivitas pengendalian
o Otoritas yang memadai atas transaksi dan kegiatan
o Adanya pemisahan tugas yang memadai
o Adanya dokumentasi dan pencatatan yang memadai
o Adanya pengendalian yang memadai atas akses
o Verifikasi independen
5. Pemantauan

Menurut Mulyadi (1995), elemen pokok sistem pengendalian intern, yaitu :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas. Struktur


organisai merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit
organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan cukup
terhadap harta, utang, pendapatan dan biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi tiap unit organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawab. Di antara empat elemen pokok
sistem pengawasan (pengendalian) intern tersebut diatas, elemen karyawan yang bermutu
merupakan elemen sistem pengawasan yang paling penting. Jika karyawan kompeten
(competent, meliputi kombinasi keahlian, pengetahuan, ketelitian dan cukup wewenang),
dan dapat dipercaya, berbagai sistem pengawasan intern yang lain dapat ditiadakan.

Menurut COSO Framework, elemen sistem pengendalian intern adalah :

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environtment),


Meliputi integritas pegawai, nilai etika dan kompetensi dari pegawai yang ada, filosofi
manajemen, cara manajemen menetapkan wewenang dan tanggungjawab,
mengorganisasikan dan mengembangkan pegawai, serta melaksanakan arahan yang
diberikan oleh dewan komisaris

2. Pemahaman dan penilaian/pengukuran risiko (Risk Assessment)

Merupakan proses pengidentifikasian dan analisa risiko yang ada hubungannya dengan
pencapaian tujuan, pembentukan dasar penetapan bagaimana risiko harus dikelola

3. Kegiatan kontrol dan pemisahan tugas (Control Activities)

Merupakan pengambilan tindakan yang diperlukan untuk mengelola risiko terhadap


pencapaian tujuan perusahaan, yang mencakup pengesahan, kewenangan, verifikasi,
pengkajian ulang kinerja usaha, pengamanan aktiva dan pemisahan tugas.

4. Informasi dan komunikasi (informations and communications),

informasi yang dapat diidentifikasi, direkam dan dikomunikasikan dalam bentuk rentang
waktu dan memungkinkan semua pihak yang terkait untuk melaksanakan tanggung
jawabnya.

5. Kegiatan pemantauan dan perbaikan kontrol yang lemah (monitoring)

Yaitu sebuah proses penaksiran atau penilaian kualitas kinerja sistem dari waktu ke
waktu, meliputi pemantauan kegiatan manajemen sehari-hari dan kegiatan pegawai dalam
melaksanakan tugasnya.
Menurut Pasal 26 Ayat (2) Keputusan Menteri BUMN No 11 tahun 2011, sistem pengendalian
intern mencakup hal-hal berikut :

1. Lingkungan pengendalian intern dalam perusahaan yang dilaksanakan dengan disiplin


dan terstruktur, yang terdiri dari :
o Integritas, nilai etika dan kompetensi karyawan;
o Filosofi dan gaya manajemen
o Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan
tanggungjawabnya;
o Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia; dan
o Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi
2. Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha (risk Assessment), yaitu suatu proses untuk
mengidentifikasi, menganalisis, menilai pengelolaan risiko yang relevan.
3. Aktivitas pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses
pengendalian terhadap kegiatan perusahaan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur
organisasi BUMN, antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsilisasi,
penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap aset perusahaan.
4. Sistem informasi dan komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai
kegiatan operasional, finansial, serta ketaatan dan kepatuhan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan oleh BUMN.
5. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian intern, termasuk
fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi BUMN,
sehingga dapat dilaksanakan secara optimal.

Menurut Krismiaji (2002:219), pengendalian intern terdiri dari 3 elemen, yaitu :

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menggambarkan efek kolektif dari berbagai faktor pada


penetapan, peningkatan, atau penurunan efektivitas prosedur dan kebijakan khusus.
Faktor-faktor tersebut berupa :

o Komitmen terhadap integritas dan nilai etika


o Filosofi dan gaya operasi manajemen
o Struktur organisasi
o Komite audit dewan direktur
o Metode penetapan wewenang dan tanggung jawab
o Praktik dan kebijakan sumber daya manusia
o Berbagai pengaruh eksternal lainnya yang mempengaruhi kegiatan dan praktik
organisasi
2. Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi terdiri atas metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi,
mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, menggolongkan, mencatat dan melaporkan
transasksi-transaksi perusahaan dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan kewajiban
yang terkait

3. Prosedur Pengendalian

Cakupan prosedur pengendalian tersebut adalah sebagai berikut :

o Otorisasi yang tepat terhadap transaksi dan aktivitas


o Pemisahan tugas yang mengurangi peluang bagi seseorang untuk melakukan
kesalahan dalam tugas rutinnya, yaitu dengan menempatkan orang yang berbeda
pada fungsi otorisasi transaksi, pencatatan transaksi, dan penjagaan aktiva.
o Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang membantu manajemen
ecatatan transasksi secara tepat.
o Penjagaan yang memadai terhadap akses dan penggunaan aktiva dan pecatatan.
o Pengecekan independen terhadap kinerja dan penilaian yang tepat terhadap nilai
yang tercatat

Keterbatasan Sistem Pengendalian Intern


Sebagaimana yang telah disebutkan dalam asumsi yang mendasari penyusunan sistem
pengendalian intern, bahwa tidak ada sistem pengendalian intern yang sempurna, sebuah sistem
pengendalian intern yang efektif tidak memberikan jaminan absolut akan tercapainya tujuan
perusahaan. Bahkan tidak menjamin kesuksesan dan keberlangsungan usaha perusahaan.
Ada kalanya ditemukan blind spot atau celah-celah pengendalian dalam sebuah sistem
pengendalian intern. Untuk itu, sebuah sistem pengendalian intern perlu secara berkala direview
dan dinilai, untuk mengidentifikasi dan meminimalisir kemungkinan munculnya permasalahan
yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai