PEMBAHASAN
internal cek, yang kemudian sejak tahun 1949 berubah menjadi sistem pengendalian
intern. Pada dasarnya sistem pengendalian intern telah dikembangkan secara alamiah
melalui pengalaman atau trial and error, dan secara naluriah banyak ditemukan pada
sebagai berikut:
Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi dan segala cara serta
tindakan dalam suatu perusahaan yang saling terkoordinasi dengan tujuan untuk
25
Meliputi struktur organisasi dan segala cara serta tindakan dalam suatu
proses untuk mencapai tujuan tertentu, dijalankan oleh orang dari setiap
intern tersebut dapat dibagi menjadi dua macam: pengendalian intern akuntansi
akuntansi yang merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, yang meliputi
organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern
manajemen.
oleh Romney dan Steinbart yang diterjemahkan oleh Deni dan Dewi
secara efektif mengendalikan akses fisik atas asset, fasilitas dan informasi,
salinan (backup copies) atas transaksi dan file utama, dan mengikuti
berikut:
tegas.
berikut:
akuntansi.
organisasi pelaksana.
transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dan pejabat yang memiliki
pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang diteliti dan dapat
organisasi.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak
oleh satu orang satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari
catatannya.
pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang
jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang
kompeten dan dapat dipercaya, berbagai cara berikut ini dapat ditempuh:
pekerjaannya.
Credo yang berarti I Believe, I Trust, saya percaya atau saya menaruh
seseorang atau badan lainnya yaitu bahwa yang bersangkutan pada masa yang
akan datang akan memenuhi segala sesuatu kewajiban yang telah diperjanjikan
terlebih dahulu”.
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya
yang disepakati”.
luar usaha atau terjadi kekurangan kredit sehingga usaha tidak berjalan.
debitur.
d. Negosiasi kredit
kredit yang terjadi antara pihak bank dan pemohon, dalam rangka
struktur dan tipe kredit serta syarat-syarat kredit yang harus dipenuhi
oleh pemohon.
memastikan bahwa tidak ada kebijakaan dan prosedur kredit yang dilanggar
analisa dan evaluasi yang dibuat oleh bagian rekomendasi akan mampu
sebagai pembuat instruksi (maker) dan disetujui oleh pimpinan unit kerja
yang bersangkutan
perjanjian kredit”.
pembayaran, debitur menerima kuitansi dari kasir dan menerima struk yang
berisikan total sisa pinjaman sebagai kontrol jumlah kewajiban yang masih
harus dibayar.
debitur.
pencatatan pada buku besar piutang dan dicocokannya dengan buku kas
bank.
kredit.
d. Setiap pemberian kredit tidak hanya diawasi oleh pejabat kredit saja. Tetapi
juga oleh unit kerja yang dibentuk untuk melakukan fungsi pengawasan,
asset telah dilakukan dengan baik sehingga tidak timbul resiko-resiko kredit
pengawasan represif.
perkreditan yang dapat dilakukan dengan berbagai macam cara setelah kredit
adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian
atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan dalam
kredit telah dilakukan secara hati-hati dan telah dilakukan pengawasan dan
kredit yang tidak terbatas pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu
kredit, yang meliputi: perubahan tingkat suku bunga atau denda, perubahan
Tabel 3.1
Rata-Rata Perkembangan Jumlah Kredit yang Disalurkan, serta Laba yang
Diproleh PT. Pegadaian (Perero) Kanwil I Medan Tahun 2010-2014
Tabel 3.2
Pengendalian Intern PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Tahun
2010-2014
a. Risiko internal
digadaikan.
b. Risiko eksternal
a. Rescheduling
b. Reconditioning
c. Restructing
Informasi dan informasi bagi seluruh bagian kerja yang berbeda didapat
Sumber: Wawancara
dan laba yang diperoleh oleh PT. Pegadaian Kanwil I Medan dari tahun 2010
sampai dengan 2014 dapat dianalisis dengan melihat rata – rata jumlah kredit
%Perolehanpertahun Kreditpriodeberjalan-Kreditpriodesebelumnya
Kreditpriodesebelumnya
Tabel 3.3
Penurunan / Peningkatan
Jumlah kredit yang Disalurkan
(Tahun 2010-2014)
Jumlah Kredit
Selisih Persentase
Disalurkan
Tahun (Rp) (%)
(Rp)
2006 973.763.979 - -
Pada tahun 2010 jumlah kredit gadai yang disalurkan adalah sebesar Rp.
masyarakat akan meningkat pada bulan itu untuk memenuhi biaya sekolah
anak dan natalan. Pada tahun 2010 jumlah kredit gadai yang disalurkan jumlah
kecil.
2. Tahun 2011
sebesar Rp. 32.358.269,- . Jumlah kredit gadai yang disalurkan pada tahun ini
hanya mengalami peningkatan yang kecil, yaitu sebesar 3.3 % dari tahun 2011.
Hal ini terjadi karena semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan uang dan
didukung oleh pelayanan PT. Pegadaian yang baik sehingga nasabah yang
3. Tahun 2012
dengan persentase kenaikkan sebesar 31.3 %. Hal ini disebabkan karena usaha
pihak bank yang selalu terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaiknya
bagi nasasabah agar nasabahnya benar – benar puas akan pelayanan yang
4. Tahun 2013
kenaikan, yaitu sebesar 36.8 % dari tahun sebelumnya, atau dengan jumlah
sebesar Rp. 486.159.688,-. Tahun 2013 merupakan tahun dimana jumlah kredit
gadai yang disalurkan terbanyak dan yang paling tinggi selama tahun 2010
sampai dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena PT. Pegadaian semakin giat
dalam memasarkan kredit gadai dan didukung dengan kepuasan nasabah akan
5. Tahun 2014
Pada tahun 2014 untuk penyaluran kredit gadai tidak sama dengan tahun
tahun sebelumnya, dimana untuk tahun 2014 ini kredit gadai yang disalurkan
justru mengalami penurunan tetapi jumlah nya tidak besar yaitu sebesar Rp.
gadai yang disalurkan untuk tahun ini tidak begitu besar, penurunan ini
juga karena debitur yang telah melunasi kreditnya tidak mengajukan kredit lagi
karena belum membutuhkan dana. Selain itu juga dikarenakan adanya calon
debitur yang datang membawa barang jaminan yang tidak diterima PT.
mengalami penurunan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern kredit pada PT.
Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan adalah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari:
dapat dikatakan kurang baik, karena masih adanya rangkap jabatan antara
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya telah dilakukan
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
hanya dilakukan oleh pimpinan cabang tetapi dibantu oleh penaksir dan
4. Penyaluran kredit yang sudah berjalan cukup efektif, hal ini sebaiknya terus
yang lebih besar, karena tingkat terjadinya risiko kredit akan selalu berubah
45
dinamis.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisa serta simpulan yang telah diuraikan, maka saran yang
dapat diberikan kepada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil Medan adalah sebagai
berikut:
2. Untuk posisi kasir agar menerima karyawan baru dengan tingkat pendidikan