A. Lantarbelakang
Pengendalian merupakan bagian terpenting dalam suatu sistem organisasi
diamana pengendalian tidak lepas dari pengawasan seorang atasan yang dimana
sebuah informasi yang mendasarinya. Tentu saja, penyampaian informasi ini
selain divalidasi oleh seorang auditor ahli, juga didukung oleh pengendalian
internal. Ada pun pembagian fungsi dari sebuah organisasi ini bertujuan agar
organisasi bergerak lebih efektif & efisien, maka para staf dapat mengontrol
hasil kerja pada tiap bagian sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
Kondisi ini tidak dapat dihindari adalah semakin besar/berkembang organisasi
nirlaba, sehingga dibutuhkan pengelolaan yang tepat.
Dengan ada nya bentuk pengendalian internal ini, segala bentuk transaksi
diharapkan dapat berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan dihasil dari
sistem informasi keungan yang baik.
B. Rumusan masalah.
a. Pengertian pengendalian internal
b. Penjelasan setiap sistem dalam pengendalian internal
2
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian
Secara umum akuntansi adalah sistem informasi yang dapat dipertanggung
jawabkan untuk memberi laporan yang berhubungan dengan keuangan kepada
pihak yang membutuhkan serta memberikan informasi tentang kondisi
perusahaan secara ekonomi.
Sedangkan sistem itu sendiri diartikan sebagai kesatuan bagian-bagian yang
saling berhubungan dalam satu rangkupan sistem dengan memiliki item-item.
Sistem akuntansi merupakan metode dan prosedur untuk mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan
keungan sebuah perusahaan.
Sistem akuntansi berkembang menjadi tiga langkah ketika perusahaan
mengalami perubahan:
1. Analisis
Indentifikasi kebutuhan dari pihak-pihak yang membutuhkan
laporan keungan.
Penentuan bagaimana sistem akan menyajikan informasi
tersebut.
2. Sistem akuntansi didesain sehingga mampu memenuhi kebutuhan para
pengguna.
3. Sistem akuntasi diterapkan.
Pengendalian internal ialah:
Meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yng
dikordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga
keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi, memajukan efisiensi dalam operasi, dan membantu menjaga
dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.
a. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
komponen pengendalian internal, menyediakan disiplin dan struktur .
Lingkungan merupakan penyedia arah bagi organisasi dan mempengaruhi
kesadaran pengendalian dari orang-orang yang dalam organisasi.
Lingkungan pengendalian merupakan pembentuk corak suatu organisasi,
yang mempengaruhi kesadaran orang-orang diorganisasi tersebut.
3
b. Penaksiran risiko
Penaksiran resiko merupakan indentifikasi entitas dan analisis
terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuanya, membentuk suatu
dasar yang kemudian menentukan bagaimana risiko itu harus dikelola.
Penentuan risiko tujuan laporan keuangan adalah identifikasi organisasi,
analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan
keungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Manajemen risiko
menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan keungan dengan
berbagai aktivitas seperti pencatatan, pemprosesan, pengikhtisaran, dan
pelaporan data keungan.
c. Pengendalian aktivitas
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
membantu menljamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas
ini memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengurangi resiko
dalam sebuah pencapaian intitas.
Aktivitas ini dapat dikategorikan beberapa:
1. Pengendalian pemrosesan informasi
Pengendalian umum.
Pengendalian aplikasi.
Otoritas yang tepat.
Pencatatan dan dokumentasi.
Pemeriksaan idenpenden.
2. Pemisahan tugas.
3. Pengendalian fisik.
4. Telaah kinerja.
4
e. Pemantauan
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja
pengendalian internal perusahan sepanjang waktu. Pemantauan itu yakni
mencangkup penentuan desian/bentuk dan operasi pengendalian tepat
waktu serta tindakan pengoreksianya. Kegiatan ini dilakukan secara terus
menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari
keduanya.
Dalam aktivitas pemantauan dapat mencangkup penggunaan informasi
dan komunikasi dengan pihak lain. Seperti pihak luar keluhan pelanggan
dan respon dari badan pengatur yang dapat memberi petunjuk tentang
sebuah masalah atau bidang yang membutuhkan perbaikan.
5
b. Tujuan sistem pengendalian internal
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Mengecek ketelitian & kendala data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
6
b. Pengendalian aplikasi
Pengendalian aplikasi berkaitan atau berhubungan dengan
pengoprasian akuntansi akuntansi sistem komputer. Fungsi dari
pengendalian ini adalah untuk memberi jaminan yang cukup
bahwa pencatatan, proses, dan pelaporan sudah dilakukan
dengan benar sesuai prosedur.
Pengendalian aplikasi dikategorikan:
Pengendalian masukan, pengendalian ini dirancang
untuk mencagah atau mendeteksi kekeliruan dalam tahap
dalam masukan dalam pengelolan data. Pengendalian
masukan ini biasanya menyangkut efisiensi, persetujuan,
masukan terhormat, pendanaan pembatalan, dan lain-
lain.
Pengendalian pemprosesan, pengendalian ini
mencangkup mekanismen dan standarisasi.
Pengendalian keluaran, pengendalian keluaran ini
dirancang untuk memeriksa masukan & pemprosesan
sehingga berpengaruh terhadap pengeluaran secara absah
dan pendistribiusian keluaran secara memadai.
Pengendalian ini diantaranya mencangkup: rekonsilidasi,
penyajian umur, suspensi berkas, suspense account, audit
priodik, laporan ketidak sesuian dan lipstream
resubmission.
2. Pengendalian intern administratif
Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengifisiensikan
operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya kebijakan yang telah
ditetapkan oleh manajemen.
e. Lingkungan pengendalian
lingkungan pengendalian mencerminkan sikap & tindakan para pemilik
serta menejer perusahaan mengenai pentingnya pngendalian internal
perusahaan.
7
1. Filosofi dan gaya operasional.
Filosofi merupakan seperangkat keyakinan dasar yang menjadi
parameter bagi perusahan dan karyawanya. Dan gambaranya
biasanya terlihat dari gaya operasional mencerminkan ide
menajemen bagaimana kegiatan operasi manajemen yang
dilakukan.
2. Srtuktur
Struktur organisasi merupakan elemen kunci dalam pengendalian
lingkungan suatu perusahaan. Struktur organisasi menunjukan pola
wewenang yang menunjukan tangggung jawab yang ada dalam
suatu perusahaan.
3. Dewan komisaris dan audit komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara pemegang saham
dengan pihak pemegang saham dengan pihak manajemen.
Perusahan. Komite autid dibentuk oleh dewan komisaris untuk
melaksakan pengawasan terhadap pelaksanaan pegendalian
operasional perusahan.
4. Metode pendelegasian wewenang dan tanggungjawab
Metode mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam
lingkungan pendalian khususnya pembagian yang tertruktur di
suatu bagan dalam organisas.
5. Metode pengendalian manajemen
Metode yang ditetapkan oleh seorang manajemen juga
mempengaruhi terutama di lingkungan pengendalianya. Metode ini
dilihat dari pengawasan yang efektif laporan pertanggungjawaban
dan audit internal.
Kebijakan dan praktik kepegawaian.
Kebijakan ini terkait dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi,
penggajian dan promosi pegawai. Mempunyai pengaruh yang
penting dalam mencapai tujuan suatu perusahaan dan terutaman
menimalisir suatu resiko.
6. Pengaruh ekternal
Pengaruh ini ditimbulkan oleh aturan-aturan yang ditetapkan oleh
pemerintah maupun yang memiliki jurdiksi atas organisasi tentu
hal ini juga mempengaruhi perusahan meskipun tidak begitu
terlihat.
8
g. Pendekatan untuk merancang pengendalin internal akuntansi
secara gais besar pendekatan untuk merancang pengendalian internal
ini memiliki titik tolak dua tujuan sistem
1. menjaga kekayaan perusahaan
2. mengecek ketelitian & kendala data akuntansi.
9
F. Keterbatasan sistem pengendalian intern:
a. Kekeliruan pengendalian sistem karena terbatasnya informasi dan
waktu, karena tekanan lingkungan maupun keterbatasan kemampuan
b. Pelanggaran sistem baik disengaja maupun tidak misal ganguan
lingkungan.
c. Kolusi, atau kerja sama negatif sekelompok orang.
d. Pelanggaran sengaja oleh manajemen
e. Dilemma baiaya-manfaat.
10
c. Pengendalian aplikasi
Menjamin bahwa semua transaksi yang telah diotorisasi diproses
sekali saja secara lengkap.
Menjamin bahwa data transaksi lengkap & teliti.
Menjamin bahwa data transaksi benar dan sesuai dengan keadaan.
Hasil pengolahan data dimanfatkan untuk tujuan yang telah
ditetapkan.
Menjamin bahwa aplikasi dapat terus-menerus berfungsi.
1. pengendalian preventif
Pengendalian ini bertindak sebagai petunjuk untuk membantu sesuatu
yang terjadi seperti seharusnya terjadi.
2. pengendalian detektif
Pengendalian ini ialah pengendali mencegah
Terjadinya masalah, namun akan memberi petunjuk diaman letak suatu
masalah terasebut.
3. pengendalian korektif
Pengendali korektif ialah dimana pengendali ini akan memecahkan
masalah yang ditemukan oleh pengendali untuk memeriksa masalah.
Pengendali ini mencangkup prosedur yang dilaksanakan untuk
mengidentifikasi penyebab masalah, memperbaiki kesalahan atau
kesulitan yang ditimbulkan, dan mengubah sistem agar masalah dimasa
yang akan datang dapat diminimalisir.
11
BAB 3 PENUTUP
I. Kesimpulan
Pengendalian merupakan tindakan yang sangat penting dalam suatu
organisasi dalam suatu perusahaan, untuk menjaga sistem yang telah terstruktur
dapat berjalan sebagaimana mestinya dan untuk menimalisir kesalahan yang
terjadi khusus nya manajemen ditiap tingkatan. Pengendalian akuntansi internal
ini bertujuan untuk menimalisir kesalahan yang terjadi didalam intrn perusahaan
tersebut baik itu laporan dan komponen yang mempengaruhinya satu-sama lain.
12
Daftar pustaka
http://novriliadwi.blogspot.com
13