Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu kegiatan rutin di dalam perusahaan adalah kegiatan yang sifatnya klerikal yakni
penyajian informasi keuangan untuk bebagai pihak yang membutuhkan khususnya adalah pihak
manajemen. Informasi keuangan yang dihasilkan berdasarkan data transaksi ekonomi perusahaan
haruslah benar-benar memenuhi kualifikasi berkualitas (accurate), ketepatan waktu dalam
penyajiannya (timeles) serta kesesuaiannya dengan pihak yang menerima (relevance). Informasi
keuangan dalam perusahaan dihasilkan oleh suatu sistem informasi yaitu sistem informasi
akuntansi. Informasi yang berkualitas hanya bisa dihasilkan oleh suatu sistem informasi yang
didukung oleh teknologi informasi (teknologi komputer, teknologi telekomunikasi).
Meskipun secara teori dukungan teknologi informasi dalam sistem informasi bukan
merupakan syarat mutlak bagi jalannya sistem informasi akuntansi akan tetapi saat ini
nampaknya dukungan teknologi informasi terhadap suatu sistem informasi sifatnya bukan lagi
pilihan (optional) tetapi sudah merupakan kebutuhan. Bagaimana mungkin perusahaan mau
mengambil resiko, untuk sistem informasi akuntansi yang menghasilkan informasi keuangan
yang akan dijadikan referensi atau dasar dari bebagai kebijakan penting perusahaan yang akan
diambil. Siatem informasi akuntansi tanpa dukungan teknologi informasi (sistem informasi
akuntansi manual) sangat beresiko karena banyak mengandung berbagai kelemahan yang dapat
menyebabkan terhambatnya kegiatan perusahaan.
Metode pengolahan data dapat mempengaruhi struktur organisasi dan prosedur pengendalian
yang diperlukan untuk mencapai pengendalian akuntansi. Penggunaan komputer untuk mengolah
data menyebabkan adanya beberapa perbahan pada prosedur pengendalian akuntansinya. Di
dalam system pengolahan data elektronik terjadi penggabungan tugas-tugas yang tidak dapat
diterapkan pada sistem manual, misalnya dalam mengolah transaksi gaji, komputer dapat
diprogram untuk menghitung gaji kotor dan bersih, mencatat gaji dan menyesuaikan catatan
pendapatan karyawan. karena itulah fungsi pemrograman dan pengoperasian computer harus
dipisahkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan Sistem Pengendalian Internal
2. Menjelaskan Pengendalian Internal Secara Luas
3. Mendefiniskan Konsep Dasar Pengendalian Intern
4. Menjelaskan Tujuan Sistem Pengendalian Intern
5. Menyebutkan Karakteristik Sistem Pengendalian Intern
6. Menjelaskan Komponen Pengendalian Intern
7. Menjelaskan Fungsi Pengendalian Intern
8. Menjelaskan Lingkungan Pengendalian
9. Menjelaskan Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

C. TUJUAN MASALAH
1. Dapat Memahami Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2. Dapat Mengetahui Bagaimana Pengendalian Internal Secara Luas
3. Dapat Mengetahui Konsep Sistem Pengendalian Intern
4. Dapat Mengetahui Bagaimana Tujuan Sistem Pengendalian Intern
5. Dapat Mengetahui Bagaiamana Karakteristik Sistem Pengendalian Intern
6. Dapat Mengetahui Bagaimana Komponen Pengendalian Intern
7. Dapat Memahami Fungsi Pengendalian Internal
8. Dapat Menjelaskan Lingkungan Pengendalian
9. Dapat Menjelaskan Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Sistem informasi akuntansi sebagai sistem yang terbuka tidak bisa dijamin sebagai suatu
sistem yang bebas dari kesalahan maupun kecurangan. Pengendalian intern yang baik merupakan
cara bagi suatu sistem untuk melindungi diri dari tindakan-tindakan yang merugikan. Dalam arti
sempit, pengendalian intern hanya dibatasi pada kegiatan pengecekan, penjumlahan, baik
penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun.

Dalam arti lain pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang
dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan
memperbaiki jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah
ditetapkan.

B. PENGENDALIAN INTERN SECARA LUAS

Pengendalian intern secara luas diantaranya sebagai berikut :

a. Batasan pengendalian intern, sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur
organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan, dengan tujuan
untuk

1) mengamankan aktiva perusahaan

2) mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi

3) meningkatkan efisiensi

4) mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi


Ringkasnya bahwa pengendalian intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan tetapi juga
meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam perusahaan dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.

C. KONSEP DASAR PENGENDALIAN INTERN

Dari definisi pengendalian intern yang dikemukakan tersebut diatas dapat ditemukan beberapa
konsep dasar berikut :

a. Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu, atau
merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

b. Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman, kebijakan, formulir, namun
dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris,
manajemen dan personil lain.

c. Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan


keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Keterbatasan yang
melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat serta
pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian, menyebabkan pengendalian intern
tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.

d. Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan yaitu
pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.

D. TUJUAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Sistem pengendaliaan intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran yang
diorganisasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kehandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi untuk dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian
intern merupakan kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai
empat tujuan utama :

a. Untuk menjaga aktiva perusahaan

b. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkan catatan dan informasi akuntansi

c. Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan

d. Untuk mengukur kesesuaian kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh
manajemen.

Dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu :

a. Pengendalian Intern Akuntansi (Internal Accounting Control)

Pengendalian intern akuntansi meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasi,


penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan.

1) Pengendalian akuntansi secara umum untuk keamanan harta perusahaan digolongkan


menjadi :

 Pengendalian organisasi, dapat terjadi apabila ada pemisahan tugas (segregation of


duties) dan pemisahan tanggungjawab (segregation of responsibility) yang tegas.
 Pengendalian dokumentasi; dokumentasi dapat mencatat tentang deskripsi, penjelasan,
bagan air, daftar-daftar, cetakan hasil komputer, dan contoh-contoh objek dari sistem
informasi. Dokumentasi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu:
a) Dokumentasi yang disimpan dibagian akuntansi yaitu dokumen dasar, dokumentasi daftar
rekening dan dokumentasi prosedur manual.
b) Dokumentasi yang ada di bagian pengolahan data yaitu dokumentasi prosedur, sistem,
program operasi, dan dokumentasi data.

 Pengendalian perangkat keras dan perangkat lunak, dirancang dalam komputer untuk
mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya dalam sistem kerja.
 Pengendalian keamanan fisik. Pengendalian terhadap keamanan fisik perlu dilakukan
untuk menjaga keamanan perangkat keras, perangkat lunak, dan personal dalam
perusahaan.
Teknik untuk pengendalian keamanan fisik dapat berupa alat-alat penempatan fisik yang
membantu melindungi harta perusahaan, seperti ; pengawasan terhadap pengasetan fisik,
pengaturan lokasi, dan penerapan alat-alat pengamanan.
 Pengendalian keamanan data

Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap keamanan data yang
tersimpan diluar supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh pihak yang tidak berkepentingan

2) Pengendalian Aplikasi

Pengendalian aplikasi berhubungan dengan pengoperasian akuntansi sistem komputer. Fungsi


dari pengendalian aplikasi adalah untuk memberi jaminan yang cukup bahwa pencatatan, proses,
dan pelaporan data sudah dilakukan dengan benar sesuai prosedural.

Pengendalian aplikasi dikategorikan sebagai berikut :

 Pengendalian masukan, Pengendalian ini dirancang untuk mencegah atau mendeteksi


kekeliruan dalam tahap masukan dalam pengolahan data. Pengendalian masukan
umumnya menyangkut efisiensi, persetujuan, masukan terhormat, penandaan,
pembatalan, dan lain-lain dalam proses komputer.
 Pengendalian pemrosesan, Pengendalian ini mencakup mekanisme, standarisasi, dan lain-
lain.
 Pengendalian keluaran, Pengendalian keluaran dirancang untuk memeriksa masukan
dan pemrosesan sehingga berpengaruh terhadap keluaran secara absah dan
pendistribusian keluaran secara memadai. Pengendalian ini mencakup rekonsiliasi,
penyajian umur, suspensi berkas, suspensi account, audit periodik, laporan
ketidaksesuaian dan lipstream resubmission.

b. Pengendalian Intern Administrasi (Internal Administratife Control)


Pengendalian intern administrasi meliputi peningkatan efisiensi usaha, dan mendorong
dipatuhinya kebijakan pimpinan, misalnya analisis statistik, studi waktu dan gerak, program
pelatihan, dan pengendalian mutu kegiatan perusahaan .

E. KARAKTERISTIK SISTEM PENGENDALIAN INTERN


Kehandalan sistem pengendalian intern harus dilandasi dengan karakteristik dari sistem tersebut
yaitu :

a. Adanya pendelegasian wewenang kepada petugas tertentu untuk menyetujui transaksi


dan penetapan tugas, pengecekan kepada petugas yang lain untuk mengetahui bahwa
transaksi telah disetujui oleh petugas yang berwenang.
b. Adanya penyelenggaraan akuntansi sedemikian rupa sehingga mudah di cek.
c. Adanya pendelegasian secara fisik yang tepat, termasuk penjagaan berganda terhadap
aktiva yang dimiliki.
d. Adanya perifikasi secara periodik terhadap eksistensi aktiva yang dicatat.
e. Memiliki pegawai yang cakap, mempunyai kemampuan dan latihan yang cukup, sesuai
dengan tingkat pertanggungjawabannya.
f. Adanya pemisahan fungsi penyimpanan aktiva dari fungsi pencatatan, dan dari
pelaksanaan transaksi yang bersangkutan.

F. KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL COSO

Lima komponen Model Pengendalian Internal COSO (Committee of Sponsoring


Organizations) yang Saling berhubungan :

a. Lingkungan pengendalian : inti dari bisnis apapun adalah orang-orangnya – cirri


perorangan, termsdukintegritas, nilai-nilai etika, dan kompentensi - serta lingkungan
tempat beroperasi. Mereka adalh mesin yang mengemudikan organisasi dan dasr tempat
segala hal terletak.
b. Aktivitas pengendalian, Kebijakan dan proedur pengendalian harus dibuat dan
dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang diidentifikasi oleh
pihak manajemen untuk mengatasi risiko pencapaian tujuan organsasi, secara efektif
dijalankan.

c. Penilaian risiko, Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko yang
dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi dengan penjualan,
produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara
harmonis. Organisasi juga harus membuat mekanisme unuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait.

d. Informasi dan komunikasi, disekitar aktivitas pengendalian terdapat system informasi


dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam organisasi untuk mendapat
dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan
mengendalikan operasinya.

e. Pengawasan, Seluruh poses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai dengan
dengan kebutuhan. Melalui cara ini, sistem dapat beraksi secara dinamis, berubah sesuai
tuntutan keadaan.

G. FUNGSI PENGENDALIAN INTERN

Pengendalian intern melaksanakan tiga fungsi penting :

a. Preventive control, pengendalian untuk pencegahan, mencegah timbulnya suatu


masalah sebelum masalah muncul.
b. Detective control, pengendalian untuk pemeriksaan, dibutuhkan untuk mengungkap
masalah begitu masalah tersebut muncul.
c. Corrective control, pengendalian korektif. Memecahkan masalah yang ditemukan
oleh pengendalian untuk pemeriksaan
H. LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Lingkungan Pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut :

a. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika.


Merupakan hal yang pentig bagi pihak manajemen untuk menciptakan struktur organisasi
yang menekankan pada integritas dan nilai-nilai etika. Perusahaan dapat mengesahkan integritas
sebagai prinsip dasar beroperasi, dengan cara secara aktif mengajarkan dan mempraktikkannya.
Contohnya, manajemen puncak harus memperjelas bahwa laporan yang jujur lebih penting
daripada laporan yang sesuai keinginan pihak manajemen.

b. Filosofi Pihak manajemen dan Gaya beroperasi


Semakin bertanggung jawab filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi mereka,
semakin besar kemungkinannya para pegawai akan berperilaku secara bertanggungjawab dalam
usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Apabila pihak manajemen menunjukkan sedikit
perhatian atas pengendalian internal, maka para pegawai akan menjadi kurang rajin dan efektif
dalam mencapai tujuan pengendalian tertentu.

c. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan menetapkan garis otoritas dan tanggung jawab, serta
menyediakan kerangka umum untuk perencanaan, pengaahan, dan pengendalain operasinya.
Aspek penting lainnya struktur organisasi adalah sentralisasi atau desentralisasi otoritas,
penetapan tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu, cara alokasi tanggung jawab
mempengaruhi permintaan informasi manajemn, dan organisasifungsi system informasi dan
akuntansi.
Di dalam dunia bisnis saat ini, perubahan yang drastis terjadi dalam praktik di bidang
manajemen, dan di dalam pengorganisasian perusahaan. Struktur organisasi hierarkis, dengan
banyak lapisan pihak manajemen yang akan mengawasi dan mengendalikan pekerjaan mereka
yang di bawah, mulai menghilang . Struktur tersebut digantikan dengan organisasi dasar (flat
organization) yang memiliki yang dapat bekerja sendiri, dan terdiri dari pegawai yang dulunya
ditugaskan ke berbagai departemen yang berbeda dan terpisah. Para anggota tim diberdayakan
untuk membuat keputusan tanpa mencari berlapis-lapis persetujuan untuk menyelesaikan
pekerjaan mereka,

d. Komite Audit Dewan Komisaris (Board of Director)


Seluruh perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange harus memiliki komite
audit (audit commite) yang secara keseluruhan terdiri dari para komisaris (non pegawai) dari luar
perusahaan. Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi struktur pengendalian internal
perusahaan, proses pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hokum, peraturan, dan standar yang
terkait. Komite tersebut bekerja dekat dengan auditor eksternal dan internal perusahaan.

e. Metode Memberikan Otoritas dan Tanggung Jawab


Pihak manajemen harus mmberikan tanggung jawab untuk tujuan bisnis tertentuk ke
departemen dan individu yang terkait, serta kemudian membuat mereka bertanggung jawab
untuk mencapai tujuan tersebut, Otoritas dan tanggungjawab dapat diberikan melalui deskripsi
pekerjaan secara formal, pelatihan pegawai, dan rencana operasional, jadwal, dan
anggaran. Salah satu hal yang sangat penting adalah perauran yang menangani masalah seperti
standar etika berperilaku, praktik bisnis yang dapat dibenarkan, peraturanpersyatan,dan konflik
kepentingan.

f. Kebijakan dan Praktik-Praktik dalam Sumber Daya Manusia


Kebijakna dan praktik-prkatik mengenai pengontrakan,pelatihan,dan pengevaluasian,
pemberian kompensasi, dan promosi pegawai mempengaruhi kemampuan organisasi unuk
meminimalkan ancaman, risiko,dan pajanan.

g. Pengaruh-pengaruh Eksternal
Pengaruh-pengaruh eksternal yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah
termasuk persyaratan yang dibebankan oleh bursaefek, oleh Financial Accounting
StandardBoard (FASB),dan oleh Securities and Exchange Commission (SEC). Termasuk dalam
pengaruh eksternal juga persyaratan peraturan lembaga, sperti bank, sarana umum, dan
perusahaan asuransi.
I. Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

Empat prinsip berikut ini yang digunakan untuk menetapkan apakah suatu system andal atau
tidak

c. Ketersediaan (availability). Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan


digunakan dengan mencantuman pada pernyatan atau perjanjian tingkat pelayanan.

d. Keamanan (security). Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak
memiliki otorisasi. Hal ini akan membantu mencegah (a) penggunaan yang tidak
sesuai, pemutarbalikan, penghancuran, atau pengungkapan informasi dan software
serta (b) pencurian sumber daya system.

e. Dapat dipelihara (maintainability) Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa


mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan integritas system.

f. Integritas (integrity), Pemrosesan system bersifat lengkap akurat, tepat waktu, dan
diotorisasi, Sebuah system dikatakan memiliki integritas apabila dapat melaksanakan
fungsi yang diperuntukkan bagi system tersebut secara keseluruhan dan bebas dari
manipulasi system, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam sebuah perusahaan terdapat harta kekayaan yang dimiliki perusahaan tersebut, dan
juga setiap perusahaan pastilah memiliki Kas yang digunakan untuk penyelesaian pembayaran
suatu teransaksi. Dan Sistem Pengendalian Intern sangat berkaitan erat dengan keadaan kas,
terlebih lagi dengan Kas kecil. Hal tersebut sesuai dengan tujuan adanya sistem Pengendalian
Intern yang sudah sangat jelas tertulis dalam pengertiaannya, yaitu Perencanaan suatu organisasi
dan semua metode pelaksanaan dan pengukurannya yang diterapkan di dalam usaha untuk
melindungi hartanya, memeriksa ketepatan dan kebenaran data- data akuntansi, memperhatikan
efesiensi pelaksanaan, dan mendorong semua pegawai untuk menaati kebijaksanaan-
kebijaksanaan manajemen. Dari pengertiannya tersebut terdapat empat tujuan adanya Sistem
Pengendalian Intern, yaitu : Menjaga kekayaan perusahaan, Mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi, Mendorong efesiensi, dan Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Sebuah perusahaan, biasanya guna menjaga keamanan keadaan kas, suatu perusahaan
menyimpan kas mereka di Bank. Namun seringkali terjadi perselisihan pencatatan antara
pencatatan kas yang dilakukan oleh pihak perusahan dengan pihak bank. Hal tersebut
dikarenakan pihak Bank ataupun Perusahaan belum mencatat suatu transaksi tertentu, ataupun
karena terjadinya kesalahan pencatatan diantara kedua belah pihak. Sehingga perlunya dilakukan
Rekonsiliasi untuk membenarkan pencatatan kas tersebut, baik catatan yang ada di Bank maupun
catatan yang ada pada pihak perusahaan sendiri.
B. SARAN
Berdasarkan penjelasan dan kesimpulan tersebut, kami harap pembaca akan mampu
mengetahui dan memahami mengenai pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Untuk itu kami sangat
mengharapkan partisipan dari kawan semua untuk dapat memberikan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini

DAFTAR PUSTAKA

 .Romney, Marshall dan Steinbart, Paul John. (2014).Sistem Informasi Akuntansi (13th ed).
(Nur Safira,Kikin Sakinah dan Puspasari, Novita). Jakarta : Salemba Empat
 Maruta, H. (2016). Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi.
IQTISHADUNA : JurnalIlmiah Ekonomi Kita (hlm. 16-28).
 Syamsul, A. H. (2020). Makalah Auditing 1 Pengendalian Intern. [ Online ]. Diakses dari
https://www.studocu.com/id/document/universitas-khairun/sistem-informasi-akuntansi/
makalah-bab5-pengendalian-intern/9388616, pada 01 Nov 2023 pukul 14.10
 https://youtu.be/Wzc63YO2bX0?si=Bmgyl-2XSm9juKHE
PENGENDALIAN
INTERNAL DALAM SIA

Makalah ini disusun untuk tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Penyusun :

1. Ridwan Maulan (102201010)


2. Nurul Tami (102201032)
3. Devitriana (102201036)
4. Adawiah A. Basafin (102201037)

S1 AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON ILMU EKONOMI

2023/2024

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR........................................................................................I

DAFTAR ISI.....................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Masalah........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................3

A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern.....................................................3


B. Pengendalian Intern Secara Luas...............................................................3
C. Konsep Dasar Pengendalian Intern............................................................4
D. Tujuan Sistem Pengendalian Intern...........................................................4
E. Karakteristik Sistem Pengendalian Intern.................................................7
F. Komponen Pengendalian Intern................................................................7
G. Fungsi Pengendalian Intern.......................................................................8
H. Lingkungan Pengendalian.........................................................................8
I. Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer.........................10

BAB III PENUTUP..........................................................................................12

A. Kesimpulan...............................................................................12
B. Saran.........................................................................................12
DAFTAR ISI....................................................................................................13

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan khadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan
dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah saya dalam matakuliah “Sistem Informasi
Akuntansi ” yang berjudul “Pengendalian Internal Dalam SIA”. Saya menyadari dalam penyusunan
makalah ini terdapat banyak kesalahan baik dalam segi penulisan huruf, penyusunan kata-
kata, maupun kesalahan lainnya yang tidak bisa sempurnakan. Adapun penyebab dari
ketidaksempuranaan makalah saya karena pengetahuan yang belum memadai, referensi yang belum
mumpuni, dan keadaan saya yang masih dalam proses pembelajaran. Maka dari itu diharapkan kepada
pembaca untuk memberikan masukan yang dapat membangun dan mendorong kami untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada, agar dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih
baik dari yang sekarang. Semoga senantiasa bernilai ibadah disisi Allah SWT. Aamin

Anda mungkin juga menyukai