Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KELOMPOK SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI

“SISTEM PENGENDALIAN INTERN”

Oleh Kelompok 6 :

Etty Suswantari (09111003002)


Widya Septriani (09111003010)
Ratih Kumala Dewi (09111003032)
DEFINISI SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan


ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipenuhinya kebijakan
manajemen.

Tujuan sistem pengendalian intern:


 Menjaga kekayaan organisasi
 Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
 Mendorong efisiensi
 Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
DEFINISI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
(CONT..)

Menurut tujuannya sistem pengendalian intern dibagi menjadi


dua, yaitu sistem pengendalian intern akuntansi( internal accounting
control ) dan pengendalian intern administratif ( internal administrative
control ).

 Pengendalian intern akuntansi


merupakan bagian dari sistem pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi.

 Pengendalian intern administratif


meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan
dipatuhinya kebijakan manajemen.
TUJUAN POKOK SISTEM PENGENDALIAN INTERN
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah :

 Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional


secara tegas
 Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan
dan biaya
 Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi
 Karyawan yang mutunya sesuai denga tanggung jawabnya
Struktur organisasi merupakan rerangka ( framework ) pembagian
tanggungjawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.

Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan


pada prinsip-prinsip berikut ini:

 Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dan fungsi


akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang
untuk melaksanakan sesuatu kegiatan(misalnya pembelian). Fungsi
penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk
mencatat peristiwa keuangan perusahaan.
 Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan tahap suatu transaksi.
Cara – cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam
menciptakan praktik yang sehat adalah:

 Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya


harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.
 Pemeriksaan mendadak ( surprise audit ).
 Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan
dari orang atau unit organisasi lain.
 Perputaran jabatan ( job rotation ).
 Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
 Secara periodic diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatannya
 Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.
Untuk menjamin praktik yang sehat dalam melaksanakan transaksi
pembelian misalnya sistem pembelian, disusun dengan dasar berikut ini:

 Transaksi pembelian harus dilaksanakan oleh beberapa fungsi yang


bekerja secara independen : fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi
penerimaan dan fungsi akuntansi.
 Formulir – formulir : surat permintaan pembelian, surat order
pembelian, laporan penerimaan barang dan bukti kas keluar
dirancang bernomor urut tercetak
 Secara periodik diadakan rekonsiliasi antara buku pembantu
persediaan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi dengan
persediaan barang secara fisik digudang
Diantara 4 unsur pokok pengendalian intern, unsur mutu
karyawan merupakan sistem pengendalian intern yang paling penting.

Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat


dipercaya berbagai cara berikut ini dapat ditempuh :
 Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
perusahaannya.
 Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya
LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL
ENVIRONMENT)

Lingkungan pengendalian memiliki 4 unsur :

 Filosofi dan gaya operasi


Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar (basic beliefs) yang
menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya. Philosophy
merupakan apa yang seharusnya dikerjakan dan apa yang
seharusnya tidak dilakukan sebagai bisnis perusahaan.

 Berfungsinya dewan komisaris dan komite pemeriksaan


Dewan komisaris adalah wakil pemegangn saham dalam perusahaan
berbadan hukum perseroan terbatas. Dewan ini berfungsi mengawasi
pengelolaan perusahaan perusahaan yang dilaksanakan oleh
manajemen (direksi).
 Metode pengendalian manajemen
Metode pengendalian manajemen merupakan metode perencanan
dan pengendalian alokasi sumber daya perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan.

 Kesadaran pengendalian
Kesadaran pengendalian dapat tercermin dari reaksi yang ditunjukan
oleh manajemen dari berbagai jenjang organisasi atas kelemahan
pengendalian yang ditunjuk oleh akuntan intern atau akuntan
publik
PENDEKATAN UNTUK MERANCANG PENGENDALIAN
INTERN AKUNTANSI

Secara garis besar, pendekatan untuk merancang pengendalian intern


akuntansi adalah bertitik tolak dari tujuan sistem : menjaga kekayaan
perusahaan dan mengecek ketelitian dan keandalan informasi
akuntansi.

Rincian tujuan pengendalian intern akuntansi adalah sebagai berikut :

 Menjaga kekayaan perusahaan


 Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
 Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan
 Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi
PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI DALAM
LINGKUNGAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK

Perbedaan karakteristik pengendalian akuntansi dalam manual system


dengan sistem pengolahan data elektronik adalah sebagai berikut :
Pengendalian intern akuntansi dalam sistem Pengendalian intern akuntansi dalam sistem komputer
manual
Pembagian tanggung jawab pelaksanaan Karena ketelitian dan kecepatan pengolahan data
suatu transaksi ketangan beberapa orang atau dengan computer, lebih sedikit diperlukan cek
departemen agar tercipta adanya cek silang silang dalam pengolahan data terutama yang
dan spesialisasi klerikal. menyangkut perhitungan dalam pengolahan data
akuntansi.

Dilakukan pemeriksaan secara visual Computer dapat melakukan berbagai pemeriksaan


terhadap transaksi penting dan dokumen yang sehingga mengurangi pekerjaan editing dokumen
diproses melalui sistem. secara visual.

Manual system menitikberatkan pengendalian Sistem computer menitikberatkan pengendalian


di tangn manusia yang dicapai dengan melalui program computer sehingga pembagian
pembagian tanggung jawab pelaksanan tanggung jawab fungsional dapat dikurangi.
transaksi ke beberapa orang atau bagan
GAMBAR UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM LINGKUNGAN PENGOLAHAN DATA
ELEKTRONIK
PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI

 Pengendalian Umum (General Control )


Unsur pengendalian umum meliputi : organisasi, prosedur, dan
standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan
pengoperasian fasilitas pengolahan data.

 Organisasi
• Dalam manual system, pengendalian dilaksanakan dengan
memisahkan fungsi-fungsi pokok : operasi, penyimpanan, dan
akuntasi.
• Dalam sistem komputer, program komputer dapat dirancang untuk
membuat keputusan kapan persediaan harus dipesan, dan sekaligus
menerbitkan surat order pembelian yang dapat dikirim ke pemasok
tertentu.
PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI (CONT..)

 Pengendalian terhadap Sistem dan Program


Pengendalian umum yang bersangkutan dengan fungsi
pengembangan sistem dan program meliputi :
a. Prosedur penelaahan dan pengesahan sistem baru.
b. Prosedur pengujian program
c. Prosedur pengubahan program
d. Dukumentasi
PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI (CONT..)

 Pengendalian terhadap Fasilitas Pengolahan Data


Pengendalian terhadap operasi komputer meliputi :

a. Akses terhadap ruang komputer hanya terbatas bagi karyawan


tertentu saja.
b. Pengendalian terhadap penggunaan arsip yang disimpan dalam
perpustakaan.
c. Pembuatan instruksi yang jelas mengenai pengubahan data dari
dokumen sumber ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh
komputer.
d. Prosedur dalam penyimpanan arsip di perpustakaan.
e. Penjagaan keamanan fisik terhadap arsip dan komputer
f. Pembuatan prosedur rekonstruksi catatan.
g. Prosedur pembuatan arsip cadangan ( backup ).
PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI (CONT..)

 Pengendalian Aplikasi ( Application Control )

Pengendalian Aplikasi mempunyai tujuan berikut ini :

a. Menjamin bahwa semua transaksi yang telah diotorisasi telah


diproses sekali saja secara lengkap.
b. Menjamin bahwa data transaksi lengkap dan teliti.
c. Menjamin bahwa pengolahan data transaksi benar dan sesuai
dengan keadaan.
d. Menjamin bahwa hasi pengolahan data dimanfaatkan untuk
tujuan yang telah ditetapkan.
e. Menjamin bahwa aplikasi dapat terus menerus berfungsi .
PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI (CONT..)

 Pengendalian aplikasi dapat dibagi menjadi (1) pemgendalian


preventif dan (2) pengendalian detektif atau pengendalian yang
bersifat korektif.

 Pengendalian Preventif
Pengendalian preventif meliputi unsur-unsur berikut ini :
 Otorisasi data sumber
 Konversi data
 Penyiapan data sumber
 Turnaround documents
 Formulir bernomor urut tercetak
 Validasi masukan
 Pemuthakiran arsip dengan komputer
 Pengendalian terhadap pengolahan data
PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI (CONT..)

 Pengendalian Detektif
Pengendalian detektif tidak akan mencegah terjadinya
masalah, namun akan memberi petunjuk dimana letak terjadinya
masalah. Contoh pengendalian detektif adalah data
transmission, control register, control total, dokumentasi dan
testing, penggunaan label dan output check.

Anda mungkin juga menyukai