organisasi. Hal tersebut sesuai dengan definisi Pengendalian Internal :“sebuah proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, personel lain suatu entitas, yang didesain untuk menyediakan keyakinan memadai terkait dengan pencapaian tujuan: efektivitas dan efisiensi operasi, reliabilitas (keandalan) pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap hukum dan aturan yang berlaku (ditetapkan)”. Peran dari auditor internal adalah untuk membantu manajemen memonitor struktur pengendalian dan membuat manajemen mengetahui kelemahan dan kekuatan dari sistem tersebut. Proses pengendalian manajemen diharapkan dapat meyakinkan bahwa organisasi telah berjalan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan sumber daya yang untuk mencapai tujuan tersebut tersedia ketika dibutuhkan. Pengendalian kepatuhan akan membutuhkan waktu yang lebih banyak yang mungkin menganggu proses operasi/kewajiban operasional. Pengendalian seringkali membutuhkan dokumentasi yang tentu saja membutuhkan biaya. Proses otorisasi dalam sistem pengendalian melibatkan berbagai tingkatan manajemen dan juga mengambil waktu dari manajemen tingkat atas. Dalam berbagai kesempatan, seringkali pengendalian bertolak belakang dengan tujuan operasional. Contoh: seringkali pemesanan melalui telepon lebih efisien. Sedangkan pengendalian mengharuskan pemesanan melalui dokumen tertulis. Meningkatkan/memperbaiki akuntabilitas, penjagaan aset yang lebih efektif. Pengendalian yang lebih baik terhadap sumber daya yang digunakan dalam produksi. Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur lebih baik. Pengukuran tidak hanya berdasarkan efisiensi, namun juga efektivitasnya. Pengendalian administratif fokus pada kegiatan operasi tanpa berhubungan langsung dengan pencatatan akuntansi. Pengendalian akuntansi terkait dengan akurasi dan keutuhan informasi dari sistem akuntansi dan semua pelaporan keuangan yang dibuat. Hal-hal penting yang terkait (yang diinginkan untuk dicapai) dengan sistem informasi akuntansi adalah: Kelengkapan: semua transaksi tercermin dalam sistem akuntansi Validitas: hanya transaksi yang valid yang tercatat dalam sistem akuntansi Otorisasi: semua transaksi terotorisasi dengan tepat. Akurasi: semua transaksi tercatat dengan jumlah yang tepat (akurat). Reliability and Integrity of Information Sistem informasi terbagi atas dua aspek: akuntansi dan keuangan serta sistem informasi operasi. Tujuan dari pengendalian internal adalah untuk menjaga reliabilitas dan integritas dari sistem informasi tersebut karena sangat penting bagi proses pengambilan keputusan manajemen. Compliance with Policies, Plans, Procedures, Laws, and Regulations Metode yang mungkin paling sering digunakan oleh manajemen untuk menjaga kepatuhan terhadap pengendalian internal adalah pembentukan kebijakan, perencanaan, dan prosedur. Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk memastikan bahwa aktivitas organisasi telah berjalan dengan sistematis, teratur, dan sesuai dengan rencana. Safeguarding of Assets Pengendalian yang paling nyata (tampak) didesain dan diimplementasikan untuk melindungi aset organisasi. Pengendalian ini mencakup penguncian gerbang, passwords komputer, dll. Economy and Efficiency of Operations Konsep dasar ekonomi adalah : kelangkaan sumber daya. Hal tersebut menyatakan bahwa sumber daya yang ada terbatas untuk memenuhi keinginan kita. Prinsip tersebut diterapkan di organisasi. Oleh karena itu manajemen menginginkan organisasi melakukan aktivitas dengan pemborosan yang sekecil- kecilnya dan menghasilkan keuntungan yang optimal. Accomplishment of Organizational Objectives and Goal for Operations and Programs Dengan menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian internal, auditor internal dapat menilai ke arah mana organisasi sedang bergerak untuk memastikan tujuan dapat tercapai dengan baik. Preventive Controls Pengendalian ini dimaksudkan untuk mencegah eror/kesalahan terjadi. Contoh: mengecek keakuratan jumlah invoice sebelum melakukan pembayaran. Detective Controls Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi eror setelah kesalahan tersebut muncul. Contoh: rekonsiliasi bank. Corrective Controls Pengendalian ini memperbaiki kesalahan yang dididentifikasi oleh detective controls. Contoh: komputer tidak dapat menemukan nama vendor dalam data base. Hal tersebut akan dilaporkan untuk mendapatkan tindakan perbaikan. Directive Controls Pengendalian ini didesain untuk menghasilkan hasil yang baik. Contoh: perusahaan merekrut masyarakat sekitar sebagai pekerja. Kebijakan ini mungkin akan meningkatkan kesan baik perusahaan di mata masyarakat dan komunitas usahanya. Compensating Controls Pengendalian ini bertujuan untuk mengkompensasi kekurangan yang terjadi di organisasi. Contoh: pengawasan yang dilakukan pemilik perusahaan dan manajer dapat mengkompensasi kekurangan dari pemisahan tugas/fungsi pada perusahaan yang lebih kecil. Organization Control Purpose, Authority, and Responsibility Pernyataan ini menggambarkan fungsi yang harus dijalankan, lingkup dari aktivitas otorisasi, dan tanggung jawab yang spesifik, termasuk tanggung jawab pelaporan Organizational Structure Manajemen membagi sumber daya dalam berbagi komponen seperti manajemen keuangan, produksi, marketing, dll (divisi pertanggungjawaban) Decision Authority Menetapkan pihak yang bertanggungjawab untuk mengotorisasi sebuah keputusan Job Description Organisasi menggambarkan hal-hal yang harus dilakukan untuk setiap pekerjaan di organisasi, termasuk tanggung jawab secara spesifik, pelaporan, dam kualifikasi (termasuk pelatihan dan pengalaman). Operational Controls Planning Organisasi harus mendokumentasikan perencanaannya dari yang paling umum sampai yang palimg detail. Budgeting Organisasi menetapkan anggaran untuk keseluruhan organisasi dan dipecah ke dalam berbagai bagian organisasi. Accounting and Information Systems Sistem ini menelusuri dan mendokumentasikan ringkasan laporan secara keseluruhan dari berbagai aktivitas organisasi. Documentation Organisasi harus mendokumentasikan kegiatannya dalam dokumen tertulis. Authorization Otorisasi/persetujuan harus dilakukan sebelum aktivitas bisnis dilakukan. Orderliness keteraturan dari pencatatan, area kerja, area persediaan, dan proses penting dalam operasi perusahaan. Personnel Controls Recruiting and Selection of Suitable Personnel Organisasi menetapkan pedoman kualifikasi untuk personel di berbagai posisi yang berbeda. Personel tersebut kemudian di rekrut, dinilai, dan diangkat. Orientation, Training, and Development Karyawan memerlukan training dam development unutk meningkatkan kemampuan mereka dan berkontribusi dalam kemajuan organisasi. Supervision Semua karyawan harus disupervisi oleh supervisornya. Periodic Review Review of Individual Employees Review ini dilakukan oleh supervisor dan mencakup survey performa sebelumnya, area yang membutuhkan perbaikan, dan rencana yang dapat memperbaiki kinerja karyawan. Internal Review of Operations and Programs Review periodik dilakukan manajemen untuk menilai efektivitas dan efisiensinya. External Review Review dilakukan oleh akuntan publik atas laporan keuangan dan pengendalian internal akuntansinya. Peer Review Review ini dapat melibatkan auditor eksternal dan internal yang berfokus pada kebijakan dan prosedur operasi audit internal Facilities And Equipment Organisasi menggunakan berbagai fasilitas dan perlengkapan untuk operasinya. Perlengkapan dan fasilitas yang tepat dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari organisasi dan membantu melindungi aset organisasi. Manajement Override Meskipun struktur pengendalian telah didesain dengan baik, namun hal tersebut akan sia-sia bila tidak diimbangi dengan kebijakan manajemen yang mendukung. Acces To Asset Seringkali pengendalian terhadap aset sangat lemah, misalnya terdapat dokumen kosong yang bisa diisi oleh apa saja dan siapa saja. Form Over Substance Walau dokumen telah diotorisasi, bila pengotorisasi tidak mengecek dengan baik, maka pengendalian menjadi tidak maksimal. Conflict or Interest Apabila loyalitas karyawan terbagi, terdapat resiko karyawan tersebut akan mengorbankan kepentingan perusahaan. Contoh: memilih supplier yang memberikan bonus lebih besar padahal kualitas barang lebih rendah. Setiap organisasi membentuk lingkungan pengendaliannya sesuai dengan kebutuhan dan perilaku organisasinya. Filosofi manajemen, gaya operasi, struktur organisasi, fungsi dewan direksi dan komitenya, metode penetapan otorisasi dan pertanggungjawaban, metode pengendalian manajemen, fungsi audit internal, praktik dan kebijakan personel, pengaruh dunia luar terkait dengan lingkungan pengendalian. Dengan kata lain penetapan, perbaikan, dan tindakan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terkait dengan efektivitas dan efisiensi dari prosedur dan kebijakan yang spesifik merefleksikan lingkungan pengendalian. Risk Assesment Semakin besar risiko, semakin besar kontrol yang harus diterapkan. Monitoring Monitoring secara berkala dapat meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan dan pengendalian internal Tying General Control to Spesific Control Pengendalian secara general saja tidak cukup, harus disertai dengan pengendalian spesifik yang harus dilakukan. Planned Redudancy Back-up control sangat diperlukan karena berbagai faktor kekurangan manusia, misalkan kelelahan, human error, dll. Narrative Descripotion Flowcharts Combined Flowcharts and Narrative Descripstions Internal Control Questionnaires (ICQs)
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda