Anda di halaman 1dari 27

1

2

Bab




STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN


2.1 Arti Pentingnya Struktur Pengendalian Intern

Arti pentingnya struktur pengendalian intern (SPI) bagi manajemen dan auditor independen
sudah lama diakui dalam profesi akuntasi, dan pengakuan tersbut semakin meluas dengan
alasan :

• Semakin luas lingkup dan ukuran perusahaan mengakibatkan di dalam banyak hal
manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi
terhadap jalannya operasi perusahaan. Manajemen hanya harus mempercayai
berbagai laporan dan hasil analisis mengenai keefektifan operasinya. Sedangkan
tanggung jawab yang utama untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan dan
untuk mencegah kesalahan-kesalahan dan ketidakberesan terletak di tangan
manajemen.
• Pengecekan dan review yang melekat pada system pengendalian intern yang baik
akan dapat melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan
kekeliruan dan penyimpangan yang akan terjadi.
• Di lain pihak, adalah tidak praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan secara
menyeluruh atau secara detail untuk hamper semua transaksi perusahaan di dalam
waktu dan biaya yang terbatas.

Oleh karena itu bagi manajemen mempertahankan terus adanya struktur pengendalian intern
(SPI) termasuk struktur pelaporan yang baik adalah sangat diperlukan agar dapat melepaskan,
menyerahkan atau mendelegasikan wewenang dan tanggung jawabnya dengan tepat.

2.2 Pengertian

Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) Pengendalian Intern di definisikan


sebagai berikut:

“Sistem Pengendalian Intern meliputi organisasi serta semua metode dan ketentuan
yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta
miliknya, mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan

1
DRAFT BUKU PRAKTIKUM AUDIT – MOHAMAD MAHSUN
CONFIDENTIAL
58
efisiensi usaha, dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah
digariskan.

2.3 Unsur-unsur Struktur Pengendalian Intern:

(1) Lingkungan Pengendalian


Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum
dapat memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika, Kompetensi
personil perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya operasional, cara
manajemen di dalam mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan
mengembangkan personil, serta, arahan yang diberikan oleh dewan direksi.

Kunci lingkungan pengendalian adalah:

• Integritas dan Etika
• Komitmen terhadap Kompetensi
• Struktur Organisasi
• Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
• Praktik dan Kebijakan Sumber Daya Manusia yang Baik

(2) Penilaian Resiko

Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan
yaitu mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian dikelola”.
Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal maupun
eksternal untuk kemudian dinilai. Sebelum melakukan penilain resiko, tujuan
atau target hendaknya ditentukan terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan
level-levelnya.

Langkah-langkah dalam penaksiran risiko adalah sebagai berikut:

• Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko
• Menaksir risiko yang berpengaruh cukup signifikan
• Menentukan tindakan yang dilakukan untuk me-manage risiko

(3) Aktivitas Pengendalian

Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan manajemen
hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya dilaksanakan
dengan menembus semua level dan semua fungsi yang ada di perusahaan.

Aktivitas pengendalian meliputi:

• Pemisahan fungsi/tugas/wewenang yang cukup
• Otorisasi traksaksi dan aktivitas lainnya yang sesuai
• Pendokumentasiaan dan pencatatan yang cukup

59
• Pengendalian secara fisik terhadap aset dan catatan
• Evaluasi secara independen atas kinerja
• Pengendalian terhadap pemrosesan informasi
• Pembatasan akses terhadap sumberdaya dan catatan


(4) Informasi dan Komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi, mengambil,
dan mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat agar
mereka mampu melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan
(organisasi), Sistem informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian
ini. Informasi internal maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi
maupun prasyarat hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh
informasi mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk
tujuan pelaporan eksternal.

(5) Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di
dalam perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan
fungsi internal audit di dalam perusahaan (organisasi), juga dipandang sebagai
pengawasan seperti aktifitas umum manajemen dan aktivitas supervise.
Adalah penting bahwa defisiensi pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke
atas. Dan pemborosan yang serius seharusnya dilaporkan kepada manajemen
puncak dan dewan direksi, hal ini meliputi :

• Mengevaluasi temuan-temuan, reviu, rekomendasi audit secara tepat.
• Menentukan tindakan yang tepat untuk menanggapi temuan dan
rekomendasi dari audit dan review.
• Menyelesaikan dalam waktu yang telah ditentukan tindakan yang digunakan
untuk menindaklanjuti rekomendasi yang menjadi perhatian manajemen.

Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat
memberikan kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat merespon perubahan
kondisi secara dinamis. Sistem Pengendalian Internal terjalin dengan aktifitas
opersional perusahaan, dana akan lebih efektif apabila pengendalian dibangun
ke dalam infrastruktur perusahaan, untuk kemudian menjadi bagian yang paling
esensial dari perusahaan (organisasi).

2.4 Prosedur Audit


Prosedur audit pada dasarnya dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan audit (planning the audit)
Yaitu pemahaman atas sasaran yang akan diaudit, pengumpulan informasi awal, dan
pengidentifikasian resiko

60
b. Pengujian pengendalian (test of controls)
Yaitu penyelidikan, inspeksi dan observasi dari prosedur-prosedur kontrol untuk
mengevaluasi apakah sistem telah mempunyai kontrol yg baik
c. Pengujian substantif
- Pengujian transaksi (test of transactions)
Di dalam hal audit keuangan terhadap sistem akuntansi berbasis komputer, contoh
pengujian pengendalian ialah meneliti apakah transaksi-transaksi sudah dengan tepat
dibukukan dalam catatan akuntansi. Sedangkan dalam audit operasional, pengujian
pengendalian ini dapat dilakukan misalnya dengan memeriksa apakahrespon time sudah
sesuai dengan yang diharapkan.
- Pengujian saldo/keseluruhan hasil(test of balances or overall result)
Dalam audit keuangan, pengujian substantif atas saldo misalnya dilakukan dengan
memeriksa apakah saldo suatu account(rekening, misalnya piutang) telah sesuai. Teknik
audit dapat dilakukan dengan mengirimkan surat konfirmasi ke debitur. Sedangkan pada
audit operasional misalnya dilakukan dengan memeriksa terhadap efisiensi dan
efektifitas dalam kegiatan komputerisasi.
d) Penyelesaian audit (Completion of the Audit)
Membuat kesimpulan/rekomendasi untuk dikomunikasikan pada manajemen.Beberapa hal
penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara lain:
a. Pemahaman auditor terhadap objek audit
Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang dikelola oleh
perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuannya,
objek audit menetapkan berbagai program yang pelaksanaannya dijabarkan ke dalam
berbagai bentuk kegiatan. Auditor harus mengkomunikasikan dengan atasan
pengelola objek atau pemberi tugas audit tentang pemahamannya terhadap berbagai
program/aktivitas objek audit untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman.
Komunikasi ini lebih efektif jika dilakukan secara tertulis, dengan meminta tanggapan
pemberi tugas audit tentang hal-hal berikut:
o Informasi yang mendukung tujuan audit.
o Informasi yang mengarahkan ruang lingkup audit
o Informasi yang mengarah pada tujuan audit
b. Penentuan tujuan audit

61
Tujuan audit harus mengacu pada alasan mengapa audit harus dilakukan pada objek
audit dan didasarkan pada penugasan audit. Dalam merumuskan tujuannya, auditor
dapat melakukannya dengan cara sebagai berikut:
o Mengidentifikasi tujuan yang ada, yang mungkin mempunyai arti penting pada
pemberi tugas.
o Mempertimbangkan tujuan audit yang telah ditetapkan pada masa sebelumnya.
o Membahas dengan pemberi tugas dan pengelola objek audit
c. Penentuan ruang lingkup dan tujuan audit
Ruang lingkup audit menunjukkan luas(area) dari tujuan audit. Penentuan ruang
lingkup audit harus mengacu pada tujuan audit yang telah ditetapkan. Secara garis
besar ruang lingkup audit manajemen terdiri atas:o Bidang keuangan
o Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan
o Ekonomisasi
o Efisiensi
o Efektivitas
Tujuan audit adalah target yang akan diaudit. Ada tiga elemen pentig dalam setiap
tujuan audit, yaitu: Kriteria, Penyebab, Akibat.
d. Review terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek
audit.
Review (penelaahan) ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peraturan-
peraturan yang berhubungan dengan objek audit baik bersifat umum maupun yang
berhubungan khusus dengan berbagai program/aktivitas yang diselenggarakan pada
objek audit. Dengan penelaahan ini auditor dapat memahami batas-batas wewenang
objek audit dan berbagai program yang dilaksanakan dalam mencapai tujuannya.
e. Pengembangan kriteria awal dalam audit
Kriteria adalah norma atau standar yang merupakan pedoman bagi setiap individu
maupun kelompok dalam melakukan aktivitasnya di dalam perusahaan. Faktor
yang mempengaruhi kriteria yang akan digunakan dalam audit antara lain: Tujuan
dari kegiatan yang diaudit, Pendekatan audit, Aktivitas tujuan audit. Karakteristik
kriteria yang baik antara lain:
· Realistis
· Dapat dipercaya

62
· Bebas dari pengaruh kelemahan manusia
· Mengarah pada temuan-temuan dan kesimpulan untuk memenuhi kebutuhan
informasi pemberi tugas audit
· Dirumuskan secara jelas dan tidak mengandung arti ganda yang dapat
menimbulkan interpretasi yang berbeda
· Dapat dibandingkan
· Diterima semua pihak
· Lengkap
· Memastikan adanya rentang waktu pada saat suatu kejadian/kegiatan
berlangsung.
f. Kesimpulan Hasil Audit
Dari hasil audit, auditor harus membuat kesimpulan atas hasil audit pendahuluan
yang telah dilakukan. Kesimpulan ini akan menjadi dasar dalam menentukan
langkah-langkah yang akan diambil dalam tahapan audit selanjutnya.Adapun
prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor meliputi:
1) Inspeksi: Merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen dan kondisi
fisik sesuatu.
2) Pengamatan (observation): Pengamatan atau observasi merupakan prosedur
audit untuk melihat dan menyaksikan suatu kegiatan.
3) Permintaan Keterangan (enquiry): Merupakan prosedur audit yang dilakukan
dengan meminta keterangan secara lisan.
4) Konfirmasi: Konfirmasi merupakan bentuk penyelidikan yang memungkinkan
auditor memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas.
5) Penelusuran (tracing): Penelusuran terutama dilakukan pada bahan bukti
dokumenter. Dimana dilakukan mulai dari data awal direkamnya dokumen, yang
dilanjutkan dengan pelacakan pengolahan data-data tersebut dalam proses
akuntansi.
6) Pemeriksaan bukti pendukung (vouching): Pemeriksaan bukti pendukung
(vouching) merupakan prosedur audit yang meliputi; Inspeksi terhadap dokumen-
dokumen yang mendukung suatu transaksi atau data keuangan untuk menetukan
kewajaran dan kebenarannya. Pembandingan dokumen tersebut dengan catatan
akuntansi yang berkaitan.

63
7) Perhitungan (counting): Prosedur audit ini meliputi perhitungan fisik terhadap
sumberdaya berwujud seperti kas atau sediaan tangan, pertangungjawaban semua
formulir bernomor urut tercetak.
8) Scanning: Scanning merupakan penelaahan secara cepat terhadap dokumen,
cacatan, dan daftar untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa yang
memerlukan penyelidikan lebih mendalam.
9) Pelaksanaan ulang (reperforming): Prosedur audit ini merupakan pengulangan
aktivitas yang dilaksanakan oleh klien.
10) Computer-assisted audit techniques: Apabila catatan akuntansi dilaksanakan
dalam media elektronik maka auditor perlu menggunakan Computer-assisted audit
techniques dalam menggunakan berbagai prosedur audit di atas.

2.5 Tick Mark

Tick Mark adalah Suatu simbol yang digunakan dalam kertas kerja oleh auditor untuk
menunjukkan suatu langkah khusus atas pekerjaan yang dilakukan. Pada saat Tick Mark
digunakan, mereka harus disertai dengan satu tulisan yang menjelaskan pengertian mereka.

Catatan-catatan yang timbul pada simbol-simbol audit tersebut dapat pula dijadikan sebagai
pedoman dalam perlaksanaan tugas-tugas audit pada periode audit berikutnya. Simbol audit
( audit tick mark) haruslah sederhana, seperti misalnya:

Tanda-tanda tersebut harus dapat dibedakan dengan mudah. Symbol-simbol audit biasanya
ditempatkan sesudah jumlah yang diverifikasi dan penjelasan atas simbol audit tersebut
dicantumkan di bagian bawah KKP

Adapun tanda-tanda dari tick mark adalah:

TANDA KEGUNAAN
V Sudah diperiksa
B Sudah sesuai dengan catatan bank
٨ Vertikal yang diletakan dibawah angka dari total angka

64
Cross footing verified ( penambahan/pengurangan secara
<
horizontal yang diletakan disamping kanan dari total angka )
∞ Calculation verified ( perhitungan perkalian/pembagi yang
diletakan dsamping kanan hasil perhitungan )
L Cheks against verfied general ledger and sub ledger ( dicocokan
dengan buku besar dan buku besar pembantu diletakan
sidamping kanan angka)
Vo Vouching ( pemeriksaan ke bukti transaksi dletakan disamping
kanan angka )

65
2.1 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal
PT. XXX Disiapkan oleh Diperiksa
Skedul
Model Pemahaman Pengendalian Internal : oleh :
Siklus Penjualan/Piutang tgl: Tgl:

Instruksi : Lengkapi formulir pemahaman pengendalian internal dengan mengidentifikasi dan menjelaskan Pengendalian Kunci di klien.
Pertimbangkan apakah pengendalian kunci tersebut berjalan efektif. Lakukan penilaian atas efektivitas pengendalian kunci
dengan menentukan tingkat risiko pengendalian (contoh risk-CR) untuk setiap asersi. Semakin banyak yang dinilai efektif,
semakin rendah risikonya. Kemudian, lakukan pertimbangan profesional untuk menilai apakah CR rendah, sedang, atau tinggi.
Jika CR rendah atau sedang dan kita anggap efisien untuk melakukan Test Of Control (ToC) sebagai sumber perolehan bukti
audit , maka laukan ToC. Jika CR rendah atau sedang namun kita menganggap tidak efisien untuk melakukan ToC atau CR dinilai
tinggi, maka ToC tidak dilakukan dan langsung pengujian substansif.

Jika CR "Rendah" atau


Identifikasi dan Apakah
"Sedang" Apakah
Penjelasan Pengendalian
Tujuan Pertimbangan Sifat Tingkat Efisien Untuk
Asersi Mengenai Kunci Berjalan
Pengendalian Pengendalian Pengendalian CR Melakukan ToC Sebagai
Pengendalian Efektif?
perolehan Bukti Audit?
Kunci
Ya Tidak Ya Tidak
Seluruh • Faktur Penjualan sudah Preventif Kelengkapan (identifikasi
penjualan dibuat pre-numbered dan jelaskan
telah • Dokumen pengiriman bentuk
dibuatkan telah dibuat pre- pengendalian
faktur • Bagian pengiriman dan dan prosedur
(invoice ), baik penagihan terpisah dari yang terdapat
penjualan bagian penerimaan kas di perusahaan
• Pengendalian atas akses dengan
ke bagian pengiriman memerhatikan
• Pengendalian atas pertimbangan
transaksi non-rutin, pengendalian)
misalnya penjualan
scrap, penjualan kepada
karyawan, dan lain-lain
• Analisis rasio laba kotor Detektif Kelengkapan
dan tren penjualan
secara berkala (misalnya
bulanan)
Seluruh • Verifikasi internal atas Preventif Kelengkapan
penjualan urutan dokumen
telah dicatat di pengiriman dan nomor
buku besar order penjualan
• Dokumen pengiriman
dan nomor order
penjualan telah cocok
dengan dokumen yang
diproses melalui jurnal

Seluruh • Penjualan yang dicatat Preventif Keberadaan


penjualan yang didukung oleh dokumen
dicatat pengiriman dan order
merupakan pelanggan yang telah
pengiriman diotorisasi dan disetujui
aktual kepada • Faktur penjualan cocok
pelanggan dengan dokumen
perusahaan pengiriman dan order
penjualan
• Statement (rekening)
bulanan dikirim ke
pelanggan
• Cukupnya pengendalian
atas data pelanggan
(master file )

66
2.1 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal (Lanjutan)
(lanjutan) • Terdapat prosedur
pembatalan dokumen
penjualan untuk
mencegah duplikasi
penggunaan dokumen
• Penelaahan secara Detektif Keberadaan
berkala daftar pelanggan
oleh manajemen

Seluruh • Terdapat prosedur pisah Preventif Keberadaan


penjualan yang batas (cut-off ) yang
dicatat terjadi memadahi
pada periode • Kebijakan pengakuan
yang tepat pendapatan telah sesuai
dan dikomunikasikan ke
staf akuntansi
• Perbandingan antara Detektif Keberadaan
penjualan aktual dan
budget serta dan analisis
varians secara berkala
(misalnya bulanan) oleh
manajemen

Faktur • Terdapat verifikasi Preventif Keakuratan


Penjualan internal atas
disiapkan pencantuman kualitas
dengan benar dan penetapan harga
yang tercantum dalam
(lanjutan) • Terdapat daftar/katalog
harga standar, dan jika
terdapat pengecualian
telah mendapat
persetujuan (jika
terkomputerisasi
terdapat pengendalian
yang memadahi atas
master file harga dan
data pelanggan)

Nota Kredit • Rincian potongan harga Preventif Keakuratan


telah dicatat telah cocok dengan
dengan benar faktur penjualan
• Perhitungan potongan
harga telah diperiksa dan
disetujui
• Analisis atas nota kredit Detektif Keakuratan
ditelaah secara berkala
oleh manajemen

Catatan Auditor :

Kesimpulan Auditor :

67
68
2.1-1 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal
PT. XXX
Disiapkan oleh : Diperiksa oleh : Skedul
Model Pemahaman Pengendalian Internal
Penerimaan Kas tgl: Tgl:
Instruksi : Toc dilakukan jika tingkat risiko pengendalian (control risk -CR) yang ditentukan dari hasil pemahaman pengendalian internal
rendah atau sedang dan auditor menganggap efisien dilakukan ToC sebagai sumber perolehan bukti audit. Setelah melakukan
ToC, apabila hasilnya memuaskan, maka dapat dipertimbangkan untuk mengurangi pengujian substantif.
Apakah
Tingkat CR yang
Tujuan Dilakukan Hasilnya WP
Asersi Telah Audit Prosedur
Pengendalian Oleh Memuaskan? Ref.
ditentukan
(Jelaskan)
Seluruh Kelengkapan • Periksa kelengkapan dokumen penjualan seperti
penjualan telah order pelanggan, order penjualan, faktur penjualan,
dibuatkan • Periksa integritas dari urutan/pengurutan nomor
faktur (invoice ), faktur penjualan
baik penjualan • Periksa integritas dari urutan/pengurutan nomor
tunai maupun dokumen pengiriman
• Observasi pemisahan fungsi pengiriman barang,
penagihan, dan penerimaan kas, apakah telah
• Observasi prosedur pengendalian terhadap akses ke
area bagian pengiriman
Seluruh • Periksa pengendalian dan verifikasi internal atas
penjualan telah penjualan non-rutin
dicatat di buku • Periksa apakah analisis atas laba kotor dan tren
besar penjualan oleh manajemen secara berkala dan


• Periksa integritas dari urutan/pengurutan nomor
order penjualan dan bandingkan dengan
urutan/pengurutan nomor dokumen pengiriman
• Periksa verifikasi internal terhadap dokumen
pengiriman dan order penjualan pada saat
melakukan jurnal penjualan
2.1-1 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal (Lanjutan)
Apakah

69
Tingkat CR yang
Tujuan Dilakukan Hasilnya WP
Asersi Telah Audit Prosedur
Pengendalian Oleh Memuaskan? Ref.
ditentukan
(Jelaskan)
Seluruh Keberadaan • Perikasa faktur penjualan serta cocokkan dengan
penjualan yang dokumen pengiriman dan order penjualan
dicatat • Observasi prosedur pengiriman statement
merupakan (rekening) bulanan ke pelanggan dan periksa
pengiriman korespondensi dengan langganan
aktual kepada • Observasi apakah terdapat cukup pengendalian atas
pelanggan data induk pelanggan (master file )
perusahaan • Observasi prosedur penelaahan berkala oleh
manajemen atas daftar pelanggan
Seluruh • Observasi prosedur pisah batas apakah telah memadai
penjualan yang • Telaah kebijakan pengakuan pendapatan dan
dicatat terjadi observasi apakah kebijakan tersebut telah dipahami
pada periode oleh staf akuntansi
yang tepat • Periksa dokumen pendukung untuk pengiriman
barang yang belum ditagih dan penjualan yang belum
• Observasi apakah manajemen melakukan
perbandingan antara anggaran dan penjualan aktual


Faktur Keakuratan • Periksa verifikasi internal saat pembuatan faktur
Penjualan penjualan berupa pengecekan kualitas dan
disiapkan • Observasi prosedure yang dilakukan jika terjadi
dengan benar pengecualian dari harga standar
Nota kredit • Periksa dokumen dan prosedur yang dilakukan untuk


telah dicatat pemberian diskon atau potongan harga.
dengan benar • Observasi apakah manajemen melakukan analisis
secara berkala atas nota kredit


2.1-2 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal
PT. XXX Diperiksa
Disiapkan oleh : Skedul
Model ToC oleh :
Penerimaan Kas tgl: Tgl:

Instruksi : Lengkapi formulir pemahaman pengendalian internal dengan mengidentifikasi dan menjelaskan Pengendalian Kunci di klien.
Pertimbangkan apakah pengendalian kunci tersebut berjalan efektif. Lakukan penilaian atas efektivitas pengendalian kunci
dengan menentukan tingkat risiko pengendalian (contoh risk-CR) untuk setiap asersi. Semakin banyak yang dinilai efektif,
semakin rendah risikonya. Kemudian, lakukan pertimbangan profesional untuk menilai apakah CR rendah, sedang, atau tinggi.
Jika CR rendah atau sedang dan kita anggap efisien untuk melakukan Test Of Control (ToC) sebagai sumber perolehan bukti
audit , maka laukan ToC. Jika CR rendah atau sedang namun kita menganggap tidak efisien untuk melakukan ToC atau CR dinilai
tinggi, maka ToC tidak dilakukan dan langsung pengujian substansif.

Jika CR "Rendah" atau


Apakah
Identifikasi dan "Sedang" Apakah
Pengendalian
Tujuan Pertimbangan Sifat Penjelasan Tingkat Efisien Untuk
Asersi Kunci Berjalan
Pengendalian Pengendalian Pengendalian Mengenai CR Melakukan ToC
Efektif?
Pengendalian Kunci Sebagai perolehan
Ya Tidak Ya Tidak
Seluruh • Pembayaran yang Preventif Kelengkapan (identifikasi dan
penerimaan diterima melalui cek jelaskan bentuk
kas segera di-endorse pengendalian dan
disimpan • Terdapat pemisahan prosedur yang
dan dicatat fungsi antara kasir, terdapat di
pembekuan, dan perusahaan dengan
bagian piutang memerhatikan
• Rekonsilisasi yang pertimbangan
independen antara
jumlah kas yang
disimpan dengan
jurnal dan buku besar
piutang serta
penjualan tunai
• Penggunaan nota
pembayaran
menyertai faktur
penjualan

• Analisis perbandingan Detektif Kelengkapan


penerimaan kas
aktual dengan
anggaran arus kas
• Analisis umur piutang
secara berkala dan
tindak lanjut atas
piutang overdue

Lapping • Tindak lanjut yang Preventif Kelengkapan


tidak terjadi independen atas
piutang yang overdue
• Verifikasi internal
atas pencacatan
peneriamaan kas
• Statement (rekening)
bulanan dikirim ke
pelanggan oleh
bagian yang

70
2.1-2 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal (Lanjutan)
Jika CR "Rendah" atau
Apakah
Identifikasi dan "Sedang" Apakah
Pengendalian
Tujuan Pertimbangan Sifat Penjelasan Tingkat Efisien Untuk
Asersi Kunci Berjalan
Pengendalian Pengendalian Pengendalian Mengenai CR Melakukan ToC
Efektif?
Pengendalian Kunci Sebagai perolehan
Ya Tidak Ya Tidak
Seluruh • Terdapat pemisahan Preventif Keberadaan
penerimaan fungsi antara kasir
kas yang dan bagian
dicatat • pembekuan/piutang
merupakan Penggunaan daftar
kas aktual penerimaan kas
yang sebelum disetor ke
bank
• Terdapat
pengendalian atas
prosedur transfer
• Rekonsiliasi yang Detektif Keberadaan
independen atas akun
bank dengan rekening
bank
• Rekonsiliasi bank
disetujui oleh
manajemen

Seluruh • Terdapat prosedur Preventif Keberadaan


penerimaan pencatatan atas
kas yang penerimaan kas
dicatat setiap hari
terjadi pada • Terdapat Prosedur
pisah batas (cut-off )
yang memadahi

Penerimaan • Lakukan verifikasi Preventif Keakuratan


kas dicatat atas dokumen
pendukung untuk
mencegah duplikasi
Buku pembantu jurnal
• kas dicocokkan ke
buku besar secara
berkala
• Rekonsiliasi bank
secara reguler
• Statement (rekening)
bulanan dikirim ke
pelanggan oleh
bagian yang
• Rekonsiliasi yang Detektif Keakuratan
independen atas akun
bank dengan rekening
bank
• Rekonsiliasi bank
disetujui oleh
manajemen

Jumlah • Lakukan Preventif Keakuratan


penerimaan perbandingan antara
kas dihitung jumlah penerimaan
yang diterima dengan
nota pembayaran
atau perhitungan
pendukung lain
• Tindak lanjut oleh Detektif Keakuratan
manajemen atas
saldo kredit akun
• Investigasi oleh
manajemen atas
piutang yang overdue

71
2.2 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal
PT. XXX Dibuat oleh : [ ]
Pengujian Terinci atas Akun Penjualan Diperiksa oleh : [ ]
W/P Ref : …………………………

Perkiraan Penjualan

PROSEDUR KHUSUS UNTUK RISIKO YANG TERIDENTIFIKASI


Risiko Asersi Prosedur Audit Dilakukan Oleh Kesimpulan

PROSEDUR UMUM
Kesimpulan,
No Tujuan Prosedur Audit Dilakukan Oleh
Referensi
1. Penjualan sesuai Bandingkan ikhtisar penjualan dengan
dengan buku besar saldo buku besar
2. Penjualan dalam a. Telusuri sampel jurnal penjualan
laporan laba/rugi ke buku besar penjualan.
b. Periksa transaksi yang tercatat
dalam akun penjualan dengan
memeriksa akurasi dari faktur dan
penetapan harga dalam faktur
tersebut ke daftar/katalog harga
c. Tentukan apakah termin
penjualan telah diterapkan secara
tepat dalam hal pengakuan
d. Periksa apakah harga yang
tercantum dalam nota kredit
sesuai dengan faktur penjualan.
e. Pilih beberapa transaksi yang
terecatat dalam akun penjualan
dan periksa apakah faktur
penjualan telah diterbitkan dan
penjualan telah dicatat pada akun
pelanggan dalam buku besar
f. Telaah penjualan untuk jumlah
yang besar dan jarang terjadi.
g. Telaah dokumen pengembalian
barang, yang dikembalikan ke nota
kredit, cocokan kuantitas barang
yang dikembalikan, dan telusuri
apakah nota kredit telah
dibukukan dalam buku besar.
h. Telaah kembali penjualan diskon,
termasuk otoritasnya dan bukti
pendukung serta periksa diskon
pada akhir tahun yang berkaitan
dengan panjualan tahun berjalan.

72
2.2 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal (Lanjutan)
Kesimpulan,
No Tujuan Prosedur Audit Dilakukan Oleh
Referensi
i. Periksa transaksi yang tercatat
dalam akun penjualan dengan
memeriksa akurasi dari faktur dan
penetapan harga dalam faktur
tersebut ke daftar/katalog harga
j. Tentukan apakah termin
penjualan telah diterapkan secara
tepat dalam hal pengakuan
k. Periksa apakah harga yang
tercantum dalam nota kredit
sesuai dengan faktur penjualan.
3. Transaksi penjualan a. Tentukan sampel beberapa
dicatat dalam periode transaksi penjualan terakhir pada
yang sesuai (pisah akhir tahun dan jurnal penjualan
pertama tahun berikutnya.
b. Telusuri masing-masing ke
dokumen pengiriman serta
periksa tanggal pengiriman serta
periksa tanggal pengiriman aktual
dan akurasi pencatatan.
c. Telaah data pisah batas pada saat
pemeriksaan fisik persediaan dan
pada akhir tahun, serta lakukan hal
berikut :
• Untuk sampel transaksi
sebelum dan sesudah tanggal
pisah batas, tentukan apakah
faktur penjualan dicatat pada
periode yang tepat,
• Tentukan apakah ada
pengembalian barang dalam
jumlah besar yang tidak lazim
dalam penjualan, dan
• Pertimbangkan fluktuasi yang
tidak lazim dalam penjualan.
d. Telaah retur dan pengurangan
harga penjualan yang besar
setelah tanggal neraca untuk
menentukan apakah sudah
terdapat dalam periode berjalan.

73
2.3 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal
2.2 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal (Lanjutan)
PT. XXX Dibuat oleh : [ ]
Kesimpulan,
No Tujuan
Lead Sheet Penjualan Prosedur Audit
untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20XX Diperiksa oleh : Dilakukan Oleh
[ ]
W/P Ref : ........... Referensi
4. Retur Penjualan adalah a. Telusuri beberapa transaksi retur
Penyesuaian Reklasifikasi
No benar (keberadaan)
Keterangan penjualan ke berkas dokumen
Ref. Per Buku Per Audit
Debit Kredit Debit Kredit
pendukung.
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
b. Telusuri beberapa dokumen retur
1. Penjualan Ekspor pihak ketiga penjualan untuk meyakinkan
2. Penjualan Ekspor pihak yang
masing-masing telah dibukakan.
mempunyai hubungan istimewa
5. Penjualan lokal pihak ketiga
3. Potongan Harga adalah Telusuri pengurangan harga ke
benar (keberadaan) dokumen pendukung dan
4. Penjualan lokal yang mempunyai
hubungan istimewa otorisasinya, termasuk pemeriksaan
Jumlah
sifat transaksi retur setelah akhir
Kesimpulan :

PT. XXX Dibuat oleh : [ ]


Pengujian Pisah Batas Diperiksa oleh : [ ]
W/P Ref : ………

Tanggal Tanggal
No Nama Pelanggan Tanggal Faktur No. Faktur Jumlah
Pengiriman Pencatatan
Rp.

1.
2.

31 Desember 20xx

1.
2.

Prosedur :
1. Tentukan sampel beberapa transaksi dari jurnal penjualan pertama tahun berikutnya.
2. Telusuri masing-masing ke dokumen pengiriman,periksa tanggal pengiriman aktual serta akurasi pencatatan.

Kesimpulan :

74
2.4 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal
PT. XXX Dibuat oleh : [ ]
Pengujian Keberadaan Penjualan Diperiksa oleh : [ ]
W/P Ref : …………………………

No. Nama Pelanggan No. Faktur Kuantitas Jumlah (Rp) No. Surat Jalan

1. PT. ABC 111


113
115
116

Jumlah

2. PT. KLM 112


117
119
Jumlah

3. PT. XYZ 114


120
Jumlah

Prosedur :
1. Pilih beberapa transaksi yang tercatat dalam akun penjualan serta periksa apakah faktur
penjualan telah diterbitkan dan penjualan telah dicatat pada akun pelanggan dalam buku
2. Telusuri sampel jurnal penjualan ke buku besar penjualan.
3. Telusuri sampel dokumen pengiriman ke faktur penjualan dan cocokkan kuantitas yang
tercantum.
4. Telaah penjualan untuk jumlah yang besar dan jarang terjadi.
5 Periksa transaksi yang tercatat dalam akun penjualan dengan memeriksa akurasi dari faktur
dan penetapan harga dalam faktur tersebut ke daftar/katalog harga yang disetujui.
6. Tentukan apakah termin penjualan telah diterapkan secara tepat dalam hal pengakuan
pendapatan.
7. Periksa apakah harga yang tercantum dalam nota kredit sesuai dengan faktur penjualannya.

Kesimpulan :

75
76
2.4-1 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal
PT. XXX Dibuat oleh : [ ]
Pengujian Keberadaan Penjualan Diperiksa oleh : [ ]
W/P Ref : …………………………
Tanggal
No Nama Pelanggan Tanggal Faktur No. Faktur Jumlah Tanggal Pencatatan
Penerimaan/Retur
Rp.
1.
2.
3.
4.
5.
Prosedur :
1. Telusuri beberapa transaksi retur penjualan ke berkas dokumen pendukung.
2. Telusuri beberapa dokumen retur penjualan untuk meyakinkan masing-masing telah dibukukan.
3. Telusuri pengurangan harga ke dokumen pendukung dan otorisasinya, termasuk pemeriksaan sifat transaksi retur setelah akhir tahun.
Kesimpulan :


2.4-2 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal
PT. XXX Dibuat oleh : [ ]
Pengujian Terinci atas Akun Piutang Diperiksa oleh : [ ]
W/P Ref : …………………………

Akun Perkiraan Piutang

PROSEDUR KHUSUS UNTUK RISIKO YANG TERIDENTIFIKASI

Risiko Arsesi Prosedur Audit Dilakukan Oleh Kesimpulan

PROSEDUR UMUM

Dilakukan Kesimpulan,
No Tujuan Prosedur Audit
Oleh Referensi
1. Piutang usaha perumur a. Telusuri beberapa piutang dari
piutang sesuai dengan neraca saldo ke piutang dalam
buku besar (kecocokan buku induk.
rincian) b. Periksa penjumlahan ke bawah
neraca saldo dan total seluruh
halaman.
c. Telusuri saldonya ke buku besar.
d. Telaah kemungkinan adanya
kesalahan yang tidak disengaja.
2. Piutang usaha dalam a. Lakukan konfirmasi piutang
neraca saldo umur usaha dengan menggunakan
piutang adalah benar konfirmasi positif.
ada (keberadaan) b. Laksanakan prosedur alternatif
untuk konfirmasi yang tidak
kembali.
3. Semua piutang usaha Telusuri beberapa piutang dari
telah dicatat dalam berkas induk piutang usaha ke
neraca saldo umur neraca saldo umur piutang.
piutang (kelengkapan)
4. Piutang usaha dalam a. Lakukan konfirmasi piutang
neraca saldo dihitung usaha dengan menggunakan
secara tepat (akurasi) konfirmasi positif.
b. Laksanakan prosedur alternatif
untuk konfirmasi yang tidak
kembali.
c. Telaah neraca saldo piutang
usaha untuk jumlah yang besar
dan jarang terjadi.
d. Periksa akurasi dari daftar
piutang dagang dan faktur retur
e. Lakukan pengujian translasi atas
piutang dagang dalam mata uang
asing.

77
2.4-2 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal (Lanjutan)
Dilakukan Kesimpulan,
No Tujuan Prosedur Audit
Oleh Referensi
5. Piutang usaha dalam a. Telaah piutang yang disebut
neraca saldo umur dalam neraca saldo umur
piutang diklarifikasikan piutang untuk wesel tagihan dan
secara semestinya piutang dengan pihak yang
(klarifikasi) memiliki hubungan istimewa.
b. Lakukan diskusi dengan
manajemen apakah terdapat
piutang wesel dari pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
atau piutang jangka panjang
dalam neraca saldo.
6. Piutang usaha dicatat a. Telusuri beberapa piutang dari
sebesar jumlah yang daftar piutang menurut umur ke
dapat direalissasikan buku besar piutang usaha untuk
(nilai realisasi) menguji kebenaran umur
b. Periksa penjumlahan ke bawah
dan ke samping daftar rincian
piutang.
c. Konsultasi dengan manajer
kredit kemungkinan menagih
piutang yang telah lama jatuh
d. Periksa penerimaan kas berikut
dengan arsip kredit untuk
piutang yang lebig dari 90 hari
dan evaluasi apakah piutang
e. Telaah penghapusan piutang
dagang, kemudian lakukan :
• Kelayakan biaya piutang tak
tertagih karena penghapusan
piutang dalam kaitannya
dengan tahun lalu.
• Periksa dokumentasi atas
penghapusan piutang dan
tentukan apakah
penghapusan piutang telah
diotorisasi secara layak.

78
2.4-2 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal (Lanjutan)
Dilakukan Kesimpulan,
No Tujuan Prosedur Audit
Oleh Referensi
f. Evaluasi apakah penyisihan
mencukupi setelah pelaksanaan
prosedur audit lain yang
berkaitan dengan kolektibitas
piutang, dengan melakukan
prosedur sebagai berikut :
• Dapatkan daftar umur
piutang dan telaah kelayakan
umur piutang secara
• Tentukan apakah daftar umur
piutang sudah tepat dengan
melakukan pengujian atas
klarifikasi daftar umur
• Dapatkan daftar pelanggan di
mana penyisihan
terhadapnya telah
• Telaah provisi yang dibentuk
dengan formula berdasarkan
daftar umur piutang.
• Telaah kembali kebijakan dan
pengalaman perusahaan
mengenai pengakuan
pendapatan, pengembalian,
dan pengurangan harga
penjualan.
• Diskusikan dengan
manajemen dan lakukan
telaah dokumentasi yang
mendukung ketertagihan
7. Klien memiliki hak a. Telaah notulen rapat direksi dan
pemilikan atas piutang komisaris untuk melihat indikasi
usaha dalam neraca adanya piutang digadaikan atau
saldo (hak) serta dianjakpiutangkan
informasi terkait telah b. Tanya jawab dengan manajemen
disajikan dan mengenai apakah terdapat
diungkapkan dengan piutang yang digadaikan atau
memadai (penyajian anjak piutang.

79
80
2.5 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal
PT. XXX Dibuat oleh : [ ]
Lead Sheet Piutang untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20XX Diperiksa oleh : [ ]
Ref : …………………………
Saldo Penyesuaian Reklasifikasi Per
No Piutang Usaha Ref. Jumlah Kurs
Per Buku Debit Kredit Debit Kredit Audit
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Rupiah
1. Pihak ketiga
2. Pihak yang memiliki hubungan istimewa
Mata uang asing
1. Pihak ketiga
2. Pihak yang memiliki hubungan istimewa
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
Piutang Bersih
Prosedur :
1. Telusuri angka rincian ke neraca saldo dan buku besar piutang.
2. Periksa penjumlahan ke bawah dan total rincian.
3. Telaah notulen rapat direksi dan komisari apakah terdapat piutang yang digadaikan atau anjak piutang.


4. Lakukan pengujian translasi atas piutang dagang dalam mata uang asing.
Kesimpulan :
2.5 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal (Lanjutan)

81
PT. XXX Dibuat oleh : [ ]
Analisis Umur Piutang per 31 Desember 20XX Diperiksa oleh : [ ]
Ref : …………………………
Menunggak
W/P
No Nama Pelanggan Jumlah Belum Jatuh Tempo 91-180 Lebih dari
Ref. 1-30 hari 31-90 hari
hari 180 hari
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
1.
2.
3.
Jumlah
Presentase penyisihan … % … % … % … % … % … %
Penyisihan piutang ragu-ragu (Rp.) ………. ………. ………. ………. ………. ………. ……….
Penyisihan piutang ragu-ragu (Rp.) per buku ( )
Selisih
Prosedur :
1. Dapatkan daftar umum piutang dan telaah kelayakan umur piutang secara keseluruhan.
2. Evaluasi apakah penyisihan mencukupi setelah pelaksanaan prosedur audit lain yang berkaitan dengan kolektibitas piutang, dengan
melakukan prosedur sebagai berikut :
a. Tentukan apakah daftar umum piutang sudah tepat dengan melakukan pengujian atas klasifikasi daftar umur piutang.
b. Dapatkan daftar pelanggan di mana penyisihan terhadapnya telah disediakan.
c. Telaah provisi yang dibentuk dengan formula berdasarkan daftar umur piutang piutang dagang.
d. Diskusikan dengan manajemen dan lakukan telaah dokumentasi yang mendukung ketertagihan.
3. Cek perhitungan penyisihan piutang ragu-ragu ke kebijakan manajemen mengenai formula penyisihan.


4. Periksa penerimaan kas berikut dengan arsip kredit untuk piutang yang lebih dari 90 hari dan evaluasi apakah piutang dapat tertagih.
Kesimpulan :
2.5-1 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal

82
PT. XXX Dibuat oleh : [ ]
Mutasi Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Diperiksa oleh : [ ]
Ref : …………………………
Mutasi Akumulasi Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Total
Rp.
Saldo Awal
Penghapusan piutang
Penerimaan piutang yang telah dihapuskan ( )
Penyisihan piutang
Saldo Akhir
Prosedur :
Telaah penghapusan piutang dagang, kemudian lakukan :
a. Kelayakan biaya piutang tak tertagih karena penghapusan piutang dalam kaitannya dengan
tahun lalu.
b. Periksa dokumentasi atas penghapusan piutang dan tentukan apakah penghapusan piutang
telah diotorisasi dengan layak.


Kesimpulan :
2.5-1 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal (Lanjutan)
PT. XXX Dibuat oleh : [ ]
Analisis Statistik Piutang Diperiksa oleh : [ ]
Ref : …………………………

Periode
Tren Data
2 Tahun Lalu Tahun Lalu Tahun Ini
Piutang
Penjualan
Akumulasi penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu

Umur piutang
Akumulasi penyisihan piutang ragu-ragu : Piutang
Akumulasi penyisihan piutang ragu-ragu : Penjualan
Penyisihan piutang ragu-ragu : Penjualan

Umur Piutang 2 Tahun Lalu Tahun Lalu Tahun Ini

Dalam Rp.
Tahun ini
30-60
60-90
90-120
>120
Rp Rp Rp
Dalam %
Tahun ini
30-60
60-90
90-120
>120 0,00% 0,00% 0,00%

Prosedur :
Telaah kembali kebijakan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan pengalaman perusahaan
sesuai data statistik di atas

Kesimpulan :

83
84
2.6 Formulir Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal
PT. XXX Dibuat oleh : [ ]
Konfirmasi Piutang Diperiksa oleh : [ ]
Ref : …………………………
Saldo Menurut Selisih yang Tidak Penerimaan Setelah
No Nama Pelanggan Saldo per Buku Selisih Rekonsiliasi
Konfirmasi Dapat Direkonsiliasi Tanggal Neraca
Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Prosedur :
1. Pilih beberapa transaksi yang tercatat dalam akun penjualan serta periksa apakah faktur penjualan telah diterbitkan dan
penjualan telah dicatat pada akun pelanggan dalam buku besar penjualan.
2. Lakukan konfirmasi piutang usaha dengan menggunakan konfirmasi positif.
3. Laksanakan prosedur alternatif untuk konfirmasi yang tidak kembali.
Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai