TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Efektivitas
pencapaian sebuah tujuan yang dilakukan dengan cara yang baik dan hasil yang
8
9
(COSO:2001) adalah:
telah mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini sering kali
pengambilan keputusan.
dan kecurangan.
11
kepersonaliaan.
risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan
dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko
12
3. Aktivitas pengendalian
dapat tercapai.
5. Pemantauan
ini adalah keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap pengendalian internal :
2. Gangguan
3. Kolusi
semu.
2.3.Kinerja Proyek
adalah:
Menurut Abrar Husen (2011:60) kinerja proyek yang dapat diukur dari
merencanakan secara cermat, teliti, dan terpadu seluruh alokasi sumber daya
masnusia, peralatan, material serta biaya yang sesuai dengan kebutuhan yang
Biaya
Keselamatan Kerja/Safety
Mutu Waktu
penyimpangan. Biaya, mutu, waktu dan keselamatan kerja seperti terlihat pada
gambar 2.1. merupakan tolok ukur kinerja proyek dalam mencapai sasaran dan
karena bila faktor ini diabaikan dapat memengaruhi kinerja biaya, mutu dan waktu,
proyek yang dibuat dengan akurat dengan cara membuat format perencanaan
proyek.
Keempat hal tersebut dibuat dalam laporan periodik dengan maksud agar
dari waktu ke waktu dapat dievaluasi serta dikendalikan dan menjadi rujukan
penyimpangan.
proses berdasarkan kriteria material atau kerja yang telah ditetapkan hingga
didapat standar produk akhir, dapat pula dengan melakukan suatu proses prosedur
kerja yang berbentuk sistem mutu hingga didapat standar sistem mutu terhadap
menjamin mutu material atau kerja yang diperoleh sesuai dengan sasaran dan
sesuai rencana (do what you say) serta mencatat apa yang telah
Pada sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ini juga dibuat beberapa
Inpeksi, Ukur dan Uji, Status Inpeksi dan Uji, Pengendalian Produk
cara membuat gambar kerja yang detail dan akurat, lalu membuat
digunakan.
material nya.
berikut:
penilaiannya
diambil
telah ditetapkan, seperti kurva garis linier, pie chart, dan lain
sebagainya.
secara terpadu.
baik. Indikator kinerja mutu dapat dibuat dalam bentuk laporan, yakni jumlah
21
hasil kerja serta produk akhir diharapkan dapat memberikan hasil yang
memuaskan.
kemudian mengkaji sifat objek tersebut agar memenuhi keinginan pelanggan. Jadi,
mengenai bentuk, ukuran, warna, berat, ketahanan, kinerja dan lain-lain dari
Definisi lain untuk mutu yang sering diasosiasikan dengan proyek adalah
fitness for use. Istilah ini disamping mempunyai arti seperti yang diuraikan diatas,
pemeliharaan.
mengelola aspek mutu tersebut dengan benar dan tepat, sehingga tercapai apa
yang disebut dengan fitness fo use. Yaitu, pengelolaan yang bertujuan mencapai
persyaratan mutu proyek pada pekerjaan pertama tanpa adanya pengulangan (to
do the right things right the first time) dengan cara-cara yang efektif dan
yang berisi pedoman dasar, filosofi dan kebijakan mutu yang harus
Triple Constraint pada proyek yang saling tarik menarik yang terdiri
proyek.
kegiatan proyek beserta durasi dan penggunaan sumber daya (Abrar Husen,
2011:64). Dari semua informasi dan data yang telah diperoleh, dilakukan proses
1. Barchart
2. Network Planning
3. Kurva S
terlambat dari yang direncanakan, maka hal itu dapat dikoreksi dengan
dikoreksi, caranya dengan memperbaharui data dan informasi agar kinerja waktu
sebagai berikut:
25
daya dan penjadwalan ulang serta merelokasi sumber daya agar lebih
kerja yang salah. Untuk mengatasinya, dilakukan duration- cost trade off
Hasil yang maksimal dalam kinerja biaya, mutu, dan waktu tiada artinya bila
26
kecelakaan kerja yang tinggi, seperti banyak tenaga kerja yang meninggal, cacat
permanen serta instalasi proyek yang rusak, selain kerugian meteri yang besar.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu struktur
berikut:
umur dari fasilitas yang telah dibuat. Selain itu, program K3 yang
pihak.
kerja.
keselamatan kerja.
keahlian perusahaan.
terjadi.
mempunyai reputasi baik dalam program K3, dalam bentuk promosi dan
serta melakukan penjadwalan tepat waktu saja, tetapi juga sebagai motor
terhadap kebijakan dan aturan yang telah disepakati harus diberi sanksi.
terintegrasi dengan ISO 9001:2008 untuk sistem manajemen mutu dengan ruang
manajemen K3.
unit keluaran kinerja yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu.
kurang dari 1 jam setelah Surat Perintah Membayar diterima dari satuan
kerja.
layanan.
6. Efek atas suatu upaya, yaitu berkaitan dengan hasil akhir yang
9. Standar nol atau absolut, yaitu standar yang menyatakan tidak akan
langkah berikut.
selanjutnya perusahaan dapat melakukan proses penilaian kinerja yang terdiri dari
teknikal yang dituntut oleh strategi pilihan organisasi. Core value base
menjalankan bisnis.
base.
tertimbang.
35
yaitu jadwal, anggaran dan mutu. Langkah selanjutnya adalah mengorganisir dan
memimpin sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran tersebut. Untuk itu
mencapai sasaran tanpa banyak penyimpangan yang berarti. Usaha ini dikenal
sebagai pengendalian yang merupakan salah satu dari fungsi manajemen proyek.
dilakukan secara sistematis. Dalam hubungan ini, R.J. Mockler dalam Iman
Bertitik tolak dari definisi diatas, maka proses pengendalian internal terhadap
a. Menentukan sasaran
batasan anggaran, jadwal dan mutu yang telah ditentukan. Sasaran ini
dihasilkan dari satu perencanaan dasar dan menjadi salah satu faktor
yaitu menilai ukuran, batas dan jenis pekerjaan apa saja (paket kerja,
mencapai sasaran
Dalam usaha mencapai sasaran secara efektif dan efisien, perlu disusun
suatu standar, kriteria atau spesifikasi yang dipakai sebagai tolok ukur
(SRK), anggaran pekerjaan per unit per jam, penyewaan alat per
milestone;
Satu hal yang perlu ditekankan dalam proses pengendalian proyek adalah
Langkah ini berarti mengkaji segala sesuatu yang dihasilkan oleh kegiatan
pada butir d. Disini diadakan analisis dan indikator yang diperoleh dan
Hasil analisis ini penting karena akan digunakan sebagai landasan dan
dasar tindakan pembetulan. Oleh karena itu metode yang digunakan harus
jadwal produksi;
kontingensi;
sasaran semula.
(area/objek) dan aspek kegiatan yang perlu dikendalikan. Untuk maksud ini
berarti macam kegiatan dan aspek yang dikendalikan identik dengan yang
d. Pengedalian Pengadaan
f. Pengendalian Mutu
proyek harus dalam keadaan fitness for use (sesuai untuk digunakan)
mulai dari menyusun program QA/QC sampai kepada inpeksi dan uji
coba operasi.
g. Pengendalian Kinerja
cepat dari jadwal, belum tentu hal ini merupakan tanda yang
kinerja.
c. Terpusat pada masalah atau titik yang sifatnya strategis, dilihat dari
faedah atau hasil dari kegiatan tersebut. Diakui bahwa banyak hal
.
43
a. Karakteristik Proyek
b. Kualitas Informasi
Laporan yang tidak tepat pada waktunya dan tidak pandai memilih
kurang kompeten.
c. Kebiasaan
Indikator: Indikator:
1. Lingkungan Pengendalian 1. Manajemen Biaya
2. Penilaian Risiko 2. Manajemen Mutu
3. Aktivitas Pengendalian 3. Manajemen Waktu
4. Informasi dan Komunikasi 4. Manajemen K3
5. Pemantauan.
Pada dasarnya, kegiatan proyek yang berjalan dengan baik adalah tujuan
utama bagi setiap perusahaan kontraktor, akan tetapi dalam setiap pelaksanaan
dapat dilihat dengan efektivitas kinerja proyek itu sendiri. Menurut Agil (2016:7):
kontrak kerja yang disepakati oleh pihak owner dan kontraktor pelaksana.”
baik adalah ketika hasil kerja nyata sesuai dengan cara kerja pada kontrak kerja
yang telah di sepakati oleh pihak owner dan kontraktor pelaksana. Menurut
46
Ir.Abrar Husen, MT, kinerja proyek yang dapat diukur dari indikator kinerja biaya,
mutu, waktu serta keselamatan kerja dengan merencanakan secara cermat, teliti,
dan terpadu seluruh alokasi sumber daya manusia, peralatan, material serta biaya
sebagai berikut :
yang efektif dapat melindungi harta perusahaan dan meningkatkan efisiensi usaha,
dimana dalam perusahaan kontraktor efisiensi usaha nya dapat dinilai dari laba