AUDIT II
DISUSUN OLEH :
PRAMESTI REGITA CAHYANI
196602057
B. STRATEGI AUDIT
Strategi audit adalah aktivitas yang pertama kali dilakukan dari seluruh
rangkaian kegiatan audit. Strategi audit dapat didefinisikan sebagai proses
penyusunan arahan atau petunjuk audit dan penyelarasan antara pemahaman auditor
atas kegiatan auditan dengan fokus audit yang akan dilakukan. Auditor harus
mempertimbangkan kegiatan utama (main activity) auditan dan indikator kinerja
untuk industri atau perusahaan sejenis yang dapat berpengaruh terhadap proses audit.
Auditor perlu juga mengidentifikasi faktor-faktor penting bagi keberhasilan
pelaksanaan audit, baik dalam menyusun program audit untuk merumuskan opini
audit maupun dalam menyediakan jasa pelayanan profesional bermutu lainnya yang
diharapkan auditan.
Auditor bertanggung jawab dalam mengembangkan strategi audit dan
mengkomunikasikannya kepada anggota tim audit lainnya. Auditor dapat pula
mendelegasikan beberapa elemen dalam menyusun strategi audit dan mencari
masukan dari pihak lain yang lebih kompeten. Untuk auditan yang memiliki lebih
dari satu divisi atau bagian dengan usaha atau kegiatan yang berbeda dapat
dipertimbangkan untuk menyusun strategi audit yang berbeda untuk masing-masing
divisi atau bagian.
Auditor menggunakan bermacam teknik untuk menentukan seberapa besar
ketergantungan relatif untuk menempatkan dalam pengendalian dan tes substantif
pada penemuan bukti.Auditor mengidentifikasikan kontrol kemudian membuat
keputusan bagaimana pengendalian terkait mempengaruhi tes substantif.
Jenis – Jenis Strategi Audit
Dua alternatif strategi audit mungkin dikembangkan untuk asersi terkait saldo
akun yang signifikan atau penggolongan transaksi.
1) Primarily substantive approach ( Pendekatan Terutama Substantif )
Auditor mengumpulkan hampir semua bukti audit, dan hampir atau sama
sekali tidak mempercayai Internal Control. Pada dasarnya ada tiga alasan auditor
menggunakan pendekatan ini :
a) Hanya ada sedikit (jika ada) kebijakan dan prosedur pengendalian internal
yang relevan dengan perikatan audit atas Laporan Keuangan.
b) Kebijakan dan prosedur pengendalian internal yang berkaitan dengan asersi
untuk akun dan golongan transaksi signifikan tidak efektif.
c) Peletakan kepercayaan besar terhadap pengujian substantif lebih efisien untuk
asersi tertentu.
1) Lower Control risk approach
Auditor meletakkan kepercayaan moderat atau tingkat kepercayaan
penuh terhadap pengendalian internal, akibatnya audit hanya sedikit
melaksanakan pengujian substantif.
Perbandingan dua strategi audit dapat dilihat dibawah ini :
Primarily Substantive Lower Control Risk
Comparasion
Approach Approach
1. Asersi dari risiko a. Tingkat menengah a. Tingkat moderat –
kontrol – maksimum rendah
2. Keluasan prosedur b. Sedikit b. Lebih luas
untuk memperoleh c. Sedikit c. Luas
pemahaman d. Luas d. Terbatas
pengendalian internal
3. Pengujian dari
kontrol
4. Pengujian substantive