SEMINAR AUDITING
Program Studi Magister Akuntansi
Diajukan Oleh :
BRIAN AUDIKA
(21062020014)
untuk mengakui pengaruh yang lebih luas terhadap pengendalian organisasi, dan hal ini
manusia yang terlibat dalam pengendalian internal, termasuk filosofi dan gaya operasi
manajemen.
Kerangka kerja pengendalian internal COSO adalah model yang diakui secara luas untuk
pengendalian internal dan menjelaskan bahwa 'sistem pengendalian internal yang efektif
laporan keuangan yang lengkap dan tepat waktu, termasuk evaluasi atas pelaporan keuangan.
SPI Perusahaan berada di bawah pengawasan Direktur Utama dan Direktur Keuangan, dan
Perusahaan terus berupaya agar penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan juga
memenuhi ketentuan SOX Section 404 karena saham Perusahaan tercatat di New York Stock
Selain dari aspek keuangan, SPI juga bertujuan untuk memberikan jaminan yang memadai
bagi tercapainya efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional, serta ketaatan terhadap
peraturan. Melalui sistem ini, Perusahaan memantau kepatuhan Perseroan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku, baik peraturan yang dikeluarkan oleh pejabat Perusahaan
maupun peraturan pemerintah. Selain itu, Perusahaan juga melakukan pengendalian atas
kegiatan operasionalnya dalam kerangka SPI, sesuai dengan aktivitas dalam prosedur kerja
mencakup kebijakan, proses, tugas, perilaku, dan aspek-aspek lain dari sebuah organisasi
yang, jika digabungkan, menjadi satu kesatuan: Memfasilitasi operasi yang efektif dan efisien
keuangan, kepatuhan, dan risiko lainnya yang signifikan untuk mencapai tujuan. Hal ini
termasuk melindungi aset dari penggunaan yang tidak sesuai atau dari kehilangan dan
secara tepat terhadap risiko bisnis, operasional, keuangan, kepatuhan, dan risiko
lainnya yang signifikan untuk mencapai tujuan. Hal ini termasuk melindungi aset dari
penggunaan yang tidak sesuai atau dari kehilangan dan penipuan, dan memastikan
membutuhkan pemeliharaan catatan dan proses yang tepat yang menghasilkan aliran
informasi yang tepat waktu, relevan, dan dapat diandalkan dari dalam dan luar
organisasi.
Membantu memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, dan
Organizations of the Treadway Commission, 2013). Perusahaan saat ini berkomitmen untuk selalu
memastikan bahwa kebijakan, kepatuhan, dan seluruh kegiatan usaha dijalankan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik internal maupun eksternal. Sistem
pengendalian internal bukan hanya tentang kebijakan dan prosedur - sistem ini digunakan
oleh orang-orang dan membutuhkan penggunaan pertimbangan. Lima komponen dan tujuh
belas prinsip sistem pengendalian internal berdasarkan kerangka kerja pengendalian internal
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Kegiatan Pengendalian
5. Aktivitas Monitoring
III. PEMBAHASAN
Sistem pengendalian internal yang tepat adalah sistem yang dirancang untuk mendorong
pencapaian tujuan dan membantu memastikan risiko terhadap tujuan tersebut dipertahankan
dalam tingkat toleransi risiko organisasi, dengan mempertimbangkan pertimbangan biaya dan
manfaat (The Institute of Internal Auditors - Australia, 2022). Sistem ini dapat beradaptasi
dan mampu mengakomodasi perubahan dalam prioritas organisasi dan lingkungan operasi.
Auditor internal/eksternal dapat menilai apakah suatu sistem pengendalian internal yang tepat
Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan (Internal Control over Financial Reporting —
ICoFR) adalah serangkaian proses yang dibuat dan dilaksanakan perusahaan untuk mencapai
keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasional, dan pelaksanaan aspek
kepatuhan atas peraturan yang berlaku untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
transaksi telah dicatat dengan benar dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum serta
keyakinan yang memadai akan upaya pencegahan atau identifikasi perolehan, penggunaan,
atau pengelolaan aset perusahaan tanpa otorisasi yang berdampak material atas pelaporan
(REVISED 2019) Identifying and Assessing The Risks Of Material Misstatement, 2019 ;
Soft control, pengendalian yang dilakukan oleh top manajemen, seperti: komitmen
aktivitas yang secara umum bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh akun
c) IT General control
dalam program aplikasi dan data perusahaan, yang disesuaikan dengan peran dan
Tahap pertama dalam siklus ICoFR adalah penyesuaian atau penelaahan terhadap risiko
pelaporan keuangan. Dalam tahap ini, pihak manajemen akan mengidentifikasi risiko-risiko
apa saja yang mungkin akan timbul dalam pelaporan keuangan sebuah perusahaan.
Tahap kedua dalam siklus IcoFR adalah implementasi dan penyesuaian terhadap
pengendalian. Dalam tahap ini, pihak manajemen akan melakukan penyesuaian antara risiko
dan pengendaliannya. Dari risiko-risiko yang telah diidentifikasi oleh pihak manajemen
dalam tahap pertama, maka pihak manajemen akan membuat suatu pengendalian yang sesuai
dengan risiko yang telah diidentifikasi. Selanjutnya, pengendalian tersebut akan diterapkan
3. Control remediation
Tahap selanjutnya dalam siklus ICoFR adalah pengendalian. Tahap ini juga dapat dikatakan
tersebut.
4. Identifikasi & manage changes
Tahap terakhir dalam siklus ICoFR adalah identifikasi perubahan. Setelah ICoFR diterapkan
perubahan apa saja yang terjadi. Tahap ini juga dapat dikatakan sebagai tahapan review.
Desain, implementasi, dan evaluasi pengendalian harus disesuaikan dengan ukuran dan
pelaporan risiko perusahaan. Merancang dan memelihara ICFR secara efektif menjadi lebih
menantang karena ukuran bisnis dan ruang lingkup kegiatannya meningkat. Pada saat yang
sama, perusahaan-perusahaan yang lebih kecil juga mungkin menghadapi beberapa masalah
kesulitan pengendalian/kontrol.
Sistem pengendalian internal adalah sebuah proses untuk membantu memastikan organisasi
mencapai tujuannya, dan seperti proses lainnya, sistem ini perlu ditinjau ulang untuk
memastikan bahwa sistem ini tetap sesuai dengan tujuannya. Efektivitas sistem pengendalian
internal dapat dinilai melalui pemantauan yang berkelanjutan, dan / atau evaluasi terpisah.
Agar sistem pengendalian internal dapat dinilai, kelima komponen dan 17 prinsip harus
dinilai. Agar keseluruhan sistem menjadi efektif, semua prinsip dan komponen harus efektif
dan beroperasi secara terintegrasi. Beroperasi secara terintegrasi mengacu pada penentuan
bahwa kelima komponen secara kolektif merespons risiko yang terkait dengan suatu tujuan
untuk memastikan risiko-risiko tersebut tetap berada dalam batas toleransi, oleh karena itu
Penting untuk dicatat bahwa penilaian ini bersifat subyektif, dan melibatkan penerapan
penilaian profesional auditor. Oleh karena itu, proses penjaminan kualitas audit internal
sangat penting. Lebih jauh lagi, seperti yang dijelaskan oleh COSO, meskipun sistem
pengendalian internal yang efektif memberikan jaminan pencapaian tujuan, namun tetap saja
terdapat keterbatasan yang melekat. Kegagalan dapat terjadi, bahkan dalam sistem yang
Kenyataan bahwa penilaian manusia dalam pengambilan keputusan bisa saja salah dan
Kemampuan manajemen, personil lain, dan pihak ketiga untuk menghindari kontrol
melalui kolusi.
V. KESIMPULAN
Sistem pengendalian internal dapat digambarkan sebagai kebijakan, proses, tugas, perilaku,
dan aspek lain dari suatu organisasi, yang, secara bersama-sama membantu organisasi
mencapai tujuan dan mempertahankan dan meningkatkan kinerja. Sistem ini harus dirancang
untuk dapat beradaptasi dengan perubahan bisnis dan operasi bisnis dan operasi yang
menggunakan kerangka kerja yang diakui seperti COSO akan membantu memastikan sistem
yang tepat dan akan mempromosikan pemahaman bersama pemahaman bersama tentang
pengendalian internal dan sistem pengendalian internal. Lebih jauh lagi, hal ini akan
memberikan dasar yang kuat untuk menilai keefektifan sistem pengendalian internal.
tingkat proses, tingkat unit bisnis, dan tingkat perusahaan. Auditor mungkin ingin
internal dalam program kerja penugasan mereka. Hasil kemudian dapat dikumpulkan secara
References
Enterprise Risk Management Integrating with Strategy and Performance. (2017).
Internal Control-Integrated Framework Executive Summary Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission. (2013).
International Standard on Auditing 315 (2019) Identifying and Assessing The Risks Of Material
Misstatement.
PCAOB NO 5 ICoFR. (2007).
The Institute of Internal Auditors - Australia. (2022). The System of Internal Control.