Anda di halaman 1dari 33

TUGAS MATA KULIAH ETIKA BISNIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Nilai Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis
Program Studi Magister Akuntansi

Diajukan Oleh :

1. DENI ARIADI (21062020010)


2. GEMPITA ASMAUL HUSNA (21062020013)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2022
No Jurnal Ilmiah Review

1 Judul
DETERMINAN AUDITOR SWITCHING Penelitian dari Raden Bima
PADA PERUSAHAAN NON Priambardi, Haryanto mengambil
KEUANGAN Judul Determinan Auditor Switching
pada perusahaan non keuangan.

2 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini dilakukan untuk


menganalisis determinan auditor switching menganalisis determinan auditor
pada perusahaan non keuangan. Penelitian ini switching pada perusahaan non
menggunakan 6 variabel independen, yaitu keuangan.
perubahan manajemen, kesulitan keuangan,
ukuran klien, ukuran auditor, opini audit Penelitian ini menggunakan 6 variabel
going concern, dan pertumbuhan perusahaan independen, yaitu perubahan

klien. manajemen, kesulitan keuangan,


ukuran klien, ukuran auditor, opini

Penelitian ini menggunakan sampel audit going concern, dan pertumbuhan


perusahaan non keuangan yang terdaftar di perusahaan klien.
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode
2009-2012. Ada 45 perusahaan di perusahaan Penelitian ini menggunakan sampel
Indonesia yang memenuhi kriteria sebagai perusahaan non keuangan yang
sampel. Studi ini menggunakan metode terdaftar di Bursa Efek Indonesia
kuantitatif dan analitik menggunakan regresi (BEI) selama periode 2009-2012. Ada
logistik dengan bantuan SPSS21. 45 perusahaan di perusahaan
Indonesia yang memenuhi kriteria

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagai sampel.


tidak semua variabel dalam penelitian ini
berpengaruh signifikan terhadap pergantian Hasil penelitian ini menunjukkan
auditor. Hanya perubahan opini audit bahwa tidak semua variabel dalam
manajemen dan going concern yang penelitian ini berpengaruh signifikan
signifikan mempengaruhi pergantian terhadap pergantian auditor. Hanya
auditor. Faktor lain yang diteliti dalam perubahan opini audit manajemen
penelitian ini seperti financial distress, ukuran dan going concern yang signifikan
klien, ukuran auditor dan pertumbuhan mempengaruhi pergantian auditor.
perusahaan klien tidak berpengaruh signifikan Faktor lain yang diteliti dalam
terhadap auditor penelitian ini seperti financial distress,
beralih. ukuran klien, ukuran auditor dan
pertumbuhan perusahaan klien tidak
berpengaruh signifikan terhadap
auditor
beralih.

3 Pendahuluan
Skandal Enron di Amerika Serikat pada Peneliti mencoba menjelaskan
tahun 2000 sempat membuat banyak pihak Skandal Enron di Amerika Serikat
karena kasus ini melibatkan Chief Executive pada tahun 2000 sempat membuat
Officier (CEO), komisaris, komite audit, banyak pihak karena kasus ini
auditor internal sampai dengan auditor melibatkan Chief Executive Officier
eksternalnya. Pada saat itu KAP Arthur (CEO), komisaris, komite audit,
Andersen yang menjadi auditor eksternalnya. auditor internal sampai dengan auditor
KAP Arthur Andersen merupakan salah satu eksternalnya. KAP Arthur Andersen
KAP Big 5 pada saat itu. melakukan tugas pengauditan
KAP Arthur Andersen melakukan tugas keuangan Enron selama hampir 20
pengauditan keuangan Enron selama hampir tahun.
20 tahun. Akibat dari skandal yang dilakukan
KAP Arthur Andersen dengan kliennya ini, Pergantian KAP secara voluntary atau
maka tercipta The Sarbanes- Oxley Act (SOX) dibawah 6 tahun berturut turut telah
pada tahun 2002. Sarbanes-Oxley Act 2002 terjadi meskipun peraturan yang
yang disebut juga dengan SOA, SOX atau mengharuskan perusahaan untuk
SarbOx yang bertujuan untuk mengembalikan
kepercayaan investor pasca skandal akuntansi melakukan rotasi telah ditetapkan.
dan kebangkrutan perusahaan-perusahaan
besar di Amerika Serikat. SOX digunakan Penelitian ini dimaksudkan untuk
oleh banyak negara untuk memperbaiki menguji kembali model penelitian
struktur pengawasan terhadap KAP, yaitu terdahulu. Pada variabel pergantian
dengan menerapkan rotasi KAP maupun manajemen, penelitian yang dilakukan
auditornya.. oleh Hudaibe dan Cooke (2005)
mendapatkan hasil signifikan,
Indonesia adalah salah satu negara yang sedangkan pada penelitian yang
mewajibkan pergantian KAP dan auditornya dilakukan oleh Damayanti dan
secara periodik. Kewajiban rotasi bagi auditor Sudarma (2008), dan Arezoo et. al.
ini telah diatur oleh pemerintah dalam (2011) mendapatkan hasil yang tidak
Keputusan Menteri Keuangan Republik signifikan.
Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2
tentang “Jasa Akuntan Penelitian ini diterapkan pada
Publik” (perubahan atas Keputusan Menteri perusahaan non keuangan yang
Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002). terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Peraturan ini mewajibkan perusahaan untuk (BEI) pada tahun 2009 sampai dengan
membatasi masa penugasan KAP paling lama 2012. Penelitian ini menggunakan
5 (lima) tahun buku metode pengambilan sampel
berturut-turut dan oleh seorang akuntan purposive sampling berdasarkan
publik paling lama 3 (tiga) tahun buku kriteria bahwa perusahaan tidak
berturut-turut. diaudit oleh KAP yang sama dalam
Myers et. al. (2003) menyatakan bahwa masa kurun waktu 6 tahun berturut-turut,
penugasan didefinisikan sebagai jumlah tahun menyajikan informasi lengkap berupa
auditor dipertahankan oleh perusahaan. laporan keuangan, nama CEO, total
asset, total hutang, dan opini auditor.
Pergantian KAP secara voluntary atau
dibawah 6 tahun berturut turut telah terjadi
meskipun peraturan yang mengharuskan
perusahaan untuk melakukan rotasi telah
ditetapkan. Sehingga fenomena pergantian
KAP diluar peraturan ini sangat menarik
untuk diteliti dengan tujuan agar diketahui
secara empiris, faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pergantian KAP dari sisi klien
atau perusahaan, dikarenakan banyak faktor
yang dapat mempengaruhi keputusan klien
untuk melakukan pergantian KAP.

Penelitian ini dimaksudkan untuk


menguji kembali model penelitian terdahulu.
Pada variabel pergantian manajemen,
penelitian yang dilakukan oleh Hudaibe dan
Cooke (2005) mendapatkan hasil signifikan,
sedangkan pada penelitian yang dilakukan
oleh Damayanti dan Sudarma (2008), dan
Arezoo et. al. (2011) mendapatkan hasil yang
tidak signifikan.

Penelitian ini diterapkan pada


perusahaan non keuangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009
sampai dengan 2012. Penelitian ini
menggunakan metode pengambilan sampel
purposive sampling berdasarkan kriteria
bahwa perusahaan tidak diaudit oleh KAP
yang sama dalam kurun waktu 6 tahun
berturut-turut, menyajikan informasi lengkap
berupa laporan keuangan, nama CEO, total
asset, total hutang, dan opini auditor.

4 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Perumusan


Hipotesis

Teori yang digunakan pada penelitian Peneliti menggunakan menggunakan


ini menggunakan teori keagenan (agency teori keagenan (agency theory), yaitu
theory), yaitu hubungan agensi sebagai suatu hubungan agensi sebagai suatu
kontrak di bawah satu atau beberapa prinsipal kontrak di bawah satu atau beberapa
yang memberi prinsipal yang memberi
tugas kepada agen untuk melaksanakan tugas kepada agen untuk
layanan kepada prinsipal dengan melakukan melaksanakan layanan kepada
pendelegasian prinsipal dengan melakukan
wewenang dalam pengambilan keputusan pendelegasian
kepada agen. Baik prinsipal maupun agen wewenang dalam pengambilan
diasumsikan orang ekonomi rasional dan keputusan kepada agen.
semata-mata termotivasi oleh kepentingan
pribadi. Tidak selamanya seorang manajer Konflik kepentingan antara
dapat bertindak sesuai dengan keinginan shareholders dengan agen dapat
shareholders (Jensen dan Meckling, 1976). terjadi karena agen tidak selalu
berbuat sesuai dengan keinginan
Konflik kepentingan antara principal, sehingga memicu biaya
shareholders dengan agen dapat terjadi keagenan (agency cost).
karena agen tidak selalu berbuat sesuai
dengan keinginan principal, sehingga memicu Konflik tersebut merupakan pemicu
biaya keagenan (agency cost). terjadinya pergantian manjemen.
Pergantian manajemen yang
Konflik tersebut merupakan pemicu dilakukan berdasarkan keputusan
terjadinya pergantian manjemen. Pergantian RUPS inilah diharapkan dapat
manajemen yang dilakukan berdasarkan mendukung keinginan para
keputusan RUPS inilah diharapkan dapat shareholders.
mendukung keinginan para shareholders.
Berbeda dengan manajer terdahulu, karena Terdapat beberapa perumusan
manajer yang baru biasanya memiliki hipotesis menurut kajian empiris atau
kebijakan yang baru, begitu pula dengan penelitian terdahulu yaitu :
kebijakan akuntansi. Oleh karena itu, Kantor
Akuntan Publik yang menjadi mitra
perusahaan dapat menjalankan layanan sesuai 1. Pengaruh Pergantian

dengan yang diharapkan oleh manajemen Manajemen terhadap


Auditor Switching
yang baru.
Pergantian manajemen dapat
terjadi karena terjadinya konflik
Pengaruh Pergantian Manajemen kepentingan antara principal dengan
terhadap Auditor Switching agen.
Damayanti dan Sudarma (2008)
Pergantian manajemen dapat terjadi berpendapat bahwa pergantian
karena terjadinya konflik kepentingan antara manajemen merupakan pergantian
principal dengan agen. Agen yang lama direktur perusahaan yang dapat
bertindak tidak sesuai keinginan principal. disebabkan oleh keputusan rapat
Konflik tersebut merupakan pemicu umum pemegang saham atau direktur
terjadinya pergantian manajemen. Damayanti perusahaan berhenti karena kemauan
dan Sudarma (2008) berpendapat bahwa sendiri. Dengan demikian dapat
pergantian manajemen merupakan pergantian dirumuskan :
direktur perusahaan yang dapat disebabkan H1: Pergantian manajemen
oleh keputusan rapat umum pemegang saham berpengaruh positif terhadap auditor
atau direktur perusahaan berhenti karena switching
kemauan sendiri. Dengan demikian dapat
dirumuskan : 2. Pengaruh Financial Distress
H1: Pergantian manajemen berpengaruh terhadap Auditor Switching
positif terhadap auditor switching
Financial distress adalah kondisi
Pengaruh Financial Distress terhadap dimana perusahaan sedang dalam
Auditor Switching keadaan kesulitan keuangan dan
Financial distress adalah kondisi dimana merupakan indikasi kebangkrutan.
perusahaan sedang dalam keadaan kesulitan KAP Schwartz dan Soo (1995)
keuangan dan merupakan indikasi mengemukakan pendapat mengenai
kebangkrutan. KAP Schwartz dan Soo (1995) perusahaan yang bangkrut lebih sering
mengemukakan pendapat mengenai melakukan pergantian KAP dari pada
perusahaan yang bangkrut lebih sering perusahaan yang tidak memiliki
melakukan pergantian KAP dari pada permasalahan keuangan. Berdasarkan
perusahaan yang tidak memiliki permasalahan pernyataan tersebut, dapat
keuangan. Kondisi yang tidak stabil dalam disimpulkan bahwa kondisi
bisnis pada perusahaan-perusahaan yang
terancam bangkrut karena memiliki kesulitan perusahaan yang tidak
keuangan biasanya akan menimbulkan sehat memiliki kecenderungan untuk
kondisi yang mendorong perusahaan melakukan pergantian KAP daripada
berpindah KAP. Karena biasanya KAP akan kondisi perusahaan yang
mengeluarkan opini sesuai keadaan sehat, hal ini sesuai dengan hasil
perusahaan yang mengalami kesulitan penelitian yang dilakukan oleh Nasser
keuangan. Berdasarkan pernyataan tersebut, et. al. (2006). Sehingga dapat
dapat disimpulkan bahwa kondisi perusahaan dirumuskan sebagai berikut:
yang tidak H2 : Financial Distress berhubungan
sehat memiliki kecenderungan untuk positif terhadap Auditor Switching
melakukan pergantian KAP daripada kondisi
perusahaan yang 3. Pengaruh Ukuran Klien
sehat, hal ini sesuai dengan hasil penelitian terhadap Auditor Switching
yang dilakukan oleh Nasser et. al. (2006).
Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: Ukuran perusahaan klien

H2 : Financial Distress berhubungan positif merupakan suatu skala di mana dapat

terhadap Auditor Switching diklasifikasikan besar kecilnya


perusahaan yang dihubungan dengan
Pengaruh Ukuran Klien terhadap Auditor keuangan perusahaan. Mutchler
Switching (1985) berpendapat bahwa perusahaan
Ukuran perusahaan klien merupakan dengan skala yang lebih besar
suatu skala di mana dapat diklasifikasikan dipercaya akan dapat menyelesaikan
besar kecilnya perusahaan yang dihubungan permasalahan finansial daripada
dengan keuangan perusahaan. Mutchler perusahaan yang kecil.
(1985) berpendapat bahwa perusahaan dengan
skala yang lebih besar dipercaya akan dapat Penelitian ini menggunakan total
menyelesaikan permasalahan finansial asset sebagai pengukuran variabel
daripada perusahaan yang kecil. ukuran perusahaan klien. Sehingga
hipotesis ketiganya adalah :
Penelitian ini menggunakan total asset H3 : Ukuran Klien berhubungan
sebagai pengukuran variabel ukuran negatif terhadap Auditor Switching.
perusahaan klien. Sehingga hipotesis 4. Pengaruh Ukuran KAP
ketiganya adalah : terhadap Auditor Switching
H3 : Ukuran Klien berhubungan negatif
terhadap Auditor Switching. Untuk menghindari konflik antara
kepentingan manajer dengan pemilik
Pengaruh Ukuran KAP terhadap Auditor perusahaan, maka dibutuhkan pihak
Switching ketiga yang mampu menjembatani
antar kedua belah pihak tersebut, yaitu
Untuk menghindari konflik antara auditor independen. Menurut Dopuch
kepentingan manajer dengan pemilik dan Simunic (1982), perusahaan akan
perusahaan, maka dibutuhkan pihak ketiga mencari auditor yang memiliki
yang mampu menjembatani antar kedua belah kredibiltas tinggi untuk menjaga
pihak tersebut, yaitu auditor independen. kualitas laporan keuangan kepada
Menurut Dopuch dan Simunic
(1982), pihak eksternal sebagai pemakai
perusahaan akan mencari auditor yang laporan keuangan. Maka dapat
memiliki kredibiltas tinggi untuk menjaga dirumuskan sebagai berikut:
kualitas laporan keuangan kepada pihak H4 : Ukuran KAP berhubungan
eksternal sebagai pemakai laporan keuangan. negatif terhadap Auditor Switching
Mardiyah (2002) berpendapat bahwa faktor
expertise KAP merupakan salah satu atribut 5. Pengaruh Opini Going
dalam pelayanan KAP besar. Adanya faktor Concern terhadap Auditor
expertise itu akan menentukan perubahan Switching
auditor oleh perusahaan sehingga perusahaan
lebih memilih KAP besar. Hal ini sesuai Opini going concern merupakan opini
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh yang dikeluarkan oleh KAP kepada
Sinason et. al. (2001). Maka dapat perusahaan klien mengenai
dirumuskan sebagai berikut: kelangsungan hidup suatu entitas.
H4 : Ukuran KAP berhubungan negatif Salah satu alasan paling umum yang
terhadap Auditor Switching sering menjadi penyebab pergantian
KAP adalah opini dari auditor.
Pengaruh Opini Going Concern terhadap Penelitian yang dilakukan oleh
Auditor Switching Hudaibe dan Cooke (2005)
Opini going concern merupakan opini yang menunjukan peningkatan aktivitas
dikeluarkan oleh KAP kepada perusahaan klien melakukan pergantian KAP
klien mengenai kelangsungan hidup suatu yang disebabkan oleh opini auditor.
entitas. Salah satu alasan paling umum yang Oleh karena itu, H5 dapat dirumuskan
sering menjadi penyebab pergantian KAP
adalah opini dari auditor. sebagai berikut:
H5: Opini Going Concern
Penelitian yang dilakukan oleh Hudaibe dan berhubungan positif terhadap Auditor
Cooke (2005) menunjukan peningkatan 6. Pengaruh Pertumbuhan
aktivitas klien melakukan pergantian KAP Perusahaan Klien terhadap
yang disebabkan oleh opini auditor. Oleh Auditor Switching
karena itu, H5 dapat dirumuskan sebagai
berikut: Weston dan Copeland (1992)
H5: Opini Going Concern berhubungan menyatakan bahwa tingkat
positif terhadap Auditor pertumbuhan perusahaan merupakan
ukuran seberapa baik perusahaan
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Klien mempertahankan kondisi finansialnya,
terhadap Auditor Switching baik dalam industrinya maupun dalam
Weston dan Copeland (1992) menyatakan kegiatan ekonomi secara keseluruhan
bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan Dari penjelasan diatas maka dapat
merupakan ukuran seberapa baik perusahaan diyatakan sebagai berikut:
mempertahankan kondisi finansialnya, baik H6: Pertumbuhan Perusahaan Klien
dalam industrinya maupun dalam kegiatan berpengaruh positif terhadap Auditor
ekonomi secara keseluruhan. Karena Switching
penjualan merupakan aktivitas utama
perusahaan, maka pada penelitian ini
pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan
tingkat penjualan perusahaan. Penelitian yang
dilakukan oleh Sinason et. al. (2001)
menunjukkan bahwa perusahaan klien yang
mempunyai rasio pertumbuhan penjualan
yang negatif akan cenderung untuk berpindah
KAP. Dari penjelasan diatas maka dapat
diyatakan sebagai berikut:
H6: Pertumbuhan Perusahaan Klien
berpengaruh positif terhadap Auditor
Switching
5 METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian Variabel yang digunakan oleh peneliti


Pengungkapan auditor switching pada yaitu variable dummy, yaitu akan
penelitian ini diukur dengan menggunakan diberikan angka 1 jika terjadi
variable dummy, yaitu akan diberikan angka 1 pergantian KAP dan akan diberi
jika terjadi pergantian KAP dan akan diberi angka 0 jika tidak terjadi pergantian
angka 0 jika tidak terjadi pergantian KAP. KAP.
Pergantian manajemen pada penelitian ini
diukur dengan menggunakan variabel dummy, Pergantian manajemen pada penelitian
yaitu jika terjadi pergantian CEO akan diberi ini diukur dengan menggunakan
angka 1 dan akan diberi angka 0 jika tidak variabel dummy, yaitu jika terjadi
terjadi pergantian CEO. Ukuran klien dalam pergantian CEO akan diberi angka 1
penelitian ini diukur dengan menggunakan dan akan diberi angka 0 jika tidak
logaritma natural total aset. Ukuran KAP terjadi pergantian CEO. Ukuran klien
dalam penelitian ini dengan dalam penelitian ini diukur dengan
diukur
menggunakan variabel dummy, yaitu jika menggunakan logaritma natural total
diaudit oleh KAP Big 4 akan diberi angka 1 aset. Ukuran KAP dalam penelitian ini
dan jika diaudit oleh KAP non Big 4 akan diukur dengan menggunakan variabel
diberi angka 0. Opini going concern dalam dummy, yaitu jika diaudit oleh KAP
penelitian ini diukur dengan menggunakan Big 4 akan diberi angka 1 dan jika
variabel dummy, yaitu perusahaan diaudit oleh KAP non Big 4 akan
jika
mendapatkan opini going concern akan diberi diberi angka 0. Opini going concern
angka 1 dan jika perusahaaan tidak dalam penelitian ini diukur dengan
mendapatkan opini going concern akan diberi menggunakan variabel dummy, yaitu
nilai jika perusahaan mendapatkan opini

0. Pertumbuhan perusahaan klien dalam going concern akan diberi angka 1


penelitian ini diukur menggunakan rasio dan jika perusahaaan tidak

pertumbuhan perusahaan klien. mendapatkan opini going concern


akan diberi nilai
0. Pertumbuhan perusahaan klien
dalam penelitian ini diukur
menggunakan rasio pertumbuhan
perusahaan klien.

6 Penentuan Sampel Penelitian Populasi dan sampel yang digunakan


Populasi yang digunakan dalam penelitian ini peneliti yaitu Populasi yang
adalah perusahaan non keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan non keuangan yang
dari tahun 2009-2012. Metode penentuan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
sampelnya dengan menggunakan metode (BEI) dari tahun 2009-2012. Metode
purposive sampling yaitu pengambilan penentuan sampelnya dengan
sampel yang telah ditentukan sebelumnya menggunakan metode purposive
berdasarkan maksud dan tujuan penelitian sampling yaitu pengambilan sampel
berdasarkan kriteria sebagai berikut: yang telah ditentukan sebelumnya
berdasarkan maksud dan tujuan
1. Perusahaan non keuangan yang penelitian berdasarkan kriteria sebagai
terdaftar di BEI tahun 2009-2012 berikut:
2. Tidak diaudit oleh KAP yang sama
selama kurun waktu tertentu, ini 1. Perusahaan non keuangan
bertujuan untuk menghindari adanya yang terdaftar di BEI tahun
pergantian KAP secara mandatory. 2009-2012
3. Menyajikan informasi secara lengkap 2. Tidak diaudit oleh KAP yang
berupa informasi nama KAP, nama sama selama kurun waktu
CEO, total asset, total hutang, dan tertentu, ini bertujuan untuk
opini audit. menghindari adanya
Jenis data yang digunakan dalam penelitian pergantian KAP secara
ini merupakan data sekunder. Data sekunder mandatory.
dalam penelitian ini berupa laporan keuangan 3. Menyajikan informasi secara
tahunan yang dihasilkan oleh perusahaan non lengkap berupa informasi
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek nama KAP, nama CEO, total
Indonesia (BEI) selama tahun 2009-2012. asset, total hutang, dan opini
Laporan keuangan ini diperoleh dari website audit.
BEI (www.idx.co.id). Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan data
sekunder. Data sekunder dalam
penelitian ini berupa laporan
keuangan tahunan yang dihasilkan
oleh perusahaan non keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama tahun 2009-2012.
Laporan keuangan ini diperoleh dari
website BEI (www.idx.co.id).

7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan Peneliti Menganalisi data dengan


adalah analisis statistik deskriptif untuk menngunakan metode analisis statistik
menggambarkan atau mendeskripsikan suatu deskriptif untuk menggambarkan atau
data yang dilihat dari nilai berdasarkan rata- mendeskripsikan suatu data yang
rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan dilihat dari nilai berdasarkan rata-rata
minimum (Ghozali, 2006). Kemudian analisis (mean), standar deviasi, maksimum,
regresi. dan minimum (Ghozali, 2006).
Kemudian analisis regresi.
logistik untuk mengetahui bagaimana
variabel dependen dapat diprediksikan oleh logistik untuk mengetahui
variable independen. Alas an menggunakan bagaimana variabel dependen dapat
regresi logistik ini karena variabel dependen diprediksikan oleh variable
bersifat dikotomi. Sebelum dilakukan independen. Alas an menggunakan
pengujian hipotesis menggunakan regresi regresi logistik ini karena variabel
logistik maka dilakukan uji asumsi klasik dependen bersifat dikotomi. Sebelum
untuk menguji kelayakan atas model regresi dilakukan pengujian hipotesis
logistik yang digunakan. menggunakan regresi logistik maka
dilakukan uji asumsi klasik untuk
menguji kelayakan atas model regresi
logistik yang digunakan.

8. HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Deskripsi Sampel Penelitian
Dari total populasi 318 perusahaan non Penelti memilih populasi 318
keuangan setiap tahunnya yang terdaftar di perusahaan non keuangan setiap
BEI pada tahun 2009-2012 terdapat 45 tahunnya yang terdaftar di BEI pada
sampel tiap tahunnya yang dapat ditetiliti tahun 2009-2012 terdapat 45 sampel
karena memiliki data yang lengkap dan utuh. tiap tahunnya yang dapat ditetiliti
karena memiliki data yang lengkap
Deskripsi Variabel dan utuh.
Variabel penelitian dapat digambarkan secara
keseluruhan menggunakan analisis statistic Deskripsi Variabel
deskriptif. Variabel penelitian dapat digambarkan
secara keseluruhan menggunakan
analisis statistic deskriptif.

9. Pembahasan Hasil Penelitian

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, Berdasarkan hasil dari uji asumsi


terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik klasik yaitu :
untuk menguji kelayakan model penelitian.
Uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji Hipotesis 1 pada penelitian ini

multikolineritas. menyatakan bahwa pergantian


manajemen berpengaruh positif
Dari pengujian tersebut model penelitian terhadap auditor switching. Pergantian
ini lolos, sehingga dapat dilakukan pengujian manajemen juga disertai dengan
hipotesis menggunakan analisis regresi pergantian KAP, karena manajemen
logistik. Pengujian hipotesis yang yang baru ingin KAP yang dapat
menggunakan analisis regresi logistik selaras dengan manajemen yang baru.
menghasilkan konstanta 3,803, menghasilkan Berdasarkan hasil dari pengolahan
nilai 0,885 untuk pergantian data yang telah dilakukan, maka
manajemen,menghasilkan nilai -1,368 untuk hipotesis 1 diterima.
financial distress, menghasilkan nilai-0,167
untuk ukuran klien, menghasilkan nilai 0,214 Hipotesis 2 pada penelitian ini
untuk ukuran KAP, menghasilkan nilai 1,186 menyatakan bahwa financial distress
untuk opini going concern dan menghasilkan tidak berpengaruh terhadap auditor
nilai 0,607 untuk pertumbuhan perusahaan switching. Hal ini dapat terjadi karena
klien sehingga dapat dikatakan model regresi perusahaan yang mengalami masalah
baik dalam melakukan prediksi. finansial berpikir jika menggunakan
KAP yang baru maka biaya akan
semakin besar, maka hipotesis 2
ditolak.
Hipotesis 1 pada penelitian ini menyatakan
bahwa pergantian manajemen berpengaruh Hipotesis 3 pada penelitian ini
positif terhadap auditor switching. Pergantian menyatakan bahwa ukuran klien tidak
manajemen juga disertai dengan pergantian berpengaruh terhadap auditor
KAP, karena manajemen yang baru ingin switching. Perusahaan dengan asset
KAP yang dapat selaras dengan manajemen yang besar cenderung untuk
yang baru. Berdasarkan hasil dari pengolahan mempertahankan KAP yang
data yang telah dilakukan, maka hipotesis 1 berpengalaman, maka hipotesis 3
diterima. ditolak.

Hipotesis 2 pada penelitian ini menyatakan Hipotesis 4 pada penelitian ini


bahwa financial distress tidak berpengaruh menyatakan bahwa ukuran KAP tidak
terhadap auditor switching. Hal ini dapat berpengaruh terhadap auditor
terjadi karena perusahaan yang mengalami switching. maka hipotesis 4 ditolak.
masalah finansial berpikir jika menggunakan
KAP yang baru maka biaya akan semakin Hipotesis 5 pada penelitian ini
besar, maka hipotesis 2 ditolak. menyatakan bahwa opini going
concern berpengaruh positif terhadap
Hipotesis 3 pada penelitian ini menyatakan auditor switching. Perusahaan yang
bahwa ukuran klien tidak berpengaruh mendapatkan opini tentang
terhadap auditor switching.
Perusahaan kelangsungan hidup perusahaan
dengan asset yang besar cenderung untuk cenderung untuk melakukan auditor
mempertahankan KAP yang berpengalaman, switching, karena ini dapat
maka hipotesis 3 ditolak. menurunkan harga saham dan
kepercayaan investor, maka hipotesis
Hipotesis 4 pada penelitian ini menyatakan 5 diterima.
bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh
terhadap auditor switching. maka hipotesis 4 Hipotesis 6 menyatakan bahwa
ditolak. pertumbuhan perusahaan klien tidak
berpengaruh terhadap auditor
Hipotesis 5 pada penelitian ini menyatakan switching. Perusahaan dengan tingkat
bahwa opini going concern berpengaruh pertumbuhan dan tingkat penjualan
positif terhadap auditor switching. Perusahaan yang baik tidak
yang mendapatkan opini tentang melakukan auditor switching, maka
kelangsungan hidup perusahaan cenderung hipotesis 6 ditolak.
untuk melakukan auditor switching, karena
ini dapat menurunkan harga saham dan
kepercayaan investor, maka hipotesis 5
diterima.

Hipotesis 6 menyatakan bahwa pertumbuhan


perusahaan klien tidak berpengaruh terhadap
auditor switching. Perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan dan tingkat penjualan yang baik
tidak
melakukan auditor switching, maka hipotesis
6 ditolak.

13 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran- Kesimpulannya adalah sebagai berikut
saran yang dibutuhkan untuk :
mengembangkan penelitian ini lebih lanjut 1. Hasil penelitian ini
yaitu implikasi bahwa pertimbangan untuk membuktikan bahwa
mangganti KAP banyak dilakukan karena pergantian manajemen
adanya pergantian CEO dan opini going menunjukkan hasil yang
concern yang diberikan auditor kepada signifikan terhadap
perusahaan. Saran bagi penelitian selanjutnya probabilitas auditor switching
adalah dengan mengembangkan model ke dengan arah positif.
dalam jenis pergantian KAP yang variatif Perusahaan yang melakukan
dimana model dikembangkan ke dalam pergantian manajemen juga
bentuk pergantian KAP akan melakukan auditor
big 4 ke non big 4, KAP Non Big 4 ke KAP switching. Karena manajemen
Big 4, dan variasi lainnya. yang baru biasanya akan
memilih KAP yang dapat
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis selaras dengan mereka.
determinan auditor switching pada 2. Hasil penelitian ini
perusahaan non keuangan yang terdaftar di membuktikan bahwa financial
BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2009 distress tidak memiliki
sampai dengan 2012. pengaruh yang signifikan
terhadap probabilitas auditor
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan switching dengan arah negatif.
pada bab sebelumnya di peroleh kesimpulan Perusahaan yang mengalami
sebagai berikut : financial distress akan
memiliki probabilitas yang
1. Hasil penelitian ini membuktikan kecil untuk melakukan auditor
bahwa pergantian manajemen switching.
menunjukkan hasil yang signifikan
terhadap probabilitas auditor 3. Hasil penelitian ini
switching dengan arah positif. membuktikan bahwa ukuran
Perusahaan yang melakukan klien tidak memiliki pengaruh
pergantian manajemen juga akan yang signifikan terhadap
melakukan auditor switching. Karena probabilitas auditor switching
manajemen yang baru biasanya akan dengan arah negatif.
memilih KAP yang dapat selaras Perusahaan yang memiliki aset
dengan mereka. yang besar akan memiliki
2. Hasil penelitian ini membuktikan probabilitas yang kecil untuk
bahwa financial distress tidak melakukan auditor switching.
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap probabilitas auditor 4. Hasil penelitian ini
switching dengan arah negatif. membuktikan bahwa ukuran
Perusahaan yang mengalami financial KAP tidak memiliki pengaruh
distress akan memiliki probabilitas yang signifikan terhadap
yang kecil untuk melakukan auditor probabilitas auditor switching.
switching. Perusahaan yang telah
3. Hasil penelitian ini membuktikan memakai jasa KAP Big 4
bahwa ukuran klien tidak memiliki cenderung untuk tidak
pengaruh yang signifikan terhadap melakukan auditor switching,
probabilitas auditor switching dengan karena KAP dengan reputasi
arah negatif. Perusahaan yang yang sangat baik akan
memiliki aset yang besar akan membangun kepercayaan
memiliki probabilitas yang kecil untuk investor dan ini sangat baik
melakukan auditor switching. bagi perusahaan.
4. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa ukuran KAP tidak memiliki 5. Hasil penelitian ini
pengaruh yang signifikan terhadap membuktikan bahwa opini
probabilitas auditor switching. going concern (OGC)
Perusahaan yang telah memakai jasa memiliki pengaruh yang
KAP Big 4 cenderung untuk tidak signifikan terhadap
melakukan auditor switching, karena probabilitas auditor switching.
KAP dengan reputasi yang sangat baik Perusahaan yang mendapatkan
akan membangun kepercayaan opini going concern (OGC)
investor dan ini sangat baik bagi pada laporan sebelumnya akan
perusahaan. memiliki probabilitas yang
5. Hasil penelitian ini membuktikan lebih besar untuk melakukan
bahwa opini going concern (OGC) auditor switching. Karena
memiliki pengaruh yang signifikan opini audit mengenai
terhadap probabilitas auditor kelangsungan hidup
switching. Perusahaan yang perusahaan ini dapat
mendapatkan opini going concern berpengaruh negatif terhadap
(OGC) pada laporan sebelumnya akan harga saham perusahaan dan
memiliki probabilitas yang lebih besar kepercayaan investor.
untuk melakukan auditor switching.
Karena opini audit mengenai
kelangsungan hidup perusahaan ini 6. Hasil penelitian ini

dapat berpengaruh negatif terhadap membuktikan bahwa


harga saham perusahaan dan pertumbuhnan perusahaan
kepercayaan investor. klien tidak memiliki pengaruh
6. Hasil penelitian ini membuktikan yang signifikan terhadap
bahwa pertumbuhnan perusahaan probabilitas auditor switching.
klien tidak memiliki pengaruh yang Karena perusahaan dengan
signifikan terhadap probabilitas tingkat penjualan yang baik
auditor switching. Karena perusahaan cenderung akan
dengan tingkat penjualan yang baik mempertahankan KAP sebagai
cenderung akan mempertahankan pihak yang melakukan audit
KAP sebagai pihak yang melakukan pada perusahaan.
audit pada perusahaan.

JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL REVIEW


TITLE JUDUL

INVESTMENT DECISION, MARKET Peneliti melakukan penelitian dengan judul


CAPITALIZATION, AND COMPANY Investment Decision, Market Capitalization,
VALUE And Company Value yang artinya
Keputusan Investasi, Kapitalisasi Pasar, Dan
BY : Nilai Perusahaan
Hais Dama, Meriyana Franssisca Dungga
and Firdza Salma Hasiru
Faculty of Economics Universitas Negeri
Gorontalo
ABSTRACK ABSTAK

A company that canincrease its value will Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
also be able to improve the well-being of the pengaruh dari keputusan investasi dan
owner or the shareholders. To a company kapitalisasi pasar terhadap nilai suatu
that issues stocks in the capital market, the perusahaan. Subyek dalam penelitian ini
stock price in the stock exchange is the melibatkan perusahaan yg terdaftar dalam
indicator of a company’s value. Good Jakarta Islamiv Index (JII), dan bertujuan
company value is identified from the untuk mengetahui formulasi bahan
company’s performance; it is also identified pertimbangan dari para investor. Sedangkan
from the stable or increasing stock price.This metode penelitian yg digunakan adalah
present study analyzed the influence of deskriptif kuantitatif untuk menemukan
investment decision and market korelasi dan pengaruh diantara beberapa
capitalization on company value. It involved variabel.
companies listed in the Jakarta Islamic Index
(JII), and aimed to formulate a matter of
consideration for investors. A quantitative
descriptive method was employed to
investigate the correlation and influence
between variables. The result showed that:
(1) investment decisionpartially influenced
company value with regression coefficient
value of 1.721 and significance value of
0.000; (2) market capitalization partially
influenced company value with regression
coefficient value of -0.163 and significance
value of 0.041; (3) investment decision and
market capitalization simultaneously
influenced company value of companies
listed in the JII with f-count value of 330.698
and significance value of 0.000. Moreover,
the adjusted R2 test acquired value of 0.924.
The number indicated that company value
was influenced by investment decisionand
market capitalization by 92.4 percent, while
the rest 7.6 percent was due to other
variables.

INTRODUCTION PENDAHULUAN

The welfare of a company owner and the Peneliti mencoba memaparkan bahwa
shareholders will be enhanced if the pemilik suatu perusahaan dapat lebih
company is capable of improving its value. A sejahtera dan berkembang bila dapat
company that issues stocks in the capital menaikkan nilai perusahannya. Perusahaan
market can evaluate its value from the stock dapat mengevaluasi nilai usaha dilihat dari
price in the stock exchange. A good company performa, ataupun dari kestabilan dan
value is identified from the company’s peningkatan harga saham di pasaran.
performance; it is also identified from the Berdasarkan dari data index saham di JII,
stable or increasing stock price. Jakarta fluktuasi harga saham di pasar kapital selalu
Islamic Index (hence, JII) is one of the stock menarik untuk diinvestigasi, khususnya
indexes in Indonesia that calculates the index dalam hubungannya dengan naik turun nilai
of average stock price of stocks that meet the perusahaan di pasar saham.
Sharia stock criteria. The criteria subject to
the Islamic law as stipulated in the Quran and
Hadiths. The Sharia investment’s resistance
against economic crisis in last few years has
drawn the attention of many and is
considered potential to be developed. The
fluctuating stock price in the capital market
has always been one of the most interesting
phenomena to investigate, particularly in its
correlation with the fluctuation of company
value in the stock market.
From 2014 to 2018, the movement of stock
price in the JII also underwent fluctuation. In
2014, the index grew 15.16 percent
compared to the condition in 2013; it then
declined 0.05 percent in 2015. Moreover, in
2016, the index grew 15.10 percent
compared to the condition in 2015. The
index further underwent a growth rate of
25.49 percent in 2017. However, by the end
of 2018, the index price was closed with
declining movement of 16.36 percent. As the
indicator of company value, the fluctuating
stock price in the JII suggests that a company
management requires to implement strategies
in increasing company values by adapting
proper investment decisions. Echoing the
notion, Prasetyo (2011) asserts that a
company’s assets will produce optimal
performance if the company is able to
formulate accurate investment decisions. The
investors’ sentiments in the exchange affect
the stock price, and this is a common
phenomenon in stock market. In addition, the
investors’ behavior in investment
decisionformulation is not easy to predict.
Therefore, the aspect of investment decision
can lead to uncertainty. In other words, the
uncertainty is dominated by sentiment factors
rather than fundamental ones. An investment
decisionformulation involves the investor’s
psychological factors, in which the investor’s
information and knowledge highly influence
one’s decision. Investors generally formulate
investment decision by referring to the value
of market capitalization. Regarding this,
market capitalization is deemed to be
impactful on the company value (Darmawan,
2015). Stock price by itself is not considered
valid enough to represent the value of a
company or an issuer. For this reason, market
capitalization is also involved. The data of
Financial Service Authority / Otoritas Jasa
Keuangan reported that the market
capitalization of JII during 2014-2018
experienced growth and decline.Growth in
market capitalization value occurred in 2014,
2016, and 2017; each with a growth rate of
1,944.53 T, 2,035.19 T, and 2,288.02 T, in
consecutive order. In the meantime, the
market capitalization experienced a decline
in 2015 and 2018 with decline rate of
1,737.29 T and 2,239.51 T, respectively. The
above notions serve as the rationale in
conducting research entitled: “The Influence
of Investment Decisions and Market
Capitalization towards Company Value in
Companies Listed in Jakarta Islamic Index
(JII) during 2014- 2018”.
RESEARCH HYPPTHESES RUMUSAN MASALAH

1. Investment decisioninfluences the Peneliti ingin mengetahui besaran aspek yg


company value in companies listed in JII mempengaruhi keputusan investasi, sehingga
during 2014-2018. 2. Market capitalization dapat menentukan strategi yg tepat dalam
influences the company value in companies meningkatkan nilai perusahaan. Dalam
listed in JII during 2014-2018. 3. Investment rumusan masalah yg telah diungkapkan oleh
decisionand market capitalization influence peneliti dalam jurnal ini sudah cukup untuk
the company value in companies listed in JII menemukan faktor-faktor yg dapat
during 2014-2018. mempengaruhi keputusan investasi dalam
upaya untuk meningkatkan nilai pembelian
saham dan nilai perusahaan.

LITERATUR REVIEW LANDASAN TEORI

Pujiati & Widinar (2009) define investment Dalam landasan teori, peneliti telah cukup
decisionas an act of spending fund in the menjelaskan tentang keputusan investasi,
present time with the expectation that the kapitalisasi pasar, serta nilai perusahaan.
investor will gain greater cash flow in the Peneliti juga sudah cukup menjelaskan
future for the better development of the tentang hubungan antara nilai perusahaan
company. Prasetyo (2011) mentions that if dengan keputusan investasi, dan juga
the company is able to formulate the right hubungan antara kapitalisasi pasar dan nilai
investment decision, the company’s assets perusahaan.
will perform optimally. Simply put, an Rumus perhitungan yg dituliskan juga sudah
accurate investment decision results in cukup untuk digunakan untuk menghitung
optimal performance; thus, it provides nilai keputusan investasi, kapitalisasi pasar,
positive signals to the investors regarding dan juga menghitung nilai perusahaan pada
improvements in stock price and company akhirnya.
value. This is in line with the signaling
theory stating that investment spending gives
positive signals towards company growth in
the future; it also contributes to the increase
in stock price as the indicator of company
value (Ani, 2016). To calculate the
investment decisionvariable, this study
applies one of the price-based proxies, i.e.,
Market Value Asset to Book Value Asset
(henceforth, MVABVA) ratio. The
MVABVA describes the growth prospect of
a company that is reflected in the company’s
stock price. The market values the growth
rate of a company based on higher stock
market value compared to the company’s
book value (Laksmiwati, 2017). Based on the
above notion, this research employs the
following formula to calculate the
MVABVA ratio: MVABVA = (Total of
Assets - Total of Equity) + (Numbers of
Shares Outstanding x Stock Price) Total of
Assets
Market Capitalization: Rusdiana, et al (2016)
argue that market capitalization value is the
reflection of a company’s wealth. It assists
the provision of stock price correction in
determining the company value. Market
capitalization value is acquired by
multiplying the stock market price and
numbers of shares outstanding (Ang, 1997,
in Faried, 2008). The value of a company in
the stock exchange is reflected from the
market capitalization value; based on Ang’s
concept (cited in Faried, 2008).Such a value
is formulated mathematically as follows:
Vs = Ps × Ss
Where: Vs : Market capitalization value Ps :
Stock market price Ss : Numbers of shares
outstanding Company Value: According to
Hirdinis (2019), company value is the
investor’s perception of a company regarding
the stock price. On the other hand, Harmono
(2009) opines that company value is the
company’s performance that is represented
by the stock prices. The stock prices are
formed by the demand and supply in the
stock market and reflect the public
perception of the company’s performance.
That said, a company’s extent of
performance is a reflection of the company’s
ability to manage and allocate the resources
and the stock value. Company value is able
to influence the investor’s perception of the
company, since it is regarded to reflect the
company’s performance (Lestari, et al,
2012). Good company value is identified
from a company’s performance; it is also
identified from the stable or increasing stock
price of the company. This is supported by
the idea that the stock price of a company is
directly proportional to the company value
(Rodoni & Ali, 2014). Price to Book Value
ratio is often used to describe and calculate
the value of a company. It is the market ratio
that is used to measure the performance of
stock market price towards the book value
(Kusumajaya, 2011). The PBV method
allows the investor to make decisions to take
into account the aspect of company’s success
in making a profit. The extent of success is
reflected in the company’s operational
activity. The method enables one to identify
the intrinsic value of stock and the market
confidence towards a company. The
company value variable is proxied by Price
to Book Value (henceforth, PBV) by
applying the formula as cited in Faried:
PBV = Ps / BVS
Where: PBV : Price to Book Value Ps :
Stock market price BVS : Book Value Per
Share PBV is the ratio between the price of a
stock and its book value. The larger the PBV
is, the higher the company value will be. If a
company has PBV >1, it is assumed that the
company’s stock price is higher than its book
value; this signifies that the company's
performance is better from the perspective of
the investors (Faried, 2008). Correlation
between Investment Decisionand Company
Value: As noted by Parmitasari & Zulfahmi
(2018), investment decisionprovides a
positive impact on the company value when
the investment decision is implemented in
accordance with the investor’s intention. The
investment decision is also considered
contributive tothe company value if it meets
the investor’s expectation regarding the
profit prospect and return rate. On top of
that, investment decision is an important
factor in the financial function of a company,
as the investment decisionis deemed to affect
the company value by itself (Laksmiwati,
2017). In short, an accurate investment
decision results in optimal performance;
thus, it provides positive signals to the
investors regarding improvements in stock
price and company value. Correlation
between Market Capitalization and Company
Value: Market capitalization plays acrucial
role in influencing the company value
(Darmawan, 2015). This is strengthened by
Rusdiana, et al (2016) that market
capitalization is the reflection of a company’s
wealth. It allows one to provide stock price
correction in defining the company value.
Therefore, a company that is included in the
big cap group has higher growth rate and
lower risk; such points are the indicator of a
company with very good performance and
value.
RESEARCH METHOD METODELOGI PENELITIAN

Research Method:- Penelitian ini menggunakan pendekatan


The study applied a quantitative approach, deskriptif kuantitatif, yaitu menggunakan
i.e., an approach that utilizes numerical data data dengan analisis statistik. Jenis penelitian
in statistical analysis. A quantitative ini menggunakan alat SPSS dan memiliki
descriptive design was also relied on to beberapa hipotesis untuk menjawab rumusan
identify the extent of influence, both in masalah.
partial or simultaneous manner, of Studi deskriptif kuantitatif ini nantinya juga
investment decisionand market capitalization akan dapat mengidentifikasi besaran
on the company value. pengaruh, baik sebagian ataupun
menyeluruh, yg mempengaruhi keputusan
Population: pasar dalam berinvestasi.
The research population consisted of 30 Populasi dan sampel dalam penelitian telah
companies listed in the JII from 2014–2018 dijelaskan dengan baik dalam jurnal.
continuously.

Sample:
A purposive sampling technique was
employed to acquire the research sample by
involving several criteria:
1. Companies that were listed in JII until
December 2018, and issuers that were
consistently listed in the JII during 2014-
2018.
2. Listed companies that submitted/published
financial statements and annual reports in the
period of five years of the research time
frame, 2014-2018. Following these criteria,
11 companies were included as the research
sample.

HASIL PENELITIAN DAN


ANALYSIS RESULT PEMBAHASAN

The Influence of Investment Decisionon Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata


Company Value in Companies Listed in rata nilai MVABVA adalah 1,634. Ini
JII during 2014-2018: menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
Investment decisionis calculated by potensi untuk berkembang dan tampil
MVABVA ratio that describes the growth optimal, yang akan meningkatkan nilai
prospect of a company that is reflected in the saham dan nilai perusahaan.
company’s stock price. The market values Pengujian hipotesis ke dua menunjukkan
the growth rate of a company based on bahwa tingkat kepercayaan diri perusahaan
higher stock market value compared to the sebanyak 95%, namun nilai kapitalisasi pasar
company’s book value. As the indicator of sebanyak <0,05. Kondisi ini memiliki
company value, the fluctuating stock price potensi terjadinya penurunan performa
perusahaan dan nilai perusahaan.
The Influence of Market Capitalization on Hipotesis ke tiga menunjukkan angka 92,4%
Company Value in Companies Listed in dari nilai perusahaan dipengaruhi oleh
JII during 2014-2018: keputusan investasi dan kapitalisasi pasar.
Market capitalization value is calculated by
Vs,or multiplying the stock market price and
numbers of shares outstanding. During 2014-
2018, the fluctuation of stock price in JII was
followed by the fluctuating market
capitalization value. This condition affects
the company value, as the market
capitalization describes the movement of
stock trading of a company within a financial
market. Simply put, a company with high
market capitalization value will have higher
company value. The market capitalization
result brings out the fact that the companies
listed in the JII have average value of 46.61
T, meaning that the companies are included
in the big cap group.Consequently, the
companies have higher growth rate and lower
risk, and deemed to have good performance.
As resulted from the second hypothesis test,
the confidence rate is 95 percent. Therefore,
the market capitalization (Vs), in partial
manner, significantly influences the company
value variable (PBV) in the JII, with
significance value of <0.05. The correlation
between two variables has negative
coefficient; to put in another way, an increase
in market capitalization will decrease the
company value. The negative correlation is
due to the relatively larger market
capitalization, indicating that the companies
were in the mature business cycle and had
lower risks. Such notions signify that the
companies have very low potential to grow
more in the future. In addition, the shares
will give lower return rate in the future. The
condition is potential to disrupt the
company’s performance and decrease the
company value.

The Influence of Investment Decisions and


Market Capitalization on Company Value
in Companies Listed in JII during 2014-
2018:
The value of a company (issuer) is the
investor's perception of a company regarding
the stock price. A company is deemed to
have good value if the company has an
optimal performance, as well as stable or
increasing stock price. However, the stock
price movements in the JII during 2014-2018
experienced fluctuation. This situation
affected the investment decision and market
capitalization, in which both aspects assist
the investors in making investment decisions.
In other words, the fluctuation in the JII is
regarded to affect the value of a company.
The company value variable in this study is
proxied by PBV as an aspect used to measure
the performance of the stock market price
towards the book value. The results found
that the lowest PBV among companies listed
in the Jakarta Islamic Index (JII) in 2014-
2018 was PT Lippo Karawaci Plc in 2018, at
0.23. Meanwhile, the company with the
highest PBV was PT Indofood CBP Sukses
Makmur Plc with value at 5.41. This shows
that the PBV value is above 1 (> 1);
differently stated, the companies' stock price
was considered higher than the book value,
illustrating the company's performance is
good according to the investors.
Investment decision and the development of
market capitalization values are proven to
influence the company value (PBV). The
third hypothesis test result signifies that the
F-count value obtained is higher than the F-
table value, with probability below 0.05 and
confidence level of 95 percent. As a result,
simultaneously, independent variables
(investment decision/MVABVA & market
capitalization/Vs) significantly affect the
dependent variable (Company
Value/PBV).This is supported by the
Adjusted R Square (determination
coefficient) value of 92.4 percent, implying
that 92.4 percent of company value is
influenced by investment decisionand market
capitalization.
CONCLUSIONS KESIMPULAN DAN SARAN

Based on the results, the study draws several Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat
conclusions, as follows: 1. The investment disimpulkan bahwa variabel pengambilan
decisionvariable (MVABVA), in partial keputusan sangat berpengaruh terhadap
manner, significantly influences the company variabel nilai perusahaan. Kapitalisasi pasar
value variable (PBV) in the JII, with berpengaruh sebagian terhadap variabel nilai
regression coefficient value of 1.721. 2. The perusahaan. Dan juga 92,4% dari nilai
market capitalization (Vs), in partial manner, perusahaan itu dipengaruhi oleh kapitalisasi
significantly influences the company value pasar dan keputusan investasi, sedangkan
variable (PBV) in the JII, with regression 7,6% yang lain dipengaruhi oleh lain faktor.
coefficient value of -0,163. 3.
Simultaneously, the independent variables
(investment decision/MVABVA & market
capitalization/Vs) significantly influence the
dependent variable (Company Value/PBV)
in the JII during 2014-2018. A total of 92.4
percent of company value is affected by
investment decisionand market
capitalization, while the other 7.6 percent is
influenced by other factors.
RECOMMENDATIONS REKOMENDASI

The study highlights several Untuk peneletian lebih lanjut, peneliti dapat
recommendations based on the previous melibatkan banyak variabel yang lain, seperti
conclusions, including: 1. For capital market skala perusahaan, keuntungan, kebijakan
investors, prior to investing, one should pay hutang, dan faktor-faktor fundamental
attention to the company value and the perusahaan yang lain.
market capitalization value to result in proper
investment decisions and to gain higher
investment return rate in the future. 2. The
high percentage of the two variables'
significance on company value indicates that
both variables are to be taken into
consideration for the company in order to
increase the investment value. 3. For further
studies, other independent variables, such as
company size, profitability, funding
decisions, debt policies, and other corporate
fundamental factors, can be involved as well.

Anda mungkin juga menyukai