Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh opini going concern,
pergantian manajemen, kesulitan keuangan dan reputasi auditor pada auditor
switching serta menguji perbedaan pengaruh opini going concern, pergantian
manajemen, kesulitan keuangan dan reputasi auditor pada auditor switching
antara perusahaan berukuran besar, sedang dan kecil. Data penelitian
dikumpulkan dari perusahaan manufaktur terbuka (Tbk) yang terdaftar di BEI.
Jumlah pengamatan sejumlah 368 observasi dari tahun 2017-2017. Metode
analisis menggunakan uji regresi logistik dan uji beda koefisien regresi. Hasil
studi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kesulitan keuangan dan reputasi
auditor terhadap auditor switching. Namun opini going concern dan pergantian
manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching.
Kata kunci : auditor switching, opini going concern, pergantian manajemen,
kesulitan keuangan, reputasi auditor.
Abstract
This study aims to analyze the effect of going-concern opinions,
management change, financial distress and auditor reputation in the auditor
switching as well as to examine differences in the effect of going-concern
opinions, management change, financial distress and auditor reputation on
auditors switching between large, medium and small enterprises. The research
data were collected from open manufacturing enterprises (Tbk) listed on the
Indonesia Stock Exchange. The sampling technique used purposive sampling
method. The number of observations was 368 observations from 2013, 2014, and
2015. The method of analysis used logistic regression test and test of regression
coefficient difference. The results of the study indicated that there was an effect of
financial distress and the auditor reputation on the auditor switching. However,
going-concern opinions and management change would not affect auditors
switching.
Keywords: auditor switching, going-concern opinions, management change,
financial distress, auditor reputation
A. PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan salah satu alat pertanggungjawaban
manajemen kepada pemilik perusahaan. Selain pemilik perusahaan dan
manajemen, informasi laporan keuangan juga digunakan oleh pihak ketiga sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan. Akuntan publik bertanggungjawab untuk
UpB
OGC (X1) H1
PM (X2) H2
UpS AS (Y)
H3
KK (X3)
H5 H4
UpK RA (X4)
Hipotesis Penelitian
H1: Opini going concern berpengaruh positif pada auditor switching.
H2: Pergantian manajemen berpengaruh positif pada auditor switching.
H3: Kesulitan keuangan berpengaruh positif pada auditor switching
H4: Reputasi auditor berpengaruh negatif pada auditor switching.
C. METODOLOGI
α : Konstanta
β1- β4 : Koefisien regresi masing-masing faktor
OGC : Opini Going Concern
PM : Pergantian Manajemen
KK : Kesulitan Keuangan
RA : Reputasi Auditor
Ƹi : Error Term
D. PEMBAHASAN
Hasil Analisis Regresi Logistik
Analisis regresi logistik digunakan karena variabel terikat dalam penelitian
ini merupakan variabel yang bersifat dikatomi atau kategorikal, dengan kategori
yaitu perusahaan yang melakukan auditor switching atau tidak melakukan auditor
switching. Adapun tahapan-tahapan dalam uji regresi logistik sebagai berikut.
1) Menilai kelayakan model regresi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris
cocok atau sesuai dengan model. Kelayakan model regresi dinilai dengan
menggunakan uji Hosmer and Lemeshow’s. Jika nilai statistik uji Hosmer
and Lemeshow lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol diterima dan berarti
model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model
dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Berikut ini disajikan
tabel uji Hosmer and Lemesshow.
Tabel 1. Hasil Uji Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-Square Df Sig.
1 13,030 8 0,111
Sumber: Lampiran 3
Dari tabel uji Hosmer and Lemeshow di atas dapat dilihat bahwa nilai
statistik uji Homemer and Lemeshow yaitu sebesar 0,111 yang lebih besar
dari 0,05 maka hipotesis nol diterima dan berarti model mampu
memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima
karena cocok dengan data observasinya.
2) Menilai keseluruhan mode regresi (Overall model fit)
4) Uji multikoleniaritas
Model regresi yang baik adalah dengan tidak adanya gejala korelasi yang
kuat diantara variabel bebasnya. Pengujian multikolerasi dalam regresi
logistik menggunakan matrik untuk melihat besarnya korelasi antara
variabel bebas. Apabila nilai matrik korelasi lebih kecil dari 0,95 artinya
Constant X1 X2 X3 X4
Step Constant 1,000 -0,428 -0,192 0,348 -0,395
1 X1 -0,428 1,000 0,045 0,045 0,010
X2 -0,192 0,045 1,000 -0,008 -0,161
X3 0,348 0,045 -0,008 1,000 0,012
X4 -0,395 0,010 -0,161 0,012 1,000
Sumber: Lampiran 3
Keterangan :
X1 : Opini Going Concern
X2 : Pergantian Manajemen
X3 : Kesulitan Keuangan
X4 : Reputasi Auditor
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada nilai koefisien korelasi antara
variabel yang nilainya lebih besar dari 0,9 maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat gejala multikolinearitas yang serius antara variabel bebas.
5) Matriks klasifikasi
Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk
memprediksi probabilitas auditor switching oleh perusahaan.
Predicted
SWITCH Percentage
Observed Dummy 0 Dummy 1 Correct
Step 1 SWITCH 0,00 303 0 100,0
1,00 75 0 0,0
Overall Percentage 80,2
Sumber: Lampiran 3
Tampilan dalam Tabel 4.7 menunjukkan kekuatan prediksi dari
model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan melakukan
auditor switching dan tidak melakukan auditor switching adalah masing-
masing sebesar 80,2 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dengan model
regresi tersebut, terdapat sebanyak 303 perusahaan yang tidak melakukan
auditor switching dan 75 perusahaan yang melakukan auditor switching.
6) Model regresi logistik terbentuk
Setelah model dinyatakan lolos uji asumsi klasik, maka dilanjutkan dengan
pengujian hipotesis penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik analisis
regresi logistik untuk menguji hipotesis 1 hingga hipotesis 4. Analisis dalam
penelitian ini menguji pengaruh variabel independen yaitu opini going
concern (OGC), pergantian manajemen (PM), kesulitan keuangan (KK) dan
reputasi auditor (RA) terhadap auditor switching (SWITCH). Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Abbott, L.J., and Parker, S. 2000. Auditor Selection and Audit Committee
Characteristics. Auditing A Journal of Practice & Theory. Vol. 19. No. 2 pp
47-67.
Alexander, Ramadhany, 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ.
(tesis). Semarang: Magister Akuntansi, Universitas Diponegoro.
Schwartz, K.B. dan B.S. Soo. 1995. An Analysis of Firm 8-K Disclousure of
Auditor Changes by Firms Approaching Bankruptcy, Auditing: A Journal of
Practice Theory, Vol. 14. No. 1, Spring 1995, 125-135.