Anda di halaman 1dari 9

« 2018 TA AK 023141136 Bab-I.

pdf
(Piin tembarke:)(1 VJ Retresn

BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan instrumen utama bagi perusahaan untuk


menunjukkan performa perusahaan dalam periode waktu tertentu dan sebagai bentuk
pertanggung jawaban perusahaan untuk menyediakan informasi secara kualitatif
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak berkepentingan tersebut baik
dari pihak intern (pemilik perusahaan, pihak manajemen, dan karyawan) maupun
pihak ekstern (investor, kreditur, dan pemerintah). Menurut PSAK nomor 1 (revisi
2015), laporan keuangan merupakan suatu penyajian yang terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
entitas yang bermanfaat bagi pihak-pihak berkepentingan untuk memperoleh
informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Laporan keuangan saat ini banyak digunakan oleh pihak-pihak


berkepentingan, maka untuk menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan
sesuai dengan kebutuhan penggunanya diperlukan adanya auditor yang independen
yang bertugas untuk melakukan pengauditan pada perusahaan yang akan
menerbitkan laporan keuangannya. Laporan keuangan haruslah wajar, dapat
dipercaya, dan tidak menyesatkan bagi penggunanya serta memenuhi standar agar
tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Dalam hal ini, seorang auditor
berperan penting untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan untuk

menjamin kewajaran informasi laporan keuangan yang akan disajikan.

Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar

(Piih Lembar ke: )(2 VJ Retresn )

Seorang auditor harus memiliki sikap yang independen, jika seorang auditor
tanpa sikap independen akan menyajikan laporan keuangan yang dapat dipengaruhi
oleh pihak lain. Hal itu dapat menyebabkan ketidaksesuaian dengan gambaran nyata
dari laporan keuangan perusahaan yang diaudit. Oleh karena itu, sikap independen
dalam diri auditor sangatlah penting agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang
baik. Independensi yang dimiliki auditor akan menghilang jika auditor dan klien
memiliki hubungan kerja dalam jangka waktu yang panjang. Hubungan kerja
tersebut dapat menimbulkan rasa “nyaman” dan dapat mempengaruhi opini mereka,
serta kesetiaan yang kuat atau hubungan emosional dengan klien dapat mencapai
tahap dimana independensi seorang auditor terancam.

Perusahaan diwajibkan untuk melakukan rotasi audit, dengan tujuan untuk


menjaga kualitas dan menegakkan independensi auditor. Peraturan pemerintah di
Indonesia yang mengatur tentang rotasi audit telah tercantum dalam Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 423/KMK.06/2002 (pasal 6 ayat 4)
tentang “Jasa Akuntan Publik” yang kemudian diamandemen melalui Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 menyatakan bahwa pemberian jasa
audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) paling lama untuk 5 (lima) tahun dan oleh seorang auditor
paling lama 3 (tiga) tahun.

Kemudian pemerintah merevisi dengan mengeluarkan Peraturan Menteri


Keuangan (PMK) Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”.
Perubahan tersebut sebagai berikut: Pertama, sebuah KAP hanya boleh mengaudit

suatu perusahaan paling lama 6 (enam) tahun dan untuk auditor diperbolehkan

Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar

(Piih Lembar ke: (3 VJ Retresn )

mengaudit paling lama 3 (tiga) tahun pada satu klien yang sama (pasal 3 ayat 1).
Kedua, auditor dapat menerima penugasan kembali setelah 1 (satu) tahun tidak
menerima jasanya kepada klien yang bersangkutan (pasal 3 ayat 2 dan 3).

Adapun regulasi bagi KAP yang melanggar Peraturan Menteri Keuangan


Nomor 17/PMK.01/2008 akan dikenakan sanksi yaitu, perusahaan akan
mendapatkan sanksi pembekuan izin sesuai Pasal 63 (ayat 1 dan 3). Sanksi
pembekuan izin dikenakan paling lama 2 (dua) tahun dan diberikan paling banyak 2
(dua) kali. Jika KAP melakukan sanksi lebih dari 2 (dua) kali maka KAP tersebut
akan dikenakan sanksi pencabutan izin.

Karena peraturan mengenai rotasi auditor tersebut, timbullah perilaku


perusahaan untuk melakukan auditor switching baik secara mandotary (wajib)
maupun voluntary (sukarcla). Auditor switching di Indonesia idealnya dilakukan
secara mandotary. Namun kenyataannya auditor switching di Indonesia
menunjukkan “adanya perusahaan yang melakukan auditor switching secara
voluntary. Jika perusahaan melakukan auditor switching secara mandotary, berarti
perusahaan diwajibkan melakukan auditor switching sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Sedangkan jika perusahaan melakukan auditor switching secara voluntary,
maka perusahaan secara sukarela melakukan auditor switching tanpa melihat adanya
peraturan yang berlaku.

Salah satu kasus yang pernah terjadi pada tahun 2017 yang dialami oleh
perusahaan British Telecom dan PricewaterhouseCoopers (PwC). Dimana PwC

sebagai auditor yang menangani pengauditan perusahaan British Telecom gagal

Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar

(Piih Lembar ke: )( VJ | Retresn )

untuk mendeteksi fraud akuntansi yang terjadi. Adapun hubungan relasi antara PwC
dan British Telecom sudah berlangsung sangat lama, yaitu selama 33 tahun.

Chadegani et al (2011), berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi


duditor switching dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu: 1) Faktor yang terkait
dengan auditor (Factors related to Auditor): audit fee, opini auditor, dan kualitas
audit. 2) Faktor yang terkait dengan klien (Factors related to Clients): ukuran
perusahaan klien, pergantian manajemen, dan financial distress. Sedangkan dalam
penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching adalah, audit fee,
opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran KAP.

Faktor pertama yang mempengaruhi auditor switching adalah audit fee.


Tingginya fee audit yang ditawarkan oleh. kantor akuntan publik mendorong
perusahaan untuk melakukan auditor switching. Penelitian yang dilakukan Pradhana
dan Saputra (2015), dan Wijaya dan Rasmini (2015) berhasil menunjukkan bahwa
audit fee berpengaruh positif terhadap auditor switching.

Faktor kedua yang mempengaruhi auditor switching adalah opini audit.


Perusahaan tentu menginginkan auditor memberikan opini wajar tanpa pengecualian
pada laporan keuangannya, selain diluar opini tersebut pasti kurang diinginkan oleh
pihak manajemen perusahaan dan juga akan kurang bermanfaat bagi pengguna
laporan keuangan (Charemichael dan Willingham, (1988) dalam Kurniaty, (2014)).
Penelitian yang dilakukan oleh Luthfiyati (2016) berhasil menunjukkan bahwa opini
audit berpengaruh positif terhadap auditor switching. Sedangkan penelitian
Aminahet al (2017), Juliantari dan Rasmini (2013), dan Kurniaty (2014)

menunjukkan bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar

(Piih Lembar ke: (5 VJ Retresn |

Faktor ketiga yang mempengaruhi auditor switching adalah ukuran


perusahaan. Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar aset yang dimiliki oleh
perusahaan dan sebagai alat ukur untuk mengklasifikasikan besar kecilnya
perusahaan. Hasil penelitian Luthfiyati (2016), Juliantari dan Rasmini (2013), dan
Kurniaty (2014) berhasil menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap auditor switching. Sedangkan hasil penelitian Aminah et al (2017),
Wijaya dan Rasmini (2015), dan Chadegani er al (2011) menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

Faktor keempat yang mempengaruhi auditor switching adalah ukuran KAP.


Ukuran KAP dibedakan berdasarkan besar kecilnya KAP, dimana ukuran KAP
dibagi menjadi dua yaitu, KAP besar (Big-four) dan KAP kecil (non Big-four).
Penelitian yang dilakukan Aminah et al (2017), Luthfiyati (2016), Aprilia (2013),
Juliantari dan Rasmini (2013), dan Nasser er al (2006) berhasil menunjukkan bahwa
ukuran KAP berpengaruh positif terhadap auditor switching. Sedangkan penelitian
Wijaya dan Rasmini (2015), Ruroh (2016), dan Kurniaty (2014) menunjukkan bahwa
ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

Penelitian mengenai auditor switching sebelumnya pernah dilakukan oleh


beberapa peneliti. Chadegani er al (2011) telah berhasil meneliti faktor-faktor
yang
mempengaruhi auditor switching dengan menggunakan 6 (enam) faktor variabel
independen yaitu: perubahan manajemen, opini audit, ukuran perusahaan klien,
kualitas audit, financial distress dan audit fee. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa hanya kualitas audit yang berpengaruh signifikan terhadap

auditor swiching pada perusahaan-perusahaan di Teheran Stock Exchange.

Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar

(Piih Lembar ke: (6 VJ | Retresn )

Nasser er al., (2006) berhasil meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi


duditor switching dengan menggunakan 5 (lima) faktor variabel independen yaitu:
ukuran KAP, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, financial distress, dan
dudit tenure. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
dan financial distress berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan ukuran
KAP, pertumbuhan perusahaan, dan audit tenure tidak berpengaruh terhadap auditor
switching di Malaysia.

Aprilia (2013) sebelumnya telah berhasil meneliti faktor-faktor yang


mempengaruhi auditor switching dengan menggunakan 5 (lima) faktor variabel
independen yaitu: pergantian manajemen, kepemilikan publik, financial distress, dan
ukuran KAP. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan hanya ukuran KAP saja
yang berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching dan variabel lainnya
tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.

Juliantari dan Rasmini (2013) telah berhasil meneliti faktor-faktor yang


mempengaruhi auditor switching dengan menggunakkan 4 (empat) faktor variabel
independen yaitu: opini audit, pergantian manajemen, ukuran KAP, dan ukuran
perusahaan klien. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ukuran KAP
dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan opini
audit dan pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

Kurniaty (2014) telah berhasil meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi


auditor switching dengan menggunakkan 5 (lima) faktor variabel independen yaitu:
pergantian manajemen, opini audit, financial distress, ukuran KAP, dan ukuran

perusahaan klien. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa hanya ukuran

Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar

(Piih Lembar ke: (7 VJ | Retresn )

perusahaan klien yang memiliki pengaruh signifikan terhadap auditor switching,


sedangkan pergantian manajemen, opini audit, financial distress, dan ukuran KAP
tidak memiliki pengaruh terhadap auditor switching.

Pradhana dan Saputra (2015) telah berhasil meneliti faktor-faktor yang


mempengaruhi auditor switching dengan menggunakkan 5 (lima) faktor variabel
independen yaitu: audit fee, going concern, financial distress, ukuran perusahaan,
dan pergantian manajemen. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa audit
fee, going concern, ukuran perusahaan, dan pergantian manajemen berpengaruh
terhadap auditor switching, sedangkan financial distress tidak memiliki pengaruh
terhadap auditor switching.

Wijaya dan Rasmini (2015) telah “berhasil meneliti faktor-faktor yang


mempengaruhi auditor switching dengan menggunakkan 5 (lima) faktor variabel
independen yaitu: audit fee, opini going concern, financial distress, ukuran
perusahaan, dan ukuran KAP. Hasil dari penclitian tersebut menunjukkan bahwa
audit fee dan opini going concern berpengaruh terhadap auditor switching,
sedangkan financial distress, ukuran perusahaan, dan ukuran KAP tidak memiliki
pengaruh terhadap auditor switching.

Luthfiyati (2016) telah berhasil meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi


duditor switching dengan menggunakkan 5 (lima) faktor variabel independen yaitu:
ukuran perusahaan, opini audit, pergantian manajemen, ukuran KAP, dan audit
tenure. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, opini

audit, pergantian manajemen dan audit tenure memiliki pengaruh positif yang

Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar

(Piih Lembar ke: (8 VJ | Retresn )

signifikan terhadap auditor switching, sedangkan ukuran KAP memiliki pengaruh


negatif yang signifikan terhadap auditor switching.

Ruroh (2016) telah berhasil meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi


duditor switching dengan menggunakkan 4 (empat) faktor variabel independen yaitu:
pergantian manajemen, kesulitan keuangan, ukuran KAP, dan audit delay. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan bahwa pergantian manajemen dan audit delay
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap auditor switching, sedangkan
kesulitan keuangan dan ukuran KAP memiliki pengaruh negatif yang signifikan
terhadap auditor switching.

Aminah et al (2017) telah berhasil meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi


auditor switching dengan menggunakkan 5 (lima) faktor variabel independen yaitu:
opini audit, pergantian manajemen, ukuran KAP, ukuran perusahaan klien, dan audit
tenure. Hasil dari penelitian terscbut menunjukkan bahwa pergantian manajemen dan
ukuran KAP memiliki pengaruh terhadap auditor switching, sedangkan opini audit,
ukuran perusahaan klien, dan audit tenure tidak memiliki pengaruh terhadap auditor
switching.

Berdasarkan dari hasil penelitian sebelumnya diatas, banyak penelitian yang


memberikan hasil yang berbeda-beda. Perbedaan dari hasil penelitan tersebut
mendorong penulis untuk melakukan penelitian kembali mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching. Peneliti melakukan
gabungan dari dua penelitian yang berbeda yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Chadegani et al (2011) dan Kurniaty (2014). Terdapat perbedaan variabel yang

digunakan dengan penelitian sebelumnya, yaitu:

Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar

(Piih Lembar ke: (OVJ | Retresn )

1. Pada penelitian ini menggunakan 4 (empat) variabel yang sama dengan


Chadegani et al (2011), 1 (satu) variabel dependen yaitu auditor switching, dan
3 (tiga) variabel independen antara lain opini audit, ukuran perusahaan, dan audit
fee. Penelitian ini menambah 1 (satu) variabel independen dari penelitian
Kurniaty (2014), yaitu ukuran KAP.
2. Penelitian ini dilakukan di Indonesia, sedangkan penelitian yang dilakukan
Chadegani et al (2011) dilakukan di Malaysia.

3. Sampel pada penelitian ini menggunakan laporan keuangan Perusahaan


Perdagangan Besar dan Perdagangan Eceran yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dari tahun 2012-2016, sedangkan penelitian yang dilakukan
Chadegani et al (2011) menggunakan sampel laporan keuangan di Teheran
Stock Exchange dari tahun 2003-2007, dan penelitian Kurniaty (2014)
menggunakan sampel laporan keuangan Perusahaan Property dan Real Estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2007-2012.

Berdasarkan latar belakang yang menghasilkan faktor auditor switching yang


berbeda-beda tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai
faktor-
faktor yang mempengaruhi auditor switching dengan mengambil judul
“PENGARUH AUDIT FEE, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
UKURAN KAP TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN
PERDAGANGAN BESAR DAN PERUSAHAAN PERDAGANGAN ECERAN

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016”

Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar

(Piih Lembar ke: | 10v)( Retresn )

10

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan
masalah yang akan diangkat oleh peneliti sebagai berikut:

1. Apakah audit fee berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan


perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016?

2. Apakah opini audit berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan


perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016?

3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching pada


perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016?

4. Apakah ukuran KAP berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan


perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016?

1.3 Tinjauan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan
diatas, maka tujuan dari penelitian ini, yaitu:

1. Menguji pengaruh audit fee terhadap auditor switching pada perusahaan


perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2012-2016.


Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar

(Piih Lembar ke: (TV) | Retresn )

11

2. Menguji pengaruh opini audit terhadap auditor switching pada perusahaan


perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016.

3. Menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap auditor switching pada


perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016.

4. Menguji pengaruh ukuran KAP terhadap auditor switching pada perusahaan


perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam pencapaian hasilnya, penelitian ini akan memberikan manfaat bagi


beberapa pihak, yaitu:

1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi skripsi pelengkap prasyarat untuk lulus
dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti dan untuk memperdalam
pengetahuan peneliti mengenai auditing.

2. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi bahan
referensi bagi para peneliti dan akademis untuk melakukan penelitian
selanjutnya.

3. Bagi Auditor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait dengan pergantian

auditor yang dilakukan oleh perusahaan perdagangan dan sebagai evaluasi agar

Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar

(Piih Lembar ke: (12) | Retresn )

12

dapat meningkatkan independensi dan objektifitas dalam pelaksanaan


pengauditan.
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
Penelitian ini dibagi dalam lima bab, masing-masing terbagi lagi menjadi
beberapa sub bab dengan garis besar kerangka penulisan sebagai berikut:
BABI PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang penjelasan latar belakang pemilihan topik yang
diangkat oleh peneliti, rumusan masalah yang hendak dipecahkan, tujuan
dari penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BABII — TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendasari penelitian ini, beberapa
penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang akan ditulis,
kerangka konseptual, dan pengembangan hipotesis penelitian.
BAB III '— METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang penjabaran mengenai rancangan penelitian,
operasionalisasi variabel dan pengukuran penelitian yang akan ditulis,

kerangka konseptual, dan pengembangan hipotesis penelitian.

BABIV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi tentang gambaran umum hasil deskriptif data penelitian
mengenai sampel yang digunakan, serta analisis dan pembahasan dari

hasil penelitian.

Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar

(Piih Lembar ke: (13) | Retresn )

13

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang ringkasan dari seluruh penelitian yang dilakukan,
pendapat penulis, implikasi, keterbatasan, dan saran peneliti yang mampu

didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Pengaruh audit fee, opini audit, ukuran perusahaan, dan ukuran kap terhadap auditor
switching
pada perusahaan perdagangan besar dan perusahaan perdagangan eceran terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Rakhmi Aprilia Mukhtar
@ 2023 Perpustakaan Pusat Universitas Trisakti Jakarta

Dibuat oleh : Tim IT Perpustakaan Pusat

Anda mungkin juga menyukai