AUDIT
Abstract: This study aims to determine the effect of auditor rotation and audit
fees on audit quality because the results of previous studies have different
empirical results.The source of data used in this study is secondary data, namely
the annual report of manufacturing companies is accessed through
www.idx.co.id. The number of population sampled in this study were 19
companies with 3 years of observation. Determination of the sample using
purposive sampling method. The regression used in this study uses logistic
regression analysis. The results showed that the variables of auditor rotation and
audit fee had no effect on audit quality.
Keyword : Auditor Rotation, Audit Fee, Audit Quality
PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini, berkembangnya dunia usaha telah sangat pesat. Hal
keuangan dapat juga digunakan oleh pihak eksternal perusahaan yaitu investor
akuntan publik memberikan penilaian yang bebas dan tidak memihak satu sama
1
laporan keuangan (Andriani dan Nursiam, 2018).
sistem akuntansi klien jika terdapat salah saji material. Hal yang penting dari
dalam melaporkan salah saji dalam laporan keuangan tersebut (Yolanda Siregar,
informasi keuangan yang tidak kredibel dalam laporan keuangan bagi pengguna
kode etik akuntan publik yang relevan (Novrilia, Arza, & Sari, 2019). Kualitas audit
merupakan konsep yang sangat subjektif, yang tidak bisa diukursecara akurat,
tetapi hanya proksi yang digunakan untuk membantu dalam penilaian konsep
seperti ini. Proksi adalah alat ukur yang diperlukan dalam pengukuran variabel
pada saat pengambilan data. Indikator tidak langsung atau proksi digunakan
2
penyusunan laporan auditor. Dalam perkembangannya, kualitas audit tidak
hanya dipengaruhi oleh faktor internal, tetapi juga faktor eksternal. Sehebat
pemberian opini.
internal, tetapi juga faktor eksternal. Faktor pertama yang mempengaruhi kualitas
audit adalah rotasi audit peraturan pergantian kantor akuntan publik yang harus
dilakukan oleh organisasi atau bisnis. Lamanya hubungan antara klien dan
menjalankan tugas pengauditan (Prasetia & Rozali, 2016). Oleh karena itu demi
mencegah terjadinya hubungan spesialis antara auditor dengan klien yang akan
berdampak pada penurunan kualitas audit, maka dibutuhkan rotasi audit sesuai
terhadap Akuntan Publik dilakukan dalam waktu tiga tahun sekali sedangkan
rotasi audit terhadap Kantor Akuntan Publik dilakukan dalam waktu enam tahun
sekali.
kualitas audit. Hal ini disebabkan oleh keengganan pihak pelaku pasar untuk
mengeksplorasi lebih jauh apakah benar terjadi rotasi audit pada auditor yang
perusahaan baru sebagai kliennya maka akan diperlukan lebih banyak waktu
baginya untuk mempelajari terlebih dahulu klien barunya dari pada ketika auditor
melanjutkan penugasan dari klien terdahulu. Hal ini sejalan dengan penelitian
3
Kurniasih dan Rohman (2014) yang menyatakan bahwa rotasi auditor
Faktor kedua yang mempengaruhi kualitas audit yaitu fee audit. Fee audit
adalah besarnya bayaran yang diberikan oleh klien kepada Kantor Akuntan
Publik atas jasa yang diberikan yaitu berupa pemeriksaan terhadap laporan
audit tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, tetapi juga faktor eksternal.
auditor dalam pemberian opini. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi
kualitas audit adalah fee audit. Menurut Mulyadi (2015:63) audit fee merupakan
fee yang diterima akuntan publik setelah melaksanakan jasa audit. Besarnya
audit fee dapat bervariasi tergantung antara lain: risiko penugasan, kompleksitas
jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa
lainnya. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa auditor yang berkualitas lebih tinggi
akan memiliki audit fee yang lebih tinggi pula. Penelitian Hartadi (2016)
mengenai pengaruh fee audit, terhadap kualitas audit di BEI. Hasil penelitian ini
adalah fee audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, sementara rotasi
Fenomena terkait dengan Kasus kualitas audit yang buruk juga terjadi di
Indonesia salah satunya yaitu yang terjadi pada PT Kimia Farma Tbk. (PT
2016 yang telah diaudit oleh KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa. Adapun
4
dampak kesalahan tersebut mengakibatkan overstated (penggelembungan) laba
pada laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 sebesar Rp 32,7
miliar yang merupakan 2,3% dari penjualan dan 24,7% dari laba bersih PT
Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma (Persero) Tbk dianggap bersalah atas resiko
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas Audit
oleh pihak yang kompeten, professional, dan tidak memihak atau dapat
audit Winda, Khomsiyah, dan sofie, (2014). SPAP (2013), Standar umum
lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai
mutu internal atau eksternal atau tim audit. Auditor dituntut untuk
5
memberikan pendapatnya tentang kewajaran laporan keuangan yang
B. Rotasi Auditor
rotasi maka akan terjalin kedekatan yang sangat erat antara kedua belah
Penelitian yang dilakukan oleh Velte dan Stiglbauer (2012) serta Siregar
C. Fee Audit
6
(Gammal, 2012). Menurut Putri dan Rasmini, (2016) Fee audit merupakan
memiliki angka pasti dalam jumlah besarnya dengan kata lain besarnya
variabel.
Rotasi Auditor
Kualitas Audit
Fee Audit
7
H1 : Rotasi auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.
METODE PENELITIAN
Populasi yang akan dijadikan sampel adalah yang memenuhi kriteria dan
variabel dependent yaitu Rotasi Auditor dan Fee Audit sebagai variabel
8
Dari tabel statistik diatas dapat disimpulkan bahwa, untuk variabel
dengan mean sebesar 0,14 lebih kecil dari standar deviasinya 0,350.
Untuk variabel fee audit (X2) nilai maximumnya adalah 28,66 dan
nilai minimumnya yaitu 17,59 dengan mean sebesar 22,4040 jauh lebih
Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih
besar dari 0,05, maka model mampu memprediksi nilai observasinya atau
observasinya (Ghozali, 2009:8). Model yang baik adalah model yang Fit.
nilai signifikansi sebesar 0,073 lebih besar dari 0,05, artinya model
model yang digunakan Fit atau tidak adanya perbedaan model dengan
data observasinya.
9
b. Menilai Keseluruhan Model ( Overall Model Fit)
Uji ini digunakan untuk melihat model secara keseluruhan yang telah
nilai antara -2 log likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan
nilai -2 log likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Jika terjadi
penurunan nilai antara -2LL pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -
dihipotesiskan fit dengan data. Berikut hasil pengujian model fit secara
overall :
Coefficients
Iteration -2 Log likelihood Constant Rotasi Auditor Fee Audit
Step 1 1 74,906 ,387 ,041 -,041
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
10
d. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates
changed by less than ,001.
Sumber : Data Diolah Penulis (SPSS, 2021)
Block 0 dan Block 1. Dari tabel -2LL block 0 dapat dilihat nilai -2LL
menjadi 74,903 dilihat dari nilai -2LL terakhir Block 1. Hal ini berarti model
berikut:
0,003 atau 3%. Artinya dalam penelitian ini, 3% variabel kualitas audit
dapat dijelaskan oleh variabel rotasi auditor dan fee audit, sedangkan
sisanya 97% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam
penelitian ini.
11
pada masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut :
B S.E.
sebagai berikut :
Dalam hal ini, jika koefisien rotasi auditor bertambah 1 satuan akan
12
pembanding Chi square pada derajat bebas (db) = 1 pada alpha 5%, atau
variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berikut hasil uji
signifikansi pada variabel rotasi auditor (X1) sebesar 0,956 lebih besar
dari nilai ketetapan 0,05. Hal ini berarti hipotesis pertama ditolak atau
signifikansi sebesar 0,730 lebih besar dari nilai ketetapan 0,05. Hal ini
dan fee audit terhadap kualitas audit pada Perusahaan Manufaktur yang
13
Hipotesis pertama yang dirumuskan dalam penelitian ini yakni
Agustini dan Siregar (2020) yang menyatakan bahwa rotasi audit tidak
sepenuhnya dapat dijadikan alat ukur kualitas audit. Hal ini disebabkan
mempelajari alur bisnis client atau perusahaan yang akan diaudit. Hal ini
audit yang didapat akan jauh lebih baik dari sebelumnya dan dapat
tersebut.
Hipotesis kedua yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu fee audit
14
tingkat kepercayaan 95% maka ditemukan hasil bahwa variabel fee audit
oleh peneliti Murtadho (2018) yang menyatakan Fee audit tidak memiliki
pengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini karena keengganan para pihak
audit fee tidak bisa memprediksi bagus atau tidaknya kualitas audit.
maka semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor.
A. Simpulan
menjadi tolak ukur dari kualitas audit yang dihasilkan oleh seorang
auditor. Hal ini karena fee audit tidak dapat memprediksi kualitas audit
15
seseorang.
B. SARAN
1. Peneliti Selanjutnya
kualitas audit, karena sejauh ini pengukuran kualitas audit belum bisa
2. Bagi Perusahaan
16
DAFTAR PUSTAKA
Adhiyani, B. N. 2016. Analisis Pengaruh Audit Tenure Dan Audit Fee Terhadap
Kualitas Audit Dengan Size, Growth, Dan Leverage Sebagai Variabel
Kontrol. Jurnal Akuntansi, 2(2), 135-144.
Hartadi, B. (2018). Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Pengaruh Fee Audit,
Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek
Indonesisa. Jurnal Ekonomi Dan Keuangan, Volume 16,(110), 85–104.
Kurniasih, Margi dan Abdul Rohman. (2014). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure,
Dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit. Semarang: Diponegoro
Journal Of Accounting Volume 3, Nomor 3, 2014, 1-10.
Muliawan, E. K., & Sujana, I. K. (2017). Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik,
Auditor Switching dan Audit Tenure Pada Kualitas Audit.
Mgbame, C.O., Eragbhe, E, dan Osazuwa, N. 2016. “Audit Partner Tenure and
Audit Quality: An Empirical Analysis”. European Journal of Business and
Management, Vol.4, No.7,pp.154159.
M. (2018). Pengaruh Rotasi Kap dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit Pada
Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(Bei). Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis, 18(1), 51–66. Spesialisasi Auditor
Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal Of Accounting, 3,1–12.
Novrilia, H., Arza, F. I., & Sari, V. F. (2019). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure
Dan Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Eksplorasi Akuntansi,
1(1), 256–276. https://doi.org/ISSN:2656-3649.
Panjaitan, C. M., & Anis Chariri. (2014). Pengaruh Tenure , Ukuran Kap Dan
Salsabila,
17
Publik dan Rotasi Akuntan Publik (Partner Auditor) Terhadap Kualitas
Audit. Semarang: Skripsi Strata Satu.Universitas Diponegoro.
www.idx.co.id
18