Usulan penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyusun skripsi
S1 Program Studi Akuntansi
Diajukan Oleh :
PENDAHULUAN
perusahaan dan auditor sama-sama dihadapkan pada tantangan yang berat pada
dari masyarakat.
tiap tahun. Laporan keuangan merupakan unsur penting bagi pihak internal
jelas dan dapat dipahami. Akan tetapi jika informasi tersebut belum jelas dan
masyarakat. Profesi ini memberikan berbagai jasa bagi masyarakat, yaitu jasa
atestasi dan jasa non atestasi. Salah satu jas atestasi yang diberikan oleh
dapat dengan mudah membaca isi dari informasi tersebut (Dina, 2013). Audit
yang profesional berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Standar audit yang paling dikenal adalah
kinerja dan seluruh tujuan yang akan dicapai dalam suatu audit laporan
keuangan dan terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan dan
lapangan terdiri dari pemahaman atas Struktur Pengendalian Intern (SPI) yang
harus diperoleh untuk merencanakan audit termasuk ruang lingkup yang akan
dalam sistem akuntansi klien dan memberikan laporan dalam laporan keuangan
berpegang pada pedoman standar audit dan kode etik akuntan publik yang
yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif atas
wajar dan sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan dan dilakukan oleh
auditor dan time budget pressure atau tekanan anggaran waktu. Independensi
merupakan sikap auditor yang tidak dapat dipengaruhi oleh klien atau pihak
sikap yang netral dan tidak memihak pada siapapun dan mampu menghadapi
tekanan dari klien. Sikap independen sangat dibutuhkan oleh seorang auditor
dalam memberikan jasa audit untuk di pakai para pengguna jasa laporan
terjadinya tingkah laku yang tidak etis, agar terpenuhi prinsip-prinsip kerja
auditor yang kredibel dengan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan audit.
dalam biaya waktu. Adanya time budget pressure seorang auditor dapat
budget pressure tidak selalu berdampak baik bagi auditor. Sebaliknya time
yang ditimbulkan dari timr budgrt pressure adalah auditor sengaja untuk
waktu yang sudah di tetapkan dapat menjadi alasan penting karena merupakan
2015).
positif signifikan terhadap kualitas audit begitu pula dengan penelitian Suryo
Ningsih dan Yaniartha (2013) time budget pressure berpengaruh secara negatif
formal maupun non formal, atau dapat diartikan sebagai suatu proses yang
membawa seseorang kepada suatu tingkah laku yang lebih tinggi (Saripudin,
dkk. 2012).
pihak klien maupun dari publik yang menggunakan hasil audit tersebut sebagai
untuk menerapkan kode etik dalam menjalakan tugasnya, maka auditor dapat
disogok demi hasil yang diharapkan oleh klien sehingga pada akhirnya
mahir secara profesional auditor juga harus menjunjung kode etik sehingga
yang diterbitkan oleh auditor, tentu sudah menjadi kewajiban bagi para akuntan
kasus PT. Bumi Resources Tbk. Dalam kasus ini, data laporan keuangan PT.
yang ada. Fenomena lain dalam kasus ini yaitu adanya manipulasi pajak.
Bakrie, yaitu Bumi Resources, Kaltim Prima Coal dan Arutmin Indonesia.
Berdasarkan pemaparan kasus diatas menunjukkan bahwa auditor
memberikan data yang benar. Selain itu auditor juga melanggar prinsip
melanggar prinsip integritas dimana seorang auditor harus jujur dan transparan
Oleh karena itu penulis bertujuan untuk melakukan penelitian kembali dengam
Bali?
Bali?
kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor pada Kantor Akuntan Publik di
Provinsi Bali.
kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor pada Kantor Akuntan Publik di
Provinsi Bali.
1) Bagi Mahasiswa
Kantor Akuntan Publik. Selain itu, juga untuk memenuhi salah satu syarat
2) Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi bagi Kantor Akuntan
TINJAUAN PUSTAKA
Theory) adalah suatu kontrak di bawah satu atau lebih yang melibatkan agen
bahwa, hubungan antara principal (pemilik) dana gen (manajer) sulit terjalin
wajar dari auditor (Komalasari, 2007). Jadi, kehadiran auditor berperan sebagai
penengah antara principal dan agen dalam teori keagenan melalui proses audit
laporan keuangan yang disajikan agen. Selain itu, melalui hasil audit dapat juga
berkualitas baik.
informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan (Isalahuzzaman, 2012:47) Audit
harus dilakukan oleh orang yang melakukan pemeriksaan terhdap klien melalui
surat perjanjian pemeriksaan . Audit report adalah laporan auditor yang berisi
dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para
berpedoman pada standar audit. Standar audit merupakan pedoman umum bagi
1) Standar Umum
c) Bukti audit yang relevan, kompeten, dan cukup harus diperoleh sebagai
rekomendasi.
3) Standar Pelaporan
Keuangan (SAK)
sebagai suatu ukuran atas mutu jasa audit. Standar audit menetapkan kualitas
kinerja dengan tujuan yang akan dicapai dalam mengaudit suatu laporan
keuangan.
kliennya. Efendy (2010) berpendapat bahwa kualitas audit yang dilakukan oleh
auditor dicerminkan dalam tiga hal, meliputi kualitas dari proses audit, kualitas
dari hasil audit, serta tindak lanjut dari hasil audit. Jadi, kualitas audit dapat
adanya temuan, dan penentuan opini, kemudian berlanjut pada tanggung jawab
sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain,
tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran
yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan
menyatakan pendapatnya.
independen, artinya sikap yang tidak mudah dipengaruhi karena akuntan publik
dalam hal ini tidak berarti mununtut auditor bersikap penuntut, melaikan
auditor harus bersikap mengadili secara tidak memihak dengan tetap menyadari
kewajibannya untuk selalu bertindak jujur, tidak hanya kepada manajemen dan
pemilik perusahaan tetapi juga kepada pihak lain yang berkepentingan dengan
Auditor adalah sikap yang harus terdapat dalam diri seorang auditor yang
bebasa dari pengaruh pihak manapun dan tekanan dari dalam maupun luar
publik dinyatakan tidak independen apabila selama periode audit dan selama
material dengan klien, atau dengan karyawan kunci yang bekerja pada
5) Memberikan jasa atau produk kepada klien dengan dasar Fee kontinjen
atau komisi, atau menerima Fee kontinjen atau komisi dari klien.
auditor mampu sikap yang tidak memihak sepanjang pelaksanaan audit nya.
tidak akan dipercaya oleh pemakai jasa auditor independen bila tidak
kredibilitasnya dan dapat diandalkan kan kan bagi pemakai atau pihak yang
berkepentingan.
seorang auditor sangat berkompeten, tetapi kalau dia tidak independen, maka
pengguna laporan keuangan tidak yakin bahwa informasi yang disajikan itu
kredibel.
atau tekanan anggaran waktu merupakan bagian dari dimensi tekanan waktu,
dimana terdapat dua dimensi dalam time budget pressure yaitu tekanan
anggaran waktu (time budget pressure) dan tekanan batas waktu (time deadline
memicu auditor untuk bekerja secara cepat, namun terakadang membuat auditor
kurang teliti karena auditor membatasi lingkun auditnya. Time budget pressure
juga dapat menyebabkan penurunan kualitas audit dari sikap dalam tindakan
keputusan yang relatif lebih baik daripada auditor yang kurang berpengalaman.
Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seorang
baik.
penyebab dari adanya kecurangan tersebut. Hal itu dapat terjadi apabila
dan pengalaman audit pada kualitas audit dengan time budget pressure sebagai
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan
audit. Penelitian ini juga menunjukan bahwa time budget pressure, hubungan
due professional care pada kualitas audit dengan hasil pengujian moderasi yang
dengan time budget pressure menunjukan pengaruh negatif yang artinya time
audit.
independensi, kompetisi, etika, dan role stress auditor terhadap kualitas audit
penelitian ini adalah skeptisme professional, independensi, etika, dan role stress
audit. Teknik anals yang digunakan adalah teknik analis regresi berganda. Hasil
Provinsi Bali, etika bepengaruh positif tidak signifikan terhadap kualitas audit
budget pressure dan kompleksitas audit terhadap kualitas audit. Penelitian ini
menunjukan bukti bahwa time budget pressure memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhadap kualitas audit. Hasil ini berarti bahwa semakin tinggi time
budget pressure yang dirasakan oleh auditor, semakin rendah kualitas audit
yang dihasilkan dan semakin rendah time budget pressure yang dirasakan oleh
auditor, maka semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan. Namun,
tekanan anggran waktu, risiko audit, dan gender pada kualitas audit. Penelitian
independensi berpengaruh positif dan signifikan pada kualitas audit. Hal ini
auditor, maka semakin tinggi pula kualitas audit hyang akan dihasilkan. Serta
audit . Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi tekanan anggran waktu yang
diterima oleh seorang auditor, maka akan semakin rendah kualitas audit yang
dihasilkan. Risiko audit berpengaruh negatif dan signifikan pada kualitas audit.
Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi risiko audit yang dihadapi seorang
Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh staf auditor baik itu (partner,
senior dan junior auditor) pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar
pada direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 2014 di kota Surabaya.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah partner, senior dan junior
auditor yang bekerja pada KAP di wilayah Surabaya. Metode analisis yang
digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria antara lain yaitu partner,
senior dan junior yang sudah bekerja selama 2 tahun bekerja dan auditor pada
bahwa kualitas audit dapat dicapai apabila auditor memiliki sikap independensi.
menunjukkan bahwa semakin baik etika seorang auditor maka kualitas audit
kualitas audit maka akan semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan.
Bali. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Auditor Inspektorat
(Premature Sign Off) terhadap Kualitas Audit (Studi empiris pada Badan
dalam penelitian ini adalah Kualitas Audit. Populasi dalam penelitian ini adalah
Perwakllan Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 125 auditor. Metode dalam
antara pengalaman, time budget pressure, dan kompensasi pada kualitas audit.
sampling. Dengan hasil penelitian yang dapat disimpulkan bahwa etika tidak
mampu memoderasi pengaruh time budget pressure pada kualitas audit. Etika
ini terletak pada variabel dependen dan independen variabel dependen yang
independensi auditor, selain itu juga lokasi penelitian yang digunakan adalah
penelitian ini dan penelitian terdahulu terletak pada tahun amatan, variabel
penelitian ini yaitu tahun 2021. Perbedaan variabel independen yang digunakan
yaitu independensi auditor dan time budget pressure serta variabel moderasi
penelitian sebelumnya yang dapat dilihat pada Tabel 2.1 pada lampiran 1.
BAB III
indepedensinya, maka laporan audit yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan
kenyataan yang ada sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
Time Budget Pressure juga ikut andil dalam kualitas audit. Time
budget pressure tidah hanya menjadi subjek mengenai ukuran ketepatan dan
yang dilakukan oleh auditor tersebut maka hipotesis dapat diajukan semakin
antar variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variabel
GAP
Kajian Penelitian
H1: Independensi auditor berpengaruh
Sebelumnya:
positif terhadap kualitas audit.
Teori Keagenan 1. Paradipta dan Budiartha
H2: Time budget pressure (2016)
(Agency Theory) berpengaruh negatif terhadap 2. Savitri dan Swirandra
kualitas audit. (2018)
3. Andani (2017)
H3: Pengalaman auditor memperkuat
4. Sugiarmini (2017)
hubungan independensi auditor
5. Ismail, Arman, Salam,
terhadap kualitas audit.
dan Linda (2020)
H4: Pengalaman auditor memperkuat 6. Ariningsih dan Metha
hubungan time budget pressure (2017)
terhadap kualitas audit. 7. Titin dan Bambang
(2016)
8. Nita, Erni, san Trisna
(2017)
Teknik analisis regresi linear berganda
9. Dyah Ayu dan Indah
(2016)
Pembahasan 10. Savitri dan Astika (2017)
Kesimpuan, Keterbatasan,
dan Saran
Faktor pertama yang mempengaruhi kualitas audit dalam penelitian ini
dalam objektifitas yang tinggi. Faktor kedua yang mepengaruhi kualitas audit
dalam penelitian ini yaitu time budget pressure. Time Budget Pressure
merupakan bentuk tekanan yang terjadi dari keterbatasan sumber daya yang
dapat diberikan untuk melaksanakan tugas (De zoort, 2002). Penerapan Time
dalam melakukan hal-hal penting dari berbagai area audit, membantu staff
auditor untuk mencapai kinerja yang efektif dan efisien. Faktor ketiga yang
Model Penelitian
3.2 Hipotesis
bawah ini :
tidak memiliki kepentingan pribadi, dan tidak mudah dipengaruhi oleh pihak-
oleh seorang auditor agar dapat menghasilkan audit yang berkualitas. Hasil
independensinya, maka laporan hasil audit tidak sesuai dengan kenyataan yang
ada sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan (Al-
auditor, maka kualitas audit yang akan dihasilkan akan semakin baik. Maka
hipotesis yang dapat disusun dari pernyataan diatas adalah sebagai berikut:
keterbatasan sumber daya yang dapat diberikan untuk melaksanakan tugas (De
zoort, 2002). Sumber daya dapat diartikan sebagai waktu yang digunakan
secara realistis, tidak terlalu lama atau terlalu cepat. Alokasi waktu yang terlalu
lama justru membuat auditor lebih banyak melamun dan tidak termotivasi
untuk lebih giat dalam bekerja. Sebaliknya apabila alokasi waktu yang
audit bisa menjadi semakin buruk bila alokasi waktu yang dianggarkan tidak
Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Prasita dan Adi (2007), Pratama
(2014), Khadilah, dkk., (2015), Aisyah (2015), dan Ratha (2015) menunjukkan
audit. Semakin tinggi tekanan anggaran waktu yang diterima oleh seorang
sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja akuntan publik, dalam
hal ini yang dimaksud adalah kualitas auditnya. Seorang auditor akan
dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun
kecurangan.
Auditor yang memiliki pengalaman akan memiliki pemahaman yang
kualitas audit.
tekanan yang muncul dari keterbatasan pada sumber daya untuk melakukan dan
pada anggaran waktu. Sumber daya yang terbatatas untuk berbagai situas. Time
Semakin cepat waktu pengerjaan audit, maka biaya pelaksanaan audit akan
kerja yang auditor miliki akan membantu auditor dalam memperkirakan hal-hal
yang harus mereka lakukan dalam batas waktu yang diberikan untuk mencapai
target. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis yang dapat diajukan
kualitas audit.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Tabel 4.1
Lokasi Penelitian
sebagai variabel moderasi yang dihasilkan oleh auditor yang bekerja pada
Publik Indonesia (IAPI). Kualitas audit merupakan hal yang penting karena
Variabel penelitian ini merupakan atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh
ini adalah:
kualitas audit.
3. Variabel Moderasi
skala Likert. Skala Likert merupakan suatu skala yang digunakan untuk
yang digunakan untuk memberikan skor terhadap setiap item pernyataan yang
pilihan jawaban dari seluruh kuesioner yang diajukan adalah sebagai berikut:
S = Setuju Skor 4
Variabel dalam penelitian ini ada tiga, yaitu independensi auditor (IA),
auditor yaitu :
- Jika audit yang saya lakukan buruk, maka saya dapat menerima
tidak jujur.
responden diukur dengan skala Likert 5 poin dari mulai sangat tidak setuju
waktu yang singkat untuk melakukan tugas audit. Time budget pressure
terbagi dalam sikap auditor memanfaatkan waktu audit dan sikap auditor
tersebut auditor berpedoman pada standar audit dan kode etik akuntan
audit adalah:
temuan.
pekerjaan lapangan.
pekerjaan lapangan.
melakukan audit.
maupun non formal, atau dapat diartikan sebagai suatu proses yang
membawa seseorang kepada suatu tingkah laku yang lebih tinggi. Ada dua
membuat keputusan.
menyelesaikannya.
penumpukkan tugas.
ini diukur dengan memberikan skor pada kuesioner yang berisi 8 item
2) Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka yang dapat dinyatakan dan
penelitian ini ada data kuantitatif yang diperoleh berupa hasil jawaban
1) Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu
badan atau individu secara langsung dari objeknya. Data primer dalam
penelitian.
2) Data sekunder, yaitu data yang digunakan dalam bentuk sudah jadi, sudah
dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
yang bekerja pada tiga belas Kantor Akuntan Publik yang tergabung dalam
Tabel 4.2
4.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, Yaitu metode
dipilih sedemikian rupa sehingga sampel dan yang dibentuk tersebut dapat
sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria yang dijadikan dasar
Tabel 4.2
Sampel
No Kriteria Jumlah
Jumlah 93 orang
Tabel 4.3
Jumlah sampel per KAP
No Nama KAP Jumlah Auditor Auditor Dengan
Pengalaman
Kerja Minimal 1
Tahun
1 3 orang 1 orang
KAP. Arimbawa
2 2 orang 2 orang
KAP. Arnaya & Darmayasa
4 orang 4 orang
KAP. Artayasa
6 orang 5 orang
KAP. Budhananda Munidewi
8 orang 8 orang
KAP. I Wayan Ramantha
- -
KAP. Drs. Ida Bagus Djagera
14 orang 12 orang
KAP. Johan Molanda Mustika
& Rekan (Cabang)
21 orang 19 orang
KAP. K. Gunarsa
10 orang 10 orang
KAP. Drs. Ketut Budiartha &
Anggiriawan
7 orang 7 orang
KAP. Ketut Muliartha Rm
2 orang 2 orang
KAP. Rama Wendra (Cabang)
20 orang 18 orang
KAP. Drs. Sri Marmot
Djogokarsoro & Rekan
5 orang 5 orang
KAP. Tjahjo, Machdjud
Modupuro & Rekan
102 orang 93 orang
Jumlah
penelitian ini adalah sebanyak 93 orang auditor. Dan pada tabel 4.3 dapat
4.7.1 Dokumentasi
ini, data yang diperoleh dari teknik dokumentasi yaitu data mengenai jumalah
4.7.2 Kuesioner
ada pernyataan positif dan pernyataan negatif. Berikut adalah tabel pernyataan
4.7.3 Wawancara
survey. Tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat
diperoleh dengan cara bertanya langsung pada responden. Data seperti ini
responden pada setiap variabel independen yang diukur dari nilai minimum
nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi atau simpangan baku yang
data, maka dari itu diperlukan uji kualitas data yang terdiri dari uji validasi dan
uji reliabilitas agar data yang diperoleh benar-benar valid dan reliabel.
1) Uji validitas
koefisien korelasi > 0,5 maka korelasi tersebut dianggap kuat melalui
2) Uji Reabilitas
Penelitian ini menggunakan cara one shoot, artinya hanya ada satu kali
variabel. Pengujian ini dapat dikatakan reliabel atau andal apabila memiliki
koefisien lebih dari 0,70 dan apabila semakin mendekati 1,00 maka dapat
2006:14).
asumsi tersebut akan menghasilkan estimasi yang tidak sah. Uji yang akan
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Jika tidak normal, maka prediksi yang dilakukan dengan
data tersebut tidak akan baik, atau dapat memberikan hasil prediksi yang
2) Uji Multikolinearitas
dapat dilihat dari nilai tolerance lebih dari 10% atau VF kurang adri 10,
3) Uji Heteroskedastisitas
lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas
absolute dari model yang destimasi terhadap variabel bebas tidak ada
signifikan secara statistik, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
2) Uji Statistik F
3) Uji t
Uji T digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
a. Menurut hipotesis
e. Simpulan
dan sebaliknya apabila nilai signifikansi > 0,05 berarti variabel independen
Analysisi (MRA). MRA atau uji interaksi merupakan aplikasi khusu regresi
Keterangan :
α : Konstangta
IA : Independensi Auditor
PA : Pengalaman Auditor
ε : Eror