Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, UKURAN PERUSAHAAN DAN

SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Jurusan Akuntansi

Oleh:
NOFI NURI SAKINAH ROCHMATI
2017310813

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2021
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Nofi Nuri Sakinah Rochmati

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 01 November 1999

NIM : 2017310813

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Sarjana

Konsentrasi : Audit dan Perpajakan

Judul : Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Ukuran Perusahaan

dan Spesialisasi Auditor terhadap Kualitas Audit

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,
Tanggal : 30 Maret 2021

(Titis Puspitaningrum Dewi Kartika, S.Pd., MSA.,


CTA) NIDN : 0702018404

Ketua Program Sarjana Akuntansi


Tanggal : 30 Maret 2021

(Dr. Nanang Shonhadji, S.E., Ak., M.Si., CA., CIBA., CMA)


NIDN : 0731087601

2
THE EFFECT OF AUDIT TENURE, AUDIT FEE, COMPANY SIZE AND AUDITOR
SPECIALIZATION ON AUDIT QUALITY

Nofi Nuri Sakinah Rochmati


STIE Perbanas Surabaya
2017310813@students.perbanas.ac.id

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of audit tenure, audit fees, firm size and auditor
specialization on audit quality. This type of research is a quantitative study using secondary
data from the company's annual reports. The population in this study were infrastructure,
utility and transportation service companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the
period 2015-2019. The sampling technique used was purposive sampling method which
resulted in a sample of 230 company data using secondary data. The data analysis method
used is logistic regression analysis and it is processed using SPSS 24 software. Based on the
results of the processing in this study, it states that company size has a significant effect on
audit quality. Meanwhile, the audit tenure, audit fee and auditor specialization variables have
no significant effect on audit quality.
Keywords: Audit Tenure, Audit Fee, Company Size, Auditor Specialization and Audit Quality.

PENDAHULUAN
Persaingan yang terjadi dalam era Andriani & Nursiam (2018) dalam
globalisasi didunia usaha berkembang penelitian yang dilakukan oleh Nadia
dengan sangat pesat termasuk dalam bidang Meida Rizkiani & Nurbaiti (2019)
pelayanan jasa akuntan publik. menyatakan bahwa kualitas audit
Perkembangan ini dapat menyebabkan didefinisikan sebagai kecenderungan yang
permintaan mengenai audit laporan akan dilakukan oleh auditor dalam
keuangan semakin meningkat, agar dapat mendeteksi serta mengungkapkan adanya
bertahan ditengah persaingan yang ketat ini kecurangan yang ada pada laporan
khususnya pada bidang bisnis, pelayanan keuangan klien. Kualitas audit ini memiliki
jasa akuntan publik harus menghimpun tujuan guna meningkatkan nilai laporan
klien sebanyak mungkin dan harus keuangan perusahaan bagi para pemakai
mendapat kepercayaan dari masyarakat laporan keuangan. Kualitas audit yang baik
publik (Luthfisahar, 2020) atau tidak ini bergantung pada kemampuan
penyedia jasa audit dalam memenuhi
Perusahaan sangat membutuhkan harapan klien secara konsisten.
audit laporan keuangan untuk mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat publik. Seorang auditor harus memiliki
Memeriksa dan melaporkan adanya salah pengetahuan khusus seperti pengetahuan
saji material didalam laporan keuangan ilmu akuntansi, pengetahuan dalam audit
beserta bukti-bukti yang diperoleh selama serta industri perusahaan klien agar dapat
melakukan proses audit merupakan tugas melakukan proses audit dengan benar.
dari auditor. Auditor dituntut harus Terdapat tiga standart audit yang akan jadi
memiliki kualitas audit yang baik. Menurut pedoman dalam mengaudit laporan
1
keuangan, yaitu standar umum; standar laporan keuangan 2018. Karena menurut
pekerja laoangan serta standar pelaporan. keduanya, dalam laporan keuangan tersebut
Standar ini berhubungan dengan aspek memiliki perbedaan pendapatan terkait
penting seperti dalam pendeteksian, dengan pencatatan transaksi dengan
pengawasan serta pemberian kepuasan Mahata senilai US$239, 94 juta pada pos
klien, menurut Abdelrhman et al. (2014) pendapatan. Kenyataan yang terjadi adalah
dalam penelitian yang dilakukan oleh belum ada pembayaran yang masuk dari
Pramaswaradana & Astika (2017). Dengan Mahata hingga akhir 2018.
berlakunya standar audit ini akan membuat
auditor semakin bertanggung jawab Sekertaris jendral kementrian
sehinnga tingkat keyakinan klien terhadap keuangan, Hadiyanto menyimpulkan
auditor ini akan menghasilkan kualitas bahwa terdapat tiga kelalaian yang
audit yang lebih baik. dilakukan oleh akuntan publik dalam
mengaudit laporan keuangan perusahaan
Fenomena terkait dengan kualitas Garuda Indonesia ini. Pertama, akuntan
audit di Indonesia ini sering terjadi, seperti publik yang bersangkutan belum secara
kasus yang dialami oleh perusahaan PT tepat menilai substansi transaksi untuk
Kereta Api Indonesia dan PT Garuda kegiatan perlakuan akuntansi pengakuan
Indonesia. Pada kasus PT K ereta Api ini pendapatan piutang dan pendapatan lain-
berawal dari perbedaan padangan antara lain; kedua, akuntan publik belum
manajemen dan komisaris yang merangkap sepenuhnya mendapatkan bukti audit yang
menjadi ketua komite audit, dimana cukup untuk menilai perlakuan akuntansi
komisaris tersebut menolak untuk sesuai dengan substansi perjanjian transaksi
menyetujui serta menandatangani laporan tersebut; serta yang terakhir akuntan publik
keuangan yang telah diaudit oleh auditor juga tidak bisa mempertimbangkan fakta
eskternal bahkan komisaris juga meminta fakta setelah tanggal laporan keuangan
untuk diadakannya audit ulang agar laporan sebagai dasar perlakuan akuntansi
keuangan dapat tersaji secara transparan (www.cnnindonesia.com, tahun 2019)
dan sesuai dengan fakta yang ada.
Kualitas audit menurut Rosnidah
Faktor penyebab terjadinya kasus di (2010) dalam penelitian yang dilakukan
PT Kereta Api Indonesia ini dikarenakan oleh Andriani & Nursiam (2018)
adanya kerumitan di laporan keuangannya didefinisikan sebagai pelaksanaan audit
dan tidak sepenuhnya proses akuntansi yang dilakukan harus sesuai dengan
dikerjakan dengan sistem komputer. Faktor standart yang berlaku sehingga mampu
lain yang dapat menyebabkan kasus yaitu mengungkapkan dan melaporkan ketika
hanya auditor eksternal saja yang memiliki terjadi pelanggaran yang dilakukan klien.
peran aktif, auditor internal tidak berperan
aktif dalam proses penunjukkan audit. Faktor yang mempengaruhi kualitas
Berdasarkan kasus ini dapat terlihat jika audit yang pertama yaitu audit tenure.
kurangnya peran audit internal dalam Audit tenure merupakan masa perikatan
penyusunan laporan keuangan akan atau jangka waktu antara auditor dengan
memberi pengaruh buruk terhadap klien terkait dengan jasa audit yang telah
manajemen (www.kompasiana.com, tahun disepakati. Menurut penelitian yang
2017) dilakukan oleh Hasanah & Putri (2018)
serta Jannah (2018) audit tenure ini
Kasus yang terjadi pada PT Garuda memiliki pengaruh terhadap kualitas audit.
Indonesia berawal dari adanya penolakan Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh
dari dua komisaris PT Garuda Indonesia, Luthfisahar (2020) audit tenure ini tidak
Chairal Tanjung dan Dony Oskaria untuk memiliki pengaruh terhadap kualitas audit.
mendatangani persetujuan atas hasil
2
Faktor yang mempengaruhi kualitas terdapat hasil yang tidak konsisten dan hasil
audit yang kedua yaitu audit fee. Menurut yang berbeda dari penelitian sebelumnya,
Kurniasih & Rohman (2014) dalam karena pada penelitian sebelumnya juga
penelitian yang dilakukan oleh Jannah sampelnya tidak selalu sama dalam sektor
(2018) mendefinisikan audit fee sebagai apa. Tetapi jika dilihat dari fenomena yang
upah yang dibebankan dari auditor untuk telah dijelaskan, sering terjadi kasus pada
melakukan proses audit kepada perusahaan. kualitas audit di perusahaan transportasi,
Menurut penelitian yang dilakukan oleh sehingga peneliti ingin meneliti kembali
Ganesan et al. (2019) audit fee memiliki dengan menguji menggunakan sampel
pengaruh terhadap kualitas audit. perusahaan jasa sektor infrastruktur, utilitas
Sedangkan, dalam penelitian yang dan transportasi yang terdaftar di Bursa
dilakukan oleh Rinanda & Nurbaiti (2018) Efek Indonesia tahun 2015-2019 mengenai
audit fee secara parsial tidak berpengaruh “Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee,
terhadap kualitas audit. Ukuran Perusahaan dan Spesialisasi
Auditor terhadap Kualitas Audit”.
Faktor yang mempengaruhi kualitas
audit yang ketiga dapat dilihat dari ukuran
perusahaan. Menurut Luthfisahar (2020) RERANGKA TEORITIS YANG
dalam penelitiannya menyatakan bahwa DIPAKAI DAN HIPOTESIS
ukuran perusahaan yang semakin besar Teori Keagenan (Agency Theory)
akan meningkatkan biaya agensi yang Jensen, M. C and Meckling (1976)
terjadi, sehingga perusahaan yang memiliki dalam penelitian yang dilakukan oleh
ukuran besar cenderung akan memilih jasa Jannah (2018) menyatakan bahwa
auditor yang profesional, indenden serta hubungan agensi didefinisikan sebagai
bereputasi baik guna menghasilkan kualitas kontrak antara principal (pemegang saham
yang baik. Dan dalam penelitian yang atau pemilik perusahaan) dan agensi
dilakukan oleh Luthfisahar (2020) ukuran (manajemen), karena kepentingan antara
perusahaan memiliki pengaruh terhadap principal dengan agensi tidak selalu
kualitas audit. Sedangkan, menurut sejalan, maka sering terjadi kontras
Hasanah & Putri (2018) secara parsial kepentingan antara prinsipal dengan agen
ukuran perusahaan tidak memiliki sebagai pihak yang diberikan wewenang
pengaruh terhadap kualitas audit. untuk mengelola perusahaan yang
menyebabkan diperlukannya pihak ketiga
Faktor yang mempengaruhi kualitas yang independen untuk memeriksa dan
audit yang terakhir dapat dilihat dari memberikan assurance pada laporan
spesialisasi auditor. Dalam penelitian yang keuangan yang dibuat auditor.
dilakukan oleh Jannah (2018) menjelaskan Kualitas Audit
bahwa pada variabel spesialisasi auditor ini Menurut Rosnidah (2010) dalam
menggambarkan suatu keahlian auditor penelitian yang dilakukan oleh Andriani &
serta pengalamannya pada bidang industri Nursiam (2018) mendefinisikan kualitas
tertentu. Dan dalam penelitian yang telah audit sebagai pelaksanaan audit yang
dilakukan terdahulu oleh Jannah (2018) dilakukan harus sesuai dengan standart
menyatakan bahwa spesialisasi auditor yang berlaku sehingga mampu
memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. mengungkapkan dan melaporkan ketika
Sedangkan, dalam penelitian yang terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh
dilakukan oleh Nizar (2017) menyatakan klien. Menurut Rinanda & Nurbaiti (2018),
bahwa spesialisasi auditor ini tidak proses audit harus perpedoman pada
memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. standar yang tentunya memiliki kriteria
Alasan utama penelitian ini penting atau ukuran mutu pelaksanaan serta harus
untuk dilakukan yaitu karena masih dikaitkan dengan tujuan yang hendak
3
dicapai. Pedoman yang ditetapkan menjadi dikatakan besar atau kecil dapat
ukuran mutu ini bernama Standar ditunjukkan dengan adanya suatu nilai atas
Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang ukuran dari perusahaan tersebut. Besarnya
wajib dipatuhi oleh semua akuntan publik ukuran perusahaan yang dapat dinyatakan
ketika melakukan profesinya dalam dengan total asset, penjualan serta
pemberian jasa kepada klien. Standar kapitalisasi pasar merupakan pengertian
Profesional Akuntan Publik (SPAP) ini dari ukuran perusahaan. Semakin besar
merupakan isi dari Peraturan Menteri total asset suatu perusahaan, modal yang
Keuangan Republik Indonesia Nomer dimiliki perusahaan akan semakin besar.
17/PMK/01/2016 pada pasal 1. Spesialisasi Auditor
Audit Tenure Menurut Jannah (2018) pengalaman
Menurut Luthfisahar (2020), audit yang pernah dilakukan oleh auditor dalam
tenure merupakan masa perikatan atau melakukan audit perusahaan yang sama
jangka waktu antara auditor dengan akan menjadikan auditor ini memiliki
klien/entitas terkait dengan jasa audit yang spesialisasi. Menurut Mgbame & Eragbhe,
telah disepakati. Kualitas audit dapat dilihat Emmanuel Osazuwa (2012) dalam
dari lamanya terjadi audit tenure antara penelitian yang dilakukan oleh Rinanda &
auditor denga klien. Memiliki masa Nurbaiti (2018) menjelaskan bahwa ketika
perikatan atau jangka waktu yang panjang auditor spesialis memiliki pemahaman serta
dianggap oleh auditor sebagai suatu wawasan yang lebih baik dibandingkan jika
pendapatan, namun hal ini menimbulkan auditor yang tidak memiliki spesialis akan
hubungan emosional antar auditor dengan lebih memungkinkan auditor untuk
klien sehingga dapat menurunkan mendeteksi kesalahan serta penyimpangan
independen auditor. yang terjadi pada laporan keuangan secara
Audit Fee cepat dan efektif.
Menurut Kurniasih & Rohman Pengaruh Audit Tenure terhadap
(2014) dalam penelitian yang dilakukan Kualitas Audit
oleh Jannah (2018) menjelaskan bahwa Teori agensi ini dapat
pengertian dari audit fee merupakan upah menghubungkan antara audit tenure
yang dibebankan dari auditor untuk terhadap kualitas audit, karena hubungan
melakukan proses audit kepada perusahaan. antara pemilik perusahaan dengan agensi
Besarnya upah yang diterima oleh seorang ini tentunya ketika keduanya sudah dalam
auditor ini membuatnya berada dalam masa perikatan lama akan mempercepat
posisi dilema. Pada satu sisi auditor harus proses audit sehingga waktu yang
menegaskan sikap independen dalam dibutuhkan efektif dan auditor lebih
memberikan opini tentang kewajaran suatu mengerti kondisi perusahaan klien. Tetapi
laporan keuangan yang nantinya akan jika masa perikatan antara keduanya ini
berkaitan dengan banyak lain. Sedangkan, pendek akan menyebabkan kedua pihak ini
disisi lain auditor harus memenuhi tuntutan tidak sejalan sehingga terjadinya kontras
yang diberikan dari klien yang telah antara prinsipal dengan agen.
membayarkan upah atas jasa auditnya agar Dalam penelitian yang dilakukan
klien tersebut puas dan akan konsisten oleh Jannah (2018) menunjukkan bahwa
menggunakan jasa dari akuntan publik audit tenure berpengaruh terhadap kualitas
yang sama di waktu yang akan datang. audit, karena semakin lama jangka waktu
Audit fee ini akan diterima oleh auditor perikatan antara auditor dengan suatu
setelah jasa auditnya sudah dilakukan. perusahaan akan meningkatkan suatu
Ukuran Perusahaan pengetahuan bisnis auditor terhadap
Menurut Nadia Meida Rizkiani & kondisi perusahaan sehingga dapat
Nurbaiti (2019), perusahaan dapat merancang program audit yang efektif serta

4
menciptakan laporan keuangan yang Teori agensi dapat menghubungkan
berkualitas. Dalam penelitian yang antara ukuran perusahaan terhadap kualitas
dilakukan oleh Hasanah & Putri (2018) audit. Semakin besar perusahaan, maka
menunjukkan bahwa audit tenure semakin meningkat agency cost yang
berpengaruh terhadap kualitas audit. terjadi. Sehingga perusahaan berukuran
Sehingga, dari beberapa penelitian besar akan cenderung memilih jasa auditor
terdahulu yang menyatakan bahwa audit besar yang professional, independen, dan
tenure ini memiliki pengaruh terhadap bereputasi baik untuk menghasilkan
kualitas audit, maka peneliti sekarang kualitas audit yang lebih baik.
menggunakan hipotesis pertama yaitu audit
tenure berpengaruh terhadap kualitas audit. Menurut penelitian yang dilakukan
H1 : Audit tenure berpengaruh terhadap oleh Luthfisahar (2020) menyatakan bahwa
kualitas audit ukuran perusahaan dapat mempengaruhi
kualitas audit. Menurut penelitian yang
Pengaruh Audit Fee terhadap Kualitas
dilakukan oleh Ilechukwu (2017)
Audit
Teori keagenan dapat menjelaskan bahwa ukuran perusahaan
menghubungkan antara audit fee terhadap berpengaruh positif signifikan terhadap
kualitas audit, karena sebelum melakukan kualitas audit. Sehingga, dari beberapa
jasa audit laporan keuangan kepada klien hasil penelitian terdahulu yang menyatakan
tentunya antara principal (perusahaan bahwa ukuran perusahaan ini berpengaruh
klien) dengan agent (akuntan publik) harus terhadap kualitas audit, maka peneliti
memiliki kontrak terlebih dahulu. Dengan menggunakan hipotesis ketiga yaitu ukuran
adanya kontrak ini tentunya sudah perusahaan berpengaruh terhadap kualitas
ditentukan berapa fee yang akan didapatkan audit.
oleh auditor setelah melakukan jasa H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh
auditnya. Kontrak tersebut tentunya telah terhadap kualitas audit
disepakati oleh kedua pihak sehingga kedua Pengaruh Spesialisasi Auditor terhadap
tidak merugikan satu sama lain. Besarnya Kualitas Audit
fee yang diberikan akan mempengaruhi
hasil dari kualitas audit yang dihasilkan Teori agensi dapat menghubungkan
oleh auditor. antara spesialisasi auditor terhadap kualitas
Menurut penelitian yang dilakukan audit, karena ketika prinsipal ingin
oleh Ganesan et al. (2019) audit fee mendapatkan hasil yang lebih efektif dari
berpengaruh terhadap kualitas audit. agensi (akuntan publik) tentunya akan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh menggunakan auditor yang memiliki
Jannah (2018) audit fee juga memiliki spesialisasi. Dengan kata lain akan memilih
pengaruh terhadap kualitas audit, karena auditor yang memiliki pengetahuan dan
biaya audit ini dibutuhkan untuk wawasan dari perusahaan klien atau yang
melaksanakan proses audit yang dapat lebih sering mengaudit di perusahaan klien
meningkatkan kualitas audit. Sehingga, dari Menurut Jannah (2018) dalam
beberapa penelitian terdahulu yang penelitiannya menyatakan bahwa
menyatakan bahwa audit fee berpengaruh spesialisasi auditor memiliki pengaruh
terhadap kualitas audit, maka peneliti terhadap kualitas audit, karena ketika
menggunakan hipotesis kedua yaitu audit menggunakan spesialisasi auditor akan
fee berpengaruh terhadap kualitas audit. lebih mudah mendeteksi kesalahan jika
H2 : Audit fee berpengaruh terhadap kualitas dibandingkan dengan menggunakan non-
audit spesialis auditor. Hal ini juga didukung
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap oleh penelitian yang dilakukan oleh Nadia
Kualitas Audit Meida Rizkiani & Nurbaiti (2019) yang
menyatakan bahwa spesialisasi auditor ini
5
berpengaruh positif terhadap kualitas audit. menggunakan hipotesis keempat yaitu
Sehingga, dari beberapa penelitian spesialisasi auditor berpengaruh terhadap
terdahulu yang menyatakan bahwa kualitas audit.
spesialisasi auditor ini memiliki pengaruh H4 : Spesialisasi auditor berpengaruh
terhadap kualitas audit, maka peneliti terhadap kualitas audit

Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran disusun sebagai berikut :

Audit tenure (X1)

Audit Fee (X2)


Kualitas Audit (Y)
Ukuran Perusahaan (X3)

Spesialisasi Auditor (X4)

Gambar 1 Kerangka Pemikiran


METODE PENELITIAN
Klasifikasi Sampel
Populasi pada penelitian ini yaitu infrastruktur, utilitas dan transportasi yang
perusahaan jasa sektor infrastruktur, utilitas terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan transportasi yang terdaftar di Bursa pada periode 2015-2019. Data tersebut
Efek Indonesia (BEI) pada periode 2015- dapat diakses di website resmi Bursa Efek
2019. Dengan menentukan sampelnya Indonesia (BEI) yaitu idx.co.id serta
menjadi 230 perusahaan jasa sektor website masing-masing perusahaan.
infrastruktur, utilitas dan transportasi yang Variabel Penelitian
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik Variabel yang digunakan dalam
pengambilan sampel dalam penelitian ini penelitian ini adalah variabel dependen (Y)
adalah purposive sampling dengan kriteria yang terdiri atas kualitas audit, serta
sebagai berikut : variabel independen (X) yang terdiri atas
1. Perusahaan jasa sektor infrastruktur, audit tenure (X1), audit fee (X2), ukuran
utilitas dan transportasi yang terdaftar perusahaan (X3) dan spesialisasi auditor
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada (X4).
periode 2015-2019. Definisi Operasional dan Pengukuran
2. Perusahaan melaporkan komponen Variabel
serta informasi lengkap yang Kualitas Audit (Y)
dibutuhkan terkait Untuk pengukuran Menurut Rosnidah (2010) dalam
dari variabel dependennya hanya penelitian yang dilakukan oleh Andriani &
membandingkan penggunaan KAP Big Nursiam (2018) menjelaskan bahwa
Four dan KAP Non Big Four saja. kualitas audit didefinisikan sebagai suatu
Data dan Metode Pengumpulan Data pelaksanaan audit yang dilakukan harus
Penelitian ini menggunakan data sesuai dengan standart yang berlaku
sekunder yang didapatkan dari laporan sehingga mampu mengungkapkan dan
keuangan tahunan perusahaan jasa sektor melaporkan ketika terjadi pelanggaran yang

6
dilakukan klien perusahaan. Kualitas audit perusahaan. Ukuran perusahaan ini dapat
ini dapat diukur dengan menggunakan ditunjukkan menggunakan total aset,
variabel dummy dengan kriteria: jumlah karyawan, total penjualan bersih
serta kapitalisasi pasar, menurut Darya, K.,
KAP Big-Four : 1 & Puspitasari (2016) dalam penelitian yang
KAP non Big-Four : 0 dilakukan oleh Nadia Meida Rizkiani &
Nurbaiti (2019).Dalam penelitian ini,
ukuran perusahaan diukur dengan
menggunakan logaritma natural atas total
Audit Tenure (X1)
asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan,
Audit tenure merupakan masa yaitu :
perikatan atau jangka waktu antara auditor Ukuran Perusahaan (SIZE) = Ln (Total
dengan klien terkait dengan jasa audit yang Asset)
telah disepakati. Kualitas audit dapat dilihat Spesialisasi Auditor (X4)
dari lamanya terjadi audit tenure antara Spesialisasi auditor dalam industri
auditor denga klien. Lamanya audit tenure tertentu membuat auditor akan memiliki
ini akan meningkatkan efisiensi audit serta pengetahuan, wawasan serta kemampuan
membuat auditor memiliki pengetahuan yang lebih baik jika dibandingkan dengan
dan pengalaman lebih mengenai auditor yang tidak memiliki spesialisasi.
perusahaan kliennya. Menurut Nizar (2017) menjelaskan bahwa
Menurut penelitian yang dilakukan spesialisasi auditor ini diukur dengan
oleh Hasanah & Putri (2018) mengatakan menggunakan variabel dummy dengan
bahwa audit tenure ini dapat diukur dengan kriteria akan diberikan angka 1 untuk
menghitung jumlah tahun sebuah KAP auditor yang memiliki spesialisasi,
yang mengaudit laporan keuangan sebuah sedangkan akan diberikan angka 0 untuk
perusahaan secara berurutan. Pada tahun auditor yang tidak memiliki spesialisasi.
pertama perikatan dimulai dengan Apabila KAP telah melakukan audit
memberikan angka 1 serta untuk tahun sebesar 15 persen atau lebih dari seluruh
tahun berikutnya ditambah lagi dengan perusahaan di industri tersebut maka
angka 1 dan ketika terjadi pergantian dikatakan sebagai spesialis industri.
auditor, maka perhitungan audit tenure ini Prosentase auditor industry specialization
dimulai dari awal lagi. (AIS) ini dapat dihitung dengan rumus:
Jumlah klien KAP di Industri Y
= × 100%
Audit Fee (X2) Jumlah semua perusahaan di Industri Y

Audit Fee adalah pendapatan Teknik Analisis Data


didapatkan auditor sebagai imbalan atas Metode analisis yang digunakan
jasa audit setelah melakukan pekerjaannya. dalam penelitoan ini adalah analisis regresi
Dalam penelitian ini audit fee diproksikan logistik dengan menggunakan bantuan
dengan professional fees yang berada program SPSS 24 yang meliputi analisis
dalam laporan keuangan perusahan. deskriptif statistik, model regresi logistik,
Kemudian audit fee ini dihitung dengan uji hipotesis (overall model fit dengan
menggunakan logaritma natural. membandingkan nilai -2Log Likelihood dan
Rumusnya yaitu : Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit
Audit Fee = Ln (professional fees) Test; serta Nagelkerke R Square),
klasifikasi tabel dan uji wald/parsial. Model
Ukuran Perusahaan (X3) regresi logistik yang digunakan pada
Besar kecilnya suatu perusahaan penelitian ini yaitu :
dapat diukur dengan nilai dari ukuran 𝐾𝐴 = 𝛽0 + 𝛽𝐴𝑇 + 𝛽𝐴𝐹 + 𝛽𝑈𝑃 + 𝛽𝑆𝐴 + 𝜀
Keterangan:
7
KA : Kualitas Audit (Dummy) 𝛽𝑈𝑃 : Ukuran Perusahaan (Ln (Total
𝛽0 : Konstanta Asset))
𝛽𝐴𝑇 : Audit Tenure (Interval) 𝛽𝑆𝐴 : Spesialisasi Auditor (Dummy)
𝛽𝐴𝐹 : Audit Fee (Ln (Professional Fee)) 𝜀 : Residual Error

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif statistik ini perlu dijadikan sampel penelitian. Berikut ini
dilakukan dengan tujuan agar dapat melihat merupakan penjelasan hasil analisis
gambaran seluruh sampel yang telah deskriptif dari variabel independen dan
dikumpulkan serta melihat apakah data dependen dalam penelitian ini:
tersebut sudah memenuhi syarat untuk

Tabel 1 Analisis Frekuensi Kualitas Audit (Y)


Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
KAP Non Big Four 142 61.7 61.7 61.7
Valid KAP Big Four 88 38.3 38.3 100.0
Total 230 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olah SPSS
Berdasarkan tabel diatas, dapat memberikan kesimpulan bahwa selama
diketahui bahwa selama periode penelitian tahun penelititan, perusahaan jasa sektor
tahun 2015-2019 sebagian besar infrastruktur, utilitas dan transportasi yang
perusahaan menggunakan KAP Non Big- terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
Four dengan jumlah 142 sampel menjadi sampel dalam penelitian ini
perusahaan dengan tingkat prosentase cenderung menggunakan KAP Non Big-
61,7%, sedangkan perusahaan yang Four dibandingkan pada perusahaan yang
menggunakan KAP Big-Four sebanyak 88 menggunakan KAP Big Four.
sampel perusahaan dengan tingkat
prosentase 38,3%. Informasi tersebut dapat

Tabel 2 Analisis Statistik Audit Tenure (X1)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Audit Tenure 230 1 4 1.51 .728

Valid N (listwise) 230


Sumber : Hasil Olah SPSS
Berdasarkan tabel diatas, audit audit tenure ini rendah dan cenderung tidak
tenure memiliki data min 1 serta data max bervariasi atau mengelompok. Informasi
4. Pada hasil pengujian statistik deskriptif mengenai hasil rata rata dari data audit
audit tenure memiliki nilai mean sebesar tenure tersebut dapat memberikan
1,51 dengan standar deviasi yaitu sebesar kesimpulan bahwa yang mengaudit
0,728. Nilai standar deviasi ini lebih kecil perusahaan jasa sektor infrastruktur, utilitas
dibandingkan dengan nilai mean, yang dan transportasi ini menggunakan auditor
mengartikan bahwa data pada variabel yang berbeda beda karena jika dilihat dari
8
hasil rata rata berdasarkan hasil uji tidaknya auditor yang melakukan jasa
deskriptif statistik menunjukkan angka auditnya pada perusahaan sampel tidak
yang kurang dari 2. Sehingga informasi ini mempengaruhi hasil dari kualitas audit
dapat memberikan arti berganti atau tersebut.

Tabel 3 Analisis Statistik Audit Fee (X2)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Rp Rp Rp Rp
Audit Fee 230
3.676.554 823.000.000.000 40.783.255.307 107.940.670.946
Valid N
230
(listwise)
Sumber : Hasil Olah SPSS
Berdasarkan tabel diatas, audit fee Perusahaan yang memiliki audit fee
dapat dilihat dari nominal professional fee terbesar yaitu perusahaan Telekomunikasi
tiap perusahaan. Dalam perusahaan sampel, Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) pada
yang memiliki audit fee terkecil yaitu tahun 2018 dengan nilai nominal
perusahaan Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. professional fee nya sebesar Rp
(MBSS) pada tahun 2017 dengan nilai 823.000.000.000.
nominal professional fee nya Rp 3.676.554.

Tabel 4 Analisis Statistik Ukuran Perusahaan (X3)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Ukuran
Rp Rp Rp Rp
Perusahaa 230
9.449.082.799 221.208.000.000.000 15.187.034.454.333 34.302.894.851.504
n
Valid N
230
(listwise)
Sumber : Hasil Olah SPSS
Berdasarkan tabel diatas, dalam 221.208.000.000.000 maka dapat dikatakan
perusahaan sampel, yang memiliki ukuran jika perusahaan memiliki ukuran
perusahaan terkecil yaitu perusahaan perusahaan yang tinggi maka perusahaan
Steady Safe Tbk. (SAFE) pada tahun 2016 tersebut dapat melakukan penjualan bersih
dengan nilai nominal total asetnya Rp yang tinggi pula, jika perusahaan tersebut
9.449.082.799. Maka dapat dikatakan jika mampu menghasilkan penjualan yang
perusahaan memiliki ukuran perusahaan tinggi maka perusahaan tersebut akan
yang rendah maka perusahaan tersebut mendapatkan laba yang tinggi pula.
akan mengahsilkan penjualan bersih yang
rendah, dan perusahaan tersebut akan
mampu menghasilkan laba yang rendah
pula. Perusahaan yang memiliki ukuran
perusahaan terbesar yaitu perusahaan
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
(TLKM) pada tahun 2019 dengan nilai
nominal total asetnya Rp

9
Tabel 5 Analisis Frekuensi Spesialisasi Auditor (X4)
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Auditor tidak memiliki
177 77.0 77.0 77.0
spesialisasi
Valid Auditor memiliki
53 23.0 23.0 100.0
spesialisasi
Total 230 100.0 100.0
Sumber : Hasil Olah SPSS
Berdasarkan tabel diatas, dapat tingkat prosentase 23%. Informasi tersebut
diketahui bahwa selama periode penelitian dapat memberikan kesimpulan bahwa
tahun 2015-2019 sebagian besar selama tahun penelititan, perusahaan jasa
perusahaan menggunakan auditor eksternal sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi
yang tidak memiliki spesialisasi auditor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
dengan jumlah 177 sampel perusahaan menjadi sampel dalam penelitian ini lebih
dengan tingkat prosentase 77%, sedangkan banyak menggunakan auditor yang tidak
perusahaan yang menggunakan auditor memiliki spesialisasi dibandingkan
eksternal yang memiliki spesialisasi auditor perusahaan yang menggunakan auditor
sebanyak 53 sampel perusahaan dengan yang memiliki spesialisasi.

Model Regresi Logistik


Tabel 6 Hasil Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Audit Tenure .068 .302 .051 1 .822 1.070
Audit Fee .210 .181 1.334 1 .248 1.233
Ukuran
.587 .205 8.231 1 .004 1.799
Perusahaan
a
Step 1 Spesialisasi 22.82 5066. 81941181
.000 1 .996
Auditor 7 627 66.000
-
30.65
Constant 23.35 4.218 1 .000 .000
7
5
Sumber : Hasil Olah SPSS
Berdasarkan tabel diatas maka dapat independen pada regresi yaitu audit
diketahui model regresi logistik yang tenure, audit fee, ukuran perusahaan
menjelaskan pengaruh audit tenure, audit dan spesialisasi auditor bernilai nol,
fee, ukuran perusahaan dan spesialisasi maka kualitas audit sebesar -23,355
auditor terhadap kualitas audit yaitu : satuan. Hal ini dapat menunjukkan
bahwa ketika tidak terdapat audit
KA = -23.355 + 0,068 AT + 0,210 AF + tenure, audit fee, ukuran perusahaan
0,587 UP + 22,827 SA + 𝜀 dan spesialisasi auditor maka
Model regresi logistik diatas dapat perusahaan yang menjadi sampel
diintepretasikan sebagai berikut : penelitian ini tetap memperoleh kualitas
audit sebesar -23,355
1. Nilai konstanta sebesar -23,355 dapat
menunjukkan bahwa ketika variabel
10
2. Koefisien regresi audit tenure (X1) 4. Koefisien regresi ukuran perusahaan
sebesar 0,068 bertanda positif yang (X3) sebesar 0,587 bertanda positif yang
menunjukkan bahwa setiap terjadinya menunjukkan bahwa setiap terjadinya
peningkatan sebesar satu satuan pada peningkatan sebesar satu satuan pada
audit tenure dengan asumsi variabel ukuran perusahaan dengan asumsi
lain bernilai nol, maka kualitas audit variabel lain bernilai nol, maka kualitas
akan mengalami peningkatan sebesar audit akan mengalami peningkatan
0,068 satuan. Hal ini menunjukkan sebesar 0,587 satuan. Hai ini
bahwa ketika audit tenure meningkat menunjukkan bahwa ketika ukuran
maka kualitas audit akan meningkat perusahaan meningkat maka kualitas
juga. audit akan meningkat juga.
3. Koefisien regresi audit fee (X2) sebesar 5. Koefisien regresi spesialisasi auditor
0,210 bertanda positif yang (X4) sebesar 22,827 bertanda positif
menunjukkan bahwa setiap terjadinya menunjukkan bahwa setiap terjadinya
peningkatan sebesar satu satuan pada peningkatan sebesar satu satuan pada
audit fee dengan asumsi variabel lain spesialisasi auditor dengan asumsi
bernilai nol, maka kualitas audit akan variabel lain bernilai nol, maka kualitas
mengalami peningkatan sebesar 0,210 audit akan mengalami peningkatan
satuan. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 22,827 satuan. Hal ini
ketika audit fee meningkat maka menunjukkan bahwa ketika spesialisasi
kualitas audit akan meningkat auditor meningkat maka kualitas audit
akan meningkat juga.

Uji Hipotesis
Menilai Model Fit (Overall Model Fit)
Tabel 7 Hasil Uji -2Log Likelihood

-2Log Likelihood Nilai

Block 0 163.231

Block 1 132.289
Sumber : Hasil Olah SPSS
Berdasarkan hasil tabel diatas nilai -2Log Likelihood menjadi 132,289.
menunjukkan bahwa nilai -2Log Likelihood Sehingga dapat disimpulkan dari hasil
pada model awal (block number = 0) atau tersebut bahwa H0 diterima sedangkan HA
sebelum variabel independen dimasukkan ditolak, yang berarti model regresi logistik
kedalam model sebesar 163,231 kemudian ini lebih baik atau dengan kata lain telah fit
setelah semua data dimasukkan (keempat (sesuai) dengan data
variabel independen) kedalam model maka

Tabel 8 Hasil Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test

Step Chi-square Df Sig.

1 20.132 8 .010
Sumber : Hasil Olah SPSS

11
Tabel diatas menunjukkan bahwa bahwa terdapat perbedaan antara model
nilai pengujian Hosmer and Lemeshow’s dengan data. Hal ini menunjukkan bahwa
Goodness of Fit Test sebesar 20,132 dengan model regresi logistik yang dihasilkan tidak
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,010. fit/tidak mampu memprediksi nilai
Karena nilai signifikansi lebih kecil dari observasinya. Sehingga, model tidak dapat
0,05 (0,010 < 0,05) sehingga H0 ditolak dan diterima/tidak layak digunakan.
HA diterima maka dapat disimpulkan

Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)


Tabel 9 Hasil Uji Cox and Snell R Square dan Nagelkerke R Square
Cox & Snell R Nagelkerke R
Step -2 Log likelihood
Square Square
1 132.289a .530 .721
Sumber : Hasil Olah SPSS
Berdasarkan hasil dari tabel diatas model prediksi kondisi perusahaan sebesar
menunjukkan bahwa nilai Cox & Snell R 72,1% yang berarti terdapat faktor lain
Square yang diperoleh sebesar 0,530 sebesar (100 % - 72,1 % = 27,9 %) yang
dengan nilai Nagelkerke R Square sebesar tidak termasuk dalam model 27,9%
0,721. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dijelaskan oleh variabel lain dalam model
audit tenure, audit fee, ukuran perusahaan, tersebut
spesialisasi auditor dalam pembentukan
Klasifikasi Tabel
Tabel 10 Hasil Klasifikasi Tabel
Predicted
Kualitas Audit
Observed Percentage
KAP
KAP Big Correct
Non-Big
Four
Four
KAP Non-Big
Kualitas 141 1 99.3
Four
Step 1 Audit
KAP Big Four 17 71 80.7
Overall Percentage 92.2
Sumber : Data Olah SPSS
Berdasarkan hasil klasifikasi tabel digunakan ada 71 perusahaan yang
diatas menunjukkan bahwa kekuatan menggunakan KAP Big Four. Sedangkan,
prediksi dari model regresi secara kekuatan model regresi untuk memprediksi
keseluruhan adalah sebesar 92,2%. perusahaan yang menggunakan KAP Non-
Kekuatan model regresi untuk memprediksi Big Four adalah sebesar 99,3% yang berarti
perusahaan yang menggunakan KAP Big bahwa dengan model regresi yang
Four adalah sebesar 80,7% yang berarti digunakan ada 141 perusahaan yang
bahwa dengan model regresi yang menggunakan KAP Non-Big Four.

12
Uji Wald/Parsial
Tabel 11 Hasil Analisis Uji Wald Test
B Wald Sig. Keterangan
Tidak
Audit Tenure .068 .051 .822
Signifikan
Tidak
Audit Fee .210 1.334 .248
Signifikan
Step 1a Ukuran
.587 8.231 .004 Signifikan
Perusahaan
Spesialisasi Tidak
22.827 .000 .996
Auditor Signifikan
Constant -23.355 30.657 .000 -
Sumber : Data Olah SPSS

Berdasarkan tabel wald test diatas, dapat d. H4 : Spesialisasi auditor berpengaruh


disimpulkan bahwa : terhadap kualitas audit (Ditolak)
a. H1 : Audit tenure berpengaruh terhadap Variabel spesialisasi auditor
kualitas audit (Ditolak) (X4) memiliki nilai signifikansi 0,996
Variabel audit tenure (X1) yang berarti nilai signifikansi dari
memiliki nilai signifikansi 0,822 yang spesialisasi auditor ini lebih besar dari α
berarti nilai signifikansi dari audit = 0,05 (5%) maka H4 ditolak. Sehingga
tenure ini lebih besar dari α = 0,05 (5%) dapat disimpulkan bahwa spesialisasi
maka H1 ditolak. Sehingga dapat auditor tidak berpengaruh terhadap
disimpulkan bahwa audit tenure tidak kualitas audit.
berpengaruh terhadap kualitas audit.
b. H2 : Audit fee berpengaruh terhadap Pengaruh Audit Tenure terhadap
kualitas audit (Ditolak) Kualitas Audit
Variabel audit fee (X2) memiliki Audit tenure memiliki hasil tidak
nilai signifikansi 0,248 yang berarti berpengaruh signifikan terhadap kualitas
nilai signifikansi dari audit fee ini lebih audit ini tidak dapat dihubungkan dengan
besar dari α = 0,05 (5%) maka H2 teori agensi yang dijadikan landasan teori
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan pada penelitian ini. Alasan mengapa tidak
bahwa audit fee tidak berpengaruh dapat dihubungkan dengan teori agensi
terhadap kualitas audit. karena setelah dilakukan penelitian, dan
c. H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh hasilnya audit tenure tidak berperngaruh
terhadap kualitas audit (Diterima) terhadap kualitas audit dapat diartikan
Variabel ukuran perusahaan bahwa lama atau tidaknya suatu perikatan
(X3) memiliki nilai signifikansi 0,004 audit yang terjadi antara perusahaan dengan
yang berarti nilai signifikansi dari auditor tidak mempengaruhi kualitas audit
ukuran perusahaan ini lebih kecil dari α yang dihasilkan oleh seorang auditor.
= 0,05 (5%) maka H3 diterima. Kesimpulan dari hipotesis pertama
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ini yaitu audit tenure tidak berpengaruh
ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. Penolakan hipotesis
terhadap kualitas audit. ini dikarenakan masa perikatan audit yang
terjadi secara singkat atau lama bukan
13
sebuah acuan akan menjadikan hasil audit Ukuran perusahaan memiliki
tersebut berkualitas. Seharusnya dengan pengaruh terhadap kualitas audit. Dengan
lamanya masa perikatan antara auditor demikian penelitian ini menerima hipotesis
dengan perusahaan klien akan lebih ketiga (H3) yang menyatakan bahwa ukuran
mengerti kondisi perusahaan klien sehingga perusahaan berpengaruh terhadap kualitas
ketika klien ingin memanipulasi laporan audit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
akan diketahui. Tetapi, karena dengan masa besar perusahaan, maka agency cost yang
perikatan yang lama antara klien dengan terjadi akan semakin meningkat. Karena
auditor akan menyebabkan tingkat perusahaan yang memiliki ukuran besar
kepercayaan klien terhadap auditor tersebut akan lebih cenderung memilih jasa auditor
sehingga auditor tidak ingin besar yang professional, independen serta
mengembangkan stategi dalam melakukan memiliki reputasi yang baik untuk
prosedur audit tersebut dan akan menghasilkan kualitas audit yang lebih baik
menurunkan hasil kualitas audit tersebut. lagi.
Pengaruh Audit Fee terhadap Kualitas Kesimpulan dari hipotesis ketiga ini
Audit yaitu ukuran perusahaan berpengaruh
Audit fee memiliki hasil tidak terhadap kualitas audit. Hipotesis ini
berpengaruh signifikan terhadap kualitas diterima karena semakin besar suatu
audit ini tidak dapat dihubungkan dengan perusahaan klien maka akan semakin
teori agensi, karena sebelum melakukan meningkat pula agency cost. Karena
jasa audit laporan keuangan kepada klien perusahaan yang memiliki ukuran besar
tentunya antara principal (klien) dengan akan lebih cenderung memilih jasa auditor
agent (akuntan publik) harus memiliki besar yang professional, independen serta
kontrak terlebih dahulu namun besarnya fee memiliki reputasi yang baik untuk
yang diberikan perusahaan kepada auditor menghasilkan audit yang berkualitas.
ini tidak mempengaruhi kualitas audit yang Pengaruh Spesialisasi Auditor terhadap
dihasilkan oleh auditor. Pemberian fee Kualitas Audit
setelah auditor melakukan jasanya ini tidak Spesialisasi auditor ini tidak
bisa memprediksi bagus atau tidaknya memiliki pengaruh terhadap kualitas audit.
kualitas audit, karena kualitas audit bisa Dengan demikian penelitian ini menolak
saja bukan dilihat dari fee yang diterima hipotesis keempat (H4) yang menyatakan
tetapi dilihat dari apakah auditor tersebut bahwa spesialisasi auditor ini berpengaruh
mempunyai sikap independen atau tidak. terhadap kualitas audit. Spesialisasi auditor
Jadi kualitas audit tidak berpengaruh pada memiliki hasil tidak berpengaruh signifikan
seberapa besar fee yang diberikan. terhadap kualitas audit ini tidak dapat
Kesimpulan dari hipotesis kedua ini dihubungkan dengan teori agensi, karena
yaitu audit fee tidak berpengaruh terhadap setelah dilakukan penelitian menunjukkan
kualitas audit. Penolakan hipotesis ini bahwa baik auditor spesialisasi maupun
dikarenakan ketika perusahaan klien telah tidak spesialisasi mempunyai pengalaman
memiliki kontrak dengan akuntan publik yang sama dalam mengungkapkan kondisi
sebelum melakukan jasa audit tentunya perusahaan untuk memberikan hasil audit
dalam kontrak itu telah ditetapkan besarnya yang berkualitas. Bisa juga ketika
fee yang yang diberikan kepada auditor. perusahaan klien tidak menggunakan
Tetapi besarnya fee yang diberikan auditor yang memiliki spesialisasi dan lebih
perusahaan klien kepada auditor tidak memilih auditor yang berasal KAP Big
mempengaruhi kualitas audit yang telah Four maka akan menghasilkan kualitas
dihasilkan oleh auditor. audit yang sama bagusnya, sehingga
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap penggunaan auditor yang memiliki
Kualitas Audit

14
spesialisasi tidak terlalu berdampak pada berpengaruh signifikan terhadap
hasil akhirnya. kualitas audit. Hal ini disebabkan
Kesimpulan dari hipotesis keempat karena semakin besar perusahaan, maka
ini yaitu spesialisasi auditor tidak agency cost yang terjadi akan semakin
berpengaruh terhadap kualitas audit. meningkat. Sehingga perusahaan yang
Penolakan hipotesis ini dikarenakan baik memiliki ukuran besar akan lebih
auditor yang memiliki spesialisasi maupun cenderung memilih jasa auditor besar
tidak berspesialisasi mempunyai yang professional, independen serta
pengalaman yang sama dalam memiliki reputasi yang baik untuk
mengungkapkan kondisi perusahaan untuk menghasilkan kualitas audit yang lebih
memberikan hasil audit yang berkualitas. baik lagi.
4. Pada variabel independen yang
KESIMPULAN, KETERBATASAN keempat (spesialisasi auditor) memiliki
PENELITIAN DAN SARAN hasil tidak berpengaruh signifikan
Kesimpulan terhadap kualitas audit. Hal ini
Berdasarkan pembahasan yang telah menunjukkan bahwa baik auditor
dilakukan pada bab sebelumnya, maka spesialisasi maupun tidak spesialisasi
dapat disimpulkan bahwa : mempunyai pengalaman yang sama
1. Pada variabel independen yang pertama dalam mengungkapkan kondisi
(audit tenure) memiliki hasil tidak perusahaan untuk memberikan hasil
berpengaruh signifikan terhadap audit yang berkualitas.
kualitas audit. Hal ini dapat diartikan Keterbatasan Penelitian
bahwa lama atau tidaknya suatu Dalam setiap penelitian tentunya
perikatan audit yang terjadi antara memiliki keterbatasan sendiri dari
perusahaan dengan auditor tidak penelitian itu. Keterbatasan dalam
mempengaruhi kualitas audit yang penelitian ini, yaitu :
dihasilkan oleh seorang auditor. 1. Terdapat beberapa perusahaan yang
2. Pada variabel independen yang kedua tidak mencantumkan komponen yang
(audit fee) memiliki hasil tidak dicari sehingga harus membuang
berpengaruh signifikan terhadap perusahaan tersebut dari sampel
kualitas audit. Hal ini disebabkan penelitian ini
kemungkinan ketika kedua pihak sudah 2. Untuk pengukuran dari variabel
sepakat dengan kontrak sebelum dependennya hanya membandingkan
melakukan jasanya kemungkinan dari penggunaan KAP Big Four dan KAP
pihak klien tidak mampu membayar fee Non Big Four saja
yang tinggi semisal dikarenakan
kondisi perusahaan yang tiba tiba tidak Saran
membaik atau bisa juga dengan Adanya keterbatasan yang telah
bagaimana kinerja dari auditor tersebut peneliti sampaikan pada subbab atas, maka
yang mungkin tidak sesuai dengan apa saran dari peneliti untuk penelitian
yang diharapkan sehingga fee yang selanjutnya, yaitu :
didapatkan tidak sesuai yang
menyebabkan audit fee ini tidak 1. Penelitian selanjutnya diharapkan
memiliki pengaruh terhadap kualitas untuk bisa menambah variabel
audit. Karena dengan adanya problem independen dengan pengukuran yang
seperti itu menyebabkan kualitas audit komponennya mudah dicari dan selalu
yang dihasilkan tidak bisa maksimal. ada disetiap laporan keuangan tahunan
3. Pada variabel independen yang ketiga perusahaan agar sampel data
(ukuran perusahaan) memiliki hasil perusahaan tidak terjadi pengurangan
seperti rotasi audit, reputasi auditor,
15
komite audit, dan lainnya agar Perusahaan Klien, dan Kualitas
mendapatkan hasil yang lebih Audit. pp 97-109.
memuaskan lagi mengenai apa saja DeAngelo, L. E. (1981). Auditor size and
yang dapat mempengaruhi kualitas audit quality. Journal of Accounting
audit. and Economics.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk https://doi.org/10.1016/0165-
memperpanjang periode penelitian 4101(81)90002-1
lebih dari lima tahun karena dengan El-Gammal, W. (2012). Determinants of
diperpanjangnya periode penelitian Audit Fees : Evidence from Lebanon.
diharapkan dapat memungkinkan 5(11), 136–145.
mendapatkan hasil yang maksimal https://doi.org/10.5539/ibr.v5n11p13
(terutama pada variabel independen 6
spesialisasi auditor) Ganesan, Y., Narayanan, R., Haron, H., &
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat Pitchay, A. A. (2019). Does Audit
menggunakan pengukuran yang Fees and Non-Audit Fees Matters in
berbeda untuk variabel dependennya Audit Quality? FGIC 2nd Converence
untuk mendapatkan hasil yang lebih on Governance and Intergrity 2019,
valid lagi. KnE Social Science, 1074–1083.
https://doi.org/10.18502/kss.v3i22.51
DAFTAR PUSTAKA 12
Ghozali, I. (2016). Desain Penelitian
Abdelrhman, A. N., Labib, K. Z., & Kuantitatif dan Kualitatif. Yoga
Elbayoumi, A. F. (2014). Measuring Pratama.
Audit Firms’ Intellectual Capital as a Hasanah, A. N., & Putri, M. S. (2018).
Determinant of Audit Quality: A Pengaruh ukuran perusahaan, audit
Suggested Model. Journal of Modern tenure terhadap kualitas audit. E-
Accounting and Auditing, 10(1), 59– Jurnal.Lppmunsera, Vol.5(1), 11–21.
79. https://akuntabilitasuinjkt.wordpress.c
Amahalu, N. N., & Beatrice, O. E. (2017). om/tag/audit-tenure/
Determinants of Audit Quality: Ilechukwu, F. U. (2017). Effect of Audit
Evidence from Deposit Money Banks Fee on Audit Quality of Listed Firms
Listed on Nigeria Stock Exchange. in Nigeria. International Journal of
International Journal of Academic Trend in Research and Development,
Research in Accounting, Finance and 4(5), 319–326.
Management Sciences, 7(2), 117–130. http://www.ijtrd.com/papers/IJTRD1
https://doi.org/10.6007/IJARAFMS/v 2154.pdf
7-i2/2877 Jannah, R. (2018). Pengaruh Tenure Audit,
Andriani, N., & Nursiam. (2018). Pengaruh Fee Audit dan Spesialisasi Auditor
Fee Audit, Audit Tenure, Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi pada
dan Reputasi Auditor Terhadap Perusahaan Jasa yang Terdaftar di
Kualitas Audit (Studi Empiris pada Bursa Efek Indonesia Periode 2012-
Perusahaan Manufaktur yang 2016. Jurnal Akuntansi STIE
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Muhammadiyah Palopo, 4(2), 43–57.
Tahun 2013-2015). Riset Akuntansi https://doi.org/http://dx.doi.org/10.35
Dan Keuangan Indonesia, 3(1), 29– 906/ja001.v4i2.526
39. Jensen, M. C and Meckling, W. H. (1976).
https://doi.org/10.23917/reaksi.v3i1.5 Theory of the Firm : Managerial
559 Behavior, Agency Costs and
Darya, K., & Puspitasari, S. A. (2016). Ownership Structure”. Journal of
Reputasi KAP, Audit Tenure, Ukuran
16
Financia LEconomics, Vol.3(No.4), https://ejournal3.undip.ac.id/index.ph
pp 305-360. p/accounting/article/view/6061/5850
Jogiyanto. (2014). Metodologi Penelitian Pramaswaradana, I. G. N. I., & Astika, I. B.
Bisnis “Salah Kaprah Dan P. (2017). Pengaruh Audit Tenure,
Pengalaman-Pengalaman. (Edisi 6). Audit Fee, Rotasi Auditor dan Umur
BPFE-YOGYAKARTA. Publikasi pada Kualitas Audit. E-
Kurniasih, M., & Rohman, A. (2014). Jurnal Akuntansi Universitas
Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, Udayana, 19(1), 167–168.
dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akun
Audit. DIPONEGORO JOURNAL OF tansi/article/view/25333
ACCOUNTING, 3(3), 1–10. Rinanda, N., & Nurbaiti, A. (2018).
https://ejournal3.undip.ac.id/index.ph Pengaruh Audit Tenure, Fee Audit,
p/accounting/article/view/6199/5985 Ukuran Kantor Akuntan Publik Dan
Luthfisahar, N. (2020). Pengaruh Ukuran Spesialisasi Auditor Terhadap
Perusahaan, Audit Tenure dan Kualitas Audit (Studi Pada Perusahaan
Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Manufaktur Subsektor Aneka Industri
Audit (Studi Pada Perusahaan Jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Tahun Periode 2012-2016). E-
Indonesia Tahun 2014–2017). Jurnal Proceeding of Management,
Ilmiah Mahasiswa FEB UB, 8(2). Vol.5(No.2), 2108–2116.
https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimf Rizkiani, N. M., & Nurbaiti, A. (2019).
eb/article/view/6493 Pengaruh Audit Tenure, Ukuran
Mgbame, C.O., Eragbhe, E, dan Osazuwa, Perusahaan, Spesialisasi Auditor dan
N. (2013). Audit Partner Tenure and Audit Leverage Terhadap Kualitas Audit
Quality: An Empirical Analysis. European (Studi pada Perusahaan Infrastruktur ,
Journal of Business and Management, Utilitas dan Transportasi yang
Vol.4,No.7(ISSN : 2355-9357), pp.154- Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
159. Tahun 2013-2017). Jurnal Aksara
Mgbame, C. O., & Eragbhe, Emmanuel Public, 3(2), 109–119.
Osazuwa, N. P. (2012). Audit Partner http://aksarapublic.com/index.php/ho
Tenure and Audit Quality: An me/article/view/237
Empirical Analysis. European Rosnidah, I. (2010). Refleksi hasil
Journal of Business and Management, penelitian empiris. Jurnal Akuntansi,
4(7). Vol.14(3), 326–329.
https://www.iiste.org/Journals/index. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
php/EJBM/article/view/1823 Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Nizar, A. A. (2017). Pengaruh Rotasi, Alfabeta.
Reputasi dan Spesialisasi Auditor Sutani, D., & Khairani, S. (2018).
Terhadap Kualitas Audit (Studi Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure,
Empiris pada Perusahaan Manufaktur Audit Delay dan Komite Audit
Listed di BEI). Jurnal Nasional UMP, Terhadap Kualitas Audit (Studi
XV(2), 157–172. Empiris pada Perusahaan
https://doi.org/10.30595/komparteme Transportasi, Infrastuktur dan
n.v15i2.1877 Utilities yang Terdaftar di Bursa Efek
Panjaitan, C. M., & Chariri, A. (2014). Indonesia Tahun 2014-2017.
Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP https://core.ac.uk/reader/187738873
dan Spesialisasi Auditor Terhadap www.cnnindonesia.com
Kualitas Audit. Diponegoro Journal www.kompasiana.com
of Accounting, 3(3), 1–12. www.idx.co.id

17

Anda mungkin juga menyukai