Abstract
Audit quality is a level of confidence that can be given or measure of good or bad quality of a systematic
examination process as measured by a company that is a big-four KAP client and a non-big-four client.
Through this research will be conducted audit tenure measurement, audit fee, the size of public
accounting firm and auditor specialization on audit quality in manufacturing companies of various industry
subsectors listed in Indonesia Stock Exchange Year 2012-2016 Period. The data used in this research is obtained
from financial statement data.
Population in this research is manufacturing company sub sector miscellaneous at BEI. Sample selection
technique used is purposive sampling and obtained 25 companies with research period in 2012-2016. Model
analysis of the data in the logistic regression analysis using SPSS version 24.
The results showed that simultaneously audit tenure, audit fee, size of public accountant office and auditor
specialization have a positive effect on audit quality. While partially audit tenure and audit fee have no effect to
audit quality, the size of public accountant office and auditor specialization have a positive effect on audit quality.
For further research it is advisable to replace the object of research other than manufacturing companies
such as banking companies, property companies, mining companies. To measure the effect of length or shortness
of audit tenure on audit quality, it is better to use the research period over 6 years.
Keywords: audit of tenure, audit fee, size of public accounting firm, auditor specialization, audit quality
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.5, No.2 Agustus 2018 | Page 2109
1.Pendahuluan
Auditor harus dapat menjaga independensi selama memeriksa laporan keuangan untuk menjaga
kualitas audit. Kementrian menetapkan regulasi untuk menjaga independensi auditor dan KAP. Pada
tahun 2008, Kementrian Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan 17/PMK.01/2008 tentang
jasa auditor yang menyatakan bahwa pemberian jasa audit atas laporan keuangan dari suatu entitas
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) paling lama untuk 6 tahun buku berturut-turut dan oleh
seorang auditor paling lama untuk 3 tahun buku berturut-turut kemudian pada tahun 2015, Peraturan
Pemerintah Nomor 20 tahun 2015, bab V, pasal 11 yaitu pemberian jasa audit pada suatu entitas oleh seorang
Akuntan Publik paling lama 5 (lima) tahun buku berturut-turut.
Laporan auditor dinilai sebagai reliabilitas, namun dalam prakteknya masih banyak kecurangan
mengenai manipulasi laba yang terjadi dikarenakan minimnya independensi seorang auditor.
Independensi seorang auditor dibatasi oleh peraturan yang ada.[1]Mengatakan bahwa “Ukuran KAP hanya
berpengaruh pada saat auditor tidak mengenal sebuah perusahaan atau terjadi di awal perikatan, ketika
seorang auditor sudah mengenal KAP atau perikatan antara keduanya diperpanjang maka ukuran KAP
tidak berpengaruh terhadap kualitas audit”. Banyaknya auditor dan KAP yang tidak mengganti auditor
dan kantor akuntan publik membuat besarnya KAP tidak lagi mempengaruhi hasil dari laporan audit.
Seperti contoh berikut ini: PT Inovisi Infracom Tbk dan Toshiba Corporation.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi dan apakah ada hubungan secara
simultan antara audit tenure, fee audit, ukuran KAP dan spesialisasi auditor terhadap kualitas audit. Selain
itu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara parsial antara audit tenure terhadap kualitas audit,
fee audit terhadap kualitas audit, ukuran KAP terhadap kualitas audit, dan spesialisasi auditor terhadap
kualitas audit.
Keterangan:
Pengaruh parsial
Pengaruh simultan
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.5, No.2 Agustus 2018 | Page 2111
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan teknik
purposive sampling yang memperoleh 25 sampel dalam kurun waktu 5 tahun sehingga didapat 125 unit sampel
perusahaan manufaktur subsektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah regresi logistik dengan menggunakan SPSS versi 24.
Persamaan regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = β0 + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + ε
Keterangan :
Y = Kualitas Audit
α = Konstanta
β1, β2, β3 𝛽4 = Koefisiean ragresi masing-masing variabel independen
X1 = Audit Tenure
X2 = Fee Audit
X3 = Ukuran Kantor Akuntan Publik
X4 = Spesialisasi Auditor
e = Error term
3. Pembahasan
3.1 Analisis Statistik Deskriptif
Hasil pengujian statistik deskriptif audit tenure, fee audit, ukuran kantor akuntan publik, spesialisasi
auditor dan kualitas audit dalam Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1
Hasil Pengujian Statistik Deskriptif
Keterangan Kualitas Audit Audit Fee Audit Ukuran KAP Spesialisasi
Tenure Auditor
Mean 0,38 0,24 19,13 1,84 0,26
Maximum 1 1 23,11 3 1
Minimum 0 0 0 1 0
Std. Dev 0,488 0,429 2,257 0,846 0,443
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan pada tabel uji statistik deskriptif diatas menunjukan bahwa setiap variabel dependen yaitu
kualitas audit memiliki nilai mean sebesar 0,38. Rata-rata tersebut lebih kesil dari standar deviasi sebesar
0,488. Hal ini menunjukan bahwa data kualitas audit perusahaan tahun 2012 – 2016 bervariasi atau
fluktuasi. Pada variabel audit tenure memiliki nilai mean sebesar 0,24. Rata-rata tersebut lebih kecil dari
standar deviasi sebesar 0,429. Hal ini menunjukan bahwa data audit tenure perusahaan tahun 2012-2016
bervariasi atau fluktuasi. Pada variabel fee audit memiliki nilai mean sebesar 19,13. Rata-rata tersebut
lebih besar dari standar deviasi sebesar 2,257. Hal ini menunjukan bahwa data fee audit perusahaan tahun
2012-2016 mengelompok. Pada variabel ukuran KAP nilai mean sebesar 1,84. Rata-rata tersebut lebih
besar dari standar deviasi sebesar 0,846. Hal ini menunjukan bahwa data ukuran KAP tahun 2012-2016
mengelompok. Pada variabel spesialisasi auditor nilai mean sebesar 0,26. Rata-rata tersebut lebih kecil
dari standar deviasi sebesar 0,443. Hal ini menunjukan bahwa data spesialisasi auditor perusahaan tahun
2012-2016 bervariasi.
signifikansi 0,05. Pada tabel 3.2 akan menyajikan hasil uji variables in the equation menggunakan SPSS
versi 24.
Tabel 3.2 Variables in the Equation
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 123.412 4 .000
Block 123.412 4 .000
Model 123.412 4 .000
Sumber : Output SPSS versi 24
Berdasarkan Tabel 3.3 menunjukkan bahwa nilai Chi-Square yang diperoleh adalah sebesar
123.412 dengan degree of freedom = 4. Tingkat signifikansi yang dihasilkan adalah 0.000 atau sebesar
0%. Dengan demikian hipotesis penelitian H01 ditolak atau hipotesis Ha1 diterima yang berarti secara
simultan variabel independen audit tenure, fee audit, ukuran KAP dan spesialisasi auditor pengaruh
terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit.
3.3.2 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)
4 Kesimpulan
Pada penelitian ini variabel terikat atau dependen yang digunakan adalah Kualitas Audit dan variabel
bebas atau independen adalah Audit Tenure, Fee Audit, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Spesialisasi
Auditor. Sedangkan untuk sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri seratus dua puluh lima
(125) Perusahaan Manufaktur Subsektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2012-2016. Berdasarkan hasil analisis menggunakan statistik deskriptif dan pengujian regresi logistik,
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan statistik deskriptif, dapat terlihat bahwa:
a. Kualitas audit pada perusahaan manufaktur subsektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016 memiliki nilai rata-rata sebesar 0,38 dan dari jumlah perusahaan
sebanyak 25, terdapat 10 perusahaan yang menggunakan KAP Big-four dan 15 perusahaan yang
menggunakan KAP non Big-four. Nilai maksimal sebesar 1 dan nilai minimal sebesar 0. Kualitas
audit memiliki standar deviasi lebih besar daripada nilai rata-rata yang berarti data bervariasi.
b. Audit tenure pada perusahaan manufaktur subsektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016 memiliki nilai rata-rata sebesar 0,24 dan dari jumlah perusahaan
sebanyak 25. Peraturan Mentri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK/.01/2008 pasal 3
dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2015, bab V, pasal 11 tentang masa perikatan auditor.
Terdapat 5 perusahaan yang melanggar peraturan diatas, hal ini dapat menyebabkan masalah
terkait dengan independensi seorang auditor pada saat mengaudit perusahaan. Nilai maksimal
sebesar 1 dan nilai minimal sebesar 0. Audit tenure memiliki standar deviasi lebih besar daripada
nilai rata-rata yang berarti data bervariasi.
c. Fee audit pada perusahaan manufaktur subsektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016 memiliki nilai rata-rata sebesar 19,13 dan dari jumlah perusahaan
sebanyak 25, perusahaan yang memiliki fee audit tertinggi disetiap tahun nya yaitu PT Astra
Internasional Tbk (ASII). Nilai maksimal sebesar 23,11 dan nilai minimal sebesar 0. Fee audit
memiliki standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata yang berarti data berkelompok.
d. Ukuran KAP pada perusahaan manufaktur subsektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016 memiliki nilai rata-rata sebesar 1,84 dan dari jumlah perusahaan
sebanyak 25. Terdapat 8 perusahaan yang mengunakan KAP kecil ditahun 2012-2016.
Mayoritas perusahaan menggunakan KAP kecil. Nilai maksimal sebesar 3 dan nilai minimal
sebesar 1. Ukuran KAP memiliki standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata yang berarti
data berkelompok.
e. Spesialisasi auditor pada perusahaan manufaktur subsektor aneka industri yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016 memiliki nilai rata-rata sebesar 0,26 dan dari jumlah
perusahaan sebanyak 25, KAP yang menggunakan spesialisasi auditor yaitu KAP
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.5, No.2 Agustus 2018 | Page 2115
Pricewaterhouse Coopers (PWC) dan KAP Ernst & Young (EY). Nilai maksimal sebesar 1 dan
nilai minimal sebesar 0. Spesialisasi auditor memiliki standar deviasi lebih besar daripada nilai
rata-rata yang berarti data bervariasi.
2. Secara simultan atau bersama-sama Audit Tenure, Fee Audit, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan
Spesialisasi Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit pada perusahaan manufaktur
subsektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016
3. Audit Tenure tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit pada perusahaan manufaktur subsektor
aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016
4. Fee Audit tidak berpengaruh Kualitas Audit pada perusahaan manufaktur subsektor aneka industri
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016
5. Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit pada perusahaan
manufaktur subsektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016
6. Spesialisasi Auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit pada perusahaan manufaktur
subsektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016
5 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Penulis ingin memberikan saran sebagai
berikut:
1. Aspek teoritis
a. Bagi akademisi
Bagi akademisi disarankan dapat menggunakan objek penelitian yang berbeda sehingga dapat
memberikan wawasan bagi peneliti selanjutnya dengan didukung oleh literatur sumber sehingga
pada penelitian yang akan datang ilmu yang ada semakin berkembang dan dapat mendukung
berbagai teori.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Mengganti objek penelitian selain perusahaan manufaktur seperti perusahaan perbankan,
perusahaan properti, perusahaan pertambangan. Untuk mengukur pengaruh panjang atau
pendeknya audit tenure terhadap kualitas audit. Sebaiknya untuk peneliti selanjutnya
menggunakan periode penelitian lebih dari 6 tahun untuk memenuhi ketetapan peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”
Pasal 3 dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2015, bab V, pasal 11.
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.5, No.2 Agustus 2018 | Page 2116
DAFTAR PUSTAKA
[1] Al-Thuneibat. 2013. Do audit tenure and firm size contribute to audit quality? empirical evidence from Jordan.
Journal of Managerial Auditing. Vol.26 pp.317-334
[2] Sarwoko, Iman dan Agoes. 2014. An Empirical Analysis of Auditor’s Industry Specialization, Auditor’s
Independence an Audit Procedures on Audit Quality: Evidence from Indonesia. ICAS 2014, social and
behavioral Vol. 164, pp 271-281.
[3] Gammal, W,E. 2014. “Determinants of Audit Fees : Evidence From Lebanon.”Journal International Business
Research. Vol.5, No.11,pp.136-143.
[4] Junius. 2012. Pengaruh Ukuran KAP, Spesialisasi, Audit Capacity Stress, dan PPL terhadap Manajemen Laba
Akrual dan Manipulasi Aktivitas Riil: Fakutas Ekonomi Universitas Indonesia.
[5] Mgbame, C.O.,Eragbhe, E, dan Osazuwa, N. 2013. ”Audit Partner Tenure and Audit Quality: An Empirical
Analysis.” European Journal of Business and Management, Vol.4, No.7,pp.154-159.
[6] Permana. 2014. Pengaruh Tenure dan Auditor Spesialis Terhadap Informasi Asimetri. Simposium Nasional
Akuntansi XV. Banjarmasin.
[7] Siregar R, Ayu Nindita. 2014. “Audit Firm Size, Audit Fee and Audit Quality.” Journal Of Global Management,
Vol.2, No.1.
[8] Pramaswaradana, I Gusti Ngurah Indra dan Astika, Ida Bagus Putra. 2017. Pengaruh audit tenure, audit fee,
rotasi auditor, spesialisasi auditor dan umur publikasi pada kualitas audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. Vol. 19.1. ISSN: 2302-8556.
[9] Hamid, Abdul. 2015. Pengaruh Tenur KAP dan Ukuran KAP terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI): tidak diterbitkan.
[10] Novianti , Nurlita , Sutrisno dan Gugus Irianto. 2013. Tenur Kantor Akuntan Publik, Tenur Partner Audit,
Auditor Spesialisasi Industri , dan Kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi XIV Banjarmasin
Universitas Lambung Mangkurat 20-23 September 2013.
[11] Krishnan, Sylvie, dkk. 2014. Analisis Hubungan Masa Perikatan dengan Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya,(01) (01),01-20.
[12] Ferdinan Giri, Efraim. 2013. Pengaruh Tenure Kantor Akuntan Publik dan Reputasi KAP Terhadap Kualitas
Audit; Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIII.
[13] Hanjani, 2014. ”Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa
Efek Indonesia.” Jurnal Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Vol.16, No.1, pp. 84-103.
[14] Wartono Giri, I Gusti Wibowo dan Rossieta 2014. Determinant Factors of Audit Quality. The Indonesian
Journal of Accounting Research, 13(01), 29-43.
[15] Panjaitan, dan Chariri. 2014. Pengaruh Tenure, Ukuran KAP dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas
Audit. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol.3, No.3, Hal: 1-12.