Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH AUDIT TENURE DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT

DENGAN UKURAN KAP SEBAGAI VARIABEL MODERATING


(Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2016-2019)

Nadia Indriani
Dr. Bambang Hariadi, M.Ec., CA., Ak.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya


Jalan MT. Haryono 165, Malang 65145, Indonesia
Email : indrnnadia@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh
audit tenure dan fee audit terhadap kualitas audit dengan ukuran KAP sebagai variabel
moderasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2016-2019. Metode penentuan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan total sampel penelitian
sebanyak 136 sampel. Kualitas audit diproksikan dengan Earnings Surprise Benchmark.
Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi logistik dengan Moderated Regression
Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa audit tenure dan fee audit berpengaruh
positif terhadap kualitas audit, sedangkan ukuran KAP tidak berpengaruh dalam memoderasi
pengaruh audit tenure dan fee audit terhadap kualitas audit.
Kata Kunci : Kualitas Audit, Audit Tenure, Fee Audit, dan Ukuran KAP

PENDAHULUAN keyakinan yang memadai (reasonable


Dalam ketatnya persaingan yang terjadi assurance) sehingga dapat digunakan
antara berbagai Kantor Akuntan Publik untuk membuat keputusan investasi yang
(KAP) dalam mendapatkan klien, kualitas lebih baik (Pertiwi dan Hardi, 2016:148).
audit menjadi salah satu pilar utama yang Dalam teori agensi, terdapat pemisahan
harus dipertahankan oleh auditor dalam kontrol dan kekuasaan antara manajemen
melaksanakan jasa audit. Kualitas audit (agen) dan pemilik perusahaan (principal)
menentukan seberapa besar akurasi yang yang menimbulkan adanya keinginan untuk
dimiliki laporan keuangan dalam memaksimalkan kepentingan dari masing-
menyajikan informasi bagi pihak eksternal masing pihak. Akibatnya muncul konflik
perusahaan sebagai dasar pengambilan kepentingan yang menimbulkan terjadinya
keputusan. Kualitas audit merupakan suatu ketidakseimbangan informasi yang
probabilitas dimana seorang auditor diperoleh principal yaitu asimetri
menemukan dan melaporkan jika terjadi informasi. Maka dari itu, auditor berperan
suatu pelanggaran dalam laporan keuangan sebagai pihak netral yang berusaha
klien (De Angelo, 1981:116). Audit yang meminimalisir benturan kepentingan
berkualitas tinggi akan menghasilkan dengan melakukan audit atas laporan
laporan keuangan yang dapat memberikan keuangan (Jensen dan Meckling, 1976).

1
Menurut Standar Profesional Akuntan akan meningkatkan pendapatan yang
Publik (SPAP) yang tertuang dalam diterima sekaligus menunjang
Standar Audit (SA) 200, auditor harus perekonomian nasional.
menjunjung tinggi etika profesi seperti Audit tenure merupakan jangka waktu
independensi, objektivitas, dan terjadinya perikatan antara auditor dan
profesionalitas yang menandakan bahwa klien. Perdebatan mengenai tenure ini
auditor berkewajiban untuk terjadi saat dilakukan terlalu singkat dan
mengedepankan kepentingan publik dalam tenure audit yang dilakukan dalam jangka
menjalankan tugasnya. waktu lama (Pertiwi dan Hardi, 2016:150).
Fenomena-fenomena yang mengaitkan Nasser et al. (2006) dalam Panjaitan dan
auditor dalam skandal akuntansi Chariri (2014:2) menyatakan bahwa akan
menimbulkan penurunan kepercayaan terjadi ancaman terhadap independensi
masyarakat terhadap kualitas yang dimiliki auditor ketika memiliki hubungan
auditor. Pada tahun 2018, Bank Bukopin kedekatan dengan klien, sehingga akan
ditemukan melakukan rekayasa data memengaruhi mental dan opini auditor
terhadap lebih dari 100.000 kartu kredit dalam membuat keputusan audit.
selama lebih dari 5 tahun. Modifikasi yang Dalam mencegah terjadinya
dilakukan manajemen ini membuat penyimpangan dan menjaga sikap
pendapatan dari sisi komisi dan sisi kredit independensi auditor, Pemerintah
bukopin bertambah dengan tidak Indonesia mengeluarkan beberapa
semestinya (Donald, 2018). Pada kasus ini, peraturan yaitu melalui Peraturan
Ernst & Young tidak berhasil mendeteksi Pemerintah (PP) No. 20 Tahun 2015.
manipulasi data yang terdapat pada laporan Dalam pasal 11 Ayat (1), dijelaskan bahwa
keuangan Bank Bukopin ketika melakukan Akuntan Publik (AP) mempunyai batasan
prosedur audit (Danang, 2018). Hal ini dalam mengaudit laporan keuangan historis
membuat informasi yang telah digunakan yaitu paling lama 5 tahun berturut-turut.
oleh investor untuk mengambil keputusan, Selain itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
maupun bagi pihak terkait lainnya menjadi mengeluarkan POJK No. 13 tahun 2017
tidak kredibel. yang diperuntukkan bagi sektor keuangan,
Berdasarkan fenomena yang terjadi, mengatur bahwa pembatasan penggunaan
membuktikan bahwa kualitas audit di jasa audit dilakukan terhadap AP yaitu
Indonesia perlu ditingkatkan terutama pada paling lama selama 3 tahun berturut-turut.
perusahaan perbankan yang berperan besar Dengan diberlakukannya pembatasan
dalam menjaga stabilitas perekonomian tersebut, diharapkan agar tidak terjadi
negara. Bank sebagai lembaga eskalasi komitmen auditor terhadap
intermediary merupakan pihak yang penyimpangan yang dilakukan oleh klien.
berperan aktif dalam memberikan Penelitian mengenai masa perikatan dan
pembiayaan bagi masyarakat guna pengaruhnya terhadap kualitas audit
mendorong aktivitas perekonomian. Ketika dilakukan oleh Al-Thuneibat et al.
timbul kepercayaan masyarakat terhadap (2011:330) terhadap perusahaan publik di
perusahaan, maka hal ini menjadi salah satu Yordania. Penelitian tersebut
kunci stabilitas industri perbankan dimana memprediksikan bahwa adanya hubungan
masyarakat akan terus menggunakan kuadratik antara tenure dengan kualitas
produk atau jasa yang ditawarkan sehingga audit. Hasilnya membuktikan bahwa tenure

2
berpengaruh negatif terhadap kualitas publik dalam Hanoi dan Ho Chi Minh Stock
audit. Temuan ini selaras dengan penelitian Exchange di Vietnam, menemukan bukti
yang dilakukan oleh Kurniasih dan bahwa fee audit berpengaruh negatif
Rohman (2014:7) dimana tenure audit terhadap kualitas audit. Sedangkan Sari et
berpengaruh negatif terhadap kualitas al. (2019:193) membuktikan bahwa fee
audit. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh audit tidak berpengaruh terhadap kualitas
Aqmarina dan Yendrawati (2019:28) serta audit dimana fee audit tidak bisa
Sari et al. (2019:193) dimana audit tenure memprediksi kualitas audit yang
berpengaruh secara positif terhadap dihasilkan.
kualitas audit. Temuan ini berbeda dengan Berdasarkan inkonsistensi hasil yang
penelitian Gultom dan Fitriany (2013), ditunjukkan oleh penelitian terdahulu,
Permana dan Pamudji (2012), serta Hamid maka penelitian mengenai kualitas audit
(2013) dimana tenure audit tidak penting untuk diteliti kembali. Ukuran
berpengaruh secara signifikan terhadap KAP akan ditambahkan dalam penelitian
kualitas audit. ini sebagai variabel moderasi terhadap
Faktor eksternal lain yang hubungan audit tenure terhadap kualitas
mempengaruhi kualitas audit adalah fee audit. Hal ini didasarkan oleh penelitian
audit. Menurut Mulyadi (2009:63), fee yang dilakukan oleh Hamid (2013) serta
audit adalah fee yang diterima akuntan Fitriany dan Gultom (2013) yang
publik setelah melaksanakan jasa audit. menemukan bahwa terdapat pengaruh yang
Audit fee ditentukan berdasarkan biaya signifikan antara ukuran KAP terhadap
kesepakatan antara auditor dengan klien. kualitas audit. Ukuran KAP akan
Penentuan fee audit sangatlah rentan dalam menyebabkan perbedaan dalam seberapa
menghasilkan kualitas audit karena dapat cepat auditor mampu menguasai
mempengaruhi sikap independensi yang pemahaman bisnis klien yang mendalam
dimiliki seorang auditor. Hoitash et al. (Chi dan Huang, 2005). Maka dari itu,
(2007) dalam Hartadi (2012:85) ukuran KAP akan memberikan perbedaan
mengemukakan kemungkinan terjadinya terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
konsesi resiprokal yang dapat mengurangi Gultom dan Fitriany (2013) menemukan
kualitas laporan audit saat auditor bahwa ukuran KAP memiliki pengaruh
melakukan negoisasi dengan manajemen memoderasi antara tenure KAP dan
mengenai besaran tarif fee yang akan kualitas audit. Hasil yang berbeda
dikenakan terhadap pemberian jasa. ditunjukkan oleh Al-Thuneibat et al.
Beberapa penelitian terdahulu mengenai (2011:331) dimana ukuran KAP tidak
fee audit memiliki hasil yang berbeda-beda. mampu mempengaruhi hubungan audit
Hartadi (2012) memperoleh bukti bahwa tenure dengan kualitas audit. Selain itu,
fee audit berpengaruh signifikan terhadap penelitian ini juga bertujuan untuk melihat
kualitas audit. Penelitian yang dilakukan apakah hubungan fee audit dengan kualitas
oleh Kurniasih dan Rohman (2014:7) serta audit dapat dipengaruhi oleh efek moderasi
Pramaswaradana dan Astika (2017:190) dengan ukuran KAP.
mendapatkan hasil bahwa imbalan jasa Penelitian ini akan menggunakan proksi
audit berpengaruh positif terhadap kualitas earnings surprise benchmark model Carey
audit. Namun Pham et al. (2017) yang dan Simnett (2006) yang mengacu pada
melakukan penelitian terhadap perusahaan penelitian Rossieta dan Wibowo (2009).

3
Alasan dipilihnya perusahaan perbankan 1. Untuk memberi bukti empiris audit
karena merupakan salah satu penopang tenure berpengaruh negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi negara yang kualitas audit.
mempunyai potensi besar untuk 2. Untuk memberi bukti empiris fee audit
dimaksimalkan. Menurut UU No. 7 Tahun berpengaruh positif terhadap kualitas
1992 sebagaimana telah diubah dengan UU audit.
No. 10 Tahun 1998, perbankan bertujuan 3. Untuk memberi bukti empiris ukuran
sebagai penunjang pelaksanaan KAP memperlemah pengaruh negatif
pembangunan nasional dengan audit tenure terhadap kualitas audit.
meningkatkan pertumbuhan ekonomi 4. Untuk memberi bukti empiris ukuran
negara. KAP memperkuat pengaruh positif fee
Penelitian ini diharapkan dapat audit terhadap kualitas audit.
berkontribusi secara teoritis sebagai
referensi penelitian dalam rangka TINJAUAN PUSTAKA
meningkatkan kualitas audit, terutama pada
perusahaan perbankan di Indonesia. Teori Agensi
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti Teori agensi mendefinisikan hubungan
termotivasi untuk mengadakan penelitian kontrak antara prinsipal (pemilik
berjudul “Pengaruh Audit Tenure dan perusahaan) dan agen (manajemen) dalam
Fee Audit Terhadap Kualitas Audit menjalankan aktivitas perusahaan (Jensen
dengan Ukuran KAP sebagai Variabel and Meckling, 1976). Dalam teori ini,
Moderating” prinsipal menyewa kemampuan yang
dimiliki oleh agen serta melimpahkan
RUMUSAN MASALAH kewenangannya yang digunakan untuk
Berdasarkan latar belakang penelitian mengelola semua aspek yang berkaitan
diatas, maka rumusan masalah pada dengan keberlangsungan perusahaan. Peran
penelitian ini adalah sebagai berikut: dari manajemen yaitu sebagai pemaksimal
1. Apakah audit tenure berpengaruh peluang dari kesempatan dan kewenangan
negatif terhadap kualitas audit? yang telah diberikan oleh pemilik
2. Apakah fee audit berpengaruh positif perusahaan dengan membuat keputusan
terhadap kualitas audit? yang bertujuan mengoptimalkan laba yang
3. Apakah ukuran KAP memperlemah diperoleh perusahaan.
pengaruh negatif audit tenure terhadap Teori agensi memberikan asumsi bahwa
kualitas audit? pemilik perusahaan mempunyai berbagai
4. Apakah ukuran KAP memperkuat batasan dalam mengawasi manajemen
pengaruh positif fee audit terhadap ketika menjalankan aktivitasnya. Prinsipal
kualitas audit? tidak dapat mengontrol secara rutin
performa yang diberikan oleh agen,
TUJUAN PENELITIAN sehingga prinsipal tidak dapat mengetahui
Berdasarkan rumusan masalah yang apakah keputusan yang diambil manajemen
telah disebutkan, maka penelitian ini tersebut sudah dilandasi oleh kepentingan
memiliki tujuan diantaranya sebagai perusahaan atau kepentingan agen tersebut.
berikut: Selain itu, agen memiliki akses yang lebih
besar terhadap informasi dan isu-isu yang

4
terjadi dalam perusahaan daripada Kualitas audit yang baik dihasilkan oleh
prinsipal. Hal ini menimbulkan peluang auditor yang memegang teguh
terjadinya ketidaksesuaian informasi atau independensi dan memiliki kompetensi.
assymetric information. Menurut Scott Hal ini sesuai dengan pernyataan AAA
(2000:8), terdapat dua jenis asimetri Financial Accounting Standard Committee
informasi yaitu Moral Hazard dan Adverse (2000) yang menyatakan bahwa kualitas
Selection. audit ditentukan pada dua hal, yaitu
Dalam mencegah asimetri informasi, kompetensi dan independensi. Penerapan
auditor hadir sebagai pihak penengah yang kedua aspek ini sangat memengaruhi
independen diantara agen dan prinsipal. kualitas audit karena berkaitan dengan
Auditor berfungsi untuk menjaga sikap auditor yang diambil ketika membuat
keandalan dan kredibilitas laporan suatu keputusan mengenai audit.
keuangan. Selain itu, auditor mempunyai Harapan akan terciptanya laporan
tanggung jawab untuk memperingatkan keuangan yang reliabel dan kredibel
pengguna laporan keuangan ketika kondisi tergantung pada bagaimana auditor
perusahaan dirasa tidak baik dan adanya melaksanakan audit. Wajib bagi auditor
indikasi kebangkrutan di masa yang akan untuk memeriksa kesesuaian laporan
datang. Auditor independen digunakan keuangan dengan standar akuntansi yang
sesuai mekanisme yang didorong oleh berlaku dengan berpedoman pada standar
pasar yang bertujuan untuk meminimalisir auditing yang berlaku. Standar audit adalah
agency cost dengan mengurangi perilaku pedoman auditor untuk melaksanakan audit
moral hazard yang dilakukan manajemen. laporan keuangan historis (Arens et al.,
(Jensen dan Meckling, 1976:323). 2009:32). Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP) merupakan standar auditing
Kualitas Audit berkenaan dengan kriteria atau ukuran
Kualitas audit merupakan aspek dasar mutu pelaksanaan serta dikaitkan dengan
dalam meningkatkan kredibilitas laporan tujuan yang hendak dicapai dengan
keuangan kepada pengguna informasi menggunakan prosedur yang bersangkutan.
akuntansi (Mgbame et al., 2012:154).
Menurut De Angelo (1981:116), kualitas Audit Tenure
audit adalah kemungkinan suatu auditor Tenure merupakan lamanya hubungan
dalam mendeteksi adanya tindakan perikatan yang terjalin oleh Kantor
menyimpang atau kecurangan dalam Akuntan Publik (KAP) dengan manajemen
laporan keuangan kliennya dan memiliki perusahaan terkait jasa audit yang
kesadaran untuk melaporkan diberikan.
penyimpangan yang berupa kelalaian, Tenure berkaitan erat dengan tindakan
kesalahan material, dan ketidaksesuaian. low-balling yang rentan dilakukan oleh
Tujuan dari kualitas audit adalah untuk auditor pada tahun pertamanya
mengoptimalkan output manajemen memberikan jasa audit (Efraim, 2010:7).
melalui laporan keuangan dengan Low-balling merupakan suatu pengorbanan
keindependenan auditor dalam memeriksa auditor dalam melakukan penugasan jasa
kebenaran komponen yang terdapat dalam audit dengan menurunkan penawaran fee
laporan keuangan serta mentransparansikan audit pada tahun pertama masa perikatan
bukti yang didapat (Kurniasih, 2014:18). demi mendapatkan fee tambahan di tahun

5
yang akan datang. Efraim, 2010:7). Low- yang dimiliki skala auditor untuk
balling meningkatkan kemungkinan bahwa menggolongkan besarnya suatu KAP yaitu:
auditor lebih cenderung untuk 1. Besarnya jumlah dan ragam klien
menghasilkan laporan keuangan yang yang ditangani KAP
menguntungkan bagi manajemen pada 2. Banyaknya ragam jasa yang
awal periode agar menguatkan persepsi ditawarkan
investor terhadap kredibilitas laporan 3. Luasnya cakupan geografis, termasuk
keuangan yang disajikan (Dye, 1991:363). adanya afiliasi international
4. Banyaknya jumlah staf audit dalam
Fee Audit suatu KAP
Fee audit adalah biaya yang dikeluarkan Perusahaan ternama mempunyai
manajemen dalam rangka mempertahankan kemungkinan lebih besar untuk menunjuk
kualitas laporan keuangan melalui proses KAP Bigfour sebagai auditor laporan
audit yang dipengaruhi oleh kompleksitas keuangan tahunan perusahaannya (Aldona
perusahaan auditee dan risiko hukum yang dan Trisnawati, 2018:5). Berikut ini KAP
mungkin dihadapi. Menurut Mulyadi yang termasuk dalam kelompok KAP
(2002:63), pengenaan fee audit dipengaruhi Bigfour yaitu:
oleh beberapa faktor seperti kompleksitas 1. KAP Imelda dan Rekan yang
jasa yang diberikan, risiko penugasan, berafiliasi dengan KAP Deloitte
tingkat keahlian yang diperlukan untuk Touche Tohmatsu (Deloitte)
memberikan jasa tersebut, struktur biaya 2. KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis
KAP, dan pertimbangan profesional dan Rekan yang berafiliasi dengan
lainnya. KAP Pricewaterhouse Coopers
Pemerintah mengatur pertimbangan (PwC)
upah yang dikenakan melalui Peraturan 3. KAP Purwantono, Sungkoro, dan
Pengurus (PP) IAPI No. 2 Tahun 2016 Surja yang berafiliasi dengan KAP
tentang Penentuan Imbalan Jasa Audit Ernst & Young (EY)
Laporan Keuangan. Pada tahun pertama 4. KAP Sidharta Widjaja dan Rekan
masa perikatan dimulai, auditor tidak boleh yang berafiliasi dengan Klynveld
mengurangi nilai fee yang ditetapkan Peat Marwick Goerdelerv (KPMG).
sebagai fee perkenalan (PP IAPI No. 2
Tahun 2016). PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Ukuran KAP Pengaruh Fee Audit terhadap Kualitas


Ukuran KAP merepresentasikan Audit
seberapa besarnya KAP yang melakukan Audit tenure merupakan salah satu
audit pada suatu perusahaan. Ukuran KAP faktor yang dapat mempengaruhi
menjelaskan kompetensi yang dimiliki pendeteksian salah saji material dalam
auditor untuk melaksanakan audit dengan laporan keuangan klien. Hubungan
independensi dan rasa profesionalitas yang perikatan yang terjalin diantara auditor dan
tinggi. klien seharusnya mampu meningkatkan
Firth dan Liau Tan (1998) dalam kualitas audit menjadi lebih optimal
Rossieta dan Wibowo (2009:11) (Kurniasih dan Rohman, 2014:2). Namun
berpendapat bahwa ada beberapa kelebihan ketika masa perikatan yang terjadi lama,

6
maka hal ini berpeluang menurunkan Pengaruh Moderasi Ukuran KAP
tingkat independensi dan obyektivitas yang terhadap Pengaruh Audit Tenure pada
dimiliki auditor (Permana dan Pamudji, Kualitas Audit
2012:29). Ukuran KAP merepresentasikan
Tenure yang panjang juga membuat kapabilitas dari auditor dalam
prosedur audit menjadi rutin dan tidak melaksanakan audit secara profesional dan
mengalami perubahan karena auditor sudah bersikap independen. Gultom dan Fitriany
memahami kondisi ekonomi, sistem, dan (2013:5461) menemukan bahwa ukuran
prosedur pengendalian klien (Hoyle, 1978 KAP mampu memoderasi pengaruh
dalam Carey and Simnett, 2006:657). Hal hubungan antara tenure KAP dan kualitas
ini akan meningkatkan peluang tidak audit. Teoh dan Wong (1993) dalam Al
terdeteksinya salah saji yang material dan Thuneibat (2011:320) mengatakan bahwa
kecurangan yang terjadi dalam laporan firma audit besar mempunyai kualitas
keuangan. pelaporan keuangan yang superior.
H1: Audit tenure berpengaruh negatif KAP Bigfour sering dikaitkan dengan
terhadap kualitas audit kemampuan untuk membatasi terjadinya
manajemen laba dalam perusahaan (rusmin
Pengaruh Fee Audit terhadap Kualitas dan evans, 2017:7). Zhou dan Elder (2003)
Audit serta Chen et al. (2005) menemukan bahwa
Fee audit merupakan besaran biaya yang auditor Bigfour dikaitkan dengan terjadinya
dikenakan auditor terhadap kliennya untuk manajemen laba yang rendah dalam
melaksanakan tugasnya (Halim, 2015:38). perusahaan dimana akan terjadi
Semakin tinggi bayaran audit yang peningkatan kualitas audit (Gerayli et al.,
dibayarkan oleh klien akan meningkatkan 2011).
kualitas audit yang dihasilkan auditor. Pada penelitian ini, Ukuran KAP akan
Dengan fee audit yang tinggi, maka auditor digolongkan menjadi KAP Bigfour dan
semakin mendapatkan motivasi untuk KAP Non-Bigfour. KAP Bigfour mampu
meningkatkan kinerja dan kompetensinya meningkatkan kredibilitas dari laporan
sehingga dapat diperoleh kualitas yang baik keuangan melalui audit yang dilakukannya.
(Pramaswaradana dan Astika, 2017:179). Tenure yang lama dari KAP akan
Prosedur audit yang lebih luas dapat mengancam integritas dan independensi
dilakukan sehingga hal ini dapat yang dimiliki oleh auditor karena adanya
meningkatkan kualitas audit kedekatan yang muncul antara auditor
(Chrisdinawidanty et al., 2016:3468). dengan klien (Panjaitan dan Chariri,
Andriani dan Nursiam (2017:31) 2014:11). Namun ketika perusahaan
menyatakan bahwa pengenaan biaya yang menjalin perikatan dengan KAP Bigfour,
lebih besar akan meningkatkan kualitas kemungkinan ancaman kedekatan yang
audit karena adanya dasar dari biaya audit familiaritas seiring dengan bertambahnya
yang dikenakan selama satu tahun dan masa perikatan mampu untuk dimimalisir
estimasi biaya operasional yang dibutuhkan dan tentunya akan meningkatkan kualitas
untuk melaksanakan proses audit. audit.
H2: Fee audit berpengaruh positif terhadap H3: Ukuran KAP memperlemah pengaruh
kualitas audit negatif tenure audit terhadap kualitas audit

7
Pengaruh Moderasi Ukuran KAP dipublikasikan pada BEI pada tahun 2016-
terhadap Pengaruh Fee Audit pada 2019 yang diperoleh melalui akses dari
Kualitas Audit Indonesian Stock Exchange
Kualitas audit akan meningkat ketika (www.idx.co.id) dan website masing-
pihak manajemen mampu membayarkan masing perusahaan terkait. Teknik yang
fee audit yang tinggi. Fee audit ini digunakan untuk menghimpun informasi
berpengaruh besar terhadap kualitas yang dalam proses penelitian yaitu teknik
dihasilkan auditor dimana semakin tinggi dokumentasi dan studi kepustakaan.
fee audit yang dikeluarkan, maka akan Populasi yang menjadi objek dalam
memperluas prosedur audit yang dilakukan penelitian ini adalah perusahaan perbankan
(Darmaningtyas, 2018:20). Dengan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
semakin besarnya fee yang dibayarkan, (BEI) pada periode 2016-2019. Penentuan
auditor dapat mendeteksi kejanggalan- sampel dilakukan berdasarkan metode
kejanggalan yang terjadi pada laporan purposive sampling. Kriteria penentuan
keuangan berupa kecurangan atau salah saji sampel adalah sebagai berikut:
(Pratistha dan Widhiyani, 2014:426). KAP 1. Perusahaan perbankan yang berturut-
Bigfour cenderung dapat memaksimalkan turut terdaftar di Bursa Efek
biaya audit untuk menghasilkan audit yang Indonesia (BEI) selama tahun 2016 –
berkualitas karena menerapkan standar 2019.
pekerjaan lapangan. 2. Perusahaan perbankan yang
KAP Bigfour mempunyai beberapa mempublikasikan laporan keuangan
keunggulan yaitu mempunyai sumber daya yang telah diaudit dalam Bursa Efek
yang lebih besar serta mempunyai Indonesia (BEI) dan website
pengalaman yang bervariasi dalam perusahaan selama tahun 2016 -
menangani klien sehingga penggunaan 2019.
sumber daya auditnya lebih efisien. Selain 3. Perusahaan perbankan yang
itu jika klien yang ditangani termasuk mencantumkan akun professional
perusahaan besar, maka biaya overhead fees dalam laporan keuangan selama
terkait audit yang dialokasikan lebih rendah tahun 2016-2019.
(Choi et al., 2010:9). KAP Bigfour yang
bereputasi tinggi dapat memaksimalkan fee Variabel dependen yang akan diteliti
audit yang telah dibayarkan oleh dalam penelitian ini adalah kualitas audit.
manajemen terhadap auditor sehingga Penelitian ini mengacu pada penelitian
kualitas audit yang dihasilkan pun tinggi Rossieta dan Wibowo (2009) yang
(Salsabila, 2018:63). menggunakan proksi earnings surprise
H4: Ukuran KAP memperkuat pengaruh benchmark model Carey and Simnett
positif fee audit terhadap kualitas audit (2006). Earnings surprise benchmark
merupakan ukuran kualitas audit yang
METODE PENELITIAN menitikberatkan pada kualitas laba yang
Jenis penelitian ini digolongkan sebagai dapat mewakili kualitas laba yang
explanatory research dengan metode dilaporkan oleh manajemen dan keandalan
kuantitatif. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh
data sekunder yang berasal dari laporan auditor. Tujuan dari penggunaan proksi ini
keuangan yang telah diaudit dan yaitu terkait dengan tingkat manajemen

8
laba yang dilakukan oleh manajemen. a. Laba melebihi earnings benchmark,
Manajemen dapat melakukan kegiatan akan terjadi ketika ROA≥μ+σ.
oportunistik melalui manajemen laba untuk Hal ini dapat diartikan bahwa adanya
memaksimalkan keuntungan pribadinya pemberian kesempatan oleh auditor
dan hal ini berkaitan dengan apakah auditor kepada pihak manajemen untuk
dapat mengungkapkan dan melaporkan menerapkan praktik “window
terjadinya manajemen laba tersebut atau dressing”. Perbuatan ini dilakukan
tidak dalam penyusunan laporan keuangan. manajemen untuk meningkatkan
Laba yang berkualitas diasumsikan performa laporan keuangan dengan
memiliki variabilitas yang rendah dan meningkatkan laba sehingga
bersifat persisten (Vina dan Aqmarina, manajemen mendapatkan bonus di
2019). masa sekarang.
Rumus yang digunakan untuk
menghidari pelaporan kerugian yaitu b. Rugi melebihi earnings benchmark,
earnings/total assets atau lebih sering akan terjadi ketika ROA≤μ-σ.
dikenal dengan ROA (Return of Assets). Hal ini dapat diartikan bahwa adanya
Earnings surprise benchmark yang pemberian kesempatan oleh auditor
digunakan dalam penelitian adalah antara kepada pihak manajemen untuk
μ-σ dan μ+σ, dimana μ adalah rerata menerapkan “taking a bath”. Praktik
earnings/total assets dan σ adalah ini merupakan upaya manajemen dalam
deviasinya. Dalam penelitian ini, melakukan penurunan performa
penghitungan μ dan σ berasal dari sampel perusahaan melalui laporan keuangan
perusahaan perbankan yang terdaftar di secara sengaja dengan meningkatkan
BEI selama tahun 2016-2019. Setelah rugi yang dimiliki dengan harapan
dilakukan perhitungan maka kualitas audit manajemen akan mendapatkan bonus di
akan diukur menggunakan variabel dummy. masa depan selaras dengan laba yang
Kategori kualitas audit terbagi menjadi 2 meningkat.
klasifikasi yaitu:
a. Kualitas audit tinggi (MEET_EB=1) Variabel Independen dalam penelitian
Kualitas audit dianggap baik apabila ini adalah audit tenure dan fee audit. audit
rerata ROA dari sampel termasuk ke tenure akan diukur sesuai dengan lamanya
dalam kriteria benchmark yaitu μ- perikatan yang dilakukan antara KAP
σ≤ROA≤μ+σ. terkait dengan klien Aqmarina dan
b. Kualitas audit rendah (MEET_EB=0) Yendrawati (2019). Caranya dengan
Kualitas audit diasumsikan rendah menghitung jumlah tenure dimana KAP
atau tidak baik jika nilai labanya yang sama melakukan hubungan perikatan
berada diluar rentang nilai yang audit dengan klien dimana tahun pertama
normal atau berada diluar kriteria akan dimulai dengan angka 1 (satu) dan
benchmark. tahun-tahun selanjutnya akan ditambah
dengan 1 (satu). Sedangkan fee audit diukur
Ketika kualitas audit diasumsikan menggunakan proksi profesional fees yang
rendah yaitu ROA berada diluar benchmark dicantumkan pada laporan keuangan
yang telah ditentukan, maka terjadi indikasi perusahaan. Fee audit akan diukur melalui
berikut (Permana dan Pamudji, 2012:15) :

9
logaritma natural dari akun professional AT= Audit Tenure, diukur dengan
fees yang dibayarkan oleh perusahaan. menghitung jumlah tahun KAP yang sama
Variabel moderasi yang digunakan melakukan audit terhadap suatu perusahaan
dalam penelitian ini adalah ukuran KAP AF= Audit Fee, Logaritma natural dari
yang merupakan penentu besar atau akun professional fees
kecilnya KAP (Muliawan dan Sujana, SK= Size KAP (Ukuran KAP), diukur
20:549). Ukuran KAP diukur dengan variabel dummy
menggunakan variabel dummy. Sesuai AT * SK = Interaksi antara audit tenure
dengan penelitian Panjaitan dan Chariri dengan Ukuran KAP
(2014:4), Perusahaan yang diaudit oleh AF*SK = Interaksi antara fee audit dengan
KAP yang memiliki afiliasi dengan KAP Ukuran KAP
Bigfour akan diberi kode 1 dan perusahaan 𝛼 = Konstanta
yang tidak diaudit oleh KAP selain KAP 𝛽 = Koefisien Regresi
Bigfour akan diberi kode 0. 𝜀 = Error term
Pengujian hipotesis dalam penelitian
ini menggunakan analisis regresi logistik HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan Moderated Regression Analysis Deskripsi Objek Penelitian
(MRA). model regresi yang digunakan Berdasarkan prosedur pemilihan sampel
untuk menguji hipotesis adalah sebagai yang telah dilakukan, jumlah laporan
berikut: keuangan yang memenuhi kriteria sebagai
sampel penelitian yaitu berjumlah 136
𝑀𝑒𝑒𝑡_𝐸𝐵 = 𝛼 + 𝛽1 𝐴𝑇 + 𝛽2 𝐴𝐹 + laporan keuangan yang berasal dari 34
𝛽3 (𝐴𝑇 ∗ 𝑆𝐾) + 𝛽4 (𝐴𝐹 ∗ 𝑆𝐾) + 𝜀 perusahaan perbankan selama berjalannya
tahun penelitian. Proses pengambilan
Keterangan: sampel dapat dilihat dari tabel 4.1
𝑀𝑒𝑒𝑡_𝐸𝐵 = Kualitas Audit, merupakan
kemungkinan perusahaan memenuhi
earnings benchmark

Tabel 4.1
Prosedur Pemilihan Sampel Berdasarkan Kriteria
No. Keterangan Jumlah
1. Jumlah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar 41
di BEI selama tahun 2016-2019.
2. Perusahaan perbankan yang tidak mempublikasikan (0)
laporan keuangan yang telah diaudit dalam website
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan website perusahaan
selama tahun 2016 - 2019.
3. Perusahaan perbankan yang tidak mencantumkan (7)
akun professional fees dalam laporan keuangan
selama tahun 2016-2019.
4. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel 34
5. Tahun 4
6. Total Sampel 136
Sumber: Data diolah, 2021

10
Analisis Statistik Deskriptif sampel (N), nilai minimum, nilai
Statistik deskriptif adalah uji statistik maksimum, nilai rata-rata (mean), dan
yang dilakukan untuk mendapatkan standar deviasi dari variabel yang
deskripsi atau gambaran data yang digunakan dalam penelitian (Ghozali,
informatif agar memudahkan penggunanya 2018). Berikut merupakan tabel hasil
dalam mengolah data. Analisis statistik statistik deskriptif
deskriptif ini berupa variabel, jumlah data
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kualitas Audit 136 0 1 0.824 0.383
Audit Tenure 136 1 4 1.904 0.995
Audit Fee 136 19.01 29.07 23.474 2.040
Ukuran KAP 136 0 1 0.537 0.500
Valid N (listwise) 136
Sumber: Hasil Output SPSS, 2021

ANALISIS REGRESI LOGISTIK serta tidak memiliki perbedaan nyata antara


klasifikasi yang diprediksi dengan yang
Menguji Kelayakan Model Regresi diamati sehingga model dapat dikatakan fit
Uji Hosmer dan Lemeshow merupakan dengan data.
uji yang dilakukan untuk menilai kelayakan
model regresi. Apabila nilai sig. dari Uji Menilai Keseluruhan Model
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Overall Model fit adalah uji yang
Test ≥ 0,05, maka hipotesis nol diterima dilakukan untuk menilai keseluruhan
yaitu model mampu memprediksi nilai model apakah sudah fit dengan data dengan
kondisi sebelum maupun sesudah
observasinya. Hasil Uji Hosmer and
ditambahkan variabel independen ke dalam
Lemeshow Test dapat dilihat pada Tabel model. Pengujian ini dilakukan melalui
4.3. perbandingan antara -2Log Likehood awal
Tabel 4.3 (block number=0) dengan -2Log Likehood
Hosmer and Lemeshow’s Test akhir (block number=2). Hasil uji
Block Chi-square Df Sig keseluruhan model tersedia pada tabel
berikut:
1 12.890 8 0.116
Tabel 4.4
2 4.741 8 0.785
Overall Model Fit Test
Sumber: Hasil output SPSS, 2021
-2 Log Likelihood Nilai
Berdasarkan pada tabel tersebut, setelah 1. -2 Log Likelihood Awal 126,752
dimasukkan variabel moderasi, maka hasil (block Number = 0)
pengujian block 2 menyatakan bahwa nilai 2. -2 Log Likelihood 98,601
chi-square yang diperoleh adalah sebesar Akhir (block Number = 2)
4,741 dengan nilai signifikansi sebesar Sumber: Hasil Output SPSS, 2021
0,785 > 0,05. Berdasarkan hasil yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa data Berdasarkan tabel 4.4, Nilai -2LogL
cocok dan tepat untuk menguji hipotesis awal adalah sebesar 126,752. Setelah
dimasukkan variabel independen dan

11
variabel moderasi, maka nilai -2LogL akhir Step -2 Log Cox & Nagelkerke
menjadi sebesar 98,601. Dari hasil tersebut, Likelihood Snell R R Square
Square
terjadi penurunan nilai -2LogL yang berarti
1 98.601 0.187 0.308
penambahan variabel independen dan Sumber: Hasil Output SPSS, 2021
variabel moderasi ke dalam model regresi
tersebut menunjukkan model regresi yang Berdasarkan tabel 4.5, didapatkan nilai
lebih baik atau dengan kata lain model yang Nagelkerke’s R Square sebesar 0,308. Hal
dihipotesiskan fit dengan data ini menyatakan bahwa variabel independen
yaitu audit tenure, audit fee, dan Size KAP
Menilai Koefisien Determinasi sebagai variabel moderasi mempengaruhi
Penilaian koefisien determinasi variabel dependen yaitu kualitas audit
menunjukkan seberapa besar persentase sebesar 30,8%. Sedangkan 69,2% sisanya
variabilitas variabel independen dipengaruhi oleh variabel lain diluar
memperjelas variabilitas variabel penelitian ini.
independen. Nilai Nagelkerke’s R Square Menguji Matriks Klasifikasi
merupakan nilai yang menunjukkan Uji terhadap matriks klasifikasi
besarnya koefisien determinasi dalam digunakan untuk mengetahui ketepatan
model regresi logistik. Nilai Nagelkerke’s model dalam melakukan prediksi terhadap
R Square ditunjukkan dalam tabel berikut: hasil penelitian. Semakin tinggi nilainya
maka tingkat keakurasian model juga akan
semakin tinggi. Hasil matriks klasifikasi
Tabel 4.5 dapat dilihat dalam tabel 4.6.
Nilai Nagelkerke R Square

Tabel 4.6
Matriks Klasifikasi
Predicted
Kualitas Audit Percentage
Observed Rendah Tinggi Correct
Step 1 Kualitas Audit Rendah 5 19 20.8
Tinggi 2 110 98.2
Overall Percentage 84.6
Sumber: Hasil Output SPSS, 2021

Tabel 4.6 tersebut menunjukkan perbankan yang terdaftar di BEI selama


menunjukkan bahwa terdapat 110 sampel 2016 - 2019 adalah sebesar 84,6%.
atau 98,2%% dari 112 sampel yang akan
menghasilkan kualitas audit tinggi. Persamaan Regresi
Sedangkan 5 sampel atau 20,8% dari 24 Tahap yang dilakukan setelah
perusahaan yang akan menghasilkan melakukan penilaian terhadap model
kualitas audit rendah. Berdasarkan hasil regresi yaitu melakukan analisis regresi
analisis matriks klasifikasi, maka logistik sekaligus melakukan pengujian
kemampuan prediksi dari model regresi terhadap koefisien regresi yang dihasilkan.
penelitian untuk 136 data perusahaan Persamaan regresi yang diperoleh adalah
sebagai berikut:

12
MEET_EB = -13,588 + 1,708 AT + 0.559 dengan diasumsikan bahwa variabel
AF – 0,534 (AT*SK) – 0,242 (AF*SK) lain dianggap konstan, maka akan
terjadi penurunan pada kualitas audit
Berdasarkan hasil persamaan regresi sebesar 0,534.
tersebut, maka penjelasan terhadap setiap e. Nilai koefisien regresi dari variabel
komponen dapat dijelaskan sebagai interaksi antara audit fee dengan size
berikut: KAP (AF*SK) sebesar -0,242
a. Konstanta yang didapatkan sebesar - menunjukkan tanda negatif. Hal ini
13,588 yang menyatakan bahwa berarti setiap adanya kenaikan
ketika semua variabel independen sebesar satu satuan interaksi AF*SK
bernilai 0 atau dianggap konstan, dengan diasumsikan bahwa variabel
maka kualitas audit akan berkurang lain dianggap konstan, maka akan
sebesar -13,588. terjadi penurunan pada kualitas audit
b. Nilai koefisien regresi variabel audit sebesar 0,242.
tenure (AT) adalah 1,708 yang
bertanda positif menyatakan bahwa PENGUJIAN HIPOTESIS
setiap adanya peningkatan sebesar
satu satuan pada tahun perikatan Uji Signifikan Simultan
dengan diasumsikan variabel lain Uji signifikansi dilakukan untuk
mempunyai nilai nol, maka akan menguji hipotesis penelitian yaitu tenur
terjadi peningkatan kualitas audit audit, fee audit, dan ukuran KAP sebagai
sebesar 1,708 satuan. Hal ini berarti variabel moderasi terhadap kualitas audit.
ketika audit tenure yang terjadi Pengujian dilakukan dengan melihat nilai
semakin lama, kualitas audit pun tabel Omnibus Test of Model Coefficients
akan semakin meningkat. yaitu pada nilai Chi-square hitung dengan
c. Nilai Koefisien regresi audit fee (AF) nilai 𝛼 sebesar 0,05 (5%).
sebesar 0,559 yang bertanda positif . Tabel 4.8
menunjukkan bahwa setiap adanya Hasil Uji Hipotesis
peningkatan sebesar satu satuan pada Chi- df Sig.
fee audit dengan diasumsikan square
variabel lain mempunyai nilai nol, Step Step 0.929 3 0.818
maka akan terjadi peningkatan 1 Block 0.929 3 0.818
kualitas audit sebesar 0,559 satuan. Model 28.151 3 0.000
Hal ini menjelaskan bahwa kualitas Sumber: Hasil Output SPSS, 2021
audit akan meningkat ketika fee yang
dibebankan kepada perusahaan untuk Berdasarkan tabel 4.8, didapatkan nilai
melakukan prosedur audit semakin peluang chi-square sebesar 0,000 yang
besar. lebih kecil dari nilai alpha yaitu 0,05. Maka
d. Nilai koefisien regresi dari variabel dapat disimpulkan bahwa variabel audit
interaksi antara audit tenure dengan tenure, audit fee, dan ukuran KAP sebagai
size KAP (AT*SK) sebesar -0,534 variabel moderasi secara bersama-sama
menunjukkan tanda negatif. Hal ini memberikan pengaruh yang signifikan
berarti setiap adanya kenaikan terhadap kualitas audit. Dengan kata lain,
sebesar satu satuan interaksi AT*SK

13
hipotesis yang diajukan dalam penelitian moderasi terhadap variabel dependen yang
ini diterima. diuji dalam penelitian ini yaitu kualitas
audit. Dalam uji ini, koefisien regresi
Uji secara Parsial (Uji Wald) ditentukan menggunakan probability value
Uji wald (Uji T) merupakan uji statistik dengan membandingkan nilai p dan 𝛼.
yang dilakukan untuk mengetahui Tingkat signifikansi 𝛼 yang digunakan
pengaruh dari masing-masing variabel adalah sebesar 5%.
independen yaitu audit tenure dan audit fee
serta ukuran KAP sebagai variabel
Tabel 4.9
Hasil Uji Wald
Hubungan Variabel B S.E. Wald df Sig. Exp (B)
Audit Tenure 1.708 0.783 4.755 1 0.029 5.519
Fee Audit 0.559 0.276 4.100 1 0.043 1.749
Size KAP 5.964 7.544 0.625 1 0.429 389.141
AT*SK -0.534 0.973 0.302 1 0.583 0.586
AF*SK -0.242 0.329 0.540 1 0.463 0.785
Constant -13.588 6.350 4.579 1 0.032 0.000
Sumber: Hasil Output SPSS, 2021

Pengaruh Audit Tenure Terhadap


Kualitas Audit Pengaruh Audit Fee Terhadap Kualitas
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa audit Audit
tenure memiliki nilai koefisien regresi Tabel 4.9 menunjukkan bahwa audit fee
bertanda positif sebesar 1,708 dengan memiliki nilai koefisien regresi dengan
nilai signifikansi sebesar 0,029 lebih arah positif sebesar 0,559 dengan nilai
kecil dari nilai alpha (0,05). Hasil ini signifikansi sebesar 0,043 lebih kecil dari
mengindikasikan bahwa variabel audit nilai alpha (0,05). Hasil ini
tenure berpengaruh positif secara mengindikasikan bahwa variabel fee audit
signifikan terhadap kualitas audit, terbukti berpengaruh positif secara
sehingga H1 ditolak. Penelitian ini signifikan terhadap kualitas audit, sehingga
mendukung Aqmarina dan Yendrawati H2 diterima. Hasil ini mendukung temuan
(2019) dan Sari et al. (2019) yang penelitian yang dilakukan oleh Hartadi
menemukan bahwa audit tenure (2012), Kurniasih dan Rohman (2014),
berpengaruh positif terhadap kualitas serta Pramaswaradana dan Astika (2017)
audit. Ketika auditor melakukan yang menyatakan bahwa audit fee
prosedur audit terhadap laporan berpengaruh positif secara signifikan
keuangan klien secara berkelanjutan, terhadap kualitas audit. Semakin
maka pemahaman terhadap bertambahnya fee audit maka auditor dapat
kompleksitas bisnis perusahaan akan memperluas cakupan maupun prosedur
semakin meningkat. Sehingga audit sehingga kualitas audit yang
kemampuan auditor dalam dihasilkan akan tinggi.
menemukan indikasi kecurangan dan
salah saji akan semakin meningkat.

14
Pengaruh Ukuran KAP Dalam standar profesi dan ketentuan hukum serta
Memoderasi Hubungan Audit Tenure peraturan yang berlaku.
Terhadap Kualitas Audit. Christiawan dan Budisantosa (2014)
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel menemukan bahwa KAP First-tier dan
interaksi audit tenure*Size KAP memiliki KAP Second-tier memiliki kecenderungan
nilai koefisien negative sebesar -0,534 yang sama untuk memberikan opini audit
dengan signifikansi sebesar 0,583 lebih going concern ketika dihadapkan dengan
besar dari nilai alpha (0,05), maka H0 keraguaan akan kelangsungan hidup suatu
diterima dan H3 ditolak. Hal ini berarti perusahaan. Hal ini mendukung bahwa
variabel ukuran KAP tidak memberikan tidak adanya perbedaan kualitas audit
pengaruh yang signifikan dalam antara KAP Bigfour dan KAP Non-Bigfour.
memoderasi hubungan tenur audit terhadap Maka dari itu, ukuran KAP tidak
kualitas audit. Penelitian ini mendukung mendorong hubungan audit tenure terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Al- kualitas audit. Semakin lama masa tenure
Thuneibat (2011) yaitu ukuran KAP tidak antara suatu KAP dengan klien terjadi maka
mampu memoderasi pengaruh antara audit akan meningkatkan kualitas audit terlepas
tenure dengan kualitas audit. dari ukuran KAP yang memberikan jasa
Pengaruh yang tidak signifikan tersebut auditnya.
dapat dijelaskan oleh karakteristik sampel
ukuran KAP. Total persentase perusahaan Pengaruh Ukuran KAP Dalam
yang melakukan perikatan dengan KAP Memoderasi Hubungan Audit Fee
Bigfour adalah sebesar 53,7%, sedangkan Terhadap Kualitas Audit.
oleh KAP Non-Bigfour yaitu sebesar
46,3%. Hal ini dapat diinterpretasikan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel
bahwa sudah banyak perusahaan perbankan interaksi audit fee*Size KAP memiliki nilai
di Indonesia yang telah mempercayai audit koefisien regresi negative sebesar -0,242
laporan keuangannya kepada KAP Non- dengan nilai signifikansi sebesar 0,463.
Bigfour, baik dari sisi manajemen maupun Nilai signifikansi yang diperoleh lebih
pengguna laporan keuangannya. Sehingga besar dari nilai alpha (0,05), maka H0
penggunaan ukuran KAP tidak diterima dan H4 ditolak. Hal ini berarti
menyebabkan adanya perbedaan kualitas variabel ukuran KAP tidak memberikan
audit. pengaruh yang signifikan dalam
Dalam sampel KAP Non-Bigfour memoderasi hubungan audit fee terhadap
merupakan termasuk KAP kategori kualitas audit. Kemungkinan penyebab
Second-tier. Menurut Cassel (2009) dalam ketidaksignifikanan ini diduga serupa
Gultom dan Fitriany (2011:5463), KAP dengan penyebab ketidaksignifikanan
Second-tier mengalami peningkatan dari ukuran KAP dalam memperlemah
sisi kualitas audit yang ditawarkan dan hubungan audit tenure dengan kualitas
dapat disejajarkan dengan kualitas audit audit.
yang dimiliki oleh KAP Bigfour. Selain itu, Hasil penelitian ini tidak mampu
Seluruh KAP juga melakukan prosedur membuktikan hipotesis yang didasarkan
audit berdasarkan Standar Pengendalian oleh penelitian Gultom dan Fitriany (2013)
Mutu (SPM) dimana mengatur tanggung serta Hamid (2013) yang menemukan
jawab KAP atas kepatuhannya kepada bahwa ukuran KAP berpengaruh langsung

15
secara positif terhadap kualitas audit, Berdasarkan penelitian ini maka dapat
dimana dihipotesiskan bahwa ukuran KAP disimpulkan bahwa:
dapat memperkuat hubungan positif fee a. Audit tenure berpengaruh negatif
audit terhadap kualitas audit. Hal ini diduga terhadap kualitas audit. Hal ini
dipengaruhi oleh dasar penentuan imbalan mengindikasikan bahwa dengan masa
audit yang tinggi atas jasa yang ditawarkan perikatan yang panjang dapat
sudah sesuai dengan kemampuan auditor meningkatkan pemahaman auditor
yang memiliki penguasaan kompetensi secara menyeluruh mengenai
terhadap seluk beluk bisnis dan karakteristik bisnis perusahaan klien
penerapannya pada bidang audit. sehingga prosedur audit yang
Dalam menentukan biaya audit auditor dilakukan menjadi semakin akurat dan
yang memiliki penguasaan terhadap berkualitas.
kompetensi dan pengetahuan tentunya b. Fee audit berpengaruh terhadap
mendapatkan fee yang tinggi sesuai dengan kualitas audit secara positif. Ketika
keahlian yang dimiliki. Auditor yang pihak manajemen membayar biaya
mempunyai pengalaman lebih dalam audit yang tinggi, maka auditor
bidang tersebut diyakini dapat merancang cenderung mendapatkan motivasi lebih
dan melakukan prosedur audit secara tepat, untuk bekerja secara optimal sehingga
serta memiliki ketangkasan dalam kualitas audit yang dihasilkan semakin
menentukan fokusan dari akun yang tinggi.
membutuhkan perhatian dan pemahaman c. Ukuran KAP tidak mampu
secara mendalam sehingga kualitas audit memperlemah pengaruh negatif audit
yang dihasilkan juga meningkat. Dengan tenure terhadap kualitas audit. Seiring
pengenaan biaya audit yang tinggi, maka dengan bertambahnya masa perikatan,
auditor akan memiliki motivasi untuk auditor akan membangun pengetahuan
melakukan pelaksanaan audit secara efektif mengenai bisnis dan resiko terhadap
dan menyeluruh. Hal ini akan menciptakan klien yang dihadapi serta memiliki
laporan keuangan yang kredibel bagi independensi yang kuat, sehingga
pengguna laporan keuangan. Selain itu juga besar atau kecilnya KAP tidak akan
dapat mengurangi biaya agensi yang memberikan pengaruh moderasi yang
mungkin timbul akibat adanya tindakan signifikan terhadap hubungan audit
moral hazard yang dilakukan manajemen. tenure dan kualitas audit.
Sehingga semakin tinggi fee audit yang d. Ukuran KAP tidak mampu
diberikan, maka semakin tinggi kualitas memperkuat pengaruh positif audit
audit yang dihasilkan terlepas dari ukuran fee terhadap kualitas audit. Penentuan
KAP yang memberikan jasa audit tersebut. fee audit yang tinggi telah
dipertimbangkan dan disepakati
KESIMPULAN antara auditor dan klien berdasarkan
Penelitian ini bertujuan untuk beban yang akan ditanggung auditor
mengetahui pengaruh Audit Tenure, Audit selama audit berlangsung serta
Fee dan Ukuran KAP sebagai variabel pertimbangan profesional lainnya.
moderasi terhadap Kualitas Audit pada Sehingga dengan fee yang tinggi akan
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di memperluas cakupan prosedur audit
Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019. dan membuat kualitas dari audit yang

16
dilakukan akan meningkat, terlepas pengaruh moderasi dari variabel
dari besar atau kecilnya KAP. audit fee dan tenur audit terhadap
kualitas audit. Hal ini didasarkan
Keterbatasan Penelitian pada tindakan low-balling, dimana
Penelitian ini memiliki beberapa pada masa perikatan awal auditor
keterbatasan yaitu : cenderung untuk menurunkan
1. Data mengenai pengungkapan fee biaya jasa audit dangan harapan
audit masih berupa voluntary akan mendapatkan keuntungan
disclosure (pengungkapan sukarela) berupa fee tambahan pada masa
di Indonesia, sehingga masih kedepannya sehingga kualitas audit
terdapat perusahaan yang belum pun akan meningkat (Efraim,
mengungkapkan imbalan jasa yang 2010:7). Maka dari itu terdapat
mereka bayarkan. Maka dari itu, keterkaitan yang erat antara audit
data diambil dari akun professional fee dengan audit tenure terhadap
fees dalam laporan keuangan. kualitas audit, dimana dengan
Professional fees merupakan bertambahnya imbalan jasa yang
imbalan jasa yang dibayarkan didapatkan selaras dengan
perusahaan kepada tenaga ahli atau bertambahnya masa perikatan,
profesi untuk jasa yang dilakukan, maka auditor telah memiliki
sehingga masih terdapat biaya- pembelajaran pemahaman bisnis
biaya jasa lainnya selain biaya klien yang baik dan dapat
audit. memperluas prosedur audit yang
2. Kesulitan dalam pengumpulan dilakukan, sehingga kualitas audit
sampel karena beberapa perusahaan akan meningkat.
tidak memiliki akun professional
fees dalam laporan keuangan. Hal DAFTAR PUSTAKA
ini menyebabkan pengurangan Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing: Petunjuk
jumlah sampel fee audit. Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik. Jilid 1, Edisi 4.
Saran Jakarta: Salemba empat.
Berdasarkan kesimpulan yang tertera Aldona, Nakita Nanda dan Trisnawati,
diatas, terdapat beberapa saran agar Rina. 2018. “Pengaruh Tenur Audit,
penelitian selanjutnya dapat memberikan Ukuran KAP, Rotasi Audit, dan
hasil yang lebih baik antara lain: Ukuran Perusahaan Terhadap
1. Bagi peneliti selanjutnya Kualitas Audit (Studi Empiris pada
diharapkan untuk menggunakan Perusahaan Manufaktur yang
pengukuran fee audit yang lebih Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
akurat berdasarkan fee audit Tahun 2012-2016)”. Prosiding
langsung, sehingga dapat Seminar Nasional dan The 5th Call
menggambarkan biaya audit aktual for Syariah Paper Universitas
yang diterima oleh auditor atas Muhammadiyah Surakarta.
jasanya. Al-Thuneibat, A. A., Ibrahim Al Issa, R. T.,
2. Bagi penelitian selanjutnya & Ata Baker, R. A. 2011. “Do audit
diharapkan dapat menguji tenure and firm size contribute to

17
audit quality?”. Managerial Auditing Accounting and Economics, 3, 113-
Journal, Vol. 26, Issue (4): Pp.317- 127.
334. Dye, Ronald A. 1991. “Informationally
Boone, Jeff P. & Khurana, Inder K. & Motivated Auditor
Raman, K.K., 2010. "Do the Big 4 Replacement.”Journal of Accounting
and the Second-tier firms provide and Economics. Vol. 14, No.4:
audits of similar quality?". Journal of Pp.347-374.
Accounting and Public Policy, Ferdinan, Efraim. 2010. “Pengaruh Tenur
Elsevier. Vol. 29(4), pages 330-352, Kantor Akuntan Publik (KAP) dan
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Reputasi KAP Terhadap Kualitas
Penelitian Kuantitatif. Kencana Audit : Kasus Rotasi Wajib Auditor
Prenada Media Group. Jakarta di Indonesia”. Simposiun Nasional
Carey, Peter & Roger Simnett. 2006. “Audit Akuntansi XIII. Purwokerto.
Partner Tenure and Audit Quality”. Gavious, I. 2007. “Alternative perspectives
The Accounting Review. Vol. 81,No. to deal with auditors’ agency
3: Pp. 653-676 problem”. Critical Perspective on
Chen, K. Y., Lin, K., and Zhou, J. 2005. Accounting. Vol. 18. pp. 451-467.
"Audit quality and earnings Gultom dan Fitriany. 2013.“Pengaruh
management for Taiwan IPO firms". Tenure Audit dan Rotasi Auditor
Managerial Auditing Journal. Vol. Terhadap Kualitas Audit dengan
20, No.1, pp.86-104. Ukuran Kantor Akuntan Publik
Chi, W. and Huang, H. (2004). sebagai Variabel Moderasi”.
“Discretionary accruals, audit-firm Makalah Simposium Nasional
tenure and auditpartner tenure: Akuntansi XVI Manado.
empirical evidence from Taiwan”. Hamid, Abdul. 2013. Pengaruh Tenur KAP
Journal of Contemporary Accounting Dan Ukuran KAP Terhadap Kualitas
& Economics. Vol. 1, No. 1;65-92. Audit (Studi Empiris pada
Chrisdinawidanty, Z. N., Tugiman, H., & Perusahaan Manufaktur yang
Muslih, M. 2016. “Pengaruh Etika Terdaftar di BEI). Jurnal Universitas
Auditor Dan Fee Audit Terhadap Negeri Padang. Padang.
Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Hartadi, Bambang. 2012. Pengaruh Fee
Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi
Bandung)”. e- Proceeding of Auditor terhadap Kualitas Audit di
Management : Vol.3, No.3 Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Darmaningtyas, Sitta. (2018). “Pengaruh Ekonomi dan Keuangan. Vol. 16,
Fee Audit, Audit Tenure, Rotasi KAP No.1:pp. 84-103.
dan Ukuran Perusahaan Klien Herianti, E., & Surnayi, A. 2016. Pengaruh
Terhadap Kualitas Audit”. Skripsi Kualitas Auditor, Audit Delay dan
Strata Satu. Universitas Islam Audit Tenure Terhadap Kualitas
Audit Perbankan Yang Terdaftar di
Indonesia.
BEI Periode 2012-2014. Prosiding
DeAngelo, L.E. 1981. Auditor Seminar Nasional INDOCOMPAC.
Independence, ‘Low Balling’, and Pp. 416-425.
disclosure Regulation. Journal of Kurniasih, M., & Rohman, A.
2014. “Pengaruh Fee Audit, Audit

18
Tenure, Dan Rotasi Audit Terhadap Audit Reputation and Audit Quality:
Kualitas Audit”. Diponegoro Journal The Case of Listed Companies in
of Accounting. Vol. 3, No. 3:pp. 1-10 Vietnam”. Asian Journal of Finance
Mgbame, C. O., Eragbhe, E., & Osazuwa, & Accounting, Vol. 9 No. 1.
N.P. 2012. “Audit Partner Tenure Pramaswaradana, I., & Astika, I. (2017).
and Audit Quality: An Empirical “Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee,
Analysis”. European Journal of Rotasi Auditor, Spesialisasi Auditor,
Business and Management. Vol. 4, dan Umur Publikasi Pada Kualitas
No. 7: pp. 154-162. Audit. E-Jurnal Akuntansi, 19(1).
Muliawan, Eko Kurnia dan Sujana, I Ketut. 168-194.
2017. “Pengaruh Ukuran Kantor Rusmin, R. and Evans, J. (2017), "Audit
Akuntan Publik, Auditor Switching quality and audit report lag: case of
Dan Audit Tenure Pada Kualitas Indonesian listed companies". Asian
Audit”. E-Jurnal Akuntansi. Vol. 21, Review of Accounting. Vol. 25 No. 2,
No.1: pp. 534-561 pp. 191-210.
Panjaitan, Clinton M., dan Chariri, Anis. Sari, S.P., Diyanti, A.A., dan Wijayanti, R.
2014. “Pengaruh Tenure, Ukuran 2019. “The Effect of Audit Tenure,
Kap dan Spesialisasi Auditor”. Audit Rotation, Audit Fee, Audit Firm
Diponegoro Journal of Accounting. Size And Auditor Specialization To
Vol. 3, No. 3: pp. 1-12 Audit Quality”. Riset Akuntansi dan
Permana, Klaudia Xary dan Pamudji, Keuangan Indonesia. Vol.4, No.3:
Sugeng. 2012. “Pengaruh Masa pp. 186-196
Perikatan Audit Dan Ukuran KAP Wibowo, A., & Rossieta H. 2009. “Faktor-
Terhadap Kualitas Audit”. Skripsi faktor Determinasi Kualitas Audit:
Strata Satu. Fakultas Ekonomika dan Suatu Studi dengan Pendekatan
Bisnis Universitas Diponegoro Earnings Surprise Benchmark”.
Semarang. Simposium Nasional Akuntansi XII.
Pertiwi, N.P., Hasan, A., & Hardi. 2016.
Pengaruh Masa Perikatan Audit,
Spesialisasi Industri KAP, Reputasi
KAP Dan Komite Audit Terhadap
Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi,
Vol. 4, No.2:pp. 147-160.
Pham, N. K., Duong, H. N., & Quang, T.P.
(2017). “Audit Firm Size, Audit Fee,

19

Anda mungkin juga menyukai