Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH FEE AUDIT, BUKTI AUDIT, DAN AUDITOR ATTRIBUTES

TERHADAP AUDIT REPORT LAG (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR


AKUNTAN PUBLIK KOTA SURABAYA DAN MALANG)
Adinda Dwi Rahmawati 1), Made Sudarma2)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165, Malang 65145, Indonesia
E-mail :14adindadwi@gmail.com, made@ub.ac.id

ABSTRACT
The objective of this study is to empirically assess the effect of audit fees, audit
evidence, and auditor attributes on audit report lag. Audit work experience and
professional skepticism are the proxies for auditor attribute variables. The primary
data of this study include 86 respondents collected from a survey with convenience
sampling by distributing questionnaires to 96 auditors of the Public Accounting
Firms in Surabaya and Malang. The results of multiple regression analysis indicate
that partially audit fee and auditor attributes with professional skepticism as the
proxy significantly and positively affect audit report lag. Whilst, audit evidence and
auditor attributes with audit work experience as the proxy positively yet
insignificantly affect audit report lag.
Keywords : audit fee, audit evidence, auditor attributes, audit report lag

ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menguji secara empiris pengaruh fee
audit, bukti audit, dan auditor attributes terhadap audit report lag. Variabel auditor
attributes dalam penelitian ini diproksikan melalui pengalaman kerja audit dan
skeptisisme profesional. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dan
menggunakan teknik convenience sampling untuk memperoleh data primer dengan
memberikan kuesioner kepada 96 auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
Kota Surabaya dan Kota Malang. Dari hasil penyebaran kuesioner tersebut,
responden yang tercapai yakni sebanyak 86 auditor. Analisis data dilakukan
menggunakan analisis regresi linier berganda dengan hasil yang menjelaskan bahwa
secara parsial fee audit dan auditor attributes yang diproksikan dengan skeptisisme
profesional berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap audit report lag.
Sedangkan bukti audit dan auditor attributes yang diproksikan dengan pengalaman
kerja audit berpengaruh positif tidak signifikan terhadap audit report lag.
Kata Kunci : fee audit, bukti audit, auditor attributes, audit report lag
PENDAHULUAN independen untuk mengatasi perbedaan
Laporan keuangan suatu entitas harus kepentingan yang muncul antara internal
dievaluasi melalui proses pemeriksaan yang dengan eksternal perusahaan, (3) laporan
terstruktur dan terencana atau sering disebut keuangan yang telah diaudit dan dinyatakan
dengan proses audit. Louwers et al., wajar diharapkan mampu memberikan
(2015:4) menjelaskan bahwa audit adalah informasi sebaik-baiknya serta meyakinkan
suatu proses tersistematis yang terdiri dari pemakai laporan keuangan bahwa informasi
tujuan serta proses yang logis dan atas dasar tersebut relevan dan dapat
disiplin ilmu atau pendekatan yang dipertanggungjawabkan.
terstruktur untuk mencapai tujuan akhir dari Penjelasan tersebut seperti yang
proses audit itu sendiri. Salah satu faktor dijelaskan dalam teori agensi yang
yang memengaruhi ketepatan waktu dikembangkan oleh Jensen dan Meckling
pelaporan keuangan adalah ketepatan waktu (1976) mengenai hubungan auditor sebagai
audit (Shukeri dan Islam, 2012). Lamanya pihak ketiga independen untuk menilai
waktu penyelesaian audit tersebut dikenal kelayakan laporan keuangan serta
dengan peristiwa audit report lag. hubungannya antara principal dan agent.
Audit report lag adalah jarak waktu Teori agensi menjelaskan bahwa terdapat
yang dihitung dari tanggal tutup buku dalam kontrak kerja antara principal dan agent
satu periode sampai dengan tanggal laporan yang merupakan hubungan kerja antara
audit diselesaikan (Juwita, 2020). Tanggal pihak investor atau pemilik saham dengan
laporan audit adalah tanggal saat pihak manajemen. Teori agensi
serangkaian prosedur audit secara signifikan menggambarkan adanya hubungan dua
telah diselesaikan berdasarkan bukti audit pihak yang saling terikat satu sama lain
yang cukup dan memadai (SA 700). Laporan dalam hubungan pekerjaan (Luayyi, 2012).
audit berisikan keselarasan antara laporan Teori agensi dalam hubungannya dengan
keuangan dengan standar akuntansi yang audit report lag adalah terkait posisi auditor
berlaku di Indonesia. Ketidaksesuaian antara yang merupakan pihak ketiga independen
laporan keuangan dengan standar akuntansi dengan tidak memihak antara principal dan
menyebabkan auditor membutuhkan waktu agent. Hal ini mengacu pada keterkaitan
lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan ketepatan waktu pelaporan keuangan auditan
auditnya. dengan teori keagenan. Auditor memastikan
Penyusunan dan penyajian laporan selama proses perikatan mampu menetapkan
keuangan tidak hanya digunakan untuk tingkat materialitas dengan baik dan tetap
melihat entitas atau perusahaan mengalami menjaga standar profesi akuntan publik.
laba atau rugi, namun lebih dalam lagi Auditor diharapkan mampu memberikan
digunakan sebagai salah satu bentuk opini yang tepat sehingga dapat
pertanggungjawaban kepada investor atau meminimalisir terjadinya audit report lag.
pihak yang memiliki kepentingan dalam Berkaitan dengan audit report lag,
perusahaan tersebut. Yendrawati (2006) kasus yang dialami oleh PT. Tiga Pilar
menyebutkan bahwa terdapat tiga alasan Sejahtera Food Tbk yang mengalami
penting mengapa auditor independen keterlambatan penyampaian laporan
dibutuhkan dalam memeriksa laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31
keuangan, yakni (1) laporan keuangan Desember 2017. Dalam kasus tersebut
berpotensi mengandung salah saji baik Kementerian Keuangan menemukan adanya
disengaja maupun tidak, (2) kebutuhan overstatement yang menjadi perseteruan di
dalam menggunakan jasa pihak ketiga perusahaan tersebut (CNBC, 12 Juni 2019).
Berdasarkan tanggal terselesaikannya profesionalnya sesuai dengan standar
laporan audit dalam annual report profesi.
perusahaan, teridentifikasi terjadi audit Faktor lain yang diduga memengaruhi
report lag yang berakibat semakin lamanya audit report lag adalah bukti audit. Hayes et
jarak waktu dari tanggal tutup buku hingga al., (2017:398) mendefinisikan bukti audit
laporan keuangan auditan diselesaikan. adalah kumpulan informasi pendukung baik
Adanya penundaan laporan audit yang berbentuk angka ataupun informasi yang
tidak sesuai dengan engagement letter akan lain disajikan dalam laporan keuangan.
menyebabkan hilangnya relevansi dalam Penelitian oleh Pratama (2017) memberikan
pengambilan keputusan (Putra dan Putra, kesimpulan jika ketidaklengkapan bukti
2016). Tanggung jawab untuk audit menjadi satu-satunya faktor yang
menyelesaikan laporan audit tepat waktu menyebabkan terjadinya audit report lag
didasari atas kewajiban pemenuhan standar yang dialami oleh tiga KAP di Kota Malang.
audit, yang terdiri dari standar umum, Faktor lain yang diduga memiliki
standar audit pekerjaan lapangan, dan pengaruh terhadap audit report lag adalah
standar pelaporan. Pada masing-masing auditor attributes. Auditor attributes atau
bagian standar audit tersebut, diambil 3 karakteristik yang melekat pada diri auditor
faktor yang akan dikembangkan menjadi dijelaskan oleh Marheni (2018) berpengaruh
variabel dalam penelitian ini, yakni fee audit terhadap ketepatan pemberian opini yang
yang ada pada standar audit pekerjaan ada dalam laporan hasil audit. Penelitian ini
lapangan bagian pertama, selanjutnya bukti akan menggunakan auditor attributes
audit yang terdapat pada standar audit sebagai salah satu variabel independen yang
pekerjaan lapangan bagian ketiga, dan diproksikan melalui pengalaman kerja audit
auditor attributes yang tercantum dalam dan skeptisisme profesional. Dengan
standar umum. Dengan berlandaskan pada banyaknya pengalaman yang dimiliki
standar audit tersebut, maka penelitian ini auditor, maka semakin meningkatkan
menggunakan fee audit, bukti audit, dan kemampuannya untuk memperkirakan suatu
auditor attributes sebagai variabel kejadian atau risiko yang akan dihadapi
independen yang diduga memiliki pengaruh dimulai dengan pendidikan formal dan
terhadap audit report lag sebagai variabel dikembangkan melalui pengalaman dalam
dependen. praktik audit (Mulyani, 2018). Selain dari
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pengalaman kerja audit, auditor attributes
oleh Putri (2016), fee audit memiliki dalam penelitian ini diproksikan dengan
pengaruh terhadap waktu penyelesaian audit. skeptisisme profesional. Sikap skeptis
Sinaga dan Rachmawati (2018) menjelaskan menggambarkan kemahiran seorang auditor.
tentang pengertian fee audit yakni sejumlah Hal ini diperkuat dengan pendapat Merici
nominal bayaran yang diberikan oleh klien (2016) yang menyatakan bahwa kemahiran
kepada Kantor Akuntan Publik (KAP) atas profesional akan sangat memengaruhi
jasa yang telah diberikan meliputi ketepatan pemberian opini oleh seorang
penyelidikan atas laporan keuangan. Besaran auditor.
fee audit yang dibayarkan akan berpengaruh Penelitian ini akan mengkaji lebih luas
terhadap waktu penyelesaian laporan audit terkait faktor-faktor yang memengaruhi
(Lestari dan Latrini, 2018). Jumlah imbalan audit report lag. Faktor tersebut yakni fee
yang ditawarkan berpotensi memengaruhi audit, bukti audit, dan auditor attributes
kemampuan anggota Ikatan Akuntan Publik sebagai variabel independen yang diduga
Indonesia dalam melakukan tanggung jawab memengaruhi audit report lag. Penelitian ini
merupakan penelitian replikatif dari untuk kepentingan manajemen, investor, dan
penelitian yang dilakukan oleh Apriayanti publik secara umum.
(2015), Pratama (2018), dan Putri (2016).
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya Dalam bidang audit, teori agensi
adalah terletak pada objek penelitian, digunakan untuk menjelaskan hubungan
penggabungan beberapa variabel independen kerja antara principal dan agent yang
yang diuji bersamaan, dan pengembangan melibatkan auditor sebagai pihak
indikator kuesioner variabel. independen agar meminimalisir terjadinya
asimetri informasi. Laporan keuangan
Untuk melengkapi data terkait serta
permasalahan yang sudah dijelaskan, maka disusun oleh manajemen perusahaan yang
dipilih Kantor Akuntan Publik (KAP) di kemudian informasi tersebut digunakan
Kota Surabaya dan Malang sebagai objek sebagai bentuk tanggung jawab kinerja
penelitian dengan metode penyebaran mereka kepada investor. Auditor akan
kuesioner. Peneliti memilih objek penelitian menilai suatu informasi yang tertera dalam
pada auditor yang bekerja di KAP yang laporan keuangan apakah dapat diandalkan
berlokasi di Kota Surabaya dan Kota atau tidak, sehingga informasi yang
Malang dikarenakan tingginya tingkat disampaikan dari pihak manajemen kepada
pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan jasa investor dapat digunakan sebaik-baiknya.
akuntan publik pada 2 kota tersebut. Penelitian mengenai hubungan antara
Menurut Pusat Pembinaan Profesi Keuangan principal dan agent terus mengalami
(2021), per 3 Mei 2021 jumlah KAP yang perkembangan, seperti yang dilakukan oleh
kantor pusatnya berlokasi di Kota Surabaya Juwita (2020) yang menjelaskan hubungan
sebanyak 25 KAP yang merupakan jumlah teori keagenan dengan ketepatan waktu turut
terbanyak di Jawa Timur dan di Kota menekan risiko terjadinya masalah
Malang sejumlah 9 KAP. Berdasarkan keagenan. Keterkaitan teori agensi dalam
uraian diatas, judul yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai dasar dalam
penelitian ini adalah “Pengaruh Fee Audit, menentukan faktor-faktor yang diduga
Bukti Audit, dan Auditor Attributes memiliki pengaruh terhadap audit report
terhadap Audit Report Lag : Studi lag. Hasil kerja auditor selama proses audit
Empiris pada Kantor Akuntan Publik di akan disampaikan dalam bentuk audit report
Kota Surabaya dan Malang” atau laporan audit. Ketepatan penyampaian
laporan audit dikaitkan dengan pemberian
opini audit yang bisa
TELAAH PUSTAKA DAN dipertanggungjawabkan dan lamanya waktu
PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dibutuhkan untuk menyatakan laporan
Teori agensi atau teori keagenan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang
yang dikemukakan oleh Jensen dan bisa memengaruhi relevansi informasi yang
Meckling (1976) merupakan teori yang ingin disampaikan.
mendasari dalam praktik bisnis yang dipakai Penundaan penyampaian informasi
selama ini. Watss dan Zimmerman (dikutip dapat menimbulkan kerugian bagi
dalam Hayes et al., 2017:50) menyatakan perusahaan. Karakteristik dari informasi
jika peran auditor diharapkan dapat yang terkandung dalam laporan keuangan
memenuhi ekspektasi atas penunjukkan secara kualitatif haruslah relevan, karena
tugas dengan tidak hanya bekerja untuk informasi dapat memengaruhi keputusan,
kepentingan dan reputasi kantor akuntan Oleh karena itu laporan keuangan harus
publik yang menaunginya, namun juga disampaikan secara tepat waktu. Maka dari
itu, peneliti ingin melakukan pengujian Fee Audit
untuk memperoleh bukti empiris terhadap
variabel yang memengaruhi terjadinya audit Fee audit atau biaya audit merupakan
report lag, yaitu variabel fee audit, bukti imbal jasa dalam bentuk pendapatan yang
audit, auditor attributes yang diproksikan diterima auditor atas jasa audit yang telah
melalui pengalaman kerja audit dan dilakukannya. Menurut Ulfasari (2014) fee
skeptisisme profesional. audit merupakan biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan yang bertindak sebagai
Audit Report Lag klien atas usaha dan jasa yang dilakukan
auditor dalam proses audit laporan
Audit report lag adalah jarak waktu keuangan. Penentuan biaya audit merupakan
penyelesaian audit laporan keuangan yang perhitungan dari perkiraan jumlah jam kerja
dihitung dari lamanya hari yang dibutuhkan (chargeable hours) dikalikan dengan
auditor independen untuk menyelesaikan nominal imbalan jasa yang dibutuhkan per
laporan audit (Ariyanti, 2017). Tercantum jam (hourly charge rate out).
dalam Standar Auditing (SA) seksi 230 yang
berisikan bahwa auditor diwajibkan untuk Selain didasarkan jam kerja, fee audit
melakukan perencanaan dan melaksanakan juga dapat diperkirakan atas dasar
kewajiban profesionalnya secara akurat dan karakteristik perusahaan. Besar kecilnya
hati-hati. Semakin lama proses audit, akan perusahaan akan memengaruhi alokasi
semakin lama waktu perusahaan untuk biaya, waktu, dan tenaga yang dibutuhkan.
menyampaikan laporan keuangannya Dalam Peraturan Pengurus Institut Akuntan
(Rahmayanti, 2016). Semakin lama waktu Publik Indonesia (IAPI) Nomor 2 Tahun
penyampaian laporan keuangan akan 2016 tentang penentuan imbalan jasa audit
berdampak pada ketidakpastian keputusan laporan keuangan yang dibagi menjadi 3
yang ditetapkan, karena hal tersebut metode, yakni (1) Penentuan imbalan jasa
didasarkan atas informasi yang diterbitkan. bersifat lumpsum; (2) Penentuan imbalan
Selain dampak yang muncul dari jasa berdasarkan jam kerja personil atau
ketidakpastian tersebut, lamanya waktu gabungan dari tim perikatan; (3) Penentuan
penyelesaian laporan audit yang imbalan jasa berdasarkan jam kerja personil
menyebabkan semakin lamanya atau gabungan tim perikatan dengan pagu
penyampaian laporan keuangan akan anggaran klien. Dalam Kode Etik Profesi
berdampak pada pemberian sanksi pada Akuntan Publik 2020 seksi 330 tentang
perusahaan terkait. imbalan dan jenis remunerasi lain,
dijelaskan bahwa penetapan fee audit yang
Hal terpenting dari penyampaian lebih rendah dari anggota lain yang
laporan keuangan adalah bagaimana berprofesi sebagai akuntan publik bukanlah
ketepatan waktu bisa tercapai agar bentuk pelanggaran etika, namun dapat
kerahasiaan dan tingkat relevansi atas berpengaruh terhadap kompetensi yang
informasi terhadap laporan keuangan tetap mengarah kepada pelanggaran etika dan
terjaga. Semakin meningkatnya kualitas standar teknis yang berlaku.
audit dari segi efisiensi dan perkiraan waktu,
maka diharapkan dapat memperkecil lag Bukti Audit
atau jarak waktu audit dari tanggal tutup
buku hingga laporan audit diselesaikan. Bukti audit atau audit evidence adalah
dasar informasi bagi auditor dalam
pengambilan kesimpulan untuk merumuskan
opini audit (Hayes et al., 2017:398). mengungkapkan tingkat pemahaman dan
Informasi yang terkandung dalam bukti penguasaan dalam bidang pekerjaan yang
audit merupakan hasil temuan dari proses ditekuni seseorang. Pengalaman
audit yang dilakukan selama tahun berjalan berpengaruh terhadap keputusan dan
atau memungkinkan berasal dari audit penyelesaian audit karena kompleksitas
periode lalu. Bukti audit secara rinci penugasan yang dihadapi. Standar Umum
dijelaskan dalam Standar Audit (SA) 500 Pertama PSA No. 4 menyatakan bahwa
tentang kecukupan bukti audit dan tanggung tanpa adanya pendidikan dan pengalaman
jawab auditor dalam melakukan prosedur yang memadai dalam bidang audit, maka
guna mendapatkan bukti audit yang kuat. auditor tidak bisa dikatakan dapat memenuhi
Tercantum dalam GAAS pernyataan standar audit.
mengenai tugas auditor selama melakukan Ketika auditor ditunjuk untuk
pekerjaan umum audit untuk memerika melaksanakan proses audit, maka ia harus
ketepatan bukti audit agar memiliki dasar mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
yang kuat dalam memberikan pendapatnya pengalaman, keahlian, dan reputasinya
terkait laporan keuangan yang diaudit. (Louwers et al., 2015:86). Pengalaman
Auditor sebagai pemeriksa laporan auditor seperti yang dijelaskan Mulyadi
keuangan klien harus memastikan bahwa (2010:25) dapat dikembangkan melalui cara-
bukti audit telah didapatkan secara cara seperti dibawah ini:
keseluruhan dan dievaluasi untuk memenuhi
tujuan pemeriksaan (Seruni, 2011). 1. Pelatihan profesi, bentuk dari pelatihan
profesi dapat berupa seminar, simposium,
Tujuan auditor dalam memperoleh dan arahan langsung dari senior.
bukti audit yang tepat dan cukup adalah 2. Pendidikan, dapat ditempuh melalui
untuk memastikan hubungan yang selaras pendidikan formal dan dikembangkan
antara pernyataan dari klien sebagai dengan pendidikan lanjutan dan praktik
penyedia informasi dengan standar audit. audit.
Komunikasi yang efektif antara kedua belah 3. Lama kerja, berhubungan dengan waktu
pihak menjadi salah satu cara untuk yang dibutuhkan auditor dalam
mendeskripsikan informasi keuangan. Hal melaksanakan tugas audit yang
ini dikarenakan auditor akan ditentukan melalui pengalaman umum
mengomunikasikan temuan mereka kepada (general experience), pengalaman
pengguna informasi keuangan (Louwers et industri (industry experience),
al., 2015:4). Demi menjaga kualitas dan pengalaman terkait tugas audit tertentu
relevansi bukti audit, auditor akan (task-spesific experience).
menentukan apakah bukti yang didapat
terdapat salah saji yang tidak dapat Pengalaman kerja pada umumnya
diperbaiki bersifat material baik pada diukur dari waktu yang dibutuhkan tenaga
masing-masing kesalahan atau secara kerja dalam menyelesaikan tanggung jawab
keseluruhan. Hasil dari evaluasi bukti audit profesinya, yakni tanggung jawab moral
akan diputuskan oleh auditor untuk disusun dalam menyediakan informasi yang lengkap
ke dalam laporan audit, termasuk di dan jujur terkait kinerja perusahaan yang
dalamnya semua prosedur yang telah diaudit kepada pihak internal dan eksternal
dilakukan. yang membutuhkan informasi tersebut.
Auditor memiliki tanggung jawab untuk
Pengalaman Kerja Audit melaksanakan perikatan audit berdasarkan
Pengalaman berarti suatu hal yang dengan ilmu yang dimiliki. Hal ini
mensyaratkan bahwa auditor berhak auditor dalam menilai dan menyeleksi
mengenyam pendidikan formal baik dalam informasi mana yang dianggap masuk akal
bidang akuntansi maupun audit serta untuk digunakan sebagai bukti kuat dalam
mengembangkan pengalaman praktis yang menyatakan pendapatnya (Plumlee et al.,
layak untuk profesi yang dijalaninya (Arens 2015). Lamanya waktu yang dibutuhkan
et al., 2015:35). untuk menyelidiki bukti-bukti audit secara
mendalam akibat dari implementasi sikap
Skeptisisme Profesional skeptis akan berpengaruh terhadap kinerja
Salah satu karakteristik untuk auditor untuk segera menyelesaikan audit
memenuhi tanggung jawab auditor guna secara tepat waktu.
memberikan opini audit dengan baik dan
benar dicapai melalui sikap skeptisisme Rerangka Teoritis dan Pengembangan
profesional (Sukendra et al., 2015). Hipotesis
Skeptisisme profesional adalah sikap auditor
yang mana terdapat pikiran selalu Teori agensi menjelaskan terdapat
mempertanyakan serta mengevaluasi secara kontrak kerja antara manajemen dengan
analitis dan kritis terhadap bukti audit (PSA investor yang mana dibutuhkan peran pihak
No. 04). Dalam Kode Etik Profesi Akuntan ketiga independen untuk meminimalisir
Publik nomor 120.13-A2 (2020) dijelaskan masalah keagenan. Teori agensi dalam
tentang beberapa sikap yang menunjukkan penelitian ini dapat digunakan untuk
skeptisisme profesional, antara lain: menjelaskan tanggung jawab profesional
auditor untuk menyelesaikan proses audit
1) Sikap integritas yang mensyaratkan dengan baik serta meminimalisir terjadinya
auditor untuk bersikap jujur dan lugas. audit report lag yang diukur dengan 3
2) Sikap objektivitas yang mensyaratkan faktor, yakni fee audit, bukti audit, dan
auditor untuk menyepakati auditor attributes yang diproksikan dengan
pertimbangan profesional terkait adanya pengalaman kerja audit dan skeptisisme
kecurigaan terhadap penyimpangan. profesional.
3) Kehati-hatian dan keahlian profesional
yang mensyaratkan auditor untuk Tujuan utama dari penerapan teori
mempunyai kemahiran dan wawasan agensi adalah bagaimana pihak-pihak yang
profesional pada tingkat yang diminta memiliki hubungan kerja dapat merancang
untuk meyakinkan klien bahwa telah kesepakatan dengan sebaik-baiknya agar
memberikan jasa profesionalnya dengan dapat menekan biaya akibat asimetri
kompeten dan menjunjung sikap kehati- informasi dan adanya ketidakpastian
hatian. (Hartadi, 2012). Oleh sebab itu, kesepakatan
terkait fee audit menjadi hal penting dalam
Kemampuan auditor dalam sebuah perikatan karena hal ini sebagai
menganalisis bukti-bukti yang ada dengan bagian dari rancangan kontrak kerja
tindakan skeptis dijelaskan dengan proses pekerjaan audit. Selain faktor fee audit,
diagnostik yang terdiri dari divergent audit report lag juga dipengaruhi oleh bukti
thinking dan convergent thinking. Divergent audit. Semakin relevan bukti audit, maka
thinking menggambarkan pola pikir auditor semakin baik kualitas audit yang dihasilkan.
dalam menerima penjelasan terkait bukti- Dalam Standar Audit (SA) 500 berisikan
bukti yang telah dikumpulkan, sedangkan seberapa pentingnya auditor untuk
convergent thinking merupakan kemampuan memperoleh bukti audit yang kuat dan dapat
mendukung opini audit. Ketidaklengkapan
bukti audit akan menghambat proses audit. H4: Auditor attributes yang diproksikan
dengan skeptisisme profesional berpengaruh
Sejalan dengan hakikat dari teori signifikan terhadap audit report lag.
agensi yang menyatakan bahwa auditor
diharapkan mampu memenuhi ekspektasi Model Penelitian
agent dan principal atas penunjukan tugas
Y = α + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + e
dengan tidak melupakan tanggung jawab
profesionalnya. Auditor telah menyadari Keterangan:
ketaatan profesinya terhadap kode etik dan
standar audit. Auditor attributes diartikan Y : Audit report lag
sebagai karakteristik yang melekat pada X1: Fee audit
auditor. Auditor attributes dalam penelitian X2: Bukti audit
ini diukur dengan pengalaman kerja audit X3 : Pengalaman Kerja Audit
dan skeptisisme profesional. X4 : Skeptisisme Profesional
α : Konstanta
Berdasarkan uraian diatas, penelitian b1-b4: Koefisien regresi
ini menguji pengaruh fee audit, bukti audit, e: Eror atau nilai residual
auditor attributes yang diproksikan dengan
pengalaman kerja audit dan skeptisisme METODE PENELITIAN
profesional terhadap audit report lag dengan
Penelitian ini merupakan penelitian
melakukan studi empiris pada KAP di Kota
kuantitatif dengan menggunakan metode
Surabaya dan Malang. Untuk mendukung
statistik dalam pengolahan data. Penelitian
penelitian ini dan menjelaskan kerangka
ini dilakukan untuk menguji hubungan
teoritis maka akan dijelaskan dengan
variabel bebas dengan variabel terikat serta
ilustrasi seperti berikut:
menguji hipotesis yang sebelumnya telah
dirumuskan. Variabel bebas dengan terikat
Gambar 1 Rerangka Teoritis membentuk hubungan sebab akibat sehingga
penelitian ini merupakan model studi kausal
(causal study). Data dikumpulkan dengan
memberikan daftar pertanyaan yang
terangkum dalam bentuk kuesioner. Populasi
yang ditetapkan pada penelitian ini adalah
auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik (KAP) di Kota Surabaya dan Malang
yang terdaftar di Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI) serta memiliki izin dari
Sumber : Data diolah (2021)
Menteri Keuangan.
H1 : Fee audit berpengaruh signifikan
Untuk mencapai tingkat efisiensi
terhadap audit report lag. pengolahan data, maka dipilih teknik
H2 : Bukti audit berpengaruh signifikan sampling yakni nonprobability sampling
terhadap audit report lag. berupa convenience sampling. Penentuan
jumlah sampel yang tidak diketahui dari
H3 : Auditor attributes yang diproksikan jumlah populasi berdasarkan dengan
dengan pengalaman kerja audit berpengaruh pernyataan Roscoe (1975) dalam Sekaran
signifikan terhadap audit report lag. dan Bougie (2013:269) yang menyatakan
bahwa ukuran sampel yang tepat untuk
penelitian multivariat sebaiknya 10 kali atau Publik Kota Surabaya dan Malang. Dalam
lebih besar dari jumlah variabel yang akan uji validitas semua intrumen dinyatakan
diteliti. Berdasarkan dengan pernyataan valid karena nilai pada pearson correlation
tersebut jumlah yang tepat adalah lebih dari setiap instrument memiliki nilai rhitung
30 dan kurang dari 500, sehingga sampel lebih besar dari rtabel (0,2120). Selain itu
yang ditargetkan dalam penelitian ini dalam uji reliabilitas semua variabel
sejumlah 80 auditor yang bekerja pada KAP dinyatakan reliabel karena masing-masing
di Kota Surabaya dan Kota Malang. Untuk instrumen penelitian memiliki Cronbach’s
memastikan keefektifan instrumen survei, Alpha lebih besar dari 0,6.
maka terlebih dahulu dilakukan pilot test
yang dilakukan kepada mahasiswa jurusan Tabel 1 Hasil Uji Normalitas
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unstandarized Residual
Universitas Brawijaya yang sedang dan telah Test Statistic 0,088
menempuh mata kuliah pengauditan. Asymp. Sig. (2-
0,094
tailed)
Sumber: Data Primer (diolah di tahun 2021)
HASIL PENELITIAN DAN Dalam pengujian asumsi klasik,
PEMBAHASAN terdapat tiga uji. Pengujian pertama yaitu uji
Langkah yang dilakukan sebelum normalitas. diketahui nilai signifikansi
menguji hipotesis adalah melakukan uji pilot Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari taraf
(pilot test) dan uji lapangan (field test) signifikansi 0,05. Hasil tersebut memiliki
terhadap instrumen yang telah arti bahwa seluruh model yang digunakan
dikembangkan dengan tujuan untuk dalam penelitian ini berdistribusi normal.
memastikan item kuesioner telah valid (uji Tabel 2 Uji Multikolinearitas
validitas) dan seberapa besar hasil uji
kuesioner dapat dipercaya (uji reliabilitas). Variabel Nilai Nilai VIF
Uji pilot dalam penelitian ini dilakukan Independen Tolerance
dengan memberikan kuesioner uji coba Fee Audit (X1) 0,656 1,523
kepada 35 Mahasiswa S1 Akuntansi
Bukti Audit (X2) 0,404 2,476
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya Malang yang telah menempuh Pengalaman Kerja 0,573 1,745
mata kuliah audit. Dalam uji validitas semua Audit (X3)
intrumen dinyatakan valid karena nilai pada Skeptisisme 0,454 2,203
Profesional (X4)
pearson correlation setiap instrument
memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel Sumber: Data Primer (diolah di tahun 2021)
(0,3338). Selain itu dalam uji reliabilitas Seluruh variabel independen
semua variabel dinyatakan reliabel karena memiliki nilai tolerance lebih besar dari
masing-masing instrumen penelitian 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Oleh
memiliki Cronbach’s Alpha lebih besar dari karena itu, dapat disimpulkan bahwa
0,6. masing-masing variabel independen pada
Setelah semua item pertanyaan pada model penelitian tidak mengalami gejala
uji pilot dinyatakan valid dan reliabel, maka multikolinearitas dan asumsi BLUE dapat
pengujian lapangan dapat dilanjutkan pada terpenuhi.
objek penelitian yang sesungguhnya yakni
auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan
Gambar 2 Uji Heteroskedastisitas
Dapat dilihat nilai koefisiensi dari X1
adalah sebesar 0,311 merupakan variabel fee
audit (X1) dengan tanda positif. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel fee audit (X1)
memiliki hubungan searah dan positif
terhadap variabel audit report lag (Y),
dimana ketika variabel fee audit meningkat,
maka variabel audit report lag akan
meningkat, begitupun ketika menurun.
Dapat dilihat nilai koefisiensi dari X2
Sumber: Data Primer (diolah di tahun 2021) adalah sebesar 0,021 merupakan variabel
Setelah diketahui gambar tersebut bukti audit (X2) dengan tanda positif. Hal ini
menunjukkan bahwa titik-titik pada menunjukkan bahwa variabel bukti audit
Scatterplot memenuhi syarat yaitu data (X2) memiliki hubungan searah dan positif
menyebar di bawah dan di atas angka 0 terhadap variabel audit report lag (Y),
(nol), penyebaran data tidak membentuk dimana ketika variabel bukti audit
pola yang bergelombang atau menyempit meningkat, maka variabel audit report lag
dan melebar kembali, serta data tidak akan meningkat, begitupun ketika menurun.
memiliki pola spesifik atau acak. Maka Dapat dilihat nilai koefisiensi dari X3
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi adalah sebesar 0,112 merupakan variabel
masalah heteroskedastisitas dan model pengalaman kerja audit (X3) dengan tanda
regresi dan asumsi BLUE dapat terpenuhi. positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
pengalaman kerja audit (X3) memiliki
Tabel 3 Analisis Regresi Berganda hubungan searah dan positif terhadap
Variabel Unstandar T Sig. Ket. variabel audit report lag (Y), dimana ketika
ized variabel pengalaman kerja audit meningkat,
Coefficien maka variabel audit report lag akan
ts meningkat, begitupun ketika menurun.
Beta
Constant 2,119 0,873 0,385 Dapat dilihat nilai koefisiensi dari X4
adalah sebesar 0,229 merupakan variabel
Fee 0,311 3,957 0,000 Signifikan
Audit skeptisisme profesional (X4) dengan tanda
(X1) positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
Bukti 0,021 0,185 0,854 Tidak skeptisisme profesional (X4) memiliki
Audit Signifikan hubungan searah dan positif terhadap
(X2) variabel audit report lag (Y), dimana ketika
Pengala 0,112 0,932 0,354 Tidak
man Signifikan
variabel skeptisisme profesional meningkat,
Kerja maka variabel audit report lag akan
Audit meningkat, begitupun ketika menurun.
(X3)
Skeptisis 0,229 2,124 0,037 Signifikan
me
Profesio
nal (X4)
Sumber: Data Primer (diolah di tahun 2021)
Tabel 4 Hasil Koefisien Determinasi (R2) Tabel 6 Uji Parsial (Uji T)
R R Square Adjusted R Square Variabel thitung ttabel Sig. Keterangan
Bebas
0,665 0,442 0,414 Fee Audit 3,957 1,9897 0 Signifikan
(X1)
Sumber: Data Primer (diolah di tahun 2021) Bukti Audit 0,185 1,9897 0,854 Tidak
(X2) Signifikan
Pengalaman 0,932 1,9897 0,354 Tidak
Dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R2 Kerja Audit Signifikan
memiliki nilai sebesar 0,414, maka 41,4% (X3)
variasi variabel audit report lag dipengaruhi Skeptisisme 2,124 1,9897 0,037 Signifikan
oleh variasi variabel fee audit, bukti audit, Profesional
pengalaman kerja audit, dan skeptisisme (X4)
profesional, sedangkan dalam pengolahan Sumber: Data Primer (diolah di tahun 2021)
data dalam perhitungan, sisa variasi variabel
independen sebesar 58,6% dipengaruhi oleh Jika nilai signifikansi lebih besar dari
variabel lain yang tidak diteliti. 0,05(α) maka hipotesis ditolak, jika
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (α) maka
Tabel 5 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) hipotesis diterima. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa hasil pengujian hipotesis
Sum of Mean
Model
Squares
Df
Square
F Sig. adalah:
16,01 0,00 1. H1 diterima berarti bahwa fee audit
Regression 286,736 4 71,684
5 0 berpengaruh signifikan terhadap audit report
Residual 362,567 81 4,476
lag.

Total 649,302 85 2. H2 ditolak berarti bahwa bukti audit


berpengaruh tidak signifikan terhadap audit
Sumber: Data Primer (diolah di tahun 2021) report lag.

Dari hasil Uji F yang tertera pada tabel 3. H3 ditolak berarti bahwa pengalaman
4.17, diketahui bahwa nilai signifikansi F kerja audit berpengaruh tidak signifikan
ialah 0,000<0,05, artinya model yang terhadap audit report lag.
digunakan dalam penelitian ini ialah 4. H4 diterima berarti bahwa skeptisisme
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa profesional berpengaruh signifikan terhadap
secara simultan atau secara bersama-sama audit report lag
variabel fee audit, bukti audit, auditor
attributes yang diproksikan dengan Pengaruh Fee Audit terhadap Audit
pengalaman kerja audit, dan skeptisisme Report Lag
profesional berpengaruh secara signifikan
Teori keagenan yang dikemukakan
terhadap audit report lag.
oleh Jensen dan Meckling (1976)
menganggap bahwa fee audit merupakan
biaya audit sebagai bentuk pemantauan dan
penilaian hubungan kerja antara investor
dengan pihak manajemen. Ketepatan waktu
penyelesaian laporan audit menjadi hal yang
penting untuk pengambilan keputusan dari
laporan keuangan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Atas pekerjaan angka dalam laporan keuangan. Dalam teori
audit tersebut, auditor layak untuk agensi dijelaskan bahwa manajemen atau
mendapatkan imbal jasa berupa fee audit. agent mempunyai tanggung jawab
menyampaikan kinerja perusahaan dan
Dari pengujian hipotesis yang informasi yang perlu disampaikan kepada
dilakukan secara parsial melalui uji t, investor atau principal. Semakin besar
dihasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < ketidakyakinan auditor terhadap informasi
0,05 dengan tingkat koefisien regresi sebesar yang disajikan dalam laporan keuangan,
0,311 yang berarti variabel fee audit maka semakin banyak bukti audit yang
memiliki pengaruh positif dan signifikan dibutuhkan.
terhadap audit report lag. Pengaruh positif
memiliki makna apabila semakin tepat Dari pengujian hipotesis yang
dalam menentukan fee audit, akan dilakukan secara parsial melalui uji t,
meningkatkan kemampuan auditor dalam dihasilkan nilai signifikansi sebesar 0,854 >
mempertimbangkan lamanya waktu 0,05 dengan tingkat koefisien regeresi
penyelesaian laporan audit. Sehingga, dari sebesar 0,021. Artinya variabel bukti audit
hasil pengujian tersebut memberikan hasil memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap
H1 diterima. audit report lag. Sehingga, dari hasil
pengujian tersebut memberikan hasil H2
Hasil penelitian ini didukung oleh ditolak.
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Hasil yang tidak signifikan tersebut
oleh Putri (2016). Dalam penelitian tersebut timbul akibat dari keterkaitan antara bukti
diteliti terkait hubungan antara fee audit audit dengan strategi audit yang terkait
dengan lamanya waktu penyelesaian audit dengan kondisi pengendalian internal klien.
yang menunjukkan hasil yakni terdapat Ketika pengendalian internal lemah, maka
pengaruh penetapan jumlah fee audit ruang lingkup audit akan semakin luas. Hal
terhadap audit report lag. Hal ini juga tersebut berdampak kepada semakin
didukung oleh penelitian yang dilakukan banyaknya kertas kerja pemeriksaan atau
Mulyani (2018) yang menyatakan jika audit working paper. Sehingga, jumlah bukti
perusahaan memiliki total aset yang besar sangat tergantung dengan pengendalian
cenderung akan memberikan fee audit yang internal klien.
besar, sehingga proses audit dapat Indikator-indikator yang digunakan
diselesaikan lebih cepat tanpa melupakan dalam variabel bukti audit dalam penelitian
prosedur audit sesuai standar. Hasil ini mengacu pada kecukupan bukti audit
penelitian ini juga didukung oleh penelitain dan kelengkapan bukti audit. Kecukupan
Shukeri dan Islam (2012), Sofiana et al., bukti audit memiliki arti bahwa bukti audit
(2018), dan Putri (2012). digunakan sebagai penilaian kuantitas atau
jumlah bukti audit, sedangkan ketepatan
Pengaruh Bukti Audit terhadap Audit bukti audit digunakan sebagai penilaian atas
Report Lag kualitas bukti audit. Sehingga auditor akan
menyatakan keakuratan informasi dalam
Bukti audit berisikan segala laporan keuangan dengan didasari atas bukti
informasi yang berfungsi dalam mendukung audit yang cukup dan tepat.
informasi lain yang disajikan dalam laporan Hasil dari penelitian ini didukung
keuangan. Bukti-bukti tersebut bagi auditor hasil penelitian oleh Kusuma dan
digunakan sebagai dasar untuk menyatakan Darmansyah (2018) yang menunjukkan jika
pendapatnya dan memastikan kebenaran bukti audit berpengaruh tidak signifikan
terhadap lamanya waktu penyelesaian audit. parsial melalui uji t, ditemukan bahwa
Hasil penelitian tersebut menunjukkan jika variabel pengalaman kerja memiliki tingkat
proses pemeriksaan bukti audit tetap akan signifikansi sebesar 0,354 > 0,05 dengan
memengaruhi lama tidaknya proses audit, tingkat koefisien regresi sebesar 0,112.
namun hal itu tidak menimbulkan dampak Artinya variabel pengalaman kerja audit
yang signifikan berupa keterlambatan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap
pelaporan keuangan auditan karena auditor audit report lag. Sehingga, dari hasil
telah merasa yakin bahwa bukti audit telah pengujian tersebut memberikan hasil H3
cukup dan tepat untuk menyatakan sebuah ditolak.
opini dalam laporan audit. Dalam SA 500 Hasil dari penelitian ini didukung oleh
tentang bukti audit dijelaskan jika bukti hasil penelitian yang dilakukan oleh
audit memiliki sifat kumulatif, artinya bukti Sutjahyani (2020) pada auditor KAP di Kota
audit dapat berasal dari berbagai sumber, Surabaya yang menunjukkan hasil jika
seperti informasi dari audit periode lalu, pengalaman kerja audit memiliki pengaruh
catatan akuntansi entitas, ataupun penolakan tidak signifikan terhadap audit report lag
manajemen untuk memberikan gambaran karena kualitas audit tidak semata-mata
kinerja perusahaan juga merupakan bukti dipengaruhi banyaknya penugasan audit dan
audit. lama kerja auditor. Hal itu disebabkan
Bukti-bukti tersebut yang membuat karena dalam satu tim perikatan antara
auditor yakin dengan opini yang diberikan auditor yang satu dengan yang lainnya
dalam laporan audit. Sehingga, baik memiliki pengalaman yang berbeda, maka
kuantitas dan kualitas dari bukti audit dapat auditor yang lebih berpengalaman akan
dipastikan telah diperiksa dengan baik oleh saling membantu pekerjaan audit yang
auditor, hal tersebut dilakukan untuk dikerjakan oleh auditor yang memiliki
menghindari terjadinya audit report lag. pengalaman lebih rendah. Hasil penelitian
Namun, penelitian ini bertentangan dengan ini tidak sejalan dengan hasil penelitian oleh
hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratama Triyanto (2014) yang menyebutkan bahwa
(2017) yang menyatakan jika bukti audit pengalaman kerja audit berpengaruh
berkorelasi positif signifikan terhadap audit signifikan terhadap ketepatan waktu
report lag. perikatan audit.

Pengaruh Pengalaman Kerja Audit Pengaruh Skeptisisme Profesional


terhadap Audit Report Lag terhadap Audit Report Lag
Teori agensi menyebutkan jika laporan Hasil pengujian melalui uji parsial
keuangan merupakan media yang digunakan atau uji t menunjukkan bahwa variabel
auditor untuk menjalankan fungsi skeptisisme profesional memiliki tingkat
pengawasan atas kinerja manajemen. Untuk signifikansi sebesar 0,037 < 0,05 dengan
menjalankan fungsi pengawasan tersebut, tingkat koefisien sebesar 0,229. Artinya
dibutuhkan keahlian dan pengalaman kerja variabel skeptisisme profesional memiliki
audit sebagai bentuk karakteristik auditor pengaruh signifikan terhadap audit report
yang dapat mengukur ketepatan waktu serta lag. Pengaruh positif memiliki makna
memberikan pengaruh terhadap semakin tinggi skeptisisme profesional yang
pertimbangan audit baik mulai masa awal dimiliki auditor, maka semakin tinggi
perikatan hingga terselesaikannya laporan kemampuan auditor dalam
auditor independen. Dari hasil penelitian dan mempertimbangkan lamanya waktu
pengujian hipotesis yang dilakukan secara penyelesaian laporan audit. Sehingga, dari
hasil pengujian tersebut memberikan hasil signifikan terhadap audit report lag,
H4 diterima. sedangkan variabel bukti audit dan auditor
attributes yang diproksikan dengan
Hasil pengujian variabel skeptisisme pengalaman kerja audit terdapat anomali
profesional pada penelitian ini didukung yang menyebabkan variabel tersebut
oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh berpengaruh tidak signifikan terhadap audit
Kautsarrahmelia (2013) yang menunjukkan report lag. Hal tersebut disebabkan karena
hasil jika skeptisisme profesional secara adanya perbedaan lokasi objek penelitian
parsial memiliki pengaruh positif dan dan pengembangan indikator kuesioner dari
signifikan terhadap ketepatan pemberian penelitian terdahulu. Dari keempat variabel
opini dan laporan audit. Selain itu hasil bebas yang diujikan, masing-masing
penelitian tersebut juga didukung oleh memiliki nilai koefisien regresi positif.
penelitian yang dilakukan oleh Mulyani Teori agensi yang digunakan dalam
(2018), Merici (2016), dan Triyanto (2014). penelitian ini membuktikan bahwa auditor
Sejalan dengan hakikat dari teori agensi sebagai pihak ketiga independen diantara
yang menyatakan bahwa auditor diharapkan principal dan agent bertanggung jawab
mampu memenuhi ekspektasi agent dan dalam menilai kelayakan laporan keuangan.
principal atas penunjukan tugas dengan Terdapat beberapa faktor tertentu yang diuji
tidak melupakan tanggung jawab dalam penelitian ini yang secara signifikan
profesionalnya, salah satunya yakni sikap maupun tidak signifikan menyebabkan
skeptisisme profesional. lamanya waktu penyelesaian laporan audit.
Dari beberapa hasil pengujian Oleh sebab itu, perlu adanya hubungan
tersebut menunjukkan jika penerapan sinergis antara auditee dengan auditor agar
skeptisisme profesional merupakan hal yang meningkatkan kualitas audit dan hasil audit
penting dengan cara memberikan pertanyaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
yang bersifat investigatif dan menganalisis Berdasarkan kesimpulan penelitian
lebih lanjut jawaban yang didapatkan dari tersebut, saran yang dapat diberikan peneliti
hasil investigasi secara hati-hati dan kritis. bagi penelitian selanjutnya adalah sebagai
Penerapan tingkat skeptisisme dalam audit berikut:
sangatlah penting karena dapat 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
memengaruhi efektifitas dan efisiensi audit. mengembangkan indikator pertanyaan
Oleh karena itu, dengan menerapkan kuesioner dengan lebih baik dan dapat
skeptisisme profesional akan meminimalisir mengembangkan variabel lain yang
terjadinya audit report lag. belum diteliti yang diduga memengaruhi
audit report lag, antara lain variabel
risiko bisnis klien, pengendalian internal,
KESIMPULAN DAN SARAN dan masa penugasan.
2. Mempertimbangkan waktu pemberian
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kuesioner sebelum masa PPKM dan
melalui analisis regresi berganda, dapat mempersiapkan alternatif penyebaran
ditarik kesimpulan bahwa secara simultan kuesioner yang dapat dijangkau oleh
seluruh variabel independen dinyatakan auditor walaupun sedang bekerja secara
berpengaruh terhadap audit report lag. work from home dengan menyebarkan
Selanjutnya adalah dilakukan uji variabel kuesioner secara online melalui email
secara parsial yang menunjukkan hasil fee atau google form.
audit dan auditor atributes yang diproksikan 3. Memperluas populasi dan wilayah
dengan skeptisisme profesional berpengaruh
penelitian di luar Kota Surabaya dan Kota Bursa Efek Indonesia. (2021). Penyampaian
Malang agar jumlah data yang didapatkan Laporan Keuangan Auditan. Diakses
lebih maksimal. dari https://www.idx.co.id.

DAFTAR PUSTAKA Dawami, S., & Maradina, J. (2017).


Determinan Penentuan Fee Audit
Apriayanti, A. (2015). Pengaruh Atribut Eksternal dalam Konvergensi IFRS.
Perusahaan dan Faktor Audit Terhadap Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas
Keterlambatan Audit pada Perusahaan Pamulang, 5(2), 155–173.
yang Terdaftar di Bursa Efek Malaysia.
Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 16(2), Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis
74-87. Multivariate dengan Program IBM
SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit
Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S.
Universitas Diponegoro
(2015). Auditing and Assurance
Services: An Integrated Approach 14th Hartadi, B. (2012). Pengaruh fee audit,
Edition. London: Pearson. rotasi KAP, dan reputasi auditor
terhadap kualitas audit di Bursa Efek
Ariyanti, R. (2017). Faktor-Faktor Yang Indonesia. Jurnal Ekonomi dan
Berpengaruh Terhadap Audit Delay Keuangan. 16 (1): 84-103.
Pada Perusahaan Liquid 45. Jurnal Ilmu
Dan Riset Akuntansi, 6(8). Hayes, R., Dassen, R., Schilder, A., &
Wallage, P. (2017). Principles of
Asmara, C.G. (2019). Nasib Auditor TPS Auditing: An Introduction to
Food Diputuskan dalam Hitungan Hari. International Standards on Auditing.
CNBC. Diakses dari London: Pearson.
https://www.cnbcindonesia.com/
Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
Battaro, W., Ricardo, I., & Peres, G. (2015).
(n.d.). Standar Profesi Akuntan Publik
Determinants of Audit Fees: a study in
(SPAP). Retrieved Agustus 3, 2020,
the company listed on the
from Standar Audit, 2013, Institut
BM&FBOVESPA, Brazil. R. Cont. Fin.
Akuntan Publik Indonesia (SA).
– USP, Sao Paulo, 26 (69), 261–273.
Diakses dari
Beasley, M.S., Carcello, J.V., & Hermanson, https://iapi.or.id/Iapi/detail/183
D.R. (2001). Top 10 Audit Deficiencies.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976).
Journal of Accountancy, 191(4), 63-66.
Theory of the firm: Managerial
Bhaskar, L.S., Majors, T.M., Vitalis, A. behavior, agency costs and ownership
(2016). Are “Good” Auditors Impacted structure. Journal of Financial
More by Depletion? Threats to Valued Economics.
Auditor Attributes . Accounting Juwita, R., Sutrisno T, S., & Hariadi, B.
Behavior and Organizations Research (2020). The Influence of audit
Conference (pp. 1-39). Diakses dari
committee and internal audit on audit
https://papers.ssrn.com.
report lag. International Journal of
Research in Business and Social (2015). Auditing & Assurance Services
Science, 9(1), 137- 142. 6e. New York: McGraw-Hill.
Lestari, N. L. K. A. S. (2018). Pengaruh Fee Luayyi, S. (2012). Teori Keagenan dan
Audit, Ukuran Perusahaan Klien, Manajemen Laba dari SuduT Pandang
Ukuran KAP, dan Opini Auditor Pada Etika Manajer. El Muhasaba: Jurnal
Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi, 24(1), Akuntansi, 1(2), 199-216.
422-450.
Marheni, L. (2018). Pengaruh Skeptisme
Kautsarrahmelia, T. (2013). Pengaruh
Profesional, Pengalaman Auditor,
Independensi. Keahlian, Pengetahuan
Keahlian Audit dan Independensi
Akuntansi, dan Auditing serta
terhadap Ketepatan Pemberian Opini
Skeptisme Profesional Auditor terhadap
oleh Auditor (Skripsi, Universitas
Ketepatan Pemberian Opini Audit oleh
Muhammadiyah, Surakarta).
Akuntan Publik. (Skripsi, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Merici, C. A., Halim, A., & Wulandari, R.
Jakarta). (2016). Pengaruh Skeptisme
Profesional, Pengalaman Audit,
Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Keahlian Audit, Independensi, Dan
Indonesia. (2018). Ketentuan Khusus Kompetensi Terhadap Ketepatan
Pencatatan Saham di Papan Akselerasi. Pemberian Opini Auditor. Jurnal Riset
Diakses dari https://www.idx.co.id. Mahasiswa Akuntansi Unikama, 4(1).
Krisnawan, G. (2018). Determinan Audit
Mulyadi. (2010). Auditing. Edisi Keenam.
Fee pada Kantor Akuntan Publik di
Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.
Jawa Timur. (Skripsi, Universitas
Brawijaya, Malang). Mulyani, S. D. (2018). Pengaruh Skeptisme
Profesional, Pengalaman Kerja, Audit
Kuncoro, Mudjarat. (2004). Metode
Fee, dan Independensi terhadap
Kuantitatif. Yogyakarta: AMP YKPN.
Kualitas Audit pada KAP di DKI
Kurniawansyah, D. (2018). Teori Agency Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi dan
dalam Pemikiran Organisasi ; Perpajakan JRAP, 5(1), 65-76.
Pendekatan Positivist dan Principle- Nandari, A. W. N. (2015). Pengaruh Sikap
Agen. Jurnal Riset Akuntansi Dan Skeptis, Independensi, Penerapan Kode
Bisnis Airlangga, 3(2), 435-446. Etik, dan Akuntabilitas terhadap
Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi,
Kusuma, N.A., & Darmansyah (2018). 10(1), 164-181.
Kompetensi, Independensi, Bukti Audit,
dan Kualitas Hasil Audit Internal pada Oktaviani, N. F. (2015). Faktor-faktor yang
Inspektorat Kementerian Koperasi dan Mempengaruhi Sikap Skeptisme
Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal Profesional Auditor di KAP Kota
Riset Akuntansi dan Perpajakan, 5(1), Semarang. (Skripsi, Universitas Negeri
Semarang).
65-76.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 44
Louwers, T. J., Ramsay, R. J., Sinason, D.
POJK.04. (2016). Lembaga
H., Strawser, J. R., & Thibodeau, J. C.
Penyimpanan dan Penyelesaian.
Diakses dari https://www.ojk.go.id/id Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 1(4).

Pintasari, D. (2017). Pengaruh Kompetensi Putri, F. T. S., Halim, A., & Wulandari, R.
Auditor, Akuntabilitas, dan Bukti Audit (2016). Pengaruh Batasan Waktu, Fee
Audit, Pengalaman, dan Kompetensi
terhadap Kualitas Audit pada KAP di
terhadap Penyelesaian Audit. Jurnal
Yogyakarta. Jurnal Profita, 5(7). Riset Mahasiswa Akuntansi Unikama,
4(1).
Plumlee, R. D., B. A. Rixom, & A. J.
Rosman. (2015) Training Auditors to Rahmayanti, D. (2016). Audit Delay,
Perform Analytical Procedures Using Profitability, dan Kontribusinya
Metacognitive Skills. The Accounting terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Review, 90(1), 351–369. Keuangan. Jurnal Advance, 3(1), 12–
26.
Pratama, A,Y. (2017). Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode
(Studi kasus pada Kantor Akuntan Penelitian untuk Bisnis (edisi 6).
Publik MTD, TR, dan DBSD&A di Jakarta: Salemba Empat.
Kota Malang) (Skripsi, Universitas
Brawijaya, Malang). Seruni, P. A. (2011). Pengaruh Pengalaman
dan Pertimbangan Profesional Auditor
Pusat Pembinaan Profesi Keuangan
terhadap Kualitas Bahan Bukti Audit
Kementerian Keuangan Republik yang Dikumpulkan. Jurnal Ilmiah
Indonesia (2021). Daftar Kantor Akuntansi, 2(6).
Akuntan Publik (KAP) yang Telah
Memperoleh Izin dari Menteri Sinaga, E. A., & Rachmawati, S. (2018).
Keuangan per 3 Mei 2021. Diakses dari Besaran Fee Audit pada Perusahaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
https://pppk.kemenkeu.go.id
Media Riset Akuntansi, Auditing &
Puspitasari, A. (2019). The Effect of Audit Informasi, 18(1), 19-34.
Competence, Independence, and Shukeri, S. N., & Islam, M. A. (2012). The
Profesional Skeptism on Audit Quality determinants of audit timeliness:
with Auditor's Ethics as Moderation Evidence from malaysia. Journal of
Variables. International Journal of Applied Sciences Research, 8(7), 3314-
Business, Economics and Law, 18(5), 3322.
135-144.
Sofiana, E. (2018). Pengaruh Financial
Putra, P. G. O. S., & Putra, I. M. P. D. Distress, Auditor Switching dan Audit
(2016). Ukuran Perusahaan Sebagai Fee terhadap Audit Delay. Journal of
Pemoderasi Pengaruh Opini Auditor, Islamic Accounting and Tax, 1(1), 64-
Profitabilitas dan Debt To Equity Ratio 79.
Terhadap Audit Delay. E-Jurnal Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Akuntansi, 14(3), 2278-2306. Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Putri, B. W. (2012). Penentuan Kualitas
Audit Berdasarkan Ukuran Kantor Sukendra, P., Yuniarta, G. A., & Atmadja,
Akuntan Publik dan Biaya Audit. Jurnal A. T. (2015). Pengaruh Skeptisme
Profesional, Pengalaman Auditor, dan 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Keahlian Audit terhadap Ketepatan Terbatas. Diakses dari
Pemberian Opini oleh Auditor (Studi https://www.ojk.go.id/sustainablefinanc
Empiris pada Inspektorat Kabupaten e/id/peraturan
Buleleng, Kabupaten Bangli dan
Kabupaten Karangasem). JIMAT Vendra, C. J. D. A. (2020). Pengaruh
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Pengetahuan Auditor, Pengalaman
Undiksha, 3(1). Auditor, Independensi, Etika Profesi,
dan Time Budget Pressure terhadap
Supranto. (2008). Statistik Teori dan Audit Report Lag pada Auditor Kantor
Aplikasi. Jakarta: Erlangga Akuntan Publik di Kota Surabaya.
(Skripsi tidak dipublikasikan). Jurusan
Suryanto, R., Indriyani, S., & Solayani, H. Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan
2017. Determinan Kemampuan Auditor Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945,
dalam Mendeteksi Kecurangan. Jurnal Surabaya.
Akuntansi dan Investasi, 18 (1): 102-
118. Yendrawati, Reni. (2006). Analisis
Hubungan antara Profesionalisme
Sutjahyani, D. (2020). Pengaruh
Auditor dengan Pertimbangan Tingkat
Pengalaman Auditor, Time Budget
Materialitas dalam Proses Pengauditan
Pressure dan Ukuran Kantor Akuntan
Publik Terhadap Audit Report Lag pada Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi
Auditor Kantor Akuntan Publik di Kota dan Investasi, 7(2), 219-242.
Surabaya. Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan
Bisnis, 11(2), 80- 84.

Triyanto, A. (2014). Hubungan Skeptisme


Profesional Auditor, Situasi Audit,
Independensi, Etika, Keahlian, dan
Pengalaman dengan Keputusan
Pemberian Opini Audit oleh Auditor
(Skripsi, Universitas Muhammadiyah,
Surakarta).
Ulfasari, H. K. (2014). Determinan Fee
Audit Eksternal dalam Konvergensi
IFRS. Diponegoro Journal of
Accounting, 3(2).

Ummah, Y. F. (2020). Pengaruh


Profesionalisme, Pengalaman, dan
Motivasi Auditor terhadap
Pertimbangan Tingkat Materialitas
(Skripsi tidak dipublikasikan). Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor

Anda mungkin juga menyukai