Anda di halaman 1dari 12

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jap
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 77-88
Kecurangan Dalam Laporan Keuangan “Menguji Teori Fraud Triangle”

Langgeng Prayitno Utomo


STIE PGRI Dewantara Jombang, Indonesia
Email korenpondensi: lan99en9.pu36@gmial.com

Recieved: 07-06-2018 | Revised: 02-07-2018 | Accepted: 19-07-2018

Abstract
This study aims to examine the factors that affect the fraudulent financial statements of the company.
Fraud detection of financial statements using fraud triangle theory. Based on the theory of fraud
triangle there are three factors: pressure, opportunity, and rationalization are used as parameters to
detect fraud. The sample of this study used 44 companies in 3 years of observation, where the company
is divided into companies that are indications of fraud and not by doing the analysis using the
calculation of the underlying M-score, this study used logistic regression, the result that the indication
of fraud in this study only can be obtained from external pressure factors on pressure variables and
the effectiveness of monitoring on the opportunity variables, this study fails to establish influence in
three factors at once ie pressure, opportunity, and rational.

Keywords: Financial Statement Fraud, Pressure, Opportunity, Rational

Saran sitasi: Utomo, L. (2018). Kecurangan Dalam Laporan Keuangan “Menguji Teori Froud
Triangle”. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(1), 77-88. doi:http://dx.doi.org/10.29040/jap.v19i1.241

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jap.v19i1.241

1. Pendahuluan industri dalam negeri, berbagai paket kebijakan


Kecurangan adalah sebuah tindakan yang ekonomi yang di keluarkan oleh pemerintah
secara sengaja dilakukan untuk mengelabuhi belum mampu mendongkrak dan mengangkat
orang lain dengan menyembunyikan, menghi- daya beli masyarakat, sisih lain meskipun dite-
langkan, meruban informasi yang dipandang ngah kondisi perekonomian yang sedang lesu,
mampu untuk mempengaruhi dan meruban kepu- manajer sebagai agen pengelola perusahaan
tusan, sehingga dapat memberikan keuntungan dituntut untuk terus menujukan peningkatan
bagi orang yang melakukannya. Kasus kecura- performa bisnisnya dan membuat laporan yang
ngan merupakan salah satu permasalahan yang menggembirakan bagi stockholder nya. Skandal
tidak hanya dihadapi oleh negara maju saja tetapi kecurangan pelaporan telah berkembang secara
negara berkembangpun seperti indonesia juga luas, berbagai kasus dugaan korupsi pada ins-
mengalami banyak kasus pelanggaran. Hal tansi pemerintah, yang melibatkan sejumlah
tersebut sebenarnya imbas dari kondisi pereko- pejabat pada berbagai tingkatan di pusat dan
nomian dunia yang tidak menentu selama daerah, merupakan contoh fraud yang terjadi
beberapa tahun terakhir efek dari kebijakan bank pada publik sektor (Utomo, 2015).
sentral AS, harga minyak dunia yang tidak stabil Menurut Priantara (2013) melakukan tinda-
dan konflik kepentingan antar negara, memberi- kan curang dalam pelaporan keuangan biasanya
kan dampak secara langsung pada kondisi di dorong oleh tekanan ekspektasi yang berle-

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 78
bihan terhadap prestasi kinerja manajer. Oleh statement fraud, variabel personal financial need
karena itu fraud seperti ini dinamakan fraud tidak mempengaruhi financial statement fraud,
manajemen atau fraud yang dilakukan untuk variabel external pressure berpengaruh pada
kepentingan manajemen. Selain itu fenomena ini financial statement fraud, variabel financial
di perkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan target tidak berpengaruh pada financial state-
oleh ACFE (Association of Certified Fraud ment fraud, variabel nature of industri berpenga-
Examiners) dalam penelitian Lou dan Wang ruh pada financial statement fraud, variabel
(2011), di tunjukan data sebesar 6% perilaku effective monitoring tidak berpegaruh terhadap
curang yang dilaporkan dilakukan oleh manajer financial statement fraud, dan variabel rationa-
dengan menjalankan kolusi dengan anak buah- lization terdapa pengaruh pada financial state-
nya, 36% di jalankan manajer secara perorangan ment fraud.
dan 58% kasus perbuatan curang dilakukan oleh Beberapa penelitian internasional yang
manajemen tingkat teknis. dilakukan oleh Skousen, Smith & Wright (2009)
Beberapa penelitian yang dilakukan sebelum- mengenai Detecting and Predicting Financial
nya tentang Fraud Triangle diantaranya oleh Statement Fraud:The Effectiveness of The Fraud
Ardiyani dan Utaminingsih (2015) yang melaku- Trangle And SAS No. 99. Hasil penelitian
kan analisis atas determinan Financial Statement menunjukan perkembangan asset yang tinggi,
melalui Pendekatan Fraud Triangle pada meningkatnya kebutuhan kas, dan pembiayaan
perusahaan di BEI, menunjukan bahwa financial eksternal secara positif terkait dengan kemung-
statement nature of industry, rasionalisai dan kinan terjadinya fraud. Kepemilikan saham baik
kualitas audit tidak berpengaruh terhadap pihak eksternal maupun internal serta kontrol
financial statement fraud. Sedangkan penelitian dewan direksi juga terkait dengan peningkatan
yang dilakukan oleh Najah (2013) mengenai financial statement fraud. Ekspansi jumlah
Model Pendeteksian Kecurangan Laporan Keua- keanggota komite audit independen memiliki
ngan dengan Analisis Fraud Triangle. Menun- hubungan negatif dengan tindakan kecurang.
jukan bahwa mengungkapkan financial targets Penelitian yang dilakukan oleh Hogan et al (2008)
mampu mendeteksi atas terjadinya kecurangan mengenai Fraud Diamond dalam Mendeteksi
laporan keuangan, namun disisilain financil Financial Stratement Fraud. Hasil penelitian
stability tidak mampu melacak kecurangan lapo- menunjukkan bahwa variabel external pressure
ran keuangan. Penelitian lainya juga dilakukan variabel rationalization terbukti memiliki
oleh Megakarina et al (2016) mengenai Fraudu- pengaruh positif signifikan terhadap financial
lent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud statement fraud. Variabel financial stability dan
Triangle pada financial sector dan Benking variabel financial target, memiliki pengaruh
sector di Indonesia. Hasil penelitian menujukan negatif signifikan terhadap financial statement
variabel financial stability, extenal pressure, dan fraud. Variabel personal financial need, variabel
frequent number of CEO’s picture, berpengaruhi nature of industry (RECEIVABLE), variabel
secara signifikan dalam medeteksi terjadinya inefective monitoring, variabel change in auditor
fraudulent finacial reportin, sedangkan variabel (ΔCPA) dan variabel capability (DCHANGE)
lainnya seperti financial stability, institutional tidak memiliki pengaruh dengan financial
ownership, ineffective monitoring, change in statement fraud. Adanya ahli keuangan dalam
auditor tidak berpengaruh. Penelitian yang dila- keanggotaan komite audit (ACEXP) merupakan
kukan oleh Choo dan Tan (2007) mengenai proksi yang dipakai untuk menggambarkan
Deteksi Financial Statement Fraud dengan variabel kesempatan. Setelah dilakukan uji logis-
Analisis Fraud Triangle pada Perusahaan Manu- tik regresi menghasilkan adanya pengaruh
faktur. Hasil penelitian menjelaskan variabel negatif antara keahlian keuangan yang dimiliki
financial stability berpengaruh pada financial oleh komite audit dengan kecurangan laporan
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 79
keuangan. Penelitian ini belum membuktikan keuangan terancam dengan keadaan ekonomi,
keterkaitan antara variabel rasionalisasi atas industri, dan situasi yang tidak terduga. Karen
kecurangan laporan keuangan. Dalam penelitian ketidak stabilitas keuangan merupakan keadaan
ini mencoba untuk membuktikan bahwa Stabi- yang menggambarkan kondisi kinerja yang
litas Keuangan, Tekanan Eksternal, Kebutuhan buruk dalam perusahaan.
Keuangan Pribadi, Target Keuangan, Kondisi Dalam penelitian Tiffani dan Marfuah (2015)
Industri, Ketidak Efektifan Pengawasan, dan Manajemen seringkali mendapatkan tekanan
Rasionalisasi dapat berpengaruh atas kecurangan untuk menunjukkan bahwa perusahaan telah
laporan keuangan mampu mengelola asset dengan baik sehingga
2. Tinjaun Pustaka profit yang dihasilkannya juga banyak dan nanti-
Teori Fraud Trianggle nya akan menghasilkan pengembalian yang
Cressey membuat suatu teori bahwa ketiga tinggi pula untuk investor. Dengan alasan terse-
kondisi yang selalu hadir saat terjadi kecurangan but, manajer menggunakan laporan keuangan
laporan keuangan. Ketiga kondisi keuangan sebagai alat untuk menutup-nutupi keadaan
tersebut adalah tekanan (pressure), kesempatan kondisi keuangan yang kurang baik dengan
(opportunity), dan rasionalisasi (rationalitation) melakukan kecurangan. Penelitian yang dilaku-
(Skousen et. al, 2009). Ketiganya saling mendu- kan Skousen, et al. (2009) menyebutkan bahwa
kung dan membentuk pilar kecurangan yang perubahan presentase total aset (ACHANGE)
disebut sebagai fraud trianggle. memiliki pengaruh positif terhadap kecurangan
Gambar 1. Fraud Trianggle laporan keuangan.
Kesempatan/ H1. Stabilitas keuangan berpengaruh positif
Opportunity terhadap Kecurangan Laporan Keuangan.
Kebutuhan Keuangan Pribadi dan Kecura-
ngan Laporan Keuangan.
Kecurangan Kebutuhan keuangan pribadi (OSHIP) adalah
Laporan keadaan dimana ketika keuangan perusahaan ikut
Keuangan terpengaruh oleh kondisi keuangan para pengam-
bil keputusan (eksekutif) (Skousen et al. 2009).
Tekanan/ Rasionalisasi/
Pressure Rationalization Dalam penelitian Tiffani dan Marfuah (2015),
terdapat kepemilikan saham oleh manajemen
Sumber : Fraud Trianggle Theory dalam perusahaan menimbulkan adanya prasang-
ka oleh dirinya atas hak penghasilan dan aktiva
Menurut Tuanakotta (2014) dalam bukunya perusahaan sehingga akan mempengaruhi kondi-
“Mendeteksi Manipulasi Laporan Keuangan” si keuangan perusahaan. Ketidak jelasan pemisa-
bahwa: Sudut pertama, Pressure atau tekanan han antara fungsi pengelolaan dan controlling
yang dirasakan pelaku kecurangan yang panda- dari perusahaan dapat menimbulkan para
ngannya sebagai kebutuhan keuangan yang tidak eksekutif sewenang-wenang dalam mengguna-
dapat diceritakannya kepada orang lain. Menurut kan dana perusahaan untuk kepentingan mereka.
SAS No.99 AICPA (2002) terdapat 4 (empat) Contoh kepentingan pribadi yang menjadi teka-
jenis kondisi yang umum terjadi pada tekanan nan nantinya dialami manajer akan memicu terja-
yang dapat mengakibatkan kecurangan, yaitu: dinya kecurangan laporan keuangan antara lain
Stabilitas Keuangan dan Kecurangan Lapo- tekanan keuangan, tekanan kebiasaan buruk, dan
ran Keuangan. tekanan berkaitan dengan pekerjaan. Semakin
SAS No.99 AICPA (2002), manajemen diha- tinggi jumlah kepemilikan saham oleh manajer
dapkan terhadap tekanan untuk menjalankan dalam perusahaan maka akan mendorong praktek
kecurangan laporan keuangan ketika stabilitas penipuan dalam memanipulasi laporan keuangan
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 80
semakin tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh H4. Target Keuangan berpengaruh positif
Skousen et al. (2009) menunjukkan bahwa terhadap Kecurangan Laporan Keuangan.
presentase kepemilikan saham oleh orang dalam Kondisi Industri dan Kecurangan Laporan
(OSHIP) berpengaruh positif terhadap kecura- Keuangan.
ngan laporan keuangan. Kondisi industri merupakan keadaan ideal
H2. Kebutuhan Keuangan Pribadi berpengaruh suatu perusahaan dalam industri. Pada laporan
positif terhadap Kecurangan Laporan keuangan terdapat akun-akun tertentu yang
Keuangan besarnya saldo ditentukan oleh perusahaan ber-
Tekanan Eksternal dan Kecurangan Laporan dasarkan estimasi, misalnya akun piutang tak
Keuangan. tertagih dan akun persediaan utang Pamungkas,
Tekanan eksternal merupakan kondisi yang Ghozali & Achmad (2018) Dalam penelitian
mendesak bagi manajemen untuk memenuhi Kassem dan Higson (2012) menunjukkan bahwa
keinginan atau hasrat dari pihak ketiga. Menurut rasio perubahan dalam piutang usaha (RECE-
SAS No.99, ketika tekanan berlebihan dari pihak IVABLE) berpengaruh positif terhadap kecura-
eksternal terjadi, maka terdapat risiko kecura- ngan laporan keuangan.
ngan terhadap laporan keuangan. Hal ini didu- H5. Kondisi Industri berpengaruh positif terhadap
kung oleh pendapat Skousen et al. (2009) yang Kecurangan Laporan Keuangan.
menyatakan bahwa salah satu tekanan yang Ketidak Efektifan Pengawasan dan Kecura-
sering kali dialami manajemen perusahaan ada- ngan Laporan Keuangan.
lah kebutuhan untuk mendapatkan tambahan Kecurangan dapat diminimalkan salah satu-
utang atau sumber pembiayaan eksternal agar nya dengan mekanisme pengawasan yang baik.
tetap kompotitif, termasuk pembiayaan riset dan Komite audit dipercaya dapat meningkatkan
pengeluaran pembangunan atau modal (Tiffani efektifitas pengawasan perusahaan. Semakin be-
dan Marfuah, 2015). Penelitian yang dilakuan sar proporsi komite audit independen (IND),
oleh Skousen et al. (2009) menunjukkan bahwa maka proses monitoring terhadap perusahaan
presentasi total hutang terhadap total aset (LEV) semakin efektif sehingga akan menurunkan
berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan potensi manajemen untuk melakukan kecurangan
keuangan. laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan
H3. Tekanan Ekternal berpengaruh positif Dorminey et al (2015) menunjukkan bahwa pro-
terhadap Kecurangan Laporan Keuangan. porsi anggota komite audit independen (IND)
Target Keuangan dan Kecurangan Laporan berpengaruh negatif terhadap kecurangan laporan
Keuangan. keuangan.
SAS No.99 AICPA (2002), target keuangan H6. Ketidak Efektifan Pengawasan berpengaruh
adalah risiko adanya tekanan berlebihan pada negatif terhadap Kecurangan Laporan Keu-
manajemen untuk mencapai target keuangan angan.
yang dipatok oleh direksi atau manajemen, Rasionalisasi dan Kecurangan Laporan
termasuk tujuan-tujuan penerimaan insentif dari Keuangan.
penjualan maupun keuntungan. Skousen et al. Auditor adalah pengawas penting dalam
(2009) mengatakan bahwa tingkat pengembalian laporan keuangan. Informasi tentang perusahaan
aset (ROA) sering digunakan dalam menilai yang terindikasi terjadi kecurangan, biasanya
kinerja manajer dan dalam menentukan bonus, juga diketahui dari auditor. Perusahaan yang
kenaikan upah, dan lain-lain.Penelitian yang melakukan kecurangan lebih sering melakukan
dilakukan oleh Skousen et al. (2009) menun- pergantian auditor, karena manajemen perusa-
jukkan bahwa presentase Target Keuangan haan cenderung berusaha mengurangi kemung-
(ROA) berpengaruh positif terhadap kecurangan kinan pendeteksian oleh auditor lama terkait
laporan keuangan. tindak kecurangan laporan keuangan. Dalam
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 81
penelitian Lou dan Wang, (2011) menyatakan Dalam model Beneish M-Score tersebut
bahwa sebuah perusahaan bisa mengganti auditor untuk mendapatkan score di hitung melalui bebe-
untuk mengurangi kemungkinan pendeteksian rapa rasio keuangan diantaranya Days Sales in
kecurangan laporan keuangan oleh pihak auditor. Receivable Index (DSRI) yang diperoleh dari
Penelitian yang di lakukan oleh Megakarina et al jumlah piutang dibagi dengan total penjualan,
(2015) menunjukkan bahwa rasionalisasi (AUD- Gross Margin Index (GMI) diperoleh dari laba
CHANGE) tidak berpengaruh signifikan terha- kotor dibagi total penjualan, Asset Quality Index
dap kecurangan laporan keuangan. Pergantian (AQI) adalah total aset dikurangi aset tetap
auditor yang dilakukan perusahaan tidak dapat dibagi dengan total aset, Sales Growth Index
digunakan untuk mendeteksi terjadinya kecura- (SGI) diperoleh dari penjualan tahun pengamatan
ngan laporan keuangan dalam perusahaan. (t) dibagi dengan penjualan tahun sebelumnya (t-
H7. Rasionalisasi berpengaruh negatif terhadap 1), Depreciation Index (DEPI) diperoleh dari
Kecurangan Laporan Keuangan. depresiasi dibagi dengan depresiasi ditambah
aset tetap, Administrative Expenses Index (SGAI)
3. Metode Penelitian
diperoleh dari beban administrasi dan umum
Metode kuantitatif dirasa tepat dan sesuai
dibagi penjualan, selanjutnaya Laverage Index
untuk digunakan dalam penelitian ini sebagai
(LVGI) diperoleh dari total penjualan dibagi total
pendekatan untuk menganalisis permasalahan
aset, dan terahir Total Accruals to Total Assets
penelitian yang telah dijabarkan dalam latar
(TATA) diperoleh dari modal kerja dikurangi kas
belakang, dengan menggunakan metode purpo-
dikurangi depresiasi. Untuk menentukan peru-
sive sampling dengan teknik judgement sampling
sahan yang melakukan froud atau tidak
dari populasi perusahan manufaktur di tahun
deilakukan dengan kriteria, jika Beneish M-
2013-2017 sektor ini dipilih karena menurut
Score lebih besar dari -2.22, dikategorikan
Indonesian Commercial Newletter (ICN) sektor
sebagai perusahaan yang melakukan kecurangan
ini sangat sensitif terhadap perubahan kondisi
(fraud). Sedangkan jika skor lebih kecil dari -
ekonomi dan paling banyak investornya,
2.22, dikategorikan sebagai perusahaan yang
sehingga memiliki tekanan dan tuntutan cukup
tidak melakukan kecurangan (non fraud).
tinggi Sampel yang diperoleh, perusahaan tidak
Variabel independen yang digunakan dalam
terindikasi melakukan manipulasi (fraud) dalam
penelitian ini merupakan variabel yang dikem-
3 tahun pengamatan sebanyak 131 dan perusa-
bangkan dari tiga komponen fraud triangle, yaitu
haan terindikasi melakukan fraud dalam 3 tahun
tekanan, kesempatan, dan rasional. Pada peneli-
pengamatan sebanyak 44. Untuk mengetahui
tian ini pengukuran variabel independen menga-
perusahaan–perusahaan yang melakukan
cu dalam penelitian Marfuah dan Tiffani (2015),
kecurangan (fraud) pada penelitian ini menggu-
pertama untuk mengukur faktor tekanan dig-
nakan model Beneish M-Score. Dalam rumus
unakan 4 yaitu pertama variabel stabilitas keua-
persamaan model Beneish M-Score diukur
ngan (X1) yang dihitung dengan total aset tahun
dengan menggunakan 8 (delapan) rasio keuangan
pengamatan (t) dikurangi total aset tahun sebe-
untuk mengidentifikasi apakah perusahaan
lumnya (t-1) dibagi dengan total aset tahun
memiliki indikasi untuk memanipulasi penda-
pengamatan, variable kedua keuangan pribadi
patan dalam laporan keuangan. Dalam penelitian
(X2) diukur dengan total saham yang dimiliki
Ardiani dan Utaminingsih (2015) formula baku
orang dalam dibagi total saham biasa yang
secara lengkap mengenai model Beneish M-
beredar, ketiga tekanan eksternal (X3) dihitung
Score sebagai berikut:
dengan membagi total hutang dengan total aset
M-Score = -4,84 + 0,92*DSRI + 0,528*GMI +
dan target keuangan (X4) diukur dengan laba
0,404*AQI + 0,892*SGI +0,115*DEPI –
setelah pajak t-1 dibagi total aset t-1.
0,172*SGAI–0,327*LVGI+ 4,679*TATA.

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 82
Selanjutnya faktor kesempatan diukur dengan H1 : minimal ada satu variabel yang signifikan
dua variable, pertama kondisi industri (X5) mempengaruhi variabel Y nya.
diukur dengan jumlah piutang pada tahun penga- Jika nilai statistik Ho sig kurang dari 0,05
matan (t) dikurangi piutang tahun sebelumnya (t- maka hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat
1) dibagi dengan penjualan pada tahun penga- perbedaan signifikan antara model dengan nilai
matan (t) dikurangi pada tahun sebelumnya (t-1), observasinya sehingga Goodness of fit model
dan yang kedua ketidak efektif pengawasan (X6) tidak baik karena model tidak dapat memprediksi
diukur dengan membandingkan jumlah anggota nilai observasinya. Jika nilai statistik Ho lebih
audit independen dengan jumlah total komite besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat
auditor. Sedangkan untuk faktor ketiga tentang ditolak dan berarti model mampu memprediksi
rasionalisasi (X7) diukur dengan turnover dari nilai observasinya. Dalam menilai overall fit
penggunaan jasa kantor akuntan publik. model, dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Metode regresi logistik digunakan untuk Diantaranya:
melihat hubungan perusahaan yang melakukan a. Chi Square (X2) / Iteration History dan Model
kecurangan laporan keuangan dengan teori fraud Summary
treanggle (Diany & Ratmono, 2014). Persamaan Tes statistik Chi Square (X2) digunakan
yang dibentuk dengan menggunakan regresi berdasarkan pada fungsi likelihood pada estimasi
logistik adalah sebagai berikut: model regresi (Diany & Ratmono, 2014).
Y = 𝛼 + β1 X1 + β2 X2+ β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + Likelihood (L) dari model adalah probabilitas
β6 X6 + β7 X7 + e bahwa model yang dihipotesiskan menggam-
Keterangan: barkan data input. L ditransformasikan menjadi -
Y : dummy variabel, dimana kode 1 untuk 2logL untuk menguji hipotesis nol dan alternatif.
perusahaan yang melakukan kecurangan Penggunaan nilai X2 untuk keseluruhan model
laporan keuangan, kode 0 jika sebaliknya. terhadap data dilakukan dengan membandingkan
𝛼 : konstanta nilai -2 log likehood awal (hasil block number 0)
𝛽 : koefisien variabel
dengan -2 log likehood hasil block number 1.
X1 : Stabilitas Keuangan
X2 : Kebutuhan Keuangan Pribadi Dengan kata lain, nilai chi square didapat dari
X3 : Tekanan Eksternal nilai 2logL1-2logL0. Apabila terjadi penurunan,
X4 : Target Keuangan maka model tersebut menunjukkan model regresi
X5 : Kondisi Industri yang baik.
X6 : Ketidak Efektifan Pengawasan b. Hosmer and Lemeshow
X7 : Rasionalisasi
Goodness of fit test dapat dilakukan dengan
e : eror retm
Pada model regresi logistik, terdapat kondisi memperhatikan output dari hosmer and
yang perlu diperhatikan dari output model lemeshow goodness of fit test (Diany & Ratmono,
tersebut. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai 2014), dengan hipotesis:
berikut: Ho : Model yang dihipotesiskan fit dengan data
Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Test) H1 : Model yang dipotesiskan tidak fit dengan
Goodness of fit test dapat dilakukan dengan data
memperhatikan output overal test (nilai omnibus Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow
test), partial test (nilai variables in the equation), sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipo-
dan goodness of fit test (Diany & Ratmono, 2014) tesis nol ditolak yang berarti terdapat perbedaan
dengan hipotesis: signifikan antara model dengan nilai observasi-
Ho: tidak ada variabel X yang signifikan nya sehingga Goodness of Fit model tidak baik
mempengaruhi variabel Y nya. karena model tidak dapat memprediksi nilai
observasinya. Jika nilai statistik lebih besar dari
0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 83
berarti model mampu memprediksi nilai obser- Tabel 2. Iteration History dan Model Summary
vasinya. -2 Log Coefficients
c. Tabel Klasifikasi 2x2 Iteration
likelihood Constant
Pada penelitian Diany & Ratmono, (2014)
Step 0 1 57,364 0,286
tabel klasifikasi 2x2 menghitung nilai estimasi
yang benar (correct) dan salah (incorrect). Pada 2 57,364 0,288
kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel 3 57,364 0,288
dependen dalam hal ini kecurangan laporan
Tabel 3 Model Summary
keuangan (1) dan non kecurangan laporan keu-
-2 Log Cox & Snell Nagelkerke R
angan (0), sedangkan pada baris menunjukkan
Step likelihood R Square Square
nilai observasi sesungguhnya dari variabel
dependen. Pada model sempurna, maka semua 1 20,926a 0,580 0,779
kasus akan berada pada diagonal dengan
ketepatan peramalan 100%. dasarkan koefisien Nagelkerke R square dipe-
roleh bahwa ketujuh variabel independen (stabi-
4. Hasil dan pembahasan litas keuangan, tekanan eksternal, kebutuhan
4.1 Hasil penelitian keuangan pribadi, target keuangan, kondisi indu-
Menguji Kelayakan Model Regresi stri, ketidak efektifan pengawasan, dan rasiona-
Pengujian hipotesis pertama yang dilakukan lisasi) mampu menjelaskan 77,9% keragaman
adalah menilai kelayakan model regresi logistik total dari logit.
yang akan digunakan. Pengujian kelayakan Tabel 4.Uji Hosmer dan Lemeshow
model regresi logistik dapat dilakukan dengan
Step Chi-square Df Sig.
menggunakan uji overall test (nilai omnibus
1 2.424 8 .965
tests), Goodness of Fit Test (nilai Iteration
History dan nilai Model Summary, nilai Hosmer
and Lemeshow, dan nilai classification), dan uji Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian
partial test (nilai variables in the equation). Hosmer dan Lemeshow. Diperoleh nilai 2.424
Uji Overall Test dengan Probabilitas signifikansi menunjukkan
Tabel 1. Omnibus Tests of Model Coefficients angka 0,965 > alpha (0.05) yang menunjukkan
Chi-square bahwa Ho tidak ditolak yang berarti bahwa
Step 1 Step 36,439 model fit dengan data.
Tabel 5. Classification
Block 36,439
Model 36,439 Non Percentage
Observed Fraud
Fraud Correct
Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian Omni- Kecurangan Non 17 1 94,4
bus Test of Model Coefficients. Telihat bahwa Laporan Fraud
nilai Chi-square sebesar 36,439 dengan signi- Keuangan Fraud 3 21 87,5
fikansi 0,000 < alpha (0,05) (model) yang berarti Overall Percentage 90,5
bahwa Ho ditolak, sehingga dengan tingkat
a. The cut value is ,500
keyakinan 95 persen, ada minimal satu variabel
bebas yang berpengaruh pada variabel tak bebas. Tabel 5 menunjukkan hasil pengujian Classi-
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model dapat fication. memperlihatkan kekuatan prediksi
digunakan untuk analisis lebih lanjut. kecurangan laporan keuangan adalah sebesar
Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian model 90.5 persen. Model regresi yang diajukan
summary terlihat penurunan -2LL yang cukup menunjukkan dari total 18 observasi perusahaan
signifikan dari 57,364 (tabel iteration history) yang diprediksi non fraud ada 17 perusahaan
menjadi 20,926 (tabel model summary), dan ber-
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 84
(94,4 persen) yang diprediksi tidak melakukan 2) Jika variabel kebutuhan keuangan pribadi
kecurangan laporan keuangan. Kekuatan prediksi (X2) memiliki nilai koefisiensi positif, bahwa
model untuk perusahaan melakukan kecurangan kenaikkan kebutuhan keuangan pribadi (X2)
laporan keuangan memperoleh sebesar 87,5 akan mempengaruhi kecurangan laporan
persen, yang berarti bahwa model regresi yang keuangan (Y). Hal tersebut dapat dilihat dari
diajukan ada 21 perusahaan yang diprediksikan persamaan regresi yang menunjukkan nilai
melakukan fraud dari total 24 perusahaan obser- sebesar 11,567. Itu artinya, setiap pertamba-
vasi yang melakukan kecurangan laporan keu- han 1% pada rasio kepemilikan saham akan
angan. menaikkan risiko kecurangan laporan keua-
Tabel 6. Variables in the Equation ngan sebesar 11,567.
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) 3) Jika variabel tekanan eksternal (X3) memiliki
X1 0,435 0,707 0,379 1 0,417 1,545 nilai koefisiensi negatif, bahwa penurunan
X2 11,567 6,551 3,118 1 0,002 105521,130 tekanan eksternal (X3) akan mempengaruhi
kecurangan laporan keuangan (Y). Hal terse-
X3 -11,733 5,957 3,879 1 0,004 0,000
but dapat dilihat dari persamaan regresi yang
X4 0,000 0,001 0,034 1 0,121 1,000
menunjukkan nilai sebesar -11,733. Itu arti-
X5 2,401 1,624 2,186 1 0,062 11,029
nya, setiap pertambahan 1% pada rasio total
X6 -3,401 1,763 3,721 1 0,008 0,033 kewajiban terhadap total aset akan menurun-
X= 0,970 1,753 0,306 1 0,612 2,639 kan risiko kecurangan laporan keuangan
Con 1,417 2,121 0,446 1 0,504 4,123 sebesar 11,733.
4) Jika variabel target keuangan (X4) memiliki
nilai koefisiensi positif, bahwa kenaikkan
Hasil perhitungan tersebut diperoleh model
target keuangan (X4) akan mempengaruhi
koefisien regresi logistik sebagai berikut:
kecurangan laporan keuangan (Y). Hal terse-
Y = 1,417 + 0,435X1 + 11,567X2 – 11,733X3 +
but dapat dilihat dari persamaan regresi yang
0,000X4 + 2,401X5 – 3,401X6 + 0,970X7
menunjukkan nilai sebesar 0,000. Itu artinya,
Menguji Koefisiensi Regresi Logistik
setiap pertambahan 1% pada rasio yang
Dari persamaan diatas mengandung arti
digunakan untuk mengukur kemampuan
bahwa nilai konstanta persamaan pada tabel 6
perusahaan menghasilkan laba setelah pajak
diatas adalah 1,417 yang dapat diartikan jika
dengan menggunakan total aset akan menaik-
variabel stabilitas keuangan, kebutuhan
kan risiko kecurangan laporan keuangan
keuangan pribadi, tekanan eksternal, target
sebesar 0,000.
keuangan, kondisi industri, ketidak efektifan
5) Jika variabel kondisi industri (X5) memiliki
pengawasan, dan rasionalisasi sama dengan nol,
nilai koefisiensi positif, bahwa kenaikkan
maka kecurangan laporan keuangan akan
kondisi industri (X5) akan mempengaruhi
menjadi sebesar 1,417.
kecurangan laporan keuangan (Y). Hal terse-
1) Jika variabel stabilitas keuangan (X1)
but dapat dilihat dari persamaan regresi yang
memiliki nilai koefisiensi positif, bahwa
menunjukkan nilai sebesar 2,401. Itu artinya,
kenaikkan stabilitas keuangan (X1) akan
setiap pertambahan 1% pada rasio piutang
mempengaruhi kecurangan laporan keuangan
terhadap penjualan akan menaikkan risiko
(Y). Hal tersebut dapat dilihat dari persamaan
kecurangan laporan keuangan sebesar 2,401.
regresi yang menunjukkan nilai sebesar
6) Jika variabel ketidak efektifan pengawasan
0,435. Itu artinya, setiap pertambahan 1%
(X6) memiliki nilai koefisiensi negatif, bahwa
pada rasio perubahan aset akan menaikkan
penurunan ketidak efektifan pengawasan (X6)
risiko kecurangan laporan keuangan sebesar
akan mempengaruhi kecurangan laporan
0,435.
keuangan (Y). Hal tersebut dapat dilihat dari
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 85
persamaan regresi yang menunjukkan nilai menghadapi tekanan ketika stabilitas keuangan
sebesar -3,401. Itu artinya, setiap pertam- terancam oleh keadaan ekonomi, industri dan
bahan 1% pada rasio perbandingan antara situasi entitas yang beroperasi tidak akan
antara dewan komisaris independen dengan mempengaruhi terjadinya kecurangan laporan
total dewan komisaris akan menurunkan keuangan. Berbeda dengan penelitian Sihombing
risiko kecurangan laporan keuangan sebesar dan Rahardjo (2014) yang menyatakan bahwa
3,401. stabilitas keuangan berpengaruh secara signifika-
7) Jika variabel rasionalisasi (X7) memiliki nilai n terhadap financial statement fraud.
koefisiensi positif, bahwa kenaikkan rasiona- Kebutuhan Keuangan Pribadi (X2) terhadap
lisasi (X7) akan mempengaruhi kecurangan Kecurangan Laporan keuangan (Y).
laporan keuangan (Y). Hal tersebut dapat Hasil pengujian hipotesis kedua menun-
dilihat dari persamaan regresi yang jukkan bahwa kebutuhan keuangan pribadi (X2)
menunjukkan nilai sebesar 0,970. Itu artinya, berpengaruh signifikan terhadap kecurangan
setiap pertambahan 1% pada rasio total laporan keuangan, ini terlihat dari nilai secara
akrual per total aset akan menaikkan risiko statistik signifikan yaitu p-value 0.002 < 0.05.
kecurangan laporan keuangan sebesar 0,970. Temuan dari penelitian ini sama dengan pene-
4.2 Pembahasan litian Skousen et at, (2009) yang menyimpulkan
Hasil pengujian Hipotesis regresi logistik bahwa presentase kepemilikan saham oleh orang
pada tingkat signifikan 5% (0,05). Jika nilai dalam (X2) berpengaruh positif terhadap kecu-
probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05, rangan laporan keuangan. Hasil ini kemungkinan
maka H1 diterima. Berdasarkan tabel 8 diatas disebabkan karena tingginya rata-rata kepemi-
secara umum dapat ditunjukkan bahwa dari likan saham dalam perusahaan. Kepemilikan
ketujuh variabel bebas tersebut yang saham yang tinggi mengidentifikasikan bahwa
berpengaruh signifikan terhadap kecurangan pada perusahaan telah terjadi pemisahan yang
laporan keuangan pada perusahaan maka dapat tidak jelas antara pemegang saham sebagai
dijelaskan hasil uji hipotesis dari masing-masing pemilik yang mengontrol jalannya perusahaan
variabel sebagai berikut: dan manajer sebagai pengelola perusahaan.
Stabilitas Keuangan (X1) terhadap Kecura- Berbeda dengan penelitian Rahayu dan Yesia-
ngan Laporan keuangan (Y). riani (2017) yang menyatakan bahwa kebutuhan
Hasil pengujian hipotesis pertama menun- keuangan pribadi (X2) tidak berpengaruh positif
jukkan bahwa stabilitas keuangan (X1) tidak tidak signifikan terhadap resiko terjadinya
berpengaruh signifikan terhadap kecurangan financial statement fraud. Hasil ini kemungkinan
laporan keuangan, ini terlihat dari nilai secara adanya pemisahan yang jelas menyebabkan
statistik tidak signifikan yaitu p-value 0.417 > manajer tidak mempunyai kemampuan yang cu-
0.05. Temuan dari penelitian ini sama dengan kup untuk melakukan kecurangan laporan keua-
penelitian Marfuah dan Tiffani, (2015) yang ngan.
menyimpulkan bahwa semakin tinggi kondisi Tekanan Eksteral (X3) terhadap Kecurangan
ketidak stabilan keuangan (X1) perusahaan, maka Laporan Keuangan (Y).
akan semakin tinggi pula perusahaan berpenga- Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjuk-
ruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal kan bahwa tekanan eksternal (X3) berpengaruh
ini mungkin perusahaan memiliki tingkat signifikan tetapi tidak bisa mempengaruhi terha-
pengawasan yang baik yang dilakukan oleh dap kecurangan laporan keuangan ini terlihat dari
Dewan Komisaris untuk memonitoring dan nilai secara statistik signifikan yaitu p-value
mengendalikan tindakan manajemen yang ber- 0.004 < 0.05 dan dapat di lihat hipotesis pada
tanggungjawab langsung terhadap fungsi bisnis kerangka konseptualnya yang harus ada penga-
seperti keuangan, sehingga walaupun manajemen ruh positif, sedangkan hasil dari perhitungan
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 86
SPSS adanya pengaruh negatif yaitu nilai -7.374 yaitu p-value 0.062 > 0.05. Temuan dari peneliti
maka hal ini menunjukkan bahwa tekanan ini sama dengan penelitian Marfuah dan Tiffani,
eksternal tidak bisa mempengaruhi terhadap ke- (2015) bahwa kondisi industri (receivable) tidak
curangan laporan keuangan. Temuan dari pene- berpengaruh signifikan terhadap kecurangan
litian ini sama dengan penelitian Ardiyani dan laporan keuangan. Hasil ini mungkin disebabkan
Utaminingsih, (2015) yang menyatakan bahwa karena perusahaan memiliki nilai rata-rata peru-
leverage merupakan biaya tetap yang digunakan bahan piutang dari tahun sebelumnya yang tidak
untuk mendanai perusahaan. Biaya ini dapat berpengaruh terhadap perputaran kas perusahaan.
menguntungkan perusahaan apabila dapat dike- Banyaknya piutang usaha yang dimiliki perusa-
lola dengan baik sehingga menghasilkan penda- haan tidak mengurangi jumlah kas yang dapat
patan yang lebih besar dari biaya tetap yang digunakan perusahaan untuk kegiatan operasi-
dikeluarkan. Berbeda dengan penelitian Rahayu onalnya sehingga rasio perubahan dalam piutang
dan Yesiariani (2017) yang menyatakan bahwa usaha tidak memicu manajemen melakukan
tekanan eksternal (X3) berpengaruh positif kecurangan laporan keuangan. Berbeda dengan
signifikan terhadap resiko terjadinya financial penelitian Summers dan Sweeney, 1998 (dalam
statement fraud. Hal ini kemungkinan perusa- peneltian Marfuah dan Tiffani, 2015) yang
haan tidak memiliki kemampuan dalam me- menunjukkan bahwa rasio perubahan dalam piu-
ngembalikan hutangnya sehingga menjadi teka- tang usaha (X5) berpengaruh positif terhadap
nan bagi manajemen untuk melakukan mani- kecurangan laporan keuangan.
pulasi. Ketidak Efektifan Pengawasan (X6) terhadap
Target Keuangan (X4) terhadap Kecurangan Kecurangan Laporan Keuangan (Y). Hasil
Laporan Keuangan (Y). pengujian hipotesis keenam menunjukkan bahwa
Hasil pengujian hipotesis keempat menunjuk- ketidak efektifan pengawasan (X6) berpengaruh
kan bahwa target keuangan (X4) tidak berpenga- signifikan terhadap kecurangan laporan keua-
ruh signifikan terhadap kecurangan laporan ngan ini terlihat dari nilai statistik signifikan
keuangan ini terlihat dari nilai secara statistik yaitu p-value 0.008 < 0.05. Temuan dari pene-
signifikan yaitu p-value 0.121 > 0.05. Temuan litian ini sama dengan penelitian Skousen et al.
ini dari penelitian ini sama dengan penelitian (2009) bahwa ketidak efektifan pengawasan (X6)
Marfuah dan Tiffani, (2015) bahwa tekanan berpengaruh negatif terhadap kecurangan laporan
keuangan (X4) tidak berpengaruh signifikan keuangan. Hasil ini mungkin disebabkan perusa-
terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil ini haan memilki tingkat efektifitas pengawasan
mungkin disebabkan karena keuntungan perusa- rendah yang akan menaikan potensi manajemen
haan digunakan unuk jangka pendek, padahal untuk melakukan kecurangan laporan keuangan.
manajer harus memikirkan progam jangka Berbeda dengan penelitian Rahayu dan Yesi-
panjang agar dapat meningkatkan keuntungan ariani (2017) yang menyatakan bahwa ketidak
perusahaan secara keseluruhan. Berbeda dengan efektifan pengawasan tidak berpengaruh positif
penelitian Rahayu dan Yesiariani (2017) yang tidak signifikan terhadap resiko terjadinya finan-
menyatakan bahwa target keuangan tidak berpe- cial statement fraud.
ngaruh positif signifikan terhadap resiko Rasionalisasi (X7) terhadap Kecurangan
terjadinya financial statement fraud. Laporan Keuangan (Y).
Kondisi Industri (X5) terhadap Kecurangan Hasil pengujian hipotesis ketujuh menunjuk-
Laporan Keuangan (Y). kan bahwa rasionalisasi (X7) tidak berpengaruh
Hasil pengujian hipotesis kelima menunjuk- signifikan terhadap kecurangan laporan keua-
kan bahwa kondisi industri (X5) tidak berpe- ngan ini terlihat dari nilai statistik signifikan
ngaruh signifikan terhadap kecurangan laporan yaitu p-value 0.612 > 0.05. Temuan hasil pene-
keuangan ini terlihat dari nilai statistik signifikan litian ini sama dengan penelitian Marfuah dan
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 87
Tiffani (2015) yang menyatakan bahwa rasiona- keuangan pada perusahaan manufaktur di Indo-
lisasi (X7) tidak berpengaruh signifikan terhadap nesia.
kecurangan laporan keuangan. Hal ini disebab-
6. Ucapan Terimakasih
kan pergantian auditor yang dilakukan perusa- Penulis menyampikan terima kasih kepada
haan tidak dapat digunakan mendeteksi kecu- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Dewantara
rangan laporan keuangan dalam perusahaan. Jombang yang telah mendukung dalam
Berbeda dengan penelitian Skousen et al. (2009) penyelesaian penelitian ini.
(dalam penelitian Marfuah dan Tiffani, 2015)
yang menunjukkan bahwa rasionalisasi (X7) 7. Daftar Pustaka
berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA). (2002).
keuangan. Hasil ini kemungkinan disebabkan
Consideration of Fraud in a Financial
karena perusahaan sampel yang melakukan Statement Audit. Statement on Auditing
pergantian auditor bukan disebabkan perusahaan Standards No. 99. New York, NY: AICPA.
ingin mengurangi kemungkinan pendeteksian
Ardiyani, S., & Utaminingsih, N. S. (2015).
kecurangan laporan keuangan oleh auditor lama, Analisis Determinan Financial Statement
tetapi lebih dikarenakan perusahaan ingin Melalui Pendekatan Fraud Triangle.
menaati peraturan Menteri Keuangan Republik Accounting Analysis Journal, 4(1).Indonesia,
Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 ayat 19(2), 112-125.
1 yang menyatakan bahwa pemberian jasa audit Choo, F., & Tan, K. (2007, June). An “American
umum atas laporan keuangan dari suatu entitas Dream” theory of corporate executive Fraud.
dapat dilakukan paling lama untuk 6 (enam) In Accounting forum (Vol. 31, No. 2, pp.
bulan buku berturut-turut oleh KAP yang sama 203-215). Elsevier.
dan 3 (tiga) tahun berturut-turut oleh auditor Diany, Y. A., & Ratmono, D. (2014). Deter-
yang sama kepada satu klein yang sama. minan kecurangan laporan keuangan:
pengujian teori fraud triangle (Doctoral
5. Kesimpulan dissertation, Fakultas Ekonomika dan
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan Bisnis).
bahwa bahwa stabilitas keuangan tidak berpe- Dorminey, J., Fleming, A. S., Kranacher, M. J.,
ngaruh signifikan terhadap kecurangan laporan & Riley Jr, R. A. (2012). The evolution of
keuangan, kedua menunjukkan bahwa kebutuhan fraud theory. Issues in Accounting Education,
keuangan pribadi berpengaruh positif signifikan 27(2), 555-579.
terhadap kecurangan laporan keuangan, ketiga Hogan, C. E., Rezaee, Z., Riley Jr, R. A., &
menunjukkan bahwa tekanan eksternal berpe- Velury, U. K. (2008). Financial statement
ngaruh negatif signifikan terhadap kecurangan fraud: Insights from the academic literature.
Auditing: A Journal of Practice & Theory,
laporan keuangan kondisi ini berlawan dengan
27(2), 231-252.
hipotesis yang telah diajukan, keempat menun-
Kassem, R., & Higson, A. (2012). The new fraud
jukkan bahwa target keuangan tidak berpengaruh
triangle model. Journal of Emerging Trends
signifikan terhadap kecurangan laporan, kelima in Economics and Management Sciences,
menunjukkan bahwa kondisi industri tidak ber- 3(3), 191.
pengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan
Lou, Y. I., & Wang, M. L. (2011). Fraud risk
keuangan keenam menunjukkan bahwa ketidak factor of the fraud triangle assessing the
efektifan pengawasan berpengaruh signifikan likelihood of fraudulent financial reporting.
terhadap kecurangan laporan keuangan, ketujuh Journal of Business & Economics Research
menunjukkan bahwa rasionalisasi tidak berpe- (JBER), 7(2).
ngaruh signifikan terhadap kecurangan laporan Megakarina, N., Djaddang, S., & Lysandra, S.
(2016). Pengujian perbedaan deteksi

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 88
kecurangan berbasis fraud triangle: study statement fraud: The effectiveness of the
kantor akuntan publik di jakarta. Jurnal fraud triangle and SAS No. 99. In Corporate
manajemen uika, 7(1), 35-46. Governance and Firm Performance (pp. 53-
Najah, A. F. (2013). Faktor-faktor yang 81). Emerald Group Publishing Limited.
mempengaruhi fraud: persepsi pegawai Tiffani, L., & Marfuah, M. (2015). Deteksi
Dinas Provinsi DIY. Accounting Analysis financial statement fraud dengan analisis
Journal, 2(3). fraud triangle pada perusahaan manufaktur
Pamungkas, I. D., Ghozali, I., & Achmad, T. yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
(2018). A pilot study of corporate Jurnal Akuntansi dan Auditing.
governance and accounting fraud: The fraud Tuanakotta, T. M. (2007). Akuntansi forensik
diamond model. Journal of Business and dan audit investigatif. Jakarta: Fakultas
Retail Management Research, 12(2). Ekonomi Universitas Indonesia.
Priantara, D. (2013). Fraud Auditing & Utomo, L. P. (2015). Pengaruh Postur Motivasi
Investigation. Jakarta: Mitra Wacana Media. Atas Cara Pandang Wajib Pajak Kepada
Sihombing, K. S., & Rahardjo, S. N. (2014). Fiskus Terhadap Kepatuhan Pembayaran
Analisis fraud diamond dalam mendeteksi Pajak Orang Pribadi. Eksis: Jurnal Riset
financial statement fraud: studi empiris Ekonomi dan Bisnis, 10 (2).
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar Yesiariani, M., & Rahayu, I. (2017). Deteksi
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010- financial statement fraud: Pengujian dengan
2012 (Doctoral dissertation, Fakultas fraud diamond. Jurnal Akuntansi dan
Ekonomika dan Bisnis). Auditing Indonesia, 21(1), 49-60.
Skousen, C. J., Smith, K. R., & Wright, C. J.
(2009). Detecting and predicting financial

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055

Anda mungkin juga menyukai