Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA EKSPEDISI BARANG

ANTAR PULAU DALAM MENGHADAPAI PERSAINGAN PADA PT. LINTAS


SAMUDRA JAYA
Gempita Asmaul Husna
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
2022

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi bersaing yang sesuai
digunakan oleh PT. Lintas Samudra Jaya dalam menghadapi persaingan di bisnis
ekspedisi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah study kasus data
kualtatif. Metode pengumpulan data adalah wawancara, dokumentasi dan observasi,
sedangkan penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif.
Hasil dari penelitian ini yaitu rencana strategi pengembangan usaha lebih ditekankan
pada pengembangan pasar di dunia digital didukung kerja sama dengan pihak google dan
kerja sama dengan pelanggan yang menggunakan jasa PT. Lintas Samudra Jaya,
menambah armada baru, menambah kantor cabang baru di kota prioritas dan rekruitment
tenaga kerja yang kompeten di bidangnya yang dilengkapi dengan standar pelayanan
yang maksimal bagi konsumen.

1. PENDAHULUAN
Ekspedisi merupakan bagian bisnis yang memiliki peran penting dalam rantai
distribusi. Banyak perusahaan membutuhkan jasa ekspedisi khususnya untuk kegiatan
logistik dan pendistribusian barang. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rusly dan
Indriyani (2013), keberadaan jasa ekspedisi dapat memperlancar arus barang secara
efisien dengan kecepatan dan ketepatan dalam kegiatan ekspor dan import di
perdagangan nasional maupun internasional. Dalam hal ini, pengguna terbesar layanan
ekspedisi adalah industri tekstil (37%); industri manufaktur yang memproduksi produk
konsumsi (21%); otomotif (17%); dan gas (10%). Mengenai hal tersebut, data Badan
Pusat Statistik Surabaya (2014) menunjukkan bahwa sektor pengangkutan dan
komunikasi telah mengalami kenaikan dari 5,85 persen di triwulan II-2013 menjadi 6,07
persen pada triwulan II-2014. Kenaikan tersebut terjadi akibat meningkatnya angkutan
jalan raya, angkutan laut, angkutan udara dan subsektor komunikasi.
Meningkatnya usaha pada sektor pengangkutan menunjukkan tingginya
persaingan bisnis yang terjadi pada industri ekspedisi. Hal tersebut menuntut setiap
perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspedisi untuk memiliki keunggulan bersaing
agar dapat menjaga eksistensinya pada persaingan industri pengangkutan yang semakin
kompetitif. Menurut Samekto dan Soejanto (2014), keunggulan bersaing berkelanjutan
adalah hasil dari sebuah formulasi dan implementasi strategi yang sesuai (better fit) yang
mengakar pada tiga dimensi praktek manajemen strategik, yaitu pada keberhasilan dalam
upaya membangun basis bagi kompetisi, cara untuk kompetisi serta pengelolaan arena
kompetisi yang superior. Sebagai basis untuk kompetisi, maka, ia akan mengakar pada
pemilihan asset yang tepat, pendayagunaan kompetensi dan kapabilitas yang sesuai.
Sedangkan keunggulan bersaing merupakan sesuatu yang dicari oleh setiap perusahaan,
dan segala produk dalam pasar yang dimasukinya.
Menurut Viardot (2011, pp. 3-4), perusahaan akan menjadi pemimpin dalam
persaingan bisnis jika perusahaan memiliki semangat kompetitif yang sangat tinggi. Pada
saat tujuan strategi tercapai, tujuan lainnya yang tidak boleh dilupakan adalah
menentukan strategi untuk tetap menjadi pemimpin di pasar. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan membuat grand strategy yang berisi kerangka prioritas yang berkonsentrasi pada
pengembangan strategi sumber daya manusia (MSDM), strategi pemasaran, keuangan,
dan operasional.Strategi pemasaran merupakan acuan atau pedoman dalam pembuatan
rencana marketing suatu produk serta taktik pemasaran. Strategi ini juga digunakan
sebagai pedoman untuk melakukan berbagai aktifitas perekonomian perusahaan terutama
dalam aktifitas penjulan dan pendistribusian produk. Strategi pemasaran ini meliputi
segmentasi, targeting, dan positioning. Segmentasi pasar bertujuan agar kegiatan
pemasaran lebih terarah, jelas, dan tepat serta sumber daya perusahaan di bidang
pemasaran akan lebih terarah dan digunakan secara efektif dan efisien (Hasbi & Muis,
2020).
Menurut Galavan (2004, p.7), formulasi kerangka kerja strategi dalam
mengembangkan bisnis dapat dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah
menentukan tujuan strategi itu sendiri. Penentuan tujuan strategi meliputi beberapa
pertanyaan seperti: (1) Mau diarahkan ke mana strategi tersebut?; (2) Apa yang
diharapkan oleh pemilik mengenai strategi yang dimaksud?; (3) Apa visi, misi, dan
tujuan strategi tersebut?. Selanjutnya melakukan analisis lingkungan. Analisis lingkungan
meliputi analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Analisis lingkungan
eksternal meliputi pertanyaan: (1) Di mana posisi perusahaan pada pasar saat ini?; dan (2)
Pilihan apa yang dimiliki perusahaan pada pasar? Analisis lingkungan internal meliputi
pertanyaan: (1) Bagaimana kondisi perusahaan saat ini?; (2) Sumber daya apa yang
dimiliki perusahaan?. Setelah menemukan faktor kunci keberhasilan yang terkait dengan
lingkungan eksternal dan menemukan kompetensi inti yang dimiliki perusahaan pada
lingkungan internal, perusahaan dapat membuat pilihan strategi yang terbaik untuk
mengelola dan mengembangkan usahanya.
PT. Lintas Samudra Jaya adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengiriman
barang dengan menggunakan angkutan laut. PT.Lintas Samudra Jaya beralamat di Jl.
Brigjen Katamso No.6 Waru, Sidoarjo. PT. Lintas Samudra Jaya telah memiliki beberapa
cabang di pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Kantor cabang PT.Lintas Samudra Jaya
ada di Sidoarjo, Surabaya, Jakarta, Semarang, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Dan
Makassar. Sejak berdirinya PT. Bumi Lintas Samudra Jaya pada tahun 2006, beberapa
tantangan ditemukan perusahaan khususnya yang berhubungan dengan aspek sumber
daya manusia, pemasaran, dan operasional. Permasalahan pada aspek sumber daya
manusia misalnya, tingkat pendidikan karyawan adalah lulusan SMA. Hal tersebut
membuat karyawan memiliki pengetahuan yang minimal mengenai operasional usaha
ekspedisi yang dijalankan oleh PT. Lintas Samudra Jaya. Hal tersebut merupakan
dampak dari tidak adanya seleksi karyawan yang dilakukan perusahaan, mengingat
karyawan diangkat berdasarkan refrensi dari anggota keluarga di perusahaan, sehingga
karyawan yang direkrut belum tentu memiliki kriteria yang kompeten sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Pada aspek pemasaran, kendala terbesar yang dimiliki perusahaan
adalah pada kegiatan promosi. Minimnya promosi yang digunakan perusahaan
berdampak pada jumlah konsumen yang dimiliki PT. Lintas Samudra Jaya. Timbulnya
pesaing baru di dunia ekspedisi menjadi ancaman besar bagi perusahaan sehingga
perusahaan harus gencar dalam menyusun strategi pemasaran. Sulitnya akses data
perusahaan juga menyebabkan kegiatan operasional perusahaan sedikit terganggu.
Misalnya, kegiatan operasional hanya terkonsentrasi di kantor pusat, sehingga apabila
terjadi masalah operasional di kantor cabang lainnya, kantor pusatlah yang harus
menyelesaikannya. Hal tersebut mengakibatkan karyawan yang melaksanakan
operasional ekspedisi tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi permasalahannya
sendiri.
2. LANDASAN TEORI
1. Pengelolaan
Pengelolaan perusahaan keluarga dapat dilihat dari aspek manajemen yang
diterapkan di perusahaan. Menurut James F. Stoner (dalam Umar, 2003, p.18) fungsi-
fungsi manajemen terdiri dari proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan,
dan pengendalian. Pengertian dari masing-masing fungsi sebagai berikut:
1) Perencanaan (Planning) menunjukkan bahwa manajer terlebih dahulu
memikirkan tujuan dan kegiatannya. Kegiatan mereka biasanya didasarkan
pada suatu metode, rencana, atau logika tertentu sehingga perlu direncanakan.
Menurut Wiyono (2006, p.57) perencanaan adalah fungsi manajemen yang
tugasnya merencanakan apa yang menjadi tujuan dan kegiatan-kegiatan yang
harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut.
2) Pengorganisasian (Organizing), berarti bahwa para manajer
mengkoordinasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Bila pekerjaan
makin terpadu dan terkoordinasi, organisasi pun akan makin efektif. Menurut
Wiyono (2006, p.57) pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang
tugasnya adalah mengorganisasi, mengkoordinasikan berbagai sumber daya
untuk digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan semula.
3) Penggerakkan (Actuating), menunjukkan bagaimana para manajer
mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, menggunakan orang lain
untuk melaksanakan tugas tertentu. Dengan menciptakan suasana yang tepat,
mereka membantu bawahannya bekerja sebaik mungkin. Menurut Wiyono
(2006, p.57) penggerakkan merupakan fungsi manajemen yang tugasnya
menjalankan segala aktivitas atau tindakan guna mencapai tujuan atau sasaran
yang telah direncanakan.
4) Pengendalian (controlling), berarti para manajer berusaha agar perusahaan
bergerak ke arah tujuannya. Apabila ada bagian organisasi yang bergerak ke
arah yang salah, para manajer berusaha untuk mencari penyebabnya. Hal ini
dilakukan sebagai upaya untuk perbaikan di masa mendatang. Menurut
Wiyono (2006, p.57) pengendalian merupakan fungsi manajemen yang
tugasnya mengawasi, mengevaluasi, memantau apa yang dilaksanakan
apakah sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

2. Pengembangan
Pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan perlu mengambil salah satu
strategi yang ada. Perlu ada langkah formulasi strategi. Formulasi strategi adalah
menentukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pencapaian tujuan. Untuk
dapat melakukan formulasi strategi dengan baik maka diperlukan data atau informasi
dari analisis lingkungan (Dirgantoro, 2007, p.82). Ada beberapa formulasi strategi
yang dapat digunakan oleh perusahaan berdasarkan matriks grand strategy. Menurut
David (2009, p.347) matriks grand strategy telah menjadi sebuah alat yang populer
untuk merumuskan strategi alternatif. Semua organisasi dapat diposisikan di salah
satu dari empat kuadran. Dengan mengetahui posisi kuadran dari perusahaan, maka
dapat diformulasikan strategi perusahaan yang tepat sesuai posisi perusahaan. Salah
satu strategi yang dapat diambil perusahaan adalah pengembangan pasar.
Pengembangan pasar merupakan pemasaran ke arah pasar yang baru (dan geografi
yang baru), terhadap produk yang ada (existing) (Hutabarat dan Martani, 2008,
p.173). Pengembangan pasar terdiri atas memasarkan produk-produk yang ada saat
ini dengan cara menambah saluran distribusi. Suatu perusahaan yang membuka
kantor-kantor cabang baru di kota, daerah, atau negara lain dianggap sedang
mempraktekkan pengembangan pasar. Pengembangan pasar memungkinkan
perusahaan untuk mempraktekkan bentuk pertumbuhan terkonsentrasi dengan
mengidentifikasi kegunaan-kegunaan dari produk yang ada saat ini serta pasar baru
yang didefinisikan dari segi demografis, psikografis, atau demografis (Pearce dan
Robinson, 2008, p.272).
3. Strategi pemasaran
Terdapat beberapa macam pengertian strategi dari para ahli. Menurut Marrus
dalam Umar (2001:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana
para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Strategi didefinisikan secara khusus sebagai tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (Prahalad
dalam Umar, 2001:31).
Menurut Chandra (2002:93), strategi pemasaran merupakan rencana yang
menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau
program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran
tertentu. Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat
mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga,
memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan
saluran distribusi, dan sebagainya.
4. Strategi bersaing
Persaingan adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan
menentukan ketepatan aktifitas perusahaan yang dapat mendukung kinerjanya, seperti
inovasi atau pelaksanaan yang baik. Menurut Wahyudi (1996:3), ada beberapa
keunggulan yang dapat digunakan oleh perusahaan yaitu pada:

1. Harga
2. Pangsa pasar
3. Merek
4. Kualitas produk
5. Kepuasan konsumen
6. Saluran distribusi
Strategi bersaing merupakan strategi yang kuat dengan menempatkan perusahaan
terhadap pesaingan dan memberi perusahaan bersaing dengan sekuat mungkin (Putri
et al., 2019). Selain itu strategi bersaing sendiri merupakan pencarian posisi yang
tepat untuk perusahaan dalam bersaing sehingga dapat menguntungkan di dalam
suatu industri sebagai tempat fundamental persaingan itu terjadi. Strategi bersaing ini
bertujuan menegakkan posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap
kekuatan-kekuatan yang menentukan persaingan industri tersebut (Yeni et al., 2019).
Strategi bersaing tersebut ditunjukkan guna menjawaab permasalahan bagaimana
perusahaan bersaing dengan pesaing dalam industri sejenis. Dengan adanya strategi
bersaing tersebut maka perusahaan akan mampu memiliki keunggulan bersaing
dibandingkan dengan pesaingnya (Nourlette & Hati, 2017).
3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat gambaran secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi tertentu, yang
bertujuan menemukan fenomena-fenomena yang diteliti kemudian menjelaskannya
dengan membuat deskripsi (Masyruri dan Zainuddin, 2011, p.40-41).
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui :
(1) Observasi, agar data menjadi mudah untuk didapat serta data bersifat konkrit
terlebih mengenai permasalahan pada perusahaan yang nampak pada
perusahaan tersebut dengan melakukan kunjungan pengamatan pada PT.
Lintas Samudra Jaya.
(2) Wawancara, peneliti melakukan penggalian informasi terhadap beberapa
informan yang berkaitan dengan PT. Lintas Samudera Jaya
(3) Dokumentasi, data-data yang peneliti peroleh guna pemecahan masalah
tentunya melalui catatan formal, jurnal ilmiah, serta data dokumen yang
berkaitan dengan topik penelitian yang tentunya data tersebut sudah
terverifikasi.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL PENELITIAN
Perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah PT. Lintas Samudra
Jaya yang sudah berdiri sejak tahun 2006. PT. Lintas Samudra Jaya merupakan salah
satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang di Indonesia dengan
menggunakan angkutan laut. Bidang usaha utama ekspedisi ini yaitu jasa pengiriman
barang spesialis luar pulau seperti Kalimantan dan Sulawesi. PT. Lintas Samudra Jaya
melayani pengiriman via trucking menggunakan kapal roro dan via container yang sudah
bekerjasama dengan banyak pelayaran. Jenis-jenis barang yang biasanya dikirim oleh
para pelanggan PT. Lintas Samudra Jaya yaitu seperti alat-alat berat, material proyek,
barang retail, kendaraan, dan berbagai macam barang lainnya.
Berikut ini adalah analisis lingkungan internal dari PT. Lintas Samudra Jaya pada
bagian:
1. Pemasaran
a) Perencaaan Produk/Jasa
Strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. Lintas Samudra Jaya dalam
perencanaan produk dan jasa nya adalah mengutamakan pada kepuasan
pelanggan, yaitu dengan berusaha memberikan pelayanan yang maksimal dan
tepat waktu dan dipercaya oleh konsumen. PT. Lintas Samudra Jaya juga
berencana menambah kantor cabang dan armada pelayanan guna memenuhi
permintaan para konsumen yang meningkat.
b) Penjualan Produk/Jasa
Aktifitas pemasaran dalam PT. Bumi Indah Lines mengandalkan pada sistem
penjualan via online dengan beriklan di google dan word of mouth pelanggannya
untuk mempromosikan ekspedisi ini. Hal ini dinilai sebagai cara yang efektif
untuk memasarkan jasa pengiriman dari PT. Lintas Samudra Jaya. Terbukti
dengan banyaknya yang menjadi pelanggan PT. Lintas Samudra Jaya yang
berasal dari berbagai kota yang tidak hanya di daerah jawa saja namun juga luar
kota bahkan luar pulau serta banyak juga pelanggan yang berasal rekan pelanggan
yang lain.
c) Penetapan Harga
Harga yang di tetapkan PT. Lintas Samudra Jaya saat ini tergantung dari tujuan
pengiriman, banyak sedikitnya, besar kecilnya produk yang akan di kirim. Bahan
bakar dan harga pasar sebagai dasar dalam penetapan harga tersebut. Bahan
bakar, berupa solar merupakan biaya yang paling besar. Selain itu harga pasar
juga menjadi pertimbangan penetapan harga untuk menciptakan harga yang
bersaing dalam pasar. Dalam perkembangannya harga jasa pengiriman ekspedisi
telah beberapa kali diturunkan untuk mengikuti harga persaingan antar
perusahaan ekspedisi..
d) Distribusi
Sistem Distribusi yang diterapkan oleh PT. Lintas Samudra Jaya adalah distribusi
langsung dan tidak langsung. Barang konsumen bisa dikirim dengan
menggunakan door to door ataupun port to port. Konsumen bebas bebas memilih
sesuai keinginannya. Jika konsumen memilih door to door maka barang akan di
antarkan oleh PT. Lintas Samudra Jaya langsung sampai ke tujuan. Jika
konsumen memilih port to port maka barang diambil sendiri oleh konsumen di
gudang agen atau cabang PT. Lintas Samudra Jaya. Kebanyakan konsumen lebih
menyukai sistem distribusi door to door karena dinilai lebih efisien dan juga
layanan door to door yang diberikan merupakan layanan gratis sehingga tidak
dikenakan biaya lagi.

e) Promosi
Sistem promosi yang diterapkan oleh PT. Lintas Samudra Jaya dengan cara
memasang iklan di media sosial dan memberikan promi-promo yang di minati
konsumen seperti promo free packing, promo free cuci untuk pengiriman
kendaraan dan promo-promo lainnya. Cara ini dinilai efektif karena banyak
orang yang mengenal PT. Lintas Samudra Jaya via online karena perusahaan
melakukan pemasaran dengan beriklan di google, Instagram, dan media sosial
lainnya. Selain itu staff bagian pemasaran juga sering menginformasikan jadwal
keberangkatan kapal kepada konsumen, agar konsumen dapat mengetahui dan
merencanakan secara pasti jadwal pengiriman barang
f) Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang di miliki oleh PT. Lintas Samudra Jaya ada beberapa
yang tidak sesuai dengan bidang nya karena direkrut berdasarkan rekomendasi
kerabat, namun tetap dilakukan training dan pelatihan supaya pegawai mampu
mengikuti alur kerja perusahaan.
Berikut hasil
2. Keuangan
Pengelolaan keuangan tertata dengan baik melalui sistem program perusahaan
berupa buku besar, arus kas, laporan laba rugi. Di bagian keuangan sudah ada staff ahli
pada bidangnya, sudah ada pengelolaan dana untuk jangka panjang yang dilakukan PT.
Lintas Samudra Jaya. Dengan pencatatan keuangan yang tertata dan tersusun secara
rapi, akan memudahkan perusahaan khususnya para pemimpin dalam mengevaluasi
kinerja perusahaan yang ditandai dengan meningkat atau menurunnya laba perusahaan.
Jika dinilai terdapat banyak pengeluaran daripada bulan sebelumnya, pemimpin dapat
mengambil kebijakan yang berguna untuk menekan pengeluaran guna memaksimalkan
laba perusahaan. Selain itu perusahaan ini juga sudah memiliki keputusan investasi
yang baik hal itu ditandai dengan armada yang dimiliki oleh PT. Lintas Samudra Jaya.
3. Operasional
Kegiatan operasional di PT. Lintas Samudra Jaya pada umumnya sudah berjalan
sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan tersebut, hal ini didasari dari hasil
wawancara yang dilakukan bagian terkait di PT. Lintas Samudra Jaya. Narasumber
mengatakan bahwa sebagian besar karyawannya sudah bekerja sesuai SOP perusahaan
sehingga kecelakaan kerja jarang terjadi selama kegiatan operasional berlangsung,
kurangnya komunikasi antar bagian juga menyebabkan kegiatan operasional kurang
berjalan dengan baik terutama komunikasi tim operasional antar cabang. Oleh karena
itu pimpinan harus tegas dalam mendisiplinkan karyawan khususnya dalam hal
pelaksanaan SOP dan penggunaan alat standart keamanan bekerja. Proses operasional
perusahaan PT. Lintas Samudra Jaya dilakukan di masing-masing cabang karena setiap
cabang bisa berfungsi sebagai tempat sarana bongkar muat dan penampungan barang
konsumen sebelum naik di atas truck untuk dikirimkan via kapal dan siap dikirimkan.
Perihal ketepatan waktu sangat berpengaruh dalam kegiatan operasional ini, untuk itu
diperlukan koordinasi dan komunikasi yang baik antar setiap bagian. Waktu
pengiriman berkaitan langsung dengan kepercayaan konsumen dan kepuasan
konsumen.
4. Sumber Daya Manusia
PT. Lintas Samudra Jaya memiliki sumber daya manusia yang sesuai dengan
standar perekrutan perusahaan yang tinggi. Sejak awal perekrutan perusahaan
mengharuskan calon staff memiliki pengalaman di bidang yang sama di perusahaan
lain. Karena menurut pemilik, cara bekerja di perusahaan ekspedisi berbeda dengan
perusahaan lainnya. Namun sangat disayangkan terkadang pemilik merekrut pegawai
karena hubungan keluarga atau berdasarkan rekomendasi dari orang terdekat sehingga
ada beberapa pegawai yang bekerja tidak sesuai dengan basic nya. Hubungan antara
karyawan dengan pemilik dinilai cukup baik, karena pemilik sering berbaur dengan
pegawai untuk merangkul dan menjaga solidaritas untuk kebaikan perusahaan.
Hubungan karyawan beda cabang dirasa kurang baik, dikarenakan kurangnya
komunikasi dan koordinasi antar bagian sehingga sering terjadi salah pengertian.
Berikut ini adalah analisis lingkungan eksternal dari PT. Lintas Samudra Jaya
pada bagian:
1. Ancaman Pendatang Baru
Untuk masuk ke dalam usaha ekspedisi, tentunya dibutuhkan modal yang cukup
besar dan juga diperlukan pengalaman yang matang. Tidak mudah untuk memulai usaha
dalam bisnis ini dan juga tidak mudah untuk bertahan dalam persaingan. Terutama untuk
bersaing dengan tingkat sekelas PT. Lintas Samudra Jaya , karena untuk memiliki kantor
cabang sebanyak PT. Lintas Samudra Jaya juga membutuhkan modal yang cukup besar.
Pada umumnya konsumen PT. Lintas Samudra Jaya juga memiliki loyalitas yang tinggi
pada perusahaan ini dalam menghadapi munculnya pesaing baru. Pada awalnya tidak
mudah meraih kepercayaan konsumen, namun seiring perjalanan waktu PT.Lintas
Samudra Jaya selalu berusaha memperbaiki layanan nya untuk memberikan pelayanan
yang terbaik bagi konsumen. Hal ini dilihat dari konsumen setia yang sudah
berlangganan menggunakan jasa ekspedisi PT. Lintas Samudra Jaya. Berkembangnya
usaha ini juga diakui di dorong oleh word of mouth para konsumen loyal PT. Lintas
Samudra Jaya.
2. Kekuatan Penawaran Pembeli
Konsumen tidak memiliki banyak pilihan dalam menentukan ekspedisi khususnya
rute Surabaya – Kalimantan/Sulawesi dan sebaliknya, Oleh karena itu konsumen tidak
memiliki perbandingan yang banyak dalam menentukan pilihan. Permintaan konsumen
yang cukup besar, bahkan terkadang PT. Lintas Samudra Jaya kesulitan untuk memenuhi
permintaan konsumen sehingga terpaksa harus antri menunggu armada trucking yang
lainnya, dan PT. Lintas Samudra Jaya berencana untuk melakukan pengembangan
dengan cara menambah unit armada baru agar semua permintaan konsumen dapat
dipenuhi. Harga jual yang diberikan PT. Lintas Samudra Jaya sudah mengikuti harga
pasar bahkan banyak harga yang lebih murah dibandingkan harga dari para pesaing.
Pelayanan yang diberikan juga jauh daripada perusahaan yang lain, ketepatan waktu juga
menjadi pemikiran utama para konsumen. Dalam penetapan harga bisa dilakukan tawar
menawar, menyesuaikan dengan banyak barang yang akan dikirimkan.
3. Ancaman Produk Subtitusi
Satu-satunya jalur tercepat dan termurah yang melayani rute pengiriman Surabaya-
Kalimantan/Sulawesi dan sebaliknya adalah jalur laut. Oleh karena itu kecil
kemungkinan muncul produk pengganti. Jika kosumen memilih ekspedisi lain yang
menggunakan jalur udara maka, harga yang dikeluarkan juga lebih mahal dan waktu
yang dibutuhkan juga lebih lama. Oleh karena itu para pelanggan tetap setia memilih PT.
Lintas Samudra Jaya sebagai media penghubung khususnya jalur Surabaya –
Kalimantan/Sulawesi dan sebaliknya.
4. Persaingan Industri Sejenis
Persaingan di dalam dunia ekspedisi khusnya jalur Surabaya – Kalimantan/Sulawesi
sangat ketat karena para pesaing sudah melakukan pemasaran dengan beriklan di google.
Akan tetapi para pesaing memiliki kelemahan dalam hal jumlah armada yang dimiliki
perusahaan dan harga yang masih relative tinggi karena pesaing tidak memiliki kantor
cabang di luar pulau. Hal itu ber pengaruh dalam hal pengiriman barang dan ketepatan
waktu.
PEMBAHASAN
Setelah membuat analisis lingkunagn internal, langkah selanjutnya adalah
membuat pembahasan lingkungan internal pada bagian:
1. Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Lintas Samudra Jaya mencapai tujuan
perusahaan, yaitu untuk mendapatkan laba yang maksimal. Divisi pemasaran selalu
memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan sehinnga pelanggan selalu melakukan
pengiriman barang pada perusahaan. Pada awalnya memang tujuan pemasaran belum
bisa tercapai, akan tetapi karena adanya niat kerja keras dan selalu memberikan
pelayanan terbaik, pada akhirnya tujuan pemasaran dapat tercapai dengan baik.
Perusahaan mendapatkan laba dan mendapatkan kepercayaan pelanggan. Divisi
pemasaran juga selalu melayani kebutuhan pelanggan dengan cara selalu memberikan
informasi yang intens, akurat dan tepat waktu sehingga pelanggan merasa tidak
dibohongi atas informasi yang diberikan. Perusahaan juga menciptakan group-group
baru untuk beriklan di google dengan tujuan agar pasar online dikuasai oleh PT.
Lintas Samudra Jaya. Dengan cara menciptakan group-grpup baru, hal tersebut
merupakan salah satu cara dalam menghadapi persaingan di dunia ekspedisi, namun
hal tersebut juga sebenarnya dapat memicu persaingan antar cabang sebab produk
yang di jual dan dipasarkan adalah produk yang sama.
Promosi yang dilakukan sudah cukup baik. Promosi sudah dilakukan di media
sosial seperti mengadakan kuis atau giveaway di Instagram, contoh promosi Untuk
strategi pemasaran jasa terdapat tujuh strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan, menurut Kotler (1997). Strategi produk, harga, saluran distribusi,
promosi, presentasi, sumber daya manusia, dan proses sudah diterapkan dengan baik.
Mengacu pada model RBV, perusahaan seharusnya dapat melihat kelemahan yang
dimiliki oleh bagian pemasaran agar dapat menjadikan kelemahan tersebut sebagai
kekuatan perusahaan. Untuk tangible assets yang di miliki oleh bagian pemasaran
yaitu, bagian pemasaran mempunyai karyawan yang memiliki kemampuan dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya dalam bekerja serta dalam menjalankan proses
pamasaran dan kegiatan promosi, bagian pemasaran menggunakan sosial media.
Intangible assets yang dimiliki oleh PT. Lintas Samudra Jaya meliputi kualitas
pelayanan yang diberikan oleh staff pemasaran sangat baik sehingga para konsumen
memiliki rasa percaya dan setia pada PT. Lintas Samudra Jaya, hal ini membuat
reputasi dan merk PT. Lintas Samudra Jaya baik dan dikenal oleh para konsumennya.
Kelebihan ini harus terus dipertahankan dan dikembangkan lagi agar perusahaan terus
berkembang dan lebih maju lagi sehingga selalu menjadi yang terdepan dan unggul
dibandingkan dengan para pesaingnya. Organizational capabilities yang dimiliki oleh
perusahaan meliputi kemampuan perusahaan dalam menjalin hubungan yang baik
dengan para konsumen (relasi) baik dari pemimpin maupun para staff-staff dari PT.
Lintas Samudra Jaya. Bagian pemasaran selalu mendengarkan feedback dari
konsumen dan memberikan tanggapan yang baik agar hubungan antara perusahaan
dengan konsumen dalam menjalin kerja sama selalu baik. Namun teknik pemasaran
pada PT. Lintas Samudra Jaya perlu ditingkatkan lagi secara efektif dan intens, agar
dapat menarik pelanggan baru dan lebih dikenal lagi oleh seluruh masyarakat.
2. Keuangan
Keputusan investasi yang dilakukan oleh PT. Lintas Samudra Jaya sudah sesuai
dengan pengertian keputusan investasi menurut Sudana (2011). PT. Lintas Samudra
Jaya memiliki aktiva riil beruba gedung, perlengkapan, armada, dan mesin yang dibeli
menggunakan modal sendiri. Dalam PT. Lintas Samudra Jaya tidak ada keputusan
deviden, karena PT. Bumi Indah Lines tidak memperjualkan sahamnya.
Laporan keuangan perusahaan ditangani oleh staff keuangan dan dibuat sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku. Laporan keuangan diberikan setiap bulannya
kepada pemilik, direktur utama, dan direktur secara terperinci dan transparan untuk
mengetahui jumlah laba dan pengeluaran perusahaan yang nantinya akan digunakan
sebagai landasan dalam pengambilan keputusan pembiayaan selanjutnya. PT. Bumi
Indah Lines tidak memiliki utang karena seluruh aktiva dibeli menggunakan modal
sendiri. Penganggaran dana dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan sebisa
mungkin diminimalkan agar perusahaan mendapatkan laba yang maksimal.
Pengimplementasian strategi yang dipilih perusahaan ini, dipilih agar dapat
mengungguli pesaing dan memperoleh penghasilan di atas rata-rata para pesaing.
Tangible assets yang dimiliki pada bagian keuangan adalah berupa komputer
untuk melakukan proses pembuatan laporan keuangan perusahaan dan karyawan-
karyawan yang sudah terlatih dan berpengalaman dalam bidang keuangan, memiliki
alat untuk mencetak nota, dan bagian keuangan pada PT.Bumi Indah Lines memiliki
sumber dana yang berasal dari pemilik, bukan dari hutang. Intangible assets PT. Bumi
Indah Lines meliputi kemampuan karyawan dalam membuat laporan keuangan
perusahaan, mengatur biaya-biaya agar selalu minimal sehngga perusahaan
mendapatkan laba yang maksimal. Organizational capabilities PT. Bumi Indah Lines
meliputi teknik bagian keuangan agar dapat meminimalisasikan pengeluaran biaya
agar perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal dan didukung oleh
manajemen keuangan yang baik dan tertata dengan baik.
3. Operasional
PT. Bumi Indah Lines memiliki SOP yang diberlakukan untuk setiap divisi.
Tujuan dari dibuatnya SOP adalah agar seluruh kegiatan operasional perusahaan
dapat berjalan lancar dan sesuai dengan aturan yang berlaku, agar tidak terjadi
kecelakaan dalam bekerja, agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Dalam
melaksanakan proses operasional perusahaan setiap karyawan harus memiliki rasa
tanggung jawab, disiplin, dan kejujuran dalam bekerja. Kendala-kendala yang sering
terjadi adalah perubahan cuaca dan kurangnya komunikasi antar individu sehingga
menyebabkan keterlambatan keberangkatan kapal, sehingga peran pemimpin yang
tegas dan disiplin juga diperlukan dalam mengawasi proses operasional perusahaan.
PT. Bumi Indah Lines memiliki tangible assets pada bagian operasional berupa
gudang yang memadai untuk menyimpan barang-barang milik konsumen yang akan
dikirim, lima kapal yang digunakan untuk proses pengiriman barang antar pulau yang
sangat mendukung agar proses operasional berjalan dengan lancar dan cepat, kapal
yang dipergunakan dalam proses opersional merupakan milik perusahaan sendiri,
bukan menyewa, hal ini merupakan keunggulan yang dimiliki oleh PT. Bumi Indah
Lines, karena pesaing dari PT. Bumi Indah Lines tidak memiliki kapal sendiri
melainkan mereka menyewa, kemudian fasilitas kantor yang dimiliki sangat memadai
dan mendukung seluruh proses operasional perusahaan, perusahaan memiliki alat
berat yang mendukung proses pengangkutan barang-barang dari gudang ke kapal.
Namun karyawan untuk mencapai keunggulan dalam bersaing, karyawan-karyawan
pada bagian operasional harus taat pada SOP yang berlaku dan memiliki rasa
tanggung jawab, disiplin, dan kejujuran dalam melakukan pekerjaannya, kemudian
peralatan keamanan dalam bekerja yang dimilik oleh PT. Bumi Indah Lines
khususnya pad abagian operasional sudah memadai agar tidak terjadi kecelakaan
dalam bekerja. Intangible assets PT. Bumi Indah Lines meliputi kualitas pelayanan
yang diberikan oleh bagian operasional dalam melaksanakan tugasnya agar kondisi
dan jumlah barang yang dikirim utuh sama seperti pada saat dikirim sehingga
konsumen tidak merasa kecewa, memiliki rasa percaya dan merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan. Organizational capabilities yang dimiliki oleh PT. Bumi
Indah Lines meliputi SOP perusahaan yang harus ditaati dan dikembangkan lagi, agar
proses operasional berjalan dengan lancar dan mencapai keamanan dalam melakukan
proses operasional agar tidak terjadi kecelakaan dalam bekerja.
4. Sumber Daya Manusia
PT. Bumi Indah Lines memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Komisaris,
Direktur Utama, Direktur, Kepala Cabang, Teknisi, Pemasaran, Operasional,
Keuangan, dan Sumber Daya Manusia. Setiap bagian dalam struktur organisasi
tersebut memilik deskripsi tugas dan wewenang nya masingmasing yang sudah
ditentukan. Proses perekrutan karyawan yang dilakukan oleh PT. Bumi Indah Lines
belum terlalu maksimal karena tidak dilakukannya tes kepribadian, tes psikologi, drug
test,dan assesment center. Untuk handrawing analysis dan honesty test tidak terlalu
diperlukan untuk perusahaan ini karena tulisan tangan dan tingkat kejujuran seseorang
bisa berubah sewaktu-waktu. Sumber daya manusia yang digunakan dalam
perusahaan ini direkrut berdasarkan pengalaman kerja sebelumnya, keahlian pada
bidangnya, dan memiliki standar pendidikan sesuai dengan yang sudah ditentukan.
Menurut Werther dan Davis (dalam Sutrisno, 2011, p. 33), perencanaan sumber daya
manusia adalah suatu perencanaan yang sistematik tentang perkiraan kebutuhan dan
pengadaan pegawai, hal tersebut sudah diterapkan oleh PT. Bumi Indah Lines dilihat
dari pengadaan tenaga kerja dan sistem perekrutan. Sistem reward dan punishment
pun diberlakukan di PT. Bumi Indah Lines sebagai bentuk apresiasi bagi karyawan
yang melakukan prestasi dan yang melakukan pelanggaran diberikan hukuman.
Tangible assets PT. Bumi Indah Lines berupa sumber daya manusia yang unggul dan
berkompeten dibandingkan dengan pihak pesaing. Karena sumber daya yang rekrut
sudah memiliki pengalaman kerja sebelumnya dan ahli pada bidangnya
masingmasing. Oleh karena itu, untuk memberdayakan sumber daya manusianya PT.
Bumi Indah Lines perlu melakukan pelatihan pada seluruh bagian untuk
meningkatkan kualitas dan kepuasan pelanggan. Intangible assets yang dimiliki oleh
PT. Bumi Indah Lines adalah berupa kemampuan sumber daya nya dalam
melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan ahli pada bidangnya masing-masing
sehingga perusahaan memiliki keunggulan dalam bersaing. Organizational
capabilities bagian sumber daya manusia yaitu manajemen sumber daya manusia
yang direkrut adalah sumber daya manusia yang berkompeten, berpengalaman, dan
ahli pada bidang nya. Sistem reward dan punishment diberlakukan pada perusahaan
ini agar karyawan yang membawa keuntungan bagi perusahaan dapat dipertahankan
dan yang merugikan dikeluarkan agar perusahaan mendapatkan keuntungan yang
maksimal dan selalu unggul dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
Setelah membuat analisis lingkunagn eksternal, langkah selanjutnya adalah
membuat pembahasan lingkungan internal pada bagian:
1. Ancaman Pendatang Baru
Pendatang baru tentu saja merupakan suatu ancaman bagi PT. Lintas Samudra Jaya,
karena pendatang baru tersebut bisa merebut pelanggan PT. Lintas Samudra Jaya. Tetapi
jika ada pendatang baru dalam industri sejenis, PT. Lintas Samudra Jaya harus tetap
tenang, fokus, dan tetap melayani pelanggan dengan baik. Kestabilan harga pun harus
tetap dipertahankan karena jika harga terlalu tinggi maka akan menyebabkan pelanggan
berpindah ke pesaing yang menawarkan harga lebih murah. PT. Lintas Samudra Jaya
perlu mencari tahu informasi mengenai pendatang baru tersebut yang akan dipergunakan
untuk memperbaiki kelemahan yang dimiliki agar tetap unggul dalam bersaing.
2. Kekuatan Penawaran Pembeli
Pembeli bisa memlakukan tawar menawar harga dengan bagian marketing dengan
cacatan menyesuaikan dengan banyak nya barang. Namun mayoritas pelanggan
menyukai harga yang murah walaupun pengirimannya hanya sedikit dan mengharapkan
pelayanan dengan kualitas tinggi, hal ini mendorong persaingan antar perusahaan dalam
suatu industri. Naik turunnya harga berpengaruh pada jumlah pelanggan, hingga saat ini
PT. Lintas Samudra Jaya masih menjaga harga yang dipasarkan agar sesuai dengan
target pasarnya.
3. Ancaman Produk Subtitusi
Hingga saat ini belum ada produk substitusi yang lebih efisien dibandingkan dengan
menggunakan ekspedisi melalui jalur laut. Hal ini dilihat dari produk substitusi yang ada
seperti melalui jalur udara dan darat. Jika melalui jalur udara, harga yang ditawarkan
mahal, tidak dapat mengirimkan barang dalam bentuk dan jumlah yang besar, namun
proses pengirimannya cepat. Jika menggunakan jalur darat memakan waktu yang lama,
biaya nya tidak jauh berbeda dengan menggunakan jalur laut, bahkan bisa lebih mahal.
4. Persaingan Industri Sejenis
Persaingan dalam industri sejenis sangat ketat karena para pesaing lainnya
berbondong-bondong melakukan pemasaran dengan beriklan di google. Untuk mencapai
keunggulan dalam bersaing di dunia online PT. Lintas Samudra Jaya membuat group-
group untuk beriklan di google, sehingga jika konsumen tidak tertangkap di group a, bisa
tertangkap di group b yang sebenarnya group-group tersebut berada di bawah naungan
PT. Lintas Samudra Jaya. Perusahaan selalu menjaga kestabilan harga, terus
meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan, dan selalu menjaga hubungan yang baik
dengan pelanggan. Keunggulan yang dimilik PT. Lintas Samudra Jaya lainnya bisa
dilihat dari banyaknya jumlah armada dan kantor cabang yang dimiliki dibandingkan
dengan pesaing pesaingnya.
5. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini, kesimpulan yang di peroleh yaitu:
Berdasarkan analisis kondisi internal perusahaan dapat diketahui perusahaan
memiliki kekuatan pada alat transportasi yang digunakan perusahaan sudah memadai dan
memiliki kantor cabang yang sudah tersebar di pulau jawa, Sulawesi dan kalimantan,
perusahaan memiliki pelanggan tetap yang selalu menggunakan jasa perusahaan, dan
memiliki kerjasama dengan beberapa pelaku usaha di berbagai industri. Namun
perusahaan memiliki kelemahan di lingkungan internalnya karena pada kegiatan produksi
masih sering terjadi misskomunikasi pada tim operasional antar cabang sehingga jika
terjadi masalah saling menyalahkan antar cabang. Selain itu strategi yang digunakan
untuk menguasai pemasaran di dunia online dengan cara beriklan di google, PT. Lintas
Samudra Jaya menciptakan beberapa group untuk beriklan namun produk dan jasa yang
ditawarkan sama dengan group lainnya, hal ini dapat menimbulkan persaingan antar
cabang yang membuat setiap cabangnya menjadi tidak solid.
Berdasarkan analisis kondisi eksternal perusahaan menghadapi berbagai ancaman
mulai dari munculnya para pesaing baru, para pesaing yang mulai berbondong-bondong
beriklan di google, dan persaingan harga di pasar online. Keberadaan produk pengganti
berupa pengiriman via udara juga menjadi ancaman bagi perusahaan karena pengiriman
via udara memiliki estimasi yang lebih cepat untuk tiba di tujuan.
Rencana strategi pengembangan usaha lebih ditekankan pada pengembangan
pasar di dunia digital didukung kerja sama dengan pihak google dan kerja sama dengan
pelanggan yang menggunakan jasa PT. Lintas Samudra Jaya, menambah armada baru,
menambah kantor cabang baru di kota prioritas dan rekruitment tenaga kerja yang
kompeten di bidangnya yang dilengkapi dengan standar pelayanan yang maksimal bagi
konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Mardia, M., Hutabarat, M. L. P., Simanjuntak, M., Sipayung, R., Saragih, L., Simarmata, H. M. P. &
Weya, I. (2021). Strategi Pemasaran. Yayasan Kita Menulis.

Ling, A. (2013). Pengelolaan dan pengembangan usaha pada usaha mikro kecil menengah (studi
deskriptif pada rumah makan Palem Asri Surabaya). Agora, 1(1), 712-719.

Rusly, C. O. (2013). Pengelolaan Dan Pengembangan Usaha Pada Pt. Sariadi Wahana Jasa Di
Surabaya. Agora, 1(1), 700-711.

Samapaty, N. Y. (2015). Strategi Pengelolaan Dan Pengembangan Usaha Ekspedisi Barang Antar
Pulau Pada PT. Bumi Indah Lines Di Surabaya. Agora, 3(2), 578-587.

Wibowo, D. H., Arifin, Z., & Sunarti, S. (2015). Analisis strategi pemasaran untuk
meningkatkan daya saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo) (Doctoral dissertation,
Brawijaya University).

Anda mungkin juga menyukai