Anda di halaman 1dari 10

164

AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

ANALISA PENGEMBANGAN STRATEGI OPERASIONAL DEMI MENCAPAI


KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PT. MAHAKAM MANDIRI MAKMUR

Johan Nathaniel Soedjono dan Ratih Indriyani


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: johan_12016@yahoo.com; ranytaa@petra.ac.id

Abstrak— PT. Mahakam Mandiri Makmur adalah salah satu yang disebut juga sebagai kayu gelondongan. Penyediaan
perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan kayu bahan kayu yang akan dikerjakan bervariasi, ada yang bahan
dengan sasaran pasar utama mancanegara. Tujuan dari baku disediakan oleh pelanggan, ada pula yang bahan baku
penelitian ini adalah mendeskripsikan kegiatan operasional
disediakan sendiri oleh perusahaan jasa.
perusahaan melalui aspek operasional dari PT. Mahakam
Mandiri Makmur. Selanjutnya, analisis SWOT digunakan untuk Di dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, perusahaan
menyusun strategi operasional yang tepat bagi PT. Mahakam tentunya menggunakan suatu taktik atau strategi. Kombinasi
Mandiri Makmur.Hasil dari penelitian ini menunjukkan, dengan strategi yang digunakan tentunya memberikan pengaruh pada
menggunakan analisis SWOT, maka strategi bisnis yang tepat performa perusahaan. Sedangkan kejelasan strategi yang
bagi PT. Mahakam Mandiri Makmur adalah fokus dengan nilai digunakan berhubungan dengan performa perusahaan.
terbaik. Sehingga dapat digunakan kombinasi strategi
Perusahaan yang memiliki tingkat kejelasan strategi terlalu
operasional yang berdasarkan fokus berbasis kualitas, yang
terdiri dari integrasi vertikal, fasilitas yang besar, lokasi rendah atau terlalu tinggi memiliki performa lebih baik dari
berdasarkan sumber daya, memprediksi permintaan, dan mass perusahaan yang kejelasan strateginya sedang (Parnell, 2010,
costumization. p. 316).
PT. Mahakam Mandiri Makmur adalah salah satu
Kata Kunci—Analisis SWOT, pengembangan strategi, strategi perusahaan yang bergerak di bidang jasa moulding kayu.
operasional. Gudang tempat pengerjaan jasa dari perusahaan ini terletak di
Kompleks Pergudangan Mutiara, Jl. Margomulyo Indah Blok
I. PENDAHULUAN G no. 14, Surabaya. Perusahaan ini terdiri dari tiga divisi,
yaitu divisi keuangan, divisi pemasaran, dan divisi produksi.
Surabaya merupakan kota metropolitan nomor dua terbesar di Kemudian, di bawah divisi keuangan, perusahaan masih
Indonesia. Selain itu, Surabaya juga dilengkapi dengan dibagi lagi menjadi bagian staff dan kasir. Sedangkan di
Pelabuhan Tanjung Perak, yang me-rupakan pelabuhan nomor bawah divisi produksi, perusahaan masih dibagi lagi menjadi
dua terbesar di Indonesia, setelah Pelabuhan Tanjung Priok. bagian administrasi produksi dan produksi.
Sehingga, hal ini memungkinkan Surabaya menjadi pintu Tugas utama dari bagian operasional adalah menghasilkan
masuk bagi kapal peti kemas dari luar negeri yang akan barang dan menyediakan jasa (Shavarini et al., 2013, p. 1110).
berbisnis di Indonesia. Oleh karena itu, wilayah Surabaya dan Dengan kata lain, operasional adalah mesin yang menciptakan
sekitarnya menjadi wilayah yang cukup strategis bagi investor kemakmuran bagi perusahaan dan mendukung ekonomi global
dan perusahaan, baik lokal maupun asing, untuk menjalankan (Schroeder, 2000, p. 4). Sehingga perusahaan perlu untuk
ke-giatanbisnisnya. menaruh perhatian yang besar pada operasional dan
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan memberikan operasional peran yang strategis (Shavarini et al.,
industri di Surabaya, Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2013, p. 1110).
di Surabaya terus meningkat. Hal ini menyebabkan banyak Aktifitas produksi dan operasional dulunya tidak dianggap
investor, terutama yang bergerak di bidang produksi dan padat sebagai ke-unggulan kompetitif suatu perusahaan. Namun, hal
karya, memindahkan perusahaannya ke daerah di sekitar tersebut berubah saat intensitas persaingan meningkat yang
Surabaya, seperti Gresik, Jombang, Mojokerto, dan Sidoarjo, menyebabkan perusahaan memberikan perhatian lebih pada
yang UMK-nya lebih rendah daripada UMK di Surabaya. keputusan operasional. Ketika perusahaan tidak dapat
Sehingga sebagian besar perusahaan yang masih berada di menentukan hubungan yang tepat antara strategi operasi dan
wilayah Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang strategi bisnis, maka sistem produksi mereka akan menjadi
jasa, yang umumnya tidak membutuhkan terlalu banyak sangat mahal dan membutuhkan banyak waktu (Shavarini et
tenaga kerja. al., 2013, p. 1110). Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk
Salah satu bidang jasa yang ada di Surabaya adalah jasa melakukan perencanaan dan pengaturan yang tepat pada
moulding kayu. Perusahaan jasa moulding kayu adalah kegiatan operasional.
perusahaan yang melayani pembuatan bahan bangunan yang PT. Mahakam Mandiri Makmur mengerjakan produk sesuai
berbahan dasar kayu bagi pelanggannya. Bahan dasar kayu dengan pesan-an para pelanggannya, yang umumnya berasal
yang digunakan adalah kayu yang masih berbentuk batang, dari luar negeri. Pada perusahaan ini, pelanggan mendapat
165
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

pilihan untuk menyediakan sendiri bahan baku yang akan organisasi terbagi menjadi pemasaran, keuangan, operasional.
digunakan ataupun meminta PT. Mahakam Mandiri Makmur Senada dengan mereka, Stevenson (2012, p. 4) membagi
untuk menyediakan bahan bakunya. Perusahaan asing yang organisasi menjadi sisi penawaran (supply) dan permintaan
saat ini menjadi pelanggan PT. Mahakam Mandiri Makmur (demand), di mana sisi penawaran terdiri dari operasional, dan
berasal dari Korea Selatan. sisi permintaan terdiri pemasaran dan keuangan.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. Bagian keuangan bertanggung jawab untuk mengamankan
Mahakam Mandiri Makmur di bidang operasional dikarenakan sumber daya keuangan organisasi pada harga yang diinginkan
sebagian besar aktivitas perusahaan ini merupakan aktivitas di dan menyalurkannya melalui organisasi, hal itu dilakukan
bagian operasional. Hal ini tercermin dari struktur organisasi dengan berbagai cara seperti budgeting, memeriksa proposal
perusahaan yang telah dibahas sebelumnya. Selain itu, investasi, dan menyediakan dana untuk kegiatan operasi.
perusahaan juga memiliki masalah operasional/produksi Bagian pemasaran bertanggung jawab menilai keinginan dan
berupa kurangnya kapasitas penampungan gudang, sehingga kebutuhan pelanggan, dan menjual dan mempromosikan jasa
perusahaan harus menyewa gudang di sebelahnya untuk dan produk perusahaan. Sedangkan bagian operasi
menampung bahan baku. bertanggung jawab untuk memproduksi barang dan
menyediakan jasa yang ditawarkan perusahaan. Pemasaran
Manajemen Strategis dan operasi adalah fungsi utama dari perusahaan (Stevenson,
Menurut Daft (2010, p. 5), manajemen adalah pencapaian 2012, p. 4).
dari tujuan organisasi dengan cara yang efisien dan efektif Jika dibandingkan dengan proses analisis lingkungan
melalui perencanaan, pengaturan, pengarahan, dan eksternal, analisis lingkungan internal dapat memberikan lebih
pengendalian sumber daya yang dimiliki organisasi. banyak kesempatan bagi peserta untuk mengerti divisi,
Sedangkan menurut Schermerhorn (2011, p. 16), proses departemen, dan tugas mereka, kemudian dapat mencocokkan
manajemen adalah merencanakan, mengatur, mengarahkan, dirinya dengan organisasi. Hal ini dapat memberikan banyak
dan mengendalikan penggunaan sumber daya untuk me- manfaat bagi organisasi, karena manajer dan pegawai akan
menuhi kinerja yang diinginkan. memberikan kinerja yang lebih baik saat mereka mengerti
Robbins dan Coulter (2012, p. 8) menyatakan bahwa, bagaimana pekerjaan mereka memberi dampak bagi bagian
manajemen terdiri dari mengkoordinasi dan mengawasi lain dan aktifitas perusahaan (David, 2011, p. 93-94).
aktifitas kerja dari orang lain sehingga aktifitas mereka selesai Pemasaran
dengan efektif dan efisien. Manajemen meliputi memastikan Pemasaran mempengaruhi daya saing perusahaan dalam
aktifitas kerja dilakukan secara efektif dan efisien oleh orang- beberapa cara, yaitu:
orang yang bertanggung jawab melakukannya. Sehingga dapat 1. Mengidentifikasi Keinginan dan/atau Kebutuhan
disimpulkan manajemen meliputi dua bagian penting, yaitu: Pelanggan
(1) efektif dan efisien dalam menjalankan organisasi, dan (2) Hal ini merupakan masukan/input dasar dalam proses
terdiri dari perencanaan, pengaturan, pengarahan, dan pengen- pengambilan keputusan utama dalam daya saing. Idealnya,
dalian sumber daya organisasi. tercapainya kecocokan antara keinginan dan kebutuhan
Sedangkan manajemen strategis sendiri didefinisikan pelanggan dengan barang dan/atau jasa yang disediakan
sebagai seni dan ilmu dari pemformulasian, organisasi.
pengimplementasian, dan pengevaluasian keputusan antar 2. Harga dan Kualitas
fungsi yang memungkinkan perusahaan untuk mencapai Hal ini merupakan faktor utama dalam keputusan pembelian
tujuannya. Seringkali, frasa manajemen strategis digunakan pelanggan. Penting untuk memahami pengorbanan dari
dengan maksud kegiatan pemformulasian, keputusan yang dibuat pelanggan atau trade-off antara harga
pengimplementasian, dan pengevaluasian strategi (David, dan kualitas.
2011, p. 6). 3. Pengiklanan dan Promosi
Hal tersebut senada dengan Pearce II & Robinson Jr. (2014, Hal ini adalah cara organisasi dapat menginformasikan
p. 8) yang menyatakan bahwa manajemen strategis adalah calon pembeli mengenai fitur dari produk atau jasa mereka,
suatu rangkaian keputusan dan tindakan yang menghasilkan dan menarik pelanggan (Stevenson, 2012, p. 42).
formulasi dan implementasi rencana untuk tujuan perusahaan. Keuangan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen strategis Manajemen keuangan adalah menyusun strategi arah
adalah suatu rangkaian aktifitas formulasi, implementasi, dan keuangan organisasi dan menyusun performa aktifitas
evaluasi rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. keuangan harian (Berger, 2014, p. 6). Analisis rasio keuangan
adalah metode yang dapat digunakan untuk menentukan
Analisis Lingkungan Internal kelebihan dan kekurangan suatuperusahaan, khusus dalam
Di dalam bukunya, David (2011, p. 93) mengatakan bahwa bidang keuangan, investasi, dan pembagian laba atau deviden
terdapat beberapa kekuatan dalam lingkungan internal (David, 2011, p. 107). Menurut Van Horne (dalam David,
perusahaan, yang terdiri dari pemasaran, keuangan, produksi, 2011, p. 107), fungsi keuangan terdiri dari tiga jenis
dan sistem informasi manajemen. Sedangkan di dalam keputusan, yaitu keputusan berinvestasi, keputusan keuangan,
bukunya, Heizer dan Render (2014, p. 36) menyatakan bahwa dan keputusan deviden.
166
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

Operasional kegiatan internal dan eksternal (pembeli dan pemasok),


Fungsi produksi terdiri dari semua aktifitas yang merubah kedalam strategi perusahaan, termasuk apa yang dibeli, dari
input menjadi barang dan jasa. Proses ini berhubungan dengan siapa, dan dengan kondisi seperti apa (Stevenson, 2012, p. 43;
input, (yaitu bahan mentah, pekerja, modal/capital, mesin, dan Heizer & Render, 2014, p. 44). Tujuan dari manajemen rantai
fasilitas), proses merubah input, dan output atau barang jadi pasok adalah untuk membangun rantai pemasok yang fokus
(David, 2011, p. 113). pada pemaksimalan nilai kepada pelanggan (Heizer & Render,
Menurut Heizer dan Render (2014, p. 44), kegiatan 2014, p. 493)
operasional dapat dibagi menjadi 10 (sepuluh) macam 8. Manajemen Persediaan
kegiatan atau keputusan, yaitu: Manajemen persediaan dilakukan dengan
1. Desain Produk dan/atau Jasa mempertimbangkan keputusan pemesanan dan penyimpanan
Desain produk dan/atau jasa dilakukan dengan persediaan dan bagaimana memaksimalkannya seiring dengan
mendefinisikan hal-hal yang dibutuhkan keputusan kepuasan pelanggan, kemampuan pemasok, dan jadwal pro-
operasional lainnya. Tujuan dari keputusan produk adalah duksi. Tujuan dari manajemen persediaan adalah untuk
untuk mengembangkan dan mengimplementasikan suatu membuat keseimbangan antara investasi persediaan dan
strategi produk yang memenuhi permintaan pasar dengan layanan pelanggan (Heizer & Render, 2014, p. 44, 551).
keunggulan kompetitif (Heizer & Render, 2014, p. 44,221). 9. Penjadwalan
2. Manajemen Kualitas Penjawalan dilakukan dengan menentukan dan
Manajemen kualitas dilakukan dengan mencari tahu mengimplementasikan rencana/jadwal jangka pendek dan
kualitas yang diharapkan pelanggan dan prosedur untuk menengah yang memanfaatkan karyawaan dan fasilitas
mengidentifikasi dan mencapai kualitas tersebut (Heizer & dengan efektif dan efisien untuk memenuhi permintaan
Render, 2014, p. 44). pelanggan (Heizer & Render, 2014, p. 44).
3. Desain Proses dan Kapasitas 10. Pemeliharaan
Desain proses dan kapasitas dilakukan dengan menentukan Pemeliharaan membutuhkan keputusan yang
bagaimana barang dan jasa diproduksi dan menjalankan mempertimbangkan kapasitas fasilitas, permintaan produksi,
manajemen dengan teknologi, kualitas, sumber daya manusia, dan kebutuhan karyawan untuk mempertahankan proses yang
dan investasi modal tertentu. Tujuan dari hal ini adalah untuk stabil dan dapat diandalkan. Tujuan dari pemeliharaan adalah
membangun proses produksi yang memenuhi kebutuhan untuk memepertahankan kemampuan sistem dalam
pelanggan dan spesifikasi produk di dalam biaya dan batasan perusahaan (Heizer & Render, 2014, p. 44, 701).
manajerial lainnya (Heizer & Render, 2014, p. 44, 331). Strategi operasional adalah pendekatan yang konsisten pada
4. Strategi Lokasi strategi organisasi dan digunakan sebagai alat untuk mengatur
Strategi lokasi membutuhkan penilaian mengenai kedekatan fungsi operasional perusahaan. Strategi operasional dapat
pada pelanggan, pemasok, dan tenaga ahli, dengan tetap memberi pengaruh besar pada kompetitif perusahaan jika
mempertimbangkan biaya, infrastruktur, logistik, dan diatur dengan baik. Jika ingin pelaksanaannya efektif,
pemerintah. Tujuan dari strategi lokasi adalah memaksimalkan perusahaan perlu untuk menghubungkan strategi operasional
manfaat lokasi bagi perusahaan (Heizer & Render, 2014, p. dengan strategi organisasi (Stevenson, 2012, p. 52).
44, 389).
5. Strategi Tata Ruang Analisis Lingkungan Eksternal
Strategi tata ruang membutuhkan pengintegrasian kapasitas Pada penelitian ini digunakan Model Lima Kekuatan Porter
yang dibutuhkan, tingkatan karyawan, teknologi, dan sebagai alat dalam menganalisis lingkungan eksternal dari
persediaan yang dibutuhkan untuk menentukan aliran material, perusahaan. Berikut adalah penjelasannya.
orang, dan informasi yang efisien. Tujuan dari strategi tata Model Lima Kekuatan Porter
ruang adalah untuk mengembangkan tata ruang yang efektif Salah satu alat yang sering digunakan dalam menganalisis
dan efisien yang memenuhi kebutuhan perusahaan (Heizer & lingkungan eksternal adalah Model Lima Kekuatan Porter. Di
Render, 2014, p. 44, 429). mana terdapat lima sifat daya saing dari suatu industri yang
6. Sumber Daya Manusia dan Job Design dapat dilihat sebagai komposisi dari Model Lima Kekuatan
Hal ini dilakukan dengan menentukan bagaimana merekrut, Porter, yaitu: (David, 2011, p. 74)
memotivasi, dan mempertahankan karyawan dengan 1. Persaingan dengan Perusahaan Kompetitor
kemampuan yang dibutuhkan. Sumber daya manusia Menurut Barney dan Hesterly (2010, p. 43), ciri-ciri dari
merupakan bagian yang terintegrasi dan mahal dari desain industri yang sedang meningkat persaingannya adalah:
sistem secara keseluruhan. Tujuan dari hal ini adalah untuk  Banyak persaingan antara perusahaan yang hampir sama
mengatur tenaga kerja dan desain pekerjaan sehingga mereka ukurannya.
dimanfaatkan dengan efektif dan efisien (Heizer & Render,  Pertumbuhan industri tersebut lambat.
2014, p. 44, 463).  Diferensiasi produk rendah.
7. Manajemen Rantai Pasok  Kenaikan kapasitas produksi tinggi.
Manajemen rantai pasok dilakukan dengan memutuskan 2. Potensi Masuknya Kompetitor Baru
bagaimana mengintegrasikan rantai pasok, yang terdiri dari Barney dan Hesterly (2010, p. 38) mengatakan, bahwa
167
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

terdapat hambatan masuk (barriers to entry) yang akan kompetensi yang tersedia bagi perusahaan (Pearce II &
menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang sudah Robinson Jr., 2014, p. 157).
ada. Terdapat 5 (lima) hambatan masuk menurut Barney dan Weaknesses (Kelemahan)
Hesterly (2010, p. 38) dan David (2011, p. 76), yaitu: Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam
 Economies of scale. satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan
 Diferensiasi produk. terhadap pesaingnya. Sehingga hal ini menjadi hambatan bagi
 Kebutuhan modal yang besar. mereka dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif
 Cost advantages independent of scale. (Pearce II & Robinson Jr., 2014, p. 157-158).
 Peraturan pemerintah. Opportunities (Peluang)
3. Potensi Berkembangnya Produk Pengganti Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan
Produk pengganti adalah produk berbeda yang muncul dalam lingkungan suatu perusahaan. Kecenderungan utama
tetapi dapat memenuhi kebutuhan yang sama seperti produk merupakan salah satu sumber peluang bagi perusahaan. Selain
lain. Selain itu, jika biaya peralihan/switching cost ke produk itu, terdapat pula peluang-peluang lain, seperti: (1) identifikasi
pengganti rendah, maka produk pengganti memiliki efek yang atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan; (2)
semakin kuat dalam industri tersebut (Wheelen dan Hunger, perubahan dalam kondisi persaingan atau regulasi; (3)
2012, p. 112).Selain itu, daya saing produk pengganti juga perubahan teknologi, dan; (4) bertambah baiknya hubungan
akan semakin kuat apabila harga relatif dari produk pengganti dengan pembeli atau pemasok (Pearce II & Robinson Jr.,
tersebut menurun (David, 2011, p. 77). Sehingga, Porter 2014, p. 156-157).
(1980) mengatakan bahwa produk pengganti akan menjadi Threats (Ancaman)
pembatas bagi potensi pendapatan suatu industri dengan Ancaman merupakan situasi utama yang tidak
memberikan langit-langit pada harga produk yang dipasang menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan.
perusahaan (dalam Wheelen & Hunger, 2012, p. 112). Ancaman merupakan penghalang bagi perusahaan dalam
Bahkan, produk pengganti dapat menggeser produk dan jasa mencapai posisi saat ini atau yang diharapkan. Beberapa
dari suatu industri. Hal ini dapat terjadi bila produk pengganti contoh penghalang tersebut antara lain: (1) masuknya pesaing
lebih unggul daripada produk sebelumnya (Barney & baru; pertumbuhan pasar yang lambat; (2) meningkatnya
Hesterly, 2010, p. 44). kekuatan tawar menawar dari pembeli dan atau pemasok; (3)
4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok perubahan teknologi pesaing, dan; (4) direvisinya peraturan
Barney dan Hersterly (2010, p. 44-45) mengatakan, bahwa yang telah menguntungkan perusahaan (Pearce II & Robinson
terdapat beberapa indikator yang menunjukkan ancaman Jr., 2014, p. 157).
kekuatan tawar menawar pemasok, yaitu: Kombinasi Strategi SWOT
 Pemasok berada pada industri yang didominasi oleh sedikit Menurut David (2011, p. 178), keempat elemen tersebut
perusahaan. dapat dikombinasikan menjadi empat jenis strategi, yaitu: (1)
 Pemasok menjual produk yang unik dan terdiferensiasi. strategi Strengths-Opportunities (SO); (2) strategi Strengths-
Threats (ST); (3) strategi Weaknesses-Opportunities (WO),
 Pemasok tidak terancam oleh produk pengganti.
dan; (4) strategi Weaknesses-Threats (WT). Berikut gambar
 Ancaman integrasi vertikal pemasok.
kombinasi keempat elemen dalam strategi SWOT(David,
 Perusahaan bukan pelanggan penting bagi pemasok. 2011, p. 178-179).
5. Kekuatan Tawar Menawar Pelanggan
Barney dan Hesterly (2010, p. 46-47) memberikan beberapa Tabel 1. Kombinasi Strategi SWOT (David, 2011, p. 180).
indikator dari ancaman kekuatan tawar menawar pelanggan,
yaitu:
 Jumlah pembeli tidak banyak.
 Produk yang dijual standar dan tidak terdiferensiasi.
 Produk yang dijual memiliki persentasi yang besar pada
pengeluaran pelanggan.
 Pembeli tidak mendapatkan keuntungan ekonomis yang
signifikan.
 Ancaman integrasi vertikal pelanggan. Formulasi Strategi
Strategi Generik (Generic Strategy)
Analisis SWOT Menurut Porter (dalam David, 2011, p. 151) terdapat tiga
Strengths (Kekuatan) jenis strategi, yaitu: kepemimpinan berbiaya rendah, fokus,
Kekuatan merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dan diferensiasi, yang juga biasa disebut generic strategy.
dikendalikan oleh suatu perusahaan atau tersedia baginya, Berikut adalah penjelasan dari ketiga jenis strategi tersebut.
yang membuat perusahaan relatif lebih unggul dibandingkan Kepemimpinan Berbiaya Rendah
dengan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan Strategi kepemimpinan berbiaya rendah adalah strategi
yang dilayani. Kekuatan muncul dari sumber daya dan yang menekankan pada produk terstandarisasi dengan biaya
terendah untuk tiap unitnya, strategi ini ditujukan bagi
168
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

pelanggan yang sensitif pada harga. Terdapat dua alternatif Integrasi Horizontal (Horizontal Integration)
jenis dalam penerapan strategi ini. Jenis pertama (tipe 1) Menurut David (2011, p. 137), integrasi horizontal adalah
adalah mereka yang memberikan produk atau jasa dengan penambahan kepemilikan atau kontrol pada pesaing. Integrasi
harga terendah di pasaran dan jenis kedua (tipe 2) adalah horizontal dapat berupa merger, akuisisi, ataupun
mereka yang memberikan produk atau jasa dengan nilai harga pengambilalihan pesaing untuk meningkatkan skala ekonomi
terbaik di pasaran; strategi jenis ini bertujuan untuk (economic of scale) dan menambah transfer sumber daya dan
memberikan pelanggan pilihan produk atau jasa dengan harga kompetensi (David, 2011, p. 141).
terendah dibandingkan dengan produk pesaing yang beratribut
hampir sama. Strategi tipe 1 dan tipe 2 menargetkan pada Strategi Operasional Berdasarkan Strategi Bisnis
pasar yang luas (David, 2011, p. 151). Sebagaimana yang dituliskan Shavarini et al. (2013, p.
Diferensiasi 1122-1127) di dalam jurnalnya, terdapat 5 (lima) pilihan
Menurut David (2011, p. 151, 153), diferensiasi (tipe 3) strategi operasional perusahaan yang dapat digunakan. Namun
adalah strategi yang bertujuan memproduksi produk dan jasa di dalam jenis strategi bisnis perusahaan, Shavarini et al.
yang dianggap unik dalam industri dan memiliki sasaran pada (2013), hanyalah memberikan 2 (dua) pilihan, yaitu
pelanggan yang relatif tidak sensitif pada harga. Strategi diferensiasi dan kepemimpinan berbiaya rendah (cost
diferensiasi ini dapat dijalankan setelah meneliti kebutuhan leadership). Hal ini dimungkinkan karena sebagaimana yang
dan kecenderungan pembeli dengan hati-hati untuk dikatakan Porter (1985, p. 15) di dalam bukunya bahwa
menentukan kelayakan dalam melakukan satu atau lebih strategi fokus memiliki dua varian, yaitu fokus pada biaya dan
diferensiasi fitur menjadi produk yang unik dengan atribut fokus pada diferensiasi. Sehingga kedua varian dari strategi
yang diinginkan. Strategi diferensiasi yang berhasil dapat fokus tersebut dapat digabung kepada dua strategi yang lain,
membuat perusahaan memberi harga lebih tinggi bagi dengan perincian fokus pada biaya digabungkan ke
produknya dan menambah kesetiaan pelanggan. Diferensiasi kepemimpinan berbiaya rendah dan fokus pada diferensiasi
yang berhasil ditandai dengan fleksibilitas produk yang lebih digabungkan ke diferensiasi.
baik, lebih sesuai, biaya yang lebih rendah, peningkatan jasa, Berikut adalah penjelasan dari kelima pilihan strategi
perawatan yang lebih sedikit, peningkatan kenyamanan, atau operasional yang diberikan oleh Shavarini et al. (2013, p.
fitur yang lebih banyak. 1122-1127):
Fokus  Jika bisnis strategi yang digunakan adalah kepemimpinan
Menurut David (2011, p. 151), strategi fokus adalah berbiaya rendah; strategi operasional yang digunakan
memproduksi barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dari adalah integrasi non vertikal, fasilitas yang besar, lokasi
sekelompok kecil pelanggan. Terdapat dua alternatif dari berdasarkan sumber daya, memodifikasi produk yang telah
strategi fokus. Alternatif pertama (tipe 4) adalah fokus ada, proses yang dijalankan memiliki standar (atau
berbiaya rendah, yaitu strategi yang menawarkan barang atau otomatis), tidak memenuhi rata-rata permintaan dan
jasa pada pelanggan yang memiliki rentan kecil (niche group) perusahaan memasok lebih rendah dari kapasitas yang
dengan harga terendah di pasaran. Sedangkan alternatif kedua dibutuhkan.
(tipe 5) adalah strategi yang menawarkan barang atau jasa dari  Jika strategi bisnis yang digunakan adalah diferensiasi
pelanggan yang memiliki rentan kecil dengan nilai terbaik di berbasis kualitas; maka strategi yang disarankan terdiri
pasaran. Dengan kata lain, strategi tipe 5 menawarkan harga dari integrasi vertikal, fasilitas yang besar, kapasitas yang
yang lebih tinggi pada pelanggannya, namun memiliki fitur berdasarkan prediksi permintaan di masa depan, lokasi
khusus, sehingga dipandang penawarannya berada pada nilai yang berdasarkan sumber daya, pengembangan produk
terbaik. Keduanya menargetkan pasar yang kecil. baru, dan mass customization.
Strategi Integrasi  Jika strategi bisnis yang digunakan adalah diferensiasi
Terdapat tiga jenis strategi integrasi, yaitu forward berbasis penyampaian; maka strategi operasional yang
integration (integrasi ke depan), backward integration digunakan seharusnya integrasi vertikal, kapasitas yang
(integrasi ke belakang), dan horizontal integration (integrasi berdasarkan prediksi permintaan di masa depan, fasilitas
horizontal) (David, 2011, p. 139). yang besar, lokasi yang dekat dengan pasar atau
Integrasi ke Depan (Forward Integration) pelanggan, memodifikasi produk yang telah ada, dan mass
Menurut David (2011, p. 137), definisi dari integrasi ke costumization (atau proses yang berstandar).
depan adalah menambah kepemilikan atau kontrol pada  Jika strategi bisnis yang digunakan adalah diferensiasi
distributor atau toko retail. berbasis fleksibilitas; maka strategi operasional yang
Integrasi ke Belakang (Backward Integration) digunakan sebaiknya non integrasi vertikal, kapasitas yang
Menurut David (2011, p. 137), pengertian integrasi ke berdasarkan prediksi permintaan di masa depan, fasilitas
belakang adalah penambahan kepemilikan atau kontrol pada yang kecil, lokasi yang berdasarkan sumber daya,
pemasok perusahaan. Strategi ini tepat untuk digunakan ketika mengembangkan produk baru, dan mass costumization.
pemasok saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau  Jika strategi bisnis yang digunakan adalah diferensiasi
tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan (David, 2011, p. berbasis inovasi; maka strategi operasional yang digunakan
140). sebaiknya integrasi vertikal, kapasitas yang berdasarkan
169
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

prediksi permintaan di masa depan, fasilitas yang kecil, Teknik pemilihan narasumber yang digunakan adalah
lokasi yang berbasiskan pasar, pengembangan produk purposive sampling. Di mana peneliti akan melakukan
baru, dan proses yang bervariasi. wawancara kepada beberapa narasumber/informan yang telah
ditentukan oleh peneliti.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kegiatan Uji Validitas dan Reliabilitas
operasional pada PT. Mahakam Mandiri Makmur dan Metode pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini
menyusun strategi operasional yang tepat bagi PT. Mahakam adalah triangulasi. Selain itu, Sugiyono (2010, p. 464) juga
Mandiri Makmur dengan menggunakan pendekatan analisis mengatakan, bahwa triangulasi dapat diartikan sebagai
SWOT. pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,
dan waktu. Sedangkan menurut Moleong (2007, p. 330),
triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
II. METODE PENELITIAN
menggunakan data yang lain sebagai pengecekan atau
pembandingan terhadap data tersebut.
Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010, p. 464-466), terdapat 3 (tiga) jenis
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini adalah triangulasi data, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik,
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode dan triangulasi waktu.
penelitian di mana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik Pada penelitian kali ini metode pengujian yang akan
pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data digunakan adalah teknik triangulasi sumber. Peneliti
bersifat induktif, dan hasil dari penelitian lebih menekankan melakukannya dengan cara melakukan wawancara pada
pada makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2010, p. 14). beberapa informan yang ada.
Sedangkan menurut Moleong (2007, p. 6), penelitian kualitatif Teknik Analisis Data
adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara adalah teknik analisis Model Miles dan Huberman (dalam
menyeluruh dengan cara mendeskripsikan dengan kata-kata. Sugiyono, 2014, p. 91-99). Berikut adalah langkah-langkah
Objek Penelitian dari teknik analisis data tersebut:
Objek yang diteliti adalah sebuah perusahaan yang bergerak di 1. Reduksi Data (Data Reduction)
bidang jasa pembuatan moulding kayu, yaitu PT. Mahakam Mereduksi data dilakukan dengan merangkum, memilih hal-
Mandiri Makmur. PT. Mahakam Mandiri Makmur memiliki hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari
pabrik di Kompleks Pergudangan Mutiara, Jl. Margomulyo tema dan polanya. Sehingga data akan memberikan gambaran
Indah Blok G no. 14, Surabaya. yang lebih jelas dan peneliti lebih mudah untuk melakukan
Subjek Penelitian pengumpulan dan penyarian data selanjutnya, bila diperlukan.
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah pemegang saham 2. Penyajian Data (Data Display)
sekaligus manajer keuangan, pengawas produksi, staff Penyajian data sebagian besar akan dilakukan dengan
produksi, dan beberapa orang karyawan dari PT. Mahakam menggunakan teks naratif. Penyajian data akan mempermudah
Mandiri Makmur. Berikut adalah perinciannya: peneliti dalam memahami apa yang sedang terjadi dan
 Pemegang saham sekaligus manajer keuangan, yaitu Ibu merencanakan rencana kerja selanjutnya.
Shirly Santoso, yang berikutnya disebut sebagai 3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing)
Narasumber 1. Penarikan kesimpulan yang dimaksudkan di sini adalah
 Staff produksi, yaitu Bapak Bekti Sucahyo, yang kesimpulan awal. Sehingga kesimpulan tersebut bersifat
berikutnya disebut sebagai Narasumber 2. sementara dan dapat berubah bila tidak ditemukan bukti kuat
 Pengawas produksi, yaitu Bapak Marjiono, yang yang mendukungnya. Tetapi jika ada bukti yang cukup kuat
berikutnya disebut sebagai Narasumber 3. dan valid, maka kesimpulan awal tersebut merupakan
 Staff administrasi 1, yaitu Ibu Kartika Martha, yang kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan.
berikutnya disebut sebagai Narasumber 4.
 Staff administrasi 2, yaitu Ibu Fitri Anike, yang berikutnya III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
disebut sebagai Narasumber 5.
Metode Pengumpulan Data Berikut ini adalah hasil analisis SWOT yang dilakukan pada
Metode pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian lingkungan internal (aspek operasional, keuangan, dan
ini adalah wawancara semiterstruktur. Wawancara semi- pemasaran) dan lingkungan eksternal (Model Lima Kekuatan
terstruktur termasuk in-depth interview, di mana pertanyan
Porter) dari PT. Mahakam Mandiri Makmur:
yang disampaikan lebih mendalam daripada wawancara
a) Kekuatan (Strengths):
terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk
mendapatkan permasalahan yang lebih terbuka dari ide-ide  PT. Mahakam Mandiri Makmur memiliki tim penjaga
dan pendapat informan (Sugiyono, 2014, p. 73). Hal ini kualitas, yaitu tim QC. Sehingga perusahaan dapat
dilakukan agar peneliti dapat mengembangkan pertanyaan memantau dan menjaga kualitas produknya dan tetap
yang ditanyakan kepada informan. Sehingga peneliti dapat menjaga nama baik perusahaan di hadapan pelanggan. (S1)
memperoleh informasi yang lebih jelas dan mendalam  PT. Mahakam Mandiri Makmur memiliki mesin yang lebih
mengenai permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan. lengkap, sehingga para pelanggan dapat memesan produk
Teknik Pemilihan Narasumber dengan variasi produk yang semakin banyak. (S2)
170
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

perusahaan. (T1)
b) Kelemahan (Weaknesses):  Harga bahan baku kayu yang mulai merangkak naik. Hal
 PT. Mahakam Mandiri Makmur tidak melakukan riset ini dapat menyebabkan penurunan margin laba
pasar. Sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui perusahaan. Jikalau perusahaan tidak ingin mengalami
perkembangan yang terjadi di pasar dan di antara para penurunan margin laba, maka perusahaan harus menaikkan
pesaing yang satu dengan yang lainnya. Hal ini nampak harga jual produknya. Sehingga dapat berujung dengan
dari banyaknya narasumber yang tidak mengetahui akan menurunnya jumlah pelanggan, karena harga produk yang
kondisi para pesaingnya, dalam hal ini mengenai terlalu tinggi dan tidak dapat dijangkau oleh pelanggan.
penambahan kapasitas pesaing. (W1) (T2)
 Kapasitas gudang PT. Mahakam Mandiri Makmur terbatas
dan pernah terjadi kelebihan bahan baku yang belum Dari hasil analisis tersebut, selanjutnya peneliti akan
diproses. Sehingga perusahaan perlu untuk meminjam mengkombinasikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan
gudang lainnya. (W2). ancaman yang dimiliki oleh PT. Mahakam Mandiri Makmur.
Kemudian dari beberapa hasil kombinasi tersebut akan
c) Peluang (Opportunities): menghasilkan beberapa pilihan strategi dari padanya. Berikut
 Tidak adanya produk pengganti untuk produk PT. adalah tabel proses mengkombinasikan kekuatan, kelemahan,
Mahakam Mandiri Makmur di negara yang memiliki peluang, dan ancaman yang dimiliki PT. Mahakam Mandiri
empat musim. Sehingga PT. Mahakam Mandiri Makmur Makmur:
tidak perlu takut akan munculnya produk subtitusi yang
akan mencoba menggantikan posisi produk mereka di Tabel 2. Matriks Analisis SWOT
pasar. (O1)
 Pemasok tidak mengancam dengan integrasi vertikal. Hal
ini disebabkan para pemasok berada di daerah dengan
SDM yang tidak sebaik SDM di lokasi PT. Mahakam
Mandiri Makmur. Selain masalah SDM, para pemasok
juga menjumpai masalah infrastruktur untuk pengiriman
produk ke luar negeri. Sehingga PT. Mahakam Mandiri
Makmur tidak terancam oleh keberadaan pesaing baru,
yang berasal dari para pemasok, yang akan mengancam
kedudukan PT. Mahakam Mandiri Makmur di pasar. Oleh
karena itu, perusahaan dapat mempertahankan ke-
dudukannya. (O2)
 Banyak izin yang dibutuhkan bagi pendatang baru yang
ingin membuka usaha di sektor yang sama dengan PT.
Mahakam Mandiri Makmur. Sehingga para calon
pendatang baru akan berpikir dua kali untuk masuk ke
sektor ini. (O3)
 PT. Mahakam Mandiri Makmur memiliki wilayah pasar
yang luas. Hal ini dikarenakan target pasar perusahaan
adalah untuk diekspor ke berbagai negara yang beriklim
empat musim. Sedangkan saat ini perusahaan hanya
melayani Australia, Korea, Tiongkok, India, dan negara-
negara di Benua Eropa, sehingga perusahaan memiliki a. Strategi SO, kombinasi dari S1, O1, dan O4
peluang untuk menambah jumlah pelanggan yang membeli Strategi ini dipilih agar perusahaan dapat memanfaatkan
produknya. Penambahan pada jumlah pelanggan tentunya peluang tidak adanya produk pengganti dan wilayah
akan menaikkan jumlah pendapatan perusahaan, yang pemasaran yang luas, yaitu mereka yang tinggal di negara
berdampak pada naiknya laba perusahaan. (O4) dengan iklim empat musim. Salah satu cara yang dapat
digunakan adalah dengan mempertahankan dan meningkatkan
d) Ancaman (Threats): kualitas produk menggunakan tim QC. Sehingga pelanggan
 Banyaknya pesaing yang berkompetisi di dalam sektor perusahaan akan merasa puas pada produk PT. Mahakam
industri yang sama. Hal ini dapat membuat besar Mandiri Makmur dan akan tetap mencari, kemudian membeli
kemungkinan pelanggan yang merasa kurang puas produk PT. Mahakam Mandiri Makmur di kemudian hari, atau
berpindah ke pesaing dan membuat PT. Mahakam Mandiri dengan kata lain para pelanggan akan menjadi pelanggan setia
Makmur kehilangan pelanggannya dan hal ini dari PT. Mahakam Mandiri Makmur.
kemungkinan juga dapat diikuti dengan penurunan
pendapatan yang berujung pada penurunan laba b. Strategi SO, kombinasi dari S1 dan O2
171
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

Strategi ini dipilih karena dengan menawarkan kerjasama pelanggan daripada pesaingnya, maka para pelanggan akan
dengan pemasok, maka perusahaan memiliki peluang untuk merasa lebih puas dan peluang untuk menjadi pelanggan yang
memperoleh bahan baku dengan harga yang lebih murah, setia pada PT. Mahakam Mandiri Makmur akan semakin
tetapi tetap memiliki kualitas yang baik. Walaupun memiliki besar.
peluang besar untuk memperoleh bahan baku yang baik
dengan harga lebih murah, perusahaan tetap menjaga kualitas g. Strategi WT, kombinasi dari W1, W2, dan T2
produknya dengan menggunakan tim QC perusahaan. Strategi ini digunakan dengan jalan perusahaan
Sehingga kualitas dan harga produk perusahaan tetap dapat meningkatkan kapasitas gudang yang saat ini terbatas.
sesuai dengan keinginan pelanggan dan perusahaan Kemudian perusahaan melakukan riset pasar untuk
memperoleh laba yang lebih besar. mengetahui jenis kayu yang harganya akan naik, setelah itu
menggunakan kapasitas gudang yang bertambah untuk
c. Strategi ST, kombinasi dari S1, T1, dan T2 menyimpan kayu yang harganya akan naik. Sehingga
Perusahaan melakukan efisiensi pada proses produksinya perusahaan tetap dapat memperoleh kayu dengan harga yang
karena harga kayu yang merangkak naik. Tetapi perusahaan lebih murah.
tetap memperhatikan kualitas produk dengan adanya tim QC.
Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat menjual produk Menurut David (2011, p. 151) terdapat 3 (tiga) pilihan
dengan harga yang tetap atau naik sedikit, namun tetap model strategi generik yang tersedia. Kemudian, dari ketiga
memiliki kualitas yang sama dan margin laba perusahaan strategi tersebut, dapat dijabar lagi menjadi 5 (lima) pilihan
tetap. Kontras dengan kebanyakan perusahaan kompetitor strategi, yaitu kepemimpinan berbiaya rendah, yang terbagi
yang harganya naik untuk tetap menjaga margin labanya. menjadi harga terendah (tipe 1) dan nilai harga terbaik (tipe 2),
Ketika para pelanggan dari kompetitor merasa tidak puas diferensiasi (tipe 3), dan fokus, yang terbagi menjadi berbiaya
dengan harga produk kompetitor yang terlalu mahal, mereka rendah (tipe 4) dan nilai terbaik (tipe 5). Berdasarkan hasil
akan mulai berpikir untuk berpindah menjadi pelanggan PT. dari analisis SWOT yang diperoleh di atas, selanjutnya
Mahakam Mandiri Makmur. Sehingga pada akhirnya mereka dilakukanlah pemilihan strategi generik yang tepat bagi
menjadi pelanggan PT. Mahakam Mandiri Makmur. perusahaan.
Dari beberapa pilihan strategi generik yang telah
d. Strategi ST, kombinasi dari S2 dan T1 disebutkan, maka dipilihlah model strategi bisnis fokus
Strategi ini dipilih karena perusahaan memiliki fasilitas dengan nilai terbaik di pasaran (tipe 5). Strategi ini efektif
produksi yang cukup lengkap untuk membuat produk dengan ketika pelanggan memiliki keinginan atau kebutuhan khusus.
berbagai macam variasi. Jadi pelanggan dapat menentukan Hal ini sesuai dengan keadaan pelanggan utama PT. Mahakam
sendiri variasi produk yang dipesannya. Sehingga ketika Mandiri Makmur yang adalah penduduk tinggal di daerah
pelanggan ingin membuat produk yang rumit dan yang memiliki empat musim. Penduduk yang tinggal di daerah
membutuhkan fasilitas produksi yang cukup lengkap, maka tersebut membutuhkan lantai kayu untuk membantu meng-
mereka memilih PT. Mahakam Mandiri Makmur di antara hangatkan ketika musim dingin datang di tempat tinggal
para pesaingnya. mereka. Selain itu, target pasar PT. Mahakam Mandiri
Makmur adalah produk untuk diekspor dan tidak semua
e. Strategi WO, kombinasi dari W1 dan O4 negara di dunia mengalami empat musim, melainkan negara
Strategi ini dipilih karena dengan melakukan riset pasar, yang berada di iklim tropis dapat menggunakan triplek
maka perusahaan dapat mengetahui lebih banyak informasi ataupun batu marmer sebagai lantainya untuk menggantikan
mengenai pasar dari produk yang diproduksinya dan lokasi lantai kayu.Dengan demikian, tidak semua negara cocok untuk
dari para pelanggannya. Kemudian, perusahaan dapat mencari mengimpor produk dari PT. Mahakam Mandiri Makmur
peluang baru untuk memasarkan produk di daerah yang belum sebagai kebutuhan utama, sehingga pasar PT. Mahakam
dilayani selama ini, sehingga perusahaan dapat melebarkan Mandiri Makmur dapat digolongkan menjadi pasar yang ceruk
sayap ke daerah tersebut untuk menambah pendapatan (niche group).
perusahaan dan/atau perusahaan melayani pelanggan di daerah Kemudian, PT. Mahakam Mandiri Makmur dapat
yang baru, ketika pasar di daerah yang saat ini dilayani mulai memberikan nilai terbaik bagi pasar dengan cara tetap
sepi. menjaga dan/atau meningkatkan kualitas produknya
menggunakan tim QC yang dimiliki perusahaan. Sehingga
f. Strategi WT, kombinasi dari W1 dan T1 para pelanggan dapat memperoleh nilai produk yang terbaik
Strategi ini digunakan karena dengan melakukan riset pasar, melalui kualitas produk yang mereka terima dan menjadi
perusahaan dapat mengetahui lebih banyak mengenai kondisi, pelanggan yang setia kepada perusahaan. Selain itu,
keadaan, selera, dan keinginan pelanggannya. Hal ini perusahaan juga dapat melakukan integrasi vertikal dengan
membuat perusahaan dapat dengan mudah memenuhi dan pemasok agar perusahaan dapat memperoleh bahan baku
mengerti keinginan pelanggannya di tengah banyaknya dengan lebih mudah. Oleh karena itu, maka strategi bisnis
pesaing yang juga memberikan tawaran kepada pelanggan. yang cocok untuk digunakan oleh PT. Mahakam Mandiri
Jika perusahaan dapat lebih mudah mengerti keinginan Makmur adalah strategi fokus dengan nilai terbaik (tipe 5).
172
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

Menurut jurnal Shavarini et al. (2013, p. 1122-1127), mempercepat proses pengolahan kayu, yang membuat
terdapat 5 (lima) pilihan model strategi operasional perusahaan dapat lebih banyak melayani pelanggan.
berdasarkan strategi bisnis yang dapat digunakan oleh suatu  Perusahaan memprediksi permintaan
perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah Prediksi permintaan dilakukan perusahaan untuk
analisis SWOT untuk mencari strategi bisnis yang tepat bagi menyiapkan bahan baku yang sering kali dibutuhkan untuk
perusahaan. Kemudian dipilihlah strategi operasional memenuhi permintaan pelanggan. Dengan memprediksi
berdasarkan strategi bisnis permintaan, perusahaan dapat mengurangi biaya yang tidak
Untuk kasus PT. Mahakam Mandiri Makmur, dipilihlah dibutuhkan dengan tidak membeli bahan baku tidak pernah
strategi operasional untuk perusahaan yang strategi bisnisnya dipakai untuk memenuhi permintaan pelanggan. Hal ini dapat
adalah diferensiasi atau fokus yang berbasis pada kualitas dilakukan dengan perusahaan memperkirakan permintaan para
produk. Hal ini dilakukan sejalan dengan pemilihan strategi pelanggannya sepanjang tahun. Dimulai dari perusahaan
bisnis bagi PT. Mahakam Mandiri Makmur yang adalah fokus mencatat jumlah pelanggan yang berhasil dilayani dalam
dengan nilai terbaik melalui kualitas produknya. setahun, negara asal para pelanggan, nilai transaksi, waktu pe-
Maka, berdasarkan jurnal milik Shavarini et al. (2013, p. mesanan, terjadi kelebihan pemesanan pada waktu yang sama
1122-1127), strategi operasional yang cocok bagi PT. atau tidak, seberapa banyak volume produk yang diminta
Mahakam Mandiri Makmur adalah: pelanggan tersebut, dan harga kayu di pasaran saat itu. Ini
 Integrasi vertikal dilakukan agar perusahaan dapat memperkirakan waktu dan
Integrasi vertikal dilakukan untuk mempermudah jumlah pemesanan para pelanggannya di tahun yang akan
perusahaan memperoleh bahan baku. Hal ini dapat dilakukan datang. Jika terjadi kelebihan pemesanan pada waktu yang
dengan mencari kesempatan untuk berkerja sama dengan sama, yang berakibat kapasitas gudang kurang untuk
pemasok, dengan selalu membeli bahan baku di pemasok menampung bahan baku, maka perusahaan dapat
tertentu. Kemudian perusahaan mengadakan suatu kontrak mencegahnya dengan bernegosiasi dengan pelanggan untuk
atau perjanjian dengan pemasok untuk selalu membeli produk membicarakan apakah mereka akan memesan pada waktu
salah satu pemasok. Hal ini akan membuat pemasok percaya yang sama di tahun yang akan datang dan mengerjakan produk
kepada perusahaan, sehingga perusahaan boleh mendapatkan mereka sewaktu kapasitas produksi perusahaan tidak
harga bahan baku yang lebih murah dari pemasok, yang dimanfaatkan dengan maksimal. Sehingga perusahaan dapat
kemudian dapat menurunkan biaya operasional. Namun tim mencegah kelebihan pemesanan.
QC perlu untuk selalu memantau kualitas bahan baku tersebut.
Ini dilakukan agar jangan sampai karena membeli dengan  Lokasi yang berdasarkan sumber daya
harga yang lebih murah, perusahaan justru diberi produk yang Lokasi berdasarkan sumber daya dilakukan dengan
lebih buruk. Selain itu, perusahaan dapat juga membuka memiliki lokasi pabrik yang berdekatan dengan sumber daya
peluang bagi para pemasok untuk menanamkan modalnya di atau pemasok. Sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya
perusahaan. Sehingga pemasok dapat memberikan harga kayu distribusinya dan melakukan efisiensi, yang ujung-ujungnya
yang lebih murah kepada perusahaan dan perusahaan juga menambahkan pendapatan yang diterima oleh
mendapatkan suntikan modal tambahan untuk menjalankan perusahaan.Strategi ini dilakukan agar perusahaan dapat
usahanya. Selain itu, besar kemungkinan bagi pemasok yang memperoleh bahan baku dengan harga lebih murah dan dapat
menanamkan modalnya di perusahaan untuk memberikan melakukan efisiensi melalui penurunan biaya operasional
bahan baku dengan kualitas terbaik bagi perusahaan. Sehingga perusahaan, khususnya biaya transportasi.
tim QC tidak perlu terlalu curiga akan kualitas bahan baku
yang dikirim oleh pemasok yang menanamkan modalnya di  Mass costumization
perusahaan. Mass costumization dapat dilakukan dengan memberikan
 Fasilitas yang besar pilihan bentuk, ukuran, ataupun kualitas produk yang dipesan
Fasilitas produksi yang besar digunakan untuk menyimpan oleh pelanggan. Pilihan bentuk dan ukuran yang dapat
bahan baku produksi yang dibutuhkan, agar tidak sampai disediakan PT. Mahakam Mandiri Makmur meliputi seberapa
kekurangan dan menyewa gudang lagi, atau menambahkan panjang dan lebar kayu yang dipesan. Sedangkan pilihan
mesin fasilitas produksi dan menambah hasil output yang kualitas jenis kayu yang dapat disediakan oleh PT. Mahakam
dapat dihasilkan perusahaan. Strategi ini dapat dilakukan jika Mandiri Makmur. Hal ini dapat dilakukan dengan
perusahaan membuka kesempatan kepada calon investor baru memberitahukan kepada pelanggan bahwa perusahaan dapat
atau menyimpan keuntungannya, perusahaan dapat menambah membuat berbagai macam bentuk produk sesuai permintaan
kapasitas gudangnya dengan menyewa dalam jangka waktu pelanggan. Kemudian, perusahaan meminta pelanggan untuk
lama atau membeli gudang di dekatnya. Sehingga perusahaan mengirimkan gambar, sketsa, spesifikasi, dan jumlah produk
tidak perlu lagi untuk menyewa gudang tambahan, seperti melalui e-mail kepada perusahaan. Sehingga perusahaan dapat
ketika perusahaan mengalami kekurangan kapasitas gudang segera memberi kabar kepada pelanggan apakah perusahaan
untuk menampung bahan baku, sebagaimana telah dijelaskan dapat memenuhi permintaan pelanggan atau tidak. Jika dapat
sebelumnya. Pilihan lainnya terdapat pada menambah jumlah memenuhi, perusahaan dapat segera mengerjakan produk
mesin pengolahan kayu yang ada. Sehingga perusahaan dapat sesuai dengan permintaan pelanggan.
173
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN laba perusahaan

Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan dari penelitian dan pembahasan mengenai PT.
Barney, J. B., & Hesterly, W. S. (2010). Strategic
Mahakam Mandiri Makmur yang telah dilakukan oleh
Management and Competitive Advantage (2nd ed.).
peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
New Jersey: Prentice Hall.
 Kegiatan operasional dari PT. Mahakam Mandiri Makmur Berger, S. (2014). Fundamentals of Health Care Financial
dideskripsikan melalui aspek operasional perusahaan yang Management: A Practical Guide to Fiscal Issues and
telah dijelaskan sebelumnya. Di mana aspek operasional Activities (4th ed.). Hoboken: Jossey-Bass.
PT. Mahakam Mandiri Makmur meliputi perencanaan Daft, R. L., & Lane, P. (2010). New Era of Management (9th
produksi yang berdasarkan pesanan, pembelian bahan ed.). Canada: South-Western, Cengage Learning.
baku, kapasitas produksi, kapasitas gudang, adanya tim David, F. R. (2011). Strategic Management: Concepts and
QC, pencatatan keluar masuknya barang, tata letak Cases (13th ed.). New York: Prentice Hall.
ruangan, pemeliharaan fasilitas produksi, keamanan Heizer, J., & Render, B. (2014). Operation Management:
gudang, lingkungan kerja yang cukup memuaskan, dan Sustainability and Supply Chain Management (11th
adanya prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). ed.). London: Pearson.
 Strategi bisnis yang tepat dipilih oleh PT. Mahakam Kotler, P. T., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management
Mandiri Makmur adalah fokus dengan nilai terbaik di (14th ed.). New Jersey: Prentice Hall.
pasaran. Maka strategi operasional yang tepat bagi PT. Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Mahakam Mandiri Makmur adalah: Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
o Integrasi vertikal, yang berguna agaruntuk Parnell, J. A. (2010). Strategic clarity, business strategy and
mempermudah perusahaan memperoleh bahan baku. performance. Journal of Strategy and Management,
o Prediksi permintaan, yang berguna agar menyiapkan 3(4), 304-324. Retrieved April 13, 2016 from
bahan baku yang sering kali dibutuhkan untuk memenuhi http://dx.doi.org/10.1108/17554251011092683.
permintaan pelanggan. Pearce II, J. A., & Robinson Jr., R. B. (2014). Manajemen
o Fasilitas yang besar, yang berguna agar menyimpan Strategis: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian
bahan baku produksi yang dibutuhkan. (12th ed., Vol. I). Jakarta: Salemba Empat.
o Lokasi yang berdasarkan sumber daya, yang berguna Porter, M. E. (1985). Competitive Advantage: Creating and
agar dapat melakukan efisiensi melalui penurunan biaya Sustaining Superior Performance. New York: Free
operasional perusahaan, khususnya biaya transportasi. Press.
o Mass costumization,yang dilakukan agar perusahaan Robbins, S. P., & Coulter, M. (2012). Management (11th ed.).
dapat mengerjakan produk sesuai dengan permintaan New Jersey: Prentice Hall.
pelanggan. Schroeder, R. G. (2000), Operations Management:
Contemporary Concepts and Cases (International ed.).
Saran United States of America: The McGraw-Hill
Berdasarkan dari penelitian dan pembahasan mengenai PT. Companies, Inc.
Mahakam Mandiri Makmur yang telah dilakukan. Peneliti Shavarini, S. K., Salimian, H., Nazemi, J., & Alborzi, M.
ingin memberikan saran yang membangun bagi PT. Mahakam (2013). Operations strategy and business strategy
Mandiri Makmur, antara lain:
alignment model (case of Iranian industries).
 PT. Mahakam Mandiri Makmur sebaiknya melakukan riset
International Journal of Operations & Production
pasar untuk mengetahui kebutuhan pasar dan memprediksi
Management, 33(9), 1108-1130. Retrieved April 26,
permintaan di pasar. Agar perusahaan tidak mengalami
penumpukan bahan baku yang belum dikerjakan ketika 2016 from http://dx.doi.org/10.1108/IJOPM-12-2011-
permintaan sedang besar. 0467
 PT. Mahakam Mandiri Makmur sebaiknya Stevenson, W. J. (2012). Operation Management (11th ed.).
memperbesar/menambah fasilitas produksi, yakni gudang. New York: McGraw-Hill/Irwin.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kekurangan kapasitas Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung:
penyimpanan bahan baku di gudang dan perusahaan harus Alfabeta.
menyewa gudang lain. Selain itu dengan gudang yang Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
lebih besar, perusahaan dapat menampung bahan baku Alfabeta.
yang lebih banyak dan menerima pesanan lebih banyak Wheelen, T. L., & Hunger, J. D. (2012). Strategic
pula. Sehingga perusahaan dapat memiliki pelanggan lebih Management and Business Policy: Toward Global
banyak, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan Sustainability (13th ed.). New Jersey: Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai